Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sri Rahayu

NIM : 18130146

Prodi/Semester : PAI/5 (Lima)

PENGEMBANGAN PEMBUDAYAAN AGAMA DI SEKOLAH

Pengembangan pembudayaan agama di sekolah adalah menumbuhkan atau membiasakan


nilai-nilai pendidikan agama Islam dalam kehidupan sekolah. Pengembangan budaya agama
bertujuan untuk mengembangkan materi agama dengan penuh harapan di kelas siswa dapat
menyelesaikan pendidikan agama dengan baik dan mampu disadari dalam kehidupan sehari-hari.
Istilah pengembangan bisa berarti kuantitas dan kualitas. Dari segi kuantitas, cara
penyelenggaraan pendidikan agama Islam dengan hanya dua sampai tiga jam pelajaran dapat
lebih banyak dipopulerkan dan sama-sama terpengaruh baik di dalam maupun di luar sekolah.
Secara kualitatif bagaimana pendidikan agama Islam menjadi lebih baik, lebih berkualitas dan
lebih maju yang dilandasi oleh ide-ide dasar atau nilai-nilai keislaman itu sendiri, dan ide-ide
dasar atau nilai-nilai Islam tersebut harus selalu menjadi yang terdepan dalam merespon dan
mengantisipasi tantangan hidup dan kehidupan.

Pengembangan pendidikan agama Islam sebagai budaya sekolah berarti bagaimana


mengembangkan pendidikan Islam di sekolah secara kuantitatif dan kualitatif sebagai nilai,
semangat, sikap dan perilaku para pelaku sekolah seperti kepala sekolah, guru dan pendidik lain,
orang tua dan siswa itu sendiriAlasan pengembnagan pembudayaan agama disekolah, yakni
Penyelenggaraan pendidikan dan perilaku, kepercayaan dan nilai budaya di sekolah (negeri dan
swasta) tidak terlepas dari norma, Budaya sekolah memiliki pengaruh yang besar terhadap
prestasi kerja. Budaya sekolah merupakan faktor yang lebih penting dalam menentukan sukses
tidaknya sebuah sekolah, Orang tua memiliki hak untuk memilih sekolah bagi anak-anak mereka,
dan semakin mengejar sekolah berkualitas tinggi, dan sekolah berkualitas rendah tersebut akan
ditinggalkan. Ini terjadi hampir di setiap kota di Indonesia. Di era globalisasi ini, sekolah
berkualitas yang lebih banyak memberikan muatan religi menjadi pilihan utama.

Berdasarkan observasi di sekolah SMP NUSA PLUS pembudayaan agama disana cukup
berjumlah banyak. Walaupun sekolah tersebut tidak memiliki latar belakang sekolah islam atau
madrasah tsanawiyah. Sekolah SMP NUSA PLUS mengembangkan budaya agama dalam
kegiatan pembelajarannya. Seperti halnya membaca doa sebelum melakukan proses
Nama : Sri Rahayu

NIM : 18130146

Prodi/Semester : PAI/5 (Lima)


pembelajaran, membiasakan senyum, salam, sapa (3S) dalam lingkungan sekolah, dan adanya
pelaksanaan sholat dhuha diwaktu istirahat. Namun pelaksanaan sholat dhuha tidak berjalan
lancar karena kurangnya pengawasan guru. SMP NUSA PLUS juga selalu memperingati hari-
hari besar Islam. Sekolah SMP NUSA PLUS juga memiliki ekstrakurikuler diantaranya,
pramuka yang diwajibkan oleh semua peserta didik dan ada juga eskul tahfidz qur’an yang tidak
diwajibkan. Namun sangat disayangkan eskul tahfidz quran kurang diminati. Waktu belajar PAI
di sekolah SMP NUSA PLUS adalah 70 menit per hari. Guru mengevaluasi hafalan ayat-ayat
Alquran berdasarkan materi pelajarannya. Berdasarkan hasil observasi, dapat dikatakan bahwa
SMP NUSA PLUS telah banyak melaksanakan pembudayaan agama. Meskipun sekolah tersebut
merupakan sekolah umum, namun perkembangan budaya keagamaan sama dengan
perkembangan sekolah Islam atau madrasah tsanawiyah.

Anda mungkin juga menyukai