Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akidah Akhlak Pada Madrasah
Dosen Pengampu : Nurul Hidayah, M.Pd.I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan pembahasan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian pembelajaran akidah akhlak
1. Pengertian pembelajaran
2. Pengertian pembelajaran akidah akhlak
3. Pengertian pembelajaran akidah akhlak menurut para ahli
B. Dasar akidah akhlak
C. Tujuan dan fungsi pembelajaran akidah akhlak
1. Fungsi pembelajaran akidah akhlak
2. Tujuan pembelajaran akidah akhlak
D. Karakteristik pembelajaran akidah akhlak
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran Aqidah Akhlak
2. Untuk mengetahui dasar pembelajaran Aqidah Akhlak
3. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan pembelajaran Aqidah Akhlak
4. Untuk mengetahui karakteristik pembelajaran Aqidah Akhlak
5. Untuk mengetahui ruang lingkup pembelajaran Aqidah Akhlak
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pembelajaran
Kegiatan utama dalam proses pendidikan adalah belajar, karena belajar itu
merupakan kegiatan inti selain kegiatan-kegiatan yang lain, sedangkan pembelajaran
pada dasarnya “merupakan kegiatan terencana yang mengkondisikan atau
merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik agar sesuai dengan tujuan
pembelajaran”.1 Kata pembelajaran berarti proses, cara menjadikan orang atau
makhluk hidup belajar. Gagne dalam bukunya Margarey E. Bell Blidier tentang
belajar membelajarkan mengungkapkan bahwa “membelajarkan diartikan sebagai
pristiwa ekternal yang dirancang guru guna mendatangkan terjadinya kegiatan
belajar–mengajar yang dilakukan peserta didik”. Dalam pengertian lain pembelajaran
adalah proses terjadinya perubahan prilaku individu belajar yang terikat tujuan.
Secara umum proses belajar dapat dipahami secara konseptual dengan menggunakan
pendekatan behaviorisme dan kognitif dengan pendekatan tersebut telah lahir teori
belajar yang berorientasi “Opera Conditioning dan instrumental Conceptualisme.
Pembelajaran adalah proses belajar (kegiatan) belajar. Dalam proses kegiatan
tersebut terdapat dua komponen utama yang masing-masing memiliki karakteristik
yang berbeda yaitu komponen belajar dan mengajar. Belajar menurut slameto adalah
“sesuatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam
interaksi dalam lingkungannya”. Belajar merupakan suatu proses dari seorang
individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang biasa disebut dengan hasil
belajar, yaitu suatu bentuk perubahan prilaku yang relatif menetap. Secara deskriptif
mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru
kepada siswa. Proses penyampaian informasi itu sering juga dianggap sebagai proses
1
Ahmad jayadi & Abdul majid, tadzikirah pembelajaran pendidikan agama islam. (PT.Raja Grafindo Persada, 2005),
h. 26
mentransfer ilmu. Mengajar ialah bimbingan kepada siswa dalam proses belajar-
mengajar. Hal ini menujukkan bahwa yang aktif adalah siswa yang mengalami proses
belajar, sedangkan guru hanya membimbing, menunjukkan jalan dan
memperhitungkan kepribadian siswa, kesempatan untuk berbuat aktif berfikir lebih
banyak diberikan kepada siswa.2
2
Slameto, belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya, h. 78
d. Menurut Zulkifli, M.Ed: Pembelajaran aqidah akhlak adalah usaha sistematis
untuk memahami konsep-konsep agama dan menginternalisasi nilai-nilai moral
dalam rangka mengembangkan kepribadian yang baik.
Penting untuk dicatat bahwa resolusi ini dapat bervariasi tergantung pada
sudut pandang dan fokus dari masing-masing ahli. Namun pada dasarnya,
pembelajaran aqidah akhlak bertujuan untuk membentuk individu yang memiliki
keyakinan agama yang kuat dan perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Dasar akidah akhlak adalah ajaran Islam itu sendiri yang merupakan sumber-
sumber hukum dalam Islam yaitu Al Qur’an dan Al Hadits. Al Qur’an dan Al Hadits
adalah pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan kriteria atau ukuran baik buruknya
suatu perbuatan manusia. Dasar aqidah akhlak yang pertama dan utama adalah Al Qur’an
dan. Ketika ditanya tentang aqidah akhlak Nabi Muhammad SAW, Siti Aisyah berkata.”
Dasar aqidah akhlak Nabi Muhammad SAW adalah Al Qur’an.” Islam mengajarkan agar
umatnya melakukan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan buruk. Ukuran baik dan
buruk tersebut dikatakan dalam Al Qur’an. Karena Al Qur’an merupakan firman Allah,
maka kebenarannya harus diyakini oleh setiap muslim. Dalam Surat Al-Maidah ayat 15-
16 disebutkan :
Artinya :
“Sesungguhnya telah datang kepadamu rasul kami menjelaskan kepadamu banyak dari isi
Al-Kitab yang kamu sembunyikan dan banyak pula yang dibiarkannya. Sesungguhnya
telah datang kepadamu cahayadari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab
itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan,
dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada
cahaya yang terang benderang dengan izinNya, dan menunjuki meraka ke jalan yang
lurus.”
Dasar aqidah akhlak yang kedua bagi seorang muslim adalah AlHadits atau
Sunnah Rasul. Untuk memahami Al Qur’an lebih terinci, umat Islam diperintahkan untuk
mengikuti ajaran Rasulullah SAW, karena perilaku Rasulullah adalah contoh nyata yang
dapat dilihat dan dimengerti oleh setiap umat Islam (orang muslim). Pembelajaran
Aqidah Akhlaq adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk
mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT, dan merealisasikannya
dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman, keteladanan dan pembiasaan. Dalam
kehidupan masyarakat yang majemuk dalam bidang keagamaan, pembelajaran itu juga
diarahkan pada peneguhan aqidah di satu sisi dan peningkatan toleransi serta saling
menghormati dengan penganut agama lain dalam rangka mewujudkan kesatuan dan
persatuan bangsa di kalangan para siswa sekolah menengah.
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA