Anda di halaman 1dari 13

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK

Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akidah Akhlak Pada Madrasah
Dosen Pengampu : Nurul Hidayah, M.Pd.I

Di Susun Oleh Kelompok 1


Rian Gunawan
Dina Julia

FAKULTAS AGAMA ISLAM


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS AL WASHLIYAH MEDAN
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpah kan rahmat-Nya
berupakesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada
waktunya.Yang telah memberikan nikmat kesehatan berupa jasmani dan rohani
sehinggakita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Tak lupa pula
sholawat dan salam marilah kita hadiahkan kepada baginda HabiballahMuhammad SAW
yang akan memberikan syafa’at di yaumil akhir kelak
AamiinAamiin ya Rabbal ‘alamiin.
Makalah ini memuat tentang “Karakteristik Pembelajaran Aqidah Akhlaq”.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang karakteristik pembelajaran
aqidah akhlaq dan materi lainnya yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber. Namun terlepas dari itu, saya memohon maaf apabila makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya lebih baik lagi.Akhir
kata saya ucapkan terimakasih atas pembaca yang berkenan membaca tulisan ini. Semoga
makalah ini bermanfaat dan dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.

Medan, 12 Oktober 2023


Kelompok 1

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan pembahasan

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian pembelajaran akidah akhlak
1. Pengertian pembelajaran
2. Pengertian pembelajaran akidah akhlak
3. Pengertian pembelajaran akidah akhlak menurut para ahli
B. Dasar akidah akhlak
C. Tujuan dan fungsi pembelajaran akidah akhlak
1. Fungsi pembelajaran akidah akhlak
2. Tujuan pembelajaran akidah akhlak
D. Karakteristik pembelajaran akidah akhlak
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran aqidah akhlak sebagai suatu proses pengembangan potensi


kreatifitas siswa, bertujuan untuk mewujudkan manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Allah SWT, cerdas terampil, memiliki etos kerja yang tinggi berbudi pekerti
luhur, mandiri dan bertanggung jawab terhadap dirinya, bangsa, dan negara serta agama.
Pendidikan sebagai bagian integral dari kehidupan masyarakat di era global harus dapat
memberikan dan memfasilitasi bagi tumbuh dan berkembangnya keterampilan
intelektual, sosial, dan personal. Pendidikan harus menumbuhkan berbagai potensi
peserta didik, keterampilan intelektual, sosial dan personal tidak hanya dengan landasan
rasio dan logika saja tetapi juga inspirasi, kreativitas, moral, emosi dan spiritual.
Pendidikan Agama Islam pada dasarnya bertujuan mengantarkan dan membentuk
manusia seutuhnya yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta membentuk
manusia yang cerdas, terampil, berbudi luhur, bertanggung jawab terhadap dirinya dan
masyarakat guna tercapainya kebahagiaan dunia dan akhirat. Salah satu materi
Pendidikan Agama Islam yang harus diajarkan kepada peserta didik yaitu pendidikan
akhlak. Tujuan dari pendidikan akhlak yaitu membentuk diri yang religius dan berakar
pada hati nurani, sikap yang religius akan memisahkan anak dari kebiasaan buruk dan
sifat negatif. Akan tetapi tujuan tersebut akan sulit dicapai manakala dalam proses
pembelajaran kurang memperhatikan metode.
Apabila ditinjau dari ranah tujuan pembelajaran yang ingin dituju, maka
pendidikan Aqidah Akhlak juga harus mencapai sasaran kognitif, afektif dan
psikomotorik. Untuk mencapai sasaran kognitif mungkin cukup dengan metode
ceramah, diskusi dan hafalan, tetapi untuk mencapai sasaran afektif dan psikomotorik
maka akan lebih tepat jika metode yang digunakan sosiodrama, karya wisata dan bakti
sosial dan sebagainya. Dengan metode-metode semacam ini, peserta didik akan terlibat
langsung dengan pengalaman nyata dalam kehidupannya. Dengan demikian, maka secara
tidak langsung, peserta didik akan dibawa kepada pola pendekatan emosional dan
praktikal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian pembelajaran Aqidah Akhlak?
2. Apa itu dasar pembelajaran Aqidah Akhlak?
3. Fungsi dan tujuan pembelajaran Aqidah Akhlak?
4. Apa saja karakteristik pembelajaran Aqidah Akhlak?
5. Apa saja ruang lingkup pembelajaran Aqidah Akhlak?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran Aqidah Akhlak
2. Untuk mengetahui dasar pembelajaran Aqidah Akhlak
3. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan pembelajaran Aqidah Akhlak
4. Untuk mengetahui karakteristik pembelajaran Aqidah Akhlak
5. Untuk mengetahui ruang lingkup pembelajaran Aqidah Akhlak
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Akidah Akhlak

1. Pengertian Pembelajaran
Kegiatan utama dalam proses pendidikan adalah belajar, karena belajar itu
merupakan kegiatan inti selain kegiatan-kegiatan yang lain, sedangkan pembelajaran
pada dasarnya “merupakan kegiatan terencana yang mengkondisikan atau
merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik agar sesuai dengan tujuan
pembelajaran”.1 Kata pembelajaran berarti proses, cara menjadikan orang atau
makhluk hidup belajar. Gagne dalam bukunya Margarey E. Bell Blidier tentang
belajar membelajarkan mengungkapkan bahwa “membelajarkan diartikan sebagai
pristiwa ekternal yang dirancang guru guna mendatangkan terjadinya kegiatan
belajar–mengajar yang dilakukan peserta didik”. Dalam pengertian lain pembelajaran
adalah proses terjadinya perubahan prilaku individu belajar yang terikat tujuan.
Secara umum proses belajar dapat dipahami secara konseptual dengan menggunakan
pendekatan behaviorisme dan kognitif dengan pendekatan tersebut telah lahir teori
belajar yang berorientasi “Opera Conditioning dan instrumental Conceptualisme.
Pembelajaran adalah proses belajar (kegiatan) belajar. Dalam proses kegiatan
tersebut terdapat dua komponen utama yang masing-masing memiliki karakteristik
yang berbeda yaitu komponen belajar dan mengajar. Belajar menurut slameto adalah
“sesuatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam
interaksi dalam lingkungannya”. Belajar merupakan suatu proses dari seorang
individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang biasa disebut dengan hasil
belajar, yaitu suatu bentuk perubahan prilaku yang relatif menetap. Secara deskriptif
mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru
kepada siswa. Proses penyampaian informasi itu sering juga dianggap sebagai proses
1
Ahmad jayadi & Abdul majid, tadzikirah pembelajaran pendidikan agama islam. (PT.Raja Grafindo Persada, 2005),
h. 26
mentransfer ilmu. Mengajar ialah bimbingan kepada siswa dalam proses belajar-
mengajar. Hal ini menujukkan bahwa yang aktif adalah siswa yang mengalami proses
belajar, sedangkan guru hanya membimbing, menunjukkan jalan dan
memperhitungkan kepribadian siswa, kesempatan untuk berbuat aktif berfikir lebih
banyak diberikan kepada siswa.2

2. Pengertian Pembelajaran Akidah Akhlak


Menurut bahasa, kata akidah berasal dari bahasa Arab yaitu [ ‫َع ْقًد‬- ‫َيْع ِقُد‬-‫ ]َع َقَد‬artinya
adalah mengikat atau mengadakan perjanjian. Sedangkan Akidah menurut istilah adalah
urusan-urusan yang harus dibenarkan oleh hati dan diterima dengan rasa puas serta
terhujam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak dapat digoncangkan oleh badai subhat
(keragu-raguan). Dalam definisi yang lain disebutkan bahwa aqidah adalah sesuatu yang
mengharapkan hati membenarkannya, yang membuat jiwa tenang tentram kepadanya dan
yang menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan. Berdasarkan
pengertian-pengertian di atas dapat dirumuskan bahwa aqidah adalah dasar-dasar pokok
kepercayaan atau keyakinan hati seorang muslim yang bersumber dari ajaran Islam yang
wajib dipegangi oleh setiap muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat.
Sementara kata “akhlak” juga berasal dari bahasa Arab, yaitu [‫ ]خلق‬jamaknya [
‫ ]أخالق‬yang artinya tingkah laku, perangai tabi’at, watak, moral atau budi pekerti. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, akhlak dapat diartikan budi pekerti, kelakuan. Jadi,
akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan
diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Jika tindakan spontan itu baik menurut
pandangan akal dan agama, maka disebut akhlak yang baik atau akhlaqul karimah, atau
akhlak mahmudah. Akan tetapi apabila tindakan spontan itu berupa perbuatan-perbuatan
yang jelek, maka disebut akhlak tercela atau akhlakul madzmumah.
3. Pengertian pembelajaran akidah akhlak menurut para ahli
a. Menurut Prof. Dr. H. Harun Nasution
Pembelajaran aqidah akhlak adalah suatu upaya untuk memahami,
merenungkan, dan mendalami keyakinan agama (aqidah) serta menginternalisasi
dan menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari (akhlak).
b. Menurut Prof. Dr.KHA Mustofa Bisri
Pembelajaran aqidah akhlak adalah proses pembentukan karakter yang
kuat berdasarkan keyakinan dan perilaku yang baik sesuai dengan ajaran agama.
c. Menurut Prof. Dr. Nasaruddin Umar
Pembelajaran aqidah akhlak adalah suatu rangkaian kegiatan yang
bertujuan untuk membentuk kesadaran, pemahaman, dan perilaku yang sesuai
dengan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.

2
Slameto, belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya, h. 78
d. Menurut Zulkifli, M.Ed: Pembelajaran aqidah akhlak adalah usaha sistematis
untuk memahami konsep-konsep agama dan menginternalisasi nilai-nilai moral
dalam rangka mengembangkan kepribadian yang baik.

Penting untuk dicatat bahwa resolusi ini dapat bervariasi tergantung pada
sudut pandang dan fokus dari masing-masing ahli. Namun pada dasarnya,
pembelajaran aqidah akhlak bertujuan untuk membentuk individu yang memiliki
keyakinan agama yang kuat dan perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

B. Dasar Akidah Akhlak

Dasar akidah akhlak adalah ajaran Islam itu sendiri yang merupakan sumber-
sumber hukum dalam Islam yaitu Al Qur’an dan Al Hadits. Al Qur’an dan Al Hadits
adalah pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan kriteria atau ukuran baik buruknya
suatu perbuatan manusia. Dasar aqidah akhlak yang pertama dan utama adalah Al Qur’an
dan. Ketika ditanya tentang aqidah akhlak Nabi Muhammad SAW, Siti Aisyah berkata.”
Dasar aqidah akhlak Nabi Muhammad SAW adalah Al Qur’an.” Islam mengajarkan agar
umatnya melakukan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan buruk. Ukuran baik dan
buruk tersebut dikatakan dalam Al Qur’an. Karena Al Qur’an merupakan firman Allah,
maka kebenarannya harus diyakini oleh setiap muslim. Dalam Surat Al-Maidah ayat 15-
16 disebutkan :
Artinya :
“Sesungguhnya telah datang kepadamu rasul kami menjelaskan kepadamu banyak dari isi
Al-Kitab yang kamu sembunyikan dan banyak pula yang dibiarkannya. Sesungguhnya
telah datang kepadamu cahayadari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab
itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan,
dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada
cahaya yang terang benderang dengan izinNya, dan menunjuki meraka ke jalan yang
lurus.”
Dasar aqidah akhlak yang kedua bagi seorang muslim adalah AlHadits atau
Sunnah Rasul. Untuk memahami Al Qur’an lebih terinci, umat Islam diperintahkan untuk
mengikuti ajaran Rasulullah SAW, karena perilaku Rasulullah adalah contoh nyata yang
dapat dilihat dan dimengerti oleh setiap umat Islam (orang muslim). Pembelajaran
Aqidah Akhlaq adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk
mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT, dan merealisasikannya
dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman, keteladanan dan pembiasaan. Dalam
kehidupan masyarakat yang majemuk dalam bidang keagamaan, pembelajaran itu juga
diarahkan pada peneguhan aqidah di satu sisi dan peningkatan toleransi serta saling
menghormati dengan penganut agama lain dalam rangka mewujudkan kesatuan dan
persatuan bangsa di kalangan para siswa sekolah menengah.

C. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Akidah Akhlak

1. Fungsi pembelajaran akidah akhlak


Adapun fungsi materi Aqidah Akhlaq di Madrasah adalah sebagai berikut :
a. Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup
di dunia dan akhirat.
b. Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta akhlaq
mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang telah ditanamkan lebih dahulu
dalam lingkungan keluarga.
c. Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial
melalui Aqidah Akhlaq.
d. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam
keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.
e. Pencegahan peserta didik dari hal-hal yang negatif dari lingkungannya atau
dari budaya asing yang akan dihadapinya sehari-hari.
f. Pengajaran tentang informasi dan pengetahuan keimanan dan akhlaq, serta
sistem dan fungsionalnya.
g. Penyaluran peserta didik untuk mendalami Aqidah Akhlaq pada jenjang
pembelajaran yang lebih tinggi.

2. Tujuan pembelajaran aqidah akhlak


Materi Aqidah Akhlaq bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan
keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya yang terpuji, melalui
pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengamalan
peserta didik tentang Aqidah dan Akhlaq Islam, sehingga menjadi manusia muslim
yan terus berkembang dan meningkat kualitas keimanan dan ketakwaannya kepada
Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pembelajaran
yang lebih tinggi.

D. Karakteristik Pembelajaran Aqidah Akhlak


Setiap materi memiliki karakteristik tertentu yang dapat membedakannya materi
pelajaran agama aspek lainnya. Adapun karakteristik materi Aqidah dan Akhlaq adalah
sebagai berikut:
a. Pembelajaran Aqidah dan Akhlaq merupakan materi yang dikembangkan dari
ajaran-ajaran dasar yang terdapat dalam agama Islam yang bersumber dari Al-
Quran dan Al-Hadits. Untuk kepentingan pembelajaran, dikembangkan
materi Aqidah dan Akhlaq pada tingkat yang lebih rinci sesuai tingkat dan
jenjang pembelajaran.
b. Prinsip-prinsip dasar Aqidah adalah keimanan atau keyakinan yang tersimpul
dan terhujam kuat di dalam lubuk jiwa atau hati manusia yang diperkuat
dengan dalil-dalil naqli, aqli, dan wijdani atau perasaan halus dalam meyakini
dan mewujudkan rukun iman yang enam yaitu, iman kepada Allah, malaikat-
Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan iman kepada takdir.
Prinsip-prinsip Akhlaq adalah pembentukan sikap dan kepribadian seseorang
agar berakhlak mulia atau Akhlaq Al-Mahmudah dan mengeliminasi akhlak
tecela atau akhlak Al-Madzmumah sebagai manifestasi akidahnya dalam
perilaku hidup seseorang dalam berakhlak kepada Allah dan Rasul-Nya,
kepada diri sendiri, kepada sesama manusia, dan kepada alam serta makhluk
lain.
c. Materi Aqidah dan Akhlaq merupakan salah satu rumpun materi pembelajaran
agama di madrasah (Al-Qur’an Hadits, Aqidah Akhlaq, Syari’ah/Fiqih Ibadah
Muamalah dan Sejarah Kebudayaan Islam) yang secara integratif menjadi
sumber nilai dan landasan moral spiritual yang kokoh dalam pengembangan
keilmuan dan kajian keislaman, termasuk kajian Aqidah dan Akhlaq yang
terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya.
d. Materi Aqidah dan Akhlaq tidak hanya mengantarkan peserta didik untuk
menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang Aqidah dan Akhlaq dalam
ajaran Islam, melainkan yang terpenting adalah bagaimana peserta didik dapat
mengamalkan Aqidah dan Akhlaq itu dalam kehidupan sehari-hari. Materi
Aqidah dan Akhlaq menekankan keutuhan dan keterpaduan antara
pengetahuan, sikap, dan perilaku atau lebih menekankan pembentukan ranah
efektif dan psikomotorik yang dilandasi oleh ranah kognitif.
e. Tujuan materi Aqidah dan Akhlaq adalah untuk membentuk peserta didik
beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta memiliki akhlaq mulia.
Tujuan inilah yang sebenarnya merupakan misi utama diutusnya Nabi
Muhammad SAW, untuk memperbaiki akhlak manusia. Dengan demikian,
pembelajaran Aqidah dan Akhlaq merupakan jiwa pembelajaran agama Islam.
Mengembangkan dan membangun akhlak yang mulia merupakan tujuan
sebenarnya dalam setiap pelaksanaan pembelajaran. Sejalan dengan tujuan itu
maka semua materi atau bidang studi yang diajarkan kepada peserta didik
haruslah memuat pembelajaran akhlak dan oleh karena itu setiap guru
mengemban tugas menjadikan dirinya dan peserta didiknya berakhlak mulia.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai