Anda di halaman 1dari 198

PENGARUH ISLAMIC CORPORATE GOVERNANCE DAN

ISLAMIC SOCIAL REPORTING TERHADAP NILAI


PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI
VARIABLE MODERATING
(Sektor Industri Barang Konsumsi yang Masuk Perhitungan ISSI
di Bursa Efek Indonesia Periode 2018-2021)

SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana (S1)
Dalam Bidang Akuntansi Syariah (AKSYA)

Oleh:
Durrotussilfiatul Farihah
NIM : 1950510060

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM PROGRAM
STUDI AKUNTANSI SYARIAH
TAHUN 2023

1
ii
iii
iv
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Islamic


Corporate Governance dan Islamic Social Reporting terhadap nilai
perusahaan melalui kinerja keuangan. Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif dengan pendekatan explanatory. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan metode pengumpulan
data menggunakan cara purposive sampling dengan 20 sampel
perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di ISSI selama
periode tahun 2018 sampai 2021. Variabel independen dalam penelitian
ini adalah Islamic Corporate Governance dan Islamic Social Reporting.
Sedangkan variabel dependennya adalah nilai perusahaan. Dan kinerja
keuangan sebagai variabel moderating. Pengujian hipotesis dilakukan
dengan menggunakan Output Eviews.12. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Islamic Corporate Governance berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan. Sedangkan Islamic Social Reporting tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Dan kinerja keuangan tidak dapat memoderasi
pengaruh Islamic Corporate Governance dan Islamic Social Reporting
terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci: Islamic Corporate Governance, Islamic Social Reporting,


Nilai Perusahaan, dan Kinerja Keuangan

v
MOTTO

(٢٠٠( ‫َيا َأُّيَه ا اَّلِذ يَن آَم ُنوا اْص ُرِبوا َو َص اِبُر وا َو َر اِبُطوا َو اَّتُقوا الَّلَه َلَعَّلُك ْم ُتْف ِلُح وَن‬
Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah “
kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan
bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung”
(Q.S. Ali ‘Imran: 200)

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmatnya dengan tulus ikhlas kupersembahkan dan
kudedikasikan skripsi ini kepada:
1. Kedua orang tua yang sangat saya sayangi Bapak Nastain dan Ibu
Nur Hikmah yang senantiasa mencurahkan kasih sayangnya,
perhatian, kesabaran dan tidak pernah berhenti selalu mendoakan,
serta memberi semangat dan dukungan moril maupun materiil yang
sangat luar biasa. Sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan
sampai jenjang perkuliahan dan dapat menyelesaikan tugas akhir
dengan lancar.
2. Teruntuk semua saudara-saudara, dan keluarga besar yang selalu
memberikan doa dan dukungannya agar dapat menyelesaikan tugas
akhir ini dengan lancar.
3. Dosen Pembimbing tugas akhir Bapak Surepno, M.Si., Ak., CA
yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta
memberikan pengarahan dalam penyusunan tugas akhir ini.
4. Teman baikku Fitrianis Sholihah dan Hesty Hastuti Jenyrianti yang
selalu memberi semangat, dukungan, dan motivasi ketika dilanda
rasa malas.
5. Teman-teman seperbimbingan skripsi yang bersama-sama berjuang
dan saat ini masih berjuang untuk menyelesaikan tugas akhir ini,
semoga kalian tetap semangat.
6. Teman-teman seperjuangan kelas AKSYA-B angkatan 2019, terima
kasih atas kebersamaannya selama ini.
7. Institut Agama Islam Negeri Kudus, selaku almamater dan kampus
tercinta bagi penulis yang sudah memberikan banyak ilmu yang
bermanfaat.
8. Kepada semua pihak yang ikut serta membantu dalam
menyelesaikan tugas akhir ini, yang tidak dapat saya sebutkan satu-
satu.
9. Para pembaca yang budiman, semoga karya tulis ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan khususnya para mahasiswa
yang sedang menempuh studi.

vii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
memberikan Rahman, taufiq, hidayah dan inayah-Nya. Sholawat serta
Salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW. Syukur Alhamdulillah, atas ridha dan pertolongan-Nya saya dapat
menyelesaikan tugas akhir (skripsi) yang berjudul “Pengaruh Islamic
Corporate Governance dan Islamic Social Reporting Tehadap Nilai
Perusahaan dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variable Moderating
(Sektor Industri Barang Konsumsi yang Masuk Perhitungan ISSI di
Bursa Efek Indonesia Periode 2018-2021)” ini sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sanjana (S1) program studi Akuntansi Syariah
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam di Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Kudus.
Dalam menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini, saya selaku
penulis telah banyak mengalami kesulitan. Namun berkat bantuan dan
kerjasama dari berbagai pihak, akhirnya tugas akhir ini dapat
terselesaikan. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Lc., M.Si selaku Rektor Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus.
2. H. Wahibur Rokhman, S.E., M.Si., Ph.D. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Kudus.
3. Tina Martini, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus.
4. Surepno, M.Si., Ak., CA selaku dosen pembimbing skripai yang
telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta
memberikan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
5. Para dosen dan staf pengajar di lingkungan kampus IAIN Kudus
yang telah membekali berbagai pengetahuan sehingga penulis
mampu menyelesaikan penyusunan skripsi.
6. Bapak dan Ibu tercinta beserta seluruh keluarga yang telah
melimpahkan kasih sayangnya dan memberikan semangat beserta
do’a terhadap peneliti dalam menyelesaikan penyusunan skripsi.
7. Teman-teman AKSYA-B angkatan 2019 yang telah saling
menyayangi dan memberi dorongan serta motivasi.
8. Dan seluruh pihak yang secara langsung maupun tidak langsung
telah memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan
penyusunan skripsi ini.

viii
Atas segala bantuan yang telah diberikan, saya tidak dapat
memberikan sesuatu apapun kecuali ucapan terima kasih dan do’a,
semoga Allah SWT menerima amal baik mereka, serta membalasnya
dengan sebaik-baiknya balasan. Penulis menyadari adanya keterbatasan
dan kemampuan dalam penyusunan laporan skripsi ini sehingga masih
memiliki banyak kekurangan dan belum mendekati kesempurnaan yang
dilihat dari berbagai aspek di dalam penulisannya.
Oleh karena itu, saya selalu menerima kritik dan saran yang
membangun demi kebaikan dari laporan skripsi ini. Penulis berharap
semoga laporan skripsi ini bermanfaat bagi pembaca semuanya serta bagi
dunia perekonomian syariah pada umumnya. Aamiin.
Wassalamualaikum wa rahmatullah wa barakatuh

Kudus, 03 April 2023


Penulis,

Durrotussilfiatul Farihah
NIM. 1950510060

ix
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI


............................................................................................................
............................................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPS
............................................................................................................
............................................................................................................
ii
PENGESAHAN MUNAQOSYAH
............................................................................................................
............................................................................................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
............................................................................................................
............................................................................................................
iv
ABSTRAK
............................................................................................
............................................................................................
v
MOTTO
............................................................................................
............................................................................................
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
............................................................................................
............................................................................................
vii
KATA PENGANTAR
............................................................................................
............................................................................................
viii
DAFTAR ISI
............................................................................................
............................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR
............................................................................................
............................................................................................
xii

x
DAFTAR TABEL
............................................................................................
............................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN
............................................................................................
............................................................................................
xiii
BAB I PENDAHULUAN
............................................................................................
............................................................................................
1
A. Latar Belakang
.....................................................................................
.....................................................................................
1
B. Rumusan Masalah
.....................................................................................
.....................................................................................
8
C. Tujuan Penelitian
.....................................................................................
.....................................................................................
8
D. Manfaat Penelitian
.....................................................................................
.....................................................................................
8
E. Sistematika Penulisan
.....................................................................................
.....................................................................................
9

BAB II LANDASAN TEORI


............................................................................................
............................................................................................
11
A. Deskripsi Teori
.....................................................................................
.....................................................................................
11

xi
1. Agency Theory
.............................................................................
.............................................................................
11
2. Legitimacy Theory
.............................................................................
.............................................................................
12
3. Islamic Corporate Governance
.............................................................................
.............................................................................
14
4. Islamic Social Reporting
.............................................................................
.............................................................................
18
5. Nilai Perusahaan
.............................................................................
.............................................................................
25
6. Kinerja Keuangan
.............................................................................
.............................................................................
26
B. Penelitian Terdahulu
.....................................................................................
.....................................................................................
28
C. Kerangka Berfikir
.....................................................................................
.....................................................................................
32
D. Hipotesis Penelitian
.....................................................................................
.....................................................................................
33
1. Pengaruh Islamic Corporate Governance
terhadap nilai perusahaan
.............................................................................
.............................................................................
33

xii
2. Pengaruh Islamic Social Reporting terhadap
nilai perusahaan
.............................................................................
.............................................................................
34
3. Pengaruh Islamic Corporate Governance
terhadap nilai perusahaan dengan kinerja
keuangan sebagai variable moderating
.............................................................................
.............................................................................
35
4. Pengaruh Islamic Social Reporting terhadap
nilai perusahaan dengan kinerja keuangan
sebagai variable moderating
.............................................................................
.............................................................................
35
BAB III METODE PENELITIAN
............................................................................................
............................................................................................
37
A. Jenis dan Pendekatan
.....................................................................................
.....................................................................................
37
B. Sumber Data
.....................................................................................
.....................................................................................
38
C. Setting Penelitian
.....................................................................................
.....................................................................................
38
D. Populasi dan Sampel
.....................................................................................
.....................................................................................
39
E. Identifikasi Variabel Penelitian
.....................................................................................
.....................................................................................
41

xiii
F. Definisi Operasional Variabel
.....................................................................................
.....................................................................................
42
G. Teknik Pengumpulan Data
.....................................................................................
.....................................................................................
44
H. Metode Analisis Data
.....................................................................................
.....................................................................................
44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


............................................................................................
............................................................................................
53
A. Hasil Penelitian
.....................................................................................
.....................................................................................
53
1. Gambaran Umum Objek Penelitian
.............................................................................
.............................................................................
53
2. Gambaran Umum Perusahaan Sampel
.............................................................................
.............................................................................
53
3. Hasil Uji Statistik Deskriptif
.............................................................................
.............................................................................
63
4. Pemilihan Regresi Data Panel
.............................................................................
.............................................................................
65
5. Uji Asumsi Klasik
.............................................................................
.............................................................................
68

xiv
6. Analisis Regresi Data Panel
.............................................................................
.............................................................................
71
7. Uji Moderated Regression Analysis (MRA)
.............................................................................
.............................................................................
72
8. Hasil Uji Hipotesis
.............................................................................
.............................................................................
74
B. Pembahasan Hasil Penelitian
.....................................................................................
.....................................................................................
77
a. Pengaruh Islamic Corporate Governance
terhadap Nilai Perusahaan
.............................................................................
.............................................................................
77
b. Pengaruh Islamic Social Reporting terhadap
Nilai Perusahaan
.............................................................................
.............................................................................
78
c. Pengaruh Islamic Corporate Governance
terhadap nilai perusahaan dengan kinerja
keuangan sebagai variable moderating
.............................................................................
.............................................................................
80
d. Pengaruh Islamic Social Reporting terhadap
nilai perusahaan dengan kinerja keuangan
sebagai variabel moderating
.............................................................................
.............................................................................
81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


............................................................................................

xv
............................................................................................
83
A. Kesimpulan
.....................................................................................
.....................................................................................
83
B. Saran
.....................................................................................
.....................................................................................
84

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Rerata Bursa Efek Industri Barang Konsumsi


.....................................................................................
.....................................................................................
2
Gambar 2. 1 Kerangka Berfikir Penelitian
.....................................................................................
.....................................................................................
32

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Hasil Penelitian Terdahulu Hasil


.......................................................................................
.......................................................................................
28
Tabel 3. 1 Sampel Penelitian
.......................................................................................
.......................................................................................
40
Tabel 3. 2 Definisi Operasional Variabel
.......................................................................................
.......................................................................................
43
Tabel 3. 3 Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
.......................................................................................
.......................................................................................
52
Tabel 4. 1 Hasil Uji Statistik Deskriptif
.......................................................................................
.......................................................................................
64
Tabel 4. 2 Hasil Uji Commond Effect Model
.......................................................................................
.......................................................................................
65
Tabel 4. 3 Hasil Uji Fixed Effect Model
.......................................................................................
.......................................................................................
66
Tabel 4. 4 Hasil Uji Random Effect Model
.......................................................................................
.......................................................................................
66
Tabel 4. 5 Hasil Uji Chow
.......................................................................................
.......................................................................................
67
Tabel 4. 6 Hasil Uji Hausman
.......................................................................................
.......................................................................................
67

xvii
Tabel 4. 7 Hasil Uji Multikolinearitas
.......................................................................................
.......................................................................................
68
Tabel 4. 8 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji White
.......................................................................................
.......................................................................................
69
Tabel 4. 9 Hasil Uji Heteroskedastisitas Setelah di Outliers
.......................................................................................
.......................................................................................
70
Tabel 4. 10 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model
Terbaik Random Effect Model
.......................................................................................
.......................................................................................
71
Tabel 4. 11 Hasil Uji MRA
.......................................................................................
.......................................................................................
73
Tabel 4. 12 Hasil Uji F
.......................................................................................
.......................................................................................
74
Tabel 4. 13 Hasil Uji T
.......................................................................................
.......................................................................................
75
Tabel 4. 14 Hasil Uji Koefisien Determinasi
.......................................................................................
.......................................................................................
77

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Sampel Penelitian


Lampiran 2 Pengungkapan Islamic Corporate Governance (ICG)
Lampiran 3 Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)
Lampiran 4 Tabulasi Data Penelitian Islamis Corporate Governance
(ICG)
Lampiran 5 Tabulasi Data Penelitian Islamic Social Reporting (ISR)
Lampiran 6 Tabulasi Data Penelitian Nilai Perusahaan
Lampiran 7 Tabulasi Data Penelitian Kinerja Keuangan
Lampiran 8 Data Panel
Lampiran 9 Output SPSS

xix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Apabila kita mengamati perkembangan bursa efek di negara-
negara industri, ternyata bursa efek memegang peranan teramat
fundamental. Dari segi invitasi saham atas entitas serta segi
penawaran atas penanam modal, yaitu individu yang cenderung
menjadi investor. Tampaknya, semua pihak saling mendapat untung.
Sehingga bursa efek dapat terus meningkat. Justru, bursa efek kini
jadi patokan kemajuan. Jelasnya, sebuah negara mempunyai hak
untuk mendapat predikat modern apabila bursa efeknya telah
berkembang.1
Pasar modal sekarang banyak persaingan yang berlangsung
karena harga bursa efek yang tidak tetap. Naik turunnya harga bursa
efek bakal membuat investor harus berpikir kembali untuk
mengambil putusan. Sebabnya penanam modal diharuskan waspada
ketika menanam modal serta memperhatikan data untuk nilai
perusahaan dimana kelak akan diinvestasikan, semakin tinggi nilai
perusahaaan maka semakin banyak penanam modal yang
berinvestasi pada entitas tersebut.0
Pasar modal Indonesia digolongkan sebagai bursa efek yang
telah berkembang mempunyai kapasitas yang tinggi guna
memberikan dorongan pada perekonomian Indonesia. Salah satu
pasar saham yang berdiri di Indonesia yakni PT. Bursa Efek
Indonesia (BEI), pasar modal yang memiliki 660 emiten. 0 BEI
menyatukan saham sesuai sektor serta jenis industri diantaranya
ialah barang konsumsi. Sektor industri barang konsumsi termasuk
satu diantara bursa efek yang ikut perhitungan Indeks Saham
Syariah Indonesia di Bursa Efek Indonesia.0 ISSI ialah indeks bursa
1
Sawidji Widoatmodjo, Pengetahuan Pasar Modal Untuk Konteks
Indonesia, ed. Rayendra L. Toruan (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2015).
0
Siti Fadlilah Nur’aini;Riana Rachmawati Dewi;Agni Astungkara, “Faktor-
Faktor Penentu Nilai Perusahaan Pada Industri Barang Konsumsi,” Jurnal
Ekonomi, Keuangan Dan Manajemen 18, no. 2 (2022): 351,
https://doi.org/10.29264/jinv.v18i2.10618.
0
Silvia Indrariani, Nilai Perusahaan Melalui Kualitas Laba (Good
Governance Dan Kebijakan Perusahaan), ed. Nur Azizah (Surabaya: Scopindo
Media Pustaka, 2019).
0
Dini Yuniarti and Erdah Litriani, “Pengaruh Inflasi Dan Nilai Tukar
Rupiah Terhadap Harga Saham Di Sektor Industri Barang Konsumsi Pada
Indeks Saham Syariah Indonesia (Issi) Tahun 2012-2016,” I-Finance 1, no. 1
(2018): 32.
efek dimana berdiri pada 12 Mei 2011. ISSI berisi atas sejumlah
bursa efek syariah dimana tercantum dalam Bursa Efek Indonesia
juga termasuk Susunan Efek Syariah diluncurkan Otoritas Jasa
Keuangan. Konstitusi Indeks Saham Syariah Indonesia dipilih
kembali 2 kali satu tahun, yakni tiap bulan Mei serta November.0
Bisnis produk konsumen dibagi menjadi 5 subsektor, antara lain
subsektor makanan serta minuman, tembakau, farmasi, kosmetik
serta barang rumah tangga, peralatan rumah tangga, serta subsektor
lainnya. Sektor industri barang konsumsi menghadapi naik turunnya
nilai saham yang bisa merusak nilai perusahaan, namun produk yang
diciptakan oleh sektor ini banyak dicari oleh orang lain akibatnya
tingkat penjualan menjadi lebih tinggi.0
Gambar 1. 1 Rerata Bursa Efek Industri Barang Konsumsi

Gambar 1.1, membuktikan bahwa perkembangan rerata harga


saham bidang industri dari periode 2018 hingga periode 2021
menghadapi deflasi. Tahun 2018 rerata harga saham Rp 3.920,23,
pada periode 2019 rerata nilai saham barang konsumsi sebanyak Rp
3.273,77, kemudian pada periode 2020 rerata nilai saham barang
konsumsi sebanyak Rp 2.584,89, dan pada periode 2021 rerata nilai
saham barang konsumsi sebanyak Rp 1.720,81.
Dilihat dari grafik tersebut maka dari periode 2018 ke periode
2019 menghadapi penurunan sebanyak Rp 646,46, kemudian dari

0
Khoirun Nisa and Mohammad Hamim Sultoni, “Pengaruh Inflasi, Nilai
Tukar, Dan BI 7 Day Repo Rate Terhadap Return Saham Pada Industri Barang
Konsumsi Di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Tahun 2017-2020,” Shafin:
Sharia Finance and Accounting Journal 2, no. 2 (2022): 184,
https://doi.org/10.19105/sfj.v2i2.6735.
0
Jamaluddin Ali and Ridwan Faroji, “Pengaruh Profitabilitas Terhadap
Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Industri Barang
Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-2019),” Jurnal Neraca
Peradaban 1, no. 2 (2021): 129.

2
tahun 2019 ke 2020 mengalami penurunan sebesar Rp 688,88, dan
tahun 2020 ke tahun 2021 juga megalami penurunan sebesar Rp
864,08.
Sesuai gejala tersebut harga bursa efek atas sektor barang
konsumsi sudah menghadapi deflasi dari periode ke periode dimana
dapat mendatangkan masalah bagi perusahaan tersebut, seperti
banyaknya penutupan perusahaan, penurunan pendapatan hingga
meningkatkan gagal bayar dari perusahaan. Karena berkaitan dengan
topik nilai perusahaan, deflasi harga bursa menjadi topik yang
menarik untuk diteliti.
Melalui jumlah saham, nilai perusahaan dianggap dapat
menciptakan kesejahteraan pemangku saham. Jumlah bursa efek
yang tidak kecil menunjukkan entitas baik-baik saja, tetapi
manajemen merasa sulit untuk menciptakan nilai perusahaan yang
tinggi. Karena keadaan internal dan eksternal, manajer harus
melakukan upaya ekstra untuk meningkatkan profitabilitas serta
memaksimalkan nilai bisnis.0 Tobin’s Q ialah cara dipakai ketika
mencari nilai perusahaan.0 Tobin’s Q ialah pengukur ratio untuk
mendeskripsikan nilai perusahaan dalam rupa nilai asset berwujud
serta asset tak berwujud. Tobin’s Q juga bisa mendeskripsikan
tingkat efektif serta efisiensinya entitas ketika memakai semua
sumber daya yang berupa asset entitas.0 Selain punya tata kelola
terarah ketika menaikkan nilai perusahaan wajib mempunyai kinerja
keuangan dengan sebaik mungkin.0
Perusahaan memerlukan kinerja keuangan untuk menentukan
dan menilai tingkat kesuksesan suatu entitas berlandaskan aktivitas
keuangan dimana telah dijalankan. Tinjauan atas kondisi keuangan
masa lampau, sekarang, serta masa mendatang diperlukan untuk
mengevaluasi kinerja keuangan. Salah satu patokan dalam
menetapkan keadaan keuangan sebuah perusahaan adalah kinerja
0
Riska Franita, Mekanisme Good Corporate Governance Dan Nilai
Perusahaan: Studi Untuk Perusahaan Telekomunikasi, Ed. Harya Wahyuni
(Medan: Lembaga Penelitian Dan Penulisan Ilmiah Aqli, 2018).
0
Dena Hesa, Puteri Utami, and Muhamad Muslih, “Pengaruh Good
Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan
Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor Asuransi
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periose 2013-2016),” AKRAB JUARA
3, no. 3 (2018).
0
Justita Dura, Pengungkapan Kinerja Ekonomi, Sosial, Lingkungan Pada
Financial Performance Perusahaan Manufaktur, ed. Rintho R. Rerung (Bandung:
CV. Media Sains Indonesia, 2022).
0
Nadya Ariana Dewi and Tieka Trikartika Gustyana, “Accounting and
Management,” JRAK 11, no. 1 (2020).

3
keuangannya, yang dapat ditentukan dengan memeriksa rasio
keuangannya.0 Sebagai variabel moderasi, penelitian ini menguji
kinerja keuangan dengan ROA. Profitabilitas entitas diukur dengan
rasio yang disebut ROA, yang termasuk pengembalian aset dipakai
untuk menciptakan penjualan. Bergantung pada sektor industri,
ukuran perusahaan, dan ekspektasi investor, setiap perusahaan
memiliki standar ROA yang berbeda-beda.0
Investor dapat mengevaluasi sejauh mana tingkat keberhasilan
suatu perusahaan dengan menggunakan contoh nilai perusahaan
serta kinerja keuangan. Besarnya persyaratan dan kesulitan ini, Good
Corporate Governance serta Corporate Social Responsibility harus
terarah dikarenakan sangat penting. Kewajiban sosial Islam atau
dikenal dengan ISR dan tata kelola perusahaan Islam atau dikenal
dengan ICG juga sudah mulai terbentuk dalam rangka menjalankan
bisnis sesuai dengan prinsip syariah Islam, seiring dengan berdirinya
organisasi yang menerapkan prinsip syariah.0
Islamic Social Reporting terbentuk dalam wujud pertanggung
jawaban entitas terhadap Allah serta warga negara. Islamic Social
Reporting bisa mempertimbangkan keterbukaan kegiatan usaha
entitas lewat penyampaian data yang keterkaitan.0 Indeks itu
dikembangkang melalui standar pelaporan berlandaskan AAOIFI.
Standar pelaporan kinerja sosial, dimana mencakup ekspektasi
publik tidak hanya tentang posisi perusahaan di bidang ekonomi
tetapi juga perannya dari sudut pandang spiritual, yang secara
khusus diperluas oleh indeks ini. Selain itu, keseimbangan sosial
berkaitan dengan lingkungan, hak minoritas, serta karyawan
ditekankan dalam indeks ini juga.0
ICG adalah sistem berdasarkan hukum Islam yang dioperasikan
oleh bisnis secara transparan, meningkatkan nilai dan akuntabilitas
0
Rosalinda Septiani Sitompul et al., UMKM Dan Koperasi, ed. Matias
Julyus Fika Sirait (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2022).
0
Zaroni, Circle Of Logistics, ed. Rizkana Aprieska dkk (Jakarta Selatan:
Prasetiya Mulya Publishing, 2019).
0
Ari Kamayanti, Nur Indah Riwajanti, and Heni Febriyanti, “Islamic Social
Reporting Dan Islamic Corporate Governance Sebagai Penentu Nilai
Perusahaan,” Jurnal Ekonomi, Manajemen, Dan Akuntansi Islam 7, no. 1 (2022):
2.
0
Luhur Prasetiyo, Menilai Kesehatan Bank Syariah Berbasis Maqashid Al-
Syari’ah, ed. Moh. Nasrudin (Pekalongan: PT Nasya Expanding Management,
2022).
0
Muhammad Yasir Yusuf, Islamic Social Responbility (I-CSR) Pada
Keuangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) Teori Dan Praktik, Pertama
(Depok: PT. Balebat Dedikasi Prima, 2017).

4
pemegang saham serta akuntabilitas kepada Tuhan. Islamic
corporate governance ialah suatu sistem yang membesarkan
kepatuhan syariah dalam mengatur tata kerja Direksi, Dewan
Pengawas Syariah, serta penetapan etika bisnis syariah, dimana
semuanya dimaksudkan untuk menjaga kepentingan setiap orang.
Tata kelola perusahaan intinya ICG wajib dilandasi dengan
menjunjung tinggi kewajiban baik kepada Allah SWT maupun
kepada sesama.0
Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan Iwan Setiawan,
Fifi Swandari, serta Dian Masita Dewi pada tahun 2019
menunjukkan bahwa penguakan ISR berdampak pada nilai entitas.
Dalam rangka meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan
terhadap sistem syariah yang ditentukan di entitas dan dengan
demikian meningkatkan nilai perusahaan di mata pemangku
kepentingan pada emiten syariah yang terdaftar di Jakarta Islamic
Index (JII) dapat mencantumkan data penguakan Islamic Corporate
Governance pada laporan tahunan, meskipun tidak semua
perusahaan yang melakukan pengungkapan secara lengkap. Jika
demikian, kinerja keuangan tak memperkuat dampak Islamic Social
Reporting atas nilai perusahaan. Investor cenderung cuma
bersandarkan kinerja keuangan, sedangkan aspek non keuangan
seperti penguakan ISR tidak diperhitungkan saat melakukan
investasi.0 Penelitian lain dilaksanakan Risti Refani serta Veni
Soraya Dewi pada tahun 2020 Temuan menunjukkan bahwa ISR
dapat mengangkat nilai entitas tetapi kinerja keuangan tak dapat
mendukung ISR ketika melakukannya.0
Hasil berbeda ditunjukkan pada penelitian oleh Sutapa dan Heri
Laksito pada tahun 2018 mengemukakan hasil bahwa profitabilitas
berpengaruh atas pengungkapan ISR disebabkan profitabilitas
menunjukan bahwasanya entitas yang memiliki profitabilitas naik
belum bisa dipastikan akan lebih banyak melaksanakan kegiatan
sosial dikarenakan entitas kebanyakan mengarah pada keuntungan

0
S Kurniawati, “Pengaruh Islamic Corporate Governance, Intellectual,
Capital Dan Sharia Compliance Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah,”
Jurnal Syarikah 8, no. 1 (2022): 25.
0
Iwan Setiawan, Fifi Swandari, and Dian Masita Dewi, “Pengaruh
Pengungkapan Islamic Social Reporting (Isr) Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Moderating,” JWM (Jurnal Wawasan
Manajemen) 6, no. 2 (2019): 168, https://doi.org/10.20527/jwm.v6i2.150.
0
Dewi Refani, “Pengaruh Islamic Social Reporting Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Moderasi,” Jurnal Riset
Perbankan Manajemen Dan Akuntansi 4, no. 1 (2020).

5
semata. Profitabilitas mempunyai pengaruh atas nilai entitas,
semakin banyak keuntungannya bisa menambah nilai entitasnya.
Islamic Social Reporting tak mempunyai pengaruh atas nilai entitas
dikarenakan penanam saham berminat membeli saham hanya
mengarapkan keuntungan saja.0
Hasil lainnya ditunjukkan pada pengamatan yang dijalankan
Lidia Ralina serta Ari Prasetyo pada tahun 2020 ISR serta CR secara
parsial punya pengaruh besar kepada nilai perusahaan, menurut
penelitian. Sedangkan ROA secara parsial tak punya pengaruh
signifikan. Pengaruh simultan ISR, ROA, serta CR terhadap nilai
perusahaan.0
Sedangkan pada tahun 2021 dilakukan penelitian oleh Januardi
Pratomo memperlihatkan bahwasanya ISR mempunyai pengaruh
positif serta signifikan. Sementara itu mendapatkan kesimpulan
bahwasanya Kinerja keuangan terkena dampak positif juga
signifikan dari pengungkapan ISR baik sebelum maupun selama
pandemi Covid-19. Nilai suatu korporasi dipengaruhi positif juga
signifikan oleh penguakan ISR baik sebelum ataupun sesudah
pandemi Covid-19.0
Kajian ini mendapat referensi dari kajian yang diterbitkan pada
tahun 2022 dengan judul “Islamic Social Reporting dan Islamic
Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan” dikaji oleh Heni
Febriyanti, Ari Kamayanti, serta Nur Indah Riwajanti. Menurut
penelitian, meskipun pengungkapan ICG memiliki dampak
menguntungkan yang cukup besar terhadap ROA, namun
pengungkapan ISR memiliki dampak negatif yang signifikan.
Sementara pengungkapan ISR tidak terdapat dampak
menguntungkan terhadap nilai Bank Umum Syariah. Kemampuan
ROA untuk memoderasi dampak pengungkapan ISR serta ICG

0
Sutapa Sutapa and Heri Laksito, “Peran Islamic Social Reporting
Terhadap Nilai Perusahaan,” Jurnal Akuntansi Indonesia 7, no. 1 (2018): 64,
https://doi.org/10.30659/jai.7.1.57-68.
0
Lidia Ralina and Ari Prasetyo, “Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Kinerja
Lingkungan Terhadap Nilai Perusahaan Pertambangan Di Issi Periode 2013-
2017,” Jurnal Ekonomi Syariah Teori Dan Terapan 6, no. 9 (2020),
https://doi.org/10.20473/vol6iss20199pp1795-1803.
0
Januardi Pratomo, “Pengaruh Pengungkapan Islamic Social Reporting
(ISR) Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Kinerja Keuangan Bank Umum
Syariah Sebelum Dan Saat Pandemi Covid-19,” Jurnal Sosial Teknologi 1, no.
12 (2021), https://doi.org/10.36418/jurnalsostech.v1i12.274.

6
kepada nilai Bank Umum Syariah di Indonesia belum dapat
dibuktikan..0
Periode penelitian, variable, serta sampel yang diambil pada
kajian ini berbeda dengan yang diambil dalam kajian terdahulu.
penelitian dilakukan antara 2018 dan 2021. Variable tambahan pada
penelitian ini ialah kinerja keuangan sebagai variable moderating.
Variable - variable dipilih berdasarkan atas saran serta hasil
penemuan terdahulu, sebab memperlihatkan hasil berbeda-beda.
Perseroan manufaktur di sektor industry barang konsumsi yang
diperhitungkan pada perhitungan ISSI di Bursa Efek Indonesia
menjadi sampel dalam penelitian ini.
Sesuai latar belakang masalah, research gap, serta gejala gap
diatas, beberapa kajian terdahulu telah menunjukkan bahwa sudah
banyak penelitian mengenai ICG dan ISR, akan tetapi banyak
perbedaan. Hasil kajian terdahulu masih kontradiktif satu sama lain
maka dari itu untuk menentukan temuan kajian mana yang dapat
didukung, maka diperlukan penelitian lebih lanjut. Hasil dari
pembahasan sebelumnya yang masih saling bertentangan satu sama
lain, berangkat dari permasalahan tersebut penulis tertarik untuk
melakukan penelitian ICG dan ISR terhadap nilai perusahaan dengan
mengambil judul “Pengaruh Islamic Corporate Governance Dan
Islamic Social Reporting Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja
Keuangan Sebagai Variable Moderating (Sektor Industri Barang
Konsumsi yang Masuk Perhitungan ISSI di Bursa Efek Indonesia
Periode 2018-2021)”

B. Rumusan Masalah
Mengingat latar belakang informasi yang diberikan di atas,
masalah dalam kajian ini diungkapkan sebagaimana berikut:
1. Apakah Islamic Corporate Governance berpengaruh terhadap
nilai perusahaan?
2. Apakah Islamic Social Reporting berpengaruh terhadap nilai
perusahaan?
3. Apakah kinerja keuangan dapat memoderating pengaruh
Islamic Corporate Governance terhadap nilai perusahaan?
4. Apakah kinerja keuangan dapat memoderating pengaruh
Islamic Social Reporting terhadap nilai perusahaan?

0
Heni Febriyanti, Ari Kamayanti, and Nur Indah Riwajanti, “Islamic Social
Reporting Dan Islamic Corporate Governance,” Imanensi: Jurnal Ekonomi,
Manajemen, Dan Akuntansi Islam 7, no. 21 (2022).

7
C. Tujuan Penelitian
Mengingat permasalahan yang dirumuskan diatas, tujuan
penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah Islamic Corporate
Governance berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah Islamic Social
Reporting berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis Apakah kinerja keuangan
dapat memoderating pengaruh Islamic Corporate Governance
terhadap nilai perusahaan.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis Apakah kinerja keuangan
dapat memoderating pengaruh Islamic Social Reporting
terhadap nilai perusahaan.

D. Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan atau manfaat dari penelitian ini diharapkan
antara lain:
1. Manfaat Teoritis
a. Hal ini dimaksudkan agar penelitian ini bermanfaat serta
bisa dijadikan tolak ukur untuk penelitian berikutnya,
terkhusus dalam bidang akuntansi berbasis syariah.
b. Dimaksudkan agar penelitian ini dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam rangka mengembangkan tata
kelola perusahaan syariah yang sehat dan juga mampu
melaksanakan pelaporan sosial sesuai dengan peraturan
pemerintah tentu berdasarkan prinsip syariah juga.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pemerintah
Kesimpulan pengamatan diinginkan bisa dibuat
evaluasi pada penentuan strategi terkait Islamic Corporate
Governance dan Islamic Sosial Reporting khususnya bagi
Dewan Syariah Nasional.
b. Bagi Manajemen Perusahaan
Digunakan sebagai dasar pengambilan putusan
manajemen entitas, diharapkan temuan kajian ini bisa
menjadi wacana dan acuan bagi pengembangan kebijakan
perusahaan dan pemahaman keterbukaan informasi terkait
dengan Islamic Corporate Governance dan Islamic Sosial
Reporting.
c. Bagi Calon Penanam Modal
Hasil pengamatan diinginkan dapat menyajikan
tambahan data, evaluasi atau pengambilan putusan dalam

8
menginvestasikan uang dan membeli saham dalam entitas
yang dianggap tepat di pasar modal, untuk mengurangi
potensi bahaya yang terkait dengan pembelian saham.
Dengan mengamati aspek apa saja dapat berpengaruh
terhadap harga, kajian ini diinginkan bisa menambah
pengetahuan bagi penanam modal serta calon penanam
modal saat berinvestasi saham.

E. Sistematika Penulisan
Penataan penulisan dibahas pada kajian ini mengacu pada
peletakan elemen dan struktur pada skripsi untuk menciptakan
sebuah karangan ilmiah yang teratur dan logis.
Pembaca dipermudah dengan menggunakan sistematika ini
sebagaimana topik yang akan dibahas dalam pembahasan penelitian.
Sebab itu, dapat diatur sistematikanya dengan cara:
1. Bagian Awal
Bagian awal ini terdiri dari halaman judul, halaman nota
persetujuan pembimbing, halaman pengesahan skripsi, halaman
motto, halaman persembahan, kata pengantar, halaman abstrak,
halaman daftar isi dan daftar tabel.
2. Bagian Isi
Bagian ini memuat garis besar dari bab I sampai bab V,
kelima bab itu adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini meliputi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat dari penelitian
dan sistematika penulisan skripsi.
Bab II Landasan Teori
Bab ini meliputi deskripsi teori, penelitian terdahulu,
kerangka berfikir dan hipotesis.
Bab IIIMetode Penelitian
Bab ini berisi tentang jenis dan pendekatan penelitian,
sumber data, setting penelitian, populasi dan sampel,
identifikasi variabel, variabel operasional, teknik
pengumpulan data, Teknik Analisis Data
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang gambaran umum obyek
penelitian, analisis data dan pembahasan.
Bab V Penutup
Bab ini berupa kesimpulan, keterbatasan, saran
penelitian dan penutup.
3. Bagian Akhir

9
Meliputi: Daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

10
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori
1. Agency Theory
Menurut teori keagenan, manajer akan memprioritaskan
kepentingan mereka sendiri daripada kepentingan pemilik
bisnis.0 Biaya agensi dapat dipicu oleh tindakan manajer.
Pengembangan sistem monitoring akan menghasilkan biaya
yang dikenal dengan biaya keagenan. Biaya agensi dari
pemegang saham bisa mengurangi untung yang dihasilkan serta
berakibat pada penurunan kinerja perusahaan. Oleh karena itu,
terdapat konflik agensi harus diminimalisir dengan berbagai
strategi agar kinerja perusahaan tinggi.0
Teori keagenan digunakan untuk menggambarkan praktik
konservatif perusahaan, yang terlihat dari catatan keuangannya
dan dapat menyebabkan masalah dengan agensi antara manajer
dan pemangku kepentingan. Masalah diantara orang yang
terlibat kegiatan bisnis bisa diselesaikan atau dikurangi dengan
menggunakan teori keagenan. Prinsip dasar manajemen
perusahaan yang baik diperlukan untuk menghindari konflik.
Diantisipasi bahwa Corporate governance yang berdasarkan
dengan teori keagenan akan berguna untuk alat menyediakan
kepercayaan pada investor bahwasanya mereka akan menerima
informasi dari manajemen yang sama serta lengkap.0
Biaya untuk mengamati serta menegakkan interaksi
diantara pihak-pihak merupakan topik inti dari teori keagenan.
Misalnya, audit dapat dipandang sebagai alat untuk menjamin
kebenaran laporan keuangan perusahaan telah diverifikasi.
Selain itu, laporan keuangan itu sendiri dianggap telah
memenuhi persyaratan0
Salah satu yang paling menonjol dalam teori keagenan
adalah adanya wewenang tata kelola yang sangat besar dikuasai

0
Prodi Akuntansi UMM, Dimensi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tax
Avoidance (Malang: UMMPress, 2022).
0
Robertus M. Bambang Gunawan, GRC (Good Governance Risk
Management, And Compliance) Konsep Dan Penerapannya (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2021).
0
Sudarno et al., Teori Penelitian Keuangan, ed. Andi, 1st ed. (Malang: CV.
Literasi Nusantara Abadi, 2022).
0
Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan, ed. Suryadi and Yati Sumiharti
(Jakarta: Erlangga, 2006).

11
oleh pengelola seperti direksi maupun komisaris perusahaan.
Meskipun keadaan yang sedemikian rupa, diharapkan dengan
implementasi tata kelola entitas yang teratur, maka kepentingan
Stockholder tetap terlindungi serta pengelolaan perusahaan
dilakukan secara seimbang untuk kepentingan seluruh
stakeholder.0
Hubungan keagenan terjadi ketika satu atau lebih individu
atau organisasi Theory Agency ini mengembangkan adanya
hubungan positif antara shareholder dengan para manager
melalui Islamic Corporate Governance. Prinsip utama teori ini
menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi
wewenang (principal) yaitu investor dengan pihak yang
menerima wewenang (agensi) yaitu manajer. Berdasarkan
Theory Agency inilah, perusahaan menyadari perlunya
penerapan Islamic Corporate Governance dalam pengelolaan
perusahaan. Selain untuk meminimalisir kerugian akibat
penyalahgunaan wewenang manajemen dalam pengelolaan
perusahaan untuk memperoleh laba juga untuk memaksimalkan
nilai perusahaan menggambarkan citra yang baik bagi
perusahanan kepada publik dan calon investor.0

2. Legitimacy Theory
Teori legitimasi merupakan mekanisme yang lebih
memperhatikan masyarakat, dengan kata lain mengedepankan
kepentingan sosial. Dalam teori legitimasi ini, fokus utama
perusahaan harus memastikan bahwa manajemen perusahaan
melakukan kegiatan perusahaan dalam lokasi perusahaan, ruang
lingkupnya, dan standar yang ada pada masyarakat atau
lingkungan tersebut, serta manajemen bisa memastikan
kegiatannya dapat diterima oleh luar atau komunitas secara
aktif dan legal.0
Menurut Lindblom, Dowling, dan Pefer dalam bukunya
Inten Meutia, ada empat metode legitimasi yang dapat

0
Nining Asniar Ridzal et al., Good Corporate Governance (Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik), ed. Yerisma Welly (Bandung: CV. Media Sains
Indonesia, 2022).
0
Fitri Amaliyah and Eliada Herwiyanti, “Pengaruh Kepemilikan
Institusional, Dewan Komisaris, Independen, Dan Komite Audit Terhadap Nilai
Perusahaan Sektor Pertambangan,” Akuntansu 9, no. 3 (2019): 189,
https://doi.org/https://doi.org/10.33369/j.akuntansi.9.3.187-200.
0
Zaenal Abidin and R. Mahelan Prabantarikso, Konsep Dan Penerapan
Gcg Pada Lembaga Keuangan Dan Bumn (Yogyakarta: Cv Budi Utama, 2021).

12
digunakan organisasi ketika legitimasi mereka terganggu atau
ketika ada kesenjangan. Ketika kinerja perusahaan tidak sesuai
harapan pemangku kepentingan atau komunitas terkait, ada
kesenjangan legitimasi. Dalam situasi ini, perusahaan dapat: 0
a. Menyesuaikan hasil, prosedur, atau tujuan untuk
memenuhi standar masyarakat yang relevan, setelah itu
mengubah nilai dari perubahan tersebut pada organisasi
masyarakat. Mempertahankan output, cara, maupun tujuan,
namun mendemonstrasikan keselarasan output, cara, serta
tujuan lewat informasi serta pengetahuan.
b. Mengidentifikasikan sekelompok menggunakan tanda-
tanda yang ada status legitimasi tinggi, berupaya untuk
merubah cara pandang orang awam terhadap organisasi.
c. Mengoordinasikan tumpuan orang atas keluaran, maksud,
serta strategi kelompok, mencoba mengubah sesuai
harapan masyarakat.
Ternyata bisa saja muncul konsekuensi bagi perusahaan
ketika menerapkan teori legitimasi. Konsekuensi yang
dimaksud yakini adanya potensi perusahaan untuk bertingkah
laku tidak etis, terutama dalam manajemen keuntungan dan
menerapkan tanggung jawab sosial. Dengan legitimasi, mereka
mampu untuk menutupi kesalahan tersebut, dan cenderung tetap
dapat menjalankan bisnisnya.0
Teori legitimasi merupakan salah satu teori yang
mendasari pengungkapan Islamic Social Reporting. Apabila
perusahaan memiliki kinerja lingkungan dan sosial yang buruk
maka akan muncul keraguan dari investor sehingga respon
negatif melalui penurunan harga saham, ketika harga saham
turun maka nilai perusahaan pun mengalami penurunan dan
begitu sebaliknya. Dan pada dasarnya pengungkapan Islamic
Social Reporting bertujuan untuk memperlihatkan kepada
masyarakat aktivitas sosial yang dilakukan oleh perusahaan dan
pengaruhnya terhadap masyarakat sekitar. Legitimasi
perusahaan dimata stakeholder dapat dilakukan dengan
integritas pelaksanaan etika dalam berbisnis serta meningkatkan
tanggung jawab sosial perusahaan. Tanggung jawab sosial
perusahaan memiliki sejumlah manfaat untuk menjaga image,
0
Inten Meutia, Menata Pengungkapan Csr Pada Bank Islam (Pendekatan
Teori Kritis) (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2021).
0
Eko Budi Santoso, Anastasia Filiana Ismawati, and Kazia Laturette,
Tinjauan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Studi Di Malaysia, ed. Ahmad
Khanafi (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2021).

13
menjaga strategi perusahaan, serta untuk meningkatkan reputasi
dan nilai perusahaan.0

3. Islamic Corporate Governance


a. Pengertian Islamic Corporate Governance
Istilah Islamic Corporate Governance berasal dari
gagasan Good Corporate Governance serta memiliki
maksud yang sama dengan tata kelola entitas
konvensional. Namun dibuat beda pada Islamic Corporate
Governance ialah terdapat landasan yang berkaitan dengan
hukum-hukum Islam. Proses pembentukan putusan inilah
yang membedakan entitas syariah dengan entitas biasa.
Perusahaan yang mengikuti hukum syariah mendasarkan
keputusannya terhadap hukum Islam, khususnya Al-Qur'an
Sunah Rasulullah SAW, namun organisasi yang mengikuti
tata kelola perusahaan yang konvensional menekankan
pada kepatuhan terhadap persyaratan hukum serta arahan
pemerintah.0
Islamic Corporate Governance merupakan tata
laksana perusahaan pada sudut pandang iman, Islam, serta
ihsan. Menurut sudut pandang ini, perusahaan harus dilihat
secara lebih luas dan bukan hanya sebagai struktur
ekonomi yang juga memenuhi komitmen sosial (Corporate
Social Responsibility). Bisnis, yang merupakan institusi
yang signifikan, harus berkontribusi atau membantu dalam
produksi kehidupan manusia, juga dikenal sebagai falah
dan hayat thayyibah, melalui barang dan jasa yang
dihasilkannya (output). Makna dari falah dalam bahasa
Indonesia adalah sejahtera, sedangkan makna dari hayat
thayyibah ialah kegidupan yang baik. Kontribusi tersebut
mengandung pengertian keseimbangan antara aspek
materiil dan spiritual. Yang mana bisa
dikonseptualisasikan ke dalam dua tingkatan. Pertama,
tingkatan materiil ke lembagaan. Kedua, tingkatan
individual-spiritual. Kedua tingkatan ini diperlukan guna

0
Fransiskus E. Daromes and Medeleen Florencia Kawilarang, “Peran
Pengungkapan Lingkungan Dalam Memediasi Pengaruh Kinerja Lingkungan
Terhadap Nilai Perusahaan,” Akuntansi 14, no. 1 (2020): 80,
https://doi.org/https://doi.org/10.25170/jara.v14i1.
0
Reza Widhar Pahlevi, Tata Kelola Perusahaan Perspektif Islam, ed. Erlita
Ridanastasi (Yogyakarta: Stelkendo Kreatif, 2020).

14
menciptakan kekuatan yang saling mendukung satu
terhadap yang lain.0
b. Prinsip-prinsip Islamic Corporate Governance
ICG terarah harus mematuhi pedoman berikut:0
1) Tauhid
Landasan dari semua ajaran Islam adalah tauhid.
Tauhid berfungsi sebagai dasar bagi semua keyakinan
serta praktik Muslim, baik di aspek ekonomi, politik,
sosial ataupun budaya.0 Definisi tauhid itu sendiri
adalah kebulatan suara dalam tunduk pada kehendak
Tuhan. Baik dari segi muamalah maupun ibadah.
Agar segala tindakan dilakukan untuk membentuk
pola hidup berimbang dengan kehendak Tuhan.0
2) Taqwa dan Ridha
Disebut dengan taqwa serta ridha, yakni dasar
utama dari berdirinya suatu badan Islam. Dalam
Islam, alasan mendasar untuk melestarikan organisasi
Islam dalam bentuk bagaimanapun adalah prinsip
takwa kepada Allah serta keridhaan-Nya. Prinsip ini
juga harus dilandasi tata kelola perusahaan, menurut
Al-Qur'an wajib didorong menggunakan ketakwaan
kepada Allah serta keridhaan-Nya. Melaksanakan
bisnis harus bersifat sukarela atau saling menjetujui.
Penggunaan kekerasan ataupun penipuan untuk
melakukan perbuatan muamalah, seperti jual beli,
tidak dibenarkan. Boleh dibatalkan apabila ini terjadi.
Prinsip ridha telah menunjukkan ketulusan serta itikad
baik para pihak.0

0
Sanerya Hendrawan, Spiritual Management: From Personal
Enlightenment Towards God Corporate Governance (Bandung: PT Mizan
Pustaka, 2009).
0
Shofia Mauizotun Hasanah and Romi Kurniawan, “Konsep Islamic
Corporate Governance Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Mataram,”
Jurnal Ekonomi Dan Keuangan Islam 10, no. 1 (2019): 50–54.
0
Amiur Nuruddin and Veithzal Rivai, Islamic Business and Economic
Ethic (Jakarta: Bumi Aksara, 2012).
0
Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah: Fiqh Muamalah (Jakarta: Kencana,
2012).
0
Kementrian Agama, Al-Qur’an Dan Terjemahan (Bogor: Syamil Quran,
2007).

15
3) Ekuilibrium (Keseimbangan dan Keadilan)
Istilah keseimbangan serta keadilan ialah dua
teori keseimbangan pada Islam. Meskipun kejadian
fisik sekalipun mempunyai indikasi sosial Tawazun
kebanyakan digunakan saat menerangkan, yang
sekanjutnya kerap berada di bawah lingkup al-‘adalah
atau konsep monoteisme tentang keadilan, terutama
pada status sosial, di mana keseksamaan ekonomi
serta bisnis disertakan. Para pihak pada perikatan
diharuskan untuk bertindak dengan tepat ketika
mengungkapkan keinginan dan keadaan mereka,
mematuhi perjanjian mereka, dan melakukan semua
tanggungjawab mereka untuk kepentingan sosial.0
4) Kemaslahatan
Maslahat sering kali diterjemahkan sebagai
kebaikan duniawi juga surgawi. Dijelaskan oleh para
ahli ishul fiqih sebagai seluruh zat yang terhindar dari
mudharat, kerusakan, dan mufsadah sekaligus
mengandung manfaat dan kebaikan. Menururt Imam
al Ghazali, kemaslahatan adalah upaya menciptakan
dan memelihara 5 kebutuhan dasar, yaitu:0
a) Menjaga agama (hifdzud-din), juga terkait pula
pendayagunaan infrastrruktur tempat beribadah
serta ketetapan lainnya pada ajaran Islam.
b) Menjaga jiwa (hifhun-nafs), memiliki efek segi
kesehatan.
c) Menjaga akal (hifhzul-‘aql), lewat kemajuan
pemahaman serta pendidikan.
d) Menjaga rumpun (hifhzun-nasl), lewat
pendayagunaan kemakmuran.
e) Menjaga kekayaan (hifhzul-maal), masuk hal
pertumbuhan ekonomi serta bisnis.
c. Landasan Islamic Corporate Governance
Tuhan menciptakan manusia untuk menjadi khalifah
di muka bumi. Tuhan telah memberi makhluk hidup
tanggung jawab untuk mengelola dunia tempat mereka
tinggal, sehingga mereka harus mampu mengeksplorasi
dan mengelola SDA dunia ataupun SDM. Serupa dengan
firman Allah pada surat Al Baqarah (2) ayat 30:0

0
Agama.
0
Nuruddin and Rivai, Islamic Business and Economic Ethic.

16
“Ketahuilah waktu Allah bersabda pada Para
Malaikat: “Sungguh saya ingin mendirikan
kekhalifahan di muka bumi.” Mereka berkata:
“meskipun kami selalu memuji dan mensucikanmu,
mengapa kamu ingin menciptakan khalifah yang akan
merusak dunia dan menumpahkan darah?” Tuhan
bersabda: Sungguh aku benar-benar tau sesuatu yang
tidak kamu tau.”

Kecuali sebagai khalifah, manusia di bumi ini hanya


mengabdi kepada Allah SWT, seperti halnya Abdullah.
Bahwa dicipatakannya jin serta manusia bukan lain hanya
untuk melakukan ibadah kepada-Nya. tercantum Al-qur’an
surat Adz Dzariyaat 51:56.0
“Dan aku tidak mencipatakan jin serta manusia hanya
untuk berbakti kepada-Ku.”

Dijelaskan bahwa umat manusia akan dimintai


pertanggungjawaban atas semua yang mereka kerjakan.
Ketika orang yang berinteraksi dengan entitas memiliki
pandangan berbeda terhadap risiko, masalah pembagian
risiko terjadi. Ada kecenderungan moral hazard muncul
dalam asosiasi, yang berarti bahwa orang-orang yang
memiliki kekuasaan untuk mengatur bisnis bertindak
semata-mata untuk kepentingannya sendiri dengan
mengorbankan pihak lain.0 Allah bersabda di Al-Qur’an
Surat Shaad 38: 24
“dan sebenarnya mayoritas orang-orang
menyekutukan diri dengan orang lain berbuat curang
kepada orang lain, selain dari orang yang menerima
dan melakukan hal-hal yang adil, dan ini tidak
banyak dari mereka.” Dan Daud menyadari bahwa
kita sedang mengujinya: maka dia memohon
pengampunan dari Tuhannya kemudian menyungkur
sujud dan bertaubat.”

0
Sri Hartono Nunung Ghoniyah, Islamic Corporate Governance Sebuah
Kajian Dari Aspek Social Entrepreneurship Dan Kesejahteraan, Review of
Islamic Economics Sebuah Kajian Dari Aspek Social Entrepreneurship Dan
Kesejahteraan (Semarang: EF Press Digimedia, 2014).
0
Nunung Ghoniyah.
0
Nunung Ghoniyah.

17
Ayat ini menunjukkan bahwa ada kecenderungan
individu untuk melakukan ketidakadilan ketika mereka
bersatu (bergaul). Kezaliman hanya bisa dihindari oleh
individu yang iman serta beramal saleh. Akibatnya, tata
kelola entitas yang konsisten diperlukan dalam konteks
asosiasi untuk mencegah kezaliman.0
Bagaimana sebenarnya orang yang beriman dan
beramal saleh terkait dengan ayat ini? Allah
memerintahkan kita untuk beriman dan melakukan
perbuatan baik. Seseorang dapat menentukan tingkat
keimanan mereka dengan melihat amal baik mereka, yang
tampak seperti akhlak, muamalah, dan ibadah. Oleh karena
itu, seorang beriman dapat dikenali dari perkataan,
tindakan, dan pikirannya.0

4. Islamic Social Reporting


a. Pengertian Islamic Social Reporting
CSR digambarkan sebagai tindakan yang berlangsung
di luar apa yang diwajibkan oleh undang-undang dan di
luar kepentingan perusahaan. Konsep ini menyatakan
bahwa CSR memengaruhi pemangku kepentingan investasi
dan non-investasi, termasuk pelanggan, komunitas,
organisasi sosial, dan lainnya, selain pemangku
kepentingan investasi seperti pemegang saham dan
debitur.0 Ekonomi Islam serta konvensional sama-sama
mengalami pertumbuhan CSR. Haniffa awalnya
mengemukakan gagasan pengungkapan CSR dari
perspektif syariah pada tahun 2002. Batasan pengungkapan
kewajiban sosial menginspirasi pengembangan Islamic
Social Reporting, sebuah pendekatan yang
mengungkapkan kewajiban sosial. Tanggung jawab sosial
merupakan harapan banyak dari orang-orang dengan
berkaitan melalui kewajiban perusahaan pada ekonomi
tetapi juga pada perspektif spiritual.0
Diharapkan konsep ISR akan menghasilkan praktik
usaha dan perdagangan yang bertambah jujur serta adil.
Alhasil, akan memenuhi tuntutan masyarakat akan
informasi atau keterbukaan berbasis syariah dengan
0
Nunung Ghoniyah.
0
Nunung Ghoniyah.
0
T Mardikanto, Corporate Social Responbility (Bandung: Alfabeta, 2014).
0
Mardikanto.

18
mengembangkan konsep akuntabilitas social dalam
kaitannya dengan prinsip keterbukaan. Masyarakat berhak
mengetahui berbagai kegiatan perusahaan dalam konteks
Islam. Hal ini dilaksankan guna melihat apakah entitas
mempertahankan kepatuhannya terhadap hukum syariah
serta memenuhi tujuannya.0
Salah satu upaya guna mengevaluasi pelaporan
kewajiban sosial entitas yang sejalan dengan syariah
adalah Islamic Social Reporting. Haniffa menegaskan
bahwa ISR ialah kepanjangan atas kewajiban sosial dengan
menggabungkan pemenuhan perspektif publik tentang
peran perasaan dalam ekonomi. ISR mempunyai dua
tujuan utama, tujuan pertama ISR adalah kewajiban
terhadap Allah SWT serta warga negara dan tujuan kedua
adalah membuat aktivitas perusahaan lebih transparan
dengan mempersiapkan data relevan yang sejalan terhadap
kepentingan spiritual oleh pengambil keputusan. Selain itu,
keadilan sosial dalam publisitas berkenaan dengan
lingkungan, keperluan minoritas, serta tekanan atas ISR
terhadap para pekerja.0
b. Tema Pengungkapan Islamic Social Reporting
Indeks ISR ialah unit-unit penguakan yang dipakai
untuk indeks pada pemberitaan kinerja sosial organisasi
bisnis syariah. Pengembangkan lingkup penguakan ISR
dibatasi dalam lima pokok, yakni: keuangan serta investasi,
produk, tenaga kerja, penduduk serta lingkungan.
Kemudian instrument indeks pengungkapan ISR
dikembangkan dengan menambahkan tema tata kelola
entitas memenuhi landasan syariah. Rincian indeks ISR
ditampilkan sebagaimana berikut:0
1) Pendanaan dan Investasi
Rincian berikut dipublikasikan sehubungan
dengan tema pendanaan serta investasi::0

0
Bayu Tri Cahya, “Diskursus Islamic Social Reporting Sebagai
Akuntabilitas Berbasis Syariah,” Madania: Jurnal Kajian Keislaman 22, no. 1
(2018): 50, https://doi.org/10.29300/madania.v22i1.882.
0
Muhammad Taufiq Abadi, Muhammad Sultan Mubarok, and Ria Anisatus
Sholihah, “Implementasi Islamic Social Reporting Index Sebagai Indikator
Akuntabilitas Sosial Bank Syariah,” Al-Insyiroh: Jurnal Studi Keislaman 6, no. 1
(2020): 10, https://doi.org/10.35309/alinsyiroh.v6i1.3813.
0
Abadi, Mubarok, and Sholihah.
0
Abadi, Mubarok, and Sholihah.

19
a) Riba (Interest-free)
Istilah "riba" memiliki berbagai arti
etimologis, termasuk pertumbuhan dan
perkembangan, kenaikan, dan "tinggi/melonjak"
(al-'uluw wa irtifa). Riba karenanya memiliki
konotasi yang lebih negatif jika sering
digunakan. Bentuknya atau jumlahnya yang
menjadi lebih besar karena kata "riba" itu sendiri
berarti pertumbuhan.0
Menurut berbagai konsepsi mereka tentang
batasan masalah riba itu sendiri, para peneliti
memiliki terminologi yang beragam tentang
bagaimana mereka memahami konsep riba.
Menurut ulama Hanafi, riba adalah kelebihan
yang dikorbankan dalam perdagangan bersamaan
dengan ketidakseimbangan. Akad atas suatu
barang dengan ketidakseimbangan tertentu yang
penjualannya tidak diakui secara syara' atau yang
disertai penundaan salah satu atau kedua unsur
transaksinya dianggap riba oleh Syafi'iyah. Para
ulama Hanabilah mendefinisikannya dengan
saling melebih-lebihkan dalam komoditas yang
diperjualbelikan.0
Demikian dapat dikatakan bahwa
pembahasan mengenai konsep riba telah sampai
pada kesimpulan bahwa suatu akad antara satu
pihak atau lebih mensyaratkan tambahan
pembayaran modal pokok. Secara teori, semua
agama samawi melarang riba karena dapat
berdampak buruk bagi mereka yang terlibat serta
seluruh masyarakat.0
b) Gharar (Ketidakpastian)

0
Meriyati and Sarah Lutfiyah Nugraha, “Konsep Al-Qur’an Dan Hadist
Tentang Riba Dan Bunga Bank,” Jurnal Justisia Ekonomika: Magister Hukum
Ekonomi Syariah 6, no. 1 (2022): 43,
https://doi.org/10.30651/justeko.v6i1.11209.
0
Hj. Maryam, “Riba Dan Bunga Bank Dalam Islam,” Kajian Islam
Kontemporer 01, no. 2 (2020): 58.
0
Ahmad Saepudin, “Penyuluhan Hidup Berkah Tanpa Riba Pada Jama’ah
Muslim Pedesaan,” Adindamas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2, no. 1
(2022): 131, https://doi.org/10.37726/adindamas.v2i1.428.

20
Menurut etimologinya, kata “gharar” berarti
sesuatu yang rentan terhadap resiko (khathar),
tidak mengetahui keadaan (jahl), kekurangan
sesuatu (nuqsan), atau gampang rusak (ta’arrudh
lil halakah). Ulama telah membagikan gharar
berbagai makna etimologis, dengan pandangan
Ibnu Taimiyyah bahwa itu mengacu pada defisit
tak dikenal di antara mereka. Ibnu Qoyyim
memiliki pandangan yang berbeda, menyatakan
bahwa gharar ialas suatu yang kesimpulannya tak
dikenali atau diketahui jenis serta tingkatannya.0
Menurut hukum syariah, jika gharar hadir
dalam kontrak, itu membuat perjanjian itu tidak
sah. Selain itu, gharar dilarang dalam kontrak,
karenanya dilarang membuat perjanjian semacam
itu.0
c) Zakat
Dalam bahasa Arab, istilah “zakat” dapat
berarti beberapa hal, antara lain tumbuh, berkah,
banyak kebaikan, mensucikan, dan memuji.
Sedangkan dari segi fikih, zakat merujuk pada
sebesar kekayaan tertentu harus ditarik atas
kekayaan tertentu serta diberikan ke kelompok
tertentu (mustahiqin). Salah satu rukun Islam
adalah pembagian zakat.0
Secara bahasa, zakat mengacu pada
pengeluaran sebagian harta dalam kondisi
tertentu untuk disalurkan kepada organisasi
tertentu.0 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1998
yang mengatur mengenai penyelenggaraan zakat,
zakat adalah ialah kekayaan yang wajib
dibagikan oleh umat islam maupun badan yang
dipunyai oleh seorang islam berlandaskan dengan

0
Nuhbatul Basyariah, “Mukaddimah : Jurnal Studi Islam Larangan Jual
Beli Gharar : Kajian Hadist Ekonomi Tematis Bisnis Di Era Digital” 7, no. 1
(2022): 42.
0
Jilid Nomor et al., “Jurnal Studi Hukum Islam” 3, no. 2 (2020): 6.
0
M. As’ary, M. Shiuful Muchlish, and Muhammad Masruri, Fikih Kelas X
MA Peminatan Keagamaan (Jakarta: Direktorat KSKK Madrasah, 2020).
0
Didin Hafidhuddin, Islam Aplikatif (Jakarta: Gema Insani Press, 2003).

21
norma agama guna disalurkan kepada pihak yang
punya hak menerimanya.0
Memperhatikan pengertian zakat, maka bisa
disimpulkan bahwasanya zakat itu hakekatnya
ialah kekayaan atau uang yang diterima dari umat
Islam secara perseorangan ataupun berkelompok
yang disalurkan dengan kompeten, legal serta
adil atas masyarakat, khususnya oleh lembaga
yang punyai kekuasaan.0
d) Tanggung jawab atas piutang yang belum dibayar
serta penghapusan piutang tak tertagih
Sebelum menangguhkan ataupun
menghapus piutang, diharuskan dilaksanakan
pemeriksaan atas ketidakmampuan debitur untuk
membayar piutangnya. Islam menganjurkan
gotong-royong dalam bentuk pembatalan atau
penangguhan utang.0
e) Current Value Balance Sheet
Kriteria pengungkapan, atas nilai neraca kini
tidak relevan dikarenakan PSAK tetap
menerapkan angka historis pada angka neraca.
Faktanya entitas Indonesia mengikuti PSAK,
serta tidak sedikit yang menggunakan angka
historis untuk menghitung angka neraca.0
f) Value Added Statement
Penjelasan menyatakan perhitungan angka
tambah dan penerapannya diantara pemangku
kepentingan entitas. Angka tambah (Value
Added) adalah nilai yang dibentuk oleh entitas
serta karyawan. Pernyataan Value Added
Statement adalah definisi modern dari istilah nilai
tambah. Laporan Value Added di Indonesia
belum berkembang sebanyak di negara maju. 0
2) Produk serta Jasa (Products and Services)
0
Mardani, Figh Ekonomi Syariah (Jakarta: Prenada Media Grup, 2012).
0
Muhammad Amin Suma, “Zakat, Infak, Dan Sedekah: Modal Dan Model
Ideal Pembangunan Ekonomi Dan Keuangan Modern,” Al-Iqtishad: Journal of
Islamic Economics 5, no. 2 (2015): 256, https://doi.org/10.15408/aiq.v5i2.2568.
0
Syifa Putri Kusumaningrum, “Jurnal Ilmiah,” Jurnal Ilmiah 10, no. 2
(2022): 76.
0
Kusumaningrum.
0
Tita Djuitaningsih, “Paradigma Akuntansi Syariah Dalam,” 2019, 2–5.

22
Barang serta jasa terdiri dari sejumlah komponen,
yang dapat dikategorikan sebagaimana berikut:0
a) Produk yang ramah lingkungan (green product)
Salah satu bentuk kontribusi terhadap
pelestarian dan pemeliharaan lingkungan yang
semakin rusak, diharapkan setiap perusahaan di
seluruh dunia dapat memproduksi barang atau
jasa yang tidak berdampak buruk bagi
lingkungan.
b) Status kehalalan produk
Perusahaan wajib menginformasikan kepada
semua pelanggan dalam laporan tahunannya
tentang pentingnya status kehalalan sebuah
produk. Setelah produk disertifikasi halal oleh
Majelis Ulama Indonesia (MUI), sesorang dapat
menentukan status kehalalan suatu produk.
c) Kualitas serta kenyamanan sebuah produk
Mengikuti sertifikasi halal produk, sangat
penting untuk entitas guna penguakan informasi
tentang kualitas serta keamanan produk. Adanya
sertifikat manajemen mutu ISO 900:2000
menunjukkan kemanan dan kualitas suatu
produk.
d) Keluhan konsumen serta tanda-tanda yang tidak
ditanggapi oleh kode serta peraturan sukarela
(jika ada)
Sebuah perusahaan seharusnya tidak hanya
membidik barang-barang yang diberikannya
tetapi juga memberikan pelayanan klien yang
memuaskan dengan memberikan pusat layanan
bantuan keluhan klien stelah sistem perdagangan.
3) Karyawan (Employes)
Menjelaskan bahwasanya masyarakat Islam
berkeinginan untuk tahu apakah informasi yang
diungkapkan, termasuk topik seperti upah, sifat
kerjaan, jumlah waktu kerja setiap harinya, liburan
tahunan, asuransi kesehatan serta kesejahteraan,
undang-undang yang mengatur waktu serta tempat
ibadah, pendidikan serta pelatihan, persamaan hak,
0
Wirmie Eka Putra et al., Corporate Social Responsibility & Tax
Avoidance (Perspektif Perusahaan Syariah), ed. Nia Duniawati (Indramayu,
2020).

23
serta masalah lingkungan, telah digunakan untuk
memperlakukan karyawan secara adil.0
4) Masyarakat (Community)
Topik ini berfokus pada ide-ide dasar ummah,
amanah, serta 'adl. Organisasi bisnis harus
mempertimbangkan nilai berbagi dan menurunkan
biaya pada masyarakat sambil menegakkan kebijakan.
Islam mengajarkan pengikutnya untuk saling
membantu.0
Indikator tema meliputi kesukarelaan karyawan,
bantuan keuangan untuk pendidikan, memberdayakan
lulusan baru atau sarjana melalui magang, membina
generasi berikutnya, meningkatkan standar hidup
masyarakat yang terpinggirkan, merawat anak-anak,
dan mendukung usaha olahraga, hiburan, dan
kesehatan, serta budaya.0
5) Lingkungan (Environment)
Gagasan mizan, i'tidal, khilafah, dan akhirat
menjadi landasan tema ini. Peraturan tersebut
menekankan pentingnya landasan akuntabilitas.
kesederhanaan serta keharmonisan manusia menjadi
duta Tuhan di dunia. Islam menuntun terus-menerus
menjaga, melestarikan, dan memelihara lingkungan.
Tuhan menciptakan umat manusia, dunia, dan segala
isinya semata-mata agar Dia bisa menjaga dan
mengawasi manusia. Tidak hanya buat kebutuhan
manusia sekarang, namun juga dibuat memastikan
keberlanjutan generasi selanjutnya.0
Sistem pengelolaan lingkungan, produk ramah
lingkungan, audit lingkungan, pelestarian lingkungan,
dan penghindaran kerusakan lingkungan adalah
beberapa indikator yang termasuk dalam poin
lingkungan ini.0

0
Fauzani, Screening Saham Syariah Dan Implementasi Terhadap
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada Daftar Efek Syariah,
ed. Zulkifli (Serang: Penerbit A-Empat, 2021).
0
Luhur Prasetiyo, Menilai Kesehatan Bank Syariah Berbasis Maqashid Al-
Syari’ah, ed. Moh Narudin (Pekalongan: PT Nasya Expanding Management,
2022).
0
Prasetiyo.
0
Hanifa, Social Reporting Disclosure: An Islamic Perspective, 2002.
0
Othman, Determinants of Islamic Social Reporting, 2002.

24
6) Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)
Othman memelopori gagasan mengelola ISR
melalui tata kelola perusahaan. Semua entitas
komersial sangat mengkhawatirkan kedewasaan di
bidang ini. Tata kelola perusahaan adalah nama lain
dari Good Corporate Governance. Tegasnya, tata
kelola entitas ialah metode untuk mengatur organisasi
yang didasarkan pada standar etika, tanggung jawab,
akuntabilitas, dan profesionalisme.0
Indikasi yang dikemukakan dalam gagasan tata
kelola entitas adalah status ketaatan syariah, struktur
pemangku saham serta struktur manajemen,
pengungkapan kegiatan yang dilarang, dan kebijakan
antikorupsi.0

5. Nilai Perusahaan
Mirip dengan gagasan nilai, nilai perusahaan ialah nilai
sekarang mulai urutan arus kas masuk masa depan yang akan
diperoleh entitas.0 Husnan dan Pudjiastuti menegaskan angka
yang siap dibayar calon investor jika entitas akan dijual
menentukan nilai perusahaan.0
Nilai perseroan dari sekuritas utang serta ekuitas entitas
yang beredar juga bisa dianggap sebagai nilai perusahaan. Nilai
perusahaan mudah diukur bagi perusahaan tbk yang
memungkinkan masyarakat untuk membeli sahamnya,
khususnya dalam bentuk harga saham. Pemaksimalan nilai
perusahaan tercapai di titik tertentu apabila harga saham tidak
lagi dapat naik lebih tinggi pada saat itu. Semakin besar harga
saham, semakin kaya pemegang saham dan nilai perusahaan,
serta maksimalisasi nilai perusahaan di beberapa titik.
Pencapaian peningkatan nilai perusahaan merupakan

0
Rustam and Bambang Rianto, Manajemen Risiko (Jakarta: Salemba
Empat, 2017).
0
Othman and Thani, “Islamic Social Reporting of Listed Companies in
Malaysia,” International Business & Economics Research Journal 9, no. 4
(2010): 10–12.
0
Handono Mardiyanto, Inti Sari Manajemen Keuangan: Teori, Soal Dan
Jawaban (Jakarta: PT Grasindo, 2009).
0
S. Husnan and S. Pudjiastuti, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan
(Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2004).

25
keberhasilan karena akan berdampak pada peningkatan
kesejahteraan pemilik, yang memang diinginkannya.0
Tujuan utama dari analisis nilai perusahaan adalah untuk
mengungkap kekurangan keuangan yang bisa mendatangkan
masalah pada masa mendatang serta menunjukkan kekuatan apa
pun bisa dikapitalisasi. Mungkin juga mempertimbangkan
analisis orang luar saat berinvestasi untuk memastikan tingkat
kepercayaan atau kapasitas.0
Tobin's Q ialah indikator kinerja perusahaan, digunakan
ketika menentukan nilai perusahaan karena menunjukkan
seberapa baik kinerja manajemen dalam mengelola aset
organisasi. Persamaan Tobin Q adalah:0
Tobins’Q = (MVE + L) / A

Keterangan:
MVE = Market Value Equity
L = Total Liabilitas
A = Total Aset

6. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah keberhasilan atau tingkat
keberhasilan manajemen perusahaan dalam mengelola
keuangannya secara efisien dan efektif dalam berbagai kegiatan
dalam kurun waktu berdasarkan ukuran dan kriteria standar
yang tepat dengan menggunakan metode analisis yang tepat dan
peralatan lazim secara universal. Akibatnya, kinerja keuangan
suatu organisasi menunjukkan seberapa baik ia mampu
mengendalikan tingkat kesehatan keuangannya pada waktu
tertentu.0
Tinjauan kinerja perusahaan memiliki sejumlah tujuan. Hal
itu dapat dibuktikan sebagaimana dibawah:0

0
Mohamad Nur Utomo, Ramah Lingkungan Dan Nilai Perusahaan, ed.
Fitri Ani Rahmawati (Surabaya: CV Jakad Publishing, 2019).
0
Nagian Toni and Silvia, Determinan Nilai Perusahaan, ed. Nuraini Kartika
Sari (Surabaya: CV Jakad Media Publishing, 2019).
0
Justita Dura, Pengungkapan Kinerja Ekonomi, Sosial, Lingkungan Pada
Financial Performance Perusahaan Manufaktur (Bandung: CV Media Sains
Indonesia, 2022).
0
Agus S. Irfani, Manajemen Keuangan Dan Bisnis: Teori Dan Aplikasi, ed.
Bernadine (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2020).
0
Francis Hutabarat, Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan, ed. Gita
Puspitasari (Banten: Desanta Muliavisitama, 2020).

26
a. Untuk menilai tingkat rentabilitas ataupun daya laba.
Menampilkan kapasitas entitas dalam memperoleh
laba untung sepanjang periode waktu tertentu.
b. Untuk menilai tingkat likuiditas.
Menunjukkan kesanggupan entitas guna memenuhi
tanggungjawab finansial dimana harus segera terpenuhi
ataupun kemampuannya alam membayar tagihan tepat
waktu.
c. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas.
Jika suatu bisnis dilikuidasi, maka hal ini bisa
menunjukkan kesanggupan entitas dalam menepati
kewajiban keuangan jangka pendek serta jangka panjang.
d. Untuk menilai tingkat keseimbangan bisnis.
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
beroperasi secara stabil dengan menunjukkan
kemampuannya untuk melakukan pembayaran dividen
secara teratur kepada pemegang saham dan melunasi
hutang utamanya sesuai jadwal tanpa menghadapi masalah
keuangan atau krisis.
ROA dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja
keuangan, dengan mengevaluasi seberapa baik perusahaan
menggunakan semua asetnya untuk menghasilkan laba. Rasio
total laba bersih perusahaan terhadap total asetnya digunakan
untuk menghitung ROA. Persamaan ROA adalah:0
ROA = Laba Setelah Pajak / Total Asset

0
Dena Hesa, Puteri Utami, and Muhamad Muslih, “Pengaruh Good
Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan
Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor Asuransi
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periose 2013-2016),” Akrab Juara 3,
no. 3 (2018).

27
B. Penelitian Terdahulu
Berikut adalah beberapa pengamatan terdahulu tentang Islamic
Corporate Governance dan Islamic Social Reporting serta topik
terkait lainnya:
Tabel 2. 1 Hasil Penelitian Terdahulu Hasil
N Tahu
Penulis dan Judul Variabel Hasil
o n
1 Sutapa dan Heri 2018 Profitabilitas ISR terkait
Laksito, (X1) dan profitabilitas
Islamic Social menunjukkan
Reporting bahwa bisnis
(X2) tidak selalu
merupakan terlibat dalam
variabel lebih banyak
bebas, dan aktivitas sosial
nilai karena lebih
perusahaan berfokus pada
sebagai keuntungan. Nilai
"Peran Islamic variabel perusahaan
Social Reporting terikat (Y) dipengaruhi oleh
Terhadap Nilai profitabilitas;
Perusahaan" semakin baik
keuntungan,
semakin tinggi
nilai perusahaan.
ISR tidak
berdampak pada
nilai perusahaan
karena investor
dan pembeli
sering membeli
Jurnal Akuntansi saham untuk
Indonesia, Vol. 7 mendapatkan
No. 1 keuntungan.
2 Iwan Setiawan dkk. 2019 variabel tidak Emiten syariah
bias yang tercatat di
(independen) Jakarta Islamic
“Pengaruh Islamic Social Index nilai
Pengungkapan Reporting sahamnya
Islamic Social (X), Nilai dipengaruhi oleh
Reporting (Isr) Perusahaan Islamic Social
Terhadap Nilai (Y), Variabel Reporting (ISR)

28
Perusahaan Dengan Dependen, (JII). Dampak
Kinerja Keuangan dan Kinerja Islamic Social
Sebagai Variabel Keuangan Reporting (ISR)
Moderating” sebagai pada nilai
Variabel perusahaan tidak
Jurnal Wawasan Pemoderasi dapat
Manajemen, Vol. 6 (Z) memperkuat oleh
Nomor 2 kinerja keuangan.
3 Lidia Ralina dan 2020 variabel bebas Sementara ROA
Ari Prasetyo, (independen) tidak berdampak
Islamic Social pada nilai
“Pengaruh Kinerja Reporting perusahaan, ISR
Keuangan Dan (X), Nilai dan CR memiliki
Kinerja Perusahaan dampak yang
Lingkungan (Y) Variabel cukup besar
Terhadap Nilai Dependen, Pengaruh
Perusahaan dan Kinerja simultan ISR,
Pertambangan Di Keuangan ROA, dan CR
Issi Periode 2013- sebagai terhadap nilai
2017” Variabel perusahaan.
Pemoderasi
Jurnal Ekonomi (Z)
Syariah Teori dan
Terapan Vol. 6 No.
9
4 Risti Refani dan 2020 variabel bebas Kinerja keuangan
Veni Soraya Dewi, (independen) tidak dapat
Islamic Social membantu ISR
“Pengaruh Islamic Reporting dalam
Social Reporting (X), Nilai meningkatkan
Terhadap Nilai Perusahaan nilai perusahaan,
Perusahaan Dengan (Y) Variabel tetapi ISR dapat
Kinerja Keuangan Dependen, meningkatkan
Sebagai Variabel dan Kinerja nilai suatu
Moderasi” Keuangan perusahaan.
sebagai
Jurnal Riset Variabel
Perbankan Pemoderasi
Manajemen Dan (Z)
Akuntansi 4, no. 1
5 Januardi Pratomo, 2021 variabel bebas ISR memiliki
(independen) dampak yang

29
Islamic Social
signifikan dan
Reporting menguntungkan.
(X), Nilai
Sementara itu,
“Pengaruh Perusahaan ditemukan bahwa
Pengungkapan (Y) Variabelpengungkapan
Islamic Social Dependen, ISR secara
Reporting (Isr) dan Kinerja signifikan dan
Terhadap Nilai Keuangan positif berdampak
Perusahaan Melalui sebagai pada kinerja
Kinerja Keuangan Variabel keuangan baik
Bank Umum Pemoderasi sebelum maupun
Syariah Sebelum (Z) selama pandemi
Dan Saat Pandemi Covid-19. Nilai
Covid-19” suatu korporasi
dipengaruhi
secara positif dan
signifikan oleh
pengungkapan
Jurnal Sosial dan ISR baik sebelum
Teknologi maupun sesudah
(SOSTECH) Vol. pandemi Covid-
1, No. 12 19.
6 Gede Cahyadi 2022 Komisaris Variabel tata
Putra, dkk. independen, kelola perusahaan
kepemilikan dan profitabilitas
institusional, memiliki dampak
kepemilikan yang cukup besar
manajemen, dan
dan menguntungkan
“Pengaruh profitabilitas pada nilai bisnis.
Corporate merupakan 4 Profitabilitas
Governance variabel dipengaruhi
Terhadap independen. secara positif dan
Profitabilitas dan Nilai signifikan oleh
Nilai Perusahaan perusahaan tata kelola
Manufaktur yang adalah perusahaan. Tata
Terdaftar di Bursa variabel kelola perusahaan
Efek Indonesia dependen. mempengaruhi
(BEI)” nilai perusahaan
secara tidak
langsung dengan
memiliki dampak

30
Jurnal Ekonomi, yang besar dan
Bisnis dan menguntungkan
Akuntansi Vol 21, pada
No. 1 profitabilitasnya.
7 Heni Febriyanti, 2022 ISR dan ICG ISR menurunkan
dkk. juga adalah dua ROA secara
melakukan variabel signifikan,
penelitian independen sedangkan
mengenai ISR dan yang pengungkapan
ICG digunakan ICG
dalam meningkatkan
penelitian ini. ROA secara
Nilai signifikan. Nilai
perusahaan Bank Umum
merupakan Syariah tidak
representasi meningkat secara
dari variabel signifikan ISR,
dependen dan mereka tidak
penelitian. terpengaruh
“Islamic Social Kinerja secara signifikan.
Reporting Dan keuangan Namun belum
Islamic Corporate yang terbukti bahwa
Governance merupakan ROA
Sebagai Penentu konsekuensi berpengaruh
Nilai Perusahaan” akhir dari terhadap
pengelolaan pengungkapan
kapasitas ISR dan ICG
perusahaan terhadap nilai
selama bank umum
periode waktu syariah di
tertentu Indonesia.
menjadi
Jurnal Ekonomi, variabel
Manajemen, dan mediasi
Akuntansi Islam, dalam
7(1) penelitian ini.
Research Gap dalam penelitian ini apabila disandingkan
dengan pengamatan-pengamatan sebelumnya yang sudah
dilaksanakan yakni aspek Islamic Corporate Governance dimana
variabel tersebut tidak banyak dilakukan dalam pengamatan-
pengamatan yang terdahulu terkait dengan Islamic social Reporting.
Nilai perusahaan ditambahkan karena strategi penerapan ISR akan

31
menghasilkan kinerja yang berkualitas lebih tinggi melalui
perlindungan serta peningkatan reputasi yang pada akhirnya
berdampak pada nilai perusahaan. Kemudian menggunakan kinerja
keuangan juga yang mana dijadikan sebagai variabel moderasi
karena diduga dapat mempengaruhi hubungan profitabilitas dan
keputusan investasi dengan nilai perusahaan.

C. Kerangka Berfikir
Model kontekstual tentang bagaimana teori terhubung ke
banyak aspek yang telah diidentifikasi sebagai subjek penting
menawarkan cara untuk memahami.0 Dalam studi ini, ICG dan ISR
diperiksa dalam kaitannya dengan nilai bisnis dan kinerja keuangan
menggunakan berbagai investigasi dan landasan teori yang berbeda.
Kajian ini menggunakan variable independent, variable dependent,
dan variable moderating.Cara berpikir disediakan oleh model
konseptual mengenai bagaimana teori berhubungan terhadap banyak
faktor yang telah disorot sebagai topik penting.
Variabel independen yang dipakai ialah Islamic Corporate
Governance serta Islamic Social Reporting, variable dependent
adalah nilai perusahaan sedangkan variable moderatingnya adalah
kinerja keuangan. Kerangka kerja di bawah ini akan digunakan
untuk menjelaskan bagaimana variabel-variabel ini berinteraksi:
Gambar 2. 1 Kerangka Berfikir Penelitian
Variable Variable Variabel
Independent Moderating Dependent

Kerangka konseptual menyatakan secara jelas hubungan antara


variabel berdasarkan pada teori. Hubungan antara variabel
digambarkan dengan anak panah. Modelnya bergerak dari kiri ke
0
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2012).

32
kanan. Dari gambar dijelaskan bahwa ICG dan ISR sebagai variabel
independen dapat mempengaruhi nilai perusahaan yang mana
sebagai variabel dependen. Sesuai gambar diatas kinerja keuangan
merupakan variabel pemoderasi sehingga variabel tersebut dapat
memperkuat atau memperlemah antara ICG dan ISR terhadap nilai
perusahaan.

D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis bukanlah kesimpulan pendapat, meski mendekati.
Kesimpulannya belum terbukti akurat, jadi belum pasti. Istilah
hipotesis juga dapat merujuk pada pernyataan atau teori yang dapat
ditolak secara empiris atau tidak. 0 Perumusan hipotesis penelitian
merupakan langkah ketiga dalam pengamatan. Karena hipotesis
hanyalah perbaikan sementara untuk masalah ini, rumusan masalah
penelitian biasanya ditulis sebagai pertanyaan.Teknik kuantitatif
digunakan dalam penelitian yang merumuskan hipotesis. Dalam
penelitian kualitatif, tidak ditemukan hipotesis, melainkan
sebaliknya yakni merumuskan. Kemudian pengamat akan menguji
hipotesis dengan memakai perhitungan kuantitatif.0
1. Pengaruh Islamic Corporate Governance terhadap nilai
perusahaan
Terrcapainya keseimbangan antara otoritas serta kekuasaan
untuk memberikan tanggung jawab pemegang saham dan
pemangku kepentingan, Islamic Corporate Governance
didefinisikan sebagai prinsip yang memimpin dan mengatur
perusahaan. Penggabungan Islamic Corporate Governance ke
dalam perusahaan dapat berdampak pada nilainya karena tata
kelola perusahaan yang lebih efektif akan meningkatkan
efisiensi perusahaan dan prospek di masa depan.0
Hal ini dibuktikan adanya hasil pengamatan yang
dilaksanakan oleh Gede Cahyadi Putra, dkk.0 dan Penelitian
yang dilakukan Heni Febriyanti, dkk. dimana mendapatkan
hasil bahwasanya Islamic Corporate Governance terdapat

0
Dian Kusuma Wardani, Pengujian Hipotesis (Deskriptif, Komparatif, Dan
Asosiatif), ed. Anggun Wulandari (Jombang: LPPM Universitas KH. A Wahab
Hasbullah, 2020).
0
H. Elfrianto and Gusman Lesmana, Metodologi Penelitian Pendidikan, ed.
Bahdin Nur Tanjung (Medan: UMSUPRESS, 2022).
0
I Gede Cahyadi Putra et al., “Pengaruh Corporate Governance Terhadap
Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia ( BEI ),” Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Akuntansi 21, no. April (2022).
0
Putra et al.

33
pengaruh terhadap nilai perusahaan.0 Atas dasar tersebut
pengamatan ini merumuskan ke dalam hipotesis:
H1 : Islamic Corporate Governance berpengaruh terhadap nilai
perusahaan

2. Pengaruh Islamic Social Reporting terhadap nilai


perusahaan
Islamic Social Reporting merupakan penguakan yang
dikembangkan dari kewajiban sosial entitas dimana
menggabungkan angka ataupun prinsip Islam. Laporan
akuntabilitas organisasi Islam biasanya dipublikasikan melalui
Islamic Social Reporting. Salah satu bentuk untuk
mengembangkan nilai bisnis, terkhusus di perbankan syariah,
adalah dengan memberitahu para pemangku kepentingan
tentang aktivitas bisnis. Kepercayaan pemangku kepentingan
dapat ditingkatkan ketika perusahaan mengungkapkan
informasi tentang kegiatan entitas ataupun kewajiban sosial.
Hal ini tercermin dalam teori pemangku kepentingan yang
berpendapat bahwa pengungkapan informasi manajemen
tentang kegiatan entitas berpotensi mengembangkan
kepercayaan pemangku kepentingan, menjaga keberhasilan
entitas, serta pada akhirnya mengembangkan nilai perusahaan.0
Sesuai penelitian yang dilakukan oleh Iwan Setiawan,
dkk.0, Lidia Ralina dan Ari Prasetyo0, dan Januardi Pratomo0,
serta Risti Refani dan Veni Soraya Dewi mendapatkan
kesimpulan yang sama bahwasanya Islamic Social Reporting
memberikan pengaruh terhadap nilai entitas.0 Atas penjabaran
diatas didapatkan hipotesis sebagaimana berikut:
0
Febriyanti, Kamayanti, and Riwajanti, “Islamic Social Reporting Dan
Islamic Corporate Governance.”
0
Fauzi Sulistiyo and Indah Yuliana, “Pengaruh Profitabilitas Dan
Kecukupan Modal Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Islamic Social Report
( ISR ) Sebagai Variabel Moderasi ( Studi Pada Bank Umum Syariah Indonesia
Tahun 2014-2018 )” 8, no. 2 (2019): 243.
0
Setiawan, Swandari, and Dewi, “Pengaruh Pengungkapan Islamic Social
Reporting (Isr) Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai
Variabel Moderating.”
0
Ralina and Prasetyo, “Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Kinerja
Lingkungan Terhadap Nilai Perusahaan Pertambangan Di Issi Periode 2013-
2017.”
0
Pratomo, “Pengaruh Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)
Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah
Sebelum Dan Saat Pandemi Covid-19.”

34
H2 : Islamic Social Reporting berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.

3. Pengaruh Islamic Corporate Governance terhadap nilai


perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variable
moderating
Semakin meningkat Islamic Corporate Governance
perusahaan akan berdampak dalam meningkatnya nilai entitas
terutama bagi perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang
kuat. Penerapan Islamic Corporate Governance secara
transparan dan baik akan memberikan signal positif bagi
stakeholders, dimana perusahaan akan dianggap
memperhatikan kepentingan stakeholders dengan mempunyai
skor Islamic Corporate Governance yang tinggi.0
Hal ini dibuktikan oleh hasil penelitian Gede Cahyadi
Putra, dkk. yang menyatakan hasil bahwa tata kelola entitas
terdapat pengaruh dengan tidak langsung dimana terdapat
pengaruh signifikan serta positif atas nilai perusahaan
dimoderasi kinerja keuangan.0 Sebanding terhadap penjelasan
diatas sehingga diperoleh hipotesis sebagaimana berikut:
H3 : Islamic Corporate Governance berpengaruh terhadap nilai
perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variable
moderating

4. Pengaruh Islamic Social Reporting terhadap nilai


perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variable
moderating
Variable moderating adalah dimana variabel bisa dipakai
dalam memperkuat ataupun memperlemah hubungan antara
variabel dependen dan independen. Pada kajian ini kinerja
keuangan berfungsi dalam memoderasi dikarenakan agar suatu
perseroan dapat mencetuskan tanggung jawab sosialnya perlu
didorong oleh posisi keuangan perusahaan yang kuat agar
mampu melakukan tindakan yang sejalan dengan tujuan serta
rencana. Kinerja keuangan suatu organisasi dapat digunakan
0
Refani, “Pengaruh Islamic Social Reporting Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Moderasi.”
0
Karisma Azahra Hidayah and Mochamad Ridwan, “Pengaruh Islamic
Corporate Governance Dan Islamic Social Responsibility Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel ModerasI,” 2022, 49.
0
Putra et al., “Pengaruh Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Dan
Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ( BEI ).”

35
untuk mengevaluasi salah satu komponen nilainya yang
mungkin dianggap positif. Diperkirakan bahwa dengan
mengungkapkan informasi tentang ISR, suatu entitas pada
akhirnya akan dapat berkontribusi pada peningkatan nilai
perusahaan. Namun, agar operasi ISR dapat berjalan dengan
sukses dan efisien, suatu entitas juga harus didukung oleh
kondisi material yang menguntungkan.0
Sesuai dengan pemaparan diatas maka diperoleh hipotesis
sebagai berikut:
H4 : Islamic Social Reporting berpengaruh terhadap nilai
perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variable
moderating

0
Refani, “Pengaruh Islamic Social Reporting Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Moderasi.”

36
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan


Penelitian ini memakai jenis penelitian kepustakaan (library
research) dimana merupakan proses membaca sejumlah referensi
(baik buku, artikel, jurnal, serta lain-lain) yang kemudian digunakan
untuk sumber rujukan guna mengkaji tema penelitian yang dibahas.
Sehingga peneliti akan memperoleh satu pemahaman baru terhadap
kajian yang dilakukannya. Selanjutnya hasil dari pengamatan
kepustakaan bisa juga dipakai sebagai bahan rujukan untuk kegiatan
pengamatan yang lebih luas.0
Penelitian ini memakai metodologi kuantitatif. Untuk
memecahkan masalah ataupun menguji hipotesis dan menghasilkan
prinsip-prinsip umum, penelitian kuantitatif melibatkan
pengumpulan, pemrosesan, analisis, serta penyajian informasi yang
sistematis serta objektif.0 Metodologi penelitian kuantitatif lebih
menitikberatkan pada sejumlah gejala yang memiliki ciri-ciri
tertentu dalam keberadaan manusia, terutama variabel. Sifat
keterkaitan antar variabel selanjutnya akan diperiksa dengan
menggunakan uji statistik dan teori objektif dalam metode
kuantitatif.0
Jenis penelitian kuantitatif yang dipakai ialah adalah jenis
penelitian explanatory research. Menguji hubungan yang diusulkan
antara variabel adalah tujuan dari penelitian explanatory research.
Jelas ada teori-teori yang akan diverifikasi dalam penelitian
semacam ini. Untuk menentukan apakah suatu variable berhubungan
dengan variable lainnya ataukah tidak, atau apakah suatu variabel
disebabkan oleh atau dipengaruhi oleh faktor lain atau tidak, maka
hipotesis itu sendiri mewujudkan hubungan antara dua variable
maupun lebih.0

0
Evanirosa et al., Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research), ed.
Nai’im Zaedun (Bandung: CV Media Sains Indonesia, 2022).
0
Nikolaus Duli, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep Dasar
Untuk Penulisan Skripsi & Analisis Data Dengan Spss (Yogyakarta: Cv Budi
Utama, 2019).
0
Made Laut Mertha Jaya, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif
(Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia, 2020).
0
Aries Veronica et al., Metodologi Penelitian Kuantitatif, ed. Rahmi
Hidayanti and Salsabila Syafni Aulia (padang: PT Global Eksekutif Teknologi,
2022).

37
B. Sumber Data
Data merupakan fakta nyata yang ditemukan di tempat
penelitian tentang suatu objek penelitian. 0 Data sekunder ialah
sumber data yang dipakai untuk pengamatan kali ini. Data sekunder
termasuk wujud informasi historis terkait variable yang sudah
dijadikan satu serta ditampung terdahulu oleh pihak lain. Sumber
data sekunder dapat diraih dari dalam entitas (sumber internal),
berbagai situs web di internet, perpustakaan umum, lembaga
pendidikan, serta lainnya. Dapat juga dibeli dari bisnis yang
berspesialisasi dalam penyediaan data sekunder. 0 Yang dipakai pada
pengamatan ini ialah data sekunder berbentuk laporan keuangan
tahunan perusahaan dimana dapat diperoleh atau bisa diakses lewat
web www.idx.co.id.

C. Setting Penelitian
Setting penelitian mencakup objek, waktu, tempat, dan situasi
dilakukannya penelitian. Tingkah laku dan kata-kata peneliti
memengaruhi orang-orang yang diteliti, penelitian harus dilakukan
dalam setting yang alami dan dalam konteks yang sesungguhnya
secara wajar. Dengan demikian dapat diperoleh pemahamn secara
benar terhadap fenomena yang diteliti.0
Dalam hal ini, subjek penelitian adalah sesuatu yang
menimbulkan pertanyaan dalam suatu penelitian dan menjadi fokus
penyelidikan dalam upaya mencari solusi dari permasalahan yang
diangkat. Fokus penelitian yang sempit merupakan obyek
penelitian.0
Objek pengamatan yang dikaji penulis ialah pengaruh Islamic
Corporate Governance serta Islamic Social Reporting terhadap milai
perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variable moderating
pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang tergabung di
ISSI periode 2018-2021. Website idx. Outlet berita, data pasar
modal, serta sumber lain yang dipakai untuk membantu proses
pengamatan dalam mengumpulkan bahan pengamatan.

0
Burhambungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi,
Dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2005).
0
Asep Hermawan, Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif, ed. Abubakar
Arif and Wibowo (Jakarta: PT Grasindo, 2005).
0
Darmiyati Zuchdi and Wiwiek Afifah, Analisis Konten, Etnografi &
Grounded Theory, Dan Hermeutika Dalam Penelitian, ed. Restu Damayanti
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2019).
0
Andrew Fernando Pakpahan et al., Metodologi Penelitian Ilmiah, ed.
Abdul Karim and Janner Simarmata (palembang: Yayasan Kita Menulis, 2021).

38
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi ialah keseluruhan komponen dimana dianggap
memiliki satu ataupun lebih kesamaan pada ciri, sehingga
merupakan suatu kelompok. Karakteristik kelompok ini
ditentukan oleh peneliti, tergantung fokus penelitiannya. 0 Jadi,
populasi meliputi semua objek penelitian, termasuk orang,
benda, hewan, tumbuhan, gejala, hasil uji, serta kejadian yang
jadi sumber informasi serta mempunyai ciri-ciri khusus bagi
suatu penelitian.0 Selain itu, populasi mencakup lebih dari
sekadar jumlah benda atau subjek yang diteliti, itu juga
mengacu pada karakteristiknya.0
Pengamatan ini mengambil populasi semua perseroan yang
terdaftar pada Indeks Syariah Saham Indonesia (ISSI) periode
2018-2021 yang berjumlah 50 perusahaan, sehingga dalam
periode 2018-2021 terdapat populasi sebanyak 200 data.
2. Sampel
Sampel mengacu pada jumlah serta karakteristik populasi.
Ketika seorang peneliti tidak dapat sepenuhnya memeriksa
suatu populasi, baik karena keterbatasan waktu, sumber daya,
atau keuangan, mereka bisa memakai sampel yang didapat dari
populasi besar. Kesimpulan yang diambil dari sampel maka
diterapkan pada populasi. Sampel diperoleh dari populasi
karenanya diharuskan benar-benar sesuai.0 Disisi lain
menetapkan sampel merupakan cara atau langkah yang efektif
ketika melaksanakan suatu penelitian seperti pada berbagai
kasus, membutuhkan biaya yang banyak, belum lagi dibutuhkan
waktu lebih lama untuk melakukan pengamatn dengan
menggunakan seluruh populasi dan oleh karena itu penelitian
dengan menggunakan sampel dapat memberikan pengetahuan
atau informasi yang bisa digunakan pada setiap anggota
populasi.0

0
Ketut Swarjana, Populasi-Sampel, Teknik Sampling & Bias Dalam
Penelitian, ed. Erang Risanto (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2022).
0
Eddy Roflin, Iche Andiyani Liberty, and Pariyana, Populasi, Sampel,
Variabel Dalam Penelitian Kedokteran, ed. Moh. Nasrudin (Pekalongan: PT
Nasya Expanding Management, 2021).
0
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Dan R&D.
0
Mamik, Metodologi Kualitatif, ed. Choiroel Anwar (Sidoarjo: Zifatama
Publisher, 2015).

39
Sampel pengamatan dipilih dengan cara purposive
sampling, yakni cara untuk menentukan sampel menggunakan
evaluasi khusus. Pemilihan suatu kelompok subjek pada
purposive sampling berdasarkan pada karakteristik spesifik
yang dipandang terkait erat dengan kriteria populasi yang
ditetapkan sebelumnya, Dengan kata lain, berdasarkan tujuan
penelitian, unit sampel yang dihubungi dimodifikasi sesuai
kriteria yang digunakan.0 Pembatasan serta kriteria berikut
untuk membuat keputusan yang digunakan ketika pengambilan
sampel:
a. Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar
dalam ISSI selama tahun 2018-2021.
b. Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang
konsisten menyajikan annual report pada periode 2018-
2021.
c. Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang
konsisten menghasilkan laba selama periode 2018-2021.
d. Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang
mengungkapkan informasi mengenai ICG dan ISR dalam
annual report.
Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang masuk
perhitungan ISSI sebanyak 50 perusahaan, sedangkan penelitian
ini dilakukan mulai periode 2018 sampai 2021 yakni selama 4
tahun sehingga terdapat sejumlah populasi sebanyak 200
populasi. Kemudian perusahaan yang masuk dalam kriteria
yang telah disebutkan diatas hanya ada 20 perusahaan, sehingga
dalam periode penelitian ini selama 4 tahun mendapatkan
sampel sebanyak 80 sampel, diantaranya adalah:
Tabel 3. 1 Sampel Penelitian
N
Kriteria Jumlah
o
Perusahaan sektor industri barang konsumsi
1 yang tercatat dalam ISSI selama periode 2018- 200
2021
Perusahaan sektor industri barang konsumsi
2 yang konsisten menyajikan annual report pada (48)
periode 2018-2021
0
Darwel et al., Statistik Kesehatan: Teori Dan Aplikasi, ed. Sari Mila and
Rantika Maida Sahara (Sumatera Barat: PT Global Eksekutif Teknologi, 2022).
0
Muhammad Heikal Daudy and M. Ikhwan, “Institutionalization Of
Islamic Law In Aceh As Part Of Indonesian’s Criminal Justice Syistem,” Islamic
Studies and Social Science 1, no. 2 (2019): 349–50.

40
Perusahaan sektor industri barang konsumsi
3 yang konsisten menghasilkan laba selama (48)
periode 2018-2021
Perusahaan sektor industri barang konsumsi
4 yang mengungkapkan informasi mengenai ICG (24)
dan ISR dalam annual report
Sampel Akhir Penelitian 80
Sumber: www.idx.co.id (data diolah)

E. Identifikasi Variabel Penelitian


Variable penelitian pada hakekatnya ialah seluruh objek dalam
bentuk apa pun yang diputuskan guna diteliti melalui penelitian
untuk mempelajarinya lebih dalam dan kemudian menarik
kesimpulan.0 Peneliti harus memilih faktor-faktor utama yang akan
diteliti sebelum mereka dapat sampai pada temuan teoritis apapun
setelah melakukan tinjauan literatur. Peneliti harus mengidentifikasi
variabel-variabel ini sebagai bagian dari perencanaan metodologi
mereka untuk mengevaluasi hipotesis penelitian. Peneliti perlu
memutuskan variabel mana yang akan digunakan dalam
penelitiannya.0 Variabel berikut relevan dengan pengamatan ini:
1. Variable Independent
Variable stimulus atau Variable yang mempengaruhi
variabel lain adalah variabel independen. Untuk memastikan
bagaimana mereka berhubungan dengan fenomena yang dapat
diamati, peneliti pertama-tama harus mengukur, memodifikasi,
atau memilih variabel independen.0 Variabel-variabel yang
dikenal sebagai variabel independen dianggap bertanggung
jawab atas perubahan tertentu dalam variabel dependen. 0 Yang
dipakai untuk variable independent dalam pengamatan ini ada 2
variable, yaitu:
a. Islamic Corporate Governance (ISR)
b. Islamic Social Reporting (ICG)

0
I Made Indra and Ika Cahyaningrum, Cara Mudah Memahami Metodologi
Penelitian (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019).
0
Ade Ismayani, Metodologi Penelitian (Aceh: Syiah Kuala University
Press, 2019).
0
Eddy Oeryanto Soegoto, Marketing Research The Smart Way to Solve a
Problem (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2008).
0
Timothy P. Robbins Stephen, A. Juge, Perilaku Organisasi, ed. Dono
Sunardi (Jakarta: Salemba Empat, 2008).

41
2. Variable Dependent
Setelah variabel independen ditentukan, langkah
selanjutnya yang tidak kalah menentukan keberhasilan sebuah
eksperimen adalah menentukan variabel dependen. Variable
dependent ialah variabel yang akan menentukan variabel
tersebut akan memberikan dampak ataukah tidak. Variabel yang
diteliti dengan nilai yang diyakini sebagai hasil dari pengaruh
faktor-faktor independen yang dipilih oleh peneliti secara
metodis disebut variabel dependen.0 Dalam pengamatan ini,
variable dependent yang dipakai peneliti ialah nilai perusahaan.
3. Variable Moderating
Kehadiran variabel ketiga, yang mempengaruhi bagaimana
variabel dependen dan independen terkait satu sama lain, adalah
variabel moderasi (variabel pemodifikasi).0 Variable
moderating ialah variabel yang memberi pengaruh atas
hubungan antara Variable independent serta variable
dependen.0 Kinerja keuangan dipilih peniliti sebagai variable
moderating.

F. Definisi Operasional Variabel


Sangat penting untuk mengklarifikasi definisi operasional
variabel pengamatan untuk mencegah kesalahan atau
kesalahpahaman saat mengumpulkan data. 0 Definisi operasional
ialah batasan pengertian yang dibuat landasan saat melaksanakan
sebuah aktivitas, semisal penelitian. Definisi operasional, juga
dikenal sebagai definisi kerja, berfungsi sebagai panduan untuk
melakukan penelitian atau pekerjaan tertentu. 0 Keterangan
operasional atas variabel yang ada pada pengamatan ini ialah
sebagaimana berikut:

0
Singgih Santoso, Kupas Tuntas Riset Eksperimen Dengan Excel 2007 Dan
Minitab 15 (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2010).
0
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Disertasi, Dan Karya
Ilmiah (Jakarta: Kencana, 2012).
0
Asep Hermawan, Penelitian Bisnis Paragigma Kuantitatif, ed. Abubakar
Arif and Wibowo (Jakarta: PT Grasindo, 2005).
0
Gde Muninjaya, Langkah-Langkah Praktis Penyusunana Proposal Dan
Publikasi Ilmiah (Malang: Jakarta Buku Kedokteran EGC, 2003).
0
Widjono, Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Di
Perguruan Tinggi, ed. YB. Sudarmanto (Jakarta: PT Grasindo, 2007).

42
Tabel 3. 2 Definisi Operasional Variabel

Indikator
Variabel

Sumber
Definisi Variabel

Islamic Islamic Corporate ICG =


Corporate Governance mengacu Total Score
Governanc pada tata kelola Dislosure
e perseroan syariah Dipenuhi /
dimana didasarkan oleh Jumlah
teori Islam dan Skor Sekunder
mengharuskan semua Maksimum
kegiatan bisnis dan x 100%
operasional mematuhi
moral dan nilai-nilai
syariah.0
Islamic Islamic Social ISR = Total
Social Reporting merupakan Score
Reporting ide tanggung jawab Dislosure
sosial entitas dimana Dipenuhi /
menggabungkan aspek Jumlah
Sekunder
hukum Islam, etika, Skor
ekonomi, serta filantropi Maksimum
berlandaskan teori Islam x 100%
yang ada dalam Al-
Qur'an serta Hadits.0
Nilai Angka jual yang siap Tobins'Q =
Perusahaan dibayar oleh calon MVE+L /
penanam modal untuk A
entitas jika akan dijual
adalah nilai perusahaan.0 Keterangan: Sekunder
MVE =
Market
Value
Equity

0
Chintya Zara Ananda and Erinos NR, “Pengaruh Islamic Corporate
Governance Dan Islamic Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja
Perbankan Syariah,” Eksplorasi Akuntansi 2, no. 1 (2020): 2069.
0
Zara Ananda and NR.
0
Iman Supriadi, Metode Riset Akuntansi (Yogyakarta: CV Budi Utama,
2020).

43
L = Total
Liabilitas A
= Total
Aset
Kinerja Kinerja keuangan ROA =
Keuangan perusahaan dinilai gunan Laba
memastikan seberapa setelah
Sekunder
baik sudah mematuhi pajak /
panduan pelaksanaan Total Aset
keuangan yang sehat.0

G. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data ialah tahap untuk memperoleh data
yang dibutuhkan.0 Informasi serta teori yang dipakai saat membuat
latar belakang serta literatur diperoleh dari jurnal serta skripsi yang
digunakan sebagai referensi utama yang berkaitan dengan
pengamatan, buku-buku teks, artikel juga peraturan yang
sehubungan dengan pengamatan. Data-data ini didapatkan dari
pencarian di internet.
Teknik pengumpulan data pada kajian ini yakni memakai
metode dokumentasi. Caranya menganalisis yang sudah
dikumpulkan dalam bentuk tulisan ataupun wujud lainnya. Data
yang dipilih pada pengamatan ini yakni data sekunder, dimana
informasi sekunder diperoleh dalam bentuk dokumen, buku, tulisan
serta lainnya. Informasi dibutuhkan pada pengamatan ini yakni
laporan tahunan (Annual Report) dan laporan keuangan perusahaan.
Studi dokumentasi berbentuk:
a. Data perusahaan yang Listing di ISSI dari situs www.idx.co.id
b. Data mengenai informasi laporan keuangan perusahaan yang
Listing di ISSI dari situs www.idx.co.id

H. Metode Analisis Data


1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif ialah metode mengumpulkan informasi,
mentabulasikannya, mendeskripsikannya, mengolah juga
menganalisisnya, dan kemudian menafsirkannya dengan
0
Francis Hutabarat, Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan, ed. Gita
Puspitassari (Serang: Desanta Muliavisitama, 2020).
0
Aulia Basundhari Widyaningsih et al., Kesesuaian Pengembangan
Kawasan Wisata Lereng Pegunungan Terhadap Konsep Community Based
Tourism (Kawasan Wisata Di Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar), ed.
Janner Simarmata (Yayasan Kita Menulis, 2021).

44
memberikan penjelasan ataupun Dengan kata lain, ini adalah
teknik untuk mengumpulkan data dalam bentuk catatan
kemudian menampilkannya secara grafis untuk dianalisis dan
diinterpretasikan.0
Tujuan dari analisis deskriptif adalah untuk menciptakan
deskripsi metodis informasi faktual serta benar tentang fakta
serta hubungan antara fenomena yang diselidiki dan fenomena
yang dianalisis. Kami akan membahas pengukuran gejala
sentral dalam studi deskriptif ini, termasuk rerata, modus,
median, standar deviasi, standar error, angka terendah, angka
maksimum, serta CI (confidence interval). Statistik deskriptif
adalah metode untuk mengklasifikasikan kumpulan data ke
dalam kategori seperti ukuran menengah dan ukuran varians.0
2. Metode Estimasi Data Panel
Metode estimasi dalam regresi dengan menggunakan data
panel dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain: 0
a. Commont Effect
Model regresi data panel yang paling sederhana
adalah Commont Effect karena hanya mengkombinasi data
time series dan cross dection. Pada model commond effect
tidak diperhatikan dimensi waktu maupun individu,
sehingga dapat diasumsikan bahwa perilaku data sama saja
disetiap berbagai kurun waktu. Metode commond effect
dapat menggunakan teknik kuadrat terkecil atau
pendekatan OLS (Ordinary Last Square) untuk dapat
mengestimasi datanya.
b. Fixed Effect Model
Model fixed efek mengansumsikan perbedaan
diantara individu dapat diakomodasikan dari perbedaan
intersepnya. Model fixed efek menggunakan teknik
variabel dummy yang disebut juga dengan teknik Last
Squares Dummy Variable (LSDV) untuk menangkap
perbedaan intersep dalam setiap objek namun slopnya
sama antar objek penelitian.

0
Vivi Silvia, Statistika Deskriptif (Yogyakarta: Andi, 2020).
0
Diah Prihatiningsih, Mudahnya Belajar Statistik Deskriptif (Purwodadi:
CV Sarnu Untung, 2015).
0
Jihad Lukis Panjawa and RR. Retno Sugiharti, Pengantar Ekonometrika
Dasar Teori Dan Aplikasi Praktis Untuk Sosial Ekonomi (Magelang: Pustaka
Rumah Cinta, 2021).

45
c. Random Effect Model
Model random efek mengestimasi data panel yang
mana variabel independen mungkin saling berhubungan
antar waktu dan antar individuu. Perbedaan intersep pada
modell random efek diakomodasikan oleh error terms
masing-masing objek. Model random efek disebut juga
dengan Error Component Model (ECM) atau teknik
Generalized Leasr Square (GLS).
3. Pemilihan Regresi Data Panel
Hasil uji dari ketiga model regresi belum dapat dijabarkan
karena harus menentukan terlebih dahulu yang mana
merupakan hasil uji terbaik dan paling sesuai untuk penelitian
ini. Untuk dapat mengetahuinya maka dilakukan Uji Chow dan
Uji Hausman.0
a. Uji Chow
Uji Chow merupakan pengujian untuk menentukan
diantara model common efek atau model fixed efek yang
paling tepat digunakan untuk mengestimasi data penelitian
dengan melakukan hipotesis dari hasil uji chow. Kriteria
pengambilan keputusan:
H0: Jika nilai probability cross-section chi-square lebih
besar dari 0,05 maka lebih baik menggunakan model
commont efek.
H1: Jika nilai probability cross-section chi-square lebih
kecil dari 0,05 maka lebih baik menggunakan model
fixed efek.
b. Uji Hausman
Uji hausman merupakan pengujian statistic untuk
memilih yang paling tepat untuk penelitian antara model
fixed efek atau model random efek. Hipotesis uji hausman:
H0: Jika nilai probability cross-section random lebih kecil
dari 0,05 maka lebih baik menggunakan model fixed
efek.
H1: Jika nilai probability cross-section random lebih besar
dari 0,05 maka lebih baik menggunakan model
random efek.

0
Lailatus Sa’adah and Tyas Nur’ainui, Implementasi Pengukuran Current
Ratio, Debt To Equity Ratio Dan Return On Equity Serta Pengaruhnya
Terhadap Return (Jombang: LPPM Universitas KH. A Wahab Hasbullah, 2020).

46
4. Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Jika model regresi mengidentifikasi korelasi antara
variabel independen, maka akan lulus uji multikolinieritas.
Masalah multikolinearitas disebut ketika ada korelasi
(multiko). Variabel independen dalam model regresi tidak
boleh terkait satu sama lain. Uji ini dilakukan guna
menentukan korelasi antar variabel independen, jika
hasilnya menunjukkan hubungan yang substansial antara
dua variabel independen, multikolinieritas ada di antara
kedua variabel tersebut.0 Melihat nilai VIF (Variance
Inflation Factory) untuk menentukan apakah ada masalah
multikolinearitas. Multikolinearitas tidak terjadi jika nilai
VIF masih kurang dari 10.0
b. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas ialah uji yang menguji akankah
terdapat ketidaksamaan interprerasi atas residual untuk
seluruh observasi di pola regresi linear. Uji ini termasuk
salah satu uji pada asumsi klasik dimana diharuskan
dilaksanakan berdasarkan saat regresi linear. Bilamana
tidak terpenuhinya taksiran heterokedastisitas, bentuk atas
regresi ini dijelaskan terdapat ketidakvalidan untuk sarana
penduga (prediksi).0
Ada banyak cara untuk menentukan apakah ada
masalah heteroskedastisitas. Teknik berikut dapat
digunakan untuk menguji masalah heteroskedastisitas:0
1) Metode grafik
2) Uji Park
3) Uji Glejser
4) Uji Korelasi Spearman
5) Uji Goldfed-Quandt
6) Uji Bruesch-Pagan-Godfrey
7) Uji White

0
Singgih Santoso, Mahir Statistik Parametrik (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2019).
0
Agus Purwoto, Panduan Laboratorium Statistik Inferensial (Jakarta:
Grasindo, 2007).
0
Muhammad Yusuf and Lukman Daris, Analisis Data Penelitian Tepri &
Aplikasi Dalam Bidang Perikanan, ed. Ismail Marsuki (PT IPB Press, 2018).
0
Fridayana Yudiaatmaja, Analisis Regresi Dengan Menggunakan Aplikasi
Komputer Statistik SPSS (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2013).

47
Menguji apakah suatu data terdapat gejala
heteroskedastisitas, maka pada nilai absolut dari residual
pada variabel independen, uji white dijalankan. Model
bebas heteroskedastisitas jika nilai signifikansi yang
diperoleh lebih besar dari 0,05. Sebaliknya,
heteroskedastisitas akan berdampak pada model jika
tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05.0

5. Analisis Uji Regresi Data Panel


Data panel merupakan gabungan antara data silang atau
cross-section (terdiri dari atas beberapa objek) dalam penelitian
ini adalah perusahaan-perusahaan sector industry barang
konsumsi dan data runtun waktu atau time series (data yang
berupa suatu karakteristik tertentu) dalam penelitian ini
menggunakan data tahun 2018 hingga 2021.0
Analisis regresi data panel merupakan analisis untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan secara
parsial atau simultan antara satu atau lebih variabel independen
terhadap satu variabel dependen dimana dalam analisis
memperhitungkan adanya jumlah individu dan waktu, dan akan
didapatkan tiga model regresi yaitu commont effect, fixed effect,
dan random effect. Persamaan regresi data panel dalam
penelitian ini sebagai berikut:0
Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:
Y = Variabel dependen (Nilai perusahaan)
X1 = Variabel independen (Islamic Corporate Governance)
X2 = Variabel Independen (Islamic Social Reporting)
a = Konstanta
b1, b2, = Koefisien regresi
e = Error term (tingkat kesalahan penduga)

6. Uji Moderated Regression Analysis (MRA)


Analisis Regresi Termoderasi adalah jenis analisis regresi
yang memasukkan variabel moderasi dalam model yang terkait.
0
Yusuf and Daris, Analisis Data Penelitian Tepri & Aplikasi Dalam
Bidang Perikanan.
0
Duwi Priyatno, Olah Data Sendiri Analisis Regresi Linier Dengan SPSS
Dan Analisis Regresi Data Panel Dengan Eviews (Yogyakarta: Cahaya Harapan,
2022).
0
Priyatno.

48
Untuk memperkuat atau memperlemah hubungan antara
variable independent dan variable dependent digunakan
variabel moderator. Tanpa variabel berlabel moderasi, analisis
hubungan antara variable independent dan variable dependent
tetap dilakukan, dan jika tidak ada analisis semacam itu,
analisis tersebut disebut sebagai analisis regresif. Berikut
merupakan persamaan yang dipakai ketika pengamatan ini:0
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X1.Z+ b4X2. Z+ e

Keterangan:
Y = Variabel dependen (Nilai perusahaan)
X1 = Variabel independen (Islamic Corporate
Governance)
X2 = Variabel Independen (Islamic Social Reporting)
a = Konstanta
b1, b2, b3, b4 = Koefisien regresi
X1. Z = Interaksi antara ICG dengan kinerja keuangan
X2. Z = Interaksi antara ISR dengan kinerja keuangan
e = Error term (tingkat kesalahan penduga)

7. Pengujian Hipotesis
a. Uji Simultan (Uji F)
Uji F bertujuan melihat akankah terdapat pengaruh
yang signifikan dari variable independent terhadap
variable dependent. Pengambilan keputusan dilaksanakan
berdasarkan perbandingan antara angka Fhitung dengan Ftabel.
Jika Fhitung > Ftabel atau Ftabel angka signifikan < 0,05 maka
diucapkan H0 ditolak H1 diterima. Persamaan hipotesis I
dan II harus dirumuskan sebelum mempelajari hasil uji F.0
Persamaan 1, H0A: ß1 = ß2 = 0. Artinya bahwa secara
bersama-sama, kedua variable independent yakni ICG
serta ISR dengan parsial atau individu tidak terdapat
pengaruh terhadap variable dependent nilai perusahaan.
H1A: ß1 ≠ ß2 ≠ 0, Artinya bahwa kedua variable independent
yakni ICG dan ISR secara parsial atau individu
berpengaruh terhadap variable dependent nilai perusahaan.
0
Solimun et al., Metode Statistika Multivariat Generalized Structured
Component Analysis (GSCA) Pemodelan Persamaan Struktural (SEM) (Malang:
UB Press, 2019).
0
Fadly Yashari Soumean, Fatimah, and Amriani, Fesyen Muslim Kota
Makassar (Pendekatan Kuantitatif Pada Local Brand Heijab), ed. Achmad Riady
(Yogyakarta: Jejak Pustaka, 2021).

49
Kemudiana untuk rumusan hipotesis Uji F persamaan
II: H0A: ß1 = ß2 = ß3 = ß4 = ß5 = 0, yang artinya ICG, ISR,
kinerja keuangan, interaksi ICG dengan kinerja keuangan,
interaksi ISR dengan kinerja keuangan, secara parsial
ataupun individu tidak terdapat pengaruh terhadap nilai
perusahaan. H1A: ß1 ≠ ß2 ≠ ß3 ≠ ß4 ≠ ß5 ≠ 0, artinya bahwa
ICG, ISR, kinerja keuangan, interaksi ICG dengan kinerja
keuangan, interaksi ISR dengan kinerja keuangan, selaku
individu mempunyai pengaruh kepada nilai perusahaan.
Hasil kemudian akan ditentukan dengan
menggunakan standar berikut: Apabila signifikan hasil
Fhitung (sig) > a = 0,05 atau Fhitung < Ftabel maka H0 diterima
dan H1 ditolak. Apabila signifikan hasil F hitung (sig) < = a
0,05 atau Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.0
b. Uji Signifikan Parsial (Uji T)
Mengetahui apakah variable independent berpengaruh
signifikan secara parsial (sendirian) terhadap variable
dependent dilakukan uji signifikan parsial terhadap
koefisien regresi. Uji parsial yang sering dikenal dengan
uji T dilakukan dengan cara mengkontraskan T hitung
dengan T tabel. Persamaan hipotesis I dan II harus
dikembangkan sebelum mempelajari hasil uji T:0
Persamaan I sebagai berikut: H0A: ß1 = ß2 = 0, Artinya
bahwa kedua variable independent yakni ICG serta ISR
dengan parsial atau individu tidak berpengaruh terhadap
variable dependent nilai perusahaan. H1A: ß1 ≠ ß2 ≠ 0,
Artinya bahwa kedua variable independent yaitu ICG dan
ISR dengan parsial ataupun individu terdapat pengaruh
terhadap variable dependent nilai perusahaan.
Rumusan hipotesis Uji T persamaan II: H0A: ß1 = ß2 =
ß3 = ß4 = ß5 = 0, yang artinya ICG, ISR, kinerja keuangan,
interaksi ICG dengan kinerja keuangan, interaksi ISR
dengan kinerja keuangan, dengan parsial ataupun individu
tidak terdapat pengaruh terhadap nilai perusahaan. H1A: ß1 ≠
ß2 ≠ ß3 ≠ ß4 ≠ ß5 ≠ 0, artinya bahwa ICG, ISR, kinerja
keuangan, interaksi ICG dengan kinerja keuangan,
interaksi ISR dengan kinerja keuangan, dengan individu
mempunyai pengaruh atas nilai perusahaan.
0
Yashari Soumean, Fatimah, and Amriani.
0
Ita Rahmawati, Lailatus Sa’adah, and Nur Amalia, Faktor Diskon, Bonus
Pack Dan In Store Display Serta Pengaruhnya Terhadap Pembelian Impulsif,
ed. Zulfikar (Jombang: LPPM Universitas KH. A Wahab Hasbullah, 2020).

50
Uji ini dijalankan dengan taraf signifikansi 0,05 (a =
5%) dan ambang batas nilai T signifikan 0,05.
Menggunakan standar berikut:0
1) Dengan membandingkan T hitung dengan T tabel
a) Jika T hitung < tabel, H 0 diterima Ha ditolak
(tidak signifikan)
b) Jika T hitung > tabel, H 0 ditolak Ha diterima
(signifikan)
2) Dengan melihat angka probabilita (sig), dengan
ketentuan:
a) Probabilita > 0,05, H0 diterima Ha ditolak (tidak
signifikan)
b) Probabilita < 0,05, H0 ditolak Ha diterima (tidak
signifikan)
c. Koefisien Determinasi (R2)
Menentukan apakah perubahan variable independent
akan diikuti oleh perubahan variable dependent dalam
proporsi yang sama, koefisien determinasi digunakan
untuk mengukur kekuatan hubungannya dengan R square
digunakan untuk melakukan uji determinasi .Nilai
koefisien determinasi ialah mulai 0 sampai 1. Koefisien
determinasi menggambarkan besarnya kontribusi variable
independent (X) terhadap variable dependent (Y). Semakin
besar koefisien determinasi, semakin efektif variabel X
menerangkan variabel Y.0
Kriteria koefisiensi determinasi (R 2) yakni angka
koefisiensi determinasi terdapat diantara 0 hingga 1 (0 < R2
< 1), Hal ini menandakan bahwa model regresi lebih baik
jika Adjusted R Square lebih besar, karena menunjukkan
kemampuan variable independent untuk menjelaskan
variable dependent juga meningkat.0

0
Rahmawati, Sa’adah, and Amalia.
0
Budi Darma, Statistika Penelitian Menggunakan SPSS (Uji Validitas, Uji
Reliabilitas, Regresi Linear Sederhana, Regresi Linear Berganda, Uji t, Uji F,
Uji R2) (Bogor: Guepedia, 2021).
0
Darma.

51
Tabel 3. 3 Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0, 399 Rendah
0,40 – 0, 599 Sedang
0, 60 – 0, 799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat Kuat

52
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Perusahaan di sektor industri produk konsumsi yang
terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan telah
terdaftar di Bursa Efek Indonesia menjadi subjek penelitian ini.
Indeks saham ISSI yang dirilis pada 12 Mei 2011 memuat
seluruh saham syariah yang tercatat di BEI. Seluruh saham
syariah yang tergabung dalam ISSI tercatat di BEI dan tercatat
di Daftar Efek Syariah (DES), dan semuanya dievaluasi dua
kali dalam setahun, pada bulan Mei dan November, sesuai
dengan jadwal review DES.0
Rerata tertimbang kapitalisasi pasar, yang menggunakan
bulan Desember 2007 sebagai tahun dasar perhitungan ISSI,
merupakan salah satu metode estimasi rekor saham BEI yang
digunakan dalam strategi perhitungan ISSI. ISSI saat ini
memiliki lebih dari 200 saham sebagai konstituen. Berdasarkan
hal tersebut, ISSI menyeleksi bisnis syariah yang terdaftar di
Indeks Saham Syariah (ISSI) dan menunjukkan tren positif
pada setiap periodenya.0

2. Gambaran Umum Perusahaan Sampel


Sampel perusahaan produk konsumsi yang terdaftar di ISSI
digunakan dalam penelitian ini. 20 dari 50 perusahaan produk
konsumsi dipilih sebagai sampel karena memenuhi kriteria
pengambilan sampel yang ditetapkan untuk penelitian ini.
Informasi umum tentang setiap perseroan yang menjadi sampel
penelitian dijelaskan secara singkat di bawah ini:
a. PT. Akasha Wira International Tbk (ADES)
Tahun 1985 telah berdiri sebuah perusahaan dinamai
PT Akasha Wira International Tbk, Pembuatan serta
distribusi minuman dan kosmetik merupakan kegiatan
usaha utama perusahaan. Pada tanggal 8 Desember 2014,
menegakkan dan menyempurnakan kualitas Good
0
Bareksa, “Kamus Investasi,” PT. Bareksa Portal Investasi, 2023,
https://www.bareksa.com/kamus/i/issi.
0
Mifta Hidayatul Munawaroh, “No TitlePengaruh Return On Asset (ROA),
Current Ratio (CR), Earning Per Share (EPS), Dan Debt To Asset Ratio (DAR)
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang
Terdaftar Di Indeks Saham Syariah Indonesia Periode 2016-2021,” 2022.
Corporate Governance pada perusahaan publik. Upaya-
upaya berikut telah dilakukan Perseroan untuk bentuk
tanggung jawab sosial entitas terhadap penduduk setempat
yang merupakan salah satu pemangku kepentingannya:
Kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan
dicantumkan terlebih dahulu, diikuti oleh kegiatan yang
berhubungan dengan tenaga kerja, kegiatan pengembangan
sosial dan masyarakat, dan kegiatan yang berhubungan
dengan produk.0
b. PT. Campina Ice Cream Industry (CAMP)
Berdiri 22 Juli 1972, Pada tahun 1994, menjadi
perseroan yang bergerak di bidang consumer goods,
Campina terus menjalankan inovasi produk, memanfaatkan
tekonologinya, memperluas distribusinya, serta
mengutamakan kualitas produk serta kebahagiaan klien.
Perseroan telah berkomitmen untuk menerapkan dan
mempraktekkan pilar-pilar Good Corporate Governance,
yaitu yang mengarahkan serta mengendalikan Perseroan
supaya terdapat keseimbangan diantara kekuatan serta
wewenang perseroan ketika memberikan kewajibannya
bagi kepentingan pemegang saham serta pemangku
kepentingan lainnya. Setiap tahunnya, Campina
memberikan kontribusi kepada masyarakat sekaligus
melindungi lingkungan dengan menggunakan sumber
daya, pengetahuan, dan semangat inovasinya. Kegiatan
operasional perusahaan akan dapat mengintegrasikan
inisiatif dan praktik bisnis yang berkelanjutan berkat
pengembangan kerangka kerja keberlanjutan.0
c. PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA)
Berdiri pada tahun 1968, sebuah bisnis entitas terbatas
bernama PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk ("Perusahaan")
memproses minyak nabati reguler serta khusus industri
makanan serta minuman. GCG efektif merupakan satu
diantaranya kunci dalam mencapai visi dan tujuan
Perusahaan. Untuk menegakkan cita-citanya, perusahaan
berdedikasi untuk menerapkan kerangka kerja tata kelola
perusahaan yang metodis dan tahan lama. Perusahaan
0
“Sejarah Dan Profil Singkat ADES (PT. Akasha Wira International Tbk),”
britama.com, 2022.
0
“Sejarah Dan Profil Singkat CAMP (Campina Ice Cream Industry Tbk),”
britama.com, 2017, https://britama.com/index.php/2017/12/sejarah-dan-profil-
singkat-camp/.

54
menyadari bahwa Kewajiban Sosial Perusahaan (CSR)
melaksanakan peran fundamental dalam operasi bisnis
sehari-hari. Dedikasi Perusahaan terhadap CSR tidak
hanya berpusat pada kemajuan keuntungan tetapi juga
masyarakat dan lingkungan. Kesinambungan bisnis jangka
panjang dapat dicapai dengan menjaga keseimbangan
antara ketiga faktor tersebut.0
d. PT. Sariguna Primatirta (CLEO)
Berdiri sejak 1988, perusahaan memproduksi
makanan serta minuman sebagai bagian dari kelompok
usaha Tanobel Food. Produksi air minum dalam kemasan
merupakan lini usaha utama (AMDK) perseroan.
Komitmen utama perusahaan adalah menerapkan nilai-
nilai universal tata kelola perusahaan yang baik secara
menyeluruh, seperti mendorong keterbukaan, keadilan,
akuntabilitas, kemandirian, dan tanggung jawab. Di bidang
lingkungan, Firma berkontribusi dalam upaya menjaga
ekosistem pesisir dengan menanam 55.000 tanaman bakau
di kawasan pesisir Wonorejo, Surabaya. Selain itu, sebagai
bentuk pelestarian alam dan budaya masyarakat Bali,
Perseroan melakukan penanaman 200 bibit tanaman
tradisional, antara lain pohon buah-buahan dan upakara,
bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan
masyarakat setempat guna mengurangi dampak
operasional Pabrik Perseroan.0
e. PT. Darya Varia Laboratora Tbk (DVLA)
Pada tahun 1976, PT Darya-Varia Laboratoria Tbk
didirikan sebagai perusahaan investasi farmasi dalam
negeri. Darya-Varia mencatatkan sahamnya di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada November 1994 dengan simbol
DVLA. Dewan Nasional Kebijakan Governance
menghasilkan 5 (lima) Prinsip Dasar GCG, yang
dimasukkan Korporasi ke dalam Pedoman Umum GCG
agar GCG dapat benar-benar dijalankan. Lima prinsip ini:
Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab,
Kemandirian, Kewajaran, dan Kesetaraan, dimasukkan dan
0
“Sejarah Dan Profil Singkat CEKA (Wilmar Cahaya Indonesia Tbk),”
britama.com, 2012, https://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-
singkat-ceka/.
0
“Sejarah Dan Profil Singkat CLEO (Sariguna Primatirta Tbk),”
britama.com, 2017, https://britama.com/index.php/2017/05/sejarah-dan-profil-
singkat-cleo/.

55
tertanam dalam manajemen bisnis dan prosedur
operasional. Keterbukaan dan kejujuran adalah dua prinsip
panduan bagi Perseroan dalam melaksanakan tanggung
jawab sosial dan lingkungan (CSR). Setiap inisiatif CSR
direncanakan dengan mempertimbangkan kebutuhan pihak
terkait dan dilakukan secara transparan.0
f. PT. Garuda Food Putra Putri Jaya Tbk (GOOD)
Perusahaan yang dikenal dengan nama PT
Garudafood Putra Putri Jaya Tbk, sering disebut sebagai
"Garudafood", didirikan pada tahun 1994. Dengan nama
PT Tudung Putrajaya ("TPJ"), Perusahaan mulai
beroperasi sebagai usaha makanan dan minuman. pada
tahun 1979 di bawah arahan keluarga pendiri. TPJ adalah
sebuah bisnis di Pati, Jawa Tengah, dan menjual barang
kacang dengan nama Kacang Garing Garuda, yang
berubah menjadi Kacang Garuda pada tahun 1994.
Perusahaan telah mempertahankan komitmennya terhadap
praktik bisnis yang etis. Untuk mencapai hal tersebut,
Bisnis mengadopsi langkah-langkah tata kelola sesuai
dengan rekomendasi GCG dari Komite Nasional
Kebijakan Tata Kelola, yang menguraikan prinsip-prinsip
tata kelola yang baik: transparansi, akuntabilitas, tanggung
jawab, independensi, serta keadilan.0
g. PT. Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI)
Berdiri pada 16 September 2003, Firma berfokus pada
inisiatif untuk memperkuat pasar yang sudah ada dan
memperluas pasar dengan memanfaatkan lingkungan
digital. Menurut perseroan, Indonesia terus menjadi pasar
besar beras dan produk turunannya. Bisnis ini
didedikasikan untuk memenuhi permintaan pelanggan
dengan menawarkan barang-barang premium melalui
metode konvensional dan kontemporer. Perseroan juga
berpikir bahwa melayani pasar saja tidak cukup. Perseroan
juga bertujuan untuk mendukung pelestarian tanah dan
semua aspek peradaban. Perseroan ingin dapat mewariskan
Indonesia yang sejahtera dan hijau untuk anak cucu kami

0
“Sejarah Dan Profil Singkat DVLA (Darya-Varia Laboratoria Tbk),”
britama.com, 2021, https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-
singkat-dvla/.
0
Indofood CBP, “Annual Report Laporan Tahunan - Indofood
ICBPIndofood CBP,” indofoodcbp.com, 2021, https://www.indofoodcbp.com.

56
melalui upaya Perusahaan untuk meningkatkan tanggung
jawab sosial dan kualitas tata kelola.0
h. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
Perseroan dimulai 1982. ICBP menerapkan gaya
bisnis terintegrasi sangat baik berhasil pertahaknkan
posisinya sebagai pemimpin pasar di sebagian besar
kategori produknya dan terus menjadi salah satu produsen
mi instan terbesar di dunia. Sebagai bagian dari tujuannya
untuk "Berjuang untuk Pertumbuhan Berkelanjutan
melalui Keunggulan Inovasi dan Manajemen," ICBP
berdedikasi untuk mengembangkan keberlanjutan di
seluruh rantai nilainya. Untuk mencapai hasil terbaik bagi
lingkungan, manusia, serta keuntungan, perseroan secara
aktif memasukkan kepedulian lingkungan, sosial, serta tata
kelola ke dalam strategi serta operasi perusahaan kami.
Dengan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan sosial
ekonomi karyawan, mitra, serta masyarakat kami,
sekaligus melestarikan lingkungan serta mendukung
pembangunan berkelanjutan di Indonesia, perseroan
bekerja guna menghasilkan nilai jangka panjang bagi para
pemangku kepentingan perseroan.0
i. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Awal berdiri 14 Agustus 1990, dengan operasi di
semua tahap produksi makanan, Indofood ialah perseroan
yang menawarkan Solusi Pangan Lengkap. Kebijakan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) Indofood dibuat
sesuai dengan peraturan perundang-undangan Indonesia,
Anggaran Dasar Perusahaan, serta prinsip-prinsip GCG
yang mendukung keterbukaan, tanggung jawab,
kemandirian, serta keadilan. Untuk semua kebutuhan
pangan, Indofood berdedikasi untuk menawarkan solusi
berkelanjutan. Perseroan secara aktif mengelola dampak
terhadap lingkungan, masyarakat, dan pemerintah melalui
inovasi dalam proses dan produk kami, perilaku etis
terhadap pemangku kepentingan, dan pengelolaan
lingkungan.0

0
Topikoki, “Laporan Tahunan 2021 Beras Topi Koki,” topikoki.com, 2021,
https://topikoki.com.
0
“Sejarah Dan Profil Singkat ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur Tbk),”
britama.com, 2012, https://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-
singkat-icbp/.

57
j. PT. Kimia Farma Tbk (KAEF)
Berdiri pada 16 Agustus 1971. Kimia Farma
berkontribusi dalam mengatasi peningkatan permintaan
produk, hingga keikutsertaan dalam program imunisasi,
dengan memanfaatkan kekuatan pengelompokan bisnis
serta rantai bisnis kesehatan yang terintegrasi dari hulu ke
hilir (end-to-end). Selain itu, Kimia Farma bertujuan untuk
menghasilkan nilai tambah bagi pemegang saham melalui
pengelolaan bisnis yang efektif, yang dapat menghasilkan
profitabilitas yang tinggi. Seluruh pencapaian ini tentunya
akan menjadi landasan yang kokoh bagi Kimia Farma
untuk terus berkembang di dalam Global Healthcare
Group.0
k. PT. Kino Indoesia Tbk (KINO)
Berdiri pada 1999, perseroan memproduksi obat-
obatan, kosmetik, produk perawatan pribadi, serta
perlengkapan mandi. 2015 Perseroan meluncurkan
penawaran umum perdana (IPO) serta secara resmi
mendaftarkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia.
Sebagian dari restrukturisasi bisnis, PT Kinocare Era
Komestindo berubah nama jadi PT Kino Indonesia,
kemudian Kino International Pte Ltd ditetapkan sebagai
entitas induk atas Kino Consumer Philippines Inc, Kino
Care (M) Sdn Bhd, dan Kino Vietnam Co Ltd. Perseroan
menyadari bahwa kegiatan usahanya berdampak pada
unsur ekonomi, sosial, dan lingkungan, khususnya di area
sekitar pabrik produksi, sebagai pemain di industri produk
konsumen yang bergerak cepat. Terkait hal ini, Bisnis
mengelola dampak melalui tanggung jawab sosial dan
lingkungan (TJSL) dengan mengacu pada 7 isu inti ISO
26000 serta mematuhi undang-undang terkait secara tepat.0

l. PT. Kalbe Farma Tbk (KLBF)


Perseroan dimulai 1966. Perseroan menyadari bahwa
penyediaan layanan kesehatan adalah bisnis utama. Di
0
“Sejarah Dan Profil Singkat INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk),”
britama.com, 2012, https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-
singkat-indf/.
0
“Sejarah Dan Profil Singkat KAEF (Kimia Farma Tbk),” britama.com,
2012, https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-kaef/.
0
“Sejarah Dan Profil Singkat KINO (Kino Indonesia Tbk),” britama.com,
2015, https://britama.com/index.php/2015/12/sejarah-dan-profil-singkat-kino/.

58
Kalbe, percaya bahwa setiap orang berhak atas kesehatan
yang baik. Tujuan perseroan ialah membuat hari esok
menjadi tempat yang lebih baik serta lebih aman bagi
semua orang. Spektrum pendapatan penuh di Indonesia
dilayani oleh produk farmasi Kalbe. Tiap orang
mempunyai kesempatan yang sama untuk fasilitas
kesehatan berkat obat generik perseroan. Seiring orang
menjalani hidup, produk kesehatan serta nutrisi konsumen
perseroan membantu membangun serta memelihara
kesehatan mereka. Seluruh kepulauan Indonesia dilayani
oleh jaringan luas yang dikelola oleh perusahaan distribusi
perseroan. Usaha bisnis online Kalbe bertujuan untuk
memperluas jangkauan perseroan hingga ke titik akhir.
Sebagai salah satu pemasok solusi kesehatan terkemuka di
Asia Tenggara, posisi Kalbe berada yang terbaik agar terus
berkembang serta berkontribusi dalam pengembangan
masyarakat yang lebih sehat di mana pun perseroan
beroperasi.0
m. PT. Merck Tbk (MERK)
Berdiri 14 Oktober 1970, melaksanakan usaha di
bidang industry farmasi, perdangangan, serta impor. Tidak
ada perusahaan afiliasi, usaha patungan, atau anak
perusahaan dari perseroan. Meskipun demikian, perseroan
ini adalah anak perusahaan global serta afiliasi Grup
Merck, sebuah perusahaan Jerman, melalui pemegang
saham utamanya. Untuk lebih memahami penyebab
perawakan pendek pada anak-anak serta peran penting
yang dimainkan orang tua dalam memastikan bahwa anak-
anak mereka tumbuh secara maksimal, Merck
menyelenggarakan acara kesadaran dengan tema "Ini
Bukan Tentang Tinggi Badan, Ini Tentang Kesehatan
Anak” bekerja sama dengan Turner Syndrome Society
Indonesia.0

n. PT Phapros Tbk (PEHA)


Berdiri pada 21 Juni 1954, melakukan usaha di bidang
farmasi. Phapros harus mematuhi undang-undang
keterbukaan karena merupakan perusahaan terbuka yang
0
“Sejarah Dan Profil Singkat KLBF (Kalbe Farma Tbk),” britama.com,
2012, https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-klbf/.
0
Merck, “Investor - PT Merck Tbk,” merckgroup, 2023,
https://www.merckgroup.com.

59
mengedepankan akuntabilitas. Budaya entitas Phapros
berorientasi pada konsumen, memprioritaskan hasil dengan
masih memelihara etika bisnis serta tidak menghiraukan
sikap kehati-hatian, diciptakan sejak dini karena kewajiban
untuk transparan serta melaksanakan prinsip-prinsip tata
kelola entitas yang terarah. Bisnis yang menjadi entitas
publik terdaftar di OJK pada Desember 2000 ini
mempekerjakan 1.582 orang.0
o. PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI)
Berdiri 8 Maret 1995, melakukan usaha pada bidang
pabrikasi, penjualan, serta distribusi roti dan minuman
segar. Firma menerapkan tata kelola perusahaan yang
terarah berpegang pada lima prinsip dasar: akuntabilitas,
independensi, tanggung jawab, dan kewajaran. Bisnis yang
berkelanjutan memiliki keseimbangan antara pelaku usaha
(termasuk pemegang saham dan anak perusahaan),
pemangku kepentingan, dan regulator. Hanya dengan
komitmen yang kuat dari semua pihak, khususnya anak
perusahaan, harmonisasi ini dapat tercapai. Pertimbangan
lingkungan, ketenagakerjaan, kesehatan, serta kebijakan
keselamatan tempat kerja, pengembangan sosial serta
masyarakat, dan ta keamanan produk serta perlindungan
konsumen adalah empat kategori di mana CSR
dikategorikan dalam konteks pelaporan tahunan.0
p. PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
(SIDO)
Didirikan tahun 1951, melakukan usaha pada bidang
perindustrian jamu serta farmasi, perdagangan,
pengangkutan darat, jasa, serta pertanian. Untuk
memastikan peningkatan GCG, Perseroan secara berkala
menilai implementasi program dan melakukan perbaikan
arsitektur, soft structure, dan standar operasional prosedur
(SOP). Perseroan memahami betapa pentingnya untuk
terus mempraktikkan tata kelola perusahaan yang baik
(GCG) untuk menjunjung tinggi tanggung jawab
manajemen, mendorong ekspansi bisnis, menghasilkan
nilai bagi pemangku kepentingan, dan memperkuat fondasi
Perseroan untuk menghadapi lingkungan bisnis yang
0
Phapros, “Sejarah Phapros,” phapros.co.id, 2021,
https://www.phapros.co.id/sejarah-phapros.
0
Sariroti, “Laporan Tahunan,” sariroti.com, 2021,
https://www.sariroti.com.

60
semakin intensif. Perseroan secara rutin mengikutsertakan
seluruh jajarannya, mulai dari Dewan Komisaris dan
Direksi hingga seluruh karyawan, dalam sosialisasi dan
internalisasi Kode Etik dan kebijakan GCG lainnya agar
dipahami dan diterapkan secara konsisten di lingkungan
Perseroan. 0
q. PT. Sekar Laut Tbk (SKLT)
Berdiri pada 1966, melakukan usaha pada bidang
industri, pertanian, perdagangan, serta pembangunan.
Entitas selalu menerapkan tata kelola dengan terarah.
Penerapan tata kelola entitas bertujuan untuk membangun
pengendalian internal yang matang dalam pengawasan
internal, baik dari segi efektivitas biaya, rencana anggaran
yang terstruktur, pengendalian keuangan yang tepat,
mengantisipasi risiko keuangan, menjaga stabilitas struktur
modal, dan menurunkan risiko kecelakaan kerja. PT Sekar
Laut Tbk berdedikasi untuk memajukan perusahaan
sekaligus mempromosikan masyarakat, lingkungan, serta
kehidupan yang berkelanjutan. Dedikasi ini entitas
tunjukkan melalui inisiatif tanggung jawab sosial
perusahaan. Entitas terus mendukung pemberdayaan petani
dan nelayan jangka panjang, penciptaan lapangan kerja,
dan pengembangan sosial dan ekonomi pemberdayaan
masyarakat secara rutin. 0
r. PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ)
Berdiri pada 2 Nopember 1971, melakukan usaha
pada bidang industri makanan serta minuman. Dalam
menjalankan operasionalnya, Perseroan selalu berupaya
untuk secara konsisten dan berkesinambungan menerapkan
dasar-dasar tata kelola perusahaan yang baik dan terus
berupaya menjadikannya sebagai kebutuhan operasional.
Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab,
Independensi, dan Kewajaran adalah prinsip dasar Tata
Kelola Perusahaan. Perusahaan berdedikasi untuk
memberikan hasil terbaik bagi para pemegang saham
sambil juga memastikan bahwa karyawan dan masyarakat
menerima manfaat dan mengambil peran aktif dalam
0
Investor Sidomuncul, “Annual Reports PT Industri Jamu Dan Farmasi
Sido Muncul Tbk,” investor.sidomuncul.co.id, 2023,
https://investor.sidomuncul.co.id.
0
Sekarlaut, “Tentang Kami PT Sekar Laut Tbk,” sekarlaut.com, 2023,
https://www.sekarlaut.com.

61
perlindungan lingkungan saat menjalankan bisnis. Bisnis
berusaha memastikan bahwa kehadirannya tidak
membebani atau merugikan masyarakat, melainkan
melayani dan menguntungkannya, terutama penduduk di
sekitar kantor pusat dan fasilitas manufaktur. Perseroan
peduli terhadap kesulitan yang dihadapi masyarakat, serta
Perseroan secara konsisten berperan proaktif dalam
membantu mengatasi permasalahan tersebut.0
s. PT. Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
Berdiri pada 5 Desember 1933 1971, melakukan
usaha pada bidang produksi, pemasaran, serta distribusi
barang-barang konsumsi. Pembagian tugas dan kekuasaan
pengambilan keputusan antara Rapat Umum Pemegang
Saham dan Direksi secara eksplisit dinyatakan dalam
sistem tata kelola perusahaan. Pengambilan keputusan,
akuntabilitas, kepatuhan, manajemen aset dan risiko, serta
pengendalian internal, semuanya diatur oleh kebijakan,
struktur, dan proses kerangka kerja. Ini dimaksudkan untuk
mempromosikan ekspansi jangka panjang perusahaan
dengan cara yang konsisten dengan tujuan moneter, sosial,
dan lingkungannya. Langkah Unilever yang luas menuju
keberlanjutan membuat dedikasi ini sangat jelas. Setelah
10 tahun sukses dengan rencana Unilever Sustainable
Living Plan (USLP), kami telah meningkatkan komitmen
kami terhadap keberlanjutan dengan strategi transformasi
global: Kompas Unilever. Kami menegaskan kembali
dedikasi kami untuk membangun bisnis berkelanjutan yang
digerakkan oleh tujuan yang dipersiapkan untuk masa
depan.0

t. PT. Integra Indocabinet Tbk (WOOD)


Berdiri di 1989, melakukan usaha pada bidang
konsensi hutan serta pengolahan mebel berbahan dasar
kayu. Entitas mencatat saham di Bursa Efek Indonesia
tepat di 21 Juni 2017. Entitas telah menerapkan aksi yang
terkait dengan SDGs. Divisi untuk Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (DSDG), sebuah divisi dari Departemen
0
Ultrajaya, “Laporan Tahunan 2021 Annual Report Ultrajaya,”
ultrajaya.co.id, 2021, https://www.ultrajaya.co.id.
0
“Sejarah Dan Profil Singkat UNVR (Unilever Indonesia Tbk),”
britama.com, 2022, https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-
singkat-unvr/.

62
Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa
(UNDESA), berfungsi sebagai sekretariat untuk SDGs
dengan memberikan dukungan substantif dan peningkatan
kapasitas untuk tujuan dan isu-isu tematik mereka. terkait
dengan, seperti air, energi, iklim, lautan, urbanisasi,
transportasi, sains dan teknologi, Laporan Pembangunan
Berkelanjutan Global (GSDR), serta kemitraan dan Negara
Berkembang Kepulauan Kecil. Evaluasi seluruh sistem
PBB atas implementasi Agenda 2030 serta upaya advokasi
dan penjangkauan terkait SDG sangat bergantung pada
DSDG.0

3. Hasil Uji Statistik Deskriptif


Standard deskriptif dilaksanakan pengamat menggunakan
variable independent Islamic Corporate Governance (X1),
Islamic Social Reporting (X2), serta variable dependent Nilai
Perusahaan (Y) serta variable moderating Kinerja Keuangan
(Z). Hasil dari statistik deskriptif adalah sebagai berikut:

0
“Sejarah Dan Profil Singkat WOOD (Integra Indocabinet Tbk),”
britama.com, 2017, https://britama.com/index.php/2017/06/sejarah-dan-profil-
singkat-wood/.

63
Tabel 4. 1 Hasil Uji Statistik Deskriptif
X1 X2 Y Z
Mean 0.681274 0.448165 4.470375 0.131750
Median 0.666667 0.461538 3.650000 0.085000
Maximum 0.785714 0.615385 21.26000 1.380000
Minimum 0.452381 0.153846 0.070000 0.000000
Std. Dev. 0.075832 0.123598 4.142308 0.188040
Skewness -0.769683 -0.521413 2.093347 4.754530
Kurtosis 3.516592 2.383301 8.726374 29.08420

Jarque-Bera 8.788389 4.892679 167.7325 2569.359


Probability 0.012349 0.086610 0.000000 0.000000

Sum 54.50190 35.85323 357.6300 10.54000


Sum Sq. Dev. 0.454295 1.206839 1355.538 2.793355

Observations 80 80 80 80

Sumber: data diolah dengan Eviews.12

Variabel independen yang pertama yaitu Islamic


Corporate Governance. Berdasarkan tabel 4.1 Islamict
Corporate Governance mempunyai rerata sebanyak 0, 6813,
dengan standar deviasi sebesar 0,0758. Nilai minimum dari
Islamic Corporate Governance sebesar 0,45, dimana
perusahaan Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk yang
menunjukkan nilai terendah dari Islamic Corporate
Governance. Nilai tertinggi sebesar 0,79, dimana perusahaan
Indofood Sukses Makmur Tbk yang menunjukkan nilai
tertinggi dari Islamic Corporate Governance.
Variabel independen yang kedua Islamic Social Reporting
mempunyai rerata sebesar 0,4482, dengan standar deviasi
sebesar 0,1236. Nilai minimum dari Islamic Social Reporting
sebesar 0,15, dimana perusahaan Industri Jamu dan Farmasi
Sido Muncul Tbk yang menunjukkan nilai terendah dari Islamic
Social Reporting. Nilai tertinggi sebesar 0,62, dimana
perusahaan Indofood Sukses Makmur Tbk dan perusahaan
Kimia Farma Tbk yang menunjukkan nilai tertinggi dari Islamic
Social Reporting.
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah nilai perusahaan yang diukur dengan Tobins’Q.
Berdasarkan tabel 4.1, rata-rata dari nilai perusahaan
menunjukkan nilai 4,4704. Kemudian terlihat dari data bahwa
standar deviasinya sebesar 4,1423. Nilai perusahaan yang

64
diukur dengan Tobins’Q tertinggi sebesar 21,26 dimana
perusahaan Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk yang
menunjukkan tingginya nilai perusahaan. Nilai terendah sebesar
0,07 dimana perusahaan Merck Tbk yang memiliki data
terendah pada nilai entitas.
Kinerja Keuangan menjadi variabel pemoderasi dimana
diukur menggunakan ROA memperoleh nilai rata-rata sebesar
0,1318. Kemudian terlihat dari data bahwa standar deviasinya
sebesar 0,1880. Kinerja keuangan yang diukur dengan ROA
memperoleh hasil tertinggi sebesar 1,38 dimana perusahaan
Kalbe Farma Tbk yang menunjukkan tingginya nilai kinerja
keuangan. Kemudian nilai terendah sebesar 0,00 dimana
perusahaan Kimia Farma Tbk yang memiliki data terendah
kinerja keuangan.

4. Pemilihan Regresi Data Panel


Pengujian variabel pada penelitian ini menggunakan alat
bantu Eviews.12 Student Lite. Tahap awal pengujian regresi
data panel yaitu dengan menentukan model estimasi yang akan
dipakai.
a. Model Estimasi
Data panel yang dikumpulkan, diregresikan dengan
menggunakan Commond Effect Model yang hasilnya dapat
dilihat pada tabel 4.2 dan Fixed Effect Model hasilnya
dapat dilihat pada tabel 4.3 sedangkan untuk Random
Effect Model dapat dilihat pada tabel 4.4.
1) Commond Effect Model
Tabel 4. 2 Hasil Uji Commond Effect Model
Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 05/12/23 Time: 10:44
Sample: 2018 2021
Periods included: 4
Cross-sections included: 20
Total panel (balanced) observations: 80

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 18.47745 4.005456 4.613071 0.0000


X1 -22.02126 7.060196 -3.119072 0.0026
X2 1.026444 4.332545 0.236915 0.8134
Z 4.063832 2.284099 1.779183 0.0792

R-squared 0.183579 Mean dependent var 4.470375


Adjusted R-squared 0.151352 S.D. dependent var 4.142308
S.E. of regression 3.815980 Akaike info criterion 5.564979
Sum squared resid 1106.689 Schwarz criterion 5.684080
Log likelihood -218.5991 Hannan-Quinn criter. 5.612730
Sumber: Output Eviews.12

65
2) Fixed Effect Model
Tabel 4. 3 Hasil Uji Fixed Effect Model
Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 05/12/23 Time: 10:46
Sample: 2018 2021
Periods included: 4
Cross-sections included: 20
Total panel (balanced) observations: 80

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.298527 16.37064 0.018236 0.9855


X1 -2.175572 22.21132 -0.097949 0.9223
X2 12.04791 7.314870 1.647044 0.1051
Z 1.932082 2.005939 0.963181 0.3395

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.703023 Mean dependent var 4.470375


Adjusted R-squared 0.588400 S.D. dependent var 4.142308
S.E. of regression 2.657540 Akaike info criterion 5.028704
Sum squared resid 402.5637 Schwarz criterion 5.713536
Log likelihood -178.1481 Hannan-Quinn criter. 5.303273
F-statistic 6.133366 Durbin-Watson stat 2.232571
Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Output Eviews.12

3) Random Effect Model


Tabel 4. 4 Hasil Uji Random Effect Model
Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 05/12/23 Time: 10:47
Sample: 2018 2021
Periods included: 4
Cross-sections included: 20
Total panel (balanced) observations: 80
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 17.87345 6.030079 2.964049 0.0041


X1 -23.20449 9.486926 -2.445944 0.0168
X2 4.701473 5.012913 0.937873 0.3513
Z 2.265677 1.902950 1.190613 0.2375

Effects Specification
S.D. Rho

Cross-section random 2.898719 0.5433


Idiosyncratic random 2.657540 0.4567

Weighted Statistics

R-squared 0.087506 Mean dependent var 1.862824


Adjusted R-squared 0.051487 S.D. dependent var 2.731316
S.E. of regression 2.660073 Sum squared resid 537.7752
F-statistic 2.429421 Durbin-Watson stat 1.655315
Prob(F-statistic) 0.071744

Unweighted Statistics

R-squared 0.167630 Mean dependent var 4.470375


Sum squared resid 1128.309 Durbin-Watson stat 0.788957

Sumber: Output Eviews.12

66
b. Metode Estimasi
Setelah hasil dari Commond Effect, Fifed Effect, dan
Random Effect diperoleh maka selanjutnya dilakukan uji
chow dan uji hausman. Hasil dari uji chow dan hausman
dapat dilihat pada tabel 4.5 dan 4.6.
1) Uji Chow
Tabel 4. 5 Hasil Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 5.247311 (19,57) 0.0000


Cross-section Chi-square 80.901996 19 0.0000

Sumber: Output Eviews.12

Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai


probability cross-section Chi-square adalah 0,0000,
yang menunjukkan bahwa nilai probability cross-
section Chi-square lebih kecil dari 0,05 berarti pada
uji chow menerima hipotesis H1 yakni memilih model
paling baik yaitu Fixed Effect Model dari pada
Commond Effect Model.
2) Uji Hausman
Tabel 4. 6 Hasil Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 3.144940 3 0.3698

Sumber: Output Eviews.12

Hasil uji hausman pada tabel 4.6 menunjukkan


bahwa model random efek merupakan model terbaik
yang digunakan untuk penelitian ini. Hal ini dapat
dilihat dari nilai probability cross-section random
sebesar 0,3698 yang mana nilai ini lebih besar dari
0,05 sehingga hipotesis H1 diterima. uji chow
menunjukkan bahwa model fixed efek merupakan
model yang paling baik untuk penelitian ini
sedangkan pada uji hausman menunjukkan model
random efek yang paling baik untuk penelitian ini

67
sehingga tidak perlu melakukan uji LM karena dua uji
tidak ada yang menerima model LM.

5. Uji Asumsi Klasik


a. Uji Multikolinieritas
Hasil uji multikolinearitas pada pengamatan ini
ditampilkan pada tabel dibawah:
Tabel 4. 7 Hasil Uji Multikolinearitas
X1 X2
X1 1.000000 0.597244
X2 0.597244 1.000000
Sumber: Data diolah dengan Output Eviews.12

Ada atau tidak adanya multikolinearitas pada data


dapat dilihat dari nilai tolerance. Jika nilai tolerance, <
0,90 maka data terhindar dari multikolinearitas.
Berdasarkan hasul dari pengujian multikolinearitas karena
nilai tolerance tidak ada yang melebihi 0,90. Jadi dapat
disimpulkan bahwa variabel data uji terbebas dari
multikolinearitas.
b. Heteroskedastisitas
Pengamatan kali ini dilaksanakan menggunakan Uji
White melalui Eviews.12. Uji White dilaksanakan sembari
meregresikan angka absolut residual atas variable
independent. Apabila angka yang terdapat di kolom sig >
0,05 ataupun 5%, maka heteroskedastisitas tidak
terlaksana.0 hasil pengujian dari heteroskedastisitas yang
mana dilaksanakan menggunakan uji white bisa
dipaparkan sebagaimana berikut:

0
Iskandar et al., Statistik Pendidikan Teori Dan Aplikasi SPSS
(Pekalongan: Penerbit NEM, 2022).

68
Tabel 4. 8 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji
White
Heteroskedasticity Test: White
Null hypothesis: Homoskedasticity

F-statistic 8.865185 Prob. F(3,76) 0.0000


Obs*R-squared 20.73817 Prob. Chi-Square(3) 0.0001
Scaled explained SS 33.55899 Prob. Chi-Square(3) 0.0000

Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 05/13/23 Time: 09:45
Sample: 1 80
Included observations: 80

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 77.88371 12.86438 6.054212 0.0000


X1^2 -146.8257 33.02397 -4.446035 0.0000
X2^2 20.25172 31.53517 0.642195 0.5227
Z^2 10.66272 11.30462 0.943218 0.3486

R-squared 0.259227 Mean dependent var 13.83362


Adjusted R-squared 0.229986 S.D. dependent var 26.36196
S.E. of regression 23.13274 Akaike info criterion 9.169081
Sum squared resid 40669.39 Schwarz criterion 9.288183
Log likelihood -362.7633 Hannan-Quinn criter. 9.216833
F-statistic 8.865185 Durbin-Watson stat 1.204390
Prob(F-statistic) 0.000041

Sumber: Data diolah dengan Evieww.12

Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji heteroskedastisitas data


penelitian bersifat heteroskedastisitas karena dapat dilihat
pada nilai probability chi-square pada Obs*R-squared
sebesar 0,0001 yang mana nilai ini lebih kecil dari 0,05.
Untuk mengatasi hal tersebut peneliti mengadakan outliers
sehingga hasil uji terbebas dari masalah heteroskedastisitas
(lihat tabel 4.9).

69
Tabel 4. 9 Hasil Uji Heteroskedastisitas Setelah di
Outliers

Heteroskedasticity Test: White


Null hypothesis: Homoskedasticity

F-statistic 1.167033 Prob. F(7,72) 0.3324


Obs*R-squared 8.151987 Prob. Chi-Square(7) 0.3194
Scaled explained SS 3.591786 Prob. Chi-Square(7) 0.8254

Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 05/13/23 Time: 10:05
Sample: 1 80
Included observations: 80

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 10.98332 4.192800 2.619566 0.0107


X1^2 -4.532550 10.57909 -0.428444 0.6696
X2^2 -10.52318 9.101934 -1.156148 0.2514
Z^2 -2.162656 3.102596 -0.697047 0.4880
@ISPERIOD("62")^2 -9.228003 6.714029 -1.374436 0.1736
@ISPERIOD("63")^2 -7.163733 7.112643 -1.007183 0.3172
@ISPERIOD("64")^2 -9.393281 6.666594 -1.409008 0.1631
@ISPERIOD("75")^2 -5.319816 6.440155 -0.826039 0.4115

R-squared 0.101900 Mean dependent var 6.079655


Adjusted R-squared 0.014585 S.D. dependent var 6.381260
S.E. of regression 6.334555 Akaike info criterion 6.624556
Sum squared resid 2889.114 Schwarz criterion 6.862758
Log likelihood -256.9822 Hannan-Quinn criter. 6.720058
F-statistic 1.167033 Durbin-Watson stat 1.931053
Prob(F-statistic) 0.332446

Sumber: Data diolah dengan Eviews.12

Dari perubahan data yang diadakan outliers dan


kembali dilakukan pengujian heteroskedastisitas maka data
penelitian bisa terhindar dari masalah heteroskedastisitas.
Hal ini dapat ilihat dari perubahan nilai probability chi-
square pada Obs*R-squared yang semula 0,0001 menjadi
0,3194 lebih besar dari 0,05.

70
6. Analisis Regresi Data Panel
Jadi persamaan data panel yang sudah terpilih adalah
Random Effect sebagai berikut:
Tabel 4. 10 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model
Terbaik Random Effect Model

Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 05/12/23 Time: 15:31
Sample: 2018 2021
Periods included: 4
Cross-sections included: 20
Total panel (balanced) observations: 80
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 18.09821 6.147938 2.943786 0.0043


X1 -22.95247 9.640127 -2.380931 0.0197
X2 4.482898 5.051931 0.887363 0.3776

Effects Specification
S.D. Rho

Cross-section random 2.987163 0.5585


Idiosyncratic random 2.655884 0.4415

Weighted Statistics

R-squared 0.068783 Mean dependent var 1.815950


Adjusted R-squared 0.044596 S.D. dependent var 2.712714
S.E. of regression 2.651536 Sum squared resid 541.3597
F-statistic 2.843746 Durbin-Watson stat 1.647526
Prob(F-statistic) 0.064337

Unweighted Statistics

R-squared 0.141502 Mean dependent var 4.470375


Sum squared resid 1163.726 Durbin-Watson stat 0.766421

Sumber: Output Eviews.12

Persamaan untuk model regresi data panel ditentukan


dengan menggunakan output Eviews.12 pada Tabel 4.10 di atas
sebagaimana berikut:
Y = 18,098 -22,952 + 4,483 + e
Berikut ini dapat disimpulkan dari persamaan untuk regresi
linier berganda:

71
1) Persamaan regresi menunjukkan bahwa nilai konstanta
18,098, hal ini dapat diartikan, apabila variabel bebas (ICG
dan ISR) konstan, maka besar nilai variabel terikat Nilai
Perusahaan adalah 18,098.
2) Nilai koefisien regresi Islamic Corporate Governance
sebesar -22,952dan bernilai negatif yang berarti apabila
variabel Islamic Corporate Governance turun sebesar 1
satuan, maka variabel dependen Nilai Perusahaan akan
menurun juga sebesar 22,952.
3) Nilai koefisien Islamic Social Reporting sebesar 4,483
yang mana bisa disimpulkan bahwasanya koefisien
variable Islamic Social Reporting yang memperoleh nilai
positif diartikan tiap peningkatan variable Islamic Social
Reporting sebesar 1 satuan maka variabel dependen angka
perusahaan akan bertambah sebanyak 4,483.

7. Uji Moderated Regression Analysis (MRA)


Potensi variabel moderasi untuk memoderasi pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen diperiksa
menggunakan Uji Moderated Regression Analysis untuk
memastikan bagaimana variabel independen mempengaruhi
variabel dependen.0 Temuan tes MRA adalah sebagai berikut:

0
Solimun et al., Metode Statistika Multivariat Generalized Structured
Component Analysis (GSCA) Pemodelan Persamaan Struktural (SEM).

72
Tabel 4. 11 Hasil Uji MRA
Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 05/12/23 Time: 15:37
Sample: 2018 2021
Periods included: 4
Cross-sections included: 20
Total panel (balanced) observations: 80
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 18.53881 5.504183 3.368130 0.0012


X1 -23.37414 9.710323 -2.407144 0.0185
X2 3.654647 6.644565 0.550020 0.5839
X1Z 0.432497 21.58617 0.020036 0.9841
X2Z 3.009675 29.00267 0.103772 0.9176

Effects Specification
S.D. Rho

Cross-section random 2.507746 0.4678


Idiosyncratic random 2.674771 0.5322

Weighted Statistics

R-squared 0.091443 Mean dependent var 2.103609


Adjusted R-squared 0.042987 S.D. dependent var 2.832135
S.E. of regression 2.770593 Sum squared resid 575.7141
F-statistic 1.887130 Durbin-Watson stat 1.548037
Prob(F-statistic) 0.121483

Unweighted Statistics

R-squared 0.161919 Mean dependent var 4.470375


Sum squared resid 1136.051 Durbin-Watson stat 0.784496

Sumber: Data diolah dengan Eviews.12

Persamaan untuk model regresi data panel yang


dikembangkan diberikan di bawah ini dan didasarkan pada hasil
Eviews pada Tabel 4.11 di atas:
Y = 18,539 – 23,374+ 3,654 + 0,432 + 3,010 + e
Atas persamaan regresi moderasi bisa diartikan
sebagaimana berikut:
1) Persamaan regresi menampilkan bahwasanya angka
konstanta 18,539, hal ini dapat diartikan, apabila variabel
bebas (ICG dan ISR) konstan, maka besar nilai variabel
terikat Nilai Perusahaan adalah 18,539.

73
2) Nilai koefisien regresi Islamic Corporate Governance
sebesar -23,374 dan bernilai negatif yang berarti apabila
variabel Islamic Corporate Governance turun sebesar 1
satuan, maka variabel dependen Nilai Perusahaan akan
menurun juga sebesar 23,374.
3) Nilai koefisien Islamic Social Reporting sebesar 3,654
karena itu bisa diambil kesimpulan bahwasanya koefisien
variable Islamic Social Reporting dimana menghasilkan
angka positif sehingga peningkatan tiap variable Islamic
Social Reporting sebanyak 1 satuan sehingga variabel
dependen angka perusahaannya akan mengalami
bertambah sebanyak 3,654.
4) Nilai koefisien interaksi Islamic Corporate Governance
dengan kinerja keuangan sebesar 0,432, artinya setiap
peningkatan interaksi Islamic Corporate Governance
dengan kinerja keuangan sebanyak 1 satuan sehingga
variabel dependen angka perusahaannya juga bertambah
sebanyak 0,432.
5) Nilai koefisien interaksi Islamic Social Reporting dengan
kinerja keuangan sebesar 3,010, artinya setiap peningkatan
interaksi Islamic Social Reporting dengan kinerja
keuangan sebesar 1 satuan maka variabel dependen Nilai
Perusahaan akan bertambah sebesar 3,010.

8. Hasil Uji Hipotesis


a. Uji Simultan (Uji F)
Hasil dari uji signifikansi simultan (uji f) disajikan
pada tabel dibawah ini:
Tabel 4. 12 Hasil Uji F
R-squared 0.091443
Adjusted R-squared 0.042987
S.E. of regression 2.770593
F-statistic 1.887130
Prob(F-statistic) 0.121483
Sumber: Data diolah dengan Eviews.12

Menurut uji simultan tabel diatas diperoleh angka f


hitung sebanyak 1,887 lebih kecil dibandingkan f tabel
yakni 2,725 (1,887 < 2,725) ataupun angka signifikansi
sebanyak 0,121 lebih banyak dibandingkan atas 0,05
(0,121 > 0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak. Oleh
karena itu bisa diambil kesimpulan bahwasanya variable

74
Islamic Corporate Governance serta Islamic Social
Reporting tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
b. Uji Signifikan Parsial (Uji T)
Hasil dari uji signifikan parsial pada pengamatan kali
ini ialah sebagaimana berikut:
Tabel 4. 13 Hasil Uji T
Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 05/12/23 Time: 16:00
Sample: 2018 2021
Periods included: 4
Cross-sections included: 20
Total panel (balanced) observations: 80
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 18.53881 5.504183 3.368130 0.0012


X1 -23.37414 9.710323 -2.407144 0.0185
X2 3.654647 6.644565 0.550020 0.5839
X1Z 0.432497 21.58617 0.020036 0.9841
X2Z 3.009675 29.00267 0.103772 0.9176

Sumber: Data diolah dengan Eviews.12

Kajian uji parsial yang ditunjukkan tabel diatas


mendapatkan hasil dengan angka t hitung bisa ditinjau dari
kolom t serta angka signifikansi bisa ditinjau dari kolom
Prob. angka t tabel pada pengamatan kali ini sebanyak
1,991 atas tingkat signifikansinya 0,05. Menurut hasil
pengujian bisa tafsirkan sebagaimana berikut:
1) Pengaruh Islamic Corporate Governance terhadap
Nilai Perusahaan
H1 = Islamic Corporate Governance berpengaruh
terhadap Nilai Perusahaan
Setelah dilakukannya uji parsial diantara variable
Islamic Corporate Governance terhadap nilai
perusahaan, memperoleh angka t sebanyak -2,407
yang mana lebih banyak dari t tabel yakni 1,991 (-
2,407 > 1,991) tetapi mempunyai arah negatif, dengan
angka signifikansi sebanyak 0,018 ataupun angka
signifikansi lebih sedikit atas 0,05 (0,01 < 0,05).
Sehingga bisa diambil kesimpulan bahwasanya H1
diterima, dikarenakan variable Islamic Corporate
Governance mempunyai pengaruh terhadap nilai
perusahaan.

75
2) Pengaruh Islamic Social Reporting terhadap Nilai
Perusahaan
H2 = Pengaruh Islamic Social Reporting terhadap
Nilai Perusahaan
Menurut hasil pengujian parsial diantara variable
Islamic Social Reporting pada nilai perusahaan,
menghasilkan angka t hitung sebanyak 0,550 yang
mana lebih sedikit daripada t tabel yakni 1,991 (0,550
< 1,991) atas angka signifikansi sebanyak 0,583
ataupun angka signifikansinya lebih banyak daripada
0,05 (0,583 > 0,05). Oleh karena ini bisa diambil
kesimpulan bahwasanya H2 ditolak, Oleh karenanya
variable Islamic Social Reporting tidak terdapat
pengaruh pada nilai perusahaan.
3) Pengaruh Islamic Corporate Governance terhadap
nilai perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai
variabel moderating
H3 : Islamic Corporate Governance berpengaruh
terhadap nilai perusahaan dengan kinerja keuangan
sebagai variable moderating
Berdasarkan hasil uji parsial interaksi Islamic
Corporate Governance dengan kinerja keuangan
diperoleh t hitung sebanyak 0,020 yang mana lebih
sedikit daripada t tabel yakni 1,991 (0,020 < 1,991)
dengan angka signifikansinya sebanyak 0,984 ataupun
lebih banyak daripada 0,05 (0,984 > 0,05). Sebab itu
bisa disimpulkan bahwasanya H3 ditolak, dikarenakan
kinerja keuangan tidak bisa memoderasi Islamic
Corporate Governance terhadap nilai perusahaan.
4) Pengaruh Islamic Social Reporting terhadap nilai
perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variabel
moderating
H4 : Islamic Social Reporting berpengaruh terhadap
nilai perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai
variable moderating
Menurut uji parsial interaksi Islamic Social
Reporting dengan kinerja keuangan diperoleh t hitung
sebanyak 0,103 yang mana lebih kecil daripada t tabel
yakni 1,991 (0,103 < 1,991) atas angka
signifikansinya sebanyak 0,917 ataupun lebih banyak
daripada 0,05 (0,917 > 0,05). Sebab itu bisa
disimpulkan bahwasanya H4 ditolak, dikarenakan

76
kinerja keuangan tidak bisa memoderasi Islamic
Social Reporting terhadap nilai perusahaan.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Hasil dari uji koefisien determinasi (adjusted R2)
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 14 Hasil Uji Koefisien Determinasi
R-squared 0.091443
Adjusted R-squared 0.042987
S.E. of regression 2.770593
F-statistic 1.887130
Prob(F-statistic) 0.121483
Sumber: Data diolah dengan Eviews.12

Pengujian koefisien determinasi dari tabel diatas,


memiliki arti bahwasanya angka R Square (R2) sebanyak
0,0430. Kali ini menampilkan besarnya pengaruh tiap-tiap
variable Islamic Corporate Governance serta Islamic
social Reporting adalah sebanyak 4,3%. Sementara
selebihnya sebanyak 95,7% diterangkan oleh variabel yang
belum diamati pada pengamatan kali ini.

B. Pembahasan Hasil Penelitian


1. Pengaruh Islamic Corporate Governance terhadap Nilai
Perusahaan
Menurut tabel 4.10 yang merupakan pengujian regresi bisa
diambil kesimpulan bahwasanya variable Islamic Corporate
Governance terdapat pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil
pengamatan kali ini selaras dengan pengamatan yang
dilaksanakan Gede Cahyadi Putra, dkk.0 serta penelitian yang
dilakukan Heni Febriyanti, dkk. yang menunjukkan bahwa
pengungkapan Islamic Corporate Governance berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.0
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Islamic
Corporate Governance mempengaruhi nilai perusahaan.
Islamic Corporate Governance di dalam perusahaan dapat
berdampak pada nilainya karena tata kelola perusahaan yang
lebih efektif akan meningkatkan efisiensi perusahaan dan
prospek masa depan yang dirasakan. Investor dapat merasa
0
Putra et al., “Pengaruh Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Dan
Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ( BEI ).”
0
` Febriyanti, Kamayanti, and Riwajanti, “Islamic Social Reporting Dan
Islamic Corporate Governance.”

77
yakin mengetahui bahwa perusahaan menggunakan sumber
dayanya untuk memaksimalkan keuntungan pemegang saham
berkat penerapan tata kelola perusahaan. Dalam metode ini,
investor akan termotivasi untuk membeli saham perusahaan
karena permintaan yang meningkat akan menghasilkan harga
saham yang lebih tinggi, yang juga akan meningkatkan nilai
saham tersebut.0
Hal ini dapat terjadi ketika praktik ICG pada perusahaan
dapat menimbulkan kepercayaan para investor bahwa
perusahaan dapat mengelola investasi mereka dengan baik.
Sistem dan mekanisme pengendalian dan pengawasan dalam
perusahaan dapat melindungi kepentingan para stakeholder
khususnya pemilik modal/investor.0

2. Pengaruh Islamic Social Reporting terhadap Nilai


Perusahaan
Jelas dari hasil pengujian pada tabel 4.10 bahwa temuan
penelitian ini tidak menguatkan hipotesis yang diajukan.
Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai
perusahaan dalam penelitian ini tidak dipengaruhi oleh
pengungkapan Islamic Social Reporting. Temuan ini tidak
mendukung gagasan awal yang diajukan saat penelitian ini
dilakukan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa H2 tidak
diterima.
Temuan penelitian ini konsisten dengan penelitian
sebelumnya oleh Sutapa dan Heri Laksito, yang menunjukkan
bahwa Islamic Social Reporting tidak berdampak pada nilai
bisnis karena investor dan pembeli biasanya membeli saham
untuk merealisasikan capital gain.0 Tetapi berbeda dengan
pengamatan yang dilaksanakan Iwan Setiawan, dkk.,0 kemudian
0
Gede Cahyadi Putra, Ida Ayu Ratih Manuari, and Ni Kadek Dewi
Puspitayanti, “Pengaruh Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Dan
Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI),”
Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Akuntansi 21, no. 1 (2022).
0
Reistiawati Utami and Meina Wulansari Yusniar, “Pengungkapan Islamic
Corporate Social Responsibility (ICSR) Dan Good Corporate Governance
(GCG) Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel
Intervening,” Akuntansi 11, no. 2 (2020): 171.
0
Sutapa and Laksito, “Peran Islamic Social Reporting Terhadap Nilai
Perusahaan.”
0
Setiawan, Swandari, and Dewi, “Pengaruh Pengungkapan Islamic Social
Reporting (Isr) Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai
Variabel Moderating.”

78
penelitian juga dilakukan oleh Lidia Ralina dan Ari Prasetyo, 0
dan penelitian oleh Risti Refani dan Veni Soraya Dewi, 0 serta
penelitian yang dilakukan oleh Januardi Pratomo yang
menunjukkan hasil bahwa Islamic Social Reporting
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.0
Nilai sebuah perusahaan tidak terpengaruh oleh Islamic
Social Reporting. Hal ini menunjukkan bahwa skala Islamic
Social Reporting tidak berpengaruh pada nilai perusahaan.
Kecenderungan investor untuk membeli saham, rendahnya
pengungkapan ISR dalam laporan tahunan perusahaan, dan
fakta bahwa variabel ISR tidak dapat diukur secara langsung
merupakan beberapa fenomena yang berkontribusi terhadap hal
tersebut. Mengejar keuntungan modal, pertumbuhan nilai
saham, pembayaran dividen, dan keuntungan lainnya adalah
kekuatan pendorong di balik pembelian saham.0
ISR merupakan salah satu strategi jangka panjang dalam
usaha untuk keberlangsungan perusahaan dan melaporkan
laporan keuangan untuk mencapai akuntabilitas sehingga dapat
mempengaruhi terhadap nilai perusahaan melalui harga
sahamnya. Tetapi dalam penelitian ini bahwa ISR tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Umumnya investor di
Indonesia lebih cenderung membeli saham untuk memperoleh
capital gain, yang cenderung membeli dan menjual saham
secara harian (daily trader), tanpa memperhatikan
keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Investor
lebih memilih saham dengan melihat pada market economy dan
berita-berita yang muncul.0

0
Ralina and Prasetyo, “Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Kinerja
Lingkungan Terhadap Nilai Perusahaan Pertambangan Di Issi Periode 2013-
2017.”
0
Refani, “Pengaruh Islamic Social Reporting Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Moderasi.”
0
Pratomo, “Pengaruh Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)
Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah
Sebelum Dan Saat Pandemi Covid-19.”
0
Nadia Mustofa and Yuniep Mujati Suaidah, “Pengaruh Pengungkapan
Corporate Social Responbility (CSR) Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Profitabilitas Sebagai Variabel Pemoderasi,” Jurnal Cendekia Akuntansi 1, no. 2
(2020): 38.
0
Sutapa and Laksito, “Peran Islamic Social Reporting Terhadap Nilai
Perusahaan.”

79
3. Pengaruh Islamic Corporate Governance terhadap nilai
perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variable
moderating
Berdasarkan uji regresi di tabel 4.11 hasil dari hipotesis
ketiga menunjukkan bahwasanya kinerja keuangan tidak bisa
memperkuat Islamic Corporate Governance terhadap nilai
perusahaan. Pengamatan ini sesuai dengan pengamatan yang
dilaksanakan Heni Febriyanti, dkk. yang menyatakan bahwa
kinerja keuangan tidak terbukti dapat mempengaruhi
pengungkapan ICG terhadap nilai perusahaan.0
Meskipun perusahaan cukup baik dalam memperoleh
profitabilitas usahanya namun belum tentu hal ini akan menarik
perhatian manajer yang memiliki saham di dalam perusahaan.
Adanya anggapan manajer bahwa hasil yang didapat
perusahaan (profit) akan tetap dinikmati oleh para pemegang
saham di luar manajer dengan skala yang lebih besar sehingga
menyebabkan manajer yang mempunyai pasar modal di
perusahaan tak bisa menikmati untung yang didapatkan entitas
dalam jumlah besar.0
Berdasarkan hasil uji hipotesis didapatkan bahwa kinerja
keuangan tidak dapat memoderasi hubungan ICG terhadap nilai
perusahaan. Menurun atau meningkatnya keuntungan/laba
dalam perusahaan tidak dapat mempengaruhinya. Dengan kata
lain bahwa keputusan manajemen dalam berinvestasi tidak
hanya didasarkan pada tingginya kinerja keuangan di sejumlah
perusahaan dalam periode tertentu. Sehingga kinerja keuangan
perusahaan belum mampu menjadi variabel pemoderasi dalam
hubungan ICG pada nilai perusahaan. Manajemen masih
mempunyai pemikiran bahwa keuntungan atau laba yang
didapatkan dari perusahaan akan dinikmati oleh pemegang
saham.0

0
Febriyanti, Kamayanti, and Riwajanti, “Islamic Social Reporting Dan
Islamic Corporate Governance.”
0
Agustina Dian Putri Manurung, “Pengaruh Godd Corporate Governance
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Intervening (The
Effect of Good Corporate Governance on Firm Value With Financial
Performance as an Intervening),” JAKMAN 4, no. 1 (2022): 67.
0
Hamdan Arif Fatoni and Muhammad Sulhan, “Pengaruh Good Corporate
Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel
Mediasi,” Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan Dan Akuntansi 12, no. 1
(2020): 88.

80
Konflik keagenan timbul karena hal tersebut, manajer
bertindak sesuai keinginannya untuk mendapatkan keuntungan
dan tidak sejalan dengan pihak principal. Konflik tersebut akan
memberikan tarif keagenan serta memberikan probability
sistem pengawasan, lalu tingginya tarif keagenan yang didapat
tidak dibarengi dengan kinerja keuangan yang baik. Hal ini
belum mampu untuk memberikan nilai perusahaan yang
maksimal.0

4. Pengaruh Islamic Social Reporting terhadap nilai


perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variabel
moderating
Hipotesis keempat yang diajukan dalam penelitian ini
adalah bahwa hubungan antara Islamic Social Reporting dan
nilai perusahaan dimoderasi oleh kinerja keuangan. Hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini ternyata tidak didukung, dan
kinerja keuangan tidak dapat memperkuat hubungan antara
Islamic Social Reporting dan nilai perusahaan, menurut temuan
uji regresi yang disajikan pada tabel 4.11. Temuan penelitian ini
mendukung penelitian sebelumnya oleh Iwan Setiawan, et al., 0
Risti Refani, dan Veni Soraya, yang menemukan bahwa
hubungan antara Islamic Social Reporting dan nilai perusahaan
tidak diperkuat oleh kinerja keuangan.0
Kinerja keuangan tidak bisa memperkuat pengaruh Islamic
Social Reporting terhadap nilai perusahaan, bagi perusahaan
manufaktur industri barang konsumsi pengungkapan Islamic
Social Reporting yang baik dengan kinerja keuangan yang baik
belum tentu dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini dapat
terjadi karena pengungkapan Islamic Social Reporting dan
kinerja keuangan merupakan ukuran dari dua indikator yang
berbeda. Karena pengungkapan Islamic Social Reporting baru
dapat dinikmati hasil atau manfaatnya secara jangka panjang.
Sedangkan kinerja keuangan merupakan cerminan dari kinerja
perusahaan saat ini.0
0
Arif Fatoni and Sulhan.
0
Setiawan, Swandari, and Dewi, “Pengaruh Pengungkapan Islamic Social
Reporting (Isr) Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai
Variabel Moderating.”
0
Refani, “Pengaruh Islamic Social Reporting Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Moderasi.”
0
Pratomo, “Pengaruh Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)
Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah

81
Hal ini disebabkan banyaknya perusahaan yang tidak
mampu menghasilkan laba yang tinggi sehingga perusahaan
tidak mampu membiayai pengungkapan ISR. Jadi sebesar
apapun nilai kinerja keuangan perusahaan tidak dapat
berpengaruh terhadap hubungan ISR dengan nilai perusahaan.
Tidak berpengaruhnya kinerja keuangan sebagai variabel
moderasi di dalam hubungan antara pengaruh ISR terhadap
nilai perusahaan antara lain disebabkan oleh banyaknya
perusahaan ekonomis atau pelit. Perusahaan ekonomis yaitu
perusahaan yang memiliki laba tinggi namun anggaran ISR nya
rendah.0

Sebelum Dan Saat Pandemi Covid-19.”


0
E. Daromes and Florencia Kawilarang, “Peran Pengungkapan Lingkungan
Dalam Memediasi Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Nilai Perusahaan.”

82
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Menurut data yang sudah disatukan serta hasil pengujian sudah
dilaksanakan atas persoalan dengan memakai model regresi, oleh
sebab itu bisa disimpulkan sebagaimana berikut:
1. Variabel Islamic Corporate Governance berpengaruh terhadap
nilai perusahaan pada Sektor Industri Barang Konsumsi yang
Masuk Perhitungan ISSI di Bursa Efek Indonesia. Karena Hal
ini dapat terjadi ketika praktik ICG pada perusahaan dapat
menimbulkan kepercayaan para investor bahwa perusahaan
dapat mengelola investasi mereka dengan baik. Sistem dan
mekanisme pengendalian dan pengawasan dalam perusahaan
dapat melindungi kepentingan para stakeholder khususnya
pemilik modal/investor.
2. Variabel Islamic Social Reporting tidak berpengaruh terhadap
nilai perusahaan pada Sektor Industri Barang Konsumsi yang
Masuk Perhitungan ISSI di Bursa Efek Indonesia. Umumnya
investor di Indonesia lebih cenderung membeli saham untuk
memperoleh capital gain, yang cenderung membeli dan
menjual saham secara harian (daily trader), tanpa
memperhatikan keberlangsungan perusahaan dalam jangka
panjang. Investor lebih memilih saham dengan melihat pada
market economy dan berita-berita yang muncul.
3. Variabel kinerjan keuangan tidak dapat memoderasi pengaruh
Islamic Corporate Governance terhadap nilai perusahaan pada
Sektor Industri Barang Konsumsi yang Masuk Perhitungan ISSI
di Bursa Efek Indonesia. Menurun atau meningkatnya
keuntungan/laba dalam perusahaan tidak dapat
mempengaruhinya. Dengan kata lain bahwa keputusan
manajemen dalam berinvestasi tidak hanya didasarkan pada
tingginya kinerja keuangan di sejumlah perusahaan dalam
periode tertentu. Sehingga kinerja keuangan perusahaan belum
mampu menjadi variabel pemoderasi dalam hubungan ICG
pada nilai perusahaan.
4. Variabel kinerjan keuangan tidak dapat memoderasi pengaruh
Islamic Social Reporting terhadap nilai perusahaan pada Sektor
Industri Barang Konsumsi yang Masuk Perhitungan ISSI di
Bursa Efek Indonesia. Tidak berpengaruhnya kinerja keuangan
sebagai variabel moderasi di dalam hubungan antara pengaruh
ISR terhadap nilai perusahaan antara lain disebabkan oleh

83
banyaknya perusahaan ekonomis atau pelit. Perusahaan
ekonomis yaitu perusahaan yang memiliki laba tinggi namun
anggaran ISR nya rendah.

B. Saran
Terdapat keterbatasan pada pengamatan kali ini, maka dari itu
penulis membagikan saran yang patut untuk pengamatan berikutnya
sebagaimana berikut:
1. Bagi perusahaan
Manajemen perlu memperhatikan kualitas laporan
keuangan maupun meningkatkan kinerja keuangannya, karena
belum adanya perusahaan manufaktur yang mengungkapkan
ICG dan ISR secara lengkap. Kali ini memberi bukti
bahwasanya implementasi sistem syariah tidak sepenuhnya
dilaksanakan, jelas masih amat banyak entitas tidak
mengimplementasikan bebas kegiatan bunga, pemaparan zakat,
serta kehalalan produk.
2. Bagi investor
Saat membeli saham atau melakukan investasi, investor
harus menganalisis informasi perusahaan dengan cermat selain
meninjau laporan keuangan perusahaan dari tahun ke tahun
yang telah dikeluarkan oleh perusahaan melalui Bursa Efek
Indonesia.
3. Bagi peneliti selanjutnya
a. Perlunya menyusun standarisasi pengungkapan ICG dan
ISR sesuai dengan kondisi di Indonesia.
b. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya hanya terfokus
pada satu industri saja, sehingga memudahkan untuk
membandingkan satu annual report dengan annual
report perusahaan lainnya.
c. Objek yang dipakai dalam pengamatan kali ini ialah
perusahaan manufaktur yang tercatat dalam ISSI. Bagi
pengamatan selanjutnya bisa memakai objek lain
contohnya bank syariah di Indonesia tampak lebih baik
dari pada bursa efek syariah.
d. Menurut angka adjusted R-square pada pengamatan kali
ini yakni hanya 4,3% yang mana menunjukkan masih ada
banyak variabel lain yang belum dipakai yang bisa
memberikan pengaruh nilai perusahaan. Sebab itu, bagi
pengamatan selanjutnya bisa menambahkan variabel lain.

84
e. Sepatutnya dilaksanakan perhitungan nilai perusahaan
serta kinerja keuangan menggunakan indikator variable
selain Tobins’Q dan ROA.

85
DAFTAR PUSTAKA

Abadi, Muhammad Taufiq, Muhammad Sultan Mubarok, and Ria


Anisatus Sholihah. “Implementasi Islamic Social Reporting Index
Sebagai Indikator Akuntabilitas Sosial Bank Syariah.” Al-Insyiroh:
Jurnal Studi Keislaman 6, no. 1 (2020): 10.
https://doi.org/10.35309/alinsyiroh.v6i1.3813.
Abidin, Zaenal, and R. Mahelan Prabantarikso. Konsep Dan Penerapan
Gcg Pada Lembaga Keuangan Dan Bumn. Yogyakarta: CV Budi
Utama, 2021.
Agama, Kementrian. Al-Qur’an Dan Terjemahan. Bogor: Syamil Quran,
2007.
Ali, Jamaluddin, and Ridwan Faroji. “Pengaruh Profitabilitas Terhadap
Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Industri
Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-2019).”
Jurnal Neraca Peradaban 1, no. 2 (2021): 129.
Amaliyah, Fitri, and Eliada Herwiyanti. “Pengaruh Kepemilikan
Institusional, Dewan Komisaris, Independen, Dan Komite Audit
Terhadap Nilai Perusahaan Sektor Pertambangan.” Akuntansu 9, no.
3 (2019): 189.
https://doi.org/https://doi.org/10.33369/j.akuntansi.9.3.187-200.
Arif Fatoni, Hamdan, and Muhammad Sulhan. “Pengaruh Good
Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Profitabilitas Sebagai Variabel Mediasi.” Jurnal Ekonomi,
Keuangan, Perbankan Dan Akuntansi 12, no. 1 (2020): 88.
As’ary, M., M. Shiuful Muchlish, and Muhammad Masruri. Fikih Kelas
X MA Peminatan Keagamaan. Jakarta: Direktorat KSKK Madrasah,
2020.
Asniar Ridzal, Nining, Eka Bertuah, Oryza Sativa Heningtyas, Bornok
Situmorang, Erawati Kartika, Meifida Ilyas, Septony B. Siahaan, et
al. Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan Yang
Baik). Edited by Yerisma Welly. Bandung: CV. Media Sains
Indonesia, 2022.
Azahra Hidayah, Karisma, and Mochamad Ridwan. “Pengaruh Islamic
Corporate Governance Dan Islamic Social Responsibility Terhadap
Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderasi,”
2022, 49.
Bambang Gunawan, Robertus M. GRC (Good Governance Risk
Management, And Compliance) Konsep Dan Penerapannya. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2021.
Bareksa. “Kamus Investasi.” PT. Bareksa Portal Investasi, 2023.
https://www.bareksa.com/kamus/i/issi.
Bastian, Indra. Akuntansi Pendidikan. Edited by Suryadi and Yati
Sumiharti. Jakarta: Erlangga, 2006.
Basundhari Widyaningsih, Aulia, Istijabatul Aliyah, Rufia Andisetyana
Putri, Rara Sugiarti, and Galing Yudana. Kesesuaian Pengembangan
Kawasan Wisata Lereng Pegunungan Terhadap Konsep Community
Based Tourism (Kawasan Wisata Di Kecamatan Ngargoyoso,
Karanganyar). Edited by Janner Simarmata. Yayasan Kita Menulis,
2021.
Basyariah, Nuhbatul. “Mukaddimah : Jurnal Studi Islam Larangan Jual
Beli Gharar : Kajian Hadist Ekonomi Tematis Bisnis Di Era Digital”
7, no. 1 (2022): 42.
Budi Santoso, Eko, Anastasia Filiana Ismawati, and Kazia Laturette.
Tinjauan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Studi Di Malaysia.
Edited by Ahmad Khanafi. Yogyakarta: CV Budi Utama, 2021.
Burhambungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,
Ekonomi, Dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya.
Jakarta: Kencana, 2005.
Cahya, Bayu Tri. “Diskursus Islamic Social Reporting Sebagai
Akuntabilitas Berbasis Syariah.” Madania: Jurnal Kajian Keislaman
22, no. 1 (2018): 50. https://doi.org/10.29300/madania.v22i1.882.
Cahyadi Putra, Gede, Ida Ayu Ratih Manuari, and Ni Kadek Dewi
Puspitayanti. “Pengaruh Corporate Governance Terhadap
Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia (BEI).” Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Akuntansi
21, no. 1 (2022).
CBP, Indofood. “Annual Report Laporan Tahunan - Indofood
ICBPIndofood CBP.” indofoodcbp.com, 2021.
https://www.indofoodcbp.com.
Darma, Budi. Statistika Penelitian Menggunakan SPSS (Uji Validitas, Uji
Reliabilitas, Regresi Linear Sederhana, Regresi Linear Berganda,
Uji t, Uji F, Uji R2). Bogor: Guepedia, 2021.
Darwel, Musdalifah Syamsul, Pratiwi Ramlan, Mohammad Ardani
Samad, Rizma Adlia Syakurah, Nurmulia Wunaini Ngkolu, Pratiwi
Puji Lestari, and Rahmawati. Statistik Kesehatan: Teori Dan
Aplikasi. Edited by Sari Mila and Rantika Maida Sahara. Sumatera
Barat: PT Global Eksekutif Teknologi, 2022.
Dewi, Nadya Ariana, and Tieka Trikartika Gustyana. “Accounting and
Management.” JRAK 11, no. 1 (2020).
Dian Putri Manurung, Agustina. “Pengaruh Godd Corporate Governance
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai
Intervening (The Effect of Good Corporate Governance on Firm
Value With Financial Performance as an Intervening).” JAKMAN 4,
no. 1 (2022): 67.
Djuitaningsih, Tita. “Paradigma Akuntansi Syariah Dalam,” 2019, 2–5.
Duli, Nikolaus. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep
Dasar Untuk Penulisan Skripsi & Analisis Data Dengan Spss.
Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019.
Dura, Justita. Pengungkapan Kinerja Ekonomi, Sosial, Lingkungan Pada
Financial Performance Perusahaan Manufaktur. Bandung: CV
Media Sains Indonesia, 2022.
E. Daromes, Fransiskus, and Medeleen Florencia Kawilarang. “Peran
Pengungkapan Lingkungan Dalam Memediasi Pengaruh Kinerja
Lingkungan Terhadap Nilai Perusahaan.” Akuntansi 14, no. 1
(2020): 80. https://doi.org/https://doi.org/10.25170/jara.v14i1.
Eka Putra, Wirmie, Nela Safelia, Wiwik Tiswiyanti, and Fredy Olimsar.
Corporate Social Responsibility & Tax Avoidance (Perspektif
Perusahaan Syariah). Edited by Nia Duniawati. Indramayu, 2020.
Elfrianto, H., and Gusman Lesmana. Metodologi Penelitian Pendidikan.
Edited by Bahdin Nur Tanjung. Medan: UMSUPRESS, 2022.
Evanirosa, Christina Bagenda, Hasnawati, Fauzana Annova, Khisna
Azizah, Nursaeni, Maisarah, et al. Metode Penelitian Kepustakaan
(Library Research). Edited by Nai’im Zaedun. Bandung: CV Media
Sains Indonesia, 2022.
Fauzani. Screening Saham Syariah Dan Implementasi Terhadap
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada Daftar
Efek Syariah. Edited by Zulkifli. Serang: Penerbit A-Empat, 2021.
Febriyanti, Heni, Ari Kamayanti, and Nur Indah Riwajanti. “Islamic
Social Reporting Dan Islamic Corporate Governance.” Imanensi:
Jurnal Ekonomi, Manajemen, Dan Akuntansi Islam 7, no. 21 (2022).
Fernando Pakpahan, Andrew, Adhi Prasetio, Edi Surya Negara, Kasta
Guming, Risanti Febrine Ropita Situmorang, Tasnim, Parlin Dony
Sipayung, et al. Metodologi Penelitian Ilmiah. Edited by Abdul
Karim and Janner Simarmata. palembang: Yayasan Kita Menulis,
2021.
Franita, Riska. Mekanisme Good Corporate Governance Dan Nilai
Perusahaan: Studi Untuk Perusahaan Telekomunikasi. Edited by
Harya Wahyuni. Medan: Lembaga Penelitian Dan Penulisan Ilmiah
Aqli, 2018.
Hafidhuddin, Didin. Islam Aplikatif. Jakarta: Gema Insani Press, 2003.
Hanifa. Social Reporting Disclosure: An Islamic Perspective, 2002.
Hasanah, Shofia Mauizotun, and Romi Kurniawan. “Konsep Islamic
Corporate Governance Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN
Mataram.” Jurnal Ekonomi Dan Keuangan Islam 10, no. 1 (2019):
50–54.
Heikal Daudy, Muhammad, and M. Ikhwan. “Institutionalization Of
Islamic Law In Aceh As Part Of Indonesian’s Criminal Justice
Syistem.” Islamic Studies and Social Science 1, no. 2 (2019): 349–
50.
Hendrawan, Sanerya. Spiritual Management: From Personal
Enlightenment Towards God Corporate Governance. Bandung: PT
Mizan Pustaka, 2009.
Hermawan, Asep. Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Edited by
Abubakar Arif and Wibowo. Jakarta: PT Grasindo, 2005.
Hesa, Dena, Puteri Utami, and Muhamad Muslih. “Pengaruh Good
Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja
Keuangan Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada Perusahaan
Sub Sektor Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periose 2013-2016).” Akrab Juara 3, no. 3 (2018).
Hidayatul Munawaroh, Mifta. “No TitlePengaruh Return On Asset
(ROA), Current Ratio (CR), Earning Per Share (EPS), Dan Debt To
Asset Ratio (DAR) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor
Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Indeks Saham Syariah
Indonesia Periode 2016-2021,” 2022.
Husnan, S., and S. Pudjiastuti. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2004.
Hutabarat, Francis. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan. Edited by
Gita Puspitassari. Serang: Desanta Muliavisitama, 2020.
Indrariani, Silvia. Nilai Perusahaan Melalui Kualitas Laba (Good
Governance Dan Kebijakan Perusahaan). Edited by Nur Azizah.
Surabaya: Scopindo Media Pustaka, 2019.
Iskandar, Askar Jaya, Rini Warti, and Zaini. Statistik Pendidikan Teori
Dan Aplikasi SPSS. Pekalongan: Penerbit NEM, 2022.
Ismayani, Ade. Metodologi Penelitian. Aceh: Syiah Kuala University
Press, 2019.
Kamayanti, Ari, Nur Indah Riwajanti, and Heni Febriyanti. “Islamic
Social Reporting Dan Islamic Corporate Governance Sebagai
Penentu Nilai Perusahaan.” Jurnal Ekonomi, Manajemen, Dan
Akuntansi Islam 7, no. 1 (2022): 2.
Kurniawati, S. “Pengaruh Islamic Corporate Governance, Intellectual,
Capital Dan Sharia Compliance Terhadap Profitabilitas Bank Umum
Syariah.” Jurnal Syarikah 8, no. 1 (2022): 25.
Kusuma Wardani, Dian. Pengujian Hipotesis (Deskriptif, Komparatif,
Dan Asosiatif). Edited by Anggun Wulandari. Jombang: LPPM
Universitas KH. A Wahab Hasbullah, 2020.
Kusumaningrum, Syifa Putri. “Jurnal Ilmiah.” Jurnal Ilmiah 10, no. 2
(2022): 76.
Laut Mertha Jaya, Made. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif.
Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia, 2020.
Lukis Panjawa, Jihad, and RR. Retno Sugiharti. Pengantar Ekonometrika
Dasar Teori Dan Aplikasi Praktis Untuk Sosial Ekonomi. Magelang:
Pustaka Rumah Cinta, 2021.
Made Indra, I, and Ika Cahyaningrum. Cara Mudah Memahami
Metodologi Penelitian. Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019.
Mamik. Metodologi Kualitatif. Edited by Choiroel Anwar. Sidoarjo:
Zifatama Publisher, 2015.
Mardani. Figh Ekonomi Syariah. Jakarta: Prenada Media Grup, 2012.
Mardani. Fiqh Ekonomi Syariah: Fiqh Muamalah. Jakarta: Kencana,
2012.
Mardikanto, T. Corporate Social Responbility. Bandung: Alfabeta, 2014.
Mardiyanto, Handono. Inti Sari Manajemen Keuangan: Teori, Soal Dan
Jawaban. Jakarta: PT Grasindo, 2009.
Maryam, Hj. “Riba Dan Bunga Bank Dalam Islam.” Kajian Islam
Kontemporer 01, no. 2 (2020): 58.
Merck. “Investor - PT Merck Tbk.” merckgroup, 2023.
https://www.merckgroup.com.
Meriyati, and Sarah Lutfiyah Nugraha. “Konsep Al-Qur’an Dan Hadist
Tentang Riba Dan Bunga Bank.” Jurnal Justisia Ekonomika:
Magister Hukum Ekonomi Syariah 6, no. 1 (2022): 43.
https://doi.org/10.30651/justeko.v6i1.11209.
Meutia, Inten. Menata Pengungkapan Csr Pada Bank Islam (Pendekatan
Teori Kritis). Yogyakarta: CV Budi Utama, 2021.
Muninjaya, Gde. Langkah-Langkah Praktis Penyusunana Proposal Dan
Publikasi Ilmiah. Malang: Jakarta Buku Kedokteran EGC, 2003.
Mustofa, Nadia, and Yuniep Mujati Suaidah. “Pengaruh Pengungkapan
Corporate Social Responbility (CSR) Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Pemoderasi.” Jurnal
Cendekia Akuntansi 1, no. 2 (2020): 38.
Nisa, Khoirun, and Mohammad Hamim Sultoni. “Pengaruh Inflasi, Nilai
Tukar, Dan BI 7 Day Repo Rate Terhadap Return Saham Pada
Industri Barang Konsumsi Di Indeks Saham Syariah Indonesia
(ISSI) Tahun 2017-2020.” Shafin: Sharia Finance and Accounting
Journal 2, no. 2 (2022): 184. https://doi.org/10.19105/sfj.v2i2.6735.
Nomor, Jilid, Aborsi Dalam, Hukum Islam, dan Persiapannya, Dengan
Hak, and Asasi Manusia. “Jurnal Studi Hukum Islam” 3, no. 2
(2020): 6.
Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian: Skripsi, Disertasi, Dan Karya
Ilmiah. Jakarta: Kencana, 2012.
Nunung Ghoniyah, Sri Hartono. Islamic Corporate Governance Sebuah
Kajian Dari Aspek Social Entrepreneurship Dan Kesejahteraan.
Review of Islamic Economics Sebuah Kajian Dari Aspek Social
Entrepreneurship Dan Kesejahteraan. Semarang: EF Press
Digimedia, 2014.
Nur Utomo, Mohamad. Ramah Lingkungan Dan Nilai Perusahaan.
Edited by Fitri Ani Rahmawati. Surabaya: CV Jakad Publishing,
2019.
Nuruddin, Amiur, and Veithzal Rivai. Islamic Business and Economic
Ethic. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.
Oeryanto Soegoto, Eddy. Marketing Research The Smart Way to Solve a
Problem. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2008.
Othman. Determinants of Islamic Social Reporting, 2002.
Othman, and Thani. “Islamic Social Reporting of Listed Companies in
Malaysia.” International Business & Economics Research Journal 9,
no. 4 (2010): 10–12.
P. Robbins Stephen, A. Juge, Timothy. Perilaku Organisasi. Edited by
Dono Sunardi. Jakarta: Salemba Empat, 2008.
Phapros. “Sejarah Phapros.” phapros.co.id, 2021.
https://www.phapros.co.id/sejarah-phapros.
Prasetiyo, Luhur. Menilai Kesehatan Bank Syariah Berbasis Maqashid
Al-Syari’ah. Edited by Moh. Nasrudin. Pekalongan: PT Nasya
Expanding Management, 2022.
Pratomo, Januardi. “Pengaruh Pengungkapan Islamic Social Reporting
(ISR) Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Kinerja Keuangan Bank
Umum Syariah Sebelum Dan Saat Pandemi Covid-19.” Jurnal
Sosial Teknologi 1, no. 12 (2021).
https://doi.org/10.36418/jurnalsostech.v1i12.274.
Prihatiningsih, Diah. Mudahnya Belajar Statistik Deskriptif. Purwodadi:
CV Sarnu Untung, 2015.
Priyatno, Duwi. Olah Data Sendiri Analisis Regresi Linier Dengan SPSS
Dan Analisis Regresi Data Panel Dengan Eviews. Yogyakarta:
Cahaya Harapan, 2022.
Purwoto, Agus. Panduan Laboratorium Statistik Inferensial. Jakarta:
Grasindo, 2007.
Putra, I Gede Cahyadi, Ida Ayu, Ratih Manuari, and Kadek Dewi.
“Pengaruh Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Dan Nilai
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
( BEI ).” Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Akuntansi 21, no. April (2022).
Rahmawati, Ita, Lailatus Sa’adah, and Nur Amalia. Faktor Diskon, Bonus
Pack Dan In Store Display Serta Pengaruhnya Terhadap Pembelian
Impulsif. Edited by Zulfikar. Jombang: LPPM Universitas KH. A
Wahab Hasbullah, 2020.
Ralina, Lidia, and Ari Prasetyo. “Pengaruh Kinerja Keuangan Dan
Kinerja Lingkungan Terhadap Nilai Perusahaan Pertambangan Di
Issi Periode 2013-2017.” Jurnal Ekonomi Syariah Teori Dan
Terapan 6, no. 9 (2020).
https://doi.org/10.20473/vol6iss20199pp1795-1803.
Refani, Dewi. “Pengaruh Islamic Social Reporting Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Moderasi.”
Jurnal Riset Perbankan Manajemen Dan Akuntansi 4, no. 1 (2020).
Roflin, Eddy, Iche Andiyani Liberty, and Pariyana. Populasi, Sampel,
Variabel Dalam Penelitian Kedokteran. Edited by Moh. Nasrudin.
Pekalongan: PT Nasya Expanding Management, 2021.
Rustam, and Bambang Rianto. Manajemen Risiko. Jakarta: Salemba
Empat, 2017.
S. Irfani, Agus. Manajemen Keuangan Dan Bisnis: Teori Dan Aplikasi.
Edited by Bernadine. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2020.
Sa’adah, Lailatus, and Tyas Nur’ainui. Implementasi Pengukuran
Current Ratio, Debt To Equity Ratio Dan Return On Equity Serta
Pengaruhnya Terhadap Return. Jombang: LPPM Universitas KH. A
Wahab Hasbullah, 2020.
Saepudin, Ahmad. “Penyuluhan Hidup Berkah Tanpa Riba Pada Jama’ah
Muslim Pedesaan.” Adindamas: Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat 2, no. 1 (2022): 131.
https://doi.org/10.37726/adindamas.v2i1.428.
Santoso, Singgih. Kupas Tuntas Riset Eksperimen Dengan Excel 2007
Dan Minitab 15. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2010.
Santoso, Singgih. Mahir Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2019.
Sariroti. “Laporan Tahunan.” sariroti.com, 2021.
https://www.sariroti.com.
“Sejarah Dan Profil Singkat ADES (PT. Akasha Wira International
Tbk).” britama.com, 2022.
“Sejarah Dan Profil Singkat CAMP (Campina Ice Cream Industry Tbk).”
britama.com, 2017. https://britama.com/index.php/2017/12/sejarah-
dan-profil-singkat-camp/.
“Sejarah Dan Profil Singkat CEKA (Wilmar Cahaya Indonesia Tbk).”
britama.com, 2012. https://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-
dan-profil-singkat-ceka/.
“Sejarah Dan Profil Singkat CLEO (Sariguna Primatirta Tbk).”
britama.com, 2017. https://britama.com/index.php/2017/05/sejarah-
dan-profil-singkat-cleo/.
“Sejarah Dan Profil Singkat DVLA (Darya-Varia Laboratoria Tbk).”
britama.com, 2021. https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-
dan-profil-singkat-dvla/.
“Sejarah Dan Profil Singkat ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk).” britama.com, 2012.
https://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-
icbp/.
“Sejarah Dan Profil Singkat INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk).”
britama.com, 2012. https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-
dan-profil-singkat-indf/.
“Sejarah Dan Profil Singkat KAEF (Kimia Farma Tbk).” britama.com,
2012. https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-
singkat-kaef/.
“Sejarah Dan Profil Singkat KINO (Kino Indonesia Tbk).” britama.com,
2015. https://britama.com/index.php/2015/12/sejarah-dan-profil-
singkat-kino/.
“Sejarah Dan Profil Singkat KLBF (Kalbe Farma Tbk).” britama.com,
2012. https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-
singkat-klbf/.
“Sejarah Dan Profil Singkat UNVR (Unilever Indonesia Tbk).”
britama.com, 2022. https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-
dan-profil-singkat-unvr/.
“Sejarah Dan Profil Singkat WOOD (Integra Indocabinet Tbk).”
britama.com, 2017. https://britama.com/index.php/2017/06/sejarah-
dan-profil-singkat-wood/.
Sekarlaut. “Tentang Kami PT Sekar Laut Tbk.” sekarlaut.com, 2023.
https://www.sekarlaut.com.
Septiani Sitompul, Rosalinda, Meidy Lieke Karundeng, Astuti, Friskia
Hanatul Qolby, Vivi Candra, Annisa Ilimi Faried, Nas’ah, et al.
UMKM Dan Koperasi. Edited by Matias Julyus Fika Sirait. Medan:
Yayasan Kita Menulis, 2022.
Setiawan, Iwan, Fifi Swandari, and Dian Masita Dewi. “Pengaruh
Pengungkapan Islamic Social Reporting (Isr) Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel
Moderating.” JWM (Jurnal Wawasan Manajemen) 6, no. 2 (2019):
168. https://doi.org/10.20527/jwm.v6i2.150.
Sidomuncul, Investor. “Annual Reports PT Industri Jamu Dan Farmasi
Sido Muncul Tbk.” investor.sidomuncul.co.id, 2023.
https://investor.sidomuncul.co.id.
Silvia, Vivi. Statistika Deskriptif. Yogyakarta: Andi, 2020.
Siti Fadlilah Nur’aini;Riana Rachmawati Dewi;Agni Astungkara.
“Faktor-Faktor Penentu Nilai Perusahaan Pada Industri Barang
Konsumsi.” Jurnal Ekonomi, Keuangan Dan Manajemen 18, no. 2
(2022): 351. https://doi.org/10.29264/jinv.v18i2.10618.
Solimun, Nurjannah, Luthfatul Amaliana, and Adji Achmad Rinaldo
Fernandes. Metode Statistika Multivariat Generalized Structured
Component Analysis (GSCA) Pemodelan Persamaan Struktural
(SEM). Malang: UB Press, 2019.
Sudarno, Nicholas Renaldo, Marice Br Hutauruk, Achmad Tavip Junaedi,
and Suyono. Teori Penelitian Keuangan. Edited by Andi. 1st ed.
Malang: CV. Literasi Nusantara Abadi, 2022.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2012.
Sulistiyo, Fauzi, and Indah Yuliana. “Pengaruh Profitabilitas Dan
Kecukupan Modal Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Islamic
Social Report ( ISR ) Sebagai Variabel Moderasi ( Studi Pada Bank
Umum Syariah Indonesia Tahun 2014-2018 )” 8, no. 2 (2019): 243.
Suma, Muhammad Amin. “Zakat, Infak, Dan Sedekah: Modal Dan
Model Ideal Pembangunan Ekonomi Dan Keuangan Modern.” Al-
Iqtishad: Journal of Islamic Economics 5, no. 2 (2015): 256.
https://doi.org/10.15408/aiq.v5i2.2568.
Supriadi, Iman. Metode Riset Akuntansi. Yogyakarta: CV Budi Utama,
2020.
Sutapa, Sutapa, and Heri Laksito. “Peran Islamic Social Reporting
Terhadap Nilai Perusahaan.” Jurnal Akuntansi Indonesia 7, no. 1
(2018): 64. https://doi.org/10.30659/jai.7.1.57-68.
Swarjana, Ketut. Populasi-Sampel, Teknik Sampling & Bias Dalam
Penelitian. Edited by Erang Risanto. Yogyakarta: Penerbit Andi,
2022.
Toni, Nagian, and Silvia. Determinan Nilai Perusahaan. Edited by
Nuraini Kartika Sari. Surabaya: CV Jakad Media Publishing, 2019.
Topikoki. “Laporan Tahunan 2021 Beras Topi Koki.” topikoki.com,
2021. https://topikoki.com.
Ultrajaya. “Laporan Tahunan 2021 Annual Report Ultrajaya.”
ultrajaya.co.id, 2021. https://www.ultrajaya.co.id.
UMM, Prodi Akuntansi. Dimensi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tax Avoidance. Malang: UMMPress, 2022.
Utami, Reistiawati, and Meina Wulansari Yusniar. “Pengungkapan
Islamic Corporate Social Responsibility (ICSR) Dan Good
Corporate Governance (GCG) Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening.” Akuntansi 11, no.
2 (2020): 171.
Veronica, Aries, Ernawati, Rasdiana, Muhammad Abas, Yusriani,
Hadawiyah, Nurul Hidayah, et al. Metodologi Penelitian Kuantitatif.
Edited by Rahmi Hidayanti and Salsabila Syafni Aulia. padang: PT
Global Eksekutif Teknologi, 2022.
Widhar Pahlevi, Reza. Tata Kelola Perusahaan Perspektif Islam. Edited
by Erlita Ridanastasi. Yogyakarta: Stelkendo Kreatif, 2020.
Widjono. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Di
Perguruan Tinggi. Edited by YB. Sudarmanto. Jakarta: PT
Grasindo, 2007.
Widoatmodjo, Sawidji. Pengetahuan Pasar Modal Untuk Konteks
Indonesia. Edited by Rayendra L. Toruan. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2015.
Yashari Soumean, Fadly, Fatimah, and Amriani. Fesyen Muslim Kota
Makassar (Pendekatan Kuantitatif Pada Local Brand Heijab).
Edited by Achmad Riady. Yogyakarta: Jejak Pustaka, 2021.
Yudiaatmaja, Fridayana. Analisis Regresi Dengan Menggunakan Aplikasi
Komputer Statistik SPSS. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2013.
Yuniarti, Dini, and Erdah Litriani. “Pengaruh Inflasi Dan Nilai Tukar
Rupiah Terhadap Harga Saham Di Sektor Industri Barang Konsumsi
Pada Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Tahun 2012-2016.” I-
Finance 1, no. 1 (2018): 32.
Yusuf, Muhammad, and Lukman Daris. Analisis Data Penelitian Tepri &
Aplikasi Dalam Bidang Perikanan. Edited by Ismail Marsuki. PT
IPB Press, 2018.
Yusuf, Muhammad Yasir. Islamic Social Responbility (I-CSR) Pada
Keuangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) Teori Dan Praktik.
Pertama. Depok: PT. Balebat Dedikasi Prima, 2017.
Zara Ananda, Chintya, and Erinos NR. “Pengaruh Islamic Corporate
Governance Dan Islamic Corporate Social Responsibility Terhadap
Kinerja Perbankan Syariah.” Eksplorasi Akuntansi 2, no. 1 (2020):
2069.
Zaroni. Circle Of Logistics. Jakarta Selatan: Prasetiya Mulya Publishing,
2019.
Zuchdi, Darmiyati, and Wiwiek Afifah. Analisis Konten, Etnografi &
Grounded Theory, Dan Hermeutika Dalam Penelitian. Edited by
Restu Damayanti. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2019.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Sampel Penelitian


N
Kode Nama Saham
o
1 ADES PT Akasha Wira International Tbk
2 CAMP PT Campina Ice Cream Industry Tbk
3 CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
4 CLEO PT Sariguna Primatirta Tbk
5 DVLA PT Darya Varia Laboratora Tbk
6 GOOD PT Garuda Food Putra Putri Jaya Tbk
7 HOKI PT Buyung Poetra Sembada Tbk
8 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
9 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk
10 KAEF PT Kimia Farma Tbk
11 KINO PT Kino Indonesia Tbk
12 KLBF PT Kalbe Farma Tbk
13 MERK PT Merck Tbk
14 PEHA PT Pharpos Tbk
15 ROTI PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
16 SIDO PT Indusri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
17 SKLT PT Sekar Laut Tbk
18 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk
19 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk
20 WOOD PT Integra Indocarbinet Tbk
Lampiran 2 Pengungkapan Islamic Corporate Governance (ICG)
ADES
N 201
INDIKATOR 2018 2020 2021
O 9
1 Nama anggota dewan komisaris 1 1 1 1
2 Status dewan komisaris 1 1 1 1
3 Fungsi dan mekanisme kerja dewan komisaris 1 1 1 1
4 Jumlah rapat dewan komisaris 1 1 1 1
5 Jumlah kehadiran setiap dewan komisaris 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria self assesment tentang
6 1 1 1 1
kinerja dewan komisaris
7 Nama dan susunan komite penunjang 1 1 1 1
8 Fungsi dan mekanisme kerja komite 1 1 1 1
9 Jumlah rapat komite 1 1 1 1
10 Jumlah kehadiran komite 1 1 1 1
11 Mekanisme dan kriteria penilaian kerja komite 0 0 0 0
12 Laporan pelaksanaan tugas komite 0 0 0 0
13 Nama anggota Dewan Pengawas Syariah 0 0 0 0
14 Jumlah rapat Dewan Pengawas Syariah 0 0 0 0
15 Jumlah kehadiran Dewan Pengawas Syariah 0 0 0 0
Mekanisme dan Kriteria Self Assesment
16 0 0 0 0
Dewan Pengawas Syariah
17 Nama anggota direksi 1 1 1 1
18 Jabatan Anggota direksi 1 1 1 1
19 Fungsi direksi 1 1 1 1
20 Pengambilan keputusan direksi 0 0 0 0
21 Pendelegasian wewenang direksi 1 1 1 1
22 Jumlah rapat anggota direksi 1 1 1 1
23 Jumlah kehadiran anggota direksi 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian kinerja
24 0 1 1 1
anggota direksi
25 Efektivitas fungsi kepatuhan 1 1 1 1
26 Efektivitas audit internal 1 1 1 1
27 Efektivitas audit eksternal 0 1 0 0
28 Batas maksimum penyaluran kredit 1 1 1 1
29 Laporan kinerja keuangan 1 1 1 1
30 Transparansi produk 1 1 1 1
Laporan perubahan manajemen risiko, SPI,
31 1 1 1 1
dan Sistem teknologi
32 Pembayaran zakat 0 0 0 0
33 Corporate Social Responsibility 1 1 1 1
34 Fungsi penyalur dan penerima dana sosial 0 0 0 0
35 Visi 1 1 1 1
36 Misi 1 1 1 1
37 Nilai 1 1 1 1
38 Pemegang saham pengendali perusahaan 1 1 1 1
39 Investor berbasis profit and loss 0 0 0 0
Kebijakan dan jumlah remunerasi dewan
40 1 1 1 1
komisaris, direksi, dps
Transaksi pihak ketiga yang memiliki
41 1 1 1 1
benturan kepentingan
42 Hasil penerapan ggbs 0 0 0 0
Total pengungkapan 29 31 30 30

CAMP
N 201 201 202 202
INDIKATOR
O 8 9 0 1
1 Nama anggota dewan komisaris 1 1 1 1
2 Status dewan komisaris 1 1 1 1
Fungsi dan mekanisme kerja dewan
3 1 1 1 1
komisaris
4 Jumlah rapat dewan komisaris 1 1 1 1
Jumlah kehadiran setiap dewan
5 1 1 1 1
komisaris
Mekanisme dan kriteria self assesment
6 1 0 0 0
tentang kinerja dewan komisaris
7 Nama dan susunan komite penunjang 1 1 1 1
8 Fungsi dan mekanisme kerja komite 1 1 1 1
9 Jumlah rapat komite 1 1 1 1
10 Jumlah kehadiran komite 0 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
11 1 1 1 1
kerja komite
12 Laporan pelaksanaan tugas komite 1 1 1 1
Nama anggota Dewan Pengawas
13 0 0 0 0
Syariah
Jumlah rapat Dewan Pengawas
14 0 0 0 0
Syariah
Jumlah kehadiran Dewan Pengawas
15 0 0 0 0
Syariah
Mekanisme dan Kriteria Self
16 0 0 0 0
Assesment Dewan Pengawas Syariah
17 Nama anggota direksi 1 1 1 1
18 Jabatan Anggota direksi 1 1 1 1
19 Fungsi direksi 1 1 1 1
20 Pengambilan keputusan direksi 0 0 0 0
21 Pendelegasian wewenang direksi 1 0 0 0
22 Jumlah rapat anggota direksi 1 1 1 1
23 Jumlah kehadiran anggota direksi 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
24 0 0 1 1
kinerja anggota direksi
25 Efektivitas fungsi kepatuhan 0 0 0 0
26 Efektivitas audit internal 0 1 0 1
27 Efektivitas audit eksternal 0 0 0 0
28 Batas maksimum penyaluran kredit 1 1 1 1
29 Laporan kinerja keuangan 1 1 1 1
30 Transparansi produk 1 1 1 1
Laporan perubahan manajemen risiko,
31 1 1 1 1
SPI, dan Sistem teknologi
32 Pembayaran zakat 0 0 0 0
33 Corporate Social Responsibility 1 1 1 1
Fungsi penyalur dan penerima dana
34 0 0 0 0
sosial
35 Visi 1 1 1 1
36 Misi 1 1 1 1
37 Nilai 1 1 1 1
Pemegang saham pengendali
38 1 1 1 1
perusahaan
39 Investor berbasis profit and loss 1 1 1 0
Kebijakan dan jumlah remunerasi
40 1 1 1 1
dewan komisaris, direksi, dps
Transaksi pihak ketiga yang memiliki
41 0 0 0 0
benturan kepentingan
42 Hasil penerapan ggbs 0 0 0 0
Total pengungkapan 28 28 28 28

CEKA
N 201 201 202 202
INDIKATOR
O 8 9 0 1
1 Nama anggota dewan komisaris 1 1 1 1
2 Status dewan komisaris 1 1 1 1
3 Fungsi dan mekanisme kerja dewan 1 1 1 1
komisaris
4 Jumlah rapat dewan komisaris 1 1 1 1
Jumlah kehadiran setiap dewan
5 1 1 1 1
komisaris
Mekanisme dan kriteria self assesment
6 1 1 1 1
tentang kinerja dewan komisaris
7 Nama dan susunan komite penunjang 1 1 1 1
8 Fungsi dan mekanisme kerja komite 1 1 1 1
9 Jumlah rapat komite 1 1 1 1
10 Jumlah kehadiran komite 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
11 0 0 0 0
kerja komite
12 Laporan pelaksanaan tugas komite 0 0 0 0
Nama anggota Dewan Pengawas
13 0 0 0 0
Syariah
Jumlah rapat Dewan Pengawas
14 0 0 0 0
Syariah
Jumlah kehadiran Dewan Pengawas
15 0 0 0 0
Syariah
Mekanisme dan Kriteria Self
16 0 0 0 0
Assesment Dewan Pengawas Syariah
17 Nama anggota direksi 1 1 1 1
18 Jabatan Anggota direksi 1 1 1 1
19 Fungsi direksi 1 1 1 1
20 Pengambilan keputusan direksi 0 0 0 0
21 Pendelegasian wewenang direksi 0 0 0 0
22 Jumlah rapat anggota direksi 1 1 1 1
23 Jumlah kehadiran anggota direksi 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
24 1 1 1 1
kinerja anggota direksi
25 Efektivitas fungsi kepatuhan 0 0 0 0
26 Efektivitas audit internal 1 1 1 1
27 Efektivitas audit eksternal 0 0 0 0
28 Batas maksimum penyaluran kredit 0 0 0 0
29 Laporan kinerja keuangan 1 1 1 1
30 Transparansi produk 1 1 1 1
Laporan perubahan manajemen risiko,
31 1 1 1 1
SPI, dan Sistem teknologi
32 Pembayaran zakat 0 0 0 0
33 Corporate Social Responsibility 1 1 1 1
34 Fungsi penyalur dan penerima dana 0 0 0 0
sosial
35 Visi 1 1 1 1
36 Misi 1 1 1 1
37 Nilai 1 1 1 1
Pemegang saham pengendali
38 1 1 1 1
perusahaan
39 Investor berbasis profit and loss 1 1 1 1
Kebijakan dan jumlah remunerasi
40 1 1 1 1
dewan komisaris, direksi, dps
Transaksi pihak ketiga yang memiliki
41 0 0 0 0
benturan kepentingan
42 Hasil penerapan ggbs 0 0 0 0
Total pengungkapan 27 27 27 27

CLEO
N 201 201 202 202
INDIKATOR
O 8 9 0 1
1 Nama anggota dewan komisaris 1 1 1 1
2 Status dewan komisaris 1 1 1 1
Fungsi dan mekanisme kerja dewan
3 1 1 1 1
komisaris
4 Jumlah rapat dewan komisaris 1 1 1 1
Jumlah kehadiran setiap dewan
5 1 1 1 1
komisaris
Mekanisme dan kriteria self assesment
6 1 1 1 1
tentang kinerja dewan komisaris
7 Nama dan susunan komite penunjang 1 1 1 1
8 Fungsi dan mekanisme kerja komite 1 1 1 1
9 Jumlah rapat komite 1 1 1 1
10 Jumlah kehadiran komite 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
11 0 0 1 1
kerja komite
12 Laporan pelaksanaan tugas komite 1 1 1 1
Nama anggota Dewan Pengawas
13 0 0 0 0
Syariah
Jumlah rapat Dewan Pengawas
14 0 0 0 0
Syariah
Jumlah kehadiran Dewan Pengawas
15 0 0 0 0
Syariah
16 Mekanisme dan Kriteria Self 0 0 0 0
Assesment Dewan Pengawas Syariah
17 Nama anggota direksi 1 1 1 1
18 Jabatan Anggota direksi 1 1 1 1
19 Fungsi direksi 1 1 1 1
20 Pengambilan keputusan direksi 0 0 0 0
21 Pendelegasian wewenang direksi 1 1 1 1
22 Jumlah rapat anggota direksi 1 1 1 1
23 Jumlah kehadiran anggota direksi 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
24 1 1 1 1
kinerja anggota direksi
25 Efektivitas fungsi kepatuhan 0 0 0 0
26 Efektivitas audit internal 1 1 1 1
27 Efektivitas audit eksternal 0 0 0 0
28 Batas maksimum penyaluran kredit 0 0 0 0
29 Laporan kinerja keuangan 1 1 1 1
30 Transparansi produk 1 1 1 1
Laporan perubahan manajemen risiko,
31 0 1 1 1
SPI, dan Sistem teknologi
32 Pembayaran zakat 0 0 0 0
33 Corporate Social Responsibility 1 1 1 1
Fungsi penyalur dan penerima dana
34 0 0 0 0
sosial
35 Visi 1 1 1 1
36 Misi 1 1 1 1
37 Nilai 0 0 0 0
Pemegang saham pengendali
38 1 1 1 1
perusahaan
39 Investor berbasis profit and loss 0 0 0 0
Kebijakan dan jumlah remunerasi
40 1 1 1 1
dewan komisaris, direksi, dps
Transaksi pihak ketiga yang memiliki
41 1 1 1 1
benturan kepentingan
42 Hasil penerapan ggbs 0 0 0 0
Total pengungkapan 27 28 29 29

DVLA
N 201 201 202 202
INDIKATOR
O 8 9 0 1
1 Nama anggota dewan komisaris 1 1 1 1
2 Status dewan komisaris 1 1 1 1
Fungsi dan mekanisme kerja dewan
3 1 1 1 1
komisaris
4 Jumlah rapat dewan komisaris 1 1 1 1
Jumlah kehadiran setiap dewan
5 1 1 1 1
komisaris
Mekanisme dan kriteria self assesment
6 1 1 1 1
tentang kinerja dewan komisaris
7 Nama dan susunan komite penunjang 1 1 1 1
8 Fungsi dan mekanisme kerja komite 0 0 1 1
9 Jumlah rapat komite 1 1 1 1
10 Jumlah kehadiran komite 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
11 1 1 1 0
kerja komite
12 Laporan pelaksanaan tugas komite 0 0 0 0
Nama anggota Dewan Pengawas
13 0 0 0 0
Syariah
Jumlah rapat Dewan Pengawas
14 0 0 0 0
Syariah
Jumlah kehadiran Dewan Pengawas
15 0 0 0 0
Syariah
Mekanisme dan Kriteria Self
16 0 0 0 0
Assesment Dewan Pengawas Syariah
17 Nama anggota direksi 1 1 1 1
18 Jabatan Anggota direksi 1 1 1 1
19 Fungsi direksi 1 1 1 1
20 Pengambilan keputusan direksi 0 0 0 0
21 Pendelegasian wewenang direksi 1 1 0 1
22 Jumlah rapat anggota direksi 1 1 1 1
23 Jumlah kehadiran anggota direksi 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
24 1 1 1 1
kinerja anggota direksi
25 Efektivitas fungsi kepatuhan 0 0 0 1
26 Efektivitas audit internal 1 1 1 1
27 Efektivitas audit eksternal 0 0 0 0
28 Batas maksimum penyaluran kredit 0 0 0 0
29 Laporan kinerja keuangan 1 1 1 1
30 Transparansi produk 1 1 1 1
Laporan perubahan manajemen risiko,
31 1 1 1 1
SPI, dan Sistem teknologi
32 Pembayaran zakat 0 0 0 0
33 Corporate Social Responsibility 1 1 1 1
Fungsi penyalur dan penerima dana
34 0 0 0 0
sosial
35 Visi 1 1 1 1
36 Misi 1 1 1 1
37 Nilai 1 1 1 1
Pemegang saham pengendali
38 1 1 1 1
perusahaan
39 Investor berbasis profit and loss 0 0 0 0
Kebijakan dan jumlah remunerasi
40 1 1 1 1
dewan komisaris, direksi, dps
Transaksi pihak ketiga yang memiliki
41 0 0 1 0
benturan kepentingan
42 Hasil penerapan ggbs 0 0 0 0
Total pengungkapan 27 27 28 28

GOOD
N 201 201 202 202
INDIKATOR
O 8 9 0 1
1 Nama anggota dewan komisaris 1 1 1 1
2 Status dewan komisaris 1 1 1 1
Fungsi dan mekanisme kerja dewan
3 1 1 1 1
komisaris
4 Jumlah rapat dewan komisaris 1 1 1 1
Jumlah kehadiran setiap dewan
5 1 1 1 1
komisaris
Mekanisme dan kriteria self assesment
6 1 1 1 1
tentang kinerja dewan komisaris
7 Nama dan susunan komite penunjang 1 1 1 1
8 Fungsi dan mekanisme kerja komite 1 1 1 1
9 Jumlah rapat komite 1 1 1 1
10 Jumlah kehadiran komite 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
11 0 1 1 1
kerja komite
12 Laporan pelaksanaan tugas komite 0 0 0 0
Nama anggota Dewan Pengawas
13 0 0 0 0
Syariah
Jumlah rapat Dewan Pengawas
14 0 0 0 0
Syariah
Jumlah kehadiran Dewan Pengawas
15 0 0 0 0
Syariah
Mekanisme dan Kriteria Self
16 0 0 0 0
Assesment Dewan Pengawas Syariah
17 Nama anggota direksi 1 1 1 1
18 Jabatan Anggota direksi 1 1 1 1
19 Fungsi direksi 1 1 1 1
20 Pengambilan keputusan direksi 0 0 0 0
21 Pendelegasian wewenang direksi 1 1 1 1
22 Jumlah rapat anggota direksi 1 1 1 1
23 Jumlah kehadiran anggota direksi 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
24 1 1 1 1
kinerja anggota direksi
25 Efektivitas fungsi kepatuhan 1 0 0 0
26 Efektivitas audit internal 1 1 1 1
27 Efektivitas audit eksternal 0 0 0 0
28 Batas maksimum penyaluran kredit 0 1 1 1
29 Laporan kinerja keuangan 1 1 1 1
30 Transparansi produk 1 1 1 1
Laporan perubahan manajemen risiko,
31 1 1 1 1
SPI, dan Sistem teknologi
32 Pembayaran zakat 0 0 0 0
33 Corporate Social Responsibility 1 1 1 1
Fungsi penyalur dan penerima dana
34 0 0 0 0
sosial
35 Visi 1 1 1 1
36 Misi 1 1 1 1
37 Nilai 0 0 0 0
Pemegang saham pengendali
38 1 1 1 1
perusahaan
39 Investor berbasis profit and loss 0 1 1 1
Kebijakan dan jumlah remunerasi
40 1 1 1 1
dewan komisaris, direksi, dps
Transaksi pihak ketiga yang memiliki
41 1 1 1 1
benturan kepentingan
42 Hasil penerapan ggbs 0 0 0 0
Total pengungkapan 28 30 30 30

HOKI
N 201 201 202 202
INDIKATOR
O 8 9 0 1
1 Nama anggota dewan komisaris 1 1 1 1
2 Status dewan komisaris 1 1 1 1
Fungsi dan mekanisme kerja dewan
3
komisaris 1 1 1 1
4 Jumlah rapat dewan komisaris 1 1 1 1
Jumlah kehadiran setiap dewan
5
komisaris 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria self assesment
6
tentang kinerja dewan komisaris 1 1 1 1
7 Nama dan susunan komite penunjang 1 1 1 1
8 Fungsi dan mekanisme kerja komite 1 1 1 1
9 Jumlah rapat komite 1 1 1 1
10 Jumlah kehadiran komite 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
11
kerja komite 1 1 0 1
12 Laporan pelaksanaan tugas komite 0 0 0 0
Nama anggota Dewan Pengawas
13
Syariah 0 0 0 0
Jumlah rapat Dewan Pengawas
14
Syariah 0 0 0 0
Jumlah kehadiran Dewan Pengawas
15
Syariah 0 0 0 0
Mekanisme dan Kriteria Self
16
Assesment Dewan Pengawas Syariah 0 0 0 0
17 Nama anggota direksi 1 1 1 1
18 Jabatan Anggota direksi 1 1 1 1
19 Fungsi direksi 1 1 1 1
20 Pengambilan keputusan direksi 0 0 0 0
21 Pendelegasian wewenang direksi 1 1 1 1
22 Jumlah rapat anggota direksi 1 1 1 1
23 Jumlah kehadiran anggota direksi 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
24
kinerja anggota direksi 1 1 1 1
25 Efektivitas fungsi kepatuhan 0 0 0 0
26 Efektivitas audit internal 1 1 1 1
27 Efektivitas audit eksternal 0 0 0 0
28 Batas maksimum penyaluran kredit 0 1 1 1
29 Laporan kinerja keuangan 1 1 1 1
30 Transparansi produk 1 1 1 1
Laporan perubahan manajemen risiko,
31
SPI, dan Sistem teknologi 1 1 1 1
32 Pembayaran zakat 0 0 0 0
33 Corporate Social Responsibility 1 1 1 1
Fungsi penyalur dan penerima dana
34
sosial 0 0 0 0
35 Visi 1 1 1 1
36 Misi 1 1 1 1
37 Nilai 0 0 0 0
Pemegang saham pengendali
38
perusahaan 1 1 1 1
39 Investor berbasis profit and loss 0 0 0 0
Kebijakan dan jumlah remunerasi
40
dewan komisaris, direksi, dps 1 1 1 1
Transaksi pihak ketiga yang memiliki
41
benturan kepentingan 0 0 0 0
42 Hasil penerapan ggbs 0 0 0 0
Total pengungkapan 27 28 27 28

ICBP
N 201 201 202 202
INDIKATOR
O 8 9 0 1
1 Nama anggota dewan komisaris 1 1 1 1
2 Status dewan komisaris 1 1 1 1
Fungsi dan mekanisme kerja dewan
3 1 1 1 1
komisaris
4 Jumlah rapat dewan komisaris 1 1 1 1
Jumlah kehadiran setiap dewan
5 1 1 1 1
komisaris
Mekanisme dan kriteria self assesment
6 1 1 1 1
tentang kinerja dewan komisaris
7 Nama dan susunan komite penunjang 1 1 1 1
8 Fungsi dan mekanisme kerja komite 1 1 1 1
9 Jumlah rapat komite 1 1 1 1
10 Jumlah kehadiran komite 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
11 0 0 0 0
kerja komite
12 Laporan pelaksanaan tugas komite 1 1 1 1
Nama anggota Dewan Pengawas
13 0 0 0 0
Syariah
Jumlah rapat Dewan Pengawas
14 0 0 0 0
Syariah
15 Jumlah kehadiran Dewan Pengawas 0 0 0 0
Syariah
Mekanisme dan Kriteria Self
16 0 0 0 0
Assesment Dewan Pengawas Syariah
17 Nama anggota direksi 1 1 1 1
18 Jabatan Anggota direksi 1 1 1 1
19 Fungsi direksi 1 1 1 1
20 Pengambilan keputusan direksi 0 0 0 0
21 Pendelegasian wewenang direksi 1 1 1 1
22 Jumlah rapat anggota direksi 1 1 1 1
23 Jumlah kehadiran anggota direksi 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
24 1 1 1 1
kinerja anggota direksi
25 Efektivitas fungsi kepatuhan 1 1 1 1
26 Efektivitas audit internal 1 1 1 1
27 Efektivitas audit eksternal 1 1 1 1
28 Batas maksimum penyaluran kredit 1 1 1 1
29 Laporan kinerja keuangan 1 1 1 1
30 Transparansi produk 1 1 1 1
Laporan perubahan manajemen risiko,
31 1 1 1 1
SPI, dan Sistem teknologi
32 Pembayaran zakat 0 0 0 0
33 Corporate Social Responsibility 1 1 1 1
Fungsi penyalur dan penerima dana
34 0 0 0 0
sosial
35 Visi 1 1 1 1
36 Misi 1 1 1 1
37 Nilai 1 1 1 1
Pemegang saham pengendali
38 1 1 1 1
perusahaan
39 Investor berbasis profit and loss 1 1 1 1
Kebijakan dan jumlah remunerasi
40 1 1 1 1
dewan komisaris, direksi, dps
Transaksi pihak ketiga yang memiliki
41 0 0 0 0
benturan kepentingan
42 Hasil penerapan ggbs 0 0 0 0
Total pengungkapan 32 32 32 32
INDF
N 201 201 202 202
INDIKATOR
O 8 9 0 1
1 Nama anggota dewan komisaris 1 1 1 1
2 Status dewan komisaris 1 1 1 1
Fungsi dan mekanisme kerja dewan
3 1 1 1 1
komisaris
4 Jumlah rapat dewan komisaris 1 1 1 1
Jumlah kehadiran setiap dewan
5 1 1 1 1
komisaris
Mekanisme dan kriteria self assesment
6 1 1 1 1
tentang kinerja dewan komisaris
7 Nama dan susunan komite penunjang 1 1 1 1
8 Fungsi dan mekanisme kerja komite 1 1 1 1
9 Jumlah rapat komite 1 1 1 1
10 Jumlah kehadiran komite 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
11 1 1 1 1
kerja komite
12 Laporan pelaksanaan tugas komite 1 1 1 1
Nama anggota Dewan Pengawas
13 0 0 0 0
Syariah
Jumlah rapat Dewan Pengawas
14 0 0 0 0
Syariah
Jumlah kehadiran Dewan Pengawas
15 0 0 0 0
Syariah
Mekanisme dan Kriteria Self
16 0 0 0 0
Assesment Dewan Pengawas Syariah
17 Nama anggota direksi 1 1 1 1
18 Jabatan Anggota direksi 1 1 1 1
19 Fungsi direksi 1 1 1 1
20 Pengambilan keputusan direksi 0 0 0 0
21 Pendelegasian wewenang direksi 1 1 1 1
22 Jumlah rapat anggota direksi 1 1 1 1
23 Jumlah kehadiran anggota direksi 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
24 1 1 1 1
kinerja anggota direksi
25 Efektivitas fungsi kepatuhan 1 1 1 1
26 Efektivitas audit internal 1 1 1 1
27 Efektivitas audit eksternal 1 1 1 1
28 Batas maksimum penyaluran kredit 1 1 1 1
29 Laporan kinerja keuangan 1 1 1 1
30 Transparansi produk 1 1 1 1
Laporan perubahan manajemen risiko,
31 1 1 1 1
SPI, dan Sistem teknologi
32 Pembayaran zakat 0 0 0 0
33 Corporate Social Responsibility 1 1 1 1
Fungsi penyalur dan penerima dana
34 0 0 0 0
sosial
35 Visi 1 1 1 1
36 Misi 1 1 1 1
37 Nilai 1 1 1 1
Pemegang saham pengendali
38 1 1 1 1
perusahaan
39 Investor berbasis profit and loss 1 1 1 1
Kebijakan dan jumlah remunerasi
40 1 1 1 1
dewan komisaris, direksi, dps
Transaksi pihak ketiga yang memiliki
41 0 0 0 0
benturan kepentingan
42 Hasil penerapan ggbs 0 0 0 0
Total pengungkapan 33 33 33 33

KAEF
N 201 201 202 202
INDIKATOR
O 8 9 0 1
1 Nama anggota dewan komisaris 1 1 1 1
2 Status dewan komisaris 1 1 1 1
Fungsi dan mekanisme kerja dewan
3
komisaris 1 1 1 1
4 Jumlah rapat dewan komisaris 1 1 1 1
Jumlah kehadiran setiap dewan
5
komisaris 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria self assesment
6
tentang kinerja dewan komisaris 1 1 1 1
7 Nama dan susunan komite penunjang 1 1 1 1
8 Fungsi dan mekanisme kerja komite 1 1 1 1
9 Jumlah rapat komite 1 1 1 1
10 Jumlah kehadiran komite 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
11
kerja komite 1 0 1 1
12 Laporan pelaksanaan tugas komite 1 1 1 1
Nama anggota Dewan Pengawas
13
Syariah 0 0 0 0
Jumlah rapat Dewan Pengawas
14
Syariah 0 0 0 0
Jumlah kehadiran Dewan Pengawas
15
Syariah 0 0 0 0
Mekanisme dan Kriteria Self
16
Assesment Dewan Pengawas Syariah 0 0 0 0
17 Nama anggota direksi 1 1 1 1
18 Jabatan Anggota direksi 1 1 1 1
19 Fungsi direksi 1 1 1 1
20 Pengambilan keputusan direksi 0 0 0 0
21 Pendelegasian wewenang direksi 1 1 1 1
22 Jumlah rapat anggota direksi 1 1 1 1
23 Jumlah kehadiran anggota direksi 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
24 1 1 1
kinerja anggota direksi 1
25 Efektivitas fungsi kepatuhan 1 1 1 1
26 Efektivitas audit internal 1 1 1 1
27 Efektivitas audit eksternal 1 1 1 1
28 Batas maksimum penyaluran kredit 1 1 1 1
29 Laporan kinerja keuangan 1 1 1 1
30 Transparansi produk 1 1 1 1
Laporan perubahan manajemen risiko,
31
SPI, dan Sistem teknologi 1 1 1 1
32 Pembayaran zakat 0 0 0 0
33 Corporate Social Responsibility 1 1 1 1
Fungsi penyalur dan penerima dana
34
sosial 0 0 0 0
35 Visi 1 1 1 1
36 Misi 1 1 1 1
37 Nilai 1 1 1 1
Pemegang saham pengendali
38
perusahaan 1 1 1 1
39 Investor berbasis profit and loss 0 0 0 0
Kebijakan dan jumlah remunerasi
40
dewan komisaris, direksi, dps 1 1 1 1
Transaksi pihak ketiga yang memiliki
41
benturan kepentingan 1 1 1 1
42 Hasil penerapan ggbs 0 0 0 0
Total pengungkapan 33 32 33 33
KINO
N 201 201 202 202
INDIKATOR
O 8 9 0 1
1 Nama anggota dewan komisaris 1 1 1 1
2 Status dewan komisaris 1 1 1 1
Fungsi dan mekanisme kerja dewan
3 1 1 1 1
komisaris
4 Jumlah rapat dewan komisaris 1 1 1 1
Jumlah kehadiran setiap dewan
5 1 1 1 1
komisaris
Mekanisme dan kriteria self assesment
6 1 1 1 1
tentang kinerja dewan komisaris
7 Nama dan susunan komite penunjang 1 1 1 1
8 Fungsi dan mekanisme kerja komite 1 1 1 1
9 Jumlah rapat komite 1 1 1 1
10 Jumlah kehadiran komite 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
11 1 1 1 1
kerja komite
12 Laporan pelaksanaan tugas komite 0 0 0 0
Nama anggota Dewan Pengawas
13 0 0 0 0
Syariah
Jumlah rapat Dewan Pengawas
14 0 0 0 0
Syariah
Jumlah kehadiran Dewan Pengawas
15 0 0 0 0
Syariah
Mekanisme dan Kriteria Self
16 0 0 0 0
Assesment Dewan Pengawas Syariah
17 Nama anggota direksi 1 1 1 1
18 Jabatan Anggota direksi 1 1 1 1
19 Fungsi direksi 1 1 1 1
20 Pengambilan keputusan direksi 0 0 0 0
21 Pendelegasian wewenang direksi 1 1 1 1
22 Jumlah rapat anggota direksi 1 1 1 1
23 Jumlah kehadiran anggota direksi 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
24 1 1 1 1
kinerja anggota direksi
25 Efektivitas fungsi kepatuhan 0 0 0 0
26 Efektivitas audit internal 1 1 1 1
27 Efektivitas audit eksternal 1 1 1 1
28 Batas maksimum penyaluran kredit 1 1 1 1
29 Laporan kinerja keuangan 1 1 1 1
30 Transparansi produk 1 1 1 1
Laporan perubahan manajemen risiko,
31 1 1 1 1
SPI, dan Sistem teknologi
32 Pembayaran zakat 0 0 0 0
33 Corporate Social Responsibility 1 1 1 1
Fungsi penyalur dan penerima dana
34 0 0 0 0
sosial
35 Visi 1 1 1 1
36 Misi 1 1 1 1
37 Nilai 0 0 0 0
Pemegang saham pengendali
38 1 1 1 1
perusahaan
39 Investor berbasis profit and loss 0 0 0 0
Kebijakan dan jumlah remunerasi
40 1 1 1 1
dewan komisaris, direksi, dps
Transaksi pihak ketiga yang memiliki
41 1 1 1 1
benturan kepentingan
42 Hasil penerapan ggbs 0 0 0 0
Total pengungkapan 30 30 30 30

KLBF
N 201 201 202 202
INDIKATOR
O 8 9 0 1
1 Nama anggota dewan komisaris 1 1 1 1
2 Status dewan komisaris 1 1 1 1
Fungsi dan mekanisme kerja dewan
3 1 1 1 1
komisaris
4 Jumlah rapat dewan komisaris 1 1 1 1
Jumlah kehadiran setiap dewan
5 1 1 1 1
komisaris
Mekanisme dan kriteria self assesment
6 1 1 1 1
tentang kinerja dewan komisaris
7 Nama dan susunan komite penunjang 1 1 1 1
8 Fungsi dan mekanisme kerja komite 1 1 1 1
9 Jumlah rapat komite 1 1 1 1
10 Jumlah kehadiran komite 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
11 0 0 0 0
kerja komite
12 Laporan pelaksanaan tugas komite 1 1 1 1
Nama anggota Dewan Pengawas
13 0 0 0 0
Syariah
Jumlah rapat Dewan Pengawas
14 0 0 0 0
Syariah
Jumlah kehadiran Dewan Pengawas
15 0 0 0 0
Syariah
Mekanisme dan Kriteria Self
16 0 0 0 0
Assesment Dewan Pengawas Syariah
17 Nama anggota direksi 1 1 1 1
18 Jabatan Anggota direksi 1 1 1 1
19 Fungsi direksi 1 1 1 1
20 Pengambilan keputusan direksi 0 0 0 0
21 Pendelegasian wewenang direksi 1 1 1 1
22 Jumlah rapat anggota direksi 1 1 1 1
23 Jumlah kehadiran anggota direksi 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
24 1 1 1 1
kinerja anggota direksi
25 Efektivitas fungsi kepatuhan 0 0 0 0
26 Efektivitas audit internal 1 1 1 1
27 Efektivitas audit eksternal 1 1 1 1
28 Batas maksimum penyaluran kredit 1 1 1 1
29 Laporan kinerja keuangan 1 1 1 1
30 Transparansi produk 1 1 1 1
Laporan perubahan manajemen risiko,
31 1 1 1 1
SPI, dan Sistem teknologi
32 Pembayaran zakat 0 0 0 0
33 Corporate Social Responsibility 1 1 1 1
Fungsi penyalur dan penerima dana
34 0 0 0 0
sosial
35 Visi 1 1 1 1
36 Misi 1 1 1 1
37 Nilai 1 1 1 1
Pemegang saham pengendali
38 1 1 1 1
perusahaan
39 Investor berbasis profit and loss 1 1 1 1
Kebijakan dan jumlah remunerasi
40 1 1 1 1
dewan komisaris, direksi, dps
Transaksi pihak ketiga yang memiliki
41 1 1 1 1
benturan kepentingan
42 Hasil penerapan ggbs 0 0 0 0
Total pengungkapan 32 32 32 32
MERK
N 201 201 202 202
INDIKATOR
O 8 9 0 1
1 Nama anggota dewan komisaris 1 1 1 1
2 Status dewan komisaris 1 1 1 1
Fungsi dan mekanisme kerja dewan
3 1 1 1 1
komisaris
4 Jumlah rapat dewan komisaris 1 1 1 1
Jumlah kehadiran setiap dewan
5 1 1 1 1
komisaris
Mekanisme dan kriteria self assesment
6 0 0 0 0
tentang kinerja dewan komisaris
7 Nama dan susunan komite penunjang 1 1 1 1
8 Fungsi dan mekanisme kerja komite 1 1 1 1
9 Jumlah rapat komite 1 1 1 1
10 Jumlah kehadiran komite 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
11 0 0 0 0
kerja komite
12 Laporan pelaksanaan tugas komite 1 1 1 1
Nama anggota Dewan Pengawas
13 0 0 0 0
Syariah
Jumlah rapat Dewan Pengawas
14 0 0 0 0
Syariah
Jumlah kehadiran Dewan Pengawas
15 0 0 0 0
Syariah
Mekanisme dan Kriteria Self
16 0 0 0 0
Assesment Dewan Pengawas Syariah
17 Nama anggota direksi 1 1 1 1
18 Jabatan Anggota direksi 1 1 1 1
19 Fungsi direksi 1 1 1 1
20 Pengambilan keputusan direksi 0 0 0 0
21 Pendelegasian wewenang direksi 1 1 1 1
22 Jumlah rapat anggota direksi 1 1 1 1
23 Jumlah kehadiran anggota direksi 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
24 0 0 0 0
kinerja anggota direksi
25 Efektivitas fungsi kepatuhan 0 0 0 0
26 Efektivitas audit internal 1 1 1 1
27 Efektivitas audit eksternal 0 0 0 0
28 Batas maksimum penyaluran kredit 1 1 1 1
29 Laporan kinerja keuangan 1 1 1 1
30 Transparansi produk 1 1 1 1
Laporan perubahan manajemen risiko,
31 1 1 1 1
SPI, dan Sistem teknologi
32 Pembayaran zakat 0 0 0 0
33 Corporate Social Responsibility 1 1 1 1
Fungsi penyalur dan penerima dana
34 0 0 0 0
sosial
35 Visi 1 1 1 1
36 Misi 1 1 1 1
37 Nilai 1 1 1 1
Pemegang saham pengendali
38 1 1 1 1
perusahaan
39 Investor berbasis profit and loss 0 0 0 0
Kebijakan dan jumlah remunerasi
40 1 1 1 1
dewan komisaris, direksi, dps
Transaksi pihak ketiga yang memiliki
41 0 0 0 0
benturan kepentingan
42 Hasil penerapan ggbs 0 0 0 0
Total pengungkapan 27 27 27 27

PEHA
N 201 201 202 202
INDIKATOR
O 8 9 0 1
1 Nama anggota dewan komisaris 1 1 1 1
2 Status dewan komisaris 1 1 1 1
Fungsi dan mekanisme kerja dewan
3 1 1 1 1
komisaris
4 Jumlah rapat dewan komisaris 1 1 1 1
Jumlah kehadiran setiap dewan
5 1 1 1 1
komisaris
Mekanisme dan kriteria self assesment
6 1 1 1 1
tentang kinerja dewan komisaris
7 Nama dan susunan komite penunjang 1 1 1 1
8 Fungsi dan mekanisme kerja komite 1 1 1 1
9 Jumlah rapat komite 1 1 1 1
10 Jumlah kehadiran komite 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
11 0 1 1 1
kerja komite
12 Laporan pelaksanaan tugas komite 0 0 0
Nama anggota Dewan Pengawas
13 0 0 0 0
Syariah
Jumlah rapat Dewan Pengawas
14 0 0 0 0
Syariah
Jumlah kehadiran Dewan Pengawas
15 0 0 0 0
Syariah
Mekanisme dan Kriteria Self
16 0 0 0 0
Assesment Dewan Pengawas Syariah
17 Nama anggota direksi 1 1 1 1
18 Jabatan Anggota direksi 1 1 1 1
19 Fungsi direksi 1 1 1 1
20 Pengambilan keputusan direksi 1 1 1 1
21 Pendelegasian wewenang direksi 1 1 1 1
22 Jumlah rapat anggota direksi 1 1 1 1
23 Jumlah kehadiran anggota direksi 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
24 1 1 1 1
kinerja anggota direksi
25 Efektivitas fungsi kepatuhan 0 0 0 0
26 Efektivitas audit internal 0 1 1 1
27 Efektivitas audit eksternal 1 1 1 1
28 Batas maksimum penyaluran kredit 0 0 0 0
29 Laporan kinerja keuangan 1 1 1 1
30 Transparansi produk 1 1 1 1
Laporan perubahan manajemen risiko,
31 1 1 1 1
SPI, dan Sistem teknologi
32 Pembayaran zakat 0 0 0 0
33 Corporate Social Responsibility 1 1 1 1
Fungsi penyalur dan penerima dana
34 0 0 0 0
sosial
35 Visi 1 1 1 1
36 Misi 1 1 1 1
37 Nilai 1 1 1 1
Pemegang saham pengendali
38 1 1 1 1
perusahaan
39 Investor berbasis profit and loss 0 0 0 0
Kebijakan dan jumlah remunerasi
40 1 1 1 1
dewan komisaris, direksi, dps
Transaksi pihak ketiga yang memiliki
41 1 1 1 1
benturan kepentingan
42 Hasil penerapan ggbs 0 0 0 0
Total pengungkapan 29 31 31 31
ROTI
N 201 201 202 202
INDIKATOR
O 8 9 0 1
1 Nama anggota dewan komisaris 1 1 1 1
2 Status dewan komisaris 1 1 1 1
Fungsi dan mekanisme kerja dewan
3 1 1 1 1
komisaris
4 Jumlah rapat dewan komisaris 1 1 1 1
Jumlah kehadiran setiap dewan
5 1 1 1 1
komisaris
Mekanisme dan kriteria self assesment
6 1 1 1 1
tentang kinerja dewan komisaris
7 Nama dan susunan komite penunjang 1 1 1 1
8 Fungsi dan mekanisme kerja komite 1 1 1 1
9 Jumlah rapat komite 1 1 1 1
10 Jumlah kehadiran komite 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
11 1 1 1 1
kerja komite
12 Laporan pelaksanaan tugas komite 0 0 0 0
Nama anggota Dewan Pengawas
13 0 0 0 0
Syariah
Jumlah rapat Dewan Pengawas
14 0 0 0 0
Syariah
Jumlah kehadiran Dewan Pengawas
15 0 0 0 0
Syariah
Mekanisme dan Kriteria Self
16 0 0 0 0
Assesment Dewan Pengawas Syariah
17 Nama anggota direksi 1 1 1 1
18 Jabatan Anggota direksi 1 1 1 1
19 Fungsi direksi 1 1 1 1
20 Pengambilan keputusan direksi 0 0 0 0
21 Pendelegasian wewenang direksi 0 0 0 0
22 Jumlah rapat anggota direksi 1 1 1 1
23 Jumlah kehadiran anggota direksi 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
24 1 1 1 1
kinerja anggota direksi
25 Efektivitas fungsi kepatuhan 0 0 0 0
26 Efektivitas audit internal 1 1 1 1
27 Efektivitas audit eksternal 0 0 0 0
28 Batas maksimum penyaluran kredit 0 0 0 0
29 Laporan kinerja keuangan 1 1 1 1
30 Transparansi produk 1 1 1 1
Laporan perubahan manajemen risiko,
31 1 1 1 1
SPI, dan Sistem teknologi
32 Pembayaran zakat 0 0 0 0
33 Corporate Social Responsibility 1 1 1 1
Fungsi penyalur dan penerima dana
34 0 0 0 0
sosial
35 Visi 1 1 1 1
36 Misi 1 1 1 1
37 Nilai 1 1 1 1
Pemegang saham pengendali
38 1 1 1 1
perusahaan
39 Investor berbasis profit and loss 0 0 0 0
Kebijakan dan jumlah remunerasi
40 1 1 1 1
dewan komisaris, direksi, dps
Transaksi pihak ketiga yang memiliki
41 1 1 1 1
benturan kepentingan
42 Hasil penerapan ggbs 0 0 0 0
Total pengungkapan 28 28 28 28

SIDO
N 201 201 202 202
INDIKATOR
O 8 9 0 1
1 Nama anggota dewan komisaris 1 1 1 1
2 Status dewan komisaris 1 1 1 1
Fungsi dan mekanisme kerja dewan
3 1 1 1 1
komisaris
4 Jumlah rapat dewan komisaris 1 1 1 1
Jumlah kehadiran setiap dewan
5 1 1 1 1
komisaris
Mekanisme dan kriteria self assesment
6 0 0 0 0
tentang kinerja dewan komisaris
7 Nama dan susunan komite penunjang 1 1 1 1
8 Fungsi dan mekanisme kerja komite 1 1 1 1
9 Jumlah rapat komite 1 1 1 1
10 Jumlah kehadiran komite 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
11 0 0 0 0
kerja komite
12 Laporan pelaksanaan tugas komite 0
Nama anggota Dewan Pengawas
13 0 0 0 0
Syariah
Jumlah rapat Dewan Pengawas
14 0 0 0 0
Syariah
Jumlah kehadiran Dewan Pengawas
15 0 0 0 0
Syariah
Mekanisme dan Kriteria Self
16 0 0 0 0
Assesment Dewan Pengawas Syariah
17 Nama anggota direksi 1 1 1 1
18 Jabatan Anggota direksi 1 1 1 1
19 Fungsi direksi 1 1 1 1
20 Pengambilan keputusan direksi 0 0 0 0
21 Pendelegasian wewenang direksi 0 0 0 0
22 Jumlah rapat anggota direksi 1 1 1 1
23 Jumlah kehadiran anggota direksi 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
24 0 0 0 0
kinerja anggota direksi
25 Efektivitas fungsi kepatuhan 0 0 0 0
26 Efektivitas audit internal 1 0 0 0
27 Efektivitas audit eksternal 0 0 0 0
28 Batas maksimum penyaluran kredit 1 1 0 1
29 Laporan kinerja keuangan 1 1 1 1
30 Transparansi produk 1 1 1 1
Laporan perubahan manajemen risiko,
31 0 0 0 0
SPI, dan Sistem teknologi
32 Pembayaran zakat 0 0 0 0
33 Corporate Social Responsibility 1 1 1 1
Fungsi penyalur dan penerima dana
34 0 0 0 0
sosial
35 Visi 1 1 1 1
36 Misi 1 1 1 1
37 Nilai 0 0 0 0
Pemegang saham pengendali
38 1 0 0 1
perusahaan
39 Investor berbasis profit and loss 0 0 0 0
Kebijakan dan jumlah remunerasi
40 0 0 0 0
dewan komisaris, direksi, dps
Transaksi pihak ketiga yang memiliki
41 0 0 0 0
benturan kepentingan
42 Hasil penerapan ggbs 0 0 0 0
Total pengungkapan 22 20 19 21
SKLT
N 201 201 202 202
INDIKATOR
O 8 9 0 1
1 Nama anggota dewan komisaris 1 1 1 1
2 Status dewan komisaris 1 1 1 1
Fungsi dan mekanisme kerja dewan
3 1 1 1 1
komisaris
4 Jumlah rapat dewan komisaris 1 1 1 1
Jumlah kehadiran setiap dewan
5 1 1 1 1
komisaris
Mekanisme dan kriteria self assesment
6 1 1 1 1
tentang kinerja dewan komisaris
7 Nama dan susunan komite penunjang 1 1 1 1
8 Fungsi dan mekanisme kerja komite 1 1 1 1
9 Jumlah rapat komite 1 1 1 1
10 Jumlah kehadiran komite 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
11 1 1 1 1
kerja komite
12 Laporan pelaksanaan tugas komite 0 0 0 0
Nama anggota Dewan Pengawas
13 0 0 0 0
Syariah
Jumlah rapat Dewan Pengawas
14 0 0 0 0
Syariah
Jumlah kehadiran Dewan Pengawas
15 0 0 0 0
Syariah
Mekanisme dan Kriteria Self
16 0 0 0 0
Assesment Dewan Pengawas Syariah
17 Nama anggota direksi 1 1 1 1
18 Jabatan Anggota direksi 1 1 1 1
19 Fungsi direksi 1 1 1 1
20 Pengambilan keputusan direksi 0 0 0 0
21 Pendelegasian wewenang direksi 0 0 0 0
22 Jumlah rapat anggota direksi 1 1 1 1
23 Jumlah kehadiran anggota direksi 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
24 1 1 1 1
kinerja anggota direksi
25 Efektivitas fungsi kepatuhan 0 0 0 0
26 Efektivitas audit internal 1 1 1 1
27 Efektivitas audit eksternal 1 1 1 1
28 Batas maksimum penyaluran kredit 0 0 0 0
29 Laporan kinerja keuangan 1 1 1 1
30 Transparansi produk 1 1 1 1
Laporan perubahan manajemen risiko,
31 1 1 1 1
SPI, dan Sistem teknologi
32 Pembayaran zakat 0 0 0 0
33 Corporate Social Responsibility 1 1 1 1
Fungsi penyalur dan penerima dana
34 0 0 0 0
sosial
35 Visi 1 1 1 1
36 Misi 1 1 1 1
37 Nilai 0 0 0 0
Pemegang saham pengendali
38 1 1 1 1
perusahaan
39 Investor berbasis profit and loss 0 0 0 0
Kebijakan dan jumlah remunerasi
40 1 1 1 1
dewan komisaris, direksi, dps
Transaksi pihak ketiga yang memiliki
41 1 1 1 1
benturan kepentingan
42 Hasil penerapan ggbs 0 0 0 0
Total pengungkapan 28 28 28 28

TSPC
N 201 201 202 202
INDIKATOR
O 8 9 0 1
1 Nama anggota dewan komisaris 1 1 1 1
2 Status dewan komisaris 1 1 1 1
Fungsi dan mekanisme kerja dewan
3 1 1 1 1
komisaris
4 Jumlah rapat dewan komisaris 0 0 0 0
Jumlah kehadiran setiap dewan
5 0 0 0 0
komisaris
Mekanisme dan kriteria self assesment
6 0 0 0 0
tentang kinerja dewan komisaris
7 Nama dan susunan komite penunjang 1 1 1 1
8 Fungsi dan mekanisme kerja komite 1 1 1 1
9 Jumlah rapat komite 0 0 0 0
10 Jumlah kehadiran komite 0 0 0 0
Mekanisme dan kriteria penilaian
11 0 0 0 0
kerja komite
12 Laporan pelaksanaan tugas komite 0 0 0 0
Nama anggota Dewan Pengawas
13 0 0 0 0
Syariah
Jumlah rapat Dewan Pengawas
14 0 0 0 0
Syariah
Jumlah kehadiran Dewan Pengawas
15 0 0 0 0
Syariah
Mekanisme dan Kriteria Self
16 0 0 0 0
Assesment Dewan Pengawas Syariah
17 Nama anggota direksi 1 1 1 1
18 Jabatan Anggota direksi 1 1 1 1
19 Fungsi direksi 1 1 1 1
20 Pengambilan keputusan direksi 0 0 0 0
21 Pendelegasian wewenang direksi 0 0 0 0
22 Jumlah rapat anggota direksi 0 0 0 0
23 Jumlah kehadiran anggota direksi 0 0 0 0
Mekanisme dan kriteria penilaian
24 0 0 0 0
kinerja anggota direksi
25 Efektivitas fungsi kepatuhan 0 0 0 0
26 Efektivitas audit internal 1 1 1 1
27 Efektivitas audit eksternal 0 0 0 0
28 Batas maksimum penyaluran kredit 1 1 0 1
29 Laporan kinerja keuangan 1 1 1 1
30 Transparansi produk 1 1 1 1
Laporan perubahan manajemen risiko,
31 1 1 1 1
SPI, dan Sistem teknologi
32 Pembayaran zakat 0 0 0 0
33 Corporate Social Responsibility 1 1 1 1
Fungsi penyalur dan penerima dana
34 0 0 0 0
sosial
35 Visi 0 0 0 0
36 Misi 1 1 1 1
37 Nilai 1 1 1 1
Pemegang saham pengendali
38 0 0 1 0
perusahaan
39 Investor berbasis profit and loss 0 0 0 0
Kebijakan dan jumlah remunerasi
40 0 0 0 0
dewan komisaris, direksi, dps
Transaksi pihak ketiga yang memiliki
41 0 0 0 0
benturan kepentingan
42 Hasil penerapan ggbs 0 0 0 0
Total pengungkapan 16 16 16 16
ULTJ
N 201 201 202 202
INDIKATOR
O 8 9 0 1
1 Nama anggota dewan komisaris 1 1 1 1
2 Status dewan komisaris 1 1 1 1
Fungsi dan mekanisme kerja dewan
3 1 1 1 1
komisaris
4 Jumlah rapat dewan komisaris 1 1 1 1
Jumlah kehadiran setiap dewan
5 1 1 1 1
komisaris
Mekanisme dan kriteria self assesment
6 0 0 0 0
tentang kinerja dewan komisaris
7 Nama dan susunan komite penunjang 1 1 1 1
8 Fungsi dan mekanisme kerja komite 1 1 1 1
9 Jumlah rapat komite 0 0 0 0
10 Jumlah kehadiran komite 0 0 0 0
Mekanisme dan kriteria penilaian
11 0 0 0 0
kerja komite
12 Laporan pelaksanaan tugas komite 0 0 0 0
Nama anggota Dewan Pengawas
13 0 0 0 0
Syariah
Jumlah rapat Dewan Pengawas
14 0 0 0 0
Syariah
Jumlah kehadiran Dewan Pengawas
15 0 0 0 0
Syariah
Mekanisme dan Kriteria Self
16 0 0 0 0
Assesment Dewan Pengawas Syariah
17 Nama anggota direksi 1 1 1 1
18 Jabatan Anggota direksi 1 1 1 1
19 Fungsi direksi 1 1 1 1
20 Pengambilan keputusan direksi 0 0 0 0
21 Pendelegasian wewenang direksi 0 0 0 0
22 Jumlah rapat anggota direksi 1 1 1 1
23 Jumlah kehadiran anggota direksi 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
24 1 1 1 1
kinerja anggota direksi
25 Efektivitas fungsi kepatuhan 0 0 0 0
26 Efektivitas audit internal 1 1 1 1
27 Efektivitas audit eksternal 0 0 0 0
28 Batas maksimum penyaluran kredit 0 0 0 0
29 Laporan kinerja keuangan 1 1 1 1
30 Transparansi produk 1 1 1 1
Laporan perubahan manajemen risiko,
31 1 1 1 1
SPI, dan Sistem teknologi
32 Pembayaran zakat 0 0 0 0
33 Corporate Social Responsibility 1 1 1 1
Fungsi penyalur dan penerima dana
34 0 0 0 0
sosial
35 Visi 1 1 1 1
36 Misi 1 1 1 1
37 Nilai 1 1 1 1
Pemegang saham pengendali
38 1 1 1 1
perusahaan
39 Investor berbasis profit and loss 0 0 0 0
Kebijakan dan jumlah remunerasi
40 1 1 1 1
dewan komisaris, direksi, dps
Transaksi pihak ketiga yang memiliki
41 0 0 0 0
benturan kepentingan
42 Hasil penerapan ggbs 0 0 0 0
Total pengungkapan 23 23 23 23

UNVR
N 201 201 202 202
INDIKATOR
O 8 9 0 1
1 Nama anggota dewan komisaris 1 1 1 1
2 Status dewan komisaris 1 1 1 1
Fungsi dan mekanisme kerja dewan
3 1 1 1 1
komisaris
4 Jumlah rapat dewan komisaris 1 1 1 1
Jumlah kehadiran setiap dewan
5 1 1 1 1
komisaris
Mekanisme dan kriteria self assesment
6 1 1 1 1
tentang kinerja dewan komisaris
7 Nama dan susunan komite penunjang 1 1 1 1
8 Fungsi dan mekanisme kerja komite 1 1 1 1
9 Jumlah rapat komite 1 1 1 1
10 Jumlah kehadiran komite 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
11 1 1 1 1
kerja komite
12 Laporan pelaksanaan tugas komite 0 0 0 0
Nama anggota Dewan Pengawas
13 0 0 0 0
Syariah
Jumlah rapat Dewan Pengawas
14 0 0 0 0
Syariah
Jumlah kehadiran Dewan Pengawas
15 0 0 0 0
Syariah
Mekanisme dan Kriteria Self
16 0 0 0 0
Assesment Dewan Pengawas Syariah
17 Nama anggota direksi 1 1 1 1
18 Jabatan Anggota direksi 1 1 1 1
19 Fungsi direksi 1 1 1 1
20 Pengambilan keputusan direksi 0 0 0 0
21 Pendelegasian wewenang direksi 1 1 1 1
22 Jumlah rapat anggota direksi 1 1 1 1
23 Jumlah kehadiran anggota direksi 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
24 1 1 1 1
kinerja anggota direksi
25 Efektivitas fungsi kepatuhan 0 0 0 0
26 Efektivitas audit internal 1 1 1 1
27 Efektivitas audit eksternal 1 1 1 1
28 Batas maksimum penyaluran kredit 1 1 1 1
29 Laporan kinerja keuangan 1 1 1 1
30 Transparansi produk 1 1 1 1
Laporan perubahan manajemen risiko,
31 1 1 1 1
SPI, dan Sistem teknologi
32 Pembayaran zakat 0 0 0 0
33 Corporate Social Responsibility 1 1 1 1
Fungsi penyalur dan penerima dana
34 0 0 0 0
sosial
35 Visi 1 1 1 1
36 Misi 1 1 1 1
37 Nilai 1 1 1 1
Pemegang saham pengendali
38 1 1 1 1
perusahaan
39 Investor berbasis profit and loss 1 1 1 1
Kebijakan dan jumlah remunerasi
40 1 1 1 1
dewan komisaris, direksi, dps
Transaksi pihak ketiga yang memiliki
41 1 1 1 1
benturan kepentingan
42 Hasil penerapan ggbs 0 0 0 0
Total pengungkapan 32 32 32 32
WOOD
N 201 201 202 202
INDIKATOR
O 8 9 0 1
1 Nama anggota dewan komisaris 1 1 1 1
2 Status dewan komisaris 1 1 1 1
Fungsi dan mekanisme kerja dewan
3 1 1 1 1
komisaris
4 Jumlah rapat dewan komisaris 1 1 1 1
Jumlah kehadiran setiap dewan
5 1 1 1 1
komisaris
Mekanisme dan kriteria self assesment
6 0 0 0 0
tentang kinerja dewan komisaris
7 Nama dan susunan komite penunjang 1 1 1 1
8 Fungsi dan mekanisme kerja komite 1 1 1 1
9 Jumlah rapat komite 1 1 1 1
10 Jumlah kehadiran komite 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
11 0 0 0 0
kerja komite
12 Laporan pelaksanaan tugas komite
Nama anggota Dewan Pengawas
13 0 0 0 0
Syariah
Jumlah rapat Dewan Pengawas
14 0 0 0 0
Syariah
Jumlah kehadiran Dewan Pengawas
15 0 0 0 0
Syariah
Mekanisme dan Kriteria Self
16 0 0 0 0
Assesment Dewan Pengawas Syariah
17 Nama anggota direksi 1 1 1 1
18 Jabatan Anggota direksi 1 1 1 1
19 Fungsi direksi 1 1 1 1
20 Pengambilan keputusan direksi 0 0 0 0
21 Pendelegasian wewenang direksi 0 0 0 0
22 Jumlah rapat anggota direksi 1 1 1 1
23 Jumlah kehadiran anggota direksi 1 1 1 1
Mekanisme dan kriteria penilaian
24 0 0 0 0
kinerja anggota direksi
25 Efektivitas fungsi kepatuhan 0 0 0 0
26 Efektivitas audit internal 1 1 1 1
27 Efektivitas audit eksternal 0 0 0 0
28 Batas maksimum penyaluran kredit 1 1 1 1
29 Laporan kinerja keuangan 1 1 1 1
30 Transparansi produk 1 1 1 1
Laporan perubahan manajemen risiko,
31 1 1 1 1
SPI, dan Sistem teknologi
32 Pembayaran zakat 0 0 0 0
33 Corporate Social Responsibility 1 1 1 1
Fungsi penyalur dan penerima dana
34 0 0 0 0
sosial
35 Visi 1 1 1 1
36 Misi 1 1 1 1
37 Nilai 1 1 1 1
Pemegang saham pengendali
38 1 1 1 1
perusahaan
39 Investor berbasis profit and loss 0 0 0 0
Kebijakan dan jumlah remunerasi
40 1 1 1 1
dewan komisaris, direksi, dps
Transaksi pihak ketiga yang memiliki
41 1 1 1 1
benturan kepentingan
42 Hasil penerapan ggbs 0 0 0 0
Total pengungkapan 26 26 26 26
Lampiran 3 Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)
ADES
201 201 202 202
Tema Pendanaan dan Investasi
8 9 0 1
Aktivitas yang mengandung riba
1 (beban bunga dan pendapatan 0 0 0 0
bunga)
2 Kegiatan yang mengandung gharar 0 0 0 0
3 Zakat 0 0 0 0
Kebijakan atas keterlambatan
4 pembayaran piutang dan 0 0 0 0
penghapusan piutang tak tertagih
5 Kegiatan investasi 1 1 1 1
6 Proyek pembiayaan 0 0 0 0
Tema
Produk dan Jasa
2
Pernyataan DPS terhadap kehalalan
7 0 0 0 0
produk dan jasa baru
8 Jenis dan definisi setiap produk 1 1 1 1
9 Pelayanan atas pengaduan nasabah 0 0 0 0
Tema
Karyawan
3
10 Jumlah karyawan 1 1 1 1
11 Jam kerja 0 0 0 0
12 Hari libur 0 0 0 0
13 Tunjangan karyawan 0 0 0 0
14 Kebijakan remunerasi 0 0 0 0
15 Pendidikan dan pelatihan karyawan 1 1 1 1
Kesamaan peluang bagi seluruh
16 0 0 0 0
karyawan
Apresiasi terhadap karyawan
17 0 0 0 0
berprestasi
Kesehatan dan keselamatan
18 1 1 1 1
karyawan
Keterlibatan karyawan di
19 0 0 0 0
perusahaan
20 Tempat ibadah yang memadai 0 0 0 0
21 Waktu ibadah 0 0 0 0
22 Kesejahteraan karyawan 0 0 0 0
23 Karyawan difabel 0 0 0 0
Tema Masyarakat
4
24 Sedekah/donasi 0 0 0 0
25 Wakaf 0 0 0 0
26 Pinjaman kebajikan 1 1 1 1
27 Relawan 0 0 0 0
28 Pemberian beasiswa sekolah 0 0 0 0
Pemberdayaan kerja para lulusan
29 0 0 0 0
sekolah/kuliah
30 Pengembangan generasi muda 0 0 0 0
Peningkatan kualitas hidup
31 0 0 0 0
masyarakat miskin
32 Kepedulian terhadap anak-anak 0 0 0 0
33 Kegiatan amal atau social 0 0 0 0
Menyokong kegiatan-kegiatan
34 kesehatan, hiburan, olahraga, 1 1 1 1
budaya, pendidikan, dan keagamaan
Tema
Lingkungan
5
35 Konservasi lingkungan hidup 1 1 1 1
Kegiatan mengurangi efek
pemanasan global (meminimalisasi
36 1 1 1 1
polusi, pengelolaan limbah,
pengelolaan air bersih, dll)
Pendidikan terhadap lingkungan
37 0 0 0 0
hidup
Penghargaan dibidang lingkungan
38 0 0 0 0
hidup
Sistem manajemen lingkungan
39 0 0 0 0
hidup
Total Pengungkapan 9 9 9 9

CAMP
201 201 202 202
Tema
Pendanaan dan Investasi 8 9 0 1
Aktivitas yang mengandung riba
1 (beban bunga dan pendapatan 0 0 0 0
bunga)
2 Kegiatan yang mengandung gharar 0 0 0 0
3 Zakat 0 0 0 0
Kebijakan atas keterlambatan
4 0 0 0 0
pembayaran piutang dan
penghapusan piutang tak tertagih
5 Kegiatan investasi 1 0 0 0
6 Proyek pembiayaan 0 0 0 0
Tema
Produk dan Jasa
2
Pernyataan DPS terhadap kehalalan
7 1 1 1 1
produk dan jasa baru
8 Jenis dan definisi setiap produk 1 1 1 1
9 Pelayanan atas pengaduan nasabah 1 1 1 1
Tema
Karyawan
3
10 Jumlah karyawan 1 1 1 1
11 Jam kerja 1 0 0 0
12 Hari libur 1 0 0 0
13 Tunjangan karyawan 1 0 1 1
14 Kebijakan remunerasi 1 0 1 0
15 Pendidikan dan pelatihan karyawan 1 1 1 1
Kesamaan peluang bagi seluruh
16 1 1 1 1
karyawan
Apresiasi terhadap karyawan
17 1 1 1 1
berprestasi
Kesehatan dan keselamatan
18 1 1 1 1
karyawan
Keterlibatan karyawan di
19 1 1 1 1
perusahaan
20 Tempat ibadah yang memadai 0 0 0 0
21 Waktu ibadah 0 0 0 0
22 Kesejahteraan karyawan 1 0 1 1
23 Karyawan difabel 0 0 0 0
Tema
Masyarakat
4
24 Sedekah/donasi 0 1 1 1
25 Wakaf 0 0 0 0
26 Pinjaman kebajikan 0 0 0 0
27 Relawan 0 0 0 0
28 Pemberian beasiswa sekolah 0 0 0 0
Pemberdayaan kerja para lulusan
29 1 0 0 0
sekolah/kuliah
30 Pengembangan generasi muda 1 0 0 0
Peningkatan kualitas hidup
31 1 1 0 0
masyarakat miskin
32 Kepedulian terhadap anak-anak 0 1 1 1
33 Kegiatan amal atau sosial 0 1 1 1
Menyokong kegiatan-kegiatan
34 kesehatan, hiburan, olahraga, 1 1 1 1
budaya, pendidikan, dan keagamaan
Tema
Lingkungan
5
35 Konservasi lingkungan hidup 1 1 1 1
Kegiatan mengurangi efek
pemanasan global (meminimalisasi
36 1 1 1 1
polusi, pengelolaan limbah,
pengelolaan air bersih, dll)
Pendidikan terhadap lingkungan
37 0 0 0 0
hidup
Penghargaan dibidang lingkungan
38 1 1 1 1
hidup
Sistem manajemen lingkungan
39 0 0 0 0
hidup
Total Pengungkapan 22 17 19 18

CEKA
201 201 202 202
Tema
Pendanaan dan Investasi 8 9 0 1
Aktivitas yang mengandung riba
1 (beban bunga dan pendapatan 0 0 0 0
bunga)
2 Kegiatan yang mengandung gharar 0 0 0 0
3 Zakat 0 0 0 0
Kebijakan atas keterlambatan
4 pembayaran piutang dan 0 0 0 0
penghapusan piutang tak tertagih
5 Kegiatan investasi 0 0 0 0
6 Proyek pembiayaan 0 0 0 0
Tema
Produk dan Jasa
2
Pernyataan DPS terhadap kehalalan
7 1 1 1 1
produk dan jasa baru
8 Jenis dan definisi setiap produk 1 1 1 1
9 Pelayanan atas pengaduan nasabah 1 1 1 1
Tema
Karyawan
3
10 Jumlah karyawan 1 1 1 1
11 Jam kerja 0 0 0 0
12 Hari libur 0 0 0 0
13 Tunjangan karyawan 1 1 1 1
14 Kebijakan remunerasi 1 1 1 1
15 Pendidikan dan pelatihan karyawan 1 1 1 1
Kesamaan peluang bagi seluruh
16 1 1 1 1
karyawan
Apresiasi terhadap karyawan
17 0 0 0 0
berprestasi
Kesehatan dan keselamatan
18 1 1 1 1
karyawan
Keterlibatan karyawan di
19 0 0 0 0
perusahaan
20 Tempat ibadah yang memadai 0 0 0 0
21 Waktu ibadah 0 0 0 0
22 Kesejahteraan karyawan 1 1 1 1
23 Karyawan difabel 0 0 0 0
Tema
Masyarakat
4
24 Sedekah/donasi 0 0 0 0
25 Wakaf 0 0 0 0
26 Pinjaman kebajikan 0 0 0 0
27 Relawan 0 0 1 0
28 Pemberian beasiswa sekolah 0 0 0 0
Pemberdayaan kerja para lulusan
29 0 0 0 0
sekolah/kuliah
30 Pengembangan generasi muda 0 0 0 0
Peningkatan kualitas hidup
31 1 1 1 1
masyarakat miskin
32 Kepedulian terhadap anak-anak 0 0 0 0
33 Kegiatan amal atau sosial 1 1 1 1
Menyokong kegiatan-kegiatan
34 kesehatan, hiburan, olahraga, 1 1 1 1
budaya, pendidikan, dan keagamaan
Tema
Lingkungan
5
35 Konservasi lingkungan hidup 1 1 1 1
Kegiatan mengurangi efek
36 pemanasan global (meminimalisasi 1 1 1 1
polusi, pengelolaan limbah,
pengelolaan air bersih, dll)
Pendidikan terhadap lingkungan
37 0 0 0 0
hidup
Penghargaan dibidang lingkungan
38 0 0 0 0
hidup
Sistem manajemen lingkungan
39 0 0 0 0
hidup
Total Pengungkapan 15 15 16 15

CLEO
201 201 202 202
Tema
Pendanaan dan Investasi 8 9 0 1
Aktivitas yang mengandung riba
1 (beban bunga dan pendapatan 0 0 0 0
bunga)
2 Kegiatan yang mengandung gharar 0 0 0 0
3 Zakat 0 0 0 0
Kebijakan atas keterlambatan
4 pembayaran piutang dan 0 0 0 0
penghapusan piutang tak tertagih
5 Kegiatan investasi 1 1 1 1
6 Proyek pembiayaan 0 0 0 0
Tema
Produk dan Jasa
2
Pernyataan DPS terhadap kehalalan
7 0 0 0 0
produk dan jasa baru
8 Jenis dan definisi setiap produk 1 1 1 1
9 Pelayanan atas pengaduan nasabah 1 1 1 1
Tema
Karyawan
3
10 Jumlah karyawan 1 1 1 1
11 Jam kerja 0 0 0 0
12 Hari libur 0 0 0 0
13 Tunjangan karyawan 0 0 0 0
14 Kebijakan remunerasi 0 0 0 0
15 Pendidikan dan pelatihan karyawan 1 1 1 1
Kesamaan peluang bagi seluruh
16 0 0 0 0
karyawan
Apresiasi terhadap karyawan
17 0 0 0 0
berprestasi
18 Kesehatan dan keselamatan 1 1 1 1
karyawan
Keterlibatan karyawan di
19 0 0 0 0
perusahaan
20 Tempat ibadah yang memadai 0 0 0 0
21 Waktu ibadah 0 0 0 0
22 Kesejahteraan karyawan 0 0 0 0
23 Karyawan difabel 0 0 0 0
Tema
Masyarakat
4
24 Sedekah/donasi 0 0 0 0
25 Wakaf 0 0 0 0
26 Pinjaman kebajikan 0 0 0 0
27 Relawan 0 0 0 0
28 Pemberian beasiswa sekolah 0 0 0 0
Pemberdayaan kerja para lulusan
29 0 0 0 0
sekolah/kuliah
30 Pengembangan generasi muda 0 0 0 0
Peningkatan kualitas hidup
31 0 0 0 0
masyarakat miskin
32 Kepedulian terhadap anak-anak 1 1 1 1
33 Kegiatan amal atau sosial 1 1 1 1
Menyokong kegiatan-kegiatan
34 kesehatan, hiburan, olahraga, 1 1 1 1
budaya, pendidikan, dan keagamaan
Tema
Lingkungan
5
35 Konservasi lingkungan hidup 1 1 1 1
Kegiatan mengurangi efek
pemanasan global (meminimalisasi
36 1 1 1 1
polusi, pengelolaan limbah,
pengelolaan air bersih, dll)
Pendidikan terhadap lingkungan
37 0 0 0 0
hidup
Penghargaan dibidang lingkungan
38 1 0 0 0
hidup
Sistem manajemen lingkungan
39 1 1 0 0
hidup
Total Pengungkapan 13 12 11 11

DVLA
Tema Pendanaan dan Investasi 201 201 202 202
8 9 0 1
Aktivitas yang mengandung riba
1 (beban bunga dan pendapatan 0 0 0 0
bunga)
2 Kegiatan yang mengandung gharar 0 0 0 0
3 Zakat 0 0 0 0
Kebijakan atas keterlambatan
4 pembayaran piutang dan 0 0 0 0
penghapusan piutang tak tertagih
5 Kegiatan investasi 1 1 1 1
6 Proyek pembiayaan 0 0 0 0
Tema
Produk dan Jasa
2
Pernyataan DPS terhadap kehalalan
7 1 1 1 1
produk dan jasa baru
8 Jenis dan definisi setiap produk 1 1 1 1
9 Pelayanan atas pengaduan nasabah 1 1 1 1
Tema
Karyawan
3
10 Jumlah karyawan 1 1 1 1
11 Jam kerja 0 0 0 0
12 Hari libur 0 0 0 0
13 Tunjangan karyawan 1 0 0 1
14 Kebijakan remunerasi 1 1 1 1
15 Pendidikan dan pelatihan karyawan 1 1 1 1
Kesamaan peluang bagi seluruh
16 1 1 1 1
karyawan
Apresiasi terhadap karyawan
17 1 1 0 1
berprestasi
Kesehatan dan keselamatan
18 1 1 1 1
karyawan
Keterlibatan karyawan di
19 1 1 1 1
perusahaan
20 Tempat ibadah yang memadai 0 0 0 0
21 Waktu ibadah 0 0 0 0
22 Kesejahteraan karyawan 1 0 1 1
23 Karyawan difabel 0 0 0 0
Tema
Masyarakat
4
24 Sedekah/donasi 1 0 1 1
25 Wakaf 0 0 0 0
26 Pinjaman kebajikan 0 0 0 0
27 Relawan 0 0 0 0
28 Pemberian beasiswa sekolah 0 0 0 0
Pemberdayaan kerja para lulusan
29 0 0 0 0
sekolah/kuliah
30 Pengembangan generasi muda 0 0 0 0
Peningkatan kualitas hidup
31 0 0 0 0
masyarakat miskin
32 Kepedulian terhadap anak-anak 1 1 1 1
33 Kegiatan amal atau sosial 1 1 1 1
Menyokong kegiatan-kegiatan
34 kesehatan, hiburan, olahraga, 1 1 1 1
budaya, pendidikan, dan keagamaan
Tema
Lingkungan
5
35 Konservasi lingkungan hidup 1 1 1 1
Kegiatan mengurangi efek
pemanasan global (meminimalisasi
36 1 1 1 1
polusi, pengelolaan limbah,
pengelolaan air bersih, dll)
Pendidikan terhadap lingkungan
37 0 0 0 0
hidup
Penghargaan dibidang lingkungan
38 0 0 0 0
hidup
Sistem manajemen lingkungan
39 0 0 1 1
hidup
Total Pengungkapan 19 16 18 20

GOOD
201 201 202 202
Tema
Pendanaan dan Investasi 8 9 0 1
Aktivitas yang mengandung riba
1 (beban bunga dan pendapatan 0 0 0 0
bunga)
2 Kegiatan yang mengandung gharar 0 0 0 0
3 Zakat 0 0 0 0
Kebijakan atas keterlambatan
4 pembayaran piutang dan 0 0 0 0
penghapusan piutang tak tertagih
5 Kegiatan investasi 1 1 1 1
6 Proyek pembiayaan 0 0 0 0
Tema
Produk dan Jasa
2
Pernyataan DPS terhadap kehalalan
7 1 1 1 1
produk dan jasa baru
8 Jenis dan definisi setiap produk 1 1 1 1
9 Pelayanan atas pengaduan nasabah 1 1 0 1
Tema
Karyawan
3
10 Jumlah karyawan 1 1 1 1
11 Jam kerja 0 0 0 0
12 Hari libur 0 0 0 0
13 Tunjangan karyawan 1 1 1 1
14 Kebijakan remunerasi 1 1 1 1
15 Pendidikan dan pelatihan karyawan 1 1 1 1
Kesamaan peluang bagi seluruh
16 0 0 0 0
karyawan
Apresiasi terhadap karyawan
17 1 1 1 1
berprestasi
18 Kesehatan dan keselamatan kerja 1 1 1 1
Keterlibatan karyawan di
19 1 1 1 1
perusahaan
20 Tempat ibadah yang memadai 0 0 0 0
21 Waktu ibadah 0 0 0 0
22 Kesejahteraan karyawan 1 1 1 1
23 Karyawan difabel 0 0 0 0
Tema
Masyarakat
4
24 Sedekah/donasi 0 0 0 0
25 Wakaf 0 0 0 0
26 Pinjaman kebajikan 0 0 0 0
27 Relawan 1 1 1 1
28 Pemberian beasiswa sekolah 0 0 0 0
Pemberdayaan kerja para lulusan
29 1 1 1 1
sekolah/kuliah
30 Pengembangan generasi muda 1 1 1 1
Peningkatan kualitas hidup
31 1 1 1 1
masyarakat miskin
32 Kepedulian terhadap anak-anak 1 1 1 1
33 Kegiatan amal atau sosial 1 1 1 1
Menyokong kegiatan-kegiatan
34 1 1 1 1
kesehatan, hiburan, olahraga,
budaya, pendidikan, dan keagamaan
Tema
Lingkungan
5
35 Konservasi lingkungan hidup 1 1 1 1
Kegiatan mengurangi efek
pemanasan global (meminimalisasi
36 1 1 1 1
polusi, pengelolaan limbah,
pengelolaan air bersih, dll)
Pendidikan terhadap lingkungan
37 0 0 0 0
hidup
Penghargaan dibidang lingkungan
38 0 0 0 0
hidup
Sistem manajemen lingkungan
39 0 0 0 0
hidup
Total Pengungkapan 21 21 20 21

HOKI
201 201 202 202
Tema
Pendanaan dan Investasi 8 9 0 1
Aktivitas yang mengandung riba
1 (beban bunga dan pendapatan 0 0 0 0
bunga)
2 Kegiatan yang mengandung gharar 0 0 0 0
3 Zakat 0 0 0 0
Kebijakan atas keterlambatan
4 pembayaran piutang dan 0 0 0 0
penghapusan piutang tak tertagih
5 Kegiatan investasi 1 1 1 1
6 Proyek pembiayaan 0 0 0 0
Tema
Produk dan Jasa
2
Pernyataan DPS terhadap kehalalan
7 1 1 1 1
produk dan jasa baru
8 Jenis dan definisi setiap produk 1 1 1 1
9 Pelayanan atas pengaduan nasabah 1 1 1 1
Tema
Karyawan
3
10 Jumlah karyawan 1 1 1 1
11 Jam kerja 0 0 0 0
12 Hari libur 0 0 0 0
13 Tunjangan karyawan 1 1 1 0
14 Kebijakan remunerasi 0 0 0 1
15 Pendidikan dan pelatihan karyawan 1 1 1 1
Kesamaan peluang bagi seluruh
16 0 0 0 1
karyawan
Apresiasi terhadap karyawan
17 1 1 1 0
berprestasi
18 Kesehatan dan keselamatan kerja 1 1 1 1
Keterlibatan karyawan di
19 1 1 1 0
perusahaan
20 Tempat ibadah yang memadai 0 0 0 0
21 Waktu ibadah 0 0 0 0
22 Kesejahteraan karyawan 1 1 1 1
23 Karyawan difabel 0 0 0 0
Tema
Masyarakat 0
4
24 Sedekah/donasi 1 0 1 0
25 Wakaf 0 0 0 0
26 Pinjaman kebajikan 0 0 0 0
27 Relawan 0 0 0 0
28 Pemberian beasiswa sekolah 0 0 0 0
Pemberdayaan kerja para lulusan
29 0 0 0 0
sekolah/kuliah
30 Pengembangan generasi muda 0 0 0 0
Peningkatan kualitas hidup
31 0 0 0 0
masyarakat miskin
32 Kepedulian terhadap anak-anak 0 0 1 0
33 Kegiatan amal atau social 1 1 1 0
Menyokong kegiatan-kegiatan
34 kesehatan, hiburan, olahraga, 1 1 1 0
budaya, pendidikan, dan keagamaan
Tema
Lingkungan 0
5
35 Konservasi lingkungan hidup 1 1 1 1
Kegiatan mengurangi efek
pemanasan global (meminimalisasi
36 1 1 1 1
polusi, pengelolaan limbah,
pengelolaan air bersih, dll)
Pendidikan terhadap lingkungan
37 0 0 0 0
hidup
Penghargaan dibidang lingkungan
38 0 0 1 1
hidup
Sistem manajemen lingkungan
39 0 0 0 0
hidup
Total Pengungkapan 16 15 18 13

ICBP
201 201 202 202
Tema
Pendanaan dan Investasi 8 9 0 1
Aktivitas yang mengandung riba
1 (beban bunga dan pendapatan 0 0 0 0
bunga)
2 Kegiatan yang mengandung gharar 0 0 0 0
3 Zakat 0 0 0 0
Kebijakan atas keterlambatan
4 pembayaran piutang dan 0 0 0 0
penghapusan piutang tak tertagih
5 Kegiatan investasi 0 0 0 0
6 Proyek pembiayaan 0 0 0 0
Tema
Produk dan Jasa
2
Pernyataan DPS terhadap kehalalan
7 1 1 1 1
produk dan jasa baru
8 Jenis dan definisi setiap produk 1 1 1 1
9 Pelayanan atas pengaduan nasabah 1 1 1 1
Tema
Karyawan
3
10 Jumlah karyawan 0 0 0 0
11 Jam kerja 0 0 0 0
12 Hari libur 0 0 0 0
13 Tunjangan karyawan 1 1 1 1
14 Kebijakan remunerasi 1 1 1 1
15 Pendidikan dan pelatihan karyawan 1 1 1 1
Kesamaan peluang bagi seluruh
16 1 1 1 1
karyawan
Apresiasi terhadap karyawan
17 0 0 0 0
berprestasi
18 Kesehatan dan keselamatan kerja 1 1 1 1
Keterlibatan karyawan di
19 0 0 0 0
perusahaan
20 Tempat ibadah yang memadai 0 0 0 0
21 Waktu ibadah 0 0 0 0
22 Kesejahteraan karyawan 1 1 1 1
23 Karyawan difabel 0 0 0 0
Tema
Masyarakat
4
24 Sedekah/donasi 0 0 0 0
25 Wakaf 0 0 0 0
26 Pinjaman kebajikan 0 0 0 0
27 Relawan 0 0 0 0
28 Pemberian beasiswa sekolah 1 1 1 1
Pemberdayaan kerja para lulusan
29 0 0 0 0
sekolah/kuliah
30 Pengembangan generasi muda 1 1 1 1
Peningkatan kualitas hidup
31 1 1 1 1
masyarakat miskin
32 Kepedulian terhadap anak-anak 1 1 1 1
33 Kegiatan amal atau social 1 1 1 1
Menyokong kegiatan-kegiatan
34 kesehatan, hiburan, olahraga, 1 1 1 1
budaya, pendidikan, dan keagamaan
Tema
Lingkungan
5
35 Konservasi lingkungan hidup 1' 1' 1' 1'
Kegiatan mengurangi efek
pemanasan global (meminimalisasi
36 1 1 1 1
polusi, pengelolaan limbah,
pengelolaan air bersih, dll)
Pendidikan terhadap lingkungan
37 0 0 0 0
hidup
Penghargaan dibidang lingkungan
38 1 1 1 1
hidup
Sistem manajemen lingkungan
39 0 0 0 0
hidup
Total Pengungkapan 17 17 17 17

INDF
201 201 202 202
Tema
Pendanaan dan Investasi 8 9 0 1
Aktivitas yang mengandung riba
1 0 0 0 0
(beban bunga dan pendapatan
bunga)
2 Kegiatan yang mengandung gharar 0 0 0 0
3 Zakat 0 0 0 0
Kebijakan atas keterlambatan
4 pembayaran piutang dan 0 0 0 0
penghapusan piutang tak tertagih
5 Kegiatan investasi 1 1 1 1
6 Proyek pembiayaan 0 0 0 0
Tema
Produk dan Jasa
2
Pernyataan DPS terhadap kehalalan
7 1 1 1 1
produk dan jasa baru
8 Jenis dan definisi setiap produk 1 1 1 1
9 Pelayanan atas pengaduan nasabah 1 1 1 1
Tema
Karyawan
3
10 Jumlah karyawan 1 1 1 1
11 Jam kerja 1 1 1 1
12 Hari libur 1 1 1 1
13 Tunjangan karyawan 1 1 1 1
14 Kebijakan remunerasi 1 1 1 1
15 Pendidikan dan pelatihan karyawan 1 1 1 1
Kesamaan peluang bagi seluruh
16 1 1 1 1
karyawan
Apresiasi terhadap karyawan
17 1 1 1 1
berprestasi
18 Kesehatan dan keselamatan kerja 1 1 1 1
Keterlibatan karyawan di
19 1 1 1 1
perusahaan
20 Tempat ibadah yang memadai 0 0 0 0
21 Waktu ibadah 0 0 0 0
22 Kesejahteraan karyawan 1 1 1 1
23 Karyawan difabel 0 0 0 0
Tema
Masyarakat
4
24 Sedekah/donasi 0 0 0 0
25 Wakaf 0 0 0 0
26 Pinjaman kebajikan 0 0 0 0
27 Relawan 1 1 1 1
28 Pemberian beasiswa sekolah 1 1 1 1
29 Pemberdayaan kerja para lulusan 0 0 0 0
sekolah/kuliah
30 Pengembangan generasi muda 1 1 1 1
Peningkatan kualitas hidup
31 0 0 0 0
masyarakat miskin
32 Kepedulian terhadap anak-anak 1 1 1 1
33 Kegiatan amal atau sosial 1 1 1 1
Menyokong kegiatan-kegiatan
34 kesehatan, hiburan, olahraga, 1 1 1 1
budaya, pendidikan, dan keagamaan
Tema
Lingkungan
5
35 Konservasi lingkungan hidup 1 1 1 1
Kegiatan mengurangi efek
pemanasan global (meminimalisasi
36 1 1 1 1
polusi, pengelolaan limbah,
pengelolaan air bersih, dll)
Pendidikan terhadap lingkungan
37 0 0 0 0
hidup
Penghargaan dibidang lingkungan
38 1 1 1 1
hidup
Sistem manajemen lingkungan
39 0 0 0 0
hidup
Total Pengungkapan 24 24 24 24

KAEF
201 201 202 202
Tema
Pendanaan dan Investasi 8 9 0 1
Aktivitas yang mengandung riba
1 (beban bunga dan pendapatan 0 0 0 0
bunga)
2 Kegiatan yang mengandung gharar 0 0 0 0
3 Zakat 0 0 0 0
Kebijakan atas keterlambatan
4 pembayaran piutang dan 0 0 0 0
penghapusan piutang tak tertagih
5 Kegiatan investasi 1 1 1 1
6 Proyek pembiayaan 0 0 0 0
Tema
Produk dan Jasa
2
Pernyataan DPS terhadap kehalalan
7 1 1 1 1
produk dan jasa baru
8 Jenis dan definisi setiap produk 1 1 1 1
9 Pelayanan atas pengaduan nasabah 1 1 1 1
Tema
Karyawan
3
10 Jumlah karyawan 1 1 1 1
11 Jam kerja 1 1 1 1
12 Hari libur 1 1 1 1
13 Tunjangan karyawan 1 1 1 1
14 Kebijakan remunerasi 1 1 1 1
15 Pendidikan dan pelatihan karyawan 1 1 1 1
Kesamaan peluang bagi seluruh
16 1 1 1 1
karyawan
Apresiasi terhadap karyawan
17 1 1 1 1
berprestasi
18 Kesehatan dan keselamatan kerja 1 1 1 1
Keterlibatan karyawan di
19 1 1 1 1
perusahaan
20 Tempat ibadah yang memadai 1 1 1 1
21 Waktu ibadah 0 0 0 0
22 Kesejahteraan karyawan 1 1 1 1
23 Karyawan difabel 0 0 0 0
Tema
Masyarakat
4
24 Sedekah/donasi 1 1 1 1
25 Wakaf 0 0 0 0
26 Pinjaman kebajikan 0 0 0 0
27 Relawan 0 0 0 0
28 Pemberian beasiswa sekolah 1 1 1 1
Pemberdayaan kerja para lulusan
29 0 0 0 0
sekolah/kuliah
30 Pengembangan generasi muda 0 0 0 0
Peningkatan kualitas hidup
31 0 0 0 0
masyarakat miskin
32 Kepedulian terhadap anak-anak 1 1 1 1
33 Kegiatan amal atau social 1 1 1 1
Menyokong kegiatan-kegiatan
34 kesehatan, hiburan, olahraga, 1 1 1 1
budaya, pendidikan, dan keagamaan
Tema
Lingkungan
5
35 Konservasi lingkungan hidup 0 0 0 0
Kegiatan mengurangi efek
pemanasan global (meminimalisasi
36 1 1 1 1
polusi, pengelolaan limbah,
pengelolaan air bersih, dll)
Pendidikan terhadap lingkungan
37 0 0 0 0
hidup
Penghargaan dibidang lingkungan
38 1 1 1 1
hidup
Sistem manajemen lingkungan
39 1 1 1 1
hidup
Total Pengungkapan 24 24 24 24

KINO
201 201 202 202
Tema
Pendanaan dan Investasi 8 9 0 1
Aktivitas yang mengandung riba
1 (beban bunga dan pendapatan 0 0 0 0
bunga)
2 Kegiatan yang mengandung gharar 0 0 0 0
3 Zakat 0 0 0 0
Kebijakan atas keterlambatan
4 pembayaran piutang dan 0 0 0 0
penghapusan piutang tak tertagih
5 Kegiatan investasi 1 1 1 1
6 Proyek pembiayaan 0 0 0 0
Tema
Produk dan Jasa
2
Pernyataan DPS terhadap kehalalan
7 1 1 1 1
produk dan jasa baru
8 Jenis dan definisi setiap produk 1 1 1 1
9 Pelayanan atas pengaduan nasabah 1 1 1 1
Tema
Karyawan
3
10 Jumlah karyawan 1 1 1 1
11 Jam kerja 0 0 0 0
12 Hari libur 0 0 0 0
13 Tunjangan karyawan 1 1 1 1
14 Kebijakan remunerasi 0 0 0 0
15 Pendidikan dan pelatihan karyawan 1 1 1 1
Kesamaan peluang bagi seluruh
16 1 1 1 1
karyawan
Apresiasi terhadap karyawan
17 1 1 1 1
berprestasi
18 Kesehatan dan keselamatan kerja 1 1 1 1
Keterlibatan karyawan di
19 1 1 1 1
perusahaan
20 Tempat ibadah yang memadai 0 0 0 0
21 Waktu ibadah 0 0 0 0
22 Kesejahteraan karyawan 1 1 1 1
23 Karyawan difabel 0 0 0 0
Tema
Masyarakat
4
24 Sedekah/donasi 1 1 1 1
25 Wakaf 0 0 0 0
26 Pinjaman kebajikan 0 0 0 0
27 Relawan 0 0 0 0
28 Pemberian beasiswa sekolah 0 0 0 0
Pemberdayaan kerja para lulusan
29 1 1 1 1
sekolah/kuliah
30 Pengembangan generasi muda 0 0 0 0
Peningkatan kualitas hidup
31 0 0 0 0
masyarakat miskin
32 Kepedulian terhadap anak-anak 0 0 0 0
33 Kegiatan amal atau sosial 1 1 1 1
Menyokong kegiatan-kegiatan
34 kesehatan, hiburan, olahraga, 1 1 1 1
budaya, pendidikan, dan keagamaan
Tema
Lingkungan
5
35 Konservasi lingkungan hidup 1 1 1 1
Kegiatan mengurangi efek
pemanasan global (meminimalisasi
36 1 1 1 1
polusi, pengelolaan limbah,
pengelolaan air bersih, dll)
Pendidikan terhadap lingkungan
37
hidup
Penghargaan dibidang lingkungan
38 1 1 1 1
hidup
Sistem manajemen lingkungan
39 0 0 0 0
hidup
Total Pengungkapan 19 19 19 19
KLBF
201 201 202 202
Tema
Pendanaan dan Investasi 8 9 0 1
Aktivitas yang mengandung riba
1 (beban bunga dan pendapatan 0 0 0 0
bunga)
2 Kegiatan yang mengandung gharar 0 0 0 0
3 Zakat 0 0 0 0
Kebijakan atas keterlambatan
4 pembayaran piutang dan 0 0 0 0
penghapusan piutang tak tertagih
5 Kegiatan investasi 1 1 1 1
6 Proyek pembiayaan 0 0 0 0
Tema
Produk dan Jasa
2
Pernyataan DPS terhadap kehalalan
7 1 1 1 1
produk dan jasa baru
8 Jenis dan definisi setiap produk 1 1 1 1
9 Pelayanan atas pengaduan nasabah 1 1 1 1
Tema
Karyawan
3
10 Jumlah karyawan 1 1 1 1
11 Jam kerja 0 0 0 0
12 Hari libur 0 0 0 0
13 Tunjangan karyawan 1 1 1 1
14 Kebijakan remunerasi 0 1 1 0
15 Pendidikan dan pelatihan karyawan 1 1 1 1
Kesamaan peluang bagi seluruh
16 1 1 1 1
karyawan
Apresiasi terhadap karyawan
17 0 1 0 1
berprestasi
18 Kesehatan dan keselamatan kerja 1 1 1 1
Keterlibatan karyawan di
19 1 1 1 1
perusahaan
20 Tempat ibadah yang memadai 0 0 0 0
21 Waktu ibadah 0 0 0 0
22 Kesejahteraan karyawan 1 1 1 1
23 Karyawan difabel 0 0 0 0
Tema
Masyarakat
4
24 Sedekah/donasi 1 1 1 1
25 Wakaf 0 0 0 0
26 Pinjaman kebajikan 0 0 0 0
27 Relawan 1 0 0 0
28 Pemberian beasiswa sekolah 0 0 0 0
Pemberdayaan kerja para lulusan
29 0 0 1 1
sekolah/kuliah
30 Pengembangan generasi muda 0 0 1 1
Peningkatan kualitas hidup
31 0 0 1 1
masyarakat miskin
32 Kepedulian terhadap anak-anak 1 1
33 Kegiatan amal atau sosial 1 1 1 1
Menyokong kegiatan-kegiatan
34 kesehatan, hiburan, olahraga, 1 1 1 1
budaya, pendidikan, dan keagamaan
Tema
Lingkungan
5
35 Konservasi lingkungan hidup 1 1 1 1
Kegiatan mengurangi efek
pemanasan global (meminimalisasi
36 1 1 1 1
polusi, pengelolaan limbah,
pengelolaan air bersih, dll)
Pendidikan terhadap lingkungan
37 1 1 1 1
hidup
Penghargaan dibidang lingkungan
38 1 1 1 1
hidup
Sistem manajemen lingkungan
39 1 1 1 1
hidup
Total Pengungkapan 21 22 23 23

MERK
201 201 202 202
Tema
Pendanaan dan Investasi 8 9 0 1
Aktivitas yang mengandung riba
1 (beban bunga dan pendapatan 0 0 0 0
bunga)
2 Kegiatan yang mengandung gharar 0 0 0 0
3 Zakat 0 0 0 0
Kebijakan atas keterlambatan
4 pembayaran piutang dan 0 0 0 0
penghapusan piutang tak tertagih
5 Kegiatan investasi 0 0 1 1
6 Proyek pembiayaan 0 0 0 0
Tema
Produk dan Jasa
2
Pernyataan DPS terhadap kehalalan
7 1 1 1 1
produk dan jasa baru
8 Jenis dan definisi setiap produk 1 1 1 1
9 Pelayanan atas pengaduan nasabah 0 0 0 0
Tema
Karyawan
3
10 Jumlah karyawan 1 1 1 1
11 Jam kerja 0 0 0 0
12 Hari libur 0 0 0 0
13 Tunjangan karyawan 1 1 1 1
14 Kebijakan remunerasi 1 1 1 1
15 Pendidikan dan pelatihan karyawan 1 1 1 1
Kesamaan peluang bagi seluruh
16 1 1 1 1
karyawan
Apresiasi terhadap karyawan
17 0 0 0 0
berprestasi
18 Kesehatan dan keselamatan kerja 1 1 1 1
Keterlibatan karyawan di
19 1 1 1 1
perusahaan
20 Tempat ibadah yang memadai 0 0 0 0
21 Waktu ibadah 0 0 0 0
22 Kesejahteraan karyawan 1 1 1 1
23 Karyawan difabel 0 0 0 0
Tema
Masyarakat
4
24 Sedekah/donasi 1 1 1 1
25 Wakaf 0 0 0 0
26 Pinjaman kebajikan 0 0 0 0
27 Relawan 1 1 1 1
28 Pemberian beasiswa sekolah 1 1 1 1
Pemberdayaan kerja para lulusan
29 0 0 0 0
sekolah/kuliah
30 Pengembangan generasi muda 1 1 1 1
Peningkatan kualitas hidup
31 0 0 0 0
masyarakat miskin
32 Kepedulian terhadap anak-anak 1 1 1 1
33 Kegiatan amal atau social 1 1 1 1
34 Menyokong kegiatan-kegiatan 1 1 1 1
kesehatan, hiburan, olahraga,
budaya, pendidikan, dan keagamaan
Tema
Lingkungan
5
35 Konservasi lingkungan hidup 1 1 1 1
Kegiatan mengurangi efek
pemanasan global (meminimalisasi
36 1 1 1 1
polusi, pengelolaan limbah,
pengelolaan air bersih, dll)
Pendidikan terhadap lingkungan
37 1 1 1 1
hidup
Penghargaan dibidang lingkungan
38 1 1 1 1
hidup
Sistem manajemen lingkungan
39 1 1 1 1
hidup
Total Pengungkapan 22 22 23 23

PEHA
201 201 202 202
Tema
Pendanaan dan Investasi 8 9 0 1
Aktivitas yang mengandung riba
1 (beban bunga dan pendapatan 0 0 0 0
bunga)
2 Kegiatan yang mengandung gharar 0 0 0 0
3 Zakat 0 0 0 0
Kebijakan atas keterlambatan
4 pembayaran piutang dan 0 0 0 0
penghapusan piutang tak tertagih
5 Kegiatan investasi 1 1 1 1
6 Proyek pembiayaan 0 0 0 0
Tema
Produk dan Jasa
2
Pernyataan DPS terhadap kehalalan
7 0 1 1 1
produk dan jasa baru
8 Jenis dan definisi setiap produk 1 1 1 1
9 Pelayanan atas pengaduan nasabah 1 1 1 1
Tema
Karyawan
3
10 Jumlah karyawan 1 1 1 1
11 Jam kerja 0 0 0 0
12 Hari libur 0 0 0 0
13 Tunjangan karyawan 0 1 1 1
14 Kebijakan remunerasi 0 1 1 1
15 Pendidikan dan pelatihan karyawan 1 1 1 1
Kesamaan peluang bagi seluruh
16 1 1 1 1
karyawan
Apresiasi terhadap karyawan
17 0 0 0 0
berprestasi
18 Kesehatan dan keselamatan kerja 1 1 1 1
Keterlibatan karyawan di
19 0 0 0 1
perusahaan
20 Tempat ibadah yang memadai 0 0 0 0
21 Waktu ibadah 0 0 0 0
22 Kesejahteraan karyawan 0 1 1 1
23 Karyawan difabel 0 0 0 0
Tema
Masyarakat
4
24 Sedekah/donasi 1 1 1 1
25 Wakaf 0 0 0 0
26 Pinjaman kebajikan 0 1 1 1
27 Relawan 0 0 0 0
28 Pemberian beasiswa sekolah 1 0 0 0
Pemberdayaan kerja para lulusan
29 0 0 0 0
sekolah/kuliah
30 Pengembangan generasi muda 1 1 1 1
Peningkatan kualitas hidup
31 1 1 1 1
masyarakat miskin
32 Kepedulian terhadap anak-anak 0 1 1 1
33 Kegiatan amal atau sosial 1 1 1 1
Menyokong kegiatan-kegiatan
34 kesehatan, hiburan, olahraga, 1 1 1 1
budaya, pendidikan, dan keagamaan
Tema
Lingkungan
5
35 Konservasi lingkungan hidup 1 1 1 1
Kegiatan mengurangi efek
pemanasan global (meminimalisasi
36 1 1 1 1
polusi, pengelolaan limbah,
pengelolaan air bersih, dll)
Pendidikan terhadap lingkungan
37 0 0 0 0
hidup
38 Penghargaan dibidang lingkungan 1 1 1 1
hidup
Sistem manajemen lingkungan
39 1 1 1 1
hidup
Total Pengungkapan 17 22 22 23

PEHA
201 201 202 202
Tema
Pendanaan dan Investasi 8 9 0 1
Aktivitas yang mengandung riba
1 (beban bunga dan pendapatan 0 0 0 0
bunga)
2 Kegiatan yang mengandung gharar 0 0 0 0
3 Zakat 0 0 0 0
Kebijakan atas keterlambatan
4 pembayaran piutang dan 0 0 0 0
penghapusan piutang tak tertagih
5 Kegiatan investasi 1 1 1 1
6 Proyek pembiayaan 0 0 0 0
Tema
Produk dan Jasa
2
Pernyataan DPS terhadap kehalalan
7 0 1 1 1
produk dan jasa baru
8 Jenis dan definisi setiap produk 1 1 1 1
9 Pelayanan atas pengaduan nasabah 1 1 1 1
Tema
Karyawan
3
10 Jumlah karyawan 1 1 1 1
11 Jam kerja 0 0 0 0
12 Hari libur 0 0 0 0
13 Tunjangan karyawan 0 1 1 1
14 Kebijakan remunerasi 0 1 1 1
15 Pendidikan dan pelatihan karyawan 1 1 1 1
Kesamaan peluang bagi seluruh
16 1 1 1 1
karyawan
Apresiasi terhadap karyawan
17 0 0 0 0
berprestasi
18 Kesehatan dan keselamatan kerja 1 1 1 1
Keterlibatan karyawan di
19 0 0 0 1
perusahaan
20 Tempat ibadah yang memadai 0 0 0 0
21 Waktu ibadah 0 0 0 0
22 Kesejahteraan karyawan 0 1 1 1
23 Karyawan difabel 0 0 0 0
Tema
Masyarakat
4
24 Sedekah/donasi 1 1 1 1
25 Wakaf 0 0 0 0
26 Pinjaman kebajikan 0 1 1 1
27 Relawan 0 0 0 0
28 Pemberian beasiswa sekolah 1 0 0 0
Pemberdayaan kerja para lulusan
29 0 0 0 0
sekolah/kuliah
30 Pengembangan generasi muda 1 1 1 1
Peningkatan kualitas hidup
31 1 1 1 1
masyarakat miskin
32 Kepedulian terhadap anak-anak 0 1 1 1
33 Kegiatan amal atau sosial 1 1 1 1
Menyokong kegiatan-kegiatan
34 kesehatan, hiburan, olahraga, 1 1 1 1
budaya, pendidikan, dan keagamaan
Tema
Lingkungan
5
35 Konservasi lingkungan hidup 1 1 1 1
Kegiatan mengurangi efek
pemanasan global (meminimalisasi
36 1 1 1 1
polusi, pengelolaan limbah,
pengelolaan air bersih, dll)
Pendidikan terhadap lingkungan
37 0 0 0 0
hidup
Penghargaan dibidang lingkungan
38 1 1 1 1
hidup
Sistem manajemen lingkungan
39 1 1 1 1
hidup
Total Pengungkapan 17 22 22 23

SIDO
201 201 202 202
Tema
Pendanaan dan Investasi 8 9 0 1
Aktivitas yang mengandung riba
1 (beban bunga dan pendapatan 0 0 0 0
bunga)
2 Kegiatan yang mengandung gharar 0 0 0 0
3 Zakat 0 0 0 0
Kebijakan atas keterlambatan
4 pembayaran piutang dan 0 0 0 0
penghapusan piutang tak tertagih
5 Kegiatan investasi 0 0 1 0
6 Proyek pembiayaan 0 0 0 0
Tema
Produk dan Jasa
2
Pernyataan DPS terhadap kehalalan
7 0 0 1 0
produk dan jasa baru
8 Jenis dan definisi setiap produk 1 1 1 1
9 Pelayanan atas pengaduan nasabah 0 0 1 0
Tema
Karyawan
3
10 Jumlah karyawan 1 1 1 1
11 Jam kerja 0 0 0 0
12 Hari libur 0 0 0 0
13 Tunjangan karyawan 0 0 0 0
14 Kebijakan remunerasi 0 0 1 0
15 Pendidikan dan pelatihan karyawan 1 1 1 1
Kesamaan peluang bagi seluruh
16 0 0 1 0
karyawan
Apresiasi terhadap karyawan
17 0 0 0 0
berprestasi
18 Kesehatan dan keselamatan kerja 0 0 1 0
Keterlibatan karyawan di
19 0 0 1 0
perusahaan
20 Tempat ibadah yang memadai 0 0 0 0
21 Waktu ibadah 0 0 0 0
22 Kesejahteraan karyawan 0 0 0 0
23 Karyawan difabel 0 0 0 0
Tema
Masyarakat
4
24 Sedekah/donasi 1 1 1 1
25 Wakaf 0 0 0 0
26 Pinjaman kebajikan 0 0 0 0
27 Relawan 0 0 0 0
28 Pemberian beasiswa sekolah 0 1 1 0
Pemberdayaan kerja para lulusan
29 0 0 0 0
sekolah/kuliah
30 Pengembangan generasi muda 0 0 0 0
Peningkatan kualitas hidup
31 0 0 1 0
masyarakat miskin
32 Kepedulian terhadap anak-anak 0 0 1
33 Kegiatan amal atau sosial 1 1 1 1
Menyokong kegiatan-kegiatan
34 kesehatan, hiburan, olahraga, 1 1 1 1
budaya, pendidikan, dan keagamaan
Tema
Lingkungan
5
35 Konservasi lingkungan hidup 0 0 1 0
Kegiatan mengurangi efek
pemanasan global (meminimalisasi
36 0 0 1 0
polusi, pengelolaan limbah,
pengelolaan air bersih, dll)
Pendidikan terhadap lingkungan
37 0 0 0 0
hidup
Penghargaan dibidang lingkungan
38 0 0 1 0
hidup
Sistem manajemen lingkungan
39 0 0 1 0
hidup
Total Pengungkapan 6 7 20 6

SKLT
201 201 202 202
Tema
Pendanaan dan Investasi 8 9 0 1
Aktivitas yang mengandung riba
1 (beban bunga dan pendapatan 0 0 0 0
bunga)
2 Kegiatan yang mengandung gharar 0 0 0 0
3 Zakat 0 0 0 0
Kebijakan atas keterlambatan
4 pembayaran piutang dan 0 0 0 0
penghapusan piutang tak tertagih
5 Kegiatan investasi 1 1 1 1
6 Proyek pembiayaan 0 0 0 0
Tema
Produk dan Jasa
2
Pernyataan DPS terhadap kehalalan
7 1 1 1 1
produk dan jasa baru
8 Jenis dan definisi setiap produk 1 1 1 1
9 Pelayanan atas pengaduan nasabah 1 1 1 1
Tema
Karyawan
3
10 Jumlah karyawan 1 1 1 1
11 Jam kerja 0 0 0 0
12 Hari libur 0 0 0 0
13 Tunjangan karyawan 1 1 1 1
14 Kebijakan remunerasi 0 0 0 0
15 Pendidikan dan pelatihan karyawan 1 1 1 1
Kesamaan peluang bagi seluruh
16 1 1 1 1
karyawan
Apresiasi terhadap karyawan
17 0 0 0 0
berprestasi
18 Kesehatan dan keselamatan kerja 1 1 1 1
Keterlibatan karyawan di
19 0 0 0 1
perusahaan
20 Tempat ibadah yang memadai 1 1 0 0
21 Waktu ibadah 0 0 0 0
22 Kesejahteraan karyawan 1 1 1 1
23 Karyawan difabel 0 0 0 0
Tema
Masyarakat
4
24 Sedekah/donasi 1 1 1 1
25 Wakaf 0 0 0 0
26 Pinjaman kebajikan 0 0 0 0
27 Relawan 0 0 0 0
28 Pemberian beasiswa sekolah 0 0 0 0
Pemberdayaan kerja para lulusan
29 0 0 0 0
sekolah/kuliah
30 Pengembangan generasi muda 0 0 0 0
Peningkatan kualitas hidup
31 1 1 1 1
masyarakat miskin
32 Kepedulian terhadap anak-anak 0 0 0 0
33 Kegiatan amal atau sosial 1 1 1 1
Menyokong kegiatan-kegiatan
34 kesehatan, hiburan, olahraga, 1 1 1 1
budaya, pendidikan, dan keagamaan
Tema
Lingkungan
5
35 Konservasi lingkungan hidup 0 0 0 0
Kegiatan mengurangi efek
36 1 1 1 1
pemanasan global (meminimalisasi
polusi, pengelolaan limbah,
pengelolaan air bersih, dll)
Pendidikan terhadap lingkungan
37 0 0 0 0
hidup
Penghargaan dibidang lingkungan
38 1 1 1 1
hidup
Sistem manajemen lingkungan
39 0 0 0 0
hidup
Total Pengungkapan 17 17 16 17

ULTJ
201 201 202 202
Tema
Pendanaan dan Investasi 8 9 0 1
Aktivitas yang mengandung riba
1 (beban bunga dan pendapatan 0 0 0 0
bunga)
2 Kegiatan yang mengandung gharar 0 0 0 0
3 Zakat 0 0 0 0
Kebijakan atas keterlambatan
4 pembayaran piutang dan 0 0 0 0
penghapusan piutang tak tertagih
5 Kegiatan investasi 0 0 0 0
6 Proyek pembiayaan 0 0 0 0
Tema
Produk dan Jasa
2
Pernyataan DPS terhadap kehalalan
7 1 1 1 1
produk dan jasa baru
8 Jenis dan definisi setiap produk 1 1 1 1
9 Pelayanan atas pengaduan nasabah 0 0 0 0
Tema
Karyawan
3
10 Jumlah karyawan 1 1 1 1
11 Jam kerja 0 0 0 0
12 Hari libur 0 0 0 0
13 Tunjangan karyawan 0 0 0 0
14 Kebijakan remunerasi 0 0 0 0
15 Pendidikan dan pelatihan karyawan 1 1 1 1
Kesamaan peluang bagi seluruh
16 0 0 0 0
karyawan
Apresiasi terhadap karyawan
17 0 0 0 0
berprestasi
18 Kesehatan dan keselamatan kerja 0 0 0 0
Keterlibatan karyawan di
19 0 0 0 0
perusahaan
20 Tempat ibadah yang memadai 0 0 0 0
21 Waktu ibadah 0 0 0 0
22 Kesejahteraan karyawan 1 1 1 1
23 Karyawan difabel 0 0 0 0
Tema
Masyarakat
4
24 Sedekah/donasi 1 1 1 1
25 Wakaf 0 0 0 0
26 Pinjaman kebajikan 0 0 0 0
27 Relawan 0 0 0 0
28 Pemberian beasiswa sekolah 1 1 1 1
Pemberdayaan kerja para lulusan
29 0 0 0 0
sekolah/kuliah
30 Pengembangan generasi muda 0 0 0 0
Peningkatan kualitas hidup
31 0 0 0 0
masyarakat miskin
32 Kepedulian terhadap anak-anak 0 0 0 0
33 Kegiatan amal atau sosial 1 1 1 1
Menyokong kegiatan-kegiatan
34 kesehatan, hiburan, olahraga, 1 1 1 1
budaya, pendidikan, dan keagamaan
Tema
Lingkungan
5
35 Konservasi lingkungan hidup 0 0 1 1
Kegiatan mengurangi efek
pemanasan global (meminimalisasi
36 1 1 1 1
polusi, pengelolaan limbah,
pengelolaan air bersih, dll)
Pendidikan terhadap lingkungan
37 0 0 0 0
hidup
Penghargaan dibidang lingkungan
38 0 0 0 0
hidup
Sistem manajemen lingkungan
39 0 0 0 0
hidup
Total Pengungkapan 10 10 11 11

UNVR
Tema Pendanaan dan Investasi 201 201 202 202
8 9 0 1
Aktivitas yang mengandung riba
1 (beban bunga dan pendapatan 0 0 0 0
bunga)
2 Kegiatan yang mengandung gharar 0 0 0 0
3 Zakat 0 0 0 0
Kebijakan atas keterlambatan
4 pembayaran piutang dan 0 0 0 0
penghapusan piutang tak tertagih
5 Kegiatan investasi 1 1 1 1
6 Proyek pembiayaan 0 0 0 0
Tema
Produk dan Jasa
2
Pernyataan DPS terhadap kehalalan
7 1 1 1 1
produk dan jasa baru
8 Jenis dan definisi setiap produk 1 1 1 1
9 Pelayanan atas pengaduan nasabah 1 1 1 1
Tema
Karyawan
3
10 Jumlah karyawan 1 1 1 1
11 Jam kerja 0 0 0 0
12 Hari libur 0 0 0 0
13 Tunjangan karyawan 0 0 0 0
14 Kebijakan remunerasi 0 0 0 0
15 Pendidikan dan pelatihan karyawan 1 1 1 1
Kesamaan peluang bagi seluruh
16 1 1 1 1
karyawan
Apresiasi terhadap karyawan
17 0 0 0 0
berprestasi
18 Kesehatan dan keselamatan kerja 1 1 1 1
Keterlibatan karyawan di
19 1 1 1 1
perusahaan
20 Tempat ibadah yang memadai 0 0 0 0
21 Waktu ibadah 0 0 0 0
22 Kesejahteraan karyawan 1 1 1 1
23 Karyawan difabel 0 0 0 0
Tema
Masyarakat
4
24 Sedekah/donasi 1 1 1 1
25 Wakaf 0 0 0 0
26 Pinjaman kebajikan 0 0 0 0
27 Relawan 1 1 1 1
28 Pemberian beasiswa sekolah 0 0 0 0
Pemberdayaan kerja para lulusan
29 0 0 0 0
sekolah/kuliah
30 Pengembangan generasi muda 0 0 0 0
Peningkatan kualitas hidup
31 1 1 1 1
masyarakat miskin
32 Kepedulian terhadap anak-anak 1 1 1 1
33 Kegiatan amal atau sosial 1 1 1 1
Menyokong kegiatan-kegiatan
34 kesehatan, hiburan, olahraga, 1 1 1 1
budaya, pendidikan, dan keagamaan
Tema
Lingkungan
5
35 Konservasi lingkungan hidup 1 1 1 1
Kegiatan mengurangi efek
pemanasan global (meminimalisasi
36 1 1 1 1
polusi, pengelolaan limbah,
pengelolaan air bersih, dll)
Pendidikan terhadap lingkungan
37 0 0 0 0
hidup
Penghargaan dibidang lingkungan
38 1 1 1 1
hidup
Sistem manajemen lingkungan
39 1 1 1 1
hidup
Total Pengungkapan 20 20 20 20

WOOD
201 201 202 202
Tema
Pendanaan dan Investasi 8 9 0 1
Aktivitas yang mengandung riba
1 (beban bunga dan pendapatan 0 0 0 0
bunga)
2 Kegiatan yang mengandung gharar 0 0 0 0
3 Zakat 0 0 0 0
kebijakan atas keterlambatan
4 pembayaran piutang dan 0 0 0 0
penghapusan piutang tak tertagih
5 kegiatan investasi 0 0 0 0
6 proyek pembiayaan 0 0 0 0
Tema Produk dan Jasa
2
Pernyataan DPS terhadap kehalalan
7 0 0 0 0
produk dan jasa baru
8 Jenis dan definisi setiap produk 1 1 1 1
9 Pelayanan atas pengaduan nasabah 1 1 1 1
Tema
Karyawan
3
10 Jumlah karyawan 1 1 1 1
11 Jam kerja 0 0 0 0
12 Hari libur 0 0 0 0
13 Tunjangan karyawan 0 1 1 1
14 Kebijakan remunerasi 0 1 1 1
15 Pendidikan dan pelatihan karyawan 1 1 1 1
Kesamaan peluang bagi seluruh
16 1
karyawan 0 0 0
Apresiasi terhadap karyawan
17 0 0 0 0
berprestasi
18 Kesehatan dan keselamatan kerja 0 0 0 1
Keterlibatan karyawan di
19 0 0 0 0
perusahaan
20 Tempat ibadah yang memadai 0 0 0 0
21 Waktu ibadah 0 0 0 0
22 Kesejahteraan karyawan 0 1 1 1
23 Karyawan difabel 0 0 0 0
Tema
Masyarakat
4
24 Sedekah/donasi 1 1 1 1
25 Wakaf 0 0 0 0
26 Pinjaman kebajikan 0 0 0 0
27 Relawan 0 0 0 0
28 Pemberian beasiswa sekolah 0 0 0 0
Pemberdayaan kerja para lulusan
29 0 0 0 0
sekolah/kuliah
30 Pengembangan generasi muda 0 0 0 0
Peningkatan kualitas hidup
31 1 1 1 1
masyarakat miskin
32 Kepedulian terhadap anak-anak 0 0 0 0
33 Kegiatan amal atau social 1 1 1 1
Menyokong kegiatan-kegiatan
34 kesehatan, hiburan, olahraga, 1 1 1 1
budaya, pendidikan, dan keagamaan
Tema
Lingkungan
5
35 Konservasi lingkungan hidup 1 1 1 1
Kegiatan mengurangi efek
pemanasan global (meminimalisasi
36 1 1 1 1
polusi, pengelolaan limbah,
pengelolaan air bersih, dll)
Pendidikan terhadap lingkungan
37 0 0 0 0
hidup
Penghargaan dibidang lingkungan
38 1 1 1 1
hidup
Sistem manajemen lingkungan
39 0 0 0 0
hidup
Total Pengungkapan 11 14 14 16
Lampiran 4 Tabulasi Data Penelitian Islamis Corporate Governance
(ICG)
Islamic Corporate Governance
No Kode
2018 2019 2020 2021
1 ADES 0,69 0,74 0,71 0,71
2 CAMP 0,67 0,67 0,67 0,67
3 CEKA 0,64 0,64 0,64 0,64
4 CLEO 0,60 0,67 0,69 0,69
5 DVLA 0,64 0,64 0,67 0,67
6 GOOD 0,67 0,71 0,71 0,71
7 HOKI 0,64 0,67 0,64 0,67
8 ICBP 0,76 0,76 0,76 0,76
9 INDF 0,79 0,79 0,79 0,79
10 KAEF 0,79 0,76 0,79 0,79
11 KINO 0,71 0,71 0,71 0,74
12 KLBF 0,76 0,76 0,76 0,76
13 MERK 0,64 0,64 0,64 0,64
14 PEHA 0,69 0,74 0,74 0,74
15 ROTI 0,67 0,67 0,67 0,67
16 SIDO 0,52 0,48 0,45 0,50
17 SKLT 0,67 0,67 0,67 0,67
18 ULTJ 0,55 0,55 0,55 0,55
19 UNVR 0,76 0,76 0,76 0,76
20 WOOD 0,62 0,62 0,62 0,62
Lampiran 5 Tabulasi Data Penelitian Islamic Social Reporting (ISR)
Islamic Social Reporting
No Kode
2018 2019 2020 2021
1 ADES 0,23 0,23 0,23 0,23
2 CAMP 0,56 0,59 0,49 0,46
3 CEKA 0,38 0,38 0,41 0,38
4 CLEO 0,33 0,31 0,28 0,28
5 DVLA 0,49 0,41 0,46 0,51
6 GOOD 0,54 0,54 0,54 0,54
7 HOKI 0,41 0,38 0,46 0,33
8 ICBP 0,44 0,44 0,44 0,44
9 INDF 0,62 0,62 0,62 0,62
10 KAEF 0,62 0,62 0,62 0,62
11 KINO 0,49 0,49 0,49 0,49
12 KLBF 0,54 0,56 0,59 0,59
13 MERK 0,56 0,56 0,59 0,59
14 PEHA 0,44 0,56 0,56 0,59
15 ROTI 0,41 0,41 0,49 0,46
16 SIDO 0,15 0,24 0,51 0,15
17 SKLT 0,44 0,44 0,41 0,44
18 ULTJ 0,26 0,26 0,28 0,28
19 UNVR 0,51 0,51 0,51 0,51
20 WOOD 0,28 0,36 0,36 0,41
Lampiran 6 Tabulasi Data Penelitian Nilai Perusahaan
Nilai Perusahaan
No Kode
2018 2019 2020 2021
1 ADES 0,62 0,75 3,59 5,95
2 CAMP 7,01 2,2 5,67 5,16
3 CEKA 1,2 0,9 1,28 1,24
4 CLEO 6,94 5,25 9,85 8,97
5 DVLA 5,86 5,51 5,46 5,91
6 GOOD 3,69 6,42 4,42 8,31
7 HOKI 2,54 7,55 7,58 5,15
8 ICBP 3,55 4,32 1,39 1,11
9 INDF 0,68 2,47 1,26 1,06
10 KAEF 2,17 0,38 4,84 2,74
11 KINO 1,5 3,93 2,99 2,32
12 KLBF 4,08 6,97 5,77 5,52
13 MERK 6,03 0,07 0,08 0,08
14 PEHA 2,63 1,54 2,65 1,8
15 ROTI 2,03 4,93 5,53 5,9
16 SIDO 6,42 18,02 20,91 21,26
17 SKLT 2,35 5,61 5,53 7,2
18 ULTJ 2,81 0,15 0,11 0,12
19 UNVR 3,61 0,16 13,66 8,22
20 WOOD 1,31 7,58 2,37 2,93
Lampiran 7 Tabulasi Data Penelitian Kinerja Keuangan
Kinerja Keuangan
No Kode
2018 2019 2020 2021
1 ADES 0,06 0,10 0,14 0,20
2 CAMP 0,06 0,07 0,04 0,09
3 CEKA 0,08 0,15 0,12 0,11
4 CLEO 0,08 0,11 0,10 0,13
5 DVLA 0,12 0,12 0,08 0,07
6 GOOD 0,10 0,09 0,04 0,07
7 HOKI 0,12 0,12 0,04 0,01
8 ICBP 0,14 0,14 0,07 0,07
9 INDF 0,05 0,06 0,05 0,06
10 KAEF 0,04 0,00 0,00 0,02
11 KINO 0,04 0,11 0,02 0,02
12 KLBF 1,38 0,13 0,12 0,13
13 MERK 0,92 0,09 0,08 0,13
14 PEHA 0,07 0,05 0,03 0,01
15 ROTI 0,03 0,05 0,04 0,07
16 SIDO 0,20 0,23 0,24 0,31
17 SKLT 0,04 0,06 0,05 0,10
18 ULTJ 0,13 0,16 0,13 0,17
19 UNVR 0,47 0,36 0,35 0,30
20 WOOD 0,05 0,04 0,05 0,08
Lampiran 8 Data Panel

KODE Tahun X1 X2 Y Z

ADES 2018 0,69 0,23 0,62 0,06


ADES 2019 0,74 0,23 0,75 0,10
ADES 2020 0,71 0,23 3,59 0,14
ADES 2021 0,71 0,23 5,95 0,20
CAMP 2018 0,67 0,56 7,01 0,06
CAMP 2019 0,67 0,59 2,2 0,07
CAMP 2020 0,67 0,49 5,67 0,04
CAMP 2021 0,67 0,46 5,16 0,09
CEKA 2018 0,64 0,38 1,2 0,08
CEKA 2019 0,64 0,38 0,9 0,15
CEKA 2020 0,64 0,41 1,28 0,12
CEKA 2021 0,64 0,38 1,24 0,11
CLEO 2018 0,60 0,33 6,94 0,08
CLEO 2019 0,67 0,31 5,25 0,11
CLEO 2020 0,69 0,28 9,85 0,10
CLEO 2021 0,69 0,28 8,97 0,13
DVLA 2018 0,64 0,49 5,86 0,12
DVLA 2019 0,64 0,41 5,51 0,12
DVLA 2020 0,67 0,46 5,46 0,08
DVLA 2021 0,67 0,51 5,91 0,07
GOOD 2018 0,67 0,54 3,69 0,10
GOOD 2019 0,71 0,54 6,42 0,09
GOOD 2020 0,71 0,54 4,42 0,04
GOOD 2021 0,71 0,54 8,31 0,07
HOKI 2018 0,64 0,41 2,54 0,12
HOKI 2019 0,67 0,38 7,55 0,12
HOKI 2020 0,64 0,46 7,58 0,04
HOKI 2021 0,67 0,33 5,15 0,01
ICBP 2018 0,76 0,44 3,55 0,14
ICBP 2019 0,76 0,44 4,32 0,14
ICBP 2020 0,76 0,44 1,39 0,07
ICBP 2021 0,76 0,44 1,11 0,07
INDF 2018 0,79 0,62 0,68 0,05
INDF 2019 0,79 0,62 2,47 0,06
INDF 2020 0,79 0,62 1,26 0,05
INDF 2021 0,79 0,62 1,06 0,06
KAEF 2018 0,79 0,62 2,17 0,04
KAEF 2019 0,76 0,62 0,38 0,00
KAEF 2020 0,79 0,62 4,84 0,00
KAEF 2021 0,79 0,62 2,74 0,20
KINO 2018 0,71 0,49 1,5 0,04
KINO 2019 0,71 0,49 3,93 0,11
KINO 2020 0,71 0,49 2,99 0,02
KINO 2021 0,74 0,49 2,32 0,02
KLBF 2018 0,76 0,54 4,08 1,38
KLBF 2019 0,76 0,56 6,97 0,13
KLBF 2020 0,76 0,59 5,77 0,12
KLBF 2021 0,76 0,59 5,52 0,13
MERK 2018 0,64 0,56 6,03 0,92
MERK 2019 0,64 0,56 0,07 0,09
MERK 2020 0,64 0,59 0,08 0,08
MERK 2021 0,64 0,59 0,08 0,13
PEHA 2018 0,69 0,44 2,63 0,07
PEHA 2019 0,74 0,56 1,54 0,05
PEHA 2020 0,74 0,56 2,65 0,03
PEHA 2021 0,74 0,59 1,8 0,01
ROTI 2018 0,67 0,41 2,03 0,03
ROTI 2019 0,67 0,41 4,93 0,05
ROTI 2020 0,67 0,49 5,53 0,04
ROTI 2021 0,67 0,46 5,9 0,07
SIDO 2018 0,52 0,15 6,42 0,20
SIDO 2019 0,48 0,24 18,02 0,23
SIDO 2020 0,45 0,51 20,91 0,24
SIDO 2021 0,50 0,15 21,26 0,31
SKLT 2018 0,67 0,44 2,35 0,04
SKLT 2019 0,67 0,44 5,61 0,06
SKLT 2020 0,67 0,41 5,53 0,05
SKLT 2021 0,67 0,44 7,2 0,10
ULTJ 2018 0,55 0,26 2,81 0,13
ULTJ 2019 0,55 0,26 0,15 0,16
ULTJ 2020 0,55 0,28 0,11 0,13
ULTJ 2021 0,55 0,28 0,12 0,17
UNVR 2018 0,76 0,51 3,61 0,47
UNVR 2019 0,76 0,51 0,16 0,36
UNVR 2020 0,76 0,51 13,66 0,35
UNVR 2021 0,76 0,51 8,22 0,30
WOOD 2018 0,62 0,28 1,31 0,05
WOOD 2019 0,62 0,36 7,58 0,04
WOOD 2020 0,62 0,36 2,37 0,05
WOOD 2021 0,62 0,41 2,93 0,08
Lampiran 9 Output Eviews.12
1. Statistik Deskriptif
Hasil Uji Statistik Deskriptif
X1 X2 Y Z
Mean 0.681274 0.448165 4.470375 0.131750
Median 0.666667 0.461538 3.650000 0.085000
Maximum 0.785714 0.615385 21.26000 1.380000
Minimum 0.452381 0.153846 0.070000 0.000000
Std. Dev. 0.075832 0.123598 4.142308 0.188040
Skewness -0.769683 -0.521413 2.093347 4.754530
Kurtosis 3.516592 2.383301 8.726374 29.08420

Jarque-Bera 8.788389 4.892679 167.7325 2569.359


Probability 0.012349 0.086610 0.000000 0.000000

Sum 54.50190 35.85323 357.6300 10.54000


Sum Sq. Dev. 0.454295 1.206839 1355.538 2.793355

Observations 80 80 80 80

2. Pemilihan Regresi Data Panel


a. Model Estimasi
1) Commond Effect Model
Hasil Uji Commond Effect Model
Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 05/12/23 Time: 10:44
Sample: 2018 2021
Periods included: 4
Cross-sections included: 20
Total panel (balanced) observations: 80

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 18.47745 4.005456 4.613071 0.0000


X1 -22.02126 7.060196 -3.119072 0.0026
X2 1.026444 4.332545 0.236915 0.8134
Z 4.063832 2.284099 1.779183 0.0792

R-squared 0.183579 Mean dependent var 4.470375


Adjusted R-squared 0.151352 S.D. dependent var 4.142308
S.E. of regression 3.815980 Akaike info criterion 5.564979
Sum squared resid 1106.689 Schwarz criterion 5.684080
Log likelihood -218.5991 Hannan-Quinn criter. 5.612730
2) Fixed Effect Model
Hasil Uji Fixed Effect Model
Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 05/12/23 Time: 10:46
Sample: 2018 2021
Periods included: 4
Cross-sections included: 20
Total panel (balanced) observations: 80

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.298527 16.37064 0.018236 0.9855


X1 -2.175572 22.21132 -0.097949 0.9223
X2 12.04791 7.314870 1.647044 0.1051
Z 1.932082 2.005939 0.963181 0.3395

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.703023 Mean dependent var 4.470375


Adjusted R-squared 0.588400 S.D. dependent var 4.142308
S.E. of regression 2.657540 Akaike info criterion 5.028704
Sum squared resid 402.5637 Schwarz criterion 5.713536
Log likelihood -178.1481 Hannan-Quinn criter. 5.303273
F-statistic 6.133366 Durbin-Watson stat 2.232571
Prob(F-statistic) 0.000000
3) Random Effect Model
Hasil Uji Random Effect Model
Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 05/12/23 Time: 10:47
Sample: 2018 2021
Periods included: 4
Cross-sections included: 20
Total panel (balanced) observations: 80
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 17.87345 6.030079 2.964049 0.0041


X1 -23.20449 9.486926 -2.445944 0.0168
X2 4.701473 5.012913 0.937873 0.3513
Z 2.265677 1.902950 1.190613 0.2375

Effects Specification
S.D. Rho

Cross-section random 2.898719 0.5433


Idiosyncratic random 2.657540 0.4567

Weighted Statistics

R-squared 0.087506 Mean dependent var 1.862824


Adjusted R-squared 0.051487 S.D. dependent var 2.731316
S.E. of regression 2.660073 Sum squared resid 537.7752
F-statistic 2.429421 Durbin-Watson stat 1.655315
Prob(F-statistic) 0.071744

Unweighted Statistics

R-squared 0.167630 Mean dependent var 4.470375


Sum squared resid 1128.309 Durbin-Watson stat 0.788957
b. Metode Estimasi
1) Uji Chow
Hasil Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 5.247311 (19,57) 0.0000


Cross-section Chi-square 80.901996 19 0.0000

2) Uji Hausman
Hasil Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 3.144940 3 0.3698

3. Uji Asumsi Klasik


a. Uji Multikolinearitas
Hasil Uji Multikolinearitas
X1 X2
X1 1.000000 0.597244
X2 0.597244 1.000000
b. Uji Heteroskedastisiras
Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji White
Heteroskedasticity Test: White
Null hypothesis: Homoskedasticity

F-statistic 8.865185 Prob. F(3,76) 0.0000


Obs*R-squared 20.73817 Prob. Chi-Square(3) 0.0001
Scaled explained SS 33.55899 Prob. Chi-Square(3) 0.0000

Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 05/13/23 Time: 09:45
Sample: 1 80
Included observations: 80

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 77.88371 12.86438 6.054212 0.0000


X1^2 -146.8257 33.02397 -4.446035 0.0000
X2^2 20.25172 31.53517 0.642195 0.5227
Z^2 10.66272 11.30462 0.943218 0.3486

R-squared 0.259227 Mean dependent var 13.83362


Adjusted R-squared 0.229986 S.D. dependent var 26.36196
S.E. of regression 23.13274 Akaike info criterion 9.169081
Sum squared resid 40669.39 Schwarz criterion 9.288183
Log likelihood -362.7633 Hannan-Quinn criter. 9.216833
F-statistic 8.865185 Durbin-Watson stat 1.204390
Prob(F-statistic) 0.000041
Hasil Uji Heteroskedastisitas Setelah di Outliers
Heteroskedasticity Test: White
Null hypothesis: Homoskedasticity

F-statistic 1.167033 Prob. F(7,72) 0.3324


Obs*R-squared 8.151987 Prob. Chi-Square(7) 0.3194
Scaled explained SS 3.591786 Prob. Chi-Square(7) 0.8254

Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 05/13/23 Time: 10:05
Sample: 1 80
Included observations: 80

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 10.98332 4.192800 2.619566 0.0107


X1^2 -4.532550 10.57909 -0.428444 0.6696
X2^2 -10.52318 9.101934 -1.156148 0.2514
Z^2 -2.162656 3.102596 -0.697047 0.4880
@ISPERIOD("62")^2 -9.228003 6.714029 -1.374436 0.1736
@ISPERIOD("63")^2 -7.163733 7.112643 -1.007183 0.3172
@ISPERIOD("64")^2 -9.393281 6.666594 -1.409008 0.1631
@ISPERIOD("75")^2 -5.319816 6.440155 -0.826039 0.4115

R-squared 0.101900 Mean dependent var 6.079655


Adjusted R-squared 0.014585 S.D. dependent var 6.381260
S.E. of regression 6.334555 Akaike info criterion 6.624556
Sum squared resid 2889.114 Schwarz criterion 6.862758
Log likelihood -256.9822 Hannan-Quinn criter. 6.720058
F-statistic 1.167033 Durbin-Watson stat 1.931053
Prob(F-statistic) 0.332446
4. Uji Regresi Data Panel
Hasil Uji Regresi Data Panel Metode Random Effect Model
Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 05/12/23 Time: 15:31
Sample: 2018 2021
Periods included: 4
Cross-sections included: 20
Total panel (balanced) observations: 80
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 18.09821 6.147938 2.943786 0.0043


X1 -22.95247 9.640127 -2.380931 0.0197
X2 4.482898 5.051931 0.887363 0.3776

Effects Specification
S.D. Rho

Cross-section random 2.987163 0.5585


Idiosyncratic random 2.655884 0.4415

Weighted Statistics

R-squared 0.068783 Mean dependent var 1.815950


Adjusted R-squared 0.044596 S.D. dependent var 2.712714
S.E. of regression 2.651536 Sum squared resid 541.3597
F-statistic 2.843746 Durbin-Watson stat 1.647526
Prob(F-statistic) 0.064337

Unweighted Statistics

R-squared 0.141502 Mean dependent var 4.470375


Sum squared resid 1163.726 Durbin-Watson stat 0.766421
5. Uji Moderated Regression Analysis (MRA)
Hasil Uji MRA
Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 05/12/23 Time: 15:37
Sample: 2018 2021
Periods included: 4
Cross-sections included: 20
Total panel (balanced) observations: 80
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 18.53881 5.504183 3.368130 0.0012


X1 -23.37414 9.710323 -2.407144 0.0185
X2 3.654647 6.644565 0.550020 0.5839
X1Z 0.432497 21.58617 0.020036 0.9841
X2Z 3.009675 29.00267 0.103772 0.9176

Effects Specification
S.D. Rho

Cross-section random 2.507746 0.4678


Idiosyncratic random 2.674771 0.5322

Weighted Statistics

R-squared 0.091443 Mean dependent var 2.103609


Adjusted R-squared 0.042987 S.D. dependent var 2.832135
S.E. of regression 2.770593 Sum squared resid 575.7141
F-statistic 1.887130 Durbin-Watson stat 1.548037
Prob(F-statistic) 0.121483

Unweighted Statistics

R-squared 0.161919 Mean dependent var 4.470375


Sum squared resid 1136.051 Durbin-Watson stat 0.784496

6. Uji F
Hasil Uji F
R-squared 0.091443
Adjusted R-squared 0.042987
S.E. of regression 2.770593
F-statistic 1.887130
Prob(F-statistic) 0.121483
7. Uji T
Hasil Uji T
Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 05/12/23 Time: 16:00
Sample: 2018 2021
Periods included: 4
Cross-sections included: 20
Total panel (balanced) observations: 80
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 18.53881 5.504183 3.368130 0.0012


X1 -23.37414 9.710323 -2.407144 0.0185
X2 3.654647 6.644565 0.550020 0.5839
X1Z 0.432497 21.58617 0.020036 0.9841
X2Z 3.009675 29.00267 0.103772 0.9176

8. Uji R2
Hasil Uji Koefisien Determinasi
R-squared 0.091443
Adjusted R-squared 0.042987
S.E. of regression 2.770593
F-statistic 1.887130
Prob(F-statistic) 0.121483

Anda mungkin juga menyukai