Skripsi
Oleh:
zat yang menurut Al-Qur’an kepada yang tidak diragukan sedikitpun ajaran yang
SAW. yang merupakan rahmatan Lil Alamin yang mengeluarkan manusia dari
lumpur jahiliyah, menuju kepada peradaban yang Islami. Semoga jalan yang
dirintis beliau tetap menjadi obor bagi perjalanan hidup manusia, sehingga ia
Makassar.
Sejak awal terlintas dalam pikiran penulis akan adanya hambatan dan
rintangan, namun dengan adanya bantuan moril maupun materil dari segenap
ii
Secara khusus penulis menyampaikan terimakasih kepada orang tua
dan mendidik penulis sejak kecil dengan sepenuh hati dalam buaian kasih sayang
kepada penulis.
diantaranya:
1. Bapak Prof. Dr. H. Musafir Pababbari, M.Si, selaku Rektor beserta Wakil
2. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse., M.Ag selaku Dekan beserta Wakil Dekan
I, II, dan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar.
3. Bapak Jamaluddin M., SE,. M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi UIN
Alauddin Makassar.
penguji komprehensif dan Bapak Muh. Akil Rahman, S.E., M.Si selaku
iii
membuat kecewa selama proses bimbingan skripsi ini, semoga doa dan
7. Bapak Dr. Syaharuddin, M. Si. dan Bapak Dr. Saiful, S.E., M. SA., Ak
seluruh dosen atas kesalahan dan tingkah laku yang penulis lakukan
selama ini, baik sewaktu kuliah dan selama penyusunan skripsi ini.
9. Seluruh staf akademik, staf tata usaha, serta staf jurusan Akuntansi UIN
Alauddin Makassar.
10. Semua keluarga, teman-teman, dan berbagai pihak yang tidak dapat
disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dengan ikhlas dalam
untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada UIN Alauddin Makassar dan
Kesempurnaan hanyalah milik Allah dan kekurangan tentu datangnya dari penulis.
iv
menyadari bahwa Allah adalah sumber segala sumber ilmu pengetahuan
Ta’ala.
Penulis,
.........................................
NIM. ...............................
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................. vi
ABSTRAK.................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1-12
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 6
C. Fokus Penelitian......................................................................... 7
D. Tujuan Penelitian....................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian..................................................................... 8
F. Kajian Pustaka............................................................................ 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 12-29
A. Stewardship Theory.................................................................... 12
B. Teori Pengawasan....................................................................... 13
C. Audit Internal............................................................................. 14
D. Good university Governance..................................................... 18
E. Satuan Pengawasan Internal....................................................... 21
F. Peran Satuan Pengawas Internal dalam upaya mewujudkan
Good Unversity Governance...................................................... 22
G. E-SMS dalam pencapaian GUG................................................ 24
H. Kerangka Pikir........................................................................... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................. 30-37
A. Jenis dan Lokasi Penelitian........................................................ 30
B. Jenis dan Sumber Data............................................................... 32
C. Metode Pengumpulan Data........................................................ 33
D. Instrumen Penelitan Data........................................................... 34
E. Metode Analisis Data................................................................. 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................ 42-71
vi
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.......................................... 42
B. Pembahasan Data Hasil Penelitian............................................. 52
BAB V PENUTUP........................................................................................ 72-74
A. Kesimpulan................................................................................ 72
B. Implikasi Penelitian.................................................................... 73
C. Saran........................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bangsa. Dalam upaya tersebut, peran generasi muda merupakan salah satu bentuk
investasi yang sangat penting, karena merekalah yang akan menentukan arah
kemajuan atau kemunduran suatu bangsa. Untuk itu fasilitas dan mutu pendidikan
Nasional yang pada pasal 91 menyatakan setiap satuan pendidikan pada jalur
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
bahwa penjaminan mutu merupakan hal yang wajib dalam sebuah perguruan
tinggi dan setiap perguruan tinggi diberi kebebasan untuk menentukan sendiri
Kualitas perguruan tinggi tidak lagi cuma terfokus pada bidang akademik, namun
1
2
Salah satu konsep penyelenggaraan perguruan tinggi yang saat ini sedang
pengelolaan perguruan tinggi (Larasati, 2018). Konsep GUG timbul akibat dari
tersebut.
perguruan tinggi dibandingkan dengan institusi lain bisa dilihat pada fungsi
3
ataupun inovasi (studi). Pelaksanaan tata kelola perguruan tinggi yang baik
positiv, reputasi yang unggul, serta daya saing yang tinggi. Model governance
dkk, 2013).
baik oleh pihak perguruan tinggi dan pengawasan yang maksimal dari pihak
dalam perihal ini universitas. Menurut Rama dan Jones (2009) pengendalian
internal adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen,
Intern (SPI) adalah salah satu satuan kinerja yang mendukung terwujudnya
good university governance (GUG) yang pada saat ini sudah berkembang
oleh satker-satker, salah satunya merupakan Satuan Pengawas Intern (SPI) yang
dipunyai oleh perguruan tinggi. Tidak hanya itu, sistem pengendalian internal
ataupun internal control adalah yang sangat berarti dalam pelaksanaan good
bisnis yang efisien. Kontrol Sistem meliputi pengendalian internal serta internal
prosedur (Mihaela dan Julian, 2012). Seluruh dorongan audit internal bisa
6
masyarakat saat ini, pendidikan jadi perihal yang tidak bisa dihindari.
Pendidikan sudah jadi suatu yang sangat berarti dalam kehidupan. Apalagi,
pendidikan sudah jadi semacam rumus yang dijadikan prasyarat untuk suatu
bangsa yang dapat disebut maju (modern). Berdasarkan penjelasan di atas maka
B. Rumusan Masalah
Makassar ?
C. Fokus Penelitian
Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah peran audit internal dalam
merupakan turunan dari konsep tata kepemerintahan yang lebih umum, yaitu good
negara atau korporasi, yang membedakan adalah nilai-nilai luhur pendidikan yang
D. Tujuan Penelitian
Makassar.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
acuan untuk universitas buat menata kembali audit internal ataupun Satuan
digunakannya teori agen (Agency Theory). Dalam kaitannya dengan audit internal
pengawasan yang digagas oleh George R. Tery mendefenisikan tugas dari audit
tindakan kolektif sehingga hasil pekerjaan cocok dengan rencana yang sudah
diresmikan. Jadi, bisa disimpulkan teori agen serta pengawasan bisa digunakan
bukan untuk kepentingan orang semata agar menghasilkan tata kelola perguruan
2. Manfaat Praktis
kelola suatu institusi pendidikan. Pengelolaan perguruan tinggi yang baik akan
sebagai referensi untuk penelitian yang lebih lanjut. Bagi peneliti, sebagai
F. Kajian Pustaka
bentuk topik yang selalu diangkat dalam penelitian pada bidang akuntansi.
Dalam hal ini menyangkut bagaimana peran auditor internal pada peningkatan
Negeri Semarang
(Unnes).
Novi dyah Peran SPI dalam Kuantitatif Satuan Pengawas
puspitarini, sukirman Pencapaina Good Pengawasan Intern
dan Indah University Internal (SPI)
Anisykurlillah Governance Pada berpengauh posiif
(2013) Perguruan Tinggi dalam pencapaian
Se-Jawa yang governance (GUG)
berstatus Pola pada (GUG)
Pengelolaan
keuangan Badan
layanan umum
Saptapradipta Pengaruh audit) Kuantitatif Auditor internal dan
Patricia (2013) internal dan pengendalian
pengendalian internal berpengaruh
internal internal terhadap
terhadap Pelaksanaan Good
pelaksanaan Good Governance (Studi
Governance (Studi empiris pada Badan
pada Layanan layanan Umum
Umum Universitas Universitas
Brawijaya Malang Brawijaya Malang
I Wayan Sujana, I Peran auditor Kuantitatif auditor internal
Wayan Widnyana, I internal dalam berpengaruh positif
Nyoman Suparsa menentukan dan signifikan dalam
(2017) pengaruh menentukan
pengendalian intern pengaruh
terhadap good pengendalian intern
university terhadap good
11
governance di university
Universitas governance
Mahasaraswati
Denpasar.
Dri Asmawanti S Peran Satuan Kuantitatif Adanya hubungan
dan Siti Aisyah Pengawasan Intern positif yang
(2019) dan Penerapan signifikan antara
pengendalian peran Satuan
internal terhadap Pengawasan Intern
pencapaian Good terhadap Penerapan
University Good University
Governance Pada Governance.
Perguruan Tinggi di
Kota Bengkulu
Suriyani dan Pengaruh Satuan Kuantitatif sistem pengendalian
Zainuddin (2021) Pengawasan Internal internal dan internal
(SPI) Dan Penerapan control berpengaruh
Internal Control positif terhadap
Terhadap Pencapaian variabel good
Good University university
Governance (GUG) governance.
Pada Universitas
Islam Negeri Raden
Fatah Palembang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Stewardship Theory
Dasar teori yang digunakan dalam riset ini merupakan teori tata laksana
(Stewarship theory). Teori ini memandang manajemen selaku pihak yang bisa
pada riset akuntansi zona publik semacam organisasi pemerintahan salah satunya
pada perguruan tinggi. Akuntansi organisasi zona publik sudah dipersiapkan untuk
penuhi kebutuhan data untuk ikatan antara stewards dengan principals. Akuntansi
di Indonesia.
Teori ini mengasumsikan ikatan yang kokoh antara kesuksesan organisasi dengan
tujuan yang cocok dengan tujuan owner. Tetapi demikian tidak berarti steward
tidak memiliki kebutuhan hidup (Raharjo, 2007). Dalam riset ini teori stewarship
12
13
B. Teori Pengawasan
pekerjaan cocok dengan rencana yang sudah diresmikan. Menurut Terry (2010),
pengawasan ialah salah satu dari 4 fungsi manajemen, sebagaimana berikut ini,
Perihal ini disebabkan tanpa pengawasan, fungsi yang lain tidak hendak berjalan
secara efektif, efisien serta optimal. Boleh dikatakan kalau tiap-tiap fungsi
manajemen tersebut adalah satu kesatuan yang merata serta sistemik, sehingga
saling mempengaruhi serta ketergantungan satu sama lain. Pengawasan juga ialah
suatu metode supaya tujuan bisa tercapai dengan baik (Griffin, 2004). Dalam riset
ini konsep pengawasan digunakan bukan suatu industri namun suatu lembaga
14
C. Audit Internal
dicoba demi tercapainya visi serta misi perguruan tinggi. Untuk itu butuh
kebijakan serta prosedur yang dilaksanakan oleh tiap unit-unit dari perguruan
staf dari bermacam unit yang bertugas untuk melaksanakan audit internal ialah
bisa mempunyai sumber data dari tiap unit yang dimilikinya. Untuk itu pemeriksa
memberikan saran- saran (Tugiman, 1997: 5). Menurut Mulyadi (2002: 210- 211),
tanggung jawab audit internal berkaitan dengan fungsi audit internal, dengan
akuntansi, keuangan, serta aktivitas lain, untuk membagikan jasa buat manajemen
1. Penentuan Risiko
risiko dan sarana yang digunakan untuk melakukannya serta audit internal juga
mengurangi risiko.
Audit internal harus memastikan bahwa waktu dan upaya yang dihabiskan
untuk survei pendahuluan bisa produktif. Survei pendahuluan yang baik akan
menghasilkan program audit yang tepat dan program audit yang tepat akan
audit.
operasi tersebut memenuhi standar yang dapat diterima dan mencapai tujuan-
atau kriteria yang dapat diterima. Temuan audit bisa memiliki bermacam-macam
kepentingannya sendiri.
pada tarif yang telah diganti yang lebih rendah pada kontrak yang lebih
menguntungkan.
seragam untuk klaim asuransi yang belum diterima padahal klaim tersebut
Kertas kerja berisi catatan informasi yang diperoleh dan analisis yang
dilakukan selama proses audit. Kertas kerja disiapkan sejak saat audit pertama kali
internal.
e. Laporan audit.
18
baik maka pengendalian internal akan lebih baik dan dengan sendirinya kinerja
organisasi akan semakin meningkat. Soh dan Nonna (2011) dalam penelitiannya
(IA) serta fungsi dan faktor-faktor yang dianggap perlu untuk menjamin
Audit (IIA) atau dikenal dengan Professional Practices Framework (PPF) yang
proses audit. Seperti dalam surat Al-Insyiqaq ayat 6-9, bahwasanya Allah akan
menghisab setiap manusia di hari akhir. Bagi yang menerima cataran amalnya
ditangan kanan, maka ia akan dihisab dengan mudah dan akan diberikan
kebahagiaan. Begitupun halnya tercatat dalam kitab suci pada surat Al-Infithar
ayat 10-12. Sejatinya disisi manusia ada malaikat sebagai pencatat amal-amalnya
di dunia. Entah itu amal baik maupun buruk. Mereka (para malaikat) ini
mengetahui apa saja yang manusia lakukan. Catatan inilah yang akan menjadi
a.s berupa hukuman berat. Dalam ayat selanjutnya terungkap bahwa absennya
tindakan.
Etika sering disebut moral akhlak, budi pekerti adalah sifat dan wilayah
moral, mental, jiwa, hati nurani yang merupakan pedoman perilaku yang idial
yang seharusnya dimiliki oleh manusia sebagai mahluk moral. Seorang akuntan
dan auditor muslim dituntut untuk menjalani profesinya dengan akhlak yang baik
perhatian mereka pada isu-isu etika yang terdapat dalam praktek profesi dan
Good governance sudah jadi perihal yang berarti untuk tiap entitas dikala
ini, tidak cuma zona swasta, zona publik serta pemerintahan juga
memperhitungkan perihal ini. Good governance jadi salah satu perlengkapan ukur
keputusan berinvestasi. Perihal ini sudah dibuktikan lewat bermacam riset yang
Good university governance (GUG) ialah konsep yang diadopsi dari good
hendak memacu buat mencari wujud yang terbaik suatu perguruan tinggi yang
budaya kualitas dan pelayanan akademik serta non akadmik suatu perguruan
serta kualitas daya saing yang besar. Penerapan tata kelola yang baik pula sejalan
pengelolaan anggaran tidak lepas dari kegiatan tata kelola (governance) sebuah
organisasi. Dengan konsep good governance, tata kelola perguruan tinggi fyang
persaingan antar perguruan tinggi yang terus menjadi ketat, sehingga pengelola
dituntut buat teliti dalam membaca tren ke depan, supaya program serta kebijakan
yang diterapkan betul- betul cocok dengan kebutuhan warga serta penggunanya.
Tidak hanya itu, aspek manajemen harus dijalankan secara pas serta teliti. Dalam
kaitan ini, hingga 5 prinsip universal tata kelola organisasi yang lebih diketahui
22
selaku suatu jawaban utama. Menurut Abdul (2016) lima prinsip tersebut adalah
organinsasi.
secara profesional tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa tekanan atau
intervensi dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
yang adil dalam memenuhi hak stakeholder sesuai peraturan yang berlaku.
profesi audit intern. Menurut Tugiman (1997: 16), standar profesi audit intern
23
mengenai hal ini. Namun dari berbagai pernyataan yang terpencar di dalam
menurut prespektif syariah. Di antara ayat tersebut adalah QS Hud: 61 dan QS al-
“Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah yang menjadikan kamu
supaya memakmurkannya (membangunnya) [QS. 11: 61]. Dan 22: 41. (yaitu)
orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya
mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuatma’ruf dan
mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala
urusan (QS. 22: 41).
Dari kedua ayat di atas kita dapat merumuskan Good Gavernance dalam
dari amar ma’ruf dan nahi mungkar. Singkat kata dalam ayat tersebut terdapat tiga
governance yaitu: (a) Spiritual Governanace, (b) Economic Governance dan (c)
dalam tiga aspek, diperlukan beberapa nilai dan dari nilai-nilai tersebut dapat
beberapa nilai dasar yang dapat dijabarkan menjadi asas-asas tata kelola
pemerintahan yang baik, yaitu: syura, meninggalkan yang tidak bernilai guna,
keadilan, tanggung jawab, dan amanah, serta orientasi ke hari depan. Nilai dasar
pertama adalah syura yang ditegaskan dalam QS. 3: 159 yang artinya:
“Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Dari nilai dasar
syura ini dapat diturunkan asas hukum mengenai penyelenggaraan pemerintahan
berupa asas partisipasi masyarakat”.
Nilai dasar berikutnya dalam hukum Islam adalah penegasan Nabi SAW
mengenai meninggalkan segala yang tidak bernilai guna, Nabi bersabda, yang
kepentingan publik. Nilai dasar lain dalam hukum Islam adalah keadilan.
misalnya dalam QS. 5: 8 yang artinya: Berbuat adillah kamu, (karena) berbuat
adil itu lebih dekat kepada taqwa (Q. 5: 8). Masalah keadilan secara umum dan
ini. Tata kelola pemerintahan yang baik menghendaki adanya jaminan kesamaan
administratif.
intern merupakan unit organisasi pada Badan Usaha Milik Negera ataupun Badan
Usaha Milik Daerah yang memiliki tugas serta guna melaksanakan pengawasan d
n untuk mendorong dipatuhinya segala kebijakan, rencana dan prosedur yang tela
u yang lebih dikenal dengan audit internal. Peraturan Menteri Pendidikan Nasiona
(SPI) di area departemen pedidikan nasional. Saat ini Satuan Pengawasan Intern
(SPI) selaku salah satu fitur sistem pengawasan, dituntut berfokus pada pencapaia
onesia wajib dimengerti oleh seluruh pihak. Seluruh elemen wajib mengenali apak
ah Satuan Pengawasan Intern (SPI) sudah berfungsi dengan baik dalam melaksana
kan tugasnya (Lukman, 2012). Menurut Peraturan Menteri Agama Republik Indon
esia No 25 Tahun 2017 tentang Satuan Pengawasan Internal Pada PTKIN menaran
gkan bahwa satuan pengawasan internal merupakan faktor pengawas yang menjal
26
ankan fungsi pengawasan non akademik untuk serta atas nama perguruan tinggi k
eagamaan negeri.
kedudukannya, SPI wajib berpedoman pada standar profesi audit intern. Menurut
Tugiman (1997: 16), standart profesi audit intern meliputi tindependensi keahlian
Unversity Governance
buat mewujudkan suatu tata kelola universitas yang baik (Puspitarini, 2012).
audit internal dalam perihal ini satuan pengawas internal wajib lebih
supaya memiliki donasi yang lebih besar dalam mewujudkan good uniiversity
governance yang lebih baik, tanggungjawab yang lebih besar serta kebebasan
prinsip dasar konsep good governance dalam system serta proses pengelolaan
pada nilai- nilai yang wajib dijunjung besar dalam penyelenggaraan perguruan
Audit Internal. Tidak hanya itu audit internal diperlukan buat memperhitungkan
ekonomis, efesiensi serta efektivitas (3E). Oleh sebab itu, auditor internal
Governance (GUG)
pengisian Dashboard e-SMS ini adalah kerjasama yang baik antara seluruh
dimilikinya.
29
narasumber, Anggota Dewan Pengawas PPK BLU UIN Alauddin yang juga
Makassar berada lima besar capaian nilai E-SMS. "UIN Alauddin paling tidak
berada lima besar, perlu ditargetkan supaya ada semacam suatu usaha mencapai
tujuan," katanya. Abdul Hamid Cebba menjelaskan E SMS secara filosifi ada
GUG, UPI, CAU, GRU. Menurut dia hal itu tidak berubah. Namun yang
berubah itu referensi. "E-SMS dirancang pada 2016, saat itu belum ada 9
kriteria BAN PT hanya 7 kriteria. Kemudian belum ada MBKM dan tidak ada 8
fakultas tertentu bagi Prodi. Oleh karena itu yang perlu diperhatikan adalah
bagi PTKIN dalam rangka peningkatan tata kelola menuju Good University
Tabel 2.1 Hasil Capaian e-SMS UIN Alauddin Per Tahapan Periode 2021
Bagan 2.1 Hasil Capaian e-SMS UIN Alauddin Per Tahapan Periode 2021
Kesehatan
Ekonomi dan Bisnis
Sains dan Teknologi
Ushuluddin
Tarbiyah
Syariah
Dakwah
Adab
Pascasarjana
Pusat Pengembangan Bisnis
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data GUG
Pusat Pengembangan Bahasa
Perpustakaan
Satuan Pengawas Internal
Lembaga Penjaminan Mutu
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Biro AUPK
Biro AAKK
Rektorat
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
sumber: https://e-smsdiktis.kemenag.go.id/pt/u0001/UIN-Alauddin
Berdasarkan data tabel pada hasil capaian e-SMS UIN Alauddin per
tahapan periode 2021 dapat diketahui bahwa Fakultas Dakwah mencapai skor
tertinggi di jenis utama pada nilai capaian e-sms yaitu dengan skor 794.98
Syariah menjadi fakultas yang memiliki nilai skor terendah di jenis utama yaitu
dengan skor 355.34 dengan persentase capaian nilai e-sms sebesar 39.48% dan
bagian jenis pendukung Rektorat memiliki nilai skor tertinggi pada nilai
capaian e-sms yaitu 677.72 dengan persentase capaian nilai e-sms sebesar
32
terendah yaitu dengan skor 68.63 dengan persentase capaian nilai e-sms sebesar
H. Kerangka Pikir
tinggi.
33
Audit Internal
Stewardship
Teori Pengawasan
Theory
Perbaikan
Akuntabilitas
Meningkatnya
Kepercayaan
Masyarakat
Good University
Governance
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis penelitian
litian yang dilandasi oleh filsafat positivisme, yang kegunaannya untuk meneliti k
ondisi objek alamiah. Pengambilan sampel sumber data dapat dilakukan secara pu
rposive ataupun snowball, yang hasilnya akan lebih menekankan makna dari pada
entang objek penelitian melalui sampel atau data yang terkumpul dan membuat ke
dua alasan, pertama permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini membutuhkan
sejumlah data lapangan yang sifatnya aktual dan kontekstual. Kedua, pemilihan
pendekatan ini didasarkan pada keterkaitan masalah yang dikaji dan tidak dapat
34
35
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian pada UIN Alauddin Makassar, yang terletak di Jl. Sultan
Selatan 92113, Indonesia. Penelitian dilakukan di tempat ini adalah karena tempat
ini dinilai paling sesuai dengan topik penelitian. Waktu penelitiaan yang dipakai
kurang lebih selama 30 hari estimasi waktu yang di gunakan termasuk interview,
olah data peneliti dan penyusunan kesimpulan untuk kemudian di susun dalam
hasil penelitian.
3. Pendekatan penelitian
pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
1. Jenis data
Jenis data dari penelitian ini adalah Data Subjek (2013), menyebutkan
bahwa data subjek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap,
data penelitian yang dilaporkan sendiri oleh responden secara individual. Data
diklasifikasikan dalam data subjek lisan (verbal) karena respon verbal diberikan
sebagai tanggapan atas pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dalam wawancara.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan adalah data primer, dimana peneliti sendiri
secara langsung mencari data dari pihak yang berkompeten, dengan cara
merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber
asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek
(orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda
fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Data primer dalam penelitian
yaitu metode sekunder dan metode primer. Adapun pengumpulan datanya adalah:
serta digunakan untuk menemukan fakta atau teori berkaitan masalah yang
diteliti.
38
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat perekam yang
mendukung dalam kegiatan wawancara kepada responden. Serta alat tulis untuk
menulis jawaban dari responden sebagai antisipasi jika terjadi kesalahan pada alat
perekam yang digunakan untuk mewawancarai dan laptop untuk mencari artikel
ataupun jurnal yang terkit dengan penelitian. Namun, dalam penelitian kualitatif
1. Reduksi Data
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang
yang tidak perlu (Sugiyono, 2009). Reduksi data bisa dilakukan dengan jalan
proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada dalam
data penelitian (Moeleng, 2007). Dengan kata lain proses reduksi data ini
dilakukan oleh peneliti secara terus menerus saat melakukan penelitian untuk
menghasilkan catatan-catatan inti dari data yang diperoleh dari hasil penggalian
data.
2. Penyajian data
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. hal ini dilakukan dengan alasan data-
data yang diperoleh selama proses penelitian kualitatif biasanya berbentuk naratif,
Kesimpulan atau verifikasi adalah tahap akhir dalam proses analisa data.
Pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari data-data yang telah
ilmiah sekaligus untuk menguji data yang diperoleh. Sugiyono (2007:270) uji
a. Credibility
penelitian yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan tidak
1) Perpanjangan Pengamatan
maupun sumber data yang lebih baru. Perpanjangan pengamatan berarti hubungan
antara peneliti dengan sumber akan semakin terjalin, semakin akrab, semakin
penelitian di fokuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh. Data
yang diperoleh setelah dicek kembali ke lapangan benar atau tidak, ada perubahan
atau masih tetap. Setelah dicek kembali ke lapangan data yang telah diperoleh
maka kepastian data dan urutan kronologis peristiwa dapat dicatat atau direkam
disajikan sudah benar atau belum. Untuk meningkatkan ketekunan peneliti dapat
yang telah diperoleh. Dengan cara demikian, maka peneliti akan semakin cermat
dalam membuat laporan yang pada akhirnya laporan yang dibuat akan semakin
berkualitas.
b. Transferability
Pertanyaan yang berkaitan dengan nilai transfer sampai saat ini masih dapat
konteks yang berbeda disituasi sosial yang berbeda, validitas nilai transfer masih
Alauddin di Makassar diambil dari nama Raja Gowa ke-14, yang pertama kali
memeluk agama Islam pada pada hari Jum'at tanggal 9 Jumadil Awal 1015 Hijriah
lebih populer disebut dengan nama Sultan Alauddin, seorang raja di Kerajaan
1. Sejarah
dulu Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Makassar melalui beberapa
fase yaitu:
Pada mulanya IAIN Alauddin Makassar yang kini menjadin UIN Alauddin
Makassar berstatus Fakultas Cabang dari IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, atas
desakan Rakyat dan Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan serta atas persetujuan
42
43
1965.
agama Islam tingkat Universitas, serta landasan hukum Peraturan Presiden Nomor
tiga jenis fakultas IAIN dapat digabung menjadi satu institut tersendiri sedang tiga
berstatus mandiri dengan nama Institut Agama Islam Negeri Al-Jami'ah al-
Gaukanna diambil dari nama raja Kerajaan Gowa yang pertama memeluk agama
Islam dan memiliki latar belakang sejarah pengembangan Islam pada masa silam,
pada umumnya. Ide pemberian nama "Alauddin" kepada IAIN yang berpusat di
Makassar tersebut, mula pertama dicetuskan oleh para pendiri IAIN Alauddin, di
antaranya adalah Andi Pangeran Daeng Rani, turunan dari Sultan Alauddin, yang
Pada Fase itu, IAIN Alauddin yang semula hanya memiliki tiga buah
Fakuktas Adab berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No. 148 Tahun 1967
Islam Dep. Agama No. 31/E/1990 tanggal 7 Juni 1990 berstatus kelas jauh dari
PPs IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang kemudian dengan Keputusan Menteri
Agama RI No. 403 Tahun 1993 PPs IAIN Alauddin Makassar menjadi PPs yang
mandiri.
45
1989 di mana jenjang pendidikan pada Departemen Pendidikan Nasional R.I dan
menjadi Universitas, maka atas prakarsa pimpinan IAIN Alauddin periode 2002-
2006 dan atas dukungan civitas Akademika dan Senat IAIN Alauddin serta
menjadi UIN Alauddin Makassar kepada Presiden R.I melalui Menteri Agama R.I
Presiden RI bapak Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono, MA. pada tanggal 4
UIN Alauddin (1965 s.d sekarang) telah dipimpin oleh kuasa Rektor dan Rektor
sebagai berikut:
46
Alauddin Makasar mengalami perkembangan dari lima (5) buah Fakutas menjadi
7 (tujuh) buah Fakultas dan 1 (satu) buah Program Pascasarjana (PPs) berdasarkan
Peraturan Menteri Agama RI Nomor 5 tahun 2006 tanggal 16 Maret 2006, yaitu:
Lembaga
UPT Perpustakaan
Pusat Studi
Universitas yang didirikan pada tanggal 10 November 1965 ini awalnya bernama
Sultan Alauddin No. 63 Makassar, serta Kampus lainnya yang terletak di Jl. H.M.
VISI
MISI
TUJUAN
sehat serta terwujudnya tata ruang, lingkungan, dan iklim kampus yang
islami.
internasional.
MOTTO
Pola ilmiah pokok Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar adalah kajian
FILOSOFI PENDIDIKAN
1. Manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa telah dilengkapi dengan
serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai
peserta didik itu sendiri, kesiapan dan kemauannya untuk berkembang dan
Bidang Akademik
Non Akademik
manajemen organisasi itu sendiri. Tanggung jawab audit internal berkaitan dengan
fungsi audit internal, dengan melakukan kegiatan penilaian yang bebas, dengan
cara memeriksa akuntansi, keuangan, dan kegiatan lain untuk memberikan jasa
tersebut.
sistematis dan objektif yang dilakukan audit internal terhadap operasi dan kontrol
3) Peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur intenal yang bisa diterima
telah diikuti,
Hal ini juga dipaparkan oleh Dr. Murtiadi Awaluddin selaku ketua SPI
Hal ini sejalan dengan pernyataan Ridwan selaku LSM yang menyatakan bahwa:
“Kehadiran auditor internal dalam hal ini SPI sangat bagus karena dalam
sistem pengawasan internal harus dibutuhkan untuk bagaimana menjamin
kelembagaan ini secara baik. Artinya dalam hal apapun itu misalnya agar
audit tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran bagaimana manajemen
kelembagaan supaya berjalan dengan bagus” (Wawancara tanggal 16
September 2022)
Begitupula pernyataan singkat Darmawansyah selaku mahasiswa UIN
audit internal pada perguruan tinggi khususnya di UIN Alauddin Makassar sangat
auditor internal pada perguruan tinggi dan merupakan sumber informasi yang
penting bagi auditor eksternal (BKPK) dan menjadi ujung tombak untuk
keputusan, tidak ada gunanya walaupun kualitas lainnya terpengaruh. Oleh karena
Dapat diuji
Dapat dimengerti
55
pemakai.
Netral
Tepat waktu
Daya banding
sama.
Lengkap
Internal Audit (IIA) atau dikenal dengan Professional Practices Framework (PPF)
yang meliputi Standar Profesional Audit (SPAI). Peran audit internal diperlukan,
karena audit internal suatu bagian yang independen yang disiapkan dalam
“Tentu ada kendala selama saya berprofesi sebagai auditor internal yaitu
jika pihak SPI meminta data kadang tidak diberikan dan ketika
memberikan saran kadang saran tersebut tidak didengarkan. Tapi selama
niat kita untuk memperbaiki universitas, itu tidak menjadi masalah yang
serius” ”(Wawancara pada tanggal 3 September 2022).
mengalami masalah:
bahwa:
“Audit internal dalam hal ini SPI baru efektif karena tidak berbarengan
berdirinya UIN Alauddin Makassar secara keoorganisasian dan
57
“Penerapan audit internal belum berjalan dengan baik, karena melihat apa
yang terjadi dikampus sekarang masih banyak masalah-masalah yang
belum teratasi” (Wawancara pada tanggal 10 September 2018)
“Tentu saja ini sangat berdampak bagi kami selaku mahasiswa, seperti
yang terjadi karena tidak adanya ketidaktransparansian dalam pengelolaan
anggaran sehingga dosen disini mogok mengajar dan kami sebagai
mahasiswa tidak mendapat pelajaran yang seharusnya” (Wawancara pada
tanggal 10 September 2022)
dalam hal ini penggajian masih belum maksimal dan masih perlu
dimaksimalkan” (Wawancara pada tanggal 16 September 2022).
Lebih lanjut, beliau megungkapkan dampak yang akan terjadi pada tata kelola
kampus:
“Saya belum pernah berinteraksi langsung dengan SPI namun SPI pasti
mempunyai peran tersendiri selain sebagai pengawas internal kampus dan
memang kampus sangat perlu auditor internal dalam hal ini SPI dan bila
perlu SPI rutin mengecek dan mengawal dengan baik anggaran yang
keluar masuk” (Wawancara pada tanggal 9 September 2022)
maksimal. Hal ini dikarenakan UIN Alauddin Makassar ini masih PTNB dan juga
SDM yang dimiliki sangat kurang serta tidak terlalu berkompetensi dibidangnya,
yang terjadi yang menyebabkan tata kelola kampus dan mahasiswa menjadi
imbasnya. Ruang lingkup dari pekerjaan internal audit oleh SPI yang terdapat
Organisasi Profesi Audit Internal yaitu “fungsi audit intern melakukan evaluasi
meyeluruh”. Sehingga maksud dari pengertian ini adalah pihak SPI membantu
Makassar
dan tetap esksis. Perguruan tinggi dituntut untuk dapat memberikan pelayanan
universitas yang baik dengan menganut prinsip good university governance yaitu
prinsip-prinsip atau karakteristik dasar dari good governance masih relevan untuk
diterapkan dalam konsep good university governance. Yang berbeda adalah nilai
Selain itu, perbedaan lain adalah dalam hal stakeholders yang terkait dengan
berikut:
Tanggapan positif juga datang dari Ridwan selaku LSM mengenai konsep
terdepan baik dari segi akademik maupun non akademik dan juga dapat menutup
2016).
diperguruan tinggi adalah pertama; karena adanya kehendak dari perguruan tinggi
dapat menggunakan otonomi yang diberikan secara baik, kedua; penerapan good
university governance diperguruan tinggi yang sejalan dengan filosofi new public
terlaksana dengan sendirinya tanpa upaya dan kerja sama dari berbagai pihak.
semestinya menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Terlebih dengan melihat
kontribusi yang diberikan oleh perguruan tinggi. Akuntabilitas menjadi salah satu
good university governance atau tata kelola perguruan tinggi yang baik. Namun,
dengan baik. Hal ini diperkuat oleh penyataan Darmawansyah selaku mahasiswa
Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Ridwan selaku LSM mengenai hal
“Saya tidak terlalu faham tentang apa yang mereka lakukan di SPI sampai
hari ini. Maksudnya, apakah mereka sudah melakukan sesuai dengan
juknis yang diberikan oleh tata laksana SPI itu sendiri tapi yang jelas kita
bisa lihat fakta yang terjadi banyaknya bias-bias di UIN Alauddin
Makassar ini. Tapi saya yakin bahwa mereka sudah sebenarnya
menjalankan tugas, hanya persoalannyan masih belum maksimal dan
inilah yang perlu menjadi acuan mereka bagaimana orang-orang yang
terlibat didalam SPI ini adalah orang-orang yang akuntabel dan mereka
harus mempunyai kompetensi dibidangnya. Bukan hanya mereka mencari
orang karena faktor kedekatan atau faktor yang lain sehingga mereka ada
didalamnya. Karena SPI itu harus betul-betul independen” (Wawancara
pada tanggal 16 September 2022).
orang yang akuntabel serta harus memiliki sikap yang independen. Tujuan
pendorong munculnya kepercayaan dan partisipasi yang lebih tinggi lagi. Bahkan,
governance di UIN Alauddin Makassar, Dr. Murtiadi Awaluddin selaku ketua SPI
serta tata kelola perguruan tinggi UIN Alauddin Makassar saat ini, peneliti
Alauddin Makassar ini belum terlaksana dengan maksimal ini dibuktikan dari
transparansi. Hal ini memicu timbulnya bias-bias yang terjadi, namun diharapkan
ini bisa menjadi acuan mereka bagaimana orang-orang yang terlibat didalamnya
adalah orang yang akuntabel dan berkompeten dibidangnya sehingga prinsip good
tercapai dan membawa UIN Alauddin Makassar menjadi salah satu perguruan
perguruan tinggi yang dikenal dengan good university governance (GUG). Audit
university governance. Peran audit internal dalam hal ini satuan pengawas internal
good university governance tersebut. Makin meningkat peran auditor, maka akan
selain berguna bagi para pemangku kepentingan didalam organisasi itu sendiri
juga dibutuhkan oleh pihak luar perusahaan. Pada faktanya tidak menutup
pemerintah mudah disalahgunakan. Oleh karena itu diperlukan peran dari Satuan
dipengaruhi oleh pihak lain, karena seorang auditor dituntut untuk bersikap
Berikut ini adalah aktivitas pemeriksaan intern dan merupakan peran dari
a. Comlpliance
Aktivitas ini untuk menilai sampai sejauh mana tingkat kepatuhan para
mempunyai aturan.
b. Verifikasi
c. Evaluasi
d. Merekomendasi
tugasnya. Hal ini dikarenakan tanpa pengawasan, fungsi yang lain tidak akan
berjalan secara efisien, efektif dan maksimal Berdasarkan teori pengawasan yang
telah ditetapkan. Dalam hal ini, Satuan pengawas internal yang dibentuk sebagai
auditor internal diharapkan mampu berperan aktif dalam mewujudkan tata kelola
perguruan tinggi yang baik. Apabila peran pengawasan dan pemeriksaan yang
dilakukan oleh auditor internal berjalan seperti yang diharapkan, maka kolusi,
korupsi dan nepotisme pada pelaksanaan tata kelola perguruan tinggi akan bisa di
lagi. Dalam Al-Qur’an Surah Az-Zumar ayat 39, Allah SWT berfirman sebagai
berikut:
َقُلْ ٰيقَوْ ِم ا ْع َملُوْ ا ع َٰلى َم َكانَتِ ُك ْم اِنِّ ْي عَا ِم ٌل ۚفَ َسوْ فَ تَ ْعلَ ُموْ ۙن
keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja (pula), maka kelak kamu akan
mendapatkan balasan dari Allah SWT. Dalam kaitannya dengan penelitian ini,
tinggi haruslah bekerja sesuai dengan tugas yang di amanahkan kepadanya, dan
mampu menjalankan tugas tersebut dengan sebaik mungkin, khususnya dalam hal
pengawasan dalam menunjang perguruan tinggi yang baik dan kelak mendapat
Auditor internnal dalam hal ini SPI (satuaan pengawas internal) dibentuk
yang baik. Ketika dikonfirmasi terkait peran audit internal dalam mewujudkan tata
kelola perguruan tinggi yang baik (good university governance), Dr. Murtiadi
“Saya selalu berfikir bagaimana PTN ini bisa selevel dengan PTN yang
sudah mapan, karena kita masih PTNB bagaimana supaya kita bisa beralih
dari PTNB menjadi BLU atau PTNBH” (Wawancara pada tanggal 3
September 2022)
Dari pernyataan diatas, bisa dilihat bahwa Dr. Murtiadi Awaluddin selaku
mempunyai tata kelola yang baik. Pernyataan tersebut sejalan dengan pernyataan
“Peran audit internal ini sangatlah penting apalagi dalam hal perbaikan tata
kelola perguruan tinggi yang baik. Jadi menurut saya selaku mahasiswa
untuk mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang baik harus dimulai
dengan perbaikan akuntabilitas serta transparansi itu sendiri sehingga
kepercayaan masyarakat juga akan bertambah apabila hal tersebut bisa
berjalan” (Wawancara pada tanggal 10 September 2022)
“Secara bagusnya seharusnya mereka berjalan sampai tidak akan ada riak-
riak, kalau SPI berjalan dengan baik pasti tidak akan ada riak-riak tapi
pada saat tidak berjalan dengan baik pasti akan ada riak-riak dan ini
menandakan adanya tata kelola yang tidak bagus” (Wawancara pada
tanggal 16 September 2022)
“UIN Alauddin Makassar ini sangat luar biasa, UIN Alauddin Makassar ini
adalah salah satu universitas negeri yang baru yang dimana mata
masyarakat menuju kekita dalam hal ini UIN Alauddin Makassar
bagaimana membangun SDM yang bagus. Harapan saya agar SPI harus
berjalan dengan efektif, berjalan dengan maksimal. Yang kedua orang-
orang yang masuk kedalam SPI itu adalah orang yang mempunyai
kompetensi dan mempunyai integritas yang bagus. Jangan hanya
memikirkan kepentingan individu, karena disini bagaimana kita
membangun universitas kearah yang lebih bagus setara dengan Universitas
Hasanuddin, UGM, Universitas Indonesia, dll ” (Wawancara pada tanggal
16 September 2022)
mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang baik kepada Misbah Sabaruddin,
“Kembali lagi pada tujuan dibentuknya SPI ini untuk apa, pasti untuk
betul-betul sebagai pengawas kampus. Yah kembali lagi pada fitrahnya itu
sendiri, kalau SPI betul-betul berkomitmen untuk mengawal masalah-
masalah internal kampus terutama dalam pengelolaan anggaran, saya kira
kampus manapun pasti akan bisa mencapai tata kelola yang baik. intinya
SPI harus berkomitmen pada tanggungjawab dan juga rasa sosial mereka
untuk memajukan universitas” (Wawancara pada tanggal 9 September
2022)
Makassar secara teknis belum sepenuhnya terlaksana. Hal ini dikarenakan UIN
Alauddin Makassar yang merupakan PTNB masih dalam tahap penyesuaian untuk
membenahi dirinya. Untuk itu peran audit internal ini sangat dibutuhkan dalam
71
mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang baik. Namun perlu digaris bawahi
bahwa SPI bukan hanya sekedar nama didalam universitas tersebut tetapi
bagaimana SPI harus bisa menjaga independensi dalam sikap mentalnya dan juga
akuntabilitas dapat tercapai dan membawa UIN Alauddin Makassar menjadi salah
satu perguruan tinggi yang mempunyai tata kelola yang baik serta dapat
A. Kesimpulan
sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
kategori perguruan tinggi negeri baru (PTNB) dan SDM yang dimiliki
baik dari segi akademik maupun non akademik dan juga dapat menutup
72
Hal ini dikarenakan UIN Alauddin Makassar yang merupakan PTNB
perlu digaris bawahi bahwa SPI bukan hanya sekedar nama didalam
B. Implikasi Penelitian
1. Diharapkan audit internal dalam hal ini Satuan Pengawas Internal (SPI)
tergolong perguruan tinggin negeri yang baru dan juga sebagai upaya
73
C. Saran
2. Meningkatkan tata kelola perguruan tinggi yang lebih baik lagi dimana
74
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Abd Jabar. 2016. Penguatan Tata Kelola Kelembagaan IAIN Menuju Iain
Ambon Bermutu Melalui Pelaksanaan Good University Governance.
Jurnal Fikratuna. 8 (2): 22-34.
Mihela, Dumitrascu dan S. Julian. 2012. Internal Control and the Impact on
Corporate Governance, in Romanian Listed Companies. Journal of
Eastern Europe Research in Business & Economics. 20 (2): 1-10.
Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Enam, Buku Satu, Salemba Empat: Jakarta.
Sari, M. P., & Raharja. 2012. Peran Audit Internal Dalam Upaya Mewujudkan
Good Corporate Governance (GCG) pada Badan Layanan Umum (BLU)
di Indonesia. In Simposium Nasional Akuntansi 15. Hal:1-65
Sawyer, Lawrence B. 2005, Audit Internal, Edisi Lima, Buku Satu, Salemba
Empat: Jakarta.
Siswanto, Ely, Djumahir, Sonhadji, A., Idrus, M. S. 2013. Good university income
generating governance in Indonesia: agency theory perspective.
International Journal of Learning & Development, 3(1): 67-78.
Soh, Dominic S. B., dan Nonna Martinov-Bennie. 2011. The Internal Audit
Function: Perceptions of Internal Audit Roles, Effectiveness and
Evaluation. Managerial Auditing Journal. 26(7): 605-622.
Sukirman & M.P. Sari. 2012. Peran internal audit dalam upaya mewujudkan Good
University Governance di UNNES. Jurnal Dinamika Akuntansi. 4 (1): 64-
71.
Wijatno, Serian. 2009. Pengelolaan Perguruan Tinggi Secara Efisien, Efektif dan
Ekonomis Untuk Meningkatkan Penyelenggaraan Pendidikan dan Mutu
Lulusan. Salemba Empat : Jakarta.
Nama: Darmansyah
Jabatan: Mahsiswa Universitas Sulawesi Barat
Tanggal: Senin, 10 September 2022
Pukul: 13.30 WITA
1. Bagaimana menurut anda tentang audit internal?
Informan: Auditor internal kehadirannya sangat bagus karena dapat
membantu perusahaan atau perguruan tinggi dalam sistem keuangannya.
2. Menurut anda, apakah penerapan audit internal Unsulbar telah berjalan
dengan baik?
Informan: Penerapan audit internal belum berjalan dengan baik, karena
melihat apa yang terjadi dikampus sekarang masih banyak masalah-
masalah yang belum teratasi.
3. Apakah masalah itu berdampak kepada mahasiswa?
Informan: Tentu saja ini sangat berdampak bagi kami selaku mahasiswa,
seperti yang terjadi karena tidak adanya ketidaktransparansian dalam
pengelolaan anggaran sehingga ada beberapa dosen disini jarang aktif
masuk mengajar dan kami sebagai mahasiswa tidak mendapat pelajaran
yang seharusnya.
4. Bagaimana menurut anda mengenai konsep good university governance?
Informan: sangat baik karena good university governance ini dapat
meningkatkan budaya mutu pelayanan akademik maupun non akademik
untuk perguruan tinggi tersebut.
5. Bagaimana pelaksanaan good university governance pada Universitas
Sulawesi Barat?
Informan: Saya selaku mahasiswa melihat pelaksanaan good university
governance belum berjalan dengan baik. Ini dilihat dari adanya ketidak
relevannya dengan prinsip good university governance yaitu transparansi
dan akuntabilitas.
6. Bagaimana peran audit internal dalam upaya mewujudkan good university
governance pada Universitas Sulawesi Barat?
Informan: Peran audit internal ini sangatlah penting apalagi dalam hal
perbaikan tata kelola perguruan tinggi yang baik. jadi menurut saya selaku
mahasiswa untuk mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang baik
harus dimulai dengan perbaikan akuntabilitas serta transparansi itu sendiri
sehingga kepercayaan masyarakat juga akan bertambah apabila haltersebut
bisa berjalan.
Hasil Wawancara Informan 4
Nama: Ridwan
Jabatan: LSM “Laskar Anti Korupsi”
Tanggal: Minggu, 16 September 2022
Pukul: 11.00 WITA
1. Bagaimana menurut bapa tentang audit internal itu?
Informan: Kehadiran auditor internal dalam hal ini SPI sangat bagus
karena dalam sistem pengawasan internal harus dibutuhkan untuk
bagaimana menjamin kelembagaan ini secara baik. Artinya dalam hal
apapun itu misalnya agar audit tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran
bagaimana manajemen kelembagaan supaya berjalan dengan bagus.
2. Bagaimana penerapan audit internal di Universitas Sulawesi Barat sejauh
ini?
Informan: Belum berjalan dengan maksimal, terbukti dengan banyaknya
masalah, misalnya dalam hal perencanaan keuangan. Contoh yang
sekarang terjadi adanya bias-bias di Unsulbar ini mengenai masalah
penggajian. Ini menandakan perencanaan di Unsulbar tidak berjalan,
begitupula dengan SPI nya tidak berjalan untuk memaksimalkan persoalan
ini. Begitu juga dalam hal kepegawaian dalam hal ini tidak terlalu teratur,
terbukti banyaknya pegawai-pegawai baru dan itu tidak sejalan dengan
perencanaannya terutama pada masalah keuangannya dalam hal ini
penggajian masih belum maksimal dan masih perlu dimaksimalkan.
3. Apakah menimbulkan dampak pada tata kelola kampus?
Informan: Dampaknya sangat jelas yaitu adanya sistem perencanaan yang
kacau balau, administrasi yang tidak teratur dan tidak menutup
kemungkinan terjadi penyimpangan-penyimpangan sebab ini dapat
membuka celah karena SPI tidak berjalan dengan semestinya.
4. Bagaimana menurut anda konsep good university governance?
Informan: Saya sangat mendukung sebab sudah jelas konsep-konsep
transparamsi dan akuntabilitas sangat bagus. Bagaimana dikampus
tersebut adanya transparansi dalam hal kepegawaian, akademik, begitupun
dengan keuangan. Ini sangat jelas sangat bagus dan dapat menutup celah
adanya penyimpangan-penyimpangan.
5. Apakah di Unsulbar ini, konsep good university governance telah
dilaksanakan?
Informan: Saya tidak terlalu faham tentang apa yang mereka lakukan di
SPI sampai hari ini. Maksudnya, apakah mereka sudah melakukan sesuai
dengan juknis yang diberikakan oleh tata laksana SPI itu sendiri tapi yang
jelas kita bisa lihat fakta yang terjadi banyaknya bias-bias di Unsulbar.
Tapi saya yakin bahwa mereka sudah sebenarnya menjalankan tugas hanya
persoalannya masih belum maksimal dan inilah yang perlu menjadi acuan
mereka bagaimana orang-orang yang terlibat didalam SPI ini adalah
orang-orang yang akuntabel dan mereka harus mempunyai kompetensi
dibidangnya. Bukan hanya mereka mencari orang karena faktor kedekatan,
atau faktor yang lain sehingga mereka ada didalamnya. Karena SPI itu
harus betul-betul independen.
6. Bagaimana peran audit internal dalam upaya mewujudkan good university
governance di Univesitas Sulawesi Barat?
Informan: Secara bagusnya seharusnya mereka berjalan sampai tidak
akan ada riak-riak, kalau SPI berjalan dengan baik pasti tidak ada riak-
riak. Tapi pada saat tidak berjalan dengan baik pasti akan ada riak-riak.
Dan ini menandakan adanya tata kelola yang tidak bagus . dan berbicara
tentang adanya celah-celah, seandainya SPI sudah berjalan dengan
semestinya pada saat perencanaan contoh masalah kepegawaian yang
sudah jelas terarah. Setiap tahun misalnya sekian kita punya pegawai, ini
tidak boleh bertambah dan harus jelas dan terencana. Jadi peran audit
internal ini sangat penting dan harus jelas bagaimana dia mengaudit
keuangan, kepegawaian, bagaimana administrasi dan bagaimana
administrasi kampus.
7. Apa saran/harapan LSM kedepannya terhadap universitas sulawesi barat?
Informan: Unsulbar ini sangat luar bisa, unsulbar ini adalah salah satu
universitas negeri yang baru yang dimana mata masyarakat menuju ke kita
dalam hal ini unsulbar bagaimana kita membangun SDM yang bagus.
Harapan saya agar SPI harus berjalan dengan efektif,berjalan dengan
maksimal. Yang kedua orang-orang yang masuk kedalam SPI itu adalah
orang yang mempunyai kompetensi dan mempunyai integritas yang bagus.
Jangan hanya memikirkan kepentingan individu, karena kita disini
bagaimana kita membangun universitas kearah yang lebih bagus setara
dengan Universitas Hasanuddin, UGM , Universitas Indonesia, dll.
DOKUMETASI PENELITIAN