Evaluasi Penerapan Peraturan Menteri Pemuda Dan Olahraga Nomor 0944 Tahun 2015 Dalam Mendukung Industri Kreatif Pemuda Provinsi Jambi
Evaluasi Penerapan Peraturan Menteri Pemuda Dan Olahraga Nomor 0944 Tahun 2015 Dalam Mendukung Industri Kreatif Pemuda Provinsi Jambi
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Strata 1 (S1)
i
ii
iii
iv
MOTTO
َّ ُ ُكم بِ ِِ ِإ َّن
ََّللا َ َّ اس أَن تَحْ ُك ُموا ِب ْال ََع ْد ِِ ِإ َّن
ُ َّللا نِ َِع َّما َي َِع ِ َّللا َيأ ْ ُم ُر ُك ْم أَن ت ُ َؤدُّوا ْاْل َ َمانَا
ِ َّت ِإلَ ٰى أ َ ْه ِل َها َو ِإذَا َح َك ْمتُم َبيْنَ الن َ َّ ِإ َّن
﴾٨٥﴿ يرا ً ص ِ َسمِ يَعًا ب َ ََكان
v
PERSEMBAHAN
Tentang impian, selalu ada jarak di antara ‘siapa diri kita sekarang’ dan
‘siapa diri kita nanti’.
Perempuan yang hatinya sangat tulus se-semesta raya, Ibuku Nining Rodiyah
Widiya Ningsih
Motivator yang tak ternilai atas segala nasehat dan dukungannya, Abang
Ramdhan Afriantama Maulana dan Aa’ Rahfli Dwi Priwaldi Maulana
Diriku sendiri
dan
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena berkah, rahmat
serta karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan
skripsi ini dengan lancar.
Tak lupa pula penulis mengirimkan sholawat beriringkan salam untuk
baginda nabi besar Muhammad Saw yang telah membawa kita, para umatnya dari
zaman jahiliyah ke zaman yang berilmu pengetahuan seperti sekarang.
Skripsi ini dengan judul “Evaluasi Penerapan Peraturan Menteri
Pemuda Dan Olahraga Nomor 0944 Tahun 2015 Tentang Tata Cara
Pemberian Fasilitasi Pengembang Kewirausahaan Pemuda Dalam
Mendukung Industri Kreatif Pemuda Provinsi Jambi (Studi di Dinas
Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi).” dibuat sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan perkuliahan di Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas
Syariah, Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Dalam
menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Su’aidi selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Thaha
Saifuddin Jambi.
2. Bapak Dr. Sayuti, S.Ag., M.H selaku Dekan Fakultas Syariah Universitas
Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Dr. Agus Salim, M.A., M.IR., Ph.D, Dr. Ruslan Abdul Gani, SH.,
M.H, Dr. H. Ishaq, SH., M.Hum selaku Wakil Dekan I, II, dan III di
lingkungan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sultan Thaha
Saifuddin Jambi.
4. Ibu Dr. Irmawati Sagala, S.IP., MSHS selaku Kepala Prodi Ilmu
Pemerintahan dan Bapak Yudi Armansyah, M.Hum selaku Sekretaris
Prodi Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sultan
Thaha Saifuddin Jambi.
5. Ibu Illy Yanti, M.Ag dan Ibu Tri Endah Karya Lestiyani, S.IP., M.IP
selaku Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II yang telah
viii
memberikan pelajaran dan arahan serta semangat dalam penulisan skripsi
ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sultan
Thaha Saifuddin Jambi.
7. Kedua orang tua yang telah banyak memberikan aamiin paling serius,
dukungan dan kasih sayangnya selama ini.
8. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
MOTTO .............. .................................................................................. ii
PERSEMBAHAN .................................................................................. iii
ABSTRAK .......... .................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ........................................................................... v
DAFTAR ISI ....... .................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 8
C. Batasan Masalah.......................................................................... 9
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................ 10
E. Kerangka Teori............................................................................ 11
F. Kerangka Konseptual .................................................................. 18
G. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 23
BAB II METODE PENELITIAN
A. Jenis, Pendekatan dan Lingkup Penelitian .................................. 34
B. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 35
C. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................... 36
D. Unit Analisis ............................................................................... 38
E. Teknik Analisis Data ................................................................... 39
F. Sistematika Penulisan ................................................................. 40
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Demografi Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi
1. Struktur Organisasi ............................................................... 43
2. Pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Menurut Jabatan,
Eselon, Pangkat, Golongan, Tingkat Pendidikan dan Jenis
Kelamin ................................................................................ 43
x
3. Uraian Tugas dan Fungsi Masing-Masing Organisasi
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pemuda
dan Olahraga Provinsi Jambi ............................................... 46
B. Visi dan Misi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi ....... 54
C. Program Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi ............... 55
D. Keadaan Sarana dan Prasarana.................................................... 55
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Program Pemberian Fasilitasi Pengembang
Kewirausahaan Pemuda .............................................................. 57
1. Manajemen Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan
Pemuda Sebagai Media Pemberian Fasilitasi Pengembang
Kewirausahaan Pemuda ....................................................... 58
2. Anggaran dalam Melaksanakan Program ............................ 61
3. Jumlah Peserta Pelatihan Kewirausahaan Tahun 2015 –
2019 ................................................................................. 63
B. Ketentuan Pemberian Fasilitasi Pengembang Kewirausahaan
Pemuda .................................................................................. 66
1. Tahap Perekrutan dan Penyeleksian Peserta Pelatihan
Kewirausahaan..................................................................... 66
2. Jenis Fasilitasi yang Diberikan Oleh Pemerintah ................ 72
C. Evaluasi dalam Program Pelatihan Kewirausahaan dan
Pemberian Fasilitasi Pengembang Kewirausahaan ..................... 74
1. Regulasi ............................................................................... 75
2. Implementasi ....................................................................... 76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 90
B. Saran-Saran ................................................................................. 91
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
LAMPIRAN ..................................................................................
CURRICULUM VITAE .......................................................................
xi
DAFTAR TABEL
xii
BAB I
PENDAHULUAN
saat ini belum berhasil terpecahkan secara optimal dan diperkirakan akan tetap
Bahkan menurut hasil pendataan terbaru yang dilakukan Badan Pusat Statistik
(BPS) Provinsi Jambi sebanyak 1.765,75 penduduk Jambi adalah angkatan kerja,
jumlahnya berkurang 24,69 ribu orang dari Agustus 2018. Sejalan dengan itu,
Pengangguran bertambah 4,89 ribu orang, sementara TPT naik sebesar 0,33 poin.
Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk penduduk yang berpendidikan SMK
paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 10,64 persen, disusul
dengan penduduk yang berpendidikan SMA Umum sebesar 7,6 dan lulusan
1
https://jambi.bps.go.id/pressrelease/2019/11/05/387/keadaan-ketenagakerjaan-provinsi-jambi-
agustus-2019.html. Diakses pada 30 November 2019
1
2
yang sampai saat ini belum berhasil terpecahkan secara optimal, khususnya
penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16-30 tahun.2 Salah satu
yang produktif, agar pemuda dapat membentuk suatu usaha mikro dibawah
2
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan.
3
lapangan kerja (mis-match). Jumlah pencari kerja lebih besar dari jumlah peluang
kerja yang tersedia (kesenjangan antara supply and demand). Masih banyak
terdapat anak putus sekolah dan lulus tetapi tidak bisa melanjutkan sekolah,
mereka tidak bisa hidup mandiri karena tidak memiliki keterampilan (unskill
terbatasnya sumber daya alam, yang tidak lagi memungkinkan warga masyarakat
untuk mengolah sumber daya alam menjadi mata pencarian, dari beberapa faktor
tersebut, faktor mis-match, kesenjangan antara supply and demand, dan unskill
Indonesia. 3
3
Mulyadi S, Ekonomi Sumber Daya Manusia, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2014. Hlm. 56
4
dan Olahraga Nomor 0944 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pemberian Fasilitasi
kemandirian berusaha.
agar pemuda dapat membentuk suatu usaha secara mandiri dibawah pembinaan
Jambi yang merupakan salah satu instansi pemerintahan daerah yang peduli
4
Ibid. Hlm 59
5
dapat memfasilitasi pemuda yang tidak memiliki rutinitas pekerjaan, agar dapat
belajar bersama, dengan beriorentasi pada dunia kerja dan dunia usaha, sehingga
Dalam Peraturan teri Pemuda dan Olahraga No. 0944 Pasal 9 menjelaskan
perundang-undangan.
Tahun 2015-2019:
Tabel 1
2015 40 Orang
6
2016 36 Orang
2017 33 Orang
2018 20 Orang
2019 50 Orang
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari tahun 2015 sampai 2018
relevannya pendidikan yang diselesaikan atau yang sedang dijalani dengan tema
Tabel 2
Tabel 3
Dalam tulisan ini penulis akan mengangkat masalah tentang sejauh mana
dan Olahraga Nomor 0944 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pemberian
B. Rumusan Masalah
2. Apa upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga dalam
C. Batasan Masalah
10
dengan konsep yang ada pada evaluasi, yaitu: Input, Proses, Output, dan
Outcome. Empat aspek inilah yang kemudian peneliti jadikan sebagai indikator
pembahasan ini menjadi tidak konsisten dengan rumusan masalah yang telah
penulis buat sebelumnya dan agar lebih terarah serta tidak terjadi perluasan pada
Hasil penelitian ini terbagi menjadi dua manfaat, yaitu manfaat secara
teoritis dan manafaat secara praktis. Adapun kedua manfaat dari penelitian ini
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
diantaranya:
berikutnya.
ditekuni.
E. Kerangka Teori
pada aplikasi beberapa skala nilai terhadap hasil kebijakan dan program. Evaluasi
adalah penilaian secara sistematis untuk melihat sejauh mana efisiensi suatu
juga termasuk salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur keberhasilan
suatu kebijakan.
13
mengenai manfaat atau pengaruh atas kebijakan, program, dan proyek yang
5
Agustino Leo, Dasar-Dasar Kebijakan Publik, Alfabeta, Bandung, 2006. Halaman: 2.
6
Ibid Halaman 3.
14
ditujukan untuk melihat dampak dari suatu kebijakan, baik dampak positif
maupun negatif.
pencapaian target.
6) Sebagai bahan masukan (input) untuk kebijakan yang akan datang. Tujuan
publik, dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan suatu proses yang dilakukan
kegiatan sebuah program atau kebijakan yang telah dicapai, apakah hasil atau
output program tersebut sudah sesuai dengan yang telah di rencanakan (input)
secara efektif dan efisien. Sehingga dapat diperoleh informasi mengenai nilai atau
7
Subarsono, Analisis Kebijakan Publik : Konsep Teori dan Aplikasi, Pustaka Pelajar Yogyakarta,
2012. Halaman: 56.
15
manfaat hasil dari kebijakan tersebut, serta dapat dilakukan perbaikan apabila
sebagai berikut :
evaluasi.
2) Tumpang tindih fungsi antar instansi, hal ini bisa terjadi jika suatu fungsi
kesulitan tidak hanya terjadi pada pihak yang dievaluasi, tetapi juga dari
4) Tidak adanya proses lanjutan dari hasil evaluasi, masalah ini sering
8
Abidin, zainal said, Kebijakan Publik Edisi 2, Salemba Humanika Jakarta, 2012. Halaman: 72.
17
biaya untuk para staf administrasi, dan biaya untuk para evaluator.
4) Kendala politis, disini evaluasi sering terbentur dan bahkan gagal karena
politis di dalamnya.
pemerintahan.9
dapat mengetahui apakah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah berhasil atau
9
Subarsono, Analisis Kebijakan Publik : Konsep Teori dan Aplikasi, Pustaka Pelajar Yogyakarta,
2012. Halaman: 64.
18
tidak, dapat memecahkan masalah atau tidak, dan sebagai cara untuk menilai
sejauh mana tingkat keberhasilan suatu kebijakan. Sehingga, hasil dari evaluasi
kebijakan dimasa mendatang demi terciptanya kebijakan publik yang lebih baik.
penilaian, yaitu :
sosialisasi kebijakan.
F. Kerangka Konseptual
1. Fasilitas Sosial
Menurut Prof. Dr. Hj. Zakiah Drajat fasilitas adalah segala sesuatu yang
tujuan tertentu.
Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto fasilitas artinya segala sesuatu hal
Dari beberapa penjabaran di atas dapat dipahami bahwa segala sesuatu yang dapat
10
Nurcholis, Hanif, Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Gramedia, Jakarta.
2007. Halaman: 43.
20
Contohnya fasilitas sosial yang diberikan kepada pemuda untuk melakukan suatu
usaha.
Fasilitas sosial adalah fasilitas yang diadakan oleh pemerintah atau pihak
pemukiman. Contoh dari fasilitas sosial (fasos) adalah seperti puskemas, klinik,
sekolah, tempat ibadah, pasar, tempat rekreasi, taman bermain, tempat olahraga,
ruang serbaguna, makam, dan juga fasilitas finansial yang di sediakan oleh
pemerintah.
2. Kewirausahaan
watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata
3. Kepemudaan
Anak, pasal 1 ayat (1) dan UU No.13 Tahun 2003 \Tentang Ketenagakerjaan,
pasal 1 ayat (26) yang menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan anak adalah
ini, maka seharusnya usia pemuda dimulai pada usia 18 tahun ke atas. Menurut
Nomor.40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan, “pemuda adalah warga negara yang
rentang usia 16-30 tahun sebagai kriteria pemuda, dan kreteria ini pula yang
11
Syartika Anggraini, Pengaruh Karakteristik dan Kompetensi Wirausaha Terhadap Kinerja
Bisnis UMKM Pemuda Binaan DISPORA Kabupaten Asahan, 2015. Hlm 7
12
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan.
22
digunakan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi dalam rekrutmen peserta
pelatihan.
4. Industri Kreatif
adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat
menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
dibutuhkan dan menjadi lebih bermanfaat dengan mengelola sesuatu bahan yang
jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan
maka akan memunuculkan ide kreatif baru dari masyarakat dengan semakin
G. Tinjauan Pustaka
TABEL 4
TINJAUAN PUSTAKA
3. Masih terdapat
kendala dalam program
PWMPyakni pengelolaan
waktu dan keamanan
usaha.
2. Output program
berhasil dicapai oleh
LKP Silia namun tidak
berhasil dicapai oleh
LKP Macell EC. Setelah
program PKM selesai
dilaksanakan, Peserta
program PKM di LKP
Silia memiliki
keterampilan menjahit,
memiliki pengetahuan
berwirausaha dan
memiliki motivasi
berwirausaha yang
tinggi. Output program
yang dicapai oleh LKP
Silia disebabkan oleh
proses program yang
dilaksanakan dengan
baik. Output program
pada LKP Macell EC
tidak memenuhi kriteria
keberhasilan program.
Peserta menguasai teknik
dasar memperbaiki
handphone dan memiliki
motivasi berwirausaha
yang tinggi, namun tidak
menguasai pengetahuan
kewirausahaan yang
telah diajarkan.
26
3. Kriteria kecukupan
(adequacy),
pelaksanaan kegiatan
yang dilakukan oleh
peserta (PSP-3) belum
memberikan kesamaan
kesejahteraan bagi
pemuda maupun
masyarakat. Hal ini
terbukti dari hasil
penelitian di lapangan
bahwa tidak
tersedianya kader
pemimpin atau Sumber
Daya Manusia (SDM)
yang dipersiapkan
untuk mengantikan
peran (PSP-3) untuk
menjamin
keberlanjutan program,
tidak berfungsinya
kelembagaan lokal
29
untuk mengelola
kegiatan produktif yang
dijalankan oleh pemuda
meskipun tanpa
keberadaan (PSP-3).
2. Aktivitas pelatihan
memiliki pengaruh besar
terhadap keluaran
pelatihan. Pada tahapan
ini proses pembelajaran
sudah cukup baik,
fasilitator mampu
mendorong animo belajar
peserta pelatihan. Sarana
dan prasana yang
disediakan dalam kondisi
yang baik dan
30
ketersediaannya sangat
ekonomis. Akan tetapi,
kesuksesan yang diraih
pada aspek pembelajaran
berakhir pada forum
pengkaderan saja. Pola
pembinaan lanjutan tidak
mampu dijalankan secara
maksimal oleh
penyelenggara kegiatan
sehingga animo belajar
tersebut tidak terjaga
dengan baik. Selain itu,
kebiasaan tidak disiplin
menjadikan kualitas
pengkaderan pada satu
sisi berpengaruh terhadap
keluaran pelatihan.
2. Dengan mempelajari
data dari dokumen
Laporan Pelaksanaan
Panitia PMW Unhas
tahun 2009 dan hasil
wawancara dengan para
informan, maka bisa
disampaikan bahwa
bukan implementasi dari
program ini yang
bermasalah, tapi model
dan prosedur yang
ditetapkan dalam
program ini sendirilah
yang kurang sesuai
untuk mencapai dampak
yang diinginkan.
32
3. Yang dimaksud
dengan Efektifitas dan
Efisiensi dana disini
bukanlah kesesuaian
antara rencana anggaran
dengan implementasinya,
namun perbandingan
antara jumlah dana yang
dikeluarkan dengan
dampak yang diperoleh
oleh PMW itu sendiri.
Dimana untuk PMW
tahun 2009 saja telah
digelontorkan dana
sebesar 1 Milyar dan
hanya 2 usaha yang
mampu bertahan sampai
saat ini. Sebenarnya yang
menjadi masalahnya
bukanlah jumlah usaha
yang bertahan itu sedikit,
tapi fakta bahwa hanya
sekitar 16,6% peserta
yang masih berkomitmen
menjadi seorang
pengusaha. Ini adalah
sebuah inefektifitas
Perbedaan yang terdapat pada penelitian yang saya lakukan adalah dari
segi objek kajianya penelitian saya mengambil segala jenis informasi di Dinas
penelitian ini adalah unsur-unsur yang terdapat dalam kajian evaluasi, yakni:
METODE PENELITIAN
masalah manusia.13 Selain itu penelitian juga merupakan suatu upaya untuk
1. Jenis Penelitian
kualitatif. Hal ini dilihat melalui sudut pandang bagaimana evaluasi dari
2. Pendekatan Penelitian
pandang aturan-aturan formal. Sebagai sebuah studi riset, penelitian ini juga ingin
seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi, suatu program atau suatu
situasi sosial.14
13
Iskandar, Metode Penelitian Kualitatif, Cet Ke-1, Jakarta, Gaung Persada, 2009. Hlm. 11
14
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu
Sosial Lainny, Bandung, Remaja Roesdakarya, 2003. Hlm. 201
34
34
35
3. Lingkup Penelitian
Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga No. 0944/2015 di Dinas Pemuda dan
Olahraga Provinsi Jambi dengan pembahasan berfokus pada Input, Proses, Output,
Outcome.
Ada 2 (dua) jenis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya
di lapangan. Data primer penelitian ini adalah data yang berkenaan dengan
suatu kebijakan.
2. Data Sekunder
sebagai pendukung data primer yang dipandang berkaitan dengan pokok kajian
a. Observasi
yang melibatkan peneliti dalam kegiatan orang yang menjadi sasaran penelitian,
dan tentu saja dalam hal ini tidak menutupi dirinya selaku peneliti dan sumber
yang di dapat melalui Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi.
b. Wawancara
dan mendalam dari informan sehubungan dengan fokus masalah yang diteliti.
Melalui wawancara ini diharapkan adanya respon dan opini subyek penelitian
berkaitan dengan penerimaan fasilitasi oleh pemerintah. Dalam hal ini penulis
15
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), Jambi, Syariah Press, 2012. Hlm. 37
16
M. Syamsudin, Operasional Penelitian Hukum , Jakarta; PT.Raja Grafindo Persada, 2007
37
1) Informan Utama
beberapa orang pemerintah dari Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi
yang paling memahami tentang segala sesuatu yang berhubungan secara langsung
peneliti mewawancarai:
Bapak Ronaldi, S.E., M.E selaku PLT Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga
Provinsi Jambi.
Ibu Irmawati, S.E selaku Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi
Jambi.
Ibu Vevi, S.E selaku Bendahara Umum Dinas Pemuda dan Olahraga
Provinsi Jambi.
2) Informan Subyek
Provinsi Jambi. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lima orang pemuda
38
penerima bantuan program tersebut, yang terdiri dari Agus Murtazam (32),
Suwanto (34), Hartini (29), Wawan Supriyanto (27), dan Syahririe (31).
3) Informan Pendukung
informan pendukung ini terdiri dari Masna Ningsih (26), Aminuddin (34), dan
c. Dokumentasi
bersumber dari Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi, media cetak,
D. Unit Analisis
Jambi, oleh karena itu unit analisis yang ditetapkan adalah Kantor Dinas Pemuda
dan Olahraga Provinsi Jambi dan Badan Statistik Provinsi Jambi, dengan waktu
pengumpulan dan analisisnya tentang data merupakan hal yang berkaitan dalam
proses penelitian. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisa data model
induktif, yaitu analisa yang dimulai dari pengumpulan data, reduksi data,
a. Reduksi Data
Reduksi data atau memilah data dilakukan dengan cara menyeleksi setiap
data yang masuk dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian
diolah dan memfokuskan semua data mentah agar lebih bermakna dan dapat
dipahami.
b. Verifikasi Data
dipergunakan dalam menilai kebenaran melalui teori dengan fakta yang ada di
lapangan, yang kemudian diolah dan dianalisis agar bisa didaptkan hasilnya
melalui kesimpulan.
40
c. Penarikan Kesimpulan
lanjutan dan mengecek kembali data-data asli yang di peroleh. Kesimpulan ini
merupakan data yang mengenai dengan data yang bersangkutan dengan evaluasi
dari penerapan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga No. 0944 di Dinas
F. Sistematika Penulisan
penulis skripsi. Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka teori dan
tinjauan pustaka.
dengan sub-sub tempat dan waktu penelitian, pendekatan penelitian, jenis dan
sumber data, instrumen pengumpulan data, analisis data sistematika penulisan dan
dengan tepat maka dibuat jadwal penelitian dalam sub-sub ini agar penelitian
17
Ibid, hlm. 54
41
mencakup sejarah singkat Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi. Letak
BAB IV. Berisi tentang pembahasan dan hasil dari penelitian ini yaitu
Evaluasi Penerapan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0944 Tahun
saran-saran serta dilengkapi dengan daftar pustaka, lampiran dan curriculum vitae.
Kesimpulan ditarik dari pembuktian dan uraian yang telah ditulis terdahulu dan
berkaitan erat dengan pokok masalah. Kesimpulan bukan resume dari apa yang
ditulis dahulu melainkan kesimpulan adalah jawaban masalah dari data yang
diperoleh.
BAB III
III dan IV dijajaran Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi tanggal 26
Juni 2002 yang merupakan tonggak sejarah Provinsi Jambi memasuki era baru
berkarakter, mandiri, berprestasi, dan berdaya saing. Dimensi rasional uraian tugas
dalam manajemen publik yang melekat dengan jabatan struktural dinas yang
4. 12 (dua belas) orang Kepala Seksi dan 3 (tiga) orang Kepala Sub Bagian
42
42
43
1. Struktur Organisasi
dengan peraturan yang ada. Hal ini dilakukan dengan tujuan maksimalnya hak dan
TABEL 5
(Sumber: Arsip Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi, Daftar Jumlah Pegawai
sipil Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi berjumlah 109 orang.
Jambi dibantu oleh tenaga honorer sebanyak 36 orang yang tersebar di berbagai
45
Untuk mengetahui keadaan pegawai dan staff di Dinas Kepemudaan dan Olahraga
Tabel 6
dan Golongan
(Sumber: Arsip Kantor Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi, Daftar Jumlah Pegawai
bangsa, sebab maju mundurnya suatu bangsa dapat diukur dari segi mutu
pendidikan bangsa itu sendiri terutama generasi muda, sebab pemerintah selalu
Tabel 7
OlahragaProvinsi Jambi
7 Tingkat SD - - -
(Sumber: Arsip Kantor Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi, Jumlah Pegawai
Jambi
a. Kepala Dinas
Kepala Dinas dari Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi
b. Sekretariat
tugasnya.
c. Bidang Pemuda
bidang tugasnya
kewirausahaan pemuda.
50
kewirausahaan pemuda.
kewenangannya
pemuda.
penghargaan pemuda.
bidang tugasnya.
c) Seksi kemitraan
kepramukaan.
bidang tugasnya.
kepramukaan.
bidang tugasnya.
53
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas
daerah provinsi dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah provinsi
menyelenggarakan fungsi:
kepramukaan.
dinas.
7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur sesuai dengan tugas
dan fungsi.
Visi
Misi
prestasi olahraga.
55
kota
bidang kepemudaan dan olahraga. Untuk itu secara bertahap pemerintah Provinsi
Jambi telah berupaya membangun fasilitas sarana dan prasarana. Saat ini Provinsi
jambi baru memiliki beberapa venue/gedung kepemudaan dan olahraga dan baru
sebagian kecil yang memenuhi syarat dan berstandar nasional. Adapun sarana dan
Tabel 8
18
Dokumentasi Kantor Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi
56
Provinsi Jambi
(Sumber: Arsip Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi, Keadaan Sarana dan
akan datang, pemerintah Provinsi Jambi telah menyiapkan lahan 100 Ha di bumi
berupa:
a. Masterplan
b. Detail Engineering Design (DED)
c. Feasibility Study (FS)
d. Amdal
e. Land Clearing.19
19
Rencana Strategis Dinas Kepemudaan Dan Olahraga Provinsi Jambi Tahun 2016-2021, hlm.25.
BAB IV
Pemuda
yang dilaksanakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi diharapkan
dijalankan secara maksimal oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi
akses permodalan.20
proses ini diawasi langsung dibawah Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi.
20
Hasil Observasi Ddi Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi pada 21 Juli 2020.
58
59
a) Persiapan
oleh peserta;
e. Blanko pendaftaran.
kelengkapan peralatan dan bahan serta kesiapan tenaga pelatih, panitia dan
narasumber. Melalui kegiatan ini dapat diketahui dan diambil tindakan untuk hal-
ini, adalah :
3) Modul pelatihan;
4) Perlengkapan pelatihan antara lain: LCD, papan tulis, pengeras suara, clip
5) Ruang belajar;
Pemuda yang diselenggarakan oleh kementerian Pemuda dan Olahraga atau Dinas
dan lembaga usaha dan industri guna memperlancar proses tindak lanjut
lapangan.
21
Hasil Observasi di Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi pada tanggal 5
November 2020.
62
pemerintah (dua orang dari Kementerian Pemuda dan Olahraga serta dari Dinas
Pemuda dan Olahraga), akademisi, praktisi atau motivator yang ada di provinsi,
provinsi.22
22
Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian
Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia, Petunjuk Teknis Pelatihan Kewirausahaan Pemuda
Di Daerah Tahun 2016. Halaman: 25.
63
23
Wawancara bersama Ibu Vevi, S.E, sebagai Bendahara Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi
Jambi tanggal 21 Juli 2020.
64
Seperti lanjutan wawancara yang peneliti lakukan bersama Ibu Vevi, S.E, beliau
mengatakan:
Jambi mengenai pelatihan dan pembinaan kewirausahaan pemuda, hanya saja hal
tersebut belum maksimal karena hanya diinformasikan secara personal dan sering
24
Wawancara bersama Ibu Vevi, S.E, sebagai Bendahara Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi
Jambi tanggal 21 Juli 2020.
65
rancangan program yang akan dilaksanakan akan melihat terlebih dahulu seperti
apa kebutuhan masyarakat, apa persoalannya, apa potensi yang dimiliki oleh
dan sumber daya yang dimiliki. Dengan komunikasi dialogis seperti itu diperoleh
dan berkontribusi dalam kemajuan industri kreatif dan siap menjadi wirausaha
25
Wawancara bersama Ibu Irmawati, S.E, sebagai Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga
Provinsi Jambi tanggal 21 Juli 2020.
66
adalah tabel yang menunjukkan jumlah peserta dari tahun 2015 – 2019:26
2015 40 Orang
2016 36 Orang
2017 33 Orang
2018 20 Orang
2019 50 Orang
dilihat dari jumlah peserta. Hal ini karena diterapkannya peraturan mengenai
pemuda yaitu telah memiliki usaha sebelum mengikuti pelatihan dan tidak
26
Arsip Jumlah Peserta Pelatihan Kewirausahaan Tahun 2015 - 2019 Dinas Pemuda dan Olahraga
Provinsi Jambi
67
kewirausahaan pemuda yang dibina oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi
Jambi. Hal tersebut diakibatkan dari peserta yang tidak ada yang membuat
dari jumlah peserta tidak memiliki usaha seperti persyaratan yang ditentukan oleh
wirausaha. Selain itu dari segi dampak yang diciptakan dari pelaksanaan program
dan Olahraga Nomor 0944 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pemberian Fasilitasi
Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi adapun tahap-tahap menerima
27
Hasil observasi di Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi pada tanggal 21 Juli
2020.
68
Kewirausahaan
Pengelola program dalam hal ini dari Dinas Pemuda dan Olahraga
calon peserta yang mendaftar dengan melengkapi seluruh persyaratan yang telah
ditetapkan. Adapun berkas yang dikirim berupa data pribadi dan profil usaha
calon peserta (hard copy dan soft copy), dan pas foto ukuran 4x6 sebanyak 2 (dua)
tahap yaitu:
1) Formulir pendaftaran
2) Usia peserta
3) Lama usaha
menangani kepemudaan
Pada tahap ini digunakan sistem gugur, artinya bagi peserta yang tidak
yang telah dinyatakan lulus pada tahap seleksi administrasi. Pada tahap ini akan
Tabel 9
No Kriteria Bobot
28
Hasil observasi di Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi pada tanggal 5 November
2020.
70
Hidup)
TOTAL 100%
Pada tahap ini akan dilakukan survei terhadap peserta yang terpilih dari
tahap sebelumnya. Tujuan dari survei ke lokasi usaha adalah untuk melakukan
verifikasi dan validasi data dan informasi yang telah disampaikan peserta kepada
3) Pendalaman data dan informasi yang dibutuhkan tim seleksi dalam proses
Jika dari hasil survei dan verifikasi ditemui data dan informasi yang tidak
sesuai dengan dokumen yang telah dikirimkan dan nyata-nyata diketahui sebagai
peserta lainnya dianggap lulus verifikasi lapangan dan dinyatakan sebagai finalis
kewirausahaan dan akan diundang ke pusat untuk menjalani tahap presentasi dan
d. Tahap Interview
oleh nominator yang telah berhasil lulus dari tahap verifikasi lapangan. Pada tahap
ini, nominator akan mengikuti tahap seleksi terakhir dalam bentuk presentasi dan
interview dengan dewan juri. Hasil penilaian dewan juri adalah keputusan akhir
dan Olahraga Republik Indonesia melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi
Jambi.
berikut:29
Tabel 10
Indikator Dimensi
29
Hasil observasi di Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi pada tanggal 5 November
2020.
72
mengembangkan jalinan
kemitraan usaha.
4 Profil Wirausaha 1. Berkembangnya produk-produk 20%
3. Berkembangnya keuntungan
bersih,
(Aset).
Pemuda dalam BAB IV Pasal 13, dapat diperjelas mengenai jenis fasilitasi yang
melalui:
b. pengembangan kurikulum;
e. penyediaan pendanaan.30
terkait, pada tahun 2017 terdapat 33 orang peserta. Diantara jumah peserta
yang dibuat oleh peserta. Di mana seluruh dana yang telah diterima wajib
Dalam penerapan dan pelaksanaan setiap kegiatan unit usaha yang telah
yang matang mulai ari penggunaan modal, pengadaan barang aau jasa, sampai
pada pemanfaatan dan pengembangan hasil usaha. Semua proses kegiatan usaha
dan Olahraga, maupun oleh aparat pengawasan eksternal dari Badan Pemeriksa
setiap pengusaha yang telah menerima dana bantuan, selain itu monitoring,
evaluasi serta supervisi dan pendampingan dapat dilakukan oleh tim dari
30
Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 0944 Tentang Tata Cara
Pemberian Fasilitasi Pengembang Kewirausahaan Pemuda.
75
Evaluasi kebijakan publik tidak hanya untuk melihat hasil (outcome) atau
dampak (impacts), akan tetapi dapat pula untuk melihat bagaimana proses
Tabel 11
1. Regulasi
Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0944 Tahun 2015 Tentang Tata
ketentuan-ketentuan mengenai:
77
d. Pendanaan;
kepemudaan. Pasal 2 Ayat (1) Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 2011 tersebut
ini Dinas yang terkait, memiliki tanggung jawab untuk dapat memfasilitasi
Pemuda di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi merupakan bagian dari
Pemuda dan Olahraga Nomor 0944 Tahun 2015 baik dari sisi pelatihan,
sumber daya, struktur birokrasi dan disposisi dalam hal pelatihan, pembinaan,
2. Implementasi
S.E., M.E selaku PLT Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi,
yang berkaitan dengan sosialisasi dan bentuk administrasi. Baik itu dalam bentuk
dana hibah maupun dana untuk wirausaha muda. Sementara yang berkaitan
dengan evaluasi bantuan dana hibah itu, beliau menjelaskan bahwa tidak
mendapat informasi yang cukup. Namun secara kuantitas dari para penerima
bantuan, PLT Kepala Dispora Provinsi Jambi ini mengakui bahwa pada tahun
31
Wawancara bersama bapak Ronaldi, S.E., M.E selaku PLT Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga
Provinsi Jambi pada tanggal 21 Juli 2020.
80
Salah satu dari penerima bantuan tersebut yaitu pemuda dari Muaro
Tebo, Agus Murtazam yang membuka usaha Variasi Bakso Mang Agus,
“Tahun 2015 saya hanya mengetahui informasi dari pak Soleh. Saya
mengetahui ada yang namanya dana hibah dari DISPORA, dek. Karena saya
tergabung dalam organisasi IPNU, jadi saya eksplore lah informasinya. Lalu saya
lacak dan saya cari orang yang berwenang dalam program pemberian fasilitasi itu
untuk menanyakan bagaimana sistemnya, dan saat pelatihan berlangsung ada
sekitar 40 pemuda yang mengikutinya. Rata-rata pesertanya berusia 25 tahunan
lah kira-kira”.32
produktif yang berusia pada kisaran 25 tahun hingga 30 tahun, sudah memiliki
sebagaimana salah satu bunyi dari persyaratan yang tertuang pada Petunjuk
Teknis Wirausaha Muda tahun 2015. Persyaratan lain yang menjadi skala prioritas
sebagai penerima bantuan adalah mereka yang sudah dinyatakan lolos seleksi
pada tahap verifikasi data kegiatan dan menjadi finalis dari kompetisi
Republik Indonesia atau lembaga yang bekerja sama dengan Kementrian Pemuda
32
Wawancara bersama Agus Murtazam sebagai salah satu perserta sekaligus penerima fasilitasi
pengembang kewirausahaan pemuda tahun 2015, dilakukan pada tanggal 24 Juli 2020.
81
usaha, yaitu:
pasar seni dan barang antik, kerajinan, desain, fashion (mode), film, video,
dan pengembangan;
3) Industri Pangan dan Jasa Boga, yang meliputi pengolahan produk pertanian,
4) Perdagangan dan Jasa, yang meliputi penyediaan dan distribusi barang, jasa
temuan dari hasil wawancara yang berhasil dihimpun terkait dengan berbagai
bidang usaha yang dipilih oleh para informan. Seperti Suwanto, misalnya, yang
tertarik memilih untuk menekuni bidang usaha budi daya ikan lele sebagai bagian
dari unit usaha Pertanian dan Kelautan yang menjadi target bantuan program
diberikan oleh informan ini adalah faktor kecocokan lahan yang terdapat di sekitar
33
Hasil observasi di Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi pada tanggal 5 November
2020.
82
“Saya pilih usaha bidang budi daya ikan lele. Alasannya, ya karena faktor
kecocokan lahan di Desa Pendungtalang Genting, Kecamatan Danau Kerinci,
Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi yang memang sebagai kampung sentral
perikanan, hehe.”34
diambil oleh Hartini dengan memiliki alasan tersendiri. Hartini memilih menjadi
pengusaha kebun teh, beralasan bahwa dia melihat adanya peluang pasar yang
cukup baik di masyarakat, selain disebabkan faktor modal yang tidak terlalu besar
Pernyataan dari Ibu Hartini sebagai informan ini dapat disimak pada
“Bidang usaha yang saya pilih yaitu perkebunan teh. Alasannya, ya…
karena saya melihat adanya peluang pasar yang cukup baik di
masyarakat. Selain itu, juga karena minimnya modal yang saya miliki
sewaktu memulai usaha ini”.35
kewirausahaan pemuda tahun 2017 pada unit usaha Industri Kreatif, didapatkan
digital. Dia beralasan bahwa pilihan usaha itu karena ingin memanfaatkan ilmu-
ilmu dan pengalaman yang didapatkannya selama mengemban ilmu komputer dan
jaringan.
34
Wawancara bersama Bapak Suwanto sebagai informan subyek pada tanggal 24 Juli 2020
melalui aplikasi pesan singkat.
35
Wawancara bersama Ibu Hartini sebagai informan subyek pada tanggal 25 Juli 2020 melalui
aplikasi pesan singkat.
83
Sementara di tahun 2018 pada unit usaha Perdagangan dan Jasa, berhasil
didapatkan oleh Syahririe yang telah cukup lama menekuni usaha jasa pariwisata
domestik. Alasan yang disampaikannya terkait dengan pilihan jenis usaha ini,
yaitu karena selain peluang usaha ini sangat bagus baginya, juga sesuai dengan
“Karena menjadi peluang, usaha ini sangat bagus menurut saya. Peluang
usaha ini sangat bagus bukan hanya untuk saat ini saja namun bisa
sampai ke depannya. Makanya saya langsung memilih untuk
mengembangkan usaha pelayanan pariwisata domestik ini, dek”.37
ini sudah mereka ketahui langsung dari para pemuda tersebut. Hal ini dijelaskan
oleh keterangan dari tiga orang informan pendukung, yang terdiri dari Masna
36
Wawancara bersama Bapak Wawan Supriyanto sebagai informan subyek pada tanggal 25 Juli
2020 melalui aplikasi pesan singkat.
37
Wawancara bersama Bapak Wawan Supriyanto sebagai informan subyek pada tanggal 26 Juli
2020 melalui aplikasi pesan singkat.
84
berikut:
“Pernah sedikit mendengar, tetapi saya tidak terlalu paham program itu.
Dengarnya juga dari teman yang pernah dapat bantuan. Ya, saya dengar
dia mendapatkan sesuai penerima bantuan. Dia hanya bilang kalau dapat
dana buat usahanya. Katanya sih dari Kementrian Pemuda dan Olahraga
Republik Indonesia, gitu. Saya berteman. Hubungan kami cukup baik
dengan penerima bantuan. Buat saya, dia orangnya baik deh
pokoknya”.38
“Iya tahu kalau itu, dek. Itu adalah program yang diberikan Kementrian
Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia kepada pemuda yang memiliki
usaha. Saya tahu dan dengar langsung dari orangnya. Hubungan kami
baik-baik saja kok, dek. Dia juga sering ngajak saya diskusi mengenai
pengembangan usahanya dan memberikan motivasi kepada saya untuk
selalu optimis dalam usaha yang sedang saya jalani”.39
“Ya tahu lah, dek. Itu kan program dari Kementrian Pemuda dan
Olahraga Republik Indonesia untuk para pemuda yang ingin
mengembangkan usahanya. Tahunya ya karena dia sendiri cerita ke saya,
kalau dia dapat bantuan modal buat usahanya. Pertemanan saya sudah
lama dengannya. Kami saling terbuka dalam banyak hal. Kalau ada
keluhan usaha, kami diskusi, cari solusi dan lain-lain”.40
tahun 2015 - 2018 di Provinsi Jambi, pada awalnya tidak dilakukan sosialisasi,
Fakta semacam ini dijelaskan oleh PLT Kepala Dispora Provinsi Jambi, bapak
tingkatan wilayah Provinsi Jambi yang dihadiri oleh Dirjen Kementrian Pemuda
dan Olahraga Republik Indonesia terkait program ini, sehingga memaksa Dirjen
38
Wawancara bersama Ibu Masna Ningsih sebagai informan pendukung pada tanggal 30 Juli 2020
melalui aplikasi pesan singkat.
39
Wawancara bersama Bapak Aminuddin sebagai informan pendukung pada tanggal 30 Juli 2020
melalui aplikasi pesan singkat.
40
Wawancara bersama Bapak Kholikul Amin sebagai informan pendukung pada tanggal 30 Juli
2020 melalui aplikasi pesan singkat.
85
berikut:
Pengembang Kewirausahaan Pemuda tahun 2015, maka ada beberapa syarat yang
harus dipenuhi oleh para pemuda agar dapat memperoleh dan bantuan program
tersebut. Adapun persyaratan yang wajib dipenuhi oleh calon penerima bantuan
2019 adalah Pemuda Indonesia yang sedang merintis usahanya menuju wirausaha
1. Berusia 16 sampai 30 tahun pada saat tanda tangan Perjanjian Kerja Sama;
Akademisi/TNI/Polri. 42
41
Wawancara bersama bapak Ronaldi, S.E., M.E selaku PLT Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga
Provinsi Jambi pada tanggal 21 Juli 2020.
42
Arsip Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi (Ketentuan Peserta)
86
Syarat wajib lainnya yang juga harus dipenuhi para calon penerima dana
keuangan atau print out mutasi rekening tabungan selama minimal 3 (tiga)
bulan terakhir;
Ronaldi S.E., M.E selaku PLT Kepala Dispora Provinsi Jambi memberi tanggapan
Kewirausahaan Pemuda itu harus berbadan hukum. Selain itu juga harus ada
43
Arsip Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi (Persyaratan Peserta Pelatihan Pengembang
Kewirausahaan)
87
kelompok yang saling berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai melalui
lagi sekiranya ada modal dan produk yang telah dihasilkan, sehingga contoh-
contoh produk dan kegiatan usaha yang dikirim bersama proposal permohonan
penuturan berikut:
menkankan pada persayaratan yang bersifat administratif dan data pribadi, yaitu
harus sudah memiliki lahan yang siap sebagai tempat usaha, memiliki NPWP,
punya rekening bank pribadi, dan mengirimkan proposal usaha yang disertai
dengan rekomendasi resmi dari Dispora Provinsi Jambi. Pemaparan dari ketiga
“Syarat pertamanya itu punya lahan yang siap dipakai usaha. Terus syarat
yang kedua, yaitu punya NPWP dan buku rekening pribadi. Syarat
44
Wawancara bersama bapak Ronaldi, S.E., M.E selaku PLT Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga
Provinsi Jambi pada tanggal 21 Juli 2020.
88
keempat, yaitu harus memiliki kesempatan dan kemauan. Saya rasa itu
saja sih, dek”.45
bahwa syarat yang dilaluinya sangat mudah. Selain syarat-syarat bersifat pribadi
seperti KTP, NPWP dan rekening bank, yang terpenting baginya harus punya
usaha yang sudah berjalan selama satu tahun sebelumnya, sehingga keduanya
Wawan Supriyanto dan Syahririe ke dalam satu bendel proposal disertai dengan
Surat Pengantar dari Desa dan rekomendasi dari Dispora Provinsi Jambi.
Pernyataan dari kedua informan tersebut dapat disimak pada kutipan hasil
wawancara berikut:
45
Wawancara bersama Bapak Agus Murtazam sebagai informan subyek pada tanggal 26 Juli 2020
melalui aplikasi pesan singkat.
46
Wawancara bersama Bapak Suwanto sebagai informan subyek pada tanggal 26 Juli 2020
melalui aplikasi pesan singkat.
47
Wawancara bersama Ibu Hartini sebagai informan subyek pada tanggal 26 Juli 2020 melalui
aplikasi pesan singkat.
89
“Mudah nian kok dek syaratnya menurut saya. Pokoknya yang paling
penting itu, usaha kita harus sudah jalan lebih dulu. Nah, usaha ini kan
juga sudah berjalan satu tahun, jadi saya punya dokumen-dokumen
pribadi tentang usaha ini untuk dikirim sebagai syarat. Kalau syarat
lainnya kan harus punya rekening tabungan dan NPWP. Semuanya sudah
saya miliki”.48
“Kalau menurut saya sih, syarat utamanya harus punya usaha yang sudah
berjalan. Kemudian ada juga beberapa syarat lain untuk mendapatkan
program Pemberian Fasilitasi Pengembang Kewirausahaan Pemuda yang
harus dipenuhi, seperti KTP, NPWP dan rekening tabungan pribadi. Oh
ya, sama itu juga… ada Surat Pengantar dari Desa terus rekomendasi dari
Dispora Provinsi Jambi”.49
prosedur yang harus dilalui dalam pemberian dana bantuan program ini, di
antaranya:
yang ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Cq. Deputi Bidang
setempat;
48
Wawancara bersama Bapak Wawan Supriyanto sebagai informan subyek pada tanggal 26 Juli
2020 melalui aplikasi pesan singkat.
49
Wawancara bersama Ibu Syahririe sebagai informan subyek pada tanggal 26 Juli 2020 melalui
aplikasi pesan singkat.
90
2019 ini, maka menjadi sangat wajar jika proses yang harus dilalui oleh para
Meski demikian, dari seluruh informan yang berhasil peneliti wawancarai, rata-
rata mengatakan jika prosedur yang harus dilalui terbilang cukup mudah dan
simpel, karena semua informasi bisa dengan cepat diperoleh melalui website
PENUTUP
A. Kesimpulan
berikut:
1. Penerapan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0944 Tahun 2015
di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi merupakan bagian dari proses
dan Olahraga Nomor 0944 Tahun 2015 baik dari sisi pelatihan, pembinaan,
sangat wajar jika proses yang harus dilalui oleh para pemuda yang memohon
Kemenpora.
92
93
dievaluasi adalah kebiajakan waktu yang diberikan dalam proses pelatihan dan
hasil yang efektif dan efisien. Selain itu peserta yang mengikuti pelatihan
usaha yang sedang berjalan dan akan terus berjalan di masa yang akan datang.
tahun 2017 pemberian fasilitasi ini berbentuk uang sesuai dengan kebutuhan
B. Saran-saran
sebagai berikut:
proses, output, dan outcome yang jelas maka program ini akan berjalan secara
2. Adanya proses seleksi yang lebih ketat bagi para pemuda yang berkeinginan
penelitian yang sama, agar mencari literatur yang sesuai dan menggunakan
A. Literatur
2012.
Yogyakarta. 2018.
2014.
2007.
B. Skripsi / Jurnal
Banten. 2018.
C. Landasan Hukum
Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0944 Tahun 2015 Tentang
Kepemudaan.
Berita Negara Republik Indonesia Peraturan Kementrian Pemuda dan
Olahraga Republik Indonesia Nomor 0944 Tahun 2015 Tentang Tata Cara
D. Lainnya
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengumpulan_Data_Dalam_Penelitian
https://jambi.bps.go.id/pressrelease/2019/11/05/387/keadaan-
ketenagakerjaan-provinsi-jambi-agustus-2019.html
https://lpkp.kemenpora.go.id/statis-63.html
2016-2021.
2016.
*lampiran-lampiran