Anda di halaman 1dari 91

INOVASI PELAYANAN PUBLIK DI MASA COVID-19

(Studi Kasus Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu


Satu Pintu Kota Jambi)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat-Syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Ilmu Pemerintahan Pada Fakultas Syari’ah

Oleh:
SRI ASTUTI NINGSIH
NIM: 105180308

Pembimbing
Dr. Dedek Kusnadi,S.Sos., M.S.I
Dody Sulistio, S.Sy., M.H

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
1443 H / 2022 M
MOTTO

ِ ٰ ‫ع ِن ْال ُم ْنك َِر َوتُؤْ ِمنُ ْونَ ِب‬


ۗ ‫اّلل‬ ِ ‫اس ت َأ ْ ُم ُر ْونَ ِب ْال َم ْع ُر ْو‬
َ َ‫ف َوت َ ْن َه ْون‬ ْ ‫ُك ْنت ُ ْم َخي َْر ا ُ َّمة ا ُ ْخ ِر َج‬
ِ َّ‫ت ِللن‬

ِ ‫َولَ ْو ٰا َمنَ ا َ ْه ُل ْال ِك ٰت‬


َ‫ب لَ َكانَ َخي ًْرا لَّ ُه ْم ۗ ِم ْن ُه ُم ْال ُمؤْ ِمنُ ْونَ َوا َ ْكث َ ُر ُه ُم ْال ٰف ِسقُ ْون‬

Artinya : Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
(karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang
mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu
lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan
mereka adalah orang-orang fasik.1

1
Qs. Ali’Imran Ayat 110

iii
PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmannirrohim…

Dengan Rahmat Allah yang Maha Kuasa Maha Pengasih

lagi Maha Penyayang atas segala nikmat, Kasih Sayang,

Anugerah dan Kemudahan bagi saya dalam hidup dan

kehidupan saya. Rasullah SAW yang telah menjadi panutan dan

contoh yang baik dalam memberikan petunjuk kepada umat

manusia di dunia.

Dengan ini saya persembahkan keberhasilan saya ini yang

pertama dan yang paling utama untuk kedua orangtua saya,

Misroni dan Ibu Estria terima kasih atas limpahan kasih

sayang,support beserta doa sehingga saya bisa sampai ketitik

ini.

Untuk Temanku Reta Amelia Putri,Nadila Anggraini,

terima kasih telah menjadi teman terbaik selama ini sehingga

kita bisa menghabiskan cerita selama mengerjai skripsi.

Tidak lupa pula terima kasih kepada sahabat/i yang telah

banyak memberikan saya semangat dan dukungan.

Dan semoga tulisan ini dapat menjadi amal jariyah yang

berkah.

Aaamin Ya Robbal Alamin

iv
ABSTRAK
Nama : Sri Astuti Ningsih
Nim : 105180308
Judul : Inovasi Pelayanan Public Di Masa Covid-19 (Studi Kasus Dinas
Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Jambi)

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk perubahan pelayanan


selama pandemi saat ini. Perubahan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Dinas
Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu Kota Jambi keterbatasan Sumber Daya
Manusia Upaya Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu Kota Jambi Dalam
Menerapkan Asas Kecepatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yaitu dengan
melaunching Sistem Online ingle Submission atau perizinan usaha terintegrasi
secara elektronik berbasis online. Penelitian ini adalah penelitian yang
menggunakan metode kualitatif.Teknik Pengumpulan yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu: Observasi,wawancara,dan dokumentasi.Teori yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Pelayanan publik dan kualitas pelayanan publik. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum Covid hampir kurang lebih ada 30 -35
orang setiap harinya datang ke kantor PTSP Kota Jambi tanpa dibatasi dan setelah
adanya pandemi ini di kantor PTSP Kota Jambi setiap harinya masyarakat hanya
dibatasi 15-20 orang perharinya untuk datang ke kantor tersebut .

Kata Kunci: inovasi, Pelayanan Publik, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP),
Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

v
ABSTRACT
Name : Sri Astuti Ningsih
Nim : 105180308
Title : Public Service Innovation During The Covid-19 Period (Case Study Of
The Jambi City Investment And One Stop Integrated Service Office)

This thesis aims to find out how the form of service changes during the current
pandemic. Changes in One-Stop Integrated Services at the Jambi City One-Stop
Integrated Investment Service Limited Human Resources Efforts by the Jambi
City One-Stop Integrated Investment Service in Implementing the Speed Principle
of One-Stop Integrated Services, namely by launching an Online Ingle
Submission System or online-based integrated electronic business licensing . This
research is a research that uses qualitative methods. The collection techniques
used in this study are: observation, interviews, and documentation. The theory
used in this research is public services and the quality of public services. The
results of this study indicate that before Covid there were almost 30 -35 people
every day coming to the Jambi City PTSP office without being limited and after
this pandemic at the Jambi City PTSP office every day the community was only
limited to 15-20 people per day to come to the office.

Keywords : innovation, Public Service, Trading Business License (SIUP), One


Stop Integrated Service.

vi
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT,

Yang telah memberikan Rahmat dan Petunjuknya kepada penulis, sehingga

penulis mampu menyelesaikan penulisan dan penyusunan skripsi ini dengan

sebaik- baiknya. Shalawat beriring salam tercurah kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW yang telah membimbing umatNya kejalan islam dan ilmu

pengetahuan. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarja Stara Satu (S.I) Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas

Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dengan judul Inovasi Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kota Jambi Studi Kasus (Dinas Penanaman Modal Dan

Pelayanan Terpadu Satu Kota Jambi)

Dalam rangka proses tersusunya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan

bimbingan, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. H Su’aidi Asy’ari M.A.,Ph.D selaku Rektor UIN STS Jambi.

2. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag.,M.A selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS

Jambi.

3. Bapak Agus Salim, S.Thi.,M.A.,MIR sebagai Wakil Dekan Bidang

Akademik.

4. Bapak Dr. Ruslan Abd Gani, S.H.,M.Hum sebagai Wakil Dekan Bidang

Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan.

5. Bapak Dr. H. Ishaq, S.H.,M.Hum, sebagai Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan dan Kerjasama di Lingkungan UIN STS Jambi.

6. Ibu Dr. Irmawati Sagala, S.IP.M.Si.,MSHS dan Bapak Yudi Armansyah,

vii
S.Th.I.,M.Hum, sebagai Ketua dan Sekretaris Prodi Ilmu Pemerintahan.

7. Bapak Dr Dedek Kusnadi,S.Sos.,M.S.I selaku Pembimbing I dan Bapak

Dody Saliatio,S.Sy.,M.H selaku Pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam

penyusunan skripsi ini.

8. Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan, Bapak dan Ibu Dosen, Asisten Dosen,

seluruh Karyawan/ Karyawati Fakultas Syariah UIN STS Jambi, dan Semua

pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat penulis

tuliskan satu persatu.

Di samping itu penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan. Oleh karennya diharapkan kepada semua pihak untuk

dapat memberikan Kritik dan Saran pemikirannya demi perbaikan skripsi

ini. Kepada Allah SWT penulis memohon ampunan atas semua kesalahan

yang ada didalam skripsi ini, semoga amal kebijakan kita dinilai seimbang

oleh Allah SWT.

Jambi, September 2021


Penyusun

Sri Astuti Ningsih


NIM. 105180308

viii
DAFTAR ISI

LEMBARAN PERNYATAAN ............................................................................. i


PENGESAHAN PANITIA UJIAN……………………………………………...ii

MOTTO ................................................................................................................ iii


PERSEMBAHAN ................................................................................................. iv
ABSTRAK ..............................................................................................................v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... viii
BAB I: PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang ..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................5
C. Batasan Masalah ...............................................................................................6
D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian .....................................................................6
E. KerangkaTeori ..................................................................................................7
F. Tinjauan Pustaka .............................................................................................27
BAB II: KERANGKA TEORI ............................................................................30
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ....................................................................30
B. Lokasi Penelitian .............................................................................................30
C. Jenis dan Sumber Data ................................................................................... 31
D. Sumber Data ..................................................................................................32
E. Metode Pengumpulan Data .............................................................................34
F. Sistematika Penulisan .....................................................................................35
BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ...............................38
A. Sejarah Singkat Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Kota Jambi .................................................................................38
B. Visi dan Misi Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Kota Jambi .................................................................................40
C. Struktur organisasi .........................................................................................41
D. Tugas pokok ...................................................................................................42

ix
E. Fungsi ......................…………………………………………………………42
BABIV: PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ...................................42
A. Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pada Dinas Penanaman Modal Dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Jambi Di Masa Covid-19 ....................51
B. Upaya Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu Kota Jambi Dalam
Menerapkan Asas Kecepatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ........................57
C. Perbedaan Pelayanan Di PTSP Sebelum Dan Sesudah Covid-19 .................66
BABV: PENUTUP ...............................................................................................77

A. Kesimpulan .....................................................................................................77
B. Saran ...............................................................................................................77
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................................
CURRICULUM VITAE ..........................................................................................

x
DAFTAR SINGKATAN

DPMPTSP : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

SIUP : Surat Izin Usaha Perdagangan

TDP : Tanda Daftar Perusahaan

NIB : Nomor Induk Berusaha

OSS : Online Single Submission

DLH : Dinas Lingkungan Hidup

KASI : Kepala Seksi

Perda : Peraturan Daerah

SDM : Sumber Daya Manusia

Permendagri : Peraturan Menteri Dalam Negeri

STS : Sulthan Thaha Saifuddin

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peran utama pemerintah bagi rakyatnya adalah memberikan pelayanan

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Peran pemerintah telah berubah sesuai

dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat yang sedang berkembang. Meskipun

peran pemerintah telah mengalami berbagai perubahan, namun tugas utama

pemerintah adalah memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Sebagaimana tertuang dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945, tugas

pelayanan pemerintah berkaitan erat dengan pencapaian tujuan nasional. Pada saat

ini penyelenggaraan pelayanan publik masih menghadapi situasi yang belum

mampu beradaptasi dengan kebutuhan dan perubahan di berbagai bidang

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dampak dari berbagai

dimensi dan berbagai masalah pembangunan yang kompleks. Pada saat yang

sama, masyarakat orde baru Indonesia menghadapi harapan dan tantangan global

yang dipicu oleh kemajuan dibidang ilmu pengetahuan, informasi, komunikasi,

transportasi, investasi, dan perdagangan.2 Perkembangan dan kemajuan otonomi

daerah terus digalakan hingga terwujudnya otonomi daerah yang diharapkan yakni

otonomi daerah yang mandiri. pelaksanaan otonomi daerah mendorong pemikiran

baru bagaimana menata kewenangan yang efektif dan efisien. artinya pemerintah

dapat diselenggarakan secara demokratis, dan dapat memberikan kemudahan bagi

masyarakat.
2
Inu Kencana Syafi’I Pengantar Ilmu Politik: Dari Keseimbangan Good Governance
Dengan Clean Government Sampai Pada State Of The Art Ilmu Politik Dalam Mengubah Politik
Biadab Menjadi Politik Beradab,(Bandung:Pustaka Reka Cipta:2009),Hlm.30

1
2

Fungsi pelayanan yang dijalankan oleh pemerintah saat ini sesungguhnya.

Sebagaimana dikatakan Rasyid adalah untuk melayani masyarakat. Hal ini berarti

pelayanan merupakan sesuatu yang terkait dengan peran dan fungsi pemerintah

yang harus dijalankannya. Perandan fungsinya itu dimaksudkan selain untuk

melindungi juga memenuhi kebutuhan dasar masyarakat secara luas guna

mewujudkan kesejahteraan rakyat. David Osborne dan Ted( 2006 : 32 )

berpendapat bahwa, mengupayakan peningkatan publik oleh birokrasi pemerintah

yaitu dengan memberi wewenang kepada swasta lebih banyak berpartisipasi,

karena 15 mereka menyadari pemerintah itu milik rakyat bukan rakyat milik

kekuasaan pemerintah.

Peran ini memang sesungguhnya esensi dari peran pemerintah sebagai

pengelola kehidupan bermasyarakat.Kebijakan yang menciptakan iklim yang

kondusif bagi investasi merupakan salah satu bentuk pelayanan publik yang

baik.Tugas pokok aparatur negara adalah sebagai abdi negara sekaligus sebagai

abdi masyarakat, antara lain tercermin dalam penyelenggaraan tugas umum

pemerintahan dan pembangunan serta pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat.

Dalam era otonomi daerah aparatur pemerintah dituntut untuk lebih responsif

terhadap kebutuhan masyarakat dan mampu meningkatkan efisiensi pelayanan

publik di daerah yang pada akhirnya bertujuan untuk kepuasaan

masyarakat.Untuk mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas/memuaskan

tentu saja membutuhkan aparatur pemerintah yang mengedepankan

profesionalisme dalam memberikan pelayanan dan kompetensi yang dilihat dari


3

semua aspek penilaian baik dari segi pendidikan/keahlian, pengalaman, moralitas,

dedikasi maupun aspek lainnya3.

Pelayanan merupakan wujud dari fungsi pemerintahan dan sertifikat pengabdian

kepada masyarakat. Rendahnya kualitas di Indonesia saat ini mendorong pemerintah

untuk segera meningkatkan kualitas pelayanan. Atas dasar itu, pemerintah Indonesia

melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 menginstruksikan kepada kepala

daerah untuk segera melaksanakan perijinan terpadu satu pintu. model layanan. 2006

Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Perizinan Menyeluruh Satu Pintu. Layanan perizinan

komprehensif satu atap.4

Anwar Prabu Mangku Negara, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, (Bandung:

Refika Aditami, 2007),Penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu adalah kegiatan

pengelolaan perizinan dan non perizinan, proses pengelolaan dimulai dari tahap

permohonan sampai dengan tahap penerbitan dokumen.melaksanakan perijinan terpadu

satu pintu. model layanan. 2006 Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Perizinan Menyeluruh

Satu Pintu. Layanan perizinan komprehensif satu atap. Anwar Prabu Mangku Negara,

Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, (Bandung: Refika Aditami,

2007),Penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu adalah kegiatan pengelolaan

perizinan dan non perizinan, proses pengelolaan dimulai dari tahap permohonan sampai

dengan tahap penerbitan dokumen.5

Perizinan adalah pemberian legalitas kepada seseorang atau pelaku

usaha/kegiatan tertentu, baik dalam bentuk izin maupun tanda daftar usaha.

pemberlakuan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) ini diharapkan mampu

3
Raharjo Adisusmita,Analisis Kebijakan Public ,(Yogyakarta:Graha Ilmu,2015),Hlm.45
4
Raharjo Adisusmita, Analisis Kebijakan Public , (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2015), Hlm. 45
5
Buku Pintar ,Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Jambi, (Raker: 2018),
4

memangkas waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk mengurus perizinan hasilnya

memberikan pelayanan perizinan yang lebih efektif, mudah dan murah (peraturan

menteri dalam negeri nomor 24 tahun 2006 tentang pedoman penyelenggaraan

perizinan terpadu satu pintu).67

Demikian pentingnya pelayanaan publik yang diberikan pemerintah kepada

masyarakat, sehingga sering dijadikan indikator keberhasilan suatu pemerintahan.

apalagi dalam rangka mewujudkan good governance dimana akuntabilitas

menjadi salah satu prinsip yang harus di kedepankan dalam penyelenggaraan

pemerintah sektor publik menjadi suatu keharusan yang tidak bisa di tunda-tunda,

untuk menjamin kebutuhan masyarakat dalam pelayanan publik yang efektif dan

efesien.

Pemerintah terus berupaya menyederhanakan prosedur perizinan di Indonesia.

Online Single Submission (OSS) yang diluncurkan tahun 2019 diharapkan dapat

mendukung upaya percepatan investasi. oss adalah platform untuk perizinan pengelolaan

komprehensif yang disediakan oleh pemerintah. Pelayanan Perizinan Niaga Terpadu

Elektronik (PBTSE) ini lebih mudah dirujuk dengan nama generik oss. Terlihat dalam

konteks pelayanan perijinan niaga yang berlaku di seluruh kementerian, lembaga dan

pemerintah daerah di Indonesia. (PTSP). Selain menggunakan PTSP, masyarakat juga

dapat mengakses sistem OSS secara online kapan saja, di mana saja. Sistem OSS

didirikan dalam rangka percepatan dan peningkatan investasi dan usaha, melalui

penerapan izin usaha terpadu secara elektronik. Dalam kebijakan terbaru mengenai

oss, yakni peraturan pemerintah nomor 24 tahun 2018 tentang pelayanan perizinan

6
uslan Rosady, Manajemen Public Rlations dan Media Komunikasi, (Jakarta, Rajawali Pers:
2010), 80
7
Yogi Suprayogi Sugandi. Administrasi Public: Konsep Dan Perkembangan Ilmu
Indonesia,(Yogyakarta: Graha Ilmu,2011),Hlm.75
5

berusaha terintegrasi secara elektronik, pemerintah mengatur antara lain tentang

jenis, pemohon, dan penerbitan perizinan berusaha, pelaksanaan perizinan

berusaha,reformasi perizinan berusaha per sektor, sistem oss, lembaga oss,

pendanaan oss; insentif atau disinsentif pelaksanaan perizinan berusaha melalui

oss; penyelesaian permasalahan dan hambatan berusaha serta sanksi.8

Berdasarkan dengan Latar Belakang ini penulis ingin melakukan penelitian

mengenai “Inovasi Pelayanan Publik Di Masa Pandemi Covid-19 (Studi

Kasus Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota

Jambi)”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pada Dinas Penanaman Modal

Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Jambi Di Masa Covid-19 ?

2. Bagaimana Perbedaan Pelayanan Di PTSP Kota Jambi Sebelum Dan Sesudah

Adanya Covid-19?

3. Bagaimana Inovasi Pelayanan Di Masa Covid-19 Pada PTSP Kota Jambi?

C. Batasan Masalah

Sebagaimana telah dikemukakan terdahulu dalam latar belakang masalah

ditemukan fenomena-fenomena yang dipilih sebagai objek penelitian untuk dikaji

secara ilmiah, maka penulis membatasi permasalahan yaitu inovasi pelayanan

publik di masa pandemi covid-19 (studi kasus dinas penanaman modal dan

pelayanan terpadu satu pintu kota jambi).

D. Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian

8
Husni Thamrin,Hukum Pelayanan Public Di Indonesia ,(Yogyakarta:Aswaja
Prssindo,2013),Hlm 29
6

1. Tujuan Penelitian:

a. Untuk mengetahui sistem pelayanan pelayanan terpadu satu pintu pada

dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu kota jambi di masa

covid-19 ?

b. Untuk mengetahui perbedaan pelayanan di ptsp selama adanya covid-19

dan sebelum masa covid-19?

c. Untuk mengetahui inovasi pelayanan di masa covid-19 pada ptsp kota

jambi?

2. Manfaat Penelitian:

a. Sistem pelayanan pelayanan terpadu satu pintu pada dinas penanaman

modal dan pelayanan terpadu satu pintu kota jambi di masa covid-19

b. Perbedaan pelayanan di ptsp selama adanya covid-19 dan sebelum masa

covid-19

c. Inovasi pelayanan di masa covid-19 pada ptsp kota jambi

d. Sebagai Akademisi, dapat menambah pengetahuan dan memberikan acuan

bagi perkerabangan ilmu perpustakaan khususnya di bidang kualitas

pelayanan public pada bagian sirkulasi dan referensi.

E. Metode Penelitian

1. Jenis dan pendekatan penelitian

Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif dimana peneliti

mengupayakan atau mencari data yang akurat,peneliti yang penulis lakukan

bersifat penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah suatu

metode yang di gunakan untuk menemukan pengetahuan terhadap subjek


7

9
penelitian pada suatu saat tertentu. Dalam penelitian ini peneliti

mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku, di dalamnya terdapat upaya

mendeskripsikan,mencatat,menganalisis dan mengimprestasikan kondisi-

kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada dengan kata lain ketika peneliti

memperoleh informasi-informasi apa adanya sesuai dengan variabel-variabel

yang diteliti.Sementara desain dalam penelitian ini bersifat

emergent,evolving,dan develoving karena penelitian dijelaskan memalui

gambaran,umum yang bersifat sementara,apa yang diteliti bersifat fleksibel

serta masih mengalami perubahan.

2. Lokasi penelitian

Menetapkan lokasi penelitian local seting penelitian biasanya disesuaikan

dengan apa yang telah ditetapkan dalam pemilihan judul penelitian.Penelitian ini

dilaksanakan di dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu kota

jambi pada bagian sirkulasi dan referensi.

3. Jenis Data

a. Data primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan melalui pihak pertama

kepada pengumpul data yang biasanya melalui wawancara dan observasi

langsung kepada kepala bidang layanan.10

b. Data sekunder

9
Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
2005), hlm. 38.
10
I Made Pasek Diantha, Metodologi Penelitian Hukum Normatif Dalam Justifikasi Teori
Hukum, (Jakarta : Prenada Media, 2016), hlm. 191.
8

Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang

diperoleh secara tidak langsung atau melalui sumber perantara. menurut

sugiyono sumber sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan

cara membaca,mempelajari, dan memahami melalui media lain yang

bersumber dari literatur, buku-buku, serta dokumen.jadi dapat dikatakan

bahwa data sekunder adalah data yang digunakan dari sumber-sumber

yang terpercaya baik dari data ataupun mengutip dari sumber lain

seperti:11

a. Peraturan daerah kota jambi nomor 9 tahun 2010 tentang

penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu.

b. peraturan menteri dalam negeri (pemendagri) nomor 24 tahun 2006

tentang pedoman penyelenggaraan terpadu satu pintu.

c. buku-buku yang berkaitan dengan judul skripsi dan internet.

4. Sumber data

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana

data tersebut dapat diperoleh dan memiliki informasi kejelasan tentang bagaimana

mengambil data tersebut dan bagaimana data tersebut diolah.objek data dalam

penelitian ini meliputi:

a. Kepala bidang layanan di DPMPTSP kota jambi.

b. Observasi, wawancara, dan dokumentasi di DPMPTSP kota jambi.

5. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Observasi

11
Indonesia, Undang-Undang Penanaman Modal, UU RI No. 25 Tahun 2007, LN. No. 67
Tahun 2007, Bagian Menimbang huruf b.
9

Metode observasi dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui kondisi tempat penelitian secara langsung. Metode observasi

dalam penelitian ini menggunakan metode obkegiatan pengamatan di

lapangan DPMPTSP kota jambi.

b. Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dari ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontribusikan

makna dalam suatu data tertentu. wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila penelitingin melakukan studi pendahuluan

untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila

peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.

teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri

pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknnya

pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi.

Wawancara dalam penelitian ini juga digunakan untuk

mengumpulkan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan

secara lisan untuk di jawab secara lisan pula. Adapun wawancara yang

dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah wawancara

terstruktur,yakni penulis menyiapkan instrumen penelitian berupa

pertanyaan-pertanyaan tertulis, dan setiap responden deberikan

pertanyaan yang sama adapun pertanyaan-pertanyaan wawancara yaitu

sebagai berikut:
10

a. Dalam masa pandemi ini , apa saja faktor hambatan dalam

menjalankan pelayanan?

b. Perubahan apa yang terjadi sebelum terjadinya pandemi ini dan

setelah terjadinya covid-19 ini?

c. Program apa yang sudah dijalankan dalam pelayanan selama covid-

19?

d. Manfaat apa yang telah di dapat setelah adanya inovasi ini?

e. Apakah dalam perubahan ini,sudah dapat memberikan solusi pada

pengguna layanan?

f. Apakah perubahan ini sudah dapat menjadi contoh(Misalnya pada

instansi lain)?

g. Apa yang menjadi faktor pendukung pada inovasi ini?

h. Dalam masa pandemi ini,apa ada faktor hambatan dalam

menjalankan pelayanan?

i. Apakah ada batasan untuk masyarakat yang berkunjung di ptsp

selama pandemi?

c. Metode Dokumentasi

Mendefinisikan pengertian dokumentasi yaitu setiap bahan yang

tertulis ataupun film. dan pengumpulan data dilakukan dengan meneliti

catatan-catatan tertulis, seperti dokumen, buku, dan catatan yang

berhubungan dengan pelayanan terpadu satu pintu baik dalam media

cetak maupun media social. cara ini dilakukan terutama pada studi awal

penelitian yang memperjelas masalah yang akan diteliti. teknik ini


11

penelaahan terhadap referensi-referensi yang berhubungan dengan fokus

permasalahan penelitian, dokumen resmi , maupun foto-foto.

6. Teknik Analisis Data

a. Reduksi Data

Reduksi data ialah aktifitas peneliti dalam memilih dan memilah

data yang relavan untuk disajikan. mereduksi data yang diperoleh dari

hasil wawancara, data wawancara ini telah yang telah direkam kemudian

di transkipkan dengan tujuan memudahkan peneliti memilih data-data

yang sesuai untuk di analisis. mereduksi data yaitu data yang diambil

merupakan data penting tentang penerapan pelayanan terpadu satu pintu di

dinas penanaman modal pelayanan terpadu satu pintu kota jambi.

b. Penyajian Data

Data yang disajikan secara sistematis agar lebih mudah dan

memahami karya ilmiah tentang implementasi peraturan daerah kota jambi

tahun 2010 tentang penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu

terkhusus tentang pelayanan mengeluarkan surat izin perdagangan (siup)

di dinas penanaman modal pelayanan terpadu satu pintu (dpmptsp) kota

jambi

c. Verifikasi Data

Pengertian verifikasi data adalah pembentukan kebenaran dari suatu

teori atau fakta atas data yang dikumpulkan. pada verifikasi data, biasanya

data yang dikumpulkan akan diolah dan kemudian dianalisis agar dapat

diuji secara hipotesis. hipotesis kemudian diuji menggunakan fakta


12

empirik agar mendapatkan jawaban yang benar secara ilmiah.Pengertian

verifikasi didalam filsafat adalah suatu teori filsafat positif yang logis

untuk memilih dan menyatakan bahwa pengalaman merupakan suatu

sumber dasar pengetahuan.

F. Tinjauan Pustaka

Dalam suatu penelitian tidak terlepas dari perolehan data melalui referensi

buku-buku atau literatur studi pelayanan terpadu satu pintu ini dilakukan untuk

memenuhi atau mempelajari serta mengutip pendapat-pendapat dari para ahli yang

ada hubungannya dengan permasalahan yang di teleti.sepanjang penelitian-

penelitian mengambil buku-buku, skripsi, tesis dan artikel yang berkaitan dengan

implementasi peraturan daerah kota jambi nomor 9 tahun 2010 tentang inovasi

pelayanan terpadu satu pintu (studi pelayanan dinas penanaman modal kota

jambi). Dengan melihat kedua hal tersebut diatas dan respon yang diberikan

masyarakat kota jambi di atas pelayanan yang diselenggarakan oleh DPMPTSP

menunjukkan bahwa pelayanan perizinan di kota jambi telah mengalami

perbaikan namun masih memiliki kekurangan karena masih terdapat beberapa

masyarakat-masyarakat yang mengeluh terhadap pelayanan yang dilakukan

melalui penerapan system pelayanan perizinan terpadu satu pintu.

Penelitian yang berjudul “Inovasi Pelayanan Publik Di Masa Pandemi

Covid-19 (Studi Kasus Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Kota Jambi)”dapat dilihat dari mekanisme pelayanan perizinan dan

implementasi standar pelayanan yang meliputi: kesederhanaan, kejelasan,

kepastian waktu, akurasi, keamanan, tanggung jawab, kelengkapan sarana dan


13

prasarana, kemudahan akses, kedisiplinan, keramahan dan kesopanan, serta

kenyamanan.

Penelitian yang berjudul “ inovasi pelayanan publik di masa covid-19 sistem

pelayanan terpadu satu pintu belum sepenuhnya berjalan sebagaimana yang

diharapkan. hambatan ataupun kendala yang dihadapi dalam inovasi ptsp di kota

jambi diantaranya adalah faktor komunikasi ataupun koordinasi antara penerima

kewenangan dengan pihak-pihak yang terkait, faktor sumber daya yang terbatas,

faktor sikap ataupun komitmen dan faktor struktur birokrasi.sejauh penelusuran

pustaka yang peneliti temukan dari beberapa karya ilmiah di atas sudah pasti ada

perbedaan dari penelitian sebelumnnya, karena penelitian ini dilakukan di tempat

dan waktu yang berbeda dan juga dari segi pembahasan penulis mendalami

tentang bagaimana pengaturan prosedur pelayanan perizinan terpadu satu pintu di

dinas penanaman modal terpadu satu pintu kota jambi, apa faktor kendala dan

pendukung dalam penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu di Dinas

penanaman modal pelayanan terpadu satu pintu (DPMPTSP)kota jambi dan

bagamaina upaya dinas penanaman modal pelayanan terpadu satu pintukota jambi

dalam menerapkan asas kecepatan pelayanan terpadu satu pintu. dengan metode

penelitian kualitatif, yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara.

Dengan demikian, meskipun diatas telah disebutkan adanya penelitian dengan

tema yang serupa dengan penelitian yang peneliti lakukan, akan tetapi mengingat

subjek, objek dan tempat penelitian yang berbeda, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang inovasi pelayanan publik kota jambi nomor 9 tahun
14

2010 tentang penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu (Studi Kasus Dinas

Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Jambi).

G.Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan pemahaman secara berurutan, pembahasan dalam

penulisan skripsi mempunyai sistematika sebagai berikut:

Pembahasan diawali dengan Bab I : Pendahuluan. bab ini pada

hakikatnya menjadi pijakan bagi penulis skripsi. bab ini berisikan tentang

latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan

kegunaan penelitian, kerangka teori dan tinjauan pustaka.

Kemudian pada Bab II : Membahas tentang metode penelitian

dalam pembutan skripsi dengan sub-sub tempat dan waktu penelitian,

pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, instrussmen pengumpulan data,

analisis data sistematika penulisan dan jadwal penelitian. untuk

mempermudah penulis dalam menggunakan waktu dengan tepat maka dibuat

jadwal penelitian dalam sub-sub ini agar penelitian dalam penulisan ini

selesai tepat pada waktunya.

Bab III : Merupakan bab yang memuat gambaran umum lokasi

penelitian.
Bab IV : Berisi tentang pembahasan dan hasil dari penelitian ini yaitu

inovasi pelayanan publik di masa pandemi covid-19 (studi kasus dinas

penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu kota jambi).

Bab V : Berisi tentang penutupan yang terdiri dari kesimpulan dan

saran-saran serta dilengkapi dengan daftar pustaka, lampiran dan curriculum

vitae. kesimpulan ditarik dari pembuktian dan uraian yang telah ditulis

terdahulu dan berkaitan erat dengan pokok masalah. kesimpulan bukan

resume dari apa yang ditulis dahulu melainkan kesimpulan adalah jawaban

masalah dari data yang diperoleh.

15
BAB II

KERANGKA TEORI

A. Kerangka Teori

Kerangka teori di gunakan untuk memberikan gambaran atas batasan-

batasan tentang teori-teori yang akan dipakai sebagai landasan penelitian yang

akan dilakukan agar peneliti ini bisa terarah dan tepat sasaran ,dalam hal ini

penulis melalui kerangka teori yaitu inovasi pelayanan publik di masa pandemi

covid-19 (di dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu kota

jambi) di ruangan sirkulasi dan referensi maka penulis perlu menggunakan

kerangka teori sebagai landasan berfikir guna mendapatkan konsep yang benar

dan tepat dalam penyusunan skripsi ini.

1. Pelayanan Publik

Undang-Undang Nomor 25 tentang Pelayanan Publik tahun 2009

mendefinisikan pelayanan publik sebagai satu atau serangkaian kegiatan barang,

jasa dan pelayanan administrasi yang diberikan kepada setiap warga negara dan

penduduk dalam lingkup pemenuhan persyaratan peraturan perundang-

undangan,penyedia layanan publik. Pelayanan publik dilaksanakan secara

bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang ada. Nilai

akuntabilitas pelayanan yang diberikan dapat memberikan kepercayaan

masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan. Tanggung jawab atas apa yang

mereka layani merupakan bagian dari pemenuhan kepercayaan PNS terhadap

masyarakat. Kepercayaan masyarakat yang ada menjadi dasar terwujudnya

16
Artinya dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik melayani kebutuhan yang

berkaitan dengan kepentingan publik. Pelayanan publik merupakan pelayanan

dasar bagi seluruh aspek yang dibutuhkan masyarakat, dan diwujudkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku. Pelayanan publik adalah suatu sistem yang

dibentuk dalam pemerintahan untuk mewujudkan unsur-unsur kepentingan rakyat.

Masyarakat selalu meminta birokrat untuk memberikan pelayanan publik yang

berkualitas, walaupun kebutuhan tersebut seringkali tidak memenuhi harapan,

karena dari pengalaman, pelayanan publik yang terjadi selama ini memiliki ciri-

ciri sebagai berikut: kompleks, lambat, mahal dan melelahkan. Alasan tren ini

adalah masyarakat masih diposisikan sebagai pihak yang melayani daripada pihak

yang dilayani. Reformasi pelayanan publik akan kembali dan mengembalikan

"pelayan" dan "pelayanan". Layanan yang seharusnya ditunjukkan kepada publik

terkadang menjadi layanan masyarakat terhadap negara, meskipun negara berdiri

sesungguhnya adalah untuk kepentingan masyarakat yang mendirikannya,

birokrat sesungguhnya haruslah memberikan pelayanan terbaiknya kepada

masyarakat12.

Pemberian layanan yang diberikan kepada warga negara secara baik dan

profesional baik jasa, barang atau administratif sebagai bagian dari keperluan

masyarakat. Pelayanan publik yang baik memberikan kepuasan terhadap

masyarakat atas pelayanan tersebut. Berdasarkan hasil identifikasi yang

didapatkan oleh peneliti, oss merupakan kebijakan baru pemerintah yang

memanfaatkan teknologi internet. metode penelelitian yang dipilih adalah


12
2 Sinambela, Lijan P. Rochadi, Sigit. Ghazali, Rusman. Muksin, Akhmad. Setiabudi,
Didit. Bima, Djohan. Dan Syaifudin. (2006). Reformasi Pelayanan Publik: Teori, Kebijakan, Dan
Implementasi. Jakarta: Bumi Aksara, P. 34.

17
pendekatan kualitatif deskriptif. Pelayanan umum oleh Lembaga Administrasi

Negara diartikan sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang

dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah dan di lingkungan

Badan Usaha Milik Negara/Daerah dalam bentuk barang dan atau jasa baik dalam

rangka upaya kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Birokrasi publik harus dapat memberikan layanan publik yang lebih

profesional, efektif, sederhana, transparan, terbuka, tepat waktu, responsif dan

adaptif serta sekaligus dapat membangun kualitas manusia dalam arti

meningkatkan kapasitas individu dan masyarakat untuk secara aktif menentukan

masa depannya sendiri. Menurut Thoha dalam Widodo secara teoritis sedikitnya

ada tiga fungsi utama yang harus dijalankan oleh pemerintah tanpa memandang

tingkatannya, yaitu fungsi pelayan masyarakat (public service function), fungsi

pembangunan (development function) dan fungsi perlindungan (protection

function). Pemerintah tidak harus berperan sebagai monopolist dalam pelaksanaan

seluruh fungsi-fungsi tadi. 13

Bagian dari fungsi ini dapat berupa task area, dan pelaksanaannya dapat

dipercayakan kepada pihak swasta atau dilakukan dengan menggunakan model kemitraan

antara pemerintah dan swasta. Modus kerjasama antara pemerintah dan swasta untuk

memberikan berbagai layanan kepada masyarakat sejalan dengan gagasan pembentukan

kembali pemerintahan yang dikemukakan Osborne dan Gabler. Pemerintah merupakan

satu-satunya pihak yang berkewajiban menyediakan barang publik murni yang berkaitan

dengan sifat barang privat dan barang publik murni, terutama barang publik yang disebut

13
Osborne, David dan Gaebler, Ted. 1995. Mewirausahakan Birokrasi. Jakarta: PPM, p.
225.

18
aturan (kebijakan publik). Penyediaan barang publik murni dalam bentuk regulasi tidak

pernah dan tidak boleh diserahkan kepada sektor swasta dalam regulasi. Membangkitkan

kepentingan pribadi untuk membuat aturan, membuat aturan penuh dengan kepentingan

pribadi dan menjadi tidak adil (unfair rule).

Peran pemerintah yang akan tetap melekat di sepanjang keberadaannya

adalah sebagai penyedia barang publik murni yang bernama aturan. Dalam buku

Delivering Quality Services karangan Zeithaml, Valarie A. et.al, 1990,5 yang

membahas tentang bagaimana tanggapan dan harapan masyarakat pelanggan

terhadap pelayanan yang mereka terima, baik berupa barang maupun jasa.

Menurut Valarie hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :

a. Menentukan pelayanan publik yang disediakan, apa saja macamnya;

b. Memperlakukan pengguna pelayanan;

c. Berusaha memuaskan pengguna pelayanan, sesuai dengan yang

diinginkannya;

d. Mencari cara penyampaian pelayanan yang paling baik dan berkualitas;

e. Menyediakan cara-cara, bila pengguna pelayanan tidak ada pilihan lain.

Penilaian terhadap kualitas pelayanan tidak dapat lepas dari kemampuan

pegawai dalam pemberian pelayanan serta penyediaan fasilitas fisik. Hal ini

sesuai dengan teori “The triangle of balance in service quality: dari Morgan dan

Murgatroyd, bahwa perlu dipertahankan keseimbangan dari ketiga komponen

(interpersonal component, procedures environment/process component, and

technical/professional component) guna menghasilkan pelayanan yang

berkualitas. Memang pada dasarnya ada 3 (tiga) ketentuan pokok dalam melihat

tinggi rendahnya suatu kualitas pelayanan publik menurut Morgan dan

19
Murgatroyd , yaitu tinggi rendahnya kualitas pelayanan publik perlu

diperhatikan adanya keseimbangan antara :14

a. Bagian antar pribadi yang melaksanakan (Inter Personal

Component);

b. Bagian proses dan lingkungan yang mempengaruhi (Process and

Environment);

c. Bagian profesional dan teknik yang dipergunakan (Professional and

Technical)

2. Kualitas Pelayanan Publik

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi

harapan . Organisasi pelayanan publik mempunyai ciri public accuntability,

dimana setiap warga negara mempunyai hak untuk mengevaluasi kualitas

pelayanan yang mereka terima. Sangat sulit untuk menilai kualitas suatu

pelayanan tanpa mempertimbangkan peran masyarakat sebagai penerima

pelayanan dan aparat pelaksana pelayanan itu. Evaluasi yang berasal dari

pengguna pelayanan, merupakan elemen pertama dalam analisis kualitas

pelayanan publik. Elemen kedua dalam analisis adalah kemudahan suatu

pelayanan dikenali baik sebelum dalam proses atau setelah pelayanan itu

diberikan.

Tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah memuaskan masyarakat. Untuk

mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan prima yang tercermin dari: 15

14
Morgan and Murgatroyd. (1994). Total Quality Management in the Public Sector: An
international perspective. Philadelphia: Open University Press, p. 179.

20
a. Transparansi, yakni pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat di

akses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai

serta mudah di mengerti.

b. Akuntabilitas, yakni pelayan yang dapat dipertanggung jawabkan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

c. Kondisional, yakni pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan

pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip

efesiensi dan efektivitas.

d. Partisipatif, yaitu pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat

dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi,

kebutuhan, dan harapan masyarakat.

e. Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat dari

aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status social, dan lain-

lain.

f. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang mempertimbangkan

aspek keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan publik. Jika

dihubungkan dengan administrasi publik,

Pelayanan adalah kualitas pelayanan birokrat terhadap masyarakat. Kata kualitas

memiliki banyak definisi yang berbeda dan bervariasi mulai dari yang konvensional

hingga yang lebih strategis. Definisi konvensional dari kualitas biasanya

menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk, seperti:

a. Kinerja (performance),
15
Tjiptono, Fandy. (1997). Prinsip-prinsip Total Quality (TQS). Yogyakarta Penerbit
ANDI, p. 29.

21
b. Keandalan (reliability),

c. Mudah dalam penggunaan (easy of use),

d. Estetika (esthetics).

Adapun dalam definisi strategis dinyatakan bahwa kualitas adalah segala

sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the

needs of customers). Gaspersz mengemukakan bahwa pada dasarnya kualitas

mengacu kepada pengertian pokok :

a. kualitas terdiri atas sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan

langsung, maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan

dan memberikan kepuasan atas penggunaan produk16

b. kualitas terdiri atas segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan.

c. Konsep kualitas bersifat relatif, maksudnya penilaian kualitas bergantung

kepada perspektif yang digunakan untuk menentukan ciri-ciri pelayanan yang

spesifik.

Menurut Trilestari berpendapat pada dasarnya terdapat tiga orientasi

kualitas yang seharusnya konsisten antara yang satu dengan yang lain, yaitu

persepsi pelanggan, produk, dan proses. Untuk produk jasa pelayanan, ketiga

orientasi tersebut dapat menyumbangkan keberhasilan organisasi ditinjau dari

kepuasan pelanggan. Norman menuliskan, apabila kita ingin sukses memberikan

kualitas pelayanan, kita harus memahami terlebih dahulu karakteristik tentang

pelayanan sebagai berikut:

16
Gasperz, Vincent. (1997). Manajemen Kualitas Dalam Industri Jasa. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka, p. 37.

22
a. Pelayanan sifatnya tidak dapat diraba, pelayanan sangat berlawanan sifatnya

dengan barang jadi.

b. Pelayanan itu kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan merupakan

pengaruh yang sifatnya adalah tindak sosial.

c. Produksi dan konsumsi dari pelayanan tidak dapat dipisahkan secara nyata,

karena pada umumnya kejadian bersamaan dan terjadi di tempat yang sama.

Karakteristik tersebut dapat menjadikan dasar bagaimana dapat memberikan

kualitas pelayanan yang baik. Pengertian kualitas lebih luas dikatakan oleh

Daviddow dan Uttal “Merupakan usaha apa saja yang digunakan untuk

mempertinggi kepuasan pelanggan (whatever enhances customersatisfaction)”.

Kotler berpendapat “Kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk

atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan

kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat”.17

Menurut, Sinambela, dkk “kualitas adalah segala sesuatu yang mampu

memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of

customers)”. Kepuasan pelanggan menurut Fitzimmons adalah “customer

satisfaction is customers perception that a supplier has met or exceeded their

expectation”. Dari definisi tersebut dapat ditelaah bahwa kepuasan pelanggan

dalam hal ini adalah persepsi masyarakat akan kenyataan dari realitas yang ada

yang dibandingkan dengan harapan-harapan yang ada.18 Atau adanya perbedaaan

antara harapan konsumen terhadap suatu pelayanan yang diberikan oleh penyedia

17
Daviddow, William H. & Bro Uttal. (1989). Total Customer Service. New York: Harper
& Row Publisher, hlm. 19
18
Fitzsimmons, James A and Mona J. Fitzsimmons. (2001). Service Management:
Operations, Strategy, and Information Technology. Third Edition. Singapore: McGraw-Hill Book
Co., p. 2

23
layanan. Fitzimmons, agar persepsi masyarakat terhadap layanan yang diberikan

pemerintah.

a. Mengetahui sejauh mana pelanggan yang lari atau pindah kepada

penyedia layanan lainnya, bagi suatu perusahaan hal tersebut

sebenarnya merupakan kerugian bagi perusahaan. Dalam konteks

pelayanan publik dimana pelayanan dilakukan secara monopolistik

dimana konsumen tidak bisa memilih, maka kerugiannya bukan

berpindahnya pelanggan tetapi ketidakpedulian masyarakat akan

layanan/pembangunan yang dilakukan.

b. Mengetahui kesenjangan pelayanan yaitu kesenjangan antara

harapan dan pengalaman yaitu dengan cara melihat kesenjangan

antara pelayanan yang diberikan atau diharapkan pelanggan

(expected service) dengan pelayanan yang dirasakan oleh penerima

layanan (percieved service).

Makin tetap terjaga kebermutuannya, perlu dilakukan

pengukuran kepuasan pelanggan dengan cara:

a. Mengetahui sejauh mana pelanggan yang lari atau pindah kepada

penyedia layanan lainnya, bagi suatu perusahaan hal tersebut

sebenarnya merupakan kerugian bagi perusahaan. Dalam konteks

pelayanan publik dimana pelayanan dilakukan secara monopolistik

dimana konsumen tidak bisa memilih, maka kerugiannya bukan

berpindahnya pelanggan tetapi ketidakpedulian masyarakat akan

layanan/pembangunan yang dilakukan.

24
b. Mengetahui kesenjangan pelayanan yaitu kesenjangan antara

harapan dan pengalaman yaitu dengan cara melihat kesenjangan

antara pelayanan yang diberikan atau diharapkan pelanggan

(expected service) dengan pelayanan yang dirasakan oleh penerima

layanan (percieved service).

Penelitian mengenai kepatuhan dalam pelaksanaan Undang-

Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik telah

dilaksanakan oleh Ombudsman RI pada sejak tahun 2013 dengan objek

penelitian Kementerian Negara, Instansi Pemerintah, dan Pemerintah

daerah baik Provinsi , Kabupaten dan Kota khususnya unit pelayanan

perizinan langsung kepada kelompok masyarakat/perorangan/instansi.

Penelitian atau survey tersebut mengkategorisasi penilaian berdasarkan

perolehan nilai dari setiap Pemerintah Daerah. Pertama, zona merah

(skor 0-50): menggambarkan kepatuhan yang rendah dari

penyelenggara pelayanan publik terhadap pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik ; kedua, zona kuning

(skor 51-80): menggambarkan kepatuhan yang sedang; dan ketiga, zona

hijau (skor 81-100): menggambarkan kepatuhan yang tinggi.

Berdasarkan Pasal 15 dan Bab V Undang-Undang Nomor 25 Tahun

2009 tentang Pelayanan Publik ini Penyelenggara Pelayanan Publik

wajib memenuhi 10 unsur mengenai penyelenggaraan pelayanan publik

itu sendiri, yang terdiri atas:

25
a. Standar Pelayanan Komponen standar pelayanan yang dimaksud sekurang-

kurangnya meliputi : dasar hukum, persyaratan, sistem mekanisme dan

prosedur, jangka waktu penyelesaian, biaya/tarif, produk pelayanan, sarana,

prasarana, atau fasilitas, kompetensi pelaksana, pengawasan internal,

penanganan pengaduan, saran dan masukan, jumlah pelaksana, jaminan

pelayanan yang dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan, jaminan

keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk komitmen untuk

memberikan rasa aman bebas dari bahaya dan resiko keragu-raguan, dan

evaluasi kinerja pelaksana.

b. Maklumat Pelayanan

c. Sistem Informasi Pelayanan Publik Rangkaian kegiatan yang meliputi

penyimpanan dan pengelolaan informasi serta mekanisme penyampaian

informasi dari penyelenggara pelayanan publik kepada masyarakat dan

sebaliknya dalam bentuk lisan, tulisan latin, tulisan dalam huruf braile, bahasa

gambar, dan/atau bahasa lokal, serta disajikan secara manual ataupun

elektronik.

d. Pengelolaan Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas Pelayanan Publik

e. Pelayanan Khusus Pelayanan dengan perlakuan khusus kepada anggota

masyarakat tertentu antara lain penyandang cacat, lanjut usia, wanita hamil,

anak-anak, korban bencana alam, tanpa tambahan biaya.

f. Biaya/Tarif Pelayanan Publik

g. Perilaku Pelaksana dalam Pelayanan

h. Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan

26
i. Pengelolaan Pengaduan

j. Penilaian Kinerja Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik juga menjadi dasar dalam penilaian.

Di dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 38

Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Pelayanan Publik, selain

kewajiban penyelenggara tersebut di atas, perlu juga kiranya meletakan Visi, Misi

dan Motto yang dapat memotivasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada

masyarakat, serta menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 guna

memberikan kepastian mutu layanan yang berkualitas kepada masyarakat.

Penilaian awal dilakukan pada sampel dua pemerintah daerah, yakni Provinsi

Lampung dan Kota Bandar Lampung.

Data hasil survey menunjukkan bahwa 77% atau 20 SKPD di Kota Bandar

Lampung masuk dalam zona merah yang berarti rendah tingkat kepatuhannya

dalam pelaksanaan UU 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. 15% atau 4

SKPD di Kota Bandar Lampung masuk kedalam zona kuning atau zona tengah,

yang berarti sedang tingkat kepatuhannya , dan 8% atau 2 SKPD di Kota Bandar

Lampung masuk dalam zona hijau yang berarti tinggi tingkat kepatuhannya

(Ombudsman RI, 2013).

Pada tahun-tahun berikutnya Ombudsman RI perwakilan Lampung juga

mengadakan survey pada Kabupaten dan Kota yang lain di wilayah Provinsi

Lampung. Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Lampung telah mengadakan

survey kepatuhan di lima pemerintah daerah kurun waktu April-Agustus 2016,

27
survey dilakukan dengan objek penilaian produk pelayanan administratif

dimasing-masing penyelenggara. Hasilnya lebih baik, empat pemda di Lampung

meraih zona hijau, yakn Pemerintah Provinsi Lampung, Kota Bandar Lampung,

Kota Metro dan Kabupaten Tanggamus, sedangkan Kabupaten Lampung Selatan

masih berada di zona kuning.

Inovasi Pelayanan Publik Pembangunan di Indonesia, setidaknya

memiliki tiga masalah; pertama mengenai birokrasi yang masih gemuk, lamban,

dan belum mampu memberikan pelayanan prima pada masyarakat Dan investor.

Kedua adalah tentang korupsi, dimana masih banyak penyelenggara negara yang

menyalahgunakan pengelolaan keuangan negara. Ketiga; terkait masalah

infrastruktur yang belum memadai, serta kurangnya anggaran negara untuk


19
pembangunan dan pemeliharaannya. Berangkat dari tiga kondisi itu maka

program percepatan reformasi birokrasi sangatlah diperlukan guna menciptakan

birokrasi bersih dari korupsi kolusi dan nepotisme, melayani, serta berkompeten

terhadap tugas dan tanggung jawab yang diemban. Pelayanan publik merupakan

suatu tolok ukur kinerja pemerintah yang paling kasat mata. Masyarakat dapat

menilai langsung kinerja pemerintah berdasarkan pelayanan yang diterimanya.

Untuk itu kualitas pelayanan publik di semua kementerian/lembaga adalah suatu

hal yang mendasar yang harus segera ditingkatkan.

Dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 disebutkan bahwa

pelayanan prima adalah pelayanan yang cepat, mudah, pasti, murah, dan akuntabel.

19
Tribun Lampung, Kamis, 8 Desember 2016, p. 9-10

28
Untuk meningkatkan pelayanan, masyarakat diupayakan terlibat dalam penyusunan

kebijakan, penyusunan standar pelayanan, pelaksanaan survei kepuasan pelayanan

publik, serta penyampaian keluhan, pengaduan dan apresiasi. Keterlibatan dan

partisipasi masyarakat ini akan mendukung penyempurnaan standar pelayanan yang

telah ditetapkan. Sebagai contoh, hasil dari survei kepuasan pelayanan publik akan

dapat lebih mengetahui dari sisi apa pelayanan yang diberikan dinilai kurang

memuaskan. 20

3. Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Dinas Penanaman Modal Kota

Jambi

Pengurusan perizinan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu di

kota Jambi dilaksanakan berdasarkan standar operasional yang telah ditetapkan

berdasarkan perwako Kota Jambi. Berdasarkan Peraturan Walikota Jambi Nomor

55 tahun 2018 tentang perubahan atas peraturan Walikota nomor 49 tahun 2016

tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja pada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Tugas dan fungsi serta tata

kerja pada dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu kota Jambi,

yaitu sebagai perumus kebijakan teknis di bidang penanaman modal, pemberian

dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang penanaman modal

dan pelayanan perizinan terpadu, pelaksanaan pengkajian, pengendalian dan

promosi investasi penanaman modal.21

20
https://www.bps.go.id/KegiatanLain/view/id/93 (diakses tanggal 7 Desember 2016, pukul
21.00 wib).
21
Tri Rahayu Ningsih,“Implementasi Peraturan daerah Kota Jambi Nomor 9 Tahun 2010
Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu,”SkripsiUIN STSJambi, 2019,hlm. 18.

29
Dengan sistem OSS ini dapat memudahkan masyarakat untuk membuat

perizinan, karena OSS iniberbasis online dan bagi yang ingin mendaftarkan

tinggal login saja dan Berkas berkas persyaratan bisa di-upload dari rumah.

Dengan menyiapkan email yang aktif, daftar di menu OSS, masuk ke menu daftar,

masukkan nomor induk KTP, email yang digunakan. Dansetelah daftar ada

notifikasi masuk, pilih aktivasi dan OSS Akan mengirim username dan password

setelah login input data.Selain itu lewat sistem ini, investor dapat mengurus izin

usaha secara online dari manapun dan kapanpun. Baik yang berstatus perseroan

terbatas (PT), Firma, persekutuan komanditier (CV), maupun UMKM. OSS ini

merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menyederhanakan birokrasi

dalam perizinan usaha dan menciptakan model pelayanan perizinan terintegrasi

yang cepat dan murah serta memberikan kepastian.Ini artinya PTSP kota Jambi

telah menerapkan pelayanan prima kepada masyarakat dalam urusan perizinan.

Telah memberikan kemudahan dalam mendapat-kan informasi, kemudahan

menggunakan fasilitas lainnya dalam urusan perizinan. PTSP kota Jambi juga tak

mempublikasi sistem dan prosedur perizinan di media massa, yang dari hal ini

merupakan transparansi pelayanan yang telah dilakukan oleh pemerintah terhadap

masyarakat. Karena transparansi dalam pelayanan sangat diharapkan oleh

masyarakat guna untuk menghindari kecurigaan dankecurangan dalam menda-

patkan pelayanan tersebut.

30
BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu (DPMPTSP) Kota Jambi

Berdirinya DPMPTSP Kota Jambi Dinas Penanaman Modal Terpadu

Satu Pintu Kota Jambi diresmikan tanggal 3 Januari 2011 oleh Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

Indonesia. 22 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(DPMPTSP) Kota Jambi Berlokasi di komplek perkantoran Walikota Jambi

Jln Zainir Haviz telp.(0741) 41706 fax.(0741) 42992 Email:

dpmptsp.jambikota.go.id. DPMPTSP Kota Jambi saat ini dipimpin oleh

Bapak Fahmi, SP, sampai saat ini Sumber Daya Manusia (SDM) yang

bertugas di DPMPTSP Kota Jambi adalah 65 orang, yang terdiri dari PNS 32

orang, Kontrak 33 orang. 23 DPMPTSP Kota Jambi melayani sekitar 91

perizinan yaitu:24

Tabel 1

Daftar Perizinan DPMPTSP Tahun Kota Jambi 2019

NO Nama Izin

22
Sumber Data: Dokumentasi di DPMPTSP Kota Jambi
23
Standar Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu
Pintu 2018
24
Sumber Data: Dokumen Daftar Perizinan DPMPTSP Kota Jambi.

31
1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

2. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

3. Surat Izin Apotik

32
39

4. Surat Izin Toko Obat

5. Tanda Daftar Gudang (TDG)

6. Tanda Daftar Industri (TDI)

7. Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Berakohol (SIUP-MB)

8. Izin Usaha Toko Modern (IUTM)

9. Izin Operasional Rumah Sakit

10. Izin Mendirikan Rumah Sakit

11. Izin Usaha Industri (IUI)

12. Izin Usaha Jasa Kontruksi Nasional (IUJK)-JASA

13. Izin Usaha Jasa Kontruksi Nasional (IUJK)-KONSULTASI

14. Tanda Daftar Usaha Pariwisata

15. Izin Usaha Angkutan

16. Izin Mendirikan Klinik

17. Izin Operasional Klinik

18. Izin Labolaturium

19. Izin Usaha Bengkel, Karoseri/Bak Muatan dan Cuci Umum

20. Kendaraan
Izin Bermotor
Usaha Salon

21. Izin Usaha Optik

22. Izin Galian Jalan

23. Izin Trayek

24. Izin Mendirikan Bangunan Reklame

25. Izin Mendirikan Rumah Tinggal


40

26. Izin Mendirikan Rumah Selain Rumah Tinggal

27. Izin Mendirikan Bangunan Tower

28. Izin Hiburan / Keramaian

29. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)-KANTOR

30. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)-PERORANGAN & JASA

31. Surat Izin Tempat Usaha Minuman Berakohol (SITU-MB)

32. Izin Menyelenggarakan Lembaga PAUD-TK

33. Izin Menyelenggarakan Lembaga PAUD-KB

34. Izin Menyelenggarakan Lembaga Paud-TPA

35. Izin Menyelenggarakan Lembaga PAUD-SPS

36. Izin Penyelenggaraan Pelatihan Lembaga Pelatihan Swasta

B. Visi dan Misi Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu (DPMPTSP) Kota Jambi

1. Visi

Visi merupakan suatu pernyataan bagaimana gambaran keadaan

dan karakteristik yang dicapai oleh suatu lembaga pada masa yang akan

datang. Pernyatan visi harus berlaku pada semua kemunginan perubahan

yang terjadi sehingga suatu visi hendaknya mempunyai sifat flesibel

Visi dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu kota

jambi”Terwujudnya pelayanan penanaman modal dan perizinan yang

profesional dan akuntabel berbasis teknologi informasi guna mendukung

Kota Jambi sebagai pusat perdagangan dan jasa”.


41

2. Misi

a. Meningkatakan kualitas SDM guna menciptakan aparatur yang

profesional

b. Melakukan kajian peluang dan potensi penanaman modal

c. Melaksanakan promosi peluang dan penanaman modal

d. Meningkatkan profesionalisme pelayanan perizinan penanaman modal

e. Meningkatkan sistim informasi pelayanan perizinan penanaman modal

f. Melaksanakan fasilitasi dan kerjasama dalam rangka penanaman

modal

g. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian penanaman modal

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan tolak ukur organisasi, badan masyarakat

dan lembaga lainnya. Organisasi yang baik dapat menunjukkan bahwa

aktivitasnya sangat baik dan juga seorang pendukung saat organisasi

menerapkan semua rencana kerja organisasi Biro Kepegawaian Kota

Jambi memiliki struktur organisasi kepengurusan, hal yang sama berlaku

untuk organisasi sosial lainnya. Secara operasional struktur organisasi

sudah memiliki tanggung jawab dan kewenangan masing-masing lembaga

dan melakukan tugas sehari-hari. Lancar dan sukses kegiatan perlu

direncanakan dan dipersiapkan dengan baik karena perlu direncanakan

dengan tepat tanggung jawab dan fungsi masing-masing. Tentang struktur


42

Pengurus DPMPTSP Kota Jambi letak jelasnya dapat dilihat pada Skema

berikut ini:

Tugas dan Fungsi dari masing-masing bidang ialah sebagai berikut:

D. Tugas Pokok

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(DPMPTSP) mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan

pemerintahan daerah di bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu, menyelenggarakan pelayanan administrasi di bidang Perizinan.

E. Fungsi

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu menyelenggarakan

fungsi :

1. Fungsi Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;


43

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai

dengan lingkup tugasnya;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Bupati Jepara Nomor 54 Tahun 2016

tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Jepara. Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Jepara adalah :

1. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu mempunyai tugas memimpin dan bertanggung jawab atas

pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu.

2. Sekretariat

a. Sekretariat mempunyai tugas perumusan konsep dan pelaksanaan

kebijakan, pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi, pelaporan

meliputi keuangan, hukum, kehumasan, keorganisasian dan

ketatalaksanaan, pembinaaan ketatausahaan, kearsipan,

kerumahtanggaan, kepegawaian dan pelayanan administrasi di

lingkungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu.
44

b. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Sekretariat mempunyai

fungsi:

a. Pengkoordinasian kegiatan di lingkungan Dinas

b. Pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan program kerja di

lingkungan Dinas

c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi

keuangan, hukum, hubungan masyarakat, ketetausahaan, kearsipan,

kerumahtanggaan, kepegawaian dan pelayanan administrasi di

lingkungan Dinas

d. Pengkoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-undangan di

lingkungan Dinas.

e. Pengkoordinasian pelaksanaan sitem pengendalian intern pemerintah

(SPIP) dan pengelolaan informasi dan dokumentasi

f. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/ kekayaan daerah dan

pelayanan pengadaan barang/ jasa di lingkungan Dinas.

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan

lingkup tugasnya.

h. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan fungsinya.

Sekretariat terdiri dari :


45

a. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Keuangan, mempunyai tugas

melaksanakan administrasi penatausahaan keuangan, pengelolaan

keuangan, pertanggungjawaban adminstrasi keuangan, menyusun

rencana dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan serta laporan

Instansi.

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan suratmenyurat, kearsipan,

kerumahtanggaan, perjalanan dinas, perlengkapan dan kepegawaian.

Masing-masing Sub Bagian, dipimpin oleh seorang Kepala yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

3. Bidang Penanaman Modal

a. Bidang Penanaman Modal mempunyai tugas melaksanakan promosi

dan informasi serta fasilitasi dan kerjasama Penanaman Modal.

b. Bidang Penanaman Modal dipimpin oleh seorang Kepala yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

c. Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Bidang Penanaman Modal

mempunyai fungsi :

1. Penyusunan pedoman promosi dan informasi serta fasilitasi dan

kerjasama Penanaman Modal.

2. Penyusunan rencana dan evaluasi promosi dan informasi serta

fasilitasi dan kerjasama.

3. Penanaman Modal
46

4. Penyelenggaraan promosi dan informasi serta fasilitasi dan

kerjasama Penanaman Modal.

5. Penyelenggaraan kegiatan administrasi di bidangnya.

6. Koordinasi dan sinkronisasi Penanaman Modal.

7. Penyelenggaraan sosialisasi.

8. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidangnya.

9. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidangnya.

10. Pembinaan dan pengawasan staf Pelaksanaan tugas-tugas lain

yang diberikan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu sesuai tugas dan fungsinya.

4. Bidang Penanaman Modal terdiri dari :

a. Seksi Promosi dan Informasi, mempunyai tugas mengumpulkan

bahan, menyusun dan melaksanakan pedoman atau petunjuk

pelaksanaan pembinaan kebijakan pengembangan di bidang promosi

dan informasi penanaman modal.

b. Seksi Fasilitasi dan Kerjasama, mempunyai tugas mengumpulkan

bahan, menyusun dan pelaksanaan pedoman atau petunjuk

pelaksanaan pembinaan dan kebijakan pengembangan di bidang

fasilitasi dan kerjasama penanaman modal.

c. Masing-masing Seksi, dipimpin oleh seorang kepala yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penanaman

Modal.
47

5. Bidang Pengawasan Dan Pengendalian

a. Bidang Pengawasan dan Pengendalian, mempunyai tugas

melaksanakan Pengawasan dan Pengendalian terhadap

penyelenggaraan Penanaman Modal.

b. Bidang Pengawasan dan Pengendalian dipimpin oleh seorang Kepala

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

c. Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Bidang Pengawasan dan

Pengendalian mempunyai fungsi :

1. Penyusunan pedoman, perencanaan, evaluasi dan pengembangan

program di bidang Pengawasan dan Pengendalian.

2. Penyelenggaraan analisis kebutuhan dan pengembangan

Pengawasan dan Pengendalian.

3. Penyiapan data base di bidang Penanaman Modal.

4. Penyiapan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan

pengendalian kegiatan izin Penanaman Modal.

5. Pelaksanaan inventarisasi permasalahan pengaduan masyarakat

dan penanganan pengaduan dibidang Penanaman Modal.

6. Penyelenggaraan kegiatan administrasi di bidangnya.


48

7. Koordinasi dan sinkronisasi bidang Pengawasan dan

Pengendalian.

8. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidangnya.

9. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidangnya.

10. Pembinaan dan pengawasan staf.

11. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan

sesuai tugas dan fungsinya.

6. Bidang Pengawasan dan Pengendalian terdiri dari :

a. Seksi Pengawasan dan Pengaduan, mempunyai tugas

mengumpulkan bahan, menyusun dan melaksanakan pedoman

atau petunjuk pelaksanaan pembinaan kebijakan di bidang

Pengawasan dan Pengaduan.

b. Seksi Pengendalian dan Pengkajian, mempunyai tugas

mengumpulkan bahan, menyusun pedoman dan petunjuk

pelaksanaan Pengendalian dan Pengkajian

c. Masing-masing Seksi, dipimpin oleh seorang Kepala yang berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

Pengawasan dan Pengendalian.

7. Bidang Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

a. Bidang Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu mempunyai tugas

melakukan penyelenggaraan pelayanan perizinan dasar dan perizinan

usaha, yaitu :
49

b. Bidang Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dipimpin oleh

seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

c. Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Bidang Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu mempunyai fungsi :

1. Penyusunan pedoman pelayanan Terpadu;

2. Penyusunan rencanaan dan evaluasi pelayanan Terpadu;

3. Penyelenggaraan pelayanan Terpadu;

4. Penyelenggaraan kegiatan administrasi di bidangnya;

5. Koordinasi dan sinkronisasi pelayanan Terpadu;

6. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidangnya;

7. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidangnya;

8. Pemrosesan dan penetapan Terpadu;

9. Pembinaan dan Pengawasan staf;

10. Pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu

sesuai tugas dan fungsinya.

8. Bidang Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu terdiri dari :

a. Seksi Perizinan Dasar, mempunyai tugas mengumpulkan bahan,

menyusun dan melaksanakan pedoman atau petunjuk pelaksanaan

pembinaan kebijakan di bidang Perizinan Dasar.


50

b. Seksi Perizinan Usaha, mempunyai tugas mengumpulkan bahan,

menyusun dan melaksanakan pedoman atau petunjuk pelaksanaan

pembinaan kebijakan di bidang Perizinan Usaha.

Masing-masing Seksi, dipimpin oleh seorang Kepala yang berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan

Perizinan Terpadu Satu Pintu.


BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pada Dinas Penanaman Modal

Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Jambi Di Masa Covid-19

Dalam pembuatan perizinan standar pelayanan perizinan dan non

perizinan menggunakan peraturan prosedur pelayanan di DPMPTSP. Adapun

Pengaturan Prosedur Pelayanan Perizinan Dikantor tersebut antara Lain.

Berdasakan peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 9 Tahun 2010 tentang

penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu bab II pasal 8 yaitu: 25

Sebelum izin diberikan terlebih dahulu dilakukan pemeriksa kelapangan

Pemeriksaan ke lapangan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan dengan

mengikut sertakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berkaitan

dengan izin yang dimohonkan Hasil pemeriksaan kelapangan dilakukan

dalam jangka waktu paling lama 7 (Tujuh) hari kerja Hasil pemeriksaan

kelapangan sebagaimana dimaksud ayat (2) dibuat dalam berita acara

pemeriksaan Pasal 9 Izin diberikan dalam jangka waktu paling lama 15 (Lima

Belas) hari kerja terhitung sejak permohonan disampaikan dengan

persyaratan lengkap. Dinas Penanaman Modal Kota Jambi membuat Standar

Pelayanan Perizinan pada DPMPTSP Kota Jambi dalam pembuatan

perizinan.

25
Peraturan daerah Kota Jambi Nomor 9 Tahun 2010 tentang penyelenggaraan pelayanan
terpadu satu pintu bab II Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

51
52

Alur Standar Pelayanan atau prosedur pelayanan perizinan di Dinas

Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Jambi

a. Pemohon menghadiri bagian data buat mendapatkan data seputar izin

yang hendak diperlukan beserta syarat- syaratnya;

b. Bagian data membagikan formulir registrasi buat diisi oleh pemohon

c. Pemohon mengisi formulir serta memenuhi persyaratan

d. Pegawai di loket registrasi menerima serta mengecek kelengkapan berkas

permohonan, berkas yang lengkap hendak diregistrasi serta berikutnya

pemberian no register serta ciri terima sebaliknya bahan yang tidak

lengkap hendak dikembalikan kepada pemohon buat dilengkapi .”

e. Loket pelayanan( Seksi Administrasi Pelayanan serta Perencanaan

Perizinan) hendak mengadakan validasi dokumen berkas, bila dinyatakan

valid hingga dijadwalkan buat mengadakan rapat serta peninjauan

lapangan regu teknis.”

f. Sub bagian Tata Usaha membuat pesan tugas peninjauan lapangan.

Tim teknis mengadakan peninjauan posisi dengan membuat kabar

kegiatan pemeriksa lapangan( bapl) serta mengadakan rapat regu teknis

apabila:

a. Dinyatakan layak, hingga diperoses lebih lanjut yang dituangkan dalam

saran regu teknis

b. Dinyatakan tidak layak, hingga berkas pemohon dikembalikan diiringi

pesan alibi yang dikeluarkan regu teknis


53

c. Regu teknis menyerahkan Saran beserta lampirannya berbentuk SKRD

di loket pelayanan buat di proses lebih lanjut

d. Berikutnya loket pelayanan melaksanakan input informasi serta

pencetakan naskah pesan izin

e. Kepala Sub bagian Tata Usaha melaksanakan koreksi serta paraf pesan

izin

f. Kepala DPMPTSP melaksanakan penandatanganganan pesan izin

g. Pemohon melaksanakan pembayaran Retribusi di Bank Jambi

Dari prosedur yang telah di jabarkan bahwa seharusnya perizinan

dikeluarkan dalam waktu 15 hari masa kerja. Namun ketika peneliti

melakukan observasi dan riset, peneliti menemukan masalah yang dihadapi

yaitu perizinan yang dikeluarkan melebihi waktu dari yang telah di tentukan.

Berdasarkan wawancara dengan bapak Toni selaku pengguna PTSP di Dinas

Penanaman Modal kota Jambi.

Ketika bahan-bahan sudah dilengkapi dan di serahkan berkas tersebut ke


dinas Penanaman Modal Kota Jambi, untuk mendapatkan perizinan balik
nama terkait perizinan usaha perdagangan kemarin masuk bahan tanggal
22 Januari 2019 ini baru mau ngambil surat perizinan ternyata kata
petugasnya besok. Padahal saya sudah menunggu selama 20 hari. Ya
cukup mengecewakan. Namun secara umum terbantu lah dengan adanya
DPMPTS Kota Jambi.

Regu teknis mengadakan peninjauan posisi dengan membuat kabar

kegiatan pemeriksa lapangan( bapl) serta mengadakan rapat regu teknis apabila:
54

a. Dinyatakan layak, hingga diperoses lebih lanjut yang dituangkan dalam

saran regu teknis

b. Dinyatakan tidak layak, hingga berkas pemohon dikembalikan diiringi

pesan alibi yang dikeluarkan regu teknis

c. Regu teknis menyerahkan Saran beserta lampirannya berbentuk SKRD

di loket pelayanan buat di proses lebih lanjut

d. Berikutnya loket pelayanan melaksanakan input informasi serta

pencetakan naskah pesan izin

e. Kepala Sub bagian Tata Usaha melaksanakan koreksi serta paraf pesan

izin

f. Kepala DPMPTSP melaksanakan penandatanganganan pesan izin

g. Pemohon melaksanakan pembayaran Retribusi di Bank Jambi.

Dari prosedur yang sudah di jabarkan kalau sepatutnya perizinan

dikeluarkan dalam waktu 15 hari masa kerja. Tetapi kala periset melaksanakan

observasi serta studi, periset menciptakan permasalahan yang dialami ialah

perizinan yang dikeluarkan melebihi waktu dari yang sudah di tentukan.

Bersumber pada wawancara dengan ayah Toni sebagai pengguna PTSP di Dinas

Penanaman Modal kota Jambi. Kala bahan- bahan telah dilengkapi serta di

serahkan berkas tersebut ke dinas Penanaman Modal Kota Jambi, buat

memperoleh perizinan balik nama terpaut perizinan usaha perdagangan kemarin

aku masukin bahan bertepatan pada 22 Januari 2019 ini aku baru ingin ngambil
55

pesan perizinan nyatanya kata petugasnya esok. Sementara itu aku telah

menunggu sepanjang 20 hari. Ya lumayan mengecewakan. Tetapi secara universal

terbantu lah dengan terdapatnya DPMPTS Kota Jambi. “

Dari sampel wawancara yang peneliti peroleh permasalahan yang dihadapi

yaitu lamanya dikeluarkan perizinan dalam hal Surat Izin Usaha Perdagangan

(SIUP). Adapun Standar Operasional Prosedur Surat Izin Usaha Perdagangan

(SIUP) sebagai berikut:

a. Persyaratan pelayanan

b. Prosedur

c. Waktu Pelayanan

Sebagaimana tercantum dalam lampiran jenis izin yang diklasifikasikan

berdasarkan waktu penyelesaian. Dari penjabaran di atas perizinan tersebut

dikeluarkan melebihi dari waktu yang telah ditetapkan. Namun ketika dimintai

konfirmasi terkait waktu yang dikeluarkan dalam perizinan tersebut pihak

DPMPTSP mengatakan bahwa DPMPTSP berkoordinasi dengan dinas lain sesuai

dengan bidang perizinan. Sehingga waktu yang di ditetapkan dalam peraturan

sering melebihi dari ketentuan. Berdasarkan wawancara dengan Ibu Yesi Sub

Bagian Tata Usaha. Ketika bahan-bahan sudah lengkap, pemohon memasukkan

berkas di loket pendaftaran kemudian diteliti keabsahan berkas. Misal dalam hal

pembuatan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) untuk meneliti keabsahan

berkas harus berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk

meninjau kelapangan, Dan kemudian setelah dilakukan peninjauan kelapangan


56

barulah pihak DLH memberikan surat 26 Rekomendasi bahwa layak untuk di

peroses barulah kami peroses berkas tersebut. Hal ini pun dibenarkan oleh pihak

dinas lingkungan hidup (dlh) bahwa pihak dpmptsp berkoordinir dengan pihak

nya. Terutama berkoordinir dengan tim teknis ahli analisis dampak lingkungan

(amdal).

Wawancara dengan ibu dyah susanti nurhasanah, s.pi, m.si, m.se sub bagian

kasi

perencanaan dan kajian dampak lingkungan.memang pihak dpmptsp


berkoordinir dengan pihak dlh terutama dalam hal analisis dampak lingkungan.
Jika dalam pembuatan surat izin usaha (siup) biasanya pihak dpmpts
merekomendasikan surat untuk di serahkan kepada dlh untuk mendapatkan
rekomendasi surat pernyataan pengelolaan lingkungan (sppl). Kemudian kami
mengerahkan 2 orang untuk meninjau kelapangan. Biasanya rekomendasi itu kami
keluarkan 7 hari masa kerja. Itu juga kalo antriannya tidak banyak. Namun jika
antriannya banyak belum bisa juga langsung kami proses. Karena disini sudah
banyak antriannya. Nomor surat nya aja yang telah kami keluarkan sudah
mencapai ribuan.

Dari hasil wawancara yang peneliti peroleh ternyata yang membuat lama

karena dpmptsp harus berkoordinir dengan pihak dlh karena di dpmpts belum

mempunyai staf ahli analisis dampak lingkungan sendiri. Hal ini diperkuat dengan

wawancara dengan ibu dyah susanti nurhasanah, s.pi, m.si, m.se sub bagian kasi

perencanaan dan kajian dampak lingkungan.sampai saat ini dpmptsp masih

berkoordinasi dengan dlh, tapi tidak tau besok. Jika pihak dpmptsp telah

mempunyai staf ahli sendiri kemungkinan tidak berkoordinir dengan dlh.27

Dari wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa DPMPTSP belum

mempunyai staf ahli terkhusus AMDAL. Karena DPMPTSP saat ini masih

26
Wawancara dengan Ibu Yesi Sub Bagian Tata Usaha
27
Wawancara dengan Ibu Dyah Susanti Nurhasanah, S.Pi, M.Si, M.Se Sub Bagian Kasi
Perencanaan dan Kajian dampak Lingkungan Tanggal 31 Juli
57

berkoordinir dengan pihak DLH. Berdasarkan sumber data yang ada bahwa faktor

penghambat dalam pelayanan menerbitkan Surat Izin Usaha (SIUP) tidak sesuai

dengan pelayanan pengaturan prosedur peraturan daerah yang ada, dikarenakan

DPMPTSP belum mempunyai staf ahli sendiri dan harus berkoordinir dengan

dinas lain. Dalam penerbitan SIUP harus menunggu rekomendasi Surat

Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) dan prosedur untuk mendapatkan

rekomendasi tersebut juga melalui antrian terlebih dahulu.

1. Faktor Kendala Dan Pendukung Dalam Penyelenggaraan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Di Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu Kota

Jambi

a. Faktor Penghambat

Dalam menyelenggarakan pelayanan pastilah mempunyai kendala

yang dihadapi terutama dalam penyelenggaraan pelayanan terpadu satu

pintu. Adapun kendala yang dihadapi yaitu Sumber Daya Manusia yang

kurang atau masih sedikit. Hal ini berdasarkan wawancara dengan Ibu

Yesi Sub bagian Tata Usaha di DPMPTSP.28 Dalam pembuatan perizinan

apapun tetap semua bahannya masuk ke kita namun jika dalam hal Surat

Izin Usaha Perdagangan (SIUP) itu kan harus mempunyai Surat

Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) dan itu harus mendapatkan

rekomendasi dari pihak DLH karena mereka yang meninjau kelapangan.

Kan semua itu sesuai dengan ilmu masing-masing.

28
Wawancara dengan Ibu Yesi Sub Bagian Tata Usaha di DPMPTSP Kota Jambi pada 30
Juli
58

Pihak DPMPTSP hanya merekomendasikan ke dinas terkait

namun setelah mendapatkan rekomendasi dari DLH baru lah kami yang

mencetak SK tersebut dengan ditandatangani Kepala DPMPTS kemudian

baru lah kami mengeluarkan SIUP tersebut. Selain itu peneliti

mendapatkan informasi lain terkait kendala yang di hadapi di DPMPTS

yaitu berdasarkan wawancara dengan Bapak Zainal Arpan, SE Sub Kasi

Perizinan Jasa Kontruksi dan perhubungan. Memang disini kami belum

mempunyai staf ahli tim teknis sendiri, kemudian yang kedua itu belum

terbentuknya struktur atau susunan organisasi di DPMPTSP yang

didalam nya ada tim teknis, kan kami mengikuti peraturan walikota

mengenai kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata

kerja. tapi semoga secepatnya di DPMPTS mempunyai tim teknis sendiri.

Dari hasil observasi dan riset yang peneliti lakukan ternyata faktor

kendala yang dihadapi di DPMPTSP ada 2 faktor yaitu:

g. Faktor Sumber Daya Manusia yang masih sedikit. 29

h. Faktor belum terbrntuknya susunan organisasi yang didalamnya ada tim

teknis di DPMPTSP Kota Jambi.

b. Faktor Pendukung

Di samping faktor penghambat, DPMPTSP Kota Jambi juga

mempunyai faktor pendukung yang membantu DPMPTSP Kota Jambi

dalam menerapkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ini. Berdasarkan hasil

wawancara penulis degan Ibu Maryani SE Sub Bagian Kasi pelayanan

29
Wawancara dengan bapak Zainal Arpan, SE Sub Bagian Jasa Kontruksi dan
Perhubungan tanggal 30 juni
59

perizinan dan non perizinan usaha perekonomian sosial dan kesehatan

sosial di dapati keterangan bahwa Faktor pendukung dari pelayanan

terpadu satu pintu yang pertama itu ya dari peraturan pemerintahnya

sendiri yaitu PERMENDAGRI nomor 24 tahun 2006 tentang pedoman

penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu dengan adanya peraturan

itu jadi kami bisa melihat bagaimana tata cara pelayanan tersebut, yang

kedua itu dasar hukum yang kuat bahwa pihak walikota telah

melimpahkan kewenangan penyelenggaraan pelayanan perizinan dari

walikota kepada kepala dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu

satu pintu lihat saja di peraturan Walikota Jambi Nomor 2 tahun 2018.

Jadi berdasarkan observasi dan riset yang peneliti lakukan bahwa

faktor pendukung dari penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu

yaitu:

1. Berdasarkan Peraturan PERMENDAGRI Nomor 24 tahun 2006

tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

2. Dasar kekuatan hukum menurut Peraturan Walikota Jambi Nomor

2 Tahun 2018 Tentang Pelimpahan Kewenangan Penyelenggaraan

Pelayanan Perizinan dari Walikota kepada Kepala Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

3. Tanggapan positif dari masyarakat.


60

1. Upaya Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu Kota Jambi

Dalam Menerapkan Asas Kecepatan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu (OSS)

Setiap manusia sangat membutuhkan pelayanan. Masyarakat akan

selalu menuntut pelayanan publik yang baik dari pemerintah. Pelayanan

Publik pada dasarnya adalah pemenuhan keinginan dan kebutuhan

masyarakat oleh penyelenggara negara, dalam hal ini negara didirikan

oleh publik (masyarakat) tentu saja dengan tujuan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

1. Pelayanan publik merupakan tujuan akhir dari seluruh proses dalam

penyelenggaraan sistem pemerintahan dan Administrasi Publik.

Kesejahteraan masyarakat dan peningkatan kualitas hidup merupakan

indikator utama dari terjaminnya kualitas pelayanan publik yang baik.

Berkaitan dengan pemberian pelayanan publik ini peran negara sangat

penting karena negara memperoleh kekuasaan dan mandat dari rakyat,

sehingga hal ini akan membawa konsekuensi untuk berkewajiban

menyediakan berbagai hal yang dibutuhkan oleh rakyat.

Rendahnya pelayanan publik tidak bisa ditutup-tutupi lagi terutama

pada pemerintahan daerah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa

fenomena pelayanan publik adalah potret yang masih menyedihkan.

Pelayanan publik menjadi isu kebijakan yang semakin strategis karena

pelayanan publik di Indonesia cenderung berjalan ditempat, sedangkan

implikasinya sangatlah luas dalam kehidupan ekonomi, politik, sosial


61

budaya, dan lain-lain. Buruknya pelayanan publik selama ini menjadi

satu variabel yang penting yang mendorong munculnya krisis

kepercayaan masyarakat kepada pemerintah termasuk halnya dengan

pelayanan perizinan. Masalah-masalah terkait lemahnya kebijakan

perizinan telah menjadi persoalan pelik bagi pelaku usaha di seluruh

Indonesia sehingga membuat mereka memilih tak berizin atau informal

atau mengurus izin dengan biaya tinggi. Salah satu strategi untuk

menghapus pola semacam itu adalah dengan membuat pelayanan

terpadu untuk pengurusan perizinan.

2. Penyederhanaan proses pelayanan publik merupakan suatu

keharusan dalam rangka menjawab tuntutan masyarakat dalam

upaya peningkatan pelayanan publik yang semakin maju dan

berkembang.

3. Pelayanan publik hampir secara otomatis membentuk citra (image)

tentang kinerja birokrasi, karena kebijakan Negara yang

menyangkut pelayanan publik tidak lepas dari birokrasi. Hal ini

berkaitan pula dengan pelayanan publik untuk mewujudkan

kesejahteraan rakyat, birokrasi publik memang harus memberikan

kontribusi yang sangat besar, karena lingkup penyelenggaraan

negara selalu berkaitan dengan konteks public service dan public

affairs. Selanjutnya, jasa dan barang publik harus digunakan secara

efektif dan efisien. Tanggung jawab birokrasi muncul akibat

adanya pengelolaan tersebut. Maka, birokrasi publik mampu


62

melaksanakan tugas dan fungsinya sangat ditentukan oleh peran

pemerintah yang strategis. Melihat betapa kompleksnya masalah

yang terjadi dalam praktik penyelenggaraan pelayanan publik,

maka upaya peningkatan kualitas pelayanan publik di Indonesia

tentu saja menuntut perubahan yang holistic, menyeluruh dan

menyentuh semua dimensi persoalan yang dihadapi oleh birokrasi

pelayanan.

Upaya peningkatan kualitas pelayanan publik hanya akan

berhasil kalau mampu mewujudkan perubahan yang menyeluruh

dan dilakukan secara konsisten. Perubahan tersebut harus

mencakup revitalisasi, restukturisasi, dan deregulasi, peningkatan

profesionalisme aparat dan partisipasi masyarakat, korparatisasi, e-

government, pemberian penghargaan dan sanksi kepada unit

pelayanan masyarakat. Hanya dengan mendorong perubahan yang

menyeluruh dan menyentuh semua dimensi masalah pelayanan

publik itulah yang akan mampu memperbaiki kualitas pelayanan

publik, terutama dalam memperbaiki tingkat kepercayaan

masyarakat kepada pemerintah. Seharusnya suatu pelayanan publik

tidak untuk menyusahkan masyarakat namun harus mempermudah

masyarakat dalam menyelesaikan urusan Administrasi Publik.

Kondisi Pelayanan seperti ini harus dirubah dengan kata lain harus

adanya reformasi birokrasi dalam sistem pelayanan publik. Adapun

maksud diadakannya reformasi ditunjukkan untuk mewujudkan


63

kinerja pelayanan publik yang berkualitas dan bisa meningkatkan

taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat.

Selanjutnya dalam menindaklanjuti reformasi birokrasi

pelayanan publik dalam hal perizinan, pemerintah meluncurkan

paket kebijakan terbaru tentang investasi yang termasuk dalam

Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 tahun 2006 jam yang berisi

serangkaian program dan tindakan dengan tujuan memperbaiki

iklim investasi di Indonesia.

4. Selain itu Dalam rangka menarik minat penanaman modal luar

ataupun dalam daerah, salah satu kebijakan pemerintah adalah

inovasi pengurusan perizinan, sebagaimana dikeluarkannya

Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Pelayanan

Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal. Kemudian

pemerintah melalui Departemen dalam negeri juga menindaklanjuti

paket kebijakan itu dengan meluncurkan kebijakan yang tertuang

dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 tahun 2006

tentang penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu yang pada

intinya meminta pemerintah daerah melakukan kegiatan seperti

penyederhanaan sistem dan prosedur perizinan usaha,

pembentukan lembaga pelayanan perizinan terpadu satu pintu di

daerah, pemangkasan waktu dan biaya perizinan, perbaikan sistem

pelayanan dan sistem informasi, serta pelaksanaan monitoring dan

evaluasi proses penyelenggaraan perizinan.


64

5. Pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) sendiri menurut Perda

Nomor 9 Tahun 2010 pada pasal 1 ayat (5) adalah pelayanan

terhadap pemberian izin yang dilakukan oleh kantor

penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu.

6. Pelayanan terpadu satu pintu ini merupakan kegiatan

penyelenggaraan perizinan dan non perizinan, yang proses

pengolahannya dilakukan secara terpadu dalam satu tempat,

dengan menganut prinsip kesederhanaan, transparansi,

akuntabilitas, dan menjamin kepastian biaya, waktu, serta kejelasan

prosedur.

7. Dengan konsep itu dalam mengurus perizinan, pemohon cukup

hanya datang ke satu tempat dan hanya bertemu dengan petugas

front office sehingga dapat meminimalisasi interaksi antara

pemohon dengan petugas perizinan dan menghindari pungutan

tidak resmi.

8. Maka dalam artikel ini akan membahas mengeai “Upaya

Peningkatan Pelayanan Perizinan Melalui Sistem Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Pada Dinas Penanaman Modal Kota Jambi.”

Terdapat banyak rintangan reformasi dalam birokrasi yang sudah

diketahui dan dialami masyarakat. Contohnya, prosedur pengurusan

surat yang terlalu rumit, lambat serta waktu yang dibutuhkan

sangat lama.
65

Selain itu adanya pungutan pengeluaran yang banyak

termasuk pengeluaranpengeluaran tambahan lainnya. Lalu, kurang

ramahnya pelayanan, adanya nepotisme, korupsi, kolusi, dan

lainnya. Oleh sebab itu itu penegasan reformasi birokrasi sangat

jauh dari kata signifikan.10 Padahal reformasi kebijakan pelayanan

publik, khususnya dalam masalah perizinan merupakan kegiatan

yang mendorong bagi terbangunnya sektor ekonomi formal. Secara

administratif, dari kegiatan perizinan diperoleh data dan informasi

dasar untuk mengukur pertumbuhan perekonomian yang ditopang

melalui usaha-usaha formal.

Berdasarkan kondisi itu, maka pemerintah membuat suatu

kebijakan mengenai model perizinan melalui Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 24 tahun 2006 tentang pedoman

penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Kebijakan

terhadap model pelayanan terpadu satu pintu ini merupakan sebuah

revisi terhadap kebijakan pemerintah sebelumnya yaitu tentang

pelayanan terpadu Satu Atap yang diterapkan sejak tahun 1997

melalui surat edaran Menteri Dalam Negeri Nomor:503/125/PUOD

tanggal 16 Januari 1997 tentang pembentukan pelayanan terpadu

Satu Atap dan instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 25 tahun

1998 tentang pelayanan terpadu Satu Atap. Revisi ini didasarkan

kepada kenyataan di lapangan bahwa implementasi

penyelenggaraan pelayanan terpadu Satu Atap di daerah banyak


66

mengalami kendala terkait dengan mekanisme perizinan yang

masih rumit dan kendala koordinasi lintas satuan kerja Perangkat

daerah (SKPD) yang sulit, sehingga tidak berjalan dan berfungsi

secara optimal. Adapun yang menjadi tujuan kebijakan tersebut

adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik serta dapat

memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk

memperoleh pelayanan publik, dan hal yang penting dalam

kebijakan ini adalah terwujudnya pelayanan publik yang cepat,

murah, transparan, pasti dan terjangkau.

Kehadiran PTSP diharapkan dapat bermanfaat tidak hanya

bagi masyarakat dan dunia usaha, tetapi juga pemerintah. Bagi

masyarakat dengan adanya PTSP diharapkan masyarakat

mendapatkan pelayanan publik yang lebih baik serta mendapat

kepastian dan jaminan hukum atas formalitas usaha yang dimiliki.

Bagi dunia usaha, keberadaan PTSP diharapkan mampu

memberikan kemudahan dalam perizinan usaha sehingga akan

meningkatkan minat pelaku usaha untuk melakukan investasi dan

pengembangan usaha. Selain itu, dengan adanya PTSP diharapkan

pelaku dunia usaha dapat memperoleh manfaat dalam bentuk

efisiensi pelayanan yang menghasilkan pengurangan waktu dan

biaya yang membuat pelaku usaha dapat mengalokasikan lebih

banyak waktu dan biaya pada kegiatan produktif. Di sisi lain,

manfaat keberadaan PTSP bagi pemerintah adalah dapat


67

mengurangi beban administratif karena pelayanan yang lebih

efektif dan efisien. Pelayanan terpadu satu pintu ini yang sekarang

sedang banyak dibangun di berbagai daerah diharapkan agar

pelayanan yang efektif dan efisien dapat terus berjalan bahkan

lebih ditingkatkan. Karena pelayanan terpadu satu pintu atau yang

dikenal dengan One Stop Service (OSS) seperti yang telah

disebutkan salah satu tujuannya memberikan kemudahan bagi para

pengusaha untuk mengurus izin usaha, terutama bagi para usaha

menengah, kecil, dan mikro (UMKM). Bentuk pelayanan ini

diharapkan juga dapat semakin menarik investor ke daerah yang

pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan

masyarakat di daerah.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution

akhirnya resmi meluncurkan Sistem Online Single Submission (OSS)

alias perizinan usaha terintegrasi secara elektronik. Bapak Darmin selaku

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, senin 9 Juli 2018

mengatakan. Lewat sistem ini, investor dapat mengurus izin usaha secara

online dari mana pun dan kapan pun. “Operasional OSS berlaku di

seluruh Indonesia dan dapat diakses kapan pun dan di mana pun, bisa

dari kamar hotel Anda melakukan investasi,” Layanan OSS tersedia

secara cloud di http://oss.go.id dan disebut-sebut akan tersedia juga

dalam bentuk aplikasi di ponsel pintar (smartphone) berbasis

android/iOS. Pengurusan izin usaha secara online ini bisa dimanfaatkan


68

investor baik yang berstatus perseroan terbatas (PT), firma, persekutuan

komanditer (commanditaire vennootschap/CV) koperasi, maupun

perseorangan untuk perizinan Usaha Kecil Dan Menengah (UKM).

OSS merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam

menyederhanakan birokrasi dalam perizinan usaha dan menciptakan

model pelayanan perizinan terintegrasi yang cepat dan murah, serta

memberi kepastian. Canggihnya, lewat OSS, pemerintah menyebut izin

usaha bisa langsung didapat investor dalam waktu singkat. “Izin berusaha

akan didapat oleh pelaku usaha dalam waktu kurang dari satu jam.

Untuk pengurusan perizinan, petugas PPTSP merujuk kepada

standar operasional yang telah dibuat berdasarkan surat keputusan

Bupati/Walikota setempat. Namun di dalam proses pengurusannya masih

ada pegawai yang kurang mengerti atau mengetahui standar operasional

yang telah dibuat, sehingga kadangkala urusannya sedikit berbelit. Salah

satu permasalahan lainnya yang diperoleh yaitu lamanya dikeluarkan

perizinan dalam hal Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Dalam proses

pelayanan perizinan, waktu pelayanan tidak tepat sesuai dengan limit

yang diberikan berdasarkan standar operasional. Hal ini disebabkan SDM

masih kurang baik kuantitas maupun kualitasnya. Selain itu waktu

pengeluaran surat izin juga tidak tepat dengan standar operasional yang

ditetapkan. Hal ini juga disebabkan karena terlambat nya verifikasi, tanda

tangan Pimpinan dan sebagainya nya.


69

Adapun hal yang dapat menyebabkan keterlambatan didalam

proses ini adalah Pihak DPMPTSP yang harus terus berkoordinasi

dengan pihak DLH karena di DPMPTSP belum mempunyai staf ahli

analisis dampak lingkungan sendiri. Dari hal ini jelas bahwa faktor

penghambatnya adayaitu sumber daya yang masih sedikit atau belum

adanya staf ahli tim teknis tersendiri karena belum terbentuknya struktur

atau susunan organisasi DPMPTSP yang didalamnya ada tim teknis

tersendiri.

Namun disamping hal itu penyerahan surat izin langsung dari

petugas DPMPTSP, juga pemberian surat izin tersebut secara baik dan

ramah dengan cara mempersilahkan tanda tangan bukti penyerahan dan

menyerahkan berkas perizinan. Dan akan selalu diberi tahu jika surat izin

tersebut telah keluar. Demikian pula dari adanya kendala yang telah

disebutkan sebelumnya Menteri Koordinator bidang Perekonomian

akhirnya resmi meluncurkan sistem Online Single Submission (OSS)

alias perizinan usaha terintegrasi secara elektronik. Sistem OSS ini mulai

dibangun sejak Oktober 2017 sebagai pelaksanaan dari Peraturan

Presiden (Perpres) Nomor 91 tahun 2017 tentang percepatan pelaksanaan

berusaha. Dan untuk mendukung tujuan ini presiden telah mengeluarkan

pula Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2018 tentang pelayanan

perizinan terintegrasi secara elektronik yang ditetapkan pada 21 Juni

2018
70

Darmin Nasution juga menerangkan sistem OSS mulai dibangun

sejak Oktober 2017 sebagai pelaksanaan dari Peraturan Presiden

(Perpres) No. 91 tahun 2017 tentang percepatan pelaksanaan berusaha.

Untuk mendukung tujuan itu presiden telah mengeluarkan Peraturan

Presiden Nomor 24 tahun 2018 tentang pelayanan perizinan terintegrasi

secara Elektronik ditetapkan pada 21 juni 2018.Dengan diluncurkan nya

sistem OSS dari pusat. Kemudian DPMPTSP Kota Jambi menggunakan

sistem OSS Pada sekitar bulan Juli 2018. Berdasarkan wawancara

dengan Bapak Zainal Arpan, SE Sub Bagian Kasi Perizinan Jasa

Kontruksi dan perhubungan. Kami launching sistem OSS sekitar bulan

Juli 2018. Kalo dari pusat kan juni tu. Nah berhubung kemaren ada

sarana dan prasarana yang kurang kemudian kami launching sistem OSS

nya sekitar bulan Juli 2018. 30

Sejak launching sistem OSS, DPMPTSP resmi menggunakan

sistem OSS. Adapun cara menggunakan sistem OSS ini antara lain yaitu

Berdasarkan

wawancara dengan Ibu Yessi Sub bagian pelayanan perizinan dan

non perizinan usaha perekonomian dan sosial Mengenai OSS.69

Sistem yang digunakan di Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu


Pintu (DPMTSP) untuk membuat perizinan adalah OSS (Online Single
Submission). Dengan sistem OSS ini dapat memudahkan masyarakat
untuk membuat perizinan, karena OSS ini berbasis online dan bagi yang
ingin mendaftarkan tinggal loging saja dan berkas-berka persyaratan bisa
di upload dari rumah.

30
Wawancara dengan Ibu Maryani SE Sub Bagian Kasi pelayanan perizinan dan non
perizinan usaha perekonomian sosial dan kesehatan sosial pada tanggal 15 juni
71

Dan adapun cara untuk menggunakan OSS (Online Single

Submission) ada beberapa langkah yaitu Menyiapkan Email yang aktif,

Daftar di menu OSS, Klik beranda sebelah kanan (menu daftar dan menu

masuk), Masukkan nomor induk KTP, Masukkan alamat Email yang

akan digunakan, Setelah daftar ada notifikasi masuk, Buka notifikasi dan

pilih aktifasi, OSS akan mengirim yuser name dan pasword, Setelah

loging input data. Dari wawancara yang diperoleh Cara menggunakan

OSS (Online Single Submission) ada beberapa langkah yaitu:

1. Menyiapkan Email yang aktif

2. Daftar di menu OSS

3. Klik beranda sebelah kanan (menu daftar dan menu masuk)

4. Masukkan nomor induk KTP

5. Masukkan alamat Email yang akan digunakan

6. Setelah daftar ada notifikasi masuk

7. Buka notifikasi dan pilih aktifasi

8. OSS akan mengirim yuser name dan password

9. Setelah loging input data.


31
Adapun pendapat pengguna pelayanan terpadu satu pintu

mengenai sistem OSS di DPMPTSP Kota jambi yaitu: Wawancara

dengan Ibu Yessi Sub bagi32

Wawancara dengan bapak Anton (40)33

31
https://m.katadata.co.id/berita/2018/07/09/layanan-oss-diluncurkan-urus-izin-usahabisa-
kurang-dari-satu-jam oleh Fitri N. Heriani diakses tanggal 30 juni
32
Wawancara dengan Ibu Yessi Sub bagian pelayanan perizinan dan non perizinan usaha
perekonomian dan sosial tanggal 30 juni
72

Sistem OSS ini kan baru di luncurkan ya kami juga mengapresiasi


untuk sistem ini. Awal-awal mau gunai OSS sih memang agak bingung
tapi semenjak ada sistem ini dapat memudahkan kami karena kan
sistemnya sudah online kalo kurang paham kan bisa tu datang ke sini
(DPMPTSP) nanti akan dipandu kok gimana caranya. Yaaa cukup
terbantu lah. Dan juga pkek sistem OSS nya ini dalam pembuatan
perizinan dipermudah tidak perlu lagi mengurus banyak-banyak bahan
hanya menyiapkan Nomor Induk Berusaha nya saja. Tidak perlu lagi
ngurus perizinan SIUP, TDP nya lagi.

Wawancara dengan ibu Desi (25) 34

Sistem OSS sangat membantu karena daftar udah bisa dimana


pun.Walaupun masih kurang paham dalam menggunakannya. Tapi makin
kesini mulai paham dan sudah dijelaskan dan bisa dimengerti , kalau
sudah dimengerti bagaimana cara menggunakannya itu mudah . Namun
harus di barengin dengan banyak sosialisasi supaya masyarakatnya
semakin paham tentang sistem OSS. Dan tidak terlalu ribet juga dalam
ngurus OSS.

Wawancara dengan Ibu Dian (35) 35

Awalnya kurang dimengerti cara menggunakan sistem OSS tapi


udah dijelaskan ternyata sangat membantu karena OSS kan juga online
jadi bisa daftar dimanapun. Dan juga terbantu karena tidak perlu banyak
bahan lagi yang di siapkan.

Wawancara dengan bapak lie (45) 36

Sistem OSS bagus. Karena sudah online dimanapun bisa


mengakses dan bisa daftar. Tapi kalo pendapat saya. Karena masih belum
terlalu faham lebih enak yang manual.

Wawancara dengan Ibu Ika (40)37

Karena sistemnya masih baru. Dulu sih bingung, tapi setelah di


jelasin udah sedikit paham dan lebih enak juga karena kan udah online
sistemnya bisa diakses juga dimana-mana. Dari hasil sampel wawancara
yang peneliti lakukan dari 5 sampel 4 merasa setuju dengan sistem OSS
dan 1 merasa tidak setuju. Artinya sistem OSSini dapat dikatakan

33
Wawancara dengan bapak anton tanggal 30 juni
34
Wawancara dengan Ibu Desi tanggal 30 juni
35
Wawancara dengan Ibu Dian tanggal 30 juni
36
Wawancara dengan Bapak Lie tanggal 30 juni
37
Wawancara dengan Ibu Ika tanggal 30 juni
73

mempermudah masyarakat karena sitem yang disajikan sudah berbentuk


online, dan dapat diakses dimanapun dan kapanpun.

Dengan adanya OSS pembuatan perizinan semakin mudah, karena

tidak harus banyak yang perlu diurus dan hanya cukup Nomor Induk

Berusaha saja tanpa harus mengurus TDP, SIUP. pembuatan NIB ada

beberapa langkah yaitu:

1. Log-in pada sistem OSS

2. Mengisi data-data yang perlukan

3. Mengisi informasi bidang usaha yang sesuai dengan 5 digit Klasifikasi

Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)

4. Memberikan tanda checklist sebagai bukti persetujuan persyaratan

mengenai kebenaran dan keabsahan data yang dimasukkan

(disclaimer)

5. Sistem OSS akan menerbitkan Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk

pelaku usaha. hal ini juga di perkuat oleh wawancara dengan Ibu

Maryani SE Sub Bagian kasi pelayanan perizinan dan non perizinan

usaha perekonomian dan sosial dan kesehatan sosial.

Dengan adanya OSS ini dapat mempermudah masyarakat dalam

pembuatan perizinan karena hanya memerlukan Nomor Induk Berusaha.

Kalo udah punya NIB artinya perizinan sudah terdaftar secara Nasional.

Adapun cara mengurus NIB kalo yang untuk badan usaha persyaratannya

akte pendirian PT/CV, SK Menkumham, NPWP badan, domisili usaha,


74

KTP Pendiri NPW pendiri. Kemudian kalo untuk perorangan itu

persayaratannya cukup KTP dan NPWP pribadi yang valid.38

Dalam penggunaan sistem ini tentu ada yang namanya faktor

pendukung dan faktor penghambat. Hasil wawancara dengan Ibu Maryani

SE Sub Bagian Kasi pelayanan perizinan dan non perizinan usaha

perekonomian sosial dan kesehatan sosial mengatakan Dalam penerapan

sistem Online Single Submmision (OSS) tentu ada faktor penghambat

maupun pendukungnya. Adapun faktor pengambatnya itu adalah DPMPTSP

hanya menyediakan 2 komputer sehingga pelaku usaha yang mau mendaftar

harus antri. Kecuali pengguna membawa laptop sendiri. Kemudian yang

kedua itu karena wifi sering lambat faktor penggunanya banyak dan yang

ketiga Sumber Daya Manusia (SDM) dari masyarakatnya sendir, karena kan

yang membuat usaha ini bukan orang yang masih muda aja namun ada

koko-koko tua juga membuat izin usaha jadi untuk menjelaskannya pun

agak susah. Kemudian faktor pendukungnya ada juga. Pendukungnya itu

kami menyediakan staff akhli untuk memandu si pelaku usaha untuk daftar.

Dari wawancara ini didapat faktor penghambat dan pendukung dalam

menjalankan OSS.

Faktor penghambat:

1. Wifi sering lambat (faktor pengguna nya banyak).

2. Sumber Daya Manusia (SDM) dari pengguna OSS nya sendiri Faktor

pendukung yaitu, di Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu

38
Wawancara dengan Ibu Maryani SE Sub Bagian Kasi pelayanan perizinan dan non
perizinan usaha perekonomian sosial dan kesehatan sosial pada tanggal 15 juni
75

Pintu (DPMPTSP) Kota Jambi disiapkan staff akhli untuk memandu si

pelaku usaha untuk mendaftar Online Single Submission (OSS). 39

B. Perbedaan pelayanan di ptsp sebelum dan sesudah covid-19 ?

Setelah saya teliti bahwasannya sebelum adanya covid dan setelah

munculnya covid-19 ini kantor dinas penanaman modal dan pelayanan

terpadu satu pintu kota jambi ini berubah drastis,kenapa saya bilang begitu?

Dalam segi pengunjungnya saja sudah sangat dibatasi,terutama dalam segi

pengunjung untuk membuat surat izin usaha tersebut,karna kita sebagai

masyarakat harus antisipasi juga terhadap covid ini,semakin banyaknya

masyarakat datang ke kantor tersebut ya mungkin saja semakin bertambahnya

masyarakat yang terpapar covid-19 ini,dan saya lihat juga di kantor tersebut

ketika kita memasuki kantor nya kita harus mencuci tangan atau memakai

handsanitaizer,memakai masker dan menjaga jarak.

Seperti yang di ungkapkan oleh ibu Maryani,SE

Dalam segi pengunjung setiap harinya selalu dibatasi max 15-20 orang

saja pengunjung umtuk perharinya,dikarenakan masa pandemic covid-19 agar

tidak terjadinya penularan covid-19 ,dan perbedaan pengunjung sebelum

covid dan sesudah adanya covid ini jumlah pengunjung sangat berkurang

yang sebelum nya perhari 30-35 orang mungkin perbulannya 200 orang

sekarang 100 orang.

Dan juga sekarang masyarakat yang ingin mendaftar surat izin usaha di

DPMPTSP sudah bisa melalukan pendaftaran online, di website sudah ada


39
Wawancara dengan Ibu Maryani SE Sub Bagian Kasi pelayanan perizinan dan non
perizinan usaha perekonomian sosial dan kesehatan sosial pada tanggal 15 juni 2019 pukul 09:30
WIB
76

cara-cara dan lebih simple dan hal ini sudah berlaku sebelum adanya pandemi

ini.
BAB V

PENUTUP

• Kesimpulan

Dari beberapa permasalahan yang dikemukakan diatas, maka bab akhir

ini dapat penulis tarik beberapa kesimpulan antara lain:

1. Sejak launching sistem OSS di Dinas penanaman modal pelayanan

terpadu satu pintu, pada masa pandemi dengan menggunakan Sistem

OSS ini dapat memudahkan masyarakat untuk membuat perizinan,karena

berbasis online dan bagi yang ingin mendaftarkan tinggal login saja

berkas-berkas bisa di upload dari rumah.

2. Selama pandemi di PTSP masyarakat hanya boleh datang perharinya 15-

20 saja dikarenakan masa pandemi,dan sebelum adanya pandemi

masyarakat juga di batasi denagn jumlah masyarakat 30-35 orang

perharinya.

3. Perubahan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Dinas Penanaman Modal

Terpadu Satu Pintu Kota Jambi keterbatasan Sumber Daya Manusia

Upaya Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu Kota Jambi Dalam

Menerapkan Asas Kecepatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yaitu dengan

melaunching Sistem Online ingle Submission atau perizinan usaha

terintegrasi secara elektronik berbasis online.

• Saran

1. Bagi DPMPTSP Kota Jamb i Dengan diadakannya pelayanan terpadu

satu pintu di Kota Jami, maka DPMPTSP hendaknya harus

77
78

meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) terutama mengadakan tim

teknis di DPMPTSP agar pelayanan yang diberikan dapat maksimal.

2. Bagi Pemerintah Kota Jambi Kepada pemerintah Kota Jambi Terkait

yang berwenang mengenai pembuatan Peraturan walikota mengenai

kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja pada

dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu harus di

tambah dengan kedudukan tugas dan fungsi mengenai keberadaan tim

teknis di DPMPTS Kota Jambi agar DPMPTSP Kota Jambi dapat

melakukan pelayanan secara maksimal.


DAFTAR PUSTAKA

• Literatur

Raharjo Adisusmita, Analisis Kebijakan Public ,(Yogyakarta:Graha

Ilmu,2015),Hlm.45

Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada, 2005), hlm. 38.

Kusnadi Dedek, Administrasi Publik, Pemikiran Paragdigmatif Menuju

Reformasi dan Redefinisin. Sidoardjo: Dwiputra Pustaka Jaya, 2013

Ngadisah, Pengertian dan Teori-Teori Klasik. Modul I Nugroho Riant,

Manajemen Pelayanan Publik. Depok: PT Raja Grafindo Persada 2017

Saebani Beni Ahmad, “Metode Penelitian” Bandung: CV. Pustaka Setia 2008

Una Sayuti, Pedoman Penulisan Sekripsi. Jambi: Fakultas Syariah 2012

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Edisi Revisi, cet. Ke-2 Jambi :

Sya riah Press, 2014

Morgan and Murgatroyd. (1994). Total Quality Management in the Public

Sector: An international perspective. Philadelphia: Open University

Press, p. 179.

Made Pasek Diantha, Metodologi Penelitian Hukum Normatif Dalam

Justifikasi Teori

Tjiptono, Fandy. (1997). Prinsip-prinsip Total Quality (TQS). Yogyakarta

Penerbit ANDI, p. 29.

Fitzsimmons, James A and Mona J. Fitzsimmons. (2001).


Service Management: Operations, Strategy, and Information Technology.

Third Edition. Singapore: McGraw-Hill Book Co., p. 2 Hukum, (Jakarta

: Prenada Media, 2016), hlm. 191.


1
Indonesia, Undang-Undang Penanaman Modal, UU RI No. 25 Tahun 2007,

LN. No. 67 Tahun 2007, Bagian Menimbang huruf b.

Gasperz, Vincent. (1997). Manajemen Kualitas Dalam Industri Jasa. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka, p. 37.

• Landasan Hukum

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan

Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik

• Jurnal / Skripsi

faedlulloh, d. (2016). implementasi undang undang no. 25 tahun 1992 tentang

perkoperasian di kabupaten banyumas: studi transisi pasca regulasi yang

inkonstitusional. the indonesian journal of public administration (ijpa), 2(2).

islamy, irfan. (2009). prinsip-prinsip perumusan kebijakan negara. bina aksara.

jakarta. nugroho d.,riant.2003.kebijakan publi formulasi,implementasi,dan

evaluasi.gramedia. jakarta.

• Lain- Lain

Internet, Jurnal dan Skripsi

http://deviapriyanti158.blogspot.com/2012/03/konsep-tujuan- dan-

modelbirokrasi-di.html. Diakses 8 Februari 2019.

Dokumentasi kantor DPMPTSP kota jambi, 15 Juni 2021 Wawancara


Lampiran ll

Daftar Pertanyaan

a. Apa alasan berubahnya sistem pelayanan di DPMPTSP ini menjadi

pelayanan terpadu satu pintu?

b. Apa menjadi faktor pendukung dalam inovasi selama pandemi ini?

c. Apa hal yang mempengaruhi lancarnya pelayanan ini?

d. Berapa lama waktu yang harus di perlukan untuk mendapatkan Surat Izin

Usaha Perdagangan ?

e. Bagaimana tanggapan Bapak/ Ibu mengenai sistem OSS ?

f. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu mengenai pelayanan di DPMPTSP Kota

Jambi ?

g. Apa perbedaan pelayanan dan kunjungan sebelum adanya covid dan sesudah

adanya covid ini?

h. kebaruan pelayanan yang dijalankan setelah adanya perubahan ptsp ?

i. Program apa saja yang telah dijalankan di pelayanan satu pintu setelah adanya

inovasi dalam pandemi ini?

j. Apa saja yang

k. Berapa jumlah kunjungan selama pandemi ini?


LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto Penelitian


Lampiran I

DAFTAR INFORMAN

NO NAMA INFORMAN JABATAN PEKERJAAN

1 MARYANI,SE Kasi pelayanan perizinan dan


nonperizinan usaha, kesehatan dan
kesra

2 YULYANIZA,SE Kabid penyelenggaraan pelayanan


perizinan dan nonperizinan
perekonomian dan kesejahteraan
sosial

3 YUSWARITA,SE Kasi pengendalian penanaman modal

4 DIAN WAHYU DJATI,SH Kasi pembinaan, pengawasan dan


evaluas
CURRICULUM VITEA

A. Identitas Diri

Nama :Sri Astuti Ningsih

Jenis Kelamin :Perempuan

Tempat Tanggal Lahir :Sekernan, 21 Januari 2001

NIM :105180308

Jurusan :Ilmu Pemerintahan

Golongan Darah :B+

Alamat :Jl.Lintas Timur Desa Rengas

Bandung Rt.03 Rw.02 Kec.Jaluko Kab.Muaro Jambi

No. HP :0895637462955

Nama Ayah :Misroni

Nama Ibu :Estria

B. Riwayat Pendidikan

SD/MI, Tahun Lulus :SDN 91 RENGAS BANDUNG

2012

SMPN/MTSN, Tahun Lulus :SMPN 5 MUARO JAMBI 2015

SMAN/MAN, Tahun Lulus :SMAN 8 MUARO JAMBI 2018

Anda mungkin juga menyukai