Tesis
at ha
untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-2
gi a
Program Studi Magister Manajemen
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
Diajukan oleh
Dina Fitrianingrum
152303066
MAGISTER MANAJEMEN
STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA
2017
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARIS ME
bahwa tesis dengan judul “Analisis Rasio Kemandirian, Rasio Efektivitas, Rasio
at ha
hasil tulisan say a sendiri y ang belum pernah disamp aikan untuk memp eroleh gelar
gi a
p ada p rogram Magister M anajemen ataup un p rogram kehlian lainny a. Kary a ini
la w
P Wi
adalah milik say a, oleh karena itu p ertanggungjawabanny a sep enuhny a berada di
p undak saya.
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
Dina Fitrianingrum
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
at ha
KEGAGALAN BISA KITA TINGGALKAN DENGAN CARA
gi a
MENGHADAPINYA...
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
Dengan setulus dan segenap hati kup ersembahkan kary a ini untuk:
IE
Bapak, Ibu
T
Suamiku
S
ABS TRAK
at ha
rumus: Rasio Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas PAD, Rasio
Efisiensi Keuangan Daerah, Rasio Keserasian, dan Rasio Pertumbuhan.
gi a
la w
Hasil analisis menunjukkan bahwa Kinerja Keuangan Daerah Kabupaten
P Wi
Bantul dilihat dari (1) Rasio Kemandirian Keuangan Daerah diantara 25-50%
masih tergolong Rendah dan dalam kategori pola hubungan konsultatif (2) Rasio
an ya
Efektivitas PAD dapat dikategorikan Efektif (3) Rasio Efisiensi Keuangan Daerah
tergolong kurang efisien (4) Rasio Keserasian/Belanja Modal dapat dikatakan
ng id
dialokasikan pada belanja operasi dibandingkan dengan belanja modal (5) Rasio
IE
Kata Kunci: Kinerja Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas PAD, Rasio Efisiensi
Keuangan Daerah, Rasio Keserasian, Rasio Pertumbuhan, dan Rasio
Kemandirian Keuangan Daerah
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullah.
Alhamdulillah, dengan meny ebut nama Allah SWT y ang maha p engasih lagi
maha p enyay ang. Puji sy ukur p enulis p anjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
Rahmat dan Hidayahny a serta dengan izin-Ny a tesis ini terwujud.
Sholawat dan salam semoga selalu dilimp ahkan oleh Allah SWT kap ada Nabi
at ha
M uhammad SAW, Keluarga, p ara sahabat serta seluruh p engikut yang istiqomah
gi a
diatas jalan hiday ah-Ny a dan senatiasa berjuang mencari keridloan Allah SWT.
la w
Tesis ini disusun dengan judul “ANALIS IS RASIO KEUANGAN UNTUK
P Wi
MENILAI KINERJA KEUANGAN PEMDA KABUPATEN BANTUL TAHUN
2014-2016”. Untuk memenuhi salah satu p ersyaratan untuk meny elesaikan studi dan
an ya
guna memp eroleh gelar M agister M anajemen p ada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
ng id
Widy a Wiwaha.
Ja W
Pada kesemp atan ini, dengan segala kerendahan hati penulis meny amp aikan
terima kasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik langsung
IE
maup un tidak langsung dalam p eny elesaian tesis ini, kep ada:
T
1. Suami (Agi Viandy Sitep u) serta Bap ak dan Ibu orang tua tercinta, y ang selalu
S
mencurahkan perhatian, cinta dan sayang, dukungan serta doa tiada henti.
2. Anak (Aqila Az Zahra Sitpu) tercinta y ang selalu memberikan seny uman dan
menjadi p eny emangat.
3. Bap ak Dr. John Suprihanto, M IM selaku direktur p engelola Program Magister
M anajen STIE Widy a Wiwaha.
4. Bap ak Suhartono, SE. M .Si selaku asisten direktur p engelola Program Magister
M anajen STIE Widy a Wiwaha.
5. Bap ak Prof, Dr. Abdul Halim, M BA, Ak dan Bap ak Zulkifli, SE, M M selaku
Dosen Pembimbing Tesis y ang telah bersedia meluangkan waktu untuk
berdiskusi, memberikan p engarahan dan bimbingan dalam p enulisan tesis ini.
Terima kasih atas ilmu y ang telah Bap ak berikan selama ini.
6. Ibu Dra. Sulastiningih., M .Si dan Bap ak Zulkifli, SE, M M selaku p enguji tesis
y ang selalu memberikan nasihat-nasihat dan bimbingan y ang baik.
7. Seluruh dosen y ang telah memberikan ilmu dan kary awan STIE Widy a Wiwaha
Yogy akarta y ang telah memberikan bantuan kep ada p enulis.
8. Untuk adikku Diah Dwi Utami y ang selalu memberikan semangat dan doany a.
Terima Kasih.
at ha
9. Sahabatku dan teman-teman almamater angkatan tahun 2015 STIE Widy a
gi a
Wiwaha y ang selalu memberikan semangat, bantuan, dan doanya. Terimakasih
la w
kawan.
P Wi
10. Kary awan Pemda Bantul yang telah memberikan kesemp atan kep ada p enulis
untuk melakukan p enelitian.
an ya
11. Serta pihak-p ihak lain y ang tidak bisa p enulis satu-p ersatu y ang secara langsung
ng id
maup un tidak langsung telah membantu p enulis sejak awal hingga selesainy a tesis
ini.
Ja W
jasa-jasa dan amal baik y ang telah diberikan dap at diterima disisi Allah SWT dan
T
Akhirny a penulis berharap mudah-mudahan tesis ini berguna bagi p enulis dan
p embaca pada umumny a. Aamiin.
Penulis
DAFTAR IS I
Halaman
SAM PUL.................................................................................................................. i
HALAM AN JUDUL............................................................................................... ii
HALAM AN PENGESAHAN................................................................................ iii
HALAM AN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISM E...................................... iv
HALAM AN M OTTO DAN PERSEM BAHAN..................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
at ha
KATA PENGANTAR........................................................................................... vii
gi a
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
la w
DAFTAR TABEL ...................................................................................................ix
P Wi
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
an ya
at ha
4.1 Data Umum.......................................................................................... 41
4.1.1 Gambaran Umum Daerah Kabupaten Bantul............................ 41
gi a
la w
4.1.2 Analisis Data ............................................................................. 41
P Wi
BAB V KESIM PULAN DAN SARAN ................................................................ 51
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 51
an ya
DAFTAR PUSTAKA
Ja W
LAM PIRAN
IE
T
S
DAFTAR TABEL
No Keterangan Halaman
1.1 Pengukuran Keuan gan Pemerintah Daerah Kabup aten Bantul ................ 4
2.1 Kriteria pola hubungan, tin gkat kemndirian d an kemamp uan keuan gan 28
2.2 Kriteria Efektivitas Kinerja Keuan gan ................................................... 29
2.3 Kriteria Efisiensi Kin erja Keu angan ....................................................... 30
at ha
2.4 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 34
gi a
4.1 Rasio Kemandirian Keuan gan Tahun 2014-2016................................... 44
4.2
la w
Rasio Efektivitas PAD Tahun 2014-2016 .............................................. 46
P Wi
4.3 Rasio Efisiensi Tahun 2014-2016........................................................... 48
4.4 Rasio Belan ja Modal Tahun 2014-2016................................................. 49
an ya
1. Lap oran Keuangan Realisasi Anggaran Pemerintah Daerah Kabup aten Bantul
at ha
gi a
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
BAB I
PENDAHULUAN
at ha
pengaruhnya terhadap nasib suatu daerah karena daerah dapat menjadi
gi a
daerah yang kuat serta mampu berkembang atau tidak, tergantung pada
la w
P Wi
cara mengelola keuangannya. Pengelolaan keuangan daerah yang baik
daerah.
1
bertanggung jawab. Pengelolaan keuangan daerah tersebut dilaksanakan
dalam suatu sistem yang terintegrasi yang diwujudkan dalam APBD yang
setiap tahun ditetapkan dengan peraturan daerah (PP 58 tahun 2005, pasal
fungsinya dengan efektif dan efisien tanpa biaya yang cukup untuk
at ha
merupakan salah satu dasar kriteria untuk mengetahui secara nyata
gi a
kemampuan daerah dalam mengatur dan mengurus rumah tangganya
la w
P Wi
sendiri. Kemampuan keuangan daerah dalamera otonomi daerah sering
daerah atau kemampuan daerah merupakan salah satu ukuran yang dapat
ng id
daerah. Bentuk dari penilaian kinerja tersebut berupa rasio keuangan yang
IE
2
penggunaan anggaran tersebut harus mencapai target-target atau tujuan
penggunaan sumber daya dalam jumlah dan kualitas tertentu pada tingkat
at ha
(APBD) yang telah ditetapkan dan dilaksanakan.Penilaian kinerja
gi a
pemerintah berdasarkan berbagai rasio keuangan, diantaranya Rasio
la w
P Wi
Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas dan Efisiensi, Rasio
3
kemampuan pemerintah dalam mengefesiensikan biaya yang dikeluarkan
at ha
menggunakan rasio keuangandapat dilihat pada tabel dibawah ini:
gi a
la w Tabel 1.1
P Wi
Pengukuran Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul
Dapat dilihat dari tabel 1.1 untuk rasio kemandirian tahun 2012-2013
S
4
penurunan dan persentase menunjukkan angka 90-100% (Sumber:
2010:164), akan tetapi belum mendekati 20% hal ini berarti proporsi
at ha
mengalami penurunan yang signifikan dan menunjukkan tingkat
gi a
pertumbuhan negatif.
la w
P Wi
Rasio Kemandirian semakin tinggi, mengandung arti bahwa tingkat
an ya
negatif.
5
Pengukuran kinerja sangat penting untuk menilai akuntabilitas
2013:121).
at ha
bagaimana kinerja keuangan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah
gi a
Kabupten Bantul dengan mengangkat judul “Analisis Rasio Keuangan
la w
P Wi
Untuk M enilai Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun
2014-2016”
an ya
ng id
Ja W
6
1.4 Tujuan Penelitian
at ha
1. Bagi Instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul
gi a
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu Pemerintah
la w
P Wi
Kabupaten Bantul sebagai organisasi sektor publik dalam melakukan
supaya daerah tersebut menjadi lebih baik dan maju dimasa yang akan
Ja W
kinerja pemerintahan.
2. Bagi Peneliti
7
3. Bagi Pembaca
selanjutnya.
at ha
gi a
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
8
BAB II
LANDAS AN TEORI
at ha
pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam
gi a
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam
la w
strategic planning suatu organisasi (M ahsun, 2006:25). Sedangkan
P Wi
berikut:
9
ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan
sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan
jasa (seberapa baik barang dana jasa diserahkan kepada pelanggan dan
141).
at ha
2. Pengukuran kinerja merupakan suatu aktivitas penilaian pencapaian
gi a
target-target tertentu yang diderivas dari tujuan strategis organisasi
la w
P Wi
(Lohman dalam M ahsun 2006: 141).
disimpulkan bahwa pengukuran kinerja adalah suatu metode atau alat yang
akuntabilitas.
10
Pengertian pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem
at ha
maksud antaralain (M ardiasmo, 2002:121):
gi a
a. Pengukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk membantu
la w
P Wi
memperbaiki kinerja pemerintah dengan cara berfokus pada tujuan dan
sasaran program unit kerja. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan
an ya
pelayanan publik.
Ja W
kelembagaan.
maksud, yaitu :
11
1) Untuk memperbaiki kinerja pemerintah, ukuran kinerja dimaksudkan
komunikasi kelembagaan.
at ha
gi a
2.1.3 Indikator Kinerja Keuangan Daerah
la w
P Wi
Pengukuran Kinerja Pemerintah Daerah harus mencakup
layanan jasa
12
3) Indikator Keluaran (Output), misalnya :
at ha
a) Tingkat kepuasaan masyarakat
gi a
b) Tingkat partisipasi masyarakat
la w
P Wi
6) Indikator Impact, misalnya :
tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, dengan
13
yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan.
tujuan atau target, kinerja seseorang atau organisasi tidak mungkin dapat
at ha
Salah satu cara yang dilakukan dalam mengukur kinerja
gi a
pemerintahan daerah dalam mengelola keuangannya adalah menggunakan
la w
P Wi
analisis rasiokeuangan terhadap APBD yang telah dilaksanakan dan
daerah untuk masa satu tahun, mulai dari 1 Januari sampai dengan tanggal
14
keuangan tahunan pemerintahan daerah yangdibahas dan disetujui bersama
daerah.
dibuat untuk suatu jangka waktu tertentu, ketika badan legislatif (DPRD)
at ha
melakukan pembiayaan kebutuhan rumah tangga daerah sesuai dengan
gi a
rancangan yang menjadi dasar (grond slag) penetapan anggaran, dan yang
la w
P Wi
menunjukkan semua penghasilan untuk menutup pengeluaran tadi.
sebagaiberikut:
ng id
15
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015, proses
at ha
Daerah membahas prioritas dan plafon anggaran sementara untuk
gi a
dijadikan acuan bagi setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah.
la w
P Wi
3. Dalam rangka penyusunan RAPBD, Kepala Satuan Kerja Perangkat
kepada DPRD.
16
8. Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dilakukan
DPRD.
anggaran.
at ha
10. APBD yang disetujui oleh DPRD terinci sampai dengan unit
gi a
organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja. Apabila
la w
P Wi
DPRD tidak menyetujui Rancangan Peraturan Daerah tersebut, untuk
17
b. Tepat waktu, sesuai dengan tahapan dan jadwal yang telah ditetap
at ha
lebih tinggi dan peraturan daerah lainnya.
gi a
2. Kebijakan Penyusunan APBD
la w
P Wi
Kebijakan penyusunan APBD terkait dengan Pendapatan Daerah,
A. Pendapatan Daerah
ng id
b. Dana Perimbangan
18
Penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari dana
at ha
Lain Pendapatan Daerah Yang Sah memperhatikan hal-hal
gi a
sebagai berikut:
la w
P Wi
1) Penganggaran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
19
8) Pendapatan daerah yang bersumber dari bantuan
at ha
pemerintah, Pemerintah Daerah lainnya atau pihak ketiga,
gi a
baik dari badan, lembaga, organisasi swasta dalam negeri/
la w
P Wi
luar negeri, kelompok masyarakat maupun perorangan
pendapatan dimaksud.
20
11) Dalam hal Pemerintah Daerah memperoleh dana darurat
B. Belanja Daerah
at ha
belanja, baik dalam konteks daerah, satuan kerja perangkat
gi a
daerah,
la w maupun program dan kegiatan. Tujuannya untuk
P Wi
meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran dan
a. Belanja Langsung
ng id
1) Belanja Pegawai.
Pemerintah Daerah
21
melaksanakan program dan kegiatan Pemerintah Daerah,
at ha
dinas pindah tugas, dan pemulangan pegawai.
gi a
3) Belanja M odal.
la w
P Wi
Belanja M odal merupakan belanja untuk
lainnya.
sebagaiberikut:
1) Belanja Pegawai.
22
yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang
2) Belanja Bunga.
at ha
3) Belanja Subsidi.
gi a
Belanja Subsidi merupakan belanja untuk bantuan biaya
la w
P Wi
produksikepada perusahaan/lembaga tertentu agar harga
masyarakat banyak.
ng id
23
5) Belanja Bagi Hasil Pajak.
at ha
6) Belanja Bantuan Keuangan.
gi a
Belanja Bantuan Keuangan merupakan belanja untuk
la w
P Wi
bantuankeuangan yang bersifat umum atau khusus dari
24
C. Surplus/ Defisit APBD.
sebelumnya (SILPA);
at ha
d. Penerimaan pinjaman daerah;
gi a
la we. Penerimaan kembali pemberian pinjaman; dan
P Wi
f. Penerimaan piutang daerah.
25
sehingga secara teori belum ada kesepakatan secara bulat mengenai nama
at ha
Analisis rasio keuangan APBD dilakukan dengan membandingkan
gi a
hasilyang dicapai dari satu periode dibandingkan dengan periode
la w
P Wi
sebelumnya sehingga dapat diketahui bagaimana kecenderungan yang
dengan rasio keuangan daerah lain yang terdekat ataupun yang potensi
Ja W
26
PAD, Rasio Efisiensi Keuangan Daerah, Rasio Keserasian, Rasio
at ha
bantuan pihak eksternal (terutama pemerintah pusat dan provinsi)
gi a
semakin rendah.
la w
P Wi
Demikian pula sebaliknya, semakin rendah Rasio
Kemandirian adalah :
27
Tabel 2.1
at ha
dominan dari pada kemandirian pemerintah daerah
gi a
2. Pola hubungan konsultatif, yaitu campur tangan pemerintah pusat
la w
sudah mulai berkurang dan lebih banyak pada pemberian
P Wi
konsultasi.
an ya
sudah tidak ada lagi karena daerah telah benar-benar mampu dan
b. Rasio Efektivitas
28
menjalankan tugas dikategorikan efektif apabila rasio yang dicapai
2002:129)
at ha
Tabel 2.2
gi a
la w Kriteria Efektivitas Kinerja Keuangan
P Wi
Kinerja Keuangan (%) Kriteria
>100 Sangat efektif
an ya
90-100 Efektif
80-90 Cukup efektif
ng id
c. Rasio Efisiensi
S
apabila rasio yang dicapai kurang dari 1 (satu) atau dibawah 100
29
Rasio efisiensi menggambarkan tingkat kemampuan
at ha
X 100%
gi a
la w Target Pendapatan Daerah
P Wi
Tabel 2.3
an ya
60-80 Efisien
T
d. Rasio Keserasian
30
digunakan untuk menyediakan sarana dan prasarana ekonomi
at ha
porsi belanja daerah yang dialokasikan untuk Belanja Operasi.
gi a
Belanja Operasi merupakan belanja yang manfaatnya habis
la w
P Wi
dikonsumsi dalam satu tahun anggaran, sehingga sifatnya jangka
pendek dan dalam hal tertentu sifatnya rutin atau berulang. Pada
an ya
sebagai berikut :
31
Berdasarkan rasio ini, pembaca laporan dapat mengetahui porsi
rutin.
at ha
modal ini dirumuskan sebagai berikut:
gi a
la w Total Belanja M odal
Rasio Belanja M odal= X 100%
P Wi
Total Belanja Daerah
an ya
32
e. Rasio Pertumbuhan
at ha
negatif, maka hal itu akan menunjukkan terjadi penurunan Kinerja
gi a
Keuangan Pendapatan Daerah. Rasio pertumbuhan berguna untuk
la w
P Wi
melihat kemampuan atas pengelolaan dimasa yang lalu. (M ahmudi,
2010:138).
an ya
berikut:
Pendapatan tahun t -
Rasio Pendapatan Tahun t-1
Pertumbuhan = X 100%
33
(Halim, 2008:241) untuk rasio pertumbuhan yang semakin tinggi
at ha
2.4 Penelitian Terdahulu
gi a
la w Tabel 2.4
P Wi
Penelitian Terdahulu
an ya
34
Pemerintah Pemerintah pemerintah daerah terhadap
Kabupaten Kabupaten Pemerintah Pusat masih tinggi.
Sleman Sleman
3. Lazyra Analisis Penelitian ini Kinerja Pemerintah Daerah
Ks Laporan menganalisis Kota M edan dengan
(2016) Keuangan Rasio menggunakan rasio keuangan
Dalam Keuangan daerah mengalami penurunan,
M engukur Untuk hal ini terjadi dikarenakan
Kinerja M enilai kurangmaksimalnya
Keuangan Kinerja pendapatan daerah, dan
Pada Keuangan meningkatnya belanja daerah,
Pemerintah Pemerintah bahkan melebihi dari yang
Kota Daerah dianggarkan, selain itu juga
M edan pemerintah daerah Kota
at ha
M edan tidak mampu
meningkatkan dan mengelola
gi a
hasil pendapatan aslidaerah,
la w sehingga masih
harusbergantungdengan dana
P Wi
pemerintah pusat
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
35
BAB III
METODE PENELITIAN
at ha
Daerah Kabupaten Bantul dan BKAD sebagai pengelola keuangan
gi a
Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul yang berlokasi di komplek
la w
P Wi
Parasamia, Jalan M onginsidi 1 Bantul.
an ya
36
Rasio Kemandirian Keuangan Daerah merupakan menunjukkan
sebagai berikut:
at ha
Bantuan Pemerintah Pusat
Dan Pinjaman
gi a
la w
P Wi
b. Rasio Efektivitas
daerah.
IE
c. Rasio Efisiensi
37
d. Rasio Keserasian
operasi.
at ha
Total Belanja M odal
Rasio Belanja M odal = X 100%
gi a
la w Total BelanjaDaerah
P Wi
e. Rasio Pertumbuhan
an ya
Pendapatan tahun t -
Rasio PendapatanTahun t-1
Pertumbuhan = X 100%
Pendapatantahun t-1
38
3.1.3 Populasi dan S ampel
at ha
perhatian (Suharyadi dan Purwanto, 2004:323). Teknik pengambilan
gi a
sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik
la w
P Wi
pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Suharyadi dan
Purwanto, 2004:332).
an ya
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a. Data Primer
39
b. Data Sekunder
at ha
penelitian ini adalah:
gi a
1. Dokumentasi
la w
P Wi
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan
2. Wawancara
T
S
40
dikumpulkan, disusun dan dianalisis sehingga dapat memberikan
informasi masalah yang ada. Adapun teknik analisa data dapat dilakukan
tahun 2016.
at ha
Efisiensi PAD, Rasio Keserasian, dan Rasio Pertumbuhan
gi a
3. M enganalisis dan membahas kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten
la w
P Wi
Bantul dengan indikator yang sesuai dengan teori.
4. M enarik kesimpulan.
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
41
BAB IV
1100 31’ 08’’ Bujur Timur dan antara 70 44’ 04’’ sampai 80 00’27’’
at ha
LintangSelatan.
gi a
Kabupaten Bantul merupakan salah satuKabupaten dari 5
la w
P Wi
Kabupaten/Kota di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang
42
Kabupaten Bantul dalam bidang keuangan untuk kurun waktu 2014-2016.
at ha
dari Dinas Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Pemerintah
gi a
Kabupaten Bantul. Dari data tersebut nantinya dapat diketahui Kinerja
la w
P Wi
Keuangan Pemerintah Kabupaten Bantul. Adapun hasil dari Analisis Rasio
tersebut adalah:
an ya
1. Rasio Kemandirian
ng id
diperlukan daerah.
43
Tabel 4.1
at ha
Berdasarkan Tabel 4.1, maka untuk Rasio kemandirian Pemerintah
Kabupaten Bantul yang diukur dalam 3 tahun, dimana untuk tahun 2014
gi a
la w
rasio kemandirian sebesar 34,47%, yang termasuk dalam kategori rendah
P Wi
dan termasuk dalam pola hubungan konsultatif karena berada diantara
an ya
25% dan 50%, untuk tahun 2015 rasio kemandirian mengalami penurunan
ng id
menjadi 27,98%, yang juga masih termasuk dalam kategori rendah dan
Ja W
dan 50%, dan untuk tahun 2016 rasio kemandirian mengalami peningkatan
T
44
yang artinya Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul dapat dikatakan belum
at ha
pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan daerah masih sangat
gi a
tergantung bantuan dari pemerintah pusat. Jadi Kemandirian Keuangan
la w
P Wi
Pemerintah Kabupaten Bantul secara keseluruhan dapat dikatakan masih
terhadap sumber dana ekstern masih sangat tinggi. Daerah belum mampu
ng id
2. Rasio Efektivitas
T
S
apabila rasio yang dihasilkan atau dicapai adalah lebih dari 100%.
45
Semakin tinggi nilai rasio efektivitas maka semakin baik kinerja
Tabel 4.2
at ha
Rasio Efektivitas PAD tahun 2014-2016
gi a
la w
Tahun Realisasi Target Penerimaan Rasio
P Wi
Penerimaan PAD PAD Efektivit
as (%)
2014 357.411.062.723,21 288.038.728.992,34 124,08
an ya
semakin baik.
46
daerah dimaksudkan agar mendorong kinerja pemerintah daerah
at ha
menunjukkan bahwa bahwa kinerja dari pendapatan daerah
gi a
mengalami peningkatan pada Pemerintah Kabupaten Bantul.
la w
P Wi
an ya
3. Rasio Efisiensi
ng id
apabila rasio yang dicapai kurang dari 1 (satu) atau dibawah 100
47
Tabel 4.3
Tahun 2014-2016
at ha
gi a
la w Dapat dilihat dari tabel 4.3 untuk belanja Pemerintah
pendapatan daerah.
48
4. Rasio Belanja Modal
at ha
Rasio Belanja M odal =
Total BelanjaDaerah
gi a
la w
Tabel 4.3
P Wi
Tahun 2014-2016
ng id
Bantul.
49
Dapat dilihat dari tabel 4.3 untuk belanja modal yang
at ha
belanja modal/pembangunan. Porsi APBD yang dialokasikan untuk
gi a
belanja modal selalu dibawah 20%. M aka diperlukan peningkatan
la w
P Wi
anggaran untuk belanja modal guna dialokasikan untuk belanja
5. Rasio Pertumbuhan
Ja W
Pendapatan Daerah.
50
Tabel 4.4
Tahun 2014-2016
at ha
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat untuk tahun 2014 sampai
gi a
la w
tahun 2015 tingkat pertumbuhan pendapatan daerah mengalami
P Wi
peningkatan, tetapi untuk tahun 2016 tingkat pendapatan daerah
an ya
51
BAB V
5.1 Kesimpulan
at ha
penurunan, hal ini terjadi dikarenakan meningkatnya pemberian dana
gi a
pemerintah pusat kepada Pemerintah Kabupaten Bantul, yang artinya
la w
P Wi
Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul dapat dikatakan belum mampu
terhadap sumber dana ekstern masih sangat tinggi. Daerah belum mampu
52
tahun 2012-2013 rasio kemandirian keuangan daerah tingkat
at ha
pendapatan daerah mengalami peningkatan pada Pemerintah
gi a
Kabupaten Bantul. Dan dibandingkan dengan tahun 2012-2013 rasio
la w
P Wi
efektivitas mengalami kenaikan pada tahun 2014-2015 tetapi tahun
sangat efektif.
ng id
53
pertumbuhan pendapatan daerah yang terjadi pada pemerintah
pertumbuhannya negatif.
at ha
5.2 S aran
gi a
Berdasarkan permasalahan yang ada dan dengan memperhatikan
la w
P Wi
hasil darianalisis terhadap rasio pengelolaan keuangan terhadap APBD
54
DAFTAR PUS TAKA
at ha
Joko Pramono. (2014).Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja
gi a
la w
Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota
P Wi
Surakarta). Vol.7 No.13, Juli 2014
an ya
at ha
Peraturan M enteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
gi a
la w
Anggaran 2015: Jakarta
P Wi