Anda di halaman 1dari 11

Rancangan Penelitian Naratif

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif

Dosen Pengampu : Dr. Ali Anwar, M. Ag

Disusun oleh :

Kelompok 11

1. Nadia Rahmatus Sholihah (21201058)

2. Hulatul Lutfiyah Romadhoni (21201059)

3. Siti Faridatun Nadziroh (21201067)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan keadaan sehat wal afiyat. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Yang telah memberikan syafaat kepada umatnya
hingga akhir zaman. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ali Anwar, M.Ag
selaku dosen pengampu mata kuliah Metode Penelitian Kualitatif yang senantiasa membimbing kami
dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

Makalah yang berjudul “Rancangan Penelitian Naratif” ini disusun untuk memenuhi tugas
kelompok pada mata kuliah Metodologi Penelitian Naratif . Bilamana ada beberapa kesalahan yang
terdapat dalam makalah ini, izinkan kami menghaturkan permohonan maaf. Sebab, makalah ini tiada
sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan. Kami juga berharap pembaca makalah ini dapat
memberikan kritik dan saran kepada kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk
menambah wawasan, ilmu pengetahuan, dan menjadi acuan untuk menulis makalah lainnya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 2
A. Pengertian Penelitian Naratif................................................................................................ 2
B. Karakteristik Penelitian Naratif ............................................................................................. 2
C. Jenis Penelitian Naratif ......................................................................................................... 4
D. Evaluasi Penelitian Naratif .................................................................................................... 5
BAB III PENUTUP ....................................................................................................................... 7
A. Kesimpulan ........................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan


kebenaran terkait masalah yang diteliti. Data yang diperoleh dari penelitian bersifat faktual,
memiliki konsep, generalisasi, dan teori yang mengharuskan orang memahami kejadian dan
meyelesaikan masalah yang terjadi. Masalah penelitian bisa terjadi karena kesulitan yang
memengaruhi kehidupan manusia atau muncul semata-mata dari rasa ingin tahu sebagai fitrah
manusia. Menurut Cresswel, penelitian kualitatif adalah suatu cara untuk menemukan dan
mengenal arti yang oleh sejumlah individu atau kelompok dianggap berasal dari permasalahan
sosial.
Penelitian naratif menjadi salah satu jenis desain penelitian kualitatif. Cresswel menyatakan
rancangan untuk penelitian kualitatif semestinya diberi akhiran dengan beberapa pendapat
mengenai narasi yang timbul dari analisis data. Dari data yang telah dikumpulkan melalui
beberapa informan tentang cerita peristiwa yang dialaminya, maka semua data yang berupa cerita
tersebut disusun menggunakan desain penelitian naratif.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian penelitian naratif?


2. Apa saja karakteristik penelitian naratif?
3. Apa saja jenis penelitian naratif?
4. Bagaiamana mengevaluasi penelitian naratif?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian penelitian naratif


2. Mengetahui karakteristik penelitian naratif
3. Mengetahui jenis penelitian naratif
4. Mengetahui evaluasi penelitian naratif

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Naratif

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, narasi memiliki arti pengisahan suatu cerita atau
kejadian yang disusun berdasarkan urutan waktu. Sedangkan naratif memiliki arti bersifat
menguraikan atau menjelaskan. Sehingga kata naratif lebih cocok digunakan untuk menjelaskan
suatu metode penelitian.
Penelitian naratif adalah studi tentang cerita, ilmu yang mempelajari sejarah manusia, di suatu
negara/pemerintahan sejarah merupakan penelitian naratif. Pengalaman suatu organisasi/ ras/
individu dapat dijadikan sebagai penelitian narasi, tetapi tidak semua pengalaman harus dijadikan
penelitian, pengalaman disini adalah sesuatu yang dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat. 1
Penelitian naratif dapat diartikan sebagai penelitian cerita atau berbentuk cerita yang diambil
dari individu tentang pengalaman yang memberi manfaat untuk individu tersebut dan orang lain,
atau bisa juga cerita yang dapat memberikan inspirasi bagi pembaca. Penelitian naratif biasa
digunakan oleh sastrawan mendongeng atau sosial tentang sejarah.

B. Karakteristik Penelitian Naratif

Penelitian naratif memiliki ciri khusus atau karakteristik dari penelitian naratif yang
mempunyai banyak jenis. Salah satu kunci karakteristik yang menonjol dalam penelitian naratif
adalah terdapat pada tujuh karakteristik utama penelitian naratif yaitu:
a. Pengalaman individu
Peneliti naratif berfokus pada pengalaman satu individu atau lebih. Peneliti
mengeksplorasi pengalaman-pengalaman individu. Pengalaman yang dimaksud
pengalaman pribadi dan pengalaman sosial. Clandinin dan Connelly (2000), pengalaman
dalam penelitian naratif ini bersifat personal, yaitu apa yang dialami individu, dan sosial
individu yang berinteraksi dengan orang lain. Jadi, peneliti naratif memfokuskan pada
memahami riwayat atau pengalaman masa lalu individu dan bagaimana pengalaman itu
memberikan kontribusi pada pengalaman saat ini dan yang akan datang.
b. Kronologi Pengalaman
Memahami masa lalu individu seperti juga masa sekarang dan masa depan adalah
salah satu unsur kunci dalam penelitian naratif. Peneliti naratif menganalisis suatu

1
Riessman Cathrine Kohler, Narrative Analisys In: Narrative, Memory &Everyday Life, University of Huddersfield,
2005, Hal 4.
2
kronologi dan melaporkan pengalaman individu. Ketika peneliti berfokus pada
pemahaman pengalaman ini, peneliti memperoleh informasi tentang masa lalu, masa
sekarang dan masa depan partisipan. Kronologi yang dimaksud dalam penelitian naratif
adalah peneliti menganalisis dan menulis tentang kehidupan individu menggunakan
urutan waktu menurut kronologi kejadian.
c. Mengumpulkan Cerita Individu
Peneliti memberi tekanan pada pengumpulan cerita yang diceritakan oleh individu
kepadanya atau dikumpulkan dari beragam field texts. Cerita dalam penelitian naratif
adalah orang pertama langsung secara lisan yang mengatakan atau menceritakan. Cerita
biasanya memiliki awal, tengah dan akhir. Cerita secara umum harus terdiri dari unsur
waktu, tempat, plot dan adegan. Peneliti naratif mengumpulkan cerita dari beberapa
sumber data. Field texts dapat diwakili oleh informasi dari sumber lain yang dikumpulkan
oleh peneliti dalam desain naratif. Cerita dikumpulkan dengan cara diskusi, percakapan
atau wawancara. Akan tetapi, cerita juga bisa bersifat autobiografis, di mana peneliti
merefleksikan tentang ceritanya dan menjalinkan cerita itu dengan cerita orang lain.
Cerita, foto, dan kotak kenangan keluarga-kumpulan benda yang memicu ingatan adalah
bentuk lain yang digunakan untuk mengumpulkan cerita dalam penelitian naratif.
d. Mengode untuk Tema
Peneliti naratif dapat memberi kode dari cerita atau data menjadi tema-tema atau
kategori-kategori. Identifikasi tema-tema memberikan kompleksitas sebuah cerita dan
menambah kedalaman untuk menjelaskan tentang pemahaman pengalaman individu.
Peneliti menggabungkan tema-tema menjadi kalimat mengenai cerita individu atau
memasukannya sebagai bagian terpisah dalam suatu penelitian. Peneliti naratif secara
khusus memberi tema utama setelah menceritakan kembali kisahnya.
e. Konteks atau Ranah
Peneliti mendeskripsikan secara terperinci latar atau konteks dimana pengalaman
individu menjadi pusat fenomenanya. Ketika melakukan restory cerita partisipan dan
menentukan tema, peneliti memasukkan rincian latar atau konteks pengalaman partisipan.
Latar atau setting dalam penelitian naratif boleh jadi teman-teman, keluarga, tempat kerja,
rumah dan organisasi sosial atau sekolah.
f. Restoryng
Cerita pengalaman individu yang diceritakan kepada peneliti diceritakan kembali
dengan kata-kata sendiri oleh peneliti. Peneliti melakukan ini untuk menghubungkan dan

3
mengurutkannya. Restorying adalah proses dimana peneliti mengumpulkan cerita,
menganalisisnya dengan unsur kunci cerita (waktu, tempat, plot dan adegan) dan
kemudian menulis kembali cerita itu untuk menempatkannya dalam urutan kronologis.
Ada beberapa tahap untuk melakukan restory :
a) Peneliti melakukan wawancara dan mencatat percakapan dari rekaman suara.
b) Peneliti mencatat data kasar/mentah dengan mengidentifikasi unsur kunci
cerita.
c) Peneliti menceritakan kembali dengan mengorganisir kode kunci menjadi
suatu rangkaian atau urutan. Rangkaian yang dimaksud adalah latar (setting),
tokoh atau karakter, tindakan, masalah dan resolusi.
g. Berkolaborasi dengan Partisipan
Peneliti dan partisipan berkolaborasi sepanjang proses penelitian. Kolaborasi dalam
penelitian naratif yaitu peneliti secara aktif meliput partisipannya dalam memeriksa cerita
yang dibukakan atau dikembangkan. Kolaborasi bisa meliputi beberapa tahap dalam
proses penelitian dari merumuskan pusat fenomena sampai menentukan jenis field texts
yang akan menghasilkan informasi yang berguna untuk menulis laporan cerita
pengalaman individu. Kolaborasi meliputi negoisasi hubungan antara peneliti dan
partisipan untuk mengurangi potensi gap atau celah antara penyampai naratif dan pelapor
naratif. Kolaborasi juga termasuk menjelaskan tujuan dari penelitian kepada partisipan,
negoisasi transisi dari mengumpulkan data sampai menulis cerita dan menyusun langkah-
langkah untuk berbaur dengan partisipan dalam penelitian. 2

C. Jenis Penelitian Naratif

Dalam studi naratif, mengerti jenis naratif apa yang akan diaplikasikan itu penting. Penelitian
naratif memiliki beberapa jenis diantarannya yaitu otobiografi, biografi, dokumen pribadi,
riwayat hidup, personal accunts, etnobiografi, otoetnografi. Jika seorang penulis melaksanakan
studi naratif, maka hendaknya melakukan pertimbangan terlebih dahulu untuk menentukan jenis
studi naratif apa yang akan dilaksanakan. Lima pertanyaan dibawah ini untuk membantu dalam
menetapkan jenis studi naratif.
1. Siapa yang menulis atau mencatat cerita?
Menetapkan siapa yang menulis dan mencatat cerita individu merupakan perbedaan
mendasar dalam penelitian naratif. Biografi merupakan bentuk penelitian naratif dimana

2
John Creswell, Riset Pendidikan: Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Riset..., Hal. 1028-1036
4
peneliti menulis dan mencatat pengalaman orang lain. Naratif otobiografi yang menjadi
subjek penelitian dan orang yang menulis laporan.
2. Berapa banyak dari suatu kehidupan yang dicatat atau disajikan?
Riwayat hidup merupakan naratif dari seluruh kisah pengalaman hidup seseorang.
Fokus mereka sering bersisi titik balik atau peristiwa penting dalam hidup seseorang.
Dalam pendidikan, secara khusus, studi naratif tidak memasukkan deskripsi kehidupan
secara keseluruhan, melainkan fokus pada satu bab atau peristiwa dalam hidup seseorang.
3. Siapa yang memberikan cerita?
Faktor ini sangat relevan dengan pendidikan, dimana sifat guru dan fakultas telah
menjadi fokus dari beberapa studi naratif. Misalnya, naratif guru adalah gambaran pribadi
guru tentang pengalaman di kelas. Studi naratif lainnya berfokus pada siswa di kelas.
Beberapa orang lain dengan latar belakang pendidikan dapat menceritakan, misalnya
tenaga administrasi, pramusaji, tukang kebun, dan tenaga kependidikan lainnya.
4. Apakah suatu pandangan teoritis digunakan?
Pandangan teoritis dalam penelitian naratif merupakan perspektif atau idelogi
penuntun yang menyediakan kerangka kerja untuk dukungan dan pelaporan penulisan.
Perspektif teoritis Amerika Latin menggunakan perspektif “kesaksian”, sedangkan cerita
tentang perempuan menggunakan perspektif “feminis”.
5. Dapatkah bentuk naratif dikombinasikan?
Penelitian naratif dapat bersifat biografis karena peneliti menulis dan melaporkan
partisipan dalam penelitiannya sendiri. Penelitian juga dapat berfokus pada suatu pribadi
guru. Ini dapat menunjukkan suatu kejadian dalam kehidupan guru. Mengarah pada kisah
pribadi, misalnya, pemecatan seorang guru, menghasilkan suatu naratif pribadi. jika
wanita, peneliti menggunakan perspektif teoritis “feminis” untuk menguji kekuatannya
dan mengendalikan masalah. Pada akhirnya, sebuah cerita didapat dari gabungan berbagai
unsur, yaitu kombinasi biografi, kisah pribadi, cerita guru, dan perspektif “feminis”. 3

D. Evaluasi Penelitian Naratif

Evaluasi dalam penelitian naratif dapat dilakukan dengan memastikan apakah langkah yang
ditentukan sudah dilakukan sudah benar. Evaluasi juga dapat dilakukan dengan menjawab
beberapa pertanyaan yang mengarahkan peneliti untuk memvalidasi penelitian naratif yang
dilakukan. Beberapa contoh pertanyaan yang menjadikan dasar evaluasi dan validasi:

3
Zakiah Darmanita and M. Yusri, ‘Pengoperasian Penelitian Naratif Dan Etnografi; Pengertian, Prinsip-Prinsip, Prosedur,
Analisis, Interpretasi, Dan Pelaporan Temuan’, As-Shaff: Jurnal Manajemen Dan Dakwah, 1.1 (2020), 24–34.
5
1. Apakah cerita tersebut memasukkan informasi tentang waktu atau tempat individu?
2. Apakah cerita tersebut memiliki urutan kronologis meliputi masa depan?
3. Adakah bukti bahwa peneliti berkolaborasi dengan partisipan?

Selain itu proses validitas penelitian naratif, peneliti juga dapat mengajukan beberapa
pertanyaan yang akan mengarahkan peneliti agar proses penelitiannya menjadi valid.
Mempertanyakan respresentasi atau gambaran setiap individu yang dijadikan partisipan adalah
hal yang sangat penting untuk validitas penelitian naratif. Bagaimana partisipan menulis atau
menceritakan pengalaman juga menjadi indikator evaluasi dari penelitian naratif. 4

4
Afan Faizin, ‘Narrative Research; a Research Design’, Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia), 2.3 (2020), 142–48.
6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian naratif adalah studi tentang cerita, ilmu yang mempelajari sejarah manusia, di suatu
negara/pemerintahan sejarah merupakan penelitian naratif. Penelitian naratif dapat diartikan
sebagai penelitian cerita atau berbentuk cerita yang diambil dari individu tentang pengalaman
yang memberi manfaat untuk individu tersebut dan orang lain, atau bisa juga cerita yang dapat
memberikan inspirasi bagi pembaca.

Karakteristik Penelitian Naratif Penelitian naratif memiliki ciri khusus atau karakteristik dari
penelitian naratif yang mempunyai banyak jenis. Salah satu kunci karakteristik yang menonjol
dalam penelitian naratif adalah terdapat pada tujuh karakteristik utama penelitian naratif . Jenis
Penelitian Naratif Dalam studi naratif otobiografi, biografi, dokumen pribadi, riwayat hidup,
personal accunts, etnobiografi, otoetnografi. Evaluasi Penelitian Naratif Evaluasi dalam
penelitian naratif dapat dilakukan dengan memastikan apakah langkah yang ditentukan sudah
dilakukan sudah benar. Evaluasi juga dapat dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan
yang mengarahkan peneliti untuk memvalidasi penelitian naratif yang dilakukan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Afan Faizin, ‘Narrative Research; a Research Design’, Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa Dan

Sastra Indonesia), 2.3 (2020), 142–4888

Cathrine,Riessman Kohler,2005,Narrative Analisys In: Narrative,Memory &Everyday Life,

University of Huddersfield

Creswell, John, 2015, Riset Pendidikan: Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Riset Kualitatif&

Kuantitatif,edisi ke-5, diterjemahkan Helly Prajitno Soetjipto & Sri Mulyantini Soetjipto,

Cet.I, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Darmanita, Zakiah, and M. Yusri, ‘Pengoperasian Penelitian Naratif Dan Etnografi; Pengertian,

Prinsip-Prinsip, Prosedur, Analisis, Interpretasi, Dan Pelaporan Temuan’, As-Shaff: Jurnal

Manajemen Dan Dakwah, 1.1 (2020), 24–34

Anda mungkin juga menyukai