Anda di halaman 1dari 72

No. Alumni Universitas Robi Fernanda No.

Alumni Fakultas

BIODATA
(a) Tempat / Tgl Lahir : Padang / 20 Desember 1993 (b) Nama Orang Tua :
Rustam Efendi (c) Fakultas : Politeknik (d) Jurusan : Teknik Mesin. Konsentrasi
: Maintenance (e) No. BP : 1201013013 (f) Tanggal Lulus : 9 September 2015
(g) Predikat Lulus : ………. (h) IPK :……… (i) Lama Studi : 3 Tahun (j)
Alamat Orang Tua : Perum.Graha perdana sakinah D/3. Kel. Balai gadang. Kec.
Koto Tangah. Padang.
Perawatan dan Perbaikan Continuous Double Screw Press US-15 Pada
Proses Pengolahan Minyak Kelapa Sawit
(Studi Kasus di PT. AMP Plantation. Agam)

Tugas Akhir D-III Oleh : Robi Fernanda


Pembimbing I: Ir. Yanziwar, MT dan Pembimbing II: Zulfikar, ST. MT

ABSTRAK

Mesin Continuous Double Screw Press US-15 adalah mesin pengempaan buah kelapa sawit
agar minyak dapat dipisahkan dari ampasnya, mesin yang berkapasitas 15 ton/jam ini bertekanan 40-70
bar dan putaran screwnya 9-11 rpm. Penggerak utama dari mesin screw press ini adalah motor 3 fasa
dan hydraulic power pack..
Setelah dilakukan studi kasus pada mesin Mesin Continuous Double Screw Press US-15,
ditemukan banyak terjadi kerusakan, karena kurang terjadwalnya interval waktu perawatan mesin screw
press dan akibat dari kerusakan tersebut akan menghambat proses produksi minyak kelapa sawit, karena
pada stasiun press ini terjadi proses pertama pengambilan minyak dari bubur buah.
Tindakan yang dilakukan untuk perawatan yang diterapkan pada mesin screw press adalah
perawatan pencegah (preventive maintenance) dan perawatan korektif (corrective maintenance),
sedangkan perbaikan yang diterapkan adalah perbaikan kecil dan perbaikan besar (over houl).

Kata kunci : Screw Press, Tindakan Perawatan dan Perbaikan

Tugas Akhir ini telah dipertahankan didepan sidang penguji dan dinyatakan lulus pada
tanggal : 9 September 2015
Abstrak telah disetujui penguji :
1 2 3 4
Tanda Tangan

Nama Terang Ir.Yanziwar,MT Yazmendra Rosa,ST.,MT Sir Anderson,ST.,MT Ichlas Nur, ST.,MT

Mengetahui :
Ketua Jurusan Teknik Mesin : Hanif, ST., MT
Nip. 19710902 199802 1 001 Tanda Tangan
Alumni telah mendaftar ke Politeknik Negeri Padang dan mendapatakan nomor alumni :
Petugas Fakultas / Universitas
Nomor Alumni Fakultas Nama Tanda Tangan

Nomor Alumni Universitas Nama Tanda Tangan


LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERAWATAN DAN PERBAIKAN


CONTINUOUS DOUBLE SCREW PRESS US-15 PADA
PENGOLAHAN MINYAK KELAPA SAWIT (CPO)
(StudiKasus di PT.AMP Plantation.Agam)

Disusun Oleh :

Nama : Robi Fernanda


Nomor Bp. : 1201013013
Program Studi : Teknik Mesin
Konsentrasi : Perawatan dan Perbaikan

Telah Lulus Sidang Pada Tanggal : 9 September 2015

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Yanziwar., MT Zulfikar, ST., MT


Nip: 195901101993031001 Nip: 195910021988031003

DisahkanOleh :

Kepala Program Studi KepalaKonsentrasi


TeknikMesin PerawatandanPerbaikan

Sir Anderson, ST., MT RivanolChadry, ST., MT


Nip. 197208182000031002 Nip.19691215199303 1 002

Ketua Jurusan
Teknik Mesin

Hanif, ST., MT
Nip. 197109021998021001
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
PERAWATAN DAN PERBAIKAN
CONTINUOUS DOUBLE SCREW PRESS US-15 PADA
PENGOLAHAN MINYAK KELAPA SAWIT (CPO)
(StudiKasus di PT.AMP Plantation.Agam)

TugasAkhirIniTelahDiujidanDipertahankan di Depan Tim Penguji


Tugas Akhir Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang
PadaTanggal : 9 September 2015

Tim Penguji :

Ketua/Penguji I Sekretaris/Penguji II

Ir. Yanziwar., MT Yazmendra Rosa,ST., MT


Nip: 195901101993031001 Nip.19710115 199802 1 002

Anggota I/ Penguji III Anggota II/ Penguji IV

Sir Anderson, ST., MT Ichlas Nur, ST., MT


Nip. 197208182000031002 Nip. 19681111 19903 1 001
Alhamdulillah……………
Ya Allah berikanlah aku ilmu untuk tetap mensyukuri nikmatmu
Yang telah engkau anugerahkan kepadaku
Dan kepada kedua ibu bapakku
Dan untuk mengerjakan amal shaleh yang engkau ridho
Dan masukanlah aku dengan rahmatmu ke dalam
Golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh
(Qs. An-Nahl : 19)

Ya Allah…….
Detik ini ku bersujud syukurku
Atas berkah Mu……
Setitik kebahagiaan telah kunikmati
Sekeping cita-cita telah kuraih
Namun……..
Bukan sampai disini perjalananku
Masih ada detik-detik esok
Yang harus kuperjuangkan
Terimalah setitik karyaku ini sebagai baktiku
Atas segala pengorbanan yang telah
Dicurahkan kepadaku

Thanks to:
Teristimewa ……….
Kupersembahkan tuk ke-2 orang tuaku papa (oyon) dan mama (ita) , kasih sayang yang
diberikan untuk anakmu ini tidak akan pernah terbalaskan, jasamu tetap disanubariku,
pengorbanan apa jo ama dak ka tabeleh dek obi do ma,,,,,,,,papa maffkan anakmu ini ndak
bisa nolang papa jo mama diwaktu mancari pitih untuk Kuliah, papa adalah laki2 yang
paling batangguang jawab tampa lelah mancari nafkah untuk Keluarga, dak tau hari siang jo
malam. Jaso-jaso apa mungkin dak katabaleh dek anak apa ko do, Ama,,makasih yo ma ,
sampai juo cito2 anak ma jdinyo,,ama merupakan Ibu yg paling obi sayang dan obi
banggakan.karna motivasi amak lah yg mambuek obi bisa melewati hal-hal yg sulit.
Ketabahan Ama tlah mendidik jadi orang yang arif dan bijaksana dalam kehidupan
ini.,,,,Ama, Apa I love You Fulll..........

My big family...........
Uni obi tersayang , My Sister Silfani Ferary yang ka merid
sabanta lai samo bang cimok semoga menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah,
terimakasih yo uni salamo ko alah menjadi uni yang baik untuak adiak” nyo. Untuak
adiak2”abang yang di kampuang jo nan di padang kasadonyo rajin” belajar biar menjadi
orang yang sukses kalian bisuak, kok dapek labiah dari abang pasan abang kakalian jan
tinggan sholat, wak bangkik batang tarandam ko lai .
Tarimo kasih gaek, mancu ,om iss, tek wit, tek len, uncu, bang
martin,bang riko nisa,nek gaek, yg tlah mendukung dan mensupport baik materil maupun
moril jg terima kasih Karna tlah memberikan dukungan n semangatnya …….......

The Meaning People Behind My A.Md


Tx full to dosen pembimbing Bpk Ir.Yanziwar.,MT n Bpk Ir.Zulfikar,ST.,MT yg sllu sbr
menuntun n memberi pengarahan dlm menyelesaikan TA ini ,jg semua Dosen, mksih atas
semua bantuan Bapak/ibu berikan.……

For my friends:
akhirnya Qt wisuda juo,,yg alun Cpek yow......
To kwn2 mesin Maintenance 3MD
Dak taraso do kawa2n, alah 3 tahun lo wak dipoliteknik, kini nan wak cari-
cari lah dapek ma, Wisuda juo wak jadinyo,,,Heeee….
thankz 4 all bro…
Junior angkatan ’13, ’14, ’15 yg smangat kuliahnyo yo……..

My Soulmate
Untuak kwan2 Sadonyo tarimokasih banyak alah manjdi kawan terbaik salamoko ndak
taraso lah togo tahun se wak kuliah a..mudah2n sukses se wak kasadonyo amiin, untuk
aprillo bilo wak pai bali baju lai pai malala malam2 makan jaguang tampek amak laii lah
lamo indak a..salsaian T.A tu traveling wak lai a..,maksih untuak si pijay kawan sekaligus
sanak sanasib sapanagguangan haha ndak siosio perjuangan wak do sanak salasai juo T.A
wak, semangat untuak kawan wak nan sorang ko fano starlet maksih banyak no a lah
manolongan wak salamoko mudah2n capek salsai capek dapek karajo, najib hahah kwan nan
paliang semangat mangarajoan T.A meski revisi berkepanjngan yang penting akhirnyo salsai
juo T.A wak jib samo pijay .Kwn2 sadonyo ahirnyo brhir jou perjlanan panjang wak,, kalian
semua tman2 yang is the best “

Special thanks to :
Mkasih...”buat seseorang insan disana” atas smua yg tlah dbrikan.,,,,,,,
Tlah menemani ktika driku dlanda ksibukan dan dorongan smangatnya,,
ktawa2nya &
perhatiannya Kau adlah orang special, berbeda dngan orang2 yg lainya, yg
membuat hiupku lebih
bewarna....Walaupun drimu sering usil . Tp kau ttp sllu dhati dan jadi
belahan jiwaku yg membawa setetes embun dalam hidupku dan dalam doaku
sllu terselip untuk kesuksesan cita-citamu......Dengan doa dan kerja keras, q
yakin diRimu pasti bisabuktkn kpda smua orang klw drimu biasaa,,semua
ini karena.........................
“...............Kau yang terindah.......................”

=ROBI=
No. Alumni Universitas Robi Fernanda No. Alumni Fakultas

BIODATA
(a) Tempat / Tgl Lahir : Padang / 20 Desember 1993 (b) Nama Orang Tua :
Rustam Efendi (c) Fakultas : Politeknik (d) Jurusan : Teknik Mesin. Konsentrasi
: Maintenance (e) No. BP : 1201013013 (f) Tanggal Lulus : 9 September 2015
(g) Predikat Lulus : ………. (h) IPK :……… (i) Lama Studi : 3 Tahun (j)
Alamat Orang Tua : Perum.Graha perdana sakinah D/3. Kel. Balai gadang. Kec.
Koto Tangah. Padang.
Perawatan dan Perbaikan Continuous Double Screw Press US-15 Pada

Proses Pengolahan Minyak Kelapa Sawit

(Studi Kasus di PT. AMP Plantation. Agam)

Tugas Akhir D-III Oleh : Robi Fernanda


Pembimbing I: Ir. Yanziwar, MT dan Pembimbing II: Zulfikar, ST. MT

ABSTRAK

Mesin Continuous Double Screw Press US-15 adalah mesin pengempaan buah kelapa sawit
agar minyak dapat dipisahkan dari ampasnya, mesin yang berkapasitas 15 ton/jam ini bertekanan 40-70
bar dan putaran screwnya 9-11 rpm. Penggerak utama dari mesin screw press ini adalah motor 3 fasa
dan hydraulic power pack..
Setelah dilakukan studi kasus pada mesin Mesin Continuous Double Screw Press US-15,
ditemukan banyak terjadi kerusakan, karena kurang terjadwalnya interval waktu perawatan mesin screw
press dan akibat dari kerusakan tersebut akan menghambat proses produksi minyak kelapa sawit, karena
pada stasiun press ini terjadi proses pertama pengambilan minyak dari bubur buah.
Tindakan yang dilakukan untuk perawatan yang diterapkan pada mesin screw press adalah
perawatan pencegah (preventive maintenance) dan perawatan korektif (corrective maintenance),
sedangkan perbaikan yang diterapkan adalah perbaikan kecil dan perbaikan besar (over houl).

Kata kunci : Screw Press, Tindakan Perawatan dan Perbaikan


Tugas Akhir ini telah dipertahankan didepan sidang penguji dan dinyatakan lulus
pada
tanggal : 9 September 2015
Abstrak telah disetujui penguji :
1 2 3 4
Tanda Tangan

Nama Terang Ir.Yanziwar,MT Yazmendra Rosa,ST.,MT Sir Anderson,ST.,MT Ichlas Nur, ST.,MT
Mengetahui :
Ketua Jurusan Teknik Mesin : Hanif, ST., MT
Nip. 19710902 199802 1 001 Tanda Tangan
Alumni telah mendaftar ke Politeknik Negeri Padang dan mendapatakan nomor alumni :
Petugas Fakultas / Universitas
Nomor Alumni Fakultas Nama Tanda Tangan

Nomor Alumni Universitas Nama Tanda Tangan


LEMBARAN TUGAS AKHIR
POLITEKNIK NEGERI PADANG

Nama : Robi Fernanda


No.Bp : 1201013013
Program Konsentrasi : Perawatan dan Perbaikan
Jurusan : Teknik Mesin
Judul Tugas Akhir : Perawatan dan Perbaikan Continuous Double
Screw Press US-15

Uraian Tugas :
.................................................................................
.................................................................................
.................................................................................
.................................................................................
.................................................................................
.................................................................................
.................................................................................
.................................................................................
.................................................................................
.................................................................................
.................................................................................
.................................................................................
..................

Dimulai Tanggal : ................................


Selesai Tanggal : ................................

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. YANZIWAR., MT ZULFIKAR.,ST.,MT


Nip: 1959011101993031001 Nip: 195910021988031003
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, atas
rahmat dan karuniaNya yang senantiasa dilimpahkan sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Salawat beserta salam tidak lupa penulis sampaikan kepada junjungan kita
yakni Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman
kebodohan kepada zaman yang berilmu pengetahuan seperti adanya sekarang ini.

Adapun judul yang penulis kemukakan dalam penulisan Tugas akhir ini
adalah “Perawatan dan Perbaikan Continuous Double Screw Press US-15”

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:


1. Orang tua tercinta yang dengan do’a dan segala daya upayanya sehingga
penulis berhasil melaksanakan kuliah hingga sekarang.
2. Bapak Aidil Zamri, ST.,MT selaku Direktur Politeknik Negeri Padang.
3. Bapak Hanif, ST.,MT selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Padang.
4. Bapak Sir Anderson, ST.,MT selaku Kepala Program Studi Teknik Mesin
Jurusan Teknik Mesin.
5. Bapak Rivanol Chadry, ST.,MT selaku Kepala Konsentrasi Perawatan dan
Perbaikan Jurusan Teknik Mesin.
6. Bapak Ir.Yanziwar, MT selaku Pembimbing I yang telah memberikan arahan
dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
7. Bapak Zulfikar, ST.,MT selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan
dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
8. Bapak Salimun selaku kepala mekanik PT. AMP Plantation yang telah
membantu penulis dalam menyelesaiakan Tugas Akhir ini.
9. Bapak/Ibu Dosen dan staff pengajar serta teknisi dilingkungan Jurusan
Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang.
10. Rekan-rekan Mahasiswa DIII Jurusan Teknik Mesin Politeknik Politeknik
Negeri Padang, khususnya angkatan 2012.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari mungkin dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh
dari kesempurnaan, karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan penulisan Tugas Akhir ini.

Semoga Tugas Akhir ini dapat dimanfaatkan dan digunakan sebaik-


baiknya, khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca. Akhir kata
penulis ucapkan terima kasih.

Padang, 1 September 2015


Penulis,

Robi Fernanda
BP.1201013013
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………… iii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………... v
DATAR TABEL………………………………………………………. vii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………..………………………. 1
1.2 Alasan Pemilihan judul……………………………………… 2
1.3 Tujuan………………………………………………………. 2
1.3.1 Tujuan Umu…………………..................................... 2
1.3.2 Tujuan Khusus………………………………………. 2
1.4 Batasan Masalah……………………………………………. 2
1.5 Metode Penulisan………..…………………………………. 3
1.6. Sistematika Penulisan……………………………………...... 4

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Proses Produksi Minyak Kelapa Sawit……………………. 5
2.1.1 Pengangkutan TBS Ke Pabrik……………………… 5
2.1.2 Perebusan Buah…………………………………….. 6
2.1.3 Perontokan Buah…………………………………… 6
2.1.4 Pelumatan Buah…………………………………….. 7
2.1.5 Pengempaan………………………………………… 8
2.1.6 Pemurnian dan Penjernihan Minyak Kasar………… 10
2.1.7 Proses Pengolahan Inti Sawit……………………..... 13
2.2 Pengertian Mesin Screw Press…………………………….. 11
2.3 Komponen Utama Continuous Double Screw Press US-15. 12
2.4 Cara Kerja Continuous Double Screw Press US-15 ..…….. 14
2.5 Spesifikasi………...………………………………………... 15
2.6 Konstruksi mesin press…………………………………….. 16
2.7 Cara Pengoperasian ………………………...……………... 16
2.8 Manajemen Perawatan…………….………………………… 19
2.8.1 Pengertian Perawatan………..………………………… 19
2.8.2 Tujuan Perawatan…………..………………………….. 19
2.8.3 Klasifikasi Pemeliharaan……………………..………… 20
2.8.4 Perbaikan…………..…………………………………… 24
BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat………………………………………… 25
3.2 Alat dan Bahan………………………….………………… 25
3.3 Diagram Alir………………………………………………... 30
BAB IV PERAWATAN DAN PERBAIKAN CONTINUOUS DOUBLE
SCREW PRESS US-15
4.1 Perawatan Mesin Continuous Double Screw Press US-15... 31
4.1.1 Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)… 32
4.1.2 Perawatan Korektif (Corrective Maintenance) …… 38
4.2 Perbaikan Mesin Continuous Double Screw Press US-15… 39
4.2.1 Perbaikan Kecil…………………………………...... 39

4.2.2 Perbaikan Besar …………………………………… 43

BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan………….……………………………………… 53
5.2. Saran………………………………………………………... 54

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lori berisi TBS yang akan direbus di sterillize…………….. 6

Gambar 2.2 Stasiun Perebusan (Sterilizer)………………..…………….. 6

Gambar 2.3 Stasiun Perontokan Buah (Thresher)…………..…………… 7

Gambar 2.4 Mesin pelumatan buah (Digester)………………..………… 7

Gambar 2.5 Mesin Pengempaan (Press)………………………..……….. 8

Gambar 2.6 Diagram alir proses pengolahan buah sawit menjadi CPO… 10

Gambar 2.7 Komponen Utama…………………..……………………… 12

Gambar 2.8 Control panel………………………………………………. 18

Gambar 2.9 Bagan Manajemen Perawatan…………………………….. 21

Gambar 3.1 Kunci ring …………………………………………………. 25

Gambar 3.2 (a) Adaptor for handed (b) kunci pipa…………………….. 26

Gambar 3.3 Pahat……….………………………………………………. 26

Gambar 3.4 Skrap………………………………………………………. 26

Gambar 3.5 (a) Pemindahan komponen (b) Katrol ……………………. 27

Gambar 3.6 Balok kayu………………………………………………… 27

Gambar 3.7 Mesin las …………………………….……………………. 28

Gambar 3.8 Tang Jepit …………………………………………………. 28

Gambar 3.9 Continuous Double Screw Press US-15…………………… 28

Gambar 3.10 Diagram Alir perawatan dan perbaikan ………………….. 30


Gambar 4.1 Continuous Double Screw Press US-15………………....... 31

Gambar 4.2 Pelumasan pada mesin screw press………………………... 34

Gambar 4.3 Penyetelan v-belt…………………....................................... 35

Gambar 4.4 Pembersihan pada mesin screw press……………………… 36

Gambar 4.5 Bearing yang sudah aus…………………………………… 39

Gambar 4.6 Seal hydrolic power pack yang sudah aus…….…………... 40

Gambar 4.7 Packing yang sudah aus……..…………………………….. 40

Gambar 4.8 Penempelan cylinder yang bocor….………………………. 41

Gambar 4.9 Baut yang sudah aus……..……..………………………….. 41

Gambar 4.10 Screw press setelah 800 jam beroperasi …………......…… 43

Gambar 4.11 Screw yang akan di rebuild………………………………… 44

Gambar 4.12 Hydrolic……………………………………………………. 45

Gambar 4.13 Membuka pasak………………………..………….......…... 45

Gambar 4.14 Membuka baut join……………………………………….... 46

Gambar 4.15 Mengeluarkan cylinder press ……………….....…….…… 46

Gambar 4.16 Double srew press………………..……………….....……… 47

Gambar 4.17 Drive shaft…………………….....…………………..……. 47

Gambar 4.18 Screw yang akan di rebuild ……………….....………….... 48

Gambar 4.19 Elektroda yang di gunakan………………………………… 48

Gambar 4.20 Mesin las yang di gunakan………………………………… 49

Gambar 4.21 Pengelasan pada screw press………………………….…… 49


Gambar 4.22 Screw press yang telah di rebuild………………………….. 50

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Schedule Preventive Maintenance............................................... 36

Tabel 4.2 pemecahan masalah...................................................................... 42

Tabel 4.3 Penyebab dan penanggulangan worm screw patah..................... 51


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di setiap perusahaan atau industri yang bergerak di bidang pengolahan
minyak kelapa sawit (CPO) termasuk di PT.AMP Plantation, Mesin continuous
double screw press us-15 adalah salah satu mesin utama yang perawatan dan
perbaikannya sangat di perhatikan, karena mesin inilah yang akan memeras
minyak yang ada pada daging buah. Apabila mesin ini mengalami kerusakan atau
dalam masa perbaikan akan menghabiskan waktu yang cukup lama, hal ini akan
sangat mempengaruhi persentase minyak mentah yang di hasilkan dalam satu
harinya.

Untuk menjaga alat/mesin continuous double screw press us-15 tetap


bekerja secara terus menerus perlu adanya tindakan perawatan dan perbaikan
terhadap alat/mesin. Tindakan ini akan menjaga kondisi dari unit tetap bekerja
pada kondisi prima, sehingga produksi minyak mentah kelapa sawit (CPO) akan
tercapai maksimum dalam suatu perusahaan.

Untuk kelancaran suatu proses produksi masalah perawatan dan perbaikan


mesin peralatan tidak bisa diabaikan, karena bisa menyebabkan kerusakan yang
sangat fatal, sehingga menggangu kelancaran proses produksi.

Selama melaksanakan Pratek Kerja Lapangan di PT.AMP Plantation,


penulis sering di ikut sertakan dalam kegiatan pemeliharan dan perbaikan mesin
continuous double screw press us-15. Oleh sebab itu penulis sangat tertarik untuk
membahas lebih lanjut tentang mesin ini sebagai Tugas Akhir dengan judul
“Perawatan Perbaikan continuous double screw press us-15”. Hal ini akan dapat
menambah ilmu bagi penulis maupun pembaca yang dapat menghantarkan untuk
menjadi seseorang yang berwawasan luas dan bekerja secara profesional, yang
sangat bermanfaat sekali untuk di aplikasikan di dunia industri pengolahan
minyak mentah kelapa sawit (CPO), khususnya di PT.AMP Plantation.
1.2 Alasan Pemilihan Judul
Judul tugas akhir ini adalah “Perawatan dan Perbaikan continuous
double screw press us-15”, Adapun alasan penulis mengambil judul ini adalah ;
1) Pentingnya peranan continuous double screw press us-15, sehingga
peralatan ini perlu sangat diperhatikan dan dilakukan perawatan dan
perbaikannya dengan benar.
2) Salah satu penyebab kurang maksimalnya produksi minyak mentah (CPO)
disebabkan karena rusak nya salah satu mesin pengempa yaitu mesin
continuous double screw press us-15, maka sangat penting untuk
dilakukan perawatan dan perbaikannya dengan benar.
3) Untuk mempertahankan performance dalam pengempaan buah, maka
continuous double screw press us-15 sangat penting untuk dilakukan
perawatan dan perbaikannya dengan benar.
4) Sepengetahuan penulis, belum ada Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang yang mengangkat / menulis judul yang sama
dengan penulis ajukan ini.
1.3 Tujuan
Dalam pembuatan tugas akhir ini, ada dua tujuan yang hendak penulis capai,
yaitu;
1.3.1 Tujuan Umum
a) Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III
(DIII) di Politeknik Negeri Padang.
b) Penerapan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan selama mengikuti
perkuliahan.
1.3.2 Tujuan Khusus

a) Untuk mengetahui kondisi operasi, pengoperasian, permasalahan yang


terjadi pada continuous double screw press us-15 di PT.AMP
Plantation, dan cara mengatasi permasalahan tersebut
b) Mengetahui prinsip kerja dan komponen-komponen yang harus di
rawat pada continuous double screw press us-15.
c) Mengetahui cara perawatan dan perbaikan serta mampu menganalisa
kerusakan dan cara penanggulangannya, yang terjadi pada continuous
double screw press us-15.
d) Mampu melakukan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan pada
continuous double screw press us-15.

1.4 Batasan Masalah


Dalam pelaksanaan tugas akhir ini agar tidak mengambang, maka penulis
akan menitik beratkan permasalahan pada perawatan dan perbaikan
continuous double screw press us-15 pada pabrik pengolahan CPO di
PT.AMP Plantation .

1.5 Metode Penulisan


Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah:

1) Interview atau wawancara,


Tanya jawab secara langsung kepada responden, seperti karyawan, staff-
staff perusahaan sesuai bidang pekerjaannya masing-masing, dan juga
berdiskusi langsung dengan pembimbing

2) Observasi,
Merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
secara langsung ke lokasi, serta terlibat dalam kegiatan-kegiatan secara
langsung.

3) Studi Pustaka,
Pengumpulan data dengan membaca literatur atau referensi yang
berhubungan dengan data yang sedang diamati.
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan tugas akhir ini terbagi menjadi lima bab yang
terurai seperti pada susunan berikut ini, yaitu:

Bab I PENDAHULUAN
Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang penulisan, alasan
pemilihan judul, tujuan yang hendak dicapai, batasan masalah, metode
penulisan dan sistematika penulisan.

Bab II LANDASAN TEORI


Bab ini berisi tentang proses pengolahan minyak kelapa sawit (CPO),
pengertian mesin press, komponen utama continuous double screw press
us-15, prinsip kerja, spesifikasi, konstruksi mesin, cara pngoperasian dan
managemen pemeliharaanya.

Bab III METODOLOGI


Pada bab ini berisikan tentang cara pengumpulan data dan langkah-
langkah yang akan dilakukan.

Bab IV PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang perawatan dan perbaikan pada
continuous double screw press us-15,

Bab V PENUTUP
Berisi kesimpulan yang di ambil berdasarkan hasil pembahasan, serta
saran-saran untuk penyempurnaan tugas akhir ini pada masa mendatang.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Proses Produksi Minyak Kelapa Sawit

Pengolahan TBS di pabrik bertujuan untuk memperoleh minyak sawit


yang berkualitas dan berkuantitas baik dan begitu juga pada produksi kernel.
Proses tersebut berlansung cukup panjang dan memerlukan kontrol yang cermat,
dimulai dari pengangkutan TBS dari kebun ke pabrik sampai dihasilkan minyak
sawit dan kernel.
Adapun pengolahan kelapa sawit tersebut dapat dibagi dalam beberapa
tahap proses produksi yaitu :
 Pengangkutan TBS ke pabrik (Loading Ramp)
 Perebusan buah (Sterilizer)
 Perontokan buah (Thresher)
 Pelumatan buah (Digester)
 Pengepresan buah (Screw Press)
 Pemurnian dan Penjernihan minyak (Klarifikasi)
 Proses pengolahan inti sawit (Kernel)

Untuk lebih jelasnya maka pengolahan kelapa sawit di atas dapat


dijelaskan secara ringkas :

2.1.1 Pengangkutan TBS Ke Pabrik (Loading Ramp)


Tandan buah segar (TBS) hasil panen harus segera diangkut untuk segera
diolah, TBS yang tidak segera diolah akan menghasilkan kadar asam dan lemak
tinggi, untuk menghindari terbentuknya asam lemak bebas maka pengolahan
harus dilaksanakan paling lambat 8 jam setelah dipanen.
Gambar 2.1 lory pengangkut TBS

2.1.2 Perebusan Buah (Sterilizer)


Setelah penimbangan maka yang pertama kali dijalani oleh TBS dalam
pengolahan adalah perebusan yang biasa disebut sterilisasi dengan lama waktu
perebusan 90 menit.

Gambar 2.2 Stasiun perebusan

2.1.3 Perontokan Buah (Thresher)


Lori yang dikeluarkan dari bejana rebusan dengan bantuan tarikan capstan
ketempat hoisting crane, pada hoisting crane ini lori diangkat untuk dituangkan
ke auto feder dan selanjutnya TBS dimasukan kedalam thresher. Pada thresher ini
terjadi pemipilan yang bertujuan melepaskan buah dari tandannya, tandan kosong
dibawa oleh empty bunc, sedangkan berondolan akan diangkut oleh conveyor dan
fruit elevator ke digester.
Gambar 2.3 Thresher

2.1.4 Pelumatan Buah (Digester)


Brondolan yang sudah dipisahkan dari janjangan akan dilakukan
pelumatan. Pada proses ini brondolan akan diaduk sehingga menjadi lumat,
pelumatan ini diakibatkan oleh adanya pisau–pisau dalam digester yang digerakan
oleh motor-motor. Temperatur pada digester 85–95°C, apabila temperature lebih
95°C maka minyak akan terjadi pemuaian sedangkan bila kurang dari 85°C nut
akan banyak pecah. Jika sudah terjadi seperti ini maka proses pengepresan pada
mesin screw press tidak akan maksimal.

Gambar 2.4 Digester

2.1.5 Pengempaan (Screw Press)


Setelah brondolan dilumatkan dalam digester kemudian dialirkan ke mesin
screw press melalui cut press untuk mengeluarkan minyak dari daging buah
dengan harapan dengan hasil yang optimal, baik untuk kernel ataupun minyak
dengan lossis yang minimal.
Dalam pengempaan tekanan hidrolik sangat menentukan keberhasilan
pemisahan minyak dari sabut (fibre) dengan sedikit mungkin biji (nut) yang
pecah. Hasil pengepressan yang berupa minyak kasar atau cruide oil sebelum
masuk ke cruide oil tank disaring oleh press cage dan kemudian akan dikirim ke
stasiun clarifikasi untuk proses pemurnian minyak kasar, sedangkan fibre keluar
melalui celah–celah cone dan dikirim ke depericarper yang dibawa oleh breaker
conveyor untuk pengolahan kernel.

Gambar 2.5 Continuous Double Screw Press US-15

2.1.6 Pemurnian dan Penjernihan Minyak Kasar (Clarifikasi)


Pada stasiun ini minyak kasar mendapat perlakuan pemanasan, pemisahan
dari air dan lumpur (sludge) sehingga menjadi minyak murni. Dari proses yang
dilalui sampai menjadi minyak terdiri dari :
a. Sand Trap Tank
b. Vibrating Screen
c. Cruide Oil Tank (COT)
d. Clarifier Tank/Continuous Setting Tank
e. Pure Oil Tank
f. Oil Purifier
g. Sludge Tank
h. Sludge Drain Tank dan Sludge Distribution Tank
i. Sludge Separator

2.1.7 Proses Pengolahan Inti Sawit (Kernel)


Stasiun kernel adalah proses pengolahan nut (biji) menjadi inti (kernel).
Proses pengolahan kernel tersebut adalah sebagai berikut :
a. Depericarper
b. Destoner
c. Ripple Mill (Nut Cracker)
d. LTDS (Light Tenera Dirt Sistem)
e. Kernel Grading Drum
f. Claybath
g. Silo Kernel
h. Kernel Bulk Silo
Pada diagram berikut dapat dilihat diagram alir dari proses pengolahan
minyak kelapa sawit (CPO) :

Jembatan
timbang
Loding ramp

Sterilizer

Tresher/Perontokan Buah

Digester/Pelumatan Buah

Sand Trap Tank Screw Press Depericarper

Vibrating Screen Destoner

Cruide Oil Tank Ripple Mill

Continous Setting Tank LTDS

Pure Oil Tank Kernel Grading Drum

Oil Purifier Claybath

Sludge Tank
Silo Kernel

Sludge Distribution Tank Vakum Drier

Sludge Separator

Reclaimed Oil Tank Oil Storage Tank Kernel Bulk Silo

Siap Dipasarkan Siap


Dipasarkan
2.2 Pengertian Mesin Press

Stasiun press merupakan salah satu stasiun dalam proses produksi CPO,
press yang berarti pengempaan buah, yang mana setelah buah dirontokan dari
tandannya kemudian diaduk dan di cincang di dalam Digester untuk pelumatan
yang bertujuan memisahkan daging buah dengan nut, dengan hal tersebut maka
minyak dapat dipisahkan dari daging buah dengan loses sekecil mungkin.

Mekanisme screw press ialah masuknya adonan kedalam silinder press


dan mengisi worm, volume setiap space worm berbeda, semakin mengarah ke
ujung drive shaft screw volume semakin kecil, sehingga perpindahan massa akan
menyebabkan minyak terperas.

Fungsi pengempaan adalah untuk meremas/mengeluarkan minyak dari


daging buah yang sudah dilumatkan didalam digester. Alat ini terdiri dari buah
ulir yang berputar secara berlawanan arah. Tekanan kempa diatur oleh dua buah
cones yang berada pada bagian ujung pengempa, yang dapat digerakan maju
mundur secara hidrolis.

Mesin ini terdiri dari sepasang worm screw dan sebuah press cylinder
yang terbuat dari bahan baja khusus. System transmisi melalui V-Belt, digerakan
oleh sebuah speed reducer melalui sebuah kopling lansung ke input As
Intermediate gear.
2.3 Komponen Utama Countinous double screw press us-15

Gambar 2.6 komponen utama

1) V-Belt Pulley
Pada mesin screw press terdapat 5 buah V-belt Pulley yang
berfungsi untuk penghubung motor dengan gear box.

2) Motor
Motor yang digunakan pada mesin screw press ini adalah
motor 3 fasa, yang mana fungsi dari motor ini adalah sebagai
penggerak gear box motoran.

3) Gear Box Motoran


Mesin yang digunakan untuk gear box motoran screw press ini
adalah mesin jenis Flender, yang mana didalam gear box ini terdiri
dari beberapa gear yang berguna sebagai penggerak drive shaft.

4) Gear Join
Gear join terdiri dari dua bagian, yang satu bagian dari gear
box motoran yang satunya lagi dari gear box screw press.
5) Rantai Join
Rantai join adalah rantai doble yang berfungsi untuk
menghubungkan gear join.
6) Bearing Box (bagian belakang)
Bearing box adalah tempat dimana bearing dipasangkan,
bearing box bagian belakang dipasang pada tooth wheel yang
berfungsi mengurangi gesekan dan beban yang terlalu besar.

7) Tooth Wheel
Tooth wheel adalah gigi penghubung antara drive shaft kiri dan
kanan, sehingga putaran drive shaft berlawanan arah.

8) Gear Box Screw Press


Didalam gear box screw press inilah terdapat tooth wheel dan
coupling.

9) Coupling
Coupling berfungsi sebagai penghubung dan pemutus tenaga
yang diberikan oleh ger box terhadap drive shaft.

10) Drive Shaft


Pada screw press terdapat 2 buah drive shaft, yaitu drive shaft
“R” (kanan) dan drive shaft “L” (kiri). Fungsi dari drive shaft ini
adalah sebagai penggerak screw.

11) Screw
Screw adalah komponen yang berfungsi untuk
pengempaan/pengepressan bubur buah. Terdapat 2 buah screw
dalam mesin press yang berputar saling berlawanan arah.

12) Strainer
Strainer yaitu berupa saringan minyak pertama yang
menyaring bubur buah yang turun dari digester sebelum masuk ke
dalam press cage.
13) Press Cylinder/Press Cage
Press cylinder atau press cage adalah berupa saringan minyak
dengan diameter tiap lubangnya adalah 4 mm dan jarak antara
lubang adalah 6 mm. Press cage berfungsi sebagai penyaring atau
pemisah bubur buah dengan minyak.

14) Adjusting Cone


Adjusting cone berfungsi sebagai pengatur tekanan kempa,
pada mesin screw press ini terdapat dua buah cone yang dapat
digerakan maju mundur secara hidrolis.

15) Wire Pipe


Wire pipe merupakan pipa penghubung antara adjusting cone
dengan hydraulic.

16) Bearing Box (bagian depan)


Bearing box (bagian depan) dipasang pada ujung drive shaft,
fungsinya adalah mengurangi gesekan serta beban yang terlalu
besar. Bearing yang digunakan adalah bearing 22218/EK.

17) Hydraulic
Hydraulic ini berfungsi sebagai penggerak adjusting cone,
hydraulic ini bisa bergerak secara manual maju dan mundur serta
juga bisa digerakan secara automatis.
2.4 Cara Kerja Continous Double Screw Press US-15

Press terdiri dari dua buah ulir (Worm Screw) yang berputar berlawanan
arah, Pengerak poros screw press dilakukan dengan electromotor yang
dipindahkan dengan belt, gigi dan hydroulic. Power dengan putaran sebesar 19-
12 rpm untuk menggerakkan alat screw , tujuannya untuk memeras minyak
yang ada di daging buah yang telah dilumat oleh Digester. Pada ujung Worm
Screw adanya dua buah Hydraulic Press
pada masing – masing ulir (Worm Screw) tujuannya untuk menekan
daging buah yang dibawa oleh ulir ( Worm Screw ) tersebut, dan tekanan
Hydraulic tersebut 600 -1200psi. Hydraulic Press digerakkan maju mundur
oleh Hydraulic Pump yang otomatis dimana Relief Valve dapat distel tekanan
yang diinginkan.
2.5 Spesifikasi

SPESIFIKASI CONTINOUS DOUBLE SCREW PRESS US-15

 Model : US-15
 Capasity : 14-16 Ton/hour
 Type : Horizontal Double Screw Wrom
 Worm screw : 305 mm Dia x 1261 mm Long
 Revolution : 9-11 rpm
 Manchine lenght : 5000mm
 Machine height : 1075mm
 Power comsumtion : 30 KW/40 Hp, 6 POLES, TEFC Type
 Netto weight : 5600 Kgs
 Gross weight : 6600 Kgs
 Hydrolic unit : Rexroth/Sperry Vikkers/Hanglunds
 Pump discharge : 1 Gallon / min
 Maximum pressure : 70 bar
 Normal pressure : 40/50 bar
 Tank kapasity : 40 Litters
 Dimension h x l x w : 810 mm x 648 mm x 405 mm
 Power consumtion : 2 Hp, 4 POLES, 220/380 v, 50 HZ
 Hydrolic oil : Shell tellus 25 or equivalent
 Reducer : Cylo drive or Eqivalent
2.6 Konstruksi mesin press
Kontruksi dirancang khusus untuk memudahkan didalam
perawatannya dengan unit-unit dalam tiga bagian yang terpasang menjadi
satu diatas base plate.
Mesin screw press ini harus dipasang ditempat yang rata dan
pondasi yang kuat untuk menghindari ketidak seimbangan. Kelalaian pada
saat pemasangan dapat mengakibatkan kerusakan pada unit mesin screw
press ini.
Mesin screw press, unit hydraulic dan panel pengatur harus
dipasang ditempat yang aman, bersih, bersirkulasi udara baik dan pada
posisi yang mudah dikontrol didalam pengoperasiannya. Tempat yang
kosong disekitarnya disediakan untuk memudahkan pekerjaan perawatan
dan perbaikan..
Semua pemasangan pipa diusahakan sesedikit mungkin
sambungan. Ukuran serta pemasangan kabel harus sesuai dengan
spesifikasi teknik yang ditentukan. Karena jika tidak sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan akan mengakibatkan kecelakaan kerja
yang akan berakibat fatal pada para pekerja.

2.7 Cara pengoperasian

1) Persiapan Pengoperasian

Sebelum mengoperasikan stasiun ini operator harus memastikan


tidak ada pekerja atau benda asing yang dapat mengakibatkan kecelakaan
kerja atau kerusakan peralatan.
Dan ada beberapa hal yang perlu diperiksa sebelum pengoperasian, yaitu :
a. Periksa ketinggian minyak pelumas speed reducer
b. Periksa ketinggian minyak pelumas intermediate gear
c. Periksa kekencangan baut dan mur
d. Periksa komponen-komponen listrik dan panel pengatur
e. Periksa connecting kabel di terminal blok
f. Periksa elektrik supply
g. Periksa arah perputaran elektro motor
h. Periksa kekencangan V-belt
i. Periksa volume air panas

Apabial semuanya sudah selesai diperiksa maka screw press siap untuk
dioperasikan.

2) Menjalankan Pengoperasian

Mengoperasikan peralatan di stasiun pengadukan dan pengempaan


dimulai dari ujung sampai awal dengan urutan sebagai berikut :
a. Tekan switch ON untuk screw press di panel pengatur
b. Perhatikan penunjukan meter di panel pengatur
c. Periksa apakah cake breaker conveyor sudah dioperasikan
d. Jumlah air panas ke chute adalah 50 % dari jumlah air panas
yang dibutuhkan
e. Temperature air panas sekitar 85-95°C
f. Hydraulic power pack segera dioperasikan
g. Atur posisi cone sedekat mungkin dengan pressure plate
h. Jalankan sebentar dalam posisi ini dan kemudian atur posisi
cone sedemikian rupa sehingga didapat kekeringan fiber sesuai
yang diinginkan
i. Putar switch hydraulic ke posisi yang dikehendaki di panel
pengatur.
- Posisi off : mati
- Posisi man/hand : manual
- Posisi auto : automatic
Gambar 2.7 control panel

3) Menghentikan Pengoperasian
Untuk menghentikan pengoperasian peralatan di stasiun
pengadukan dan pengempaan ini dimulai dari awal sampai ujung
dengan urutan sebagai berikut :
a. Pastikan umpan ke digester sudah berhenti dan steam
ditutup
b. Pastikan isi Digester sudah kosong dan pintu feeding
ditutup
c. Matikan digester dan tutup pintu feeding ke Press
d. Control hidraulik cone ke posisi OFF
e. Lakukan pengeluaran press cake dari screw press hingga
tersisa sekitar sepertiga volume Screw Press
f. Matikan Screw Press
g. Matikan air dilusi
2.7 Manajemen Perawatan
2.7.1 Pengertian perawatan

Menurut Antony Corder (1992), perawatan adalah suatu kombinasi dari


setiap tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam kondisi baik
atau untuk memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima. Perawatan
juga ditujukan untuk mengembalikan suatu sistem pada kondisinya agar dapat
berfungsi sebagaimana mestinya, dan untuk memperpanjang usia kegunaan mesin.
Perawatan juga menyangkut usaha pencegahan dan perbaikan. Pekerjaan yang
dilakukan dalam perawatan adalah pekerjaan yang paling mendasar dalam
perawatan misalnya membersihkan peralatan dari debu maupun kotoran-kotoran.
Debu ini yang menjadi awal penyebab terjadinya proses kondensasi dengan
butiran air yang terdapat pada udara. Apabila terjadi kondensasi maka lambat laun
akan merusak pada permukaan komponen mesin.
Manajemen perawatan dapat digunakan untuk membuat sebuah kebijakan
mengenai aktivitas perawatan, dengan melibatkan aspek teknis dan pengendalian
manajemen ke dalam sebuah program perawatan. Pada umumnya, semakin
tingginya aktivitas perbaikan dalam sebuah sistem, kebutuhan akan manajemen
dan pengendalian di perawatan menjadi semakin penting.

2.7.2 Tujuan Perawatan


Adapun tujuan dari perawatan adalah sebagai berikut ;
a) Agar mesin dan peralatan selalu dalam keadaan siap pakai secara optimal
sehingga dapat menjamin kelangsungan pekerjaan.
b) Agar dapat menjamin keselamatan personil dalam menggunakan fasilitas
sehingga operator dapat bekerja secara optimal, nyaman dan aman.
c) Menjaga agar mesin selalu dalam keadaan stabil, sehingga mempermudah
pelaksanaan operasi.
d) Mengetahui kerusakan sedini mungkin, sehingga dapat menghindari
kerusakan secara mendadak.
Hal-hal yang mendukung keberhasilan perawatan dalam melayani atau
memberikan layanan yang tepat pada bagian-bagian yang lain, seperti berikut :
a) Kemampuan personil untuk merawat dan tidak sekedar memiliki
keterampilan untuk memperbaiki mesin.
b) Ketersediaan data mesin.
c) Kelancaran arus informasi.
d) Kejelasan standar pengerjaan.
e) Kejelasan perintah kerja.
f) Kemampuan, kemauan membuat rencana perawatan.
g) Keselamatan dan keamanan kerja.
h) Ketelitian kerja.
i) Kelengkapan fasilitas kerja.
j) Kesesuaian sistem dan prosedur.
2.7.3 Klasifikasi Perawatan.
Menurut Antony Corder (1992) , manajemen perawatan dapat dikelompokkan
menjadi perawatan terencana dan tidak terencana seperti pada gambar 2.12
berikut ini ;
Gambar 2.8 Bagan Manajemen Perawatan
(Corder, Antony S, Teknik Manajemen Pemeliharaan,
Penerbit Erlangga, Jakarta, 1992.)

a. Perawatan terencana.
Perawatan terencana adalah perawatan yang terorganisir dan
dilaksanakan dengan pemikiran sebelumnya dengan pengawasan dan
catatan-catatan untuk melaksanakan tindakan pemeliharaan. Tujuan
perawatan tersebut adalah untuk menghindari kerusakan fasilitas yang
tiba-tiba dan mempertahankan fungsi aset yang tersedia. Perawatan ini
dijalankan secara berkala berdasarkan kondisi atau waktu yang telah
ditentukan.
 Perawatan pencegahan (Preventive Maintenance)
Perawatan pencegahan adalah perawatan yang dilakukan
berdasarkan interval waktu yang telah ditentukan sebelumnya, atau
terhadap kriteria lainnya yang diuraikan dengan tujuan untuk
mengurangi kemungkinan kerusakan atau penurunan kemampuan
dari suatu barang.Perawatan pencegahan meliputi pemeriksaan
yang berdasarkan :
 Inspeksi dengan cara melihat, mendengar dan memeriksa.
 Penyetelan mesin pada selang waktu yang telah ditentukan.
 Penggantian suku cadang yang telah usang tetapi belum
rusak.
 Bahan habis pakai diganti atau ditambah lagi, misalnya
minyak pelumas.
 Perawatan korektif (Corective Maintenance)
Perawatan korektif adalah perwatan yang dilakukan untuk
memperbaiki suatu bagian (termasuk penyetelan dan reparasi) yang
telah berhenti untuk memenuhi suatu kondisi yang bisa diterima.
Perawatan korektif ini terbagi tiga macam yaitu :
a. Shutdown Maintenance
Shutdown Maintenance adalah suatu pekerjaan
maintenance yang hanya dilakukan apabila fasilitas
yang bersangkutan tidak bekerja atau berhenti.

b. Breakdown Maintenance
Breakdown Maintenance adalah suatu
pekerjaan yang dilakukan berdasarkan perencanaan
sebelumnya atas suatu fasilitas yang telah diduga.
c. Running Maintenance.
Running Maintenance adalah perawatan
berjalan yang merupakan sistem perawatan yang
dilakukan pada saat perawatan sedang beroperasi, cara
perawatan ini termasuk jenis perawatan yang
direncanakan.
 Perawatan ramalan (Predictive Maintenance)
Perawatan prediktif adalah usaha perawatan dengan cara
pemantauan peralatan yang ada untuk memperkirakan lebih awal
kerusakan yang akan terjadi.
 Pemeliharaan Berkala (Priodic Maintenance)
Pemeliharaan berkala ialah pemeliharaan yang dilakukan secara
berkala sesuai dengan jadwal yang telah diprogram-kan. Pembuat-
an jadwal itu berdasarkan kepentingan perlakuan terhadap obyek
pemeliharaan, misalnya keperluan penggantian oli seharusnya
bera-pa jam kerja, penyetelan ulang bagian-bagian yang bergerak
setiap berapa bulan dan sebagainya.

b. Perawatan tak terencana (Unplanned Maintenance)


Perawatan tak terencana adalah perawatan yang dilaksanakan
diluar dari rencana yang dijadwalkan. Jenis perawatan yang termasuk
dalam perawatan yang tidak terencana adalah emergency maintenance.
Emergency maintenance adalah perawatan yang dilakukan apabila
mesin sama sekali mati karena ada kerusakan atau kelainan dan tidak
mungkin dapat terus dioperasikan. Tindakan ini bertujuan untuk
mencegah terjadinya kerusakan-kerusakan yang total.
2.5.4 Perbaikan
Tindakan perbaikan dapat diartikan untuk menghindarkan atau
menyembuhkan mesin atau komponen-komponen dari kerusakan,
sehingga mesin dapat dioperasikan lagi. Kegiatan yang dilakukan
diantaranya mengganti atau memperbaiki komponen-komponen mesin,
agar mesin dapat hidup kembali.
Tujuan dilakukan perbaikan adalah sebagai berikut :
a. Menghidupkan atau menjalankan kembali mesin yang rusak atau tidak
dapat dipakai dengan baik.
b. Meningkatkan kualitas mesin/komponen yang telah rusak dan kembali
kekondisi yang baik.
c. Memperpanjang umur mesin dan perlengkapannya.

Kegiatan yang dilakukan dalam perbaikan adalah menganalisa terjadinya


kerusakan dan sebab terjadinya kerusakan. Hal yang perlu dipersiapakan sebelum
melakukan perbaikan adalah peralatan yang lengkap sehingga akan membantu
dalam melaksanakan perbaikan.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu Dan Tempat
Waktu : Pengambilan data tugas akhir ini dilaksanakan
saat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Yang di mulai pada 16 Februari – 8 April 2015.
Tempat : Pengambilan data tugas akhir ini dilaksanakan di
PT. AMP Plantation.Agam.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun peralatan yang digunakan untuk melakukan perawatan dan perbaikan ini
antara lain:
a) Kunci ring satu set
Kunci ring digunakan untuk membuka dan mengencangkan baut ketika
melakukan pembongkaran terhadap komponen mesin.

Gambar 3.1 Kunci ring

b) Kunci pipa
Kunci pipa di gunakan untuk melakukan pemasangan dan pelepasan
adaptor for handed pada screw.
(a) (b)

Gambar 3.2 (a) Adaptor for handed (b) kunci pipa

c) Pahat
Alat ini di gunakan untuk membuka pasak pada mesin.

Gambar 3.3 Pahat

d) Skrap
Skrap di gunakan untuk mengikis sisa-sisa pengepresan yang penempel
pada permukaan cylinder press.
Gambar 3.4 skrap

e) Katrol
Alat ini digunakan untuk mengangkat dan memindahkan komponen mesin
pada saat melakukan perbaikan.

(a) (b)

Gambar 3.5 (a) Pemindahan komponen (b) Katrol


f) Balok kayu
Balok kayu digunakan untuk mendorong screw agar terlepas dari drive
shaft.

Gambar 3.6 Balok kayu

g) Mesin las
Alat ini digunakan untuk melakukan perbaikan pada screw yang telah aus
dengan cara pengelasan atau tambah daging.
Gambar 3.7 Mesin las

h) Tang Jepit
Alat ini digunakan untuk mengeluarkan Spi atau pasak dan membukak
penutup oli.

Gambar 3.8 Tang Jepit

Mesin yang digunakan dalam pengambilan data adalah sebagai berikut:


 Sebuah mesin Continuous Double Screw Press US-15

Gambar 3.9 Continuous Double Screw Press US-15


3.3 Diagram Alir
Untuk memudahkan melakukan perawatan dan perbaikan penulis membuatkan
flow chart seperti berikut ;

Mulai

 Pengumpulan alat-alat yang digunakan


untuk proses perawatan dan perbaikan
Continuous Double Screw Press US-15
 Mesin yang akan mendapatkan
perawatan dan perbaikan adalah
Continuous Double Screw Press US-15

Lakukan pengecekan pada mesin Continuous Double Screw Press


US-15 secara berkala untuk mengetahui kerusakan dan permasalahan
yang terjadi.

Sesudah dilakukan pengecekan


maka ditemukanlah permasalahan
dan kerusakan yang terjadi pada
mesin Continuous Double Screw
Press US-15.
Lakukan perawatan terhadap komponen yang perlu mendapatkan
perawatan dan lakukan perbaikan komponen yang mengalami kerusakan
agar memenuhi kondisi yang dapat di terima.

Hasil sesudah melakukan perawatan dan perbaikan serta penggantian


komponen-komponen yang aus dan rusak pada Continuous Double
Screw Press US-15 yaitu mesin dapat bekerja secara optimal dan usia
pakai mesin akan lebih lama.

Selesai

Gambar 3.10 Diagram Alir perawatan dan perbaikan


BAB IV
PERAWATAN DAN PERBAIKAN
CONTINUOUS DOUBLE SCREW PRESS US-15

4.1 Perawatan Mesin Continuous Double Screw Press US-15


Continuous Double Screw Press US-15 merupakan suatu alat utama yang
berfungsi untuk memisahkan minyak dengan brondolan.
Continuous Double Screw Press US-15 bekerja selama 24 jam
nonstopalatini berhenti pada saat melakukan perawatan dan perbaikan, mengingat
sangat maksimalnya kerja Continuous Double Screw Press US-15 tidak mungkin
tidak ada kerusakan atau masalah yang akan timbul pada mesin ini.

Gambar 4.1 Continuous Double Screw Press US-15


Perawatan yang dilakukan pada Continuous Double Screw Press US-15
adalah perawatan terencana, dimana perawatan ini merupakan perawatan yang
terorganisir dan dilaksanakan dengan pemikiran sebelumnya dengan pengawasan
dan catatan-catatan untuk melaksanakan tindakan pemeliharaan. Tujuan
perawatan tersebut adalah untuk menghindari kerusakan yang lebihbesar (over
houl) danmempertahankan fungsi aset yang tersedia. Perawatan ini dijalankan
secara berkala berdasarkan kondisi atau waktu yang telah ditentukan.

Adapun tujuan dari perawatan dan perbaikan mesin Continuous Double


Screw Press US-15 ini adalah :
a. Menjaga agar mesin press selalu siap untuk beroperasi.
b. Memperpanjang usia kegunaan mesin.
c. Menjaga atau memperbaiki peralatan maupun mesin hingga dapat
kembali pada keadaan yang layak pakai.
d. Mencegah terjadinya kerusakan berat (over houl) serta mendadak.
e. Menjamin kelangsungan produksi.

4.1.1 Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)

Perawatan pencegahan adalah perawatan yang dilakukan


berdasarkan interval waktu yang telah ditentukan sebelumnya, atau
terhadap kriterialainnya yang diuraikan dengan tujuan untuk
mengurangi kemungkinan kerusakan atau penurunan kemampuan dari
suatu barang. Perawatan pencegahan meliputi pemeriksaan yang
berdasarkan :
 Inspeksi dengan cara melihat, mendengar dan memeriksa.
 Penyetelan mesin pada selang waktu yang telah ditentukan.
 Penggantiansukucadang yang telahusangtetapibelumrusak.
Preventive maintenance sangat penting diterapkan pada perawatan
mesinContinuous Double Screw Press US-15, karena perawatan ini adalah
merupakan pencegahan sebelum terjadi kerusakan. Teknik perawatan ini sangat
baik diterapkan pada mesin-mesin dan peralatan lain untuk menjaga mesin tetap
dalam kondisi layak pakai dan terhindar dari kerusakan yang akan mengakibatkan
over houl.

Perawatan pencegahan (preventive maintenance) yang diterapkan dalam


perawatan mesinContinuous Double Screw Press US-15 meliputi perawatan
harian, mingguan dan bulanan.

Berikut ini adalah perawatan harian yang harus dilakukanpadaContinuous


Double Screw Press US-15, antara lain :
a. Pelumasan
Pelumasan bertujuan untuk menghindari kontak langsung antara benda
yang bergesekan, karena komponen mesin press banyak terdiri dari
komponen yang berputar, bergesekan serta menerima beban yang besar
oleh karena itu kegitan pelumasan harus di rutin di lakukan .
Adapun komponen-komponen yang harus dilumasi pada mesin
Continuous Double Screw Press US-15adalah sebagai berikut :
 Gear Reduction Unit
Pelumas yang digunakan adalah SAE 90 sebanyak 25 liter.
 Bearing
Pelumas yang digunakan adalah jenis gemuk (grease).
 Hydraulic Power Pack
Pada hydraulic power pack tidak dilakukan penggantian pelumas,
hanya saja jika pelumasnya kurang harus ditambah, pelumas yang
digunakan adalah Shell Tellus 25.
Gambar 4.2. Pelumasan pada mesin screw press

b. Penyetelan
Adapun komponen-komponen yang harus distel pada mesinContinuous
Double Screw Press US-15 adalah sebagai berikut :

 V-Belt Pulley
V-belt pulley harus selalu dikencangkan dengan benar untuk
memindahkan gerakan dan mencegah keausan yang berlebihan.
Apabila sering digunakan maka ketegangan sabuk harus diperiksa dan
disetel secara teratur sehingga antara driver dan follower berada pada
posisi yang aligment.
Gambar.4.3 penyetelan v-belt

 Baut Join
Baut join sering longgar akibat adanya getaran. Supaya tidak terjadi
kelonggaran yang mengakibatkan kedudukan pada motor
bergesermaka penyetelan dan pengecekkan baut join harus dilakukan
sebelum pengoperasian mesin.

c. Pembersihan

Pembersihan rutin yang sering dilakukan pada perawatan mesin screw


press adalah pembersihan fiber yang berserakan atau keluar dari mesin
screwpress. Selain itu pembersihan dalam ruang press dilakukan apabila
ada penyumbatan atau ada benda yang masuk ke dalam ruang press.

Gambar 4.4 Pembersihan pada mesin screw press


Perawatan terencana mingguan dan bulanan yang diterapkan pada mesin
Continuous Double Screw Press US-15dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.1. Schedule Preventive Maintenance

No Komponen Mingguan Bulanan


1 - Pengecetan pada
Panel control - Periksa keadaan kabel pada
case panel (agar
panel pengontol
tidak terjadi
- Periksa alat pengukur
korosi)
tekanan pressure gauge
(baik/rusak)

2
Case/Body - Periksa keadan mean hole - Pengecetan
screw press (baik/bocor/rusak) case/body
- Periksa kondisi penutup (mencegah
body (baik/rusak) terjadinya korosi)

- Periksa posisi body


(aligment/tidak)

3
Cylinder press - Periksa kondisi lubang - Ganti cylinder
perforasi pada cylinder press
press( baik/tidak)

4 Gear Box
- Periksa baut kedudukan gear - Periksa kondisi
Reduction
gear (baik/aus)
box (baik/longgar/tidak
- Periksa kondisi
lengkap)
bearing (baik/aus)
- Periksa level pelumas
- Periksa kondisi
(normal/kurang)
seal
- Periksa temperature
(baik/bocor/aus)
pelumas (normal/panas)
- Penggantian
- Periksa suara gear dan
bearing (normal/kasar) pelumas

5 Spur Gear Unit - Periksa kondisi


- Periksa baut dudukan spur
gear (baik/aus)
gear unit (baik/longgar/tidak
- Periksa kondisi
lengkap)
bearing (baik/aus)
- Periksa level pelumas
- Periksa kondisi
(normal/kurang)
seal
- Periksa temperature
(baik/bocor/aus)
pelumas (normal/panas)
- Periksa suara gear dan
bearing (normal/kasar)

6 Hydaulic Power - Periksa kebocoran


- Periksa keadaan valve
Pack
pada tangki
(baik/bocor/rusak)
(baik/bocor)
- Periksa handle valve
- Periksa keadaan
(baik/rusak)
pressure gauge
- Periksa connector dan socket
(baik/rusak/pecah)
pipa (baik/bocor/rusak)
- Periksa filter intlet
- Periksa kondisi pipa
(bersih/kotor)
(baik/bocor/aus)
- Periksa level
- Periksa kondisi piston
pelumas
hidrolik (baik/aus/rusak)
(normal/kurang)
Periksa seal piston hidrolik
Periksa kebersihan
(baik/aus/rusak)
(bersih/kotor)
4.1.2 Perawatan Korektif (Corrective Maintenance)

Pemeliharaan secarakorektif (corrective maintenance) adalah


pemeliharaan yang dilakukan secara berulang atau pemeliharaan yang dilakukan
untuk memperbaiki suatu bagian (termasuk penyetelan dan reparasi) yang telah
terhenti untuk memenuhi suatu kondisi yang bis aditerima. (Corder, Antony, K.
Hadi, 1992). Pemeliharaan ini meliputi reparasi minor, terutama untuk rencana
jangka pendek, yang mungkin timbul diantara pemeriksaan, juga
overhaulterencana.
Corrective maintenance tidak hanya berarti memperbaiki, tetapi juga
menganalisa sebab-sebab terjadinya kerusakan serta cara-cara mengatasinya
dengan cepat, tepat dan benar sehingga tercegah terulangnya kerusakan yang
serupa. Perlu disadari pula bahwa corrective maintenance tidak dapat
menghilangkan atau mengeliminasi semua kerusakan, tetapi hanya mampu
mencegah terulangnya kerusakan yang serupa.
Dengan corrective maintenance ini maka jumlah kerusakan berkurang dan
waktu terhentinya mesin (down time) juga berkurang, sehingga kapasitas produksi
dapat ditingkatkan, disamping itu masih membuka kemungkinan terhadap
berubahnya proses produksi, penggantian peralatan dan perencanan kembali
peralatan demi kesempurnaan.

4.2 Perbaikan Mesin Continuous Double Screw Press US-15

4.2.1 Perbaikan Kecil

Perbaikan kecil adalah pemeliharaan yang dilakukan terhadap mesin dan


peralatan setelah terjadi kerusakan dalam skala kecil untuk kerusakan part atau
komponen. Perbaikan kecil dilakukan untuk perbaikan dan penggantian
komponen-komponen yang aus atau rusak yang mengakibatkan komponen
tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan harus diperbaiki atau diganti.
Adapun komponen yang sering dilakukan perbaikan/penggantian kecil
adalah:
a. Bearing

Bearing atau bantalan berfungsi sebagai penumpu poros berbeban jika


beban yang diterima tidak sesuai dengan konstruksinya sebagai
penerima beban maka itulah yang menyebabkan kerusakan pada
bearing. Bearing yang digunakan untuk mesin screw press adalah
bearing 22218/EK dengan adaptor AHX 318. Bearing sering
aus/hancur dikarenakan bearing menerima beban dan gesekan yang
terlalu besar.

Gambar 4.5 Bearing yang sudah aus/hancur

b. Seal Hydolic Power Pack

Seal merupakan komponen yang berperan penting pada hydraulic


power pack. Seal sering aus/hancur dikarenakan hydraulic power pack
bekerja terus menerus secara maju mundur.
Gambar 4.6Seal hydraulic power pack yang sudah aus/hancur

c. Packing
Packing merupakan komponen yang berperan penting untuk menutup
kebocoran pada mesin screw press. Kerusakan packing terjadi karena
seringnya mesin screw press dilakukan pembongkaran.

Gambar 4.7Packing yang sudah aus/hancur

d. Cylinder press

Cylinder press sering mengalami kebocoran karena pengaruh gesekan


antara dinding cylinder dengan brondolan.
Gambar 4.8 Penempelan cylinder yang bocor

e. Baut dan Mur

Sama dengan packing baut dan mur hancur atau dol dikarenakan
seringnya dilakukan pembongkaran dan pemasangan pada mesin screw
press.

Gambar 4.9 Baut yang sudah aus


Berikut ini adalah tabel pemecahan masalahdari perbaikan kecil :

Tabel 4.2. Pemecahan Masalah

Jenis Kerusakan
NO Penyebab Penanggulangan
Komponen

1 Bearing aus/hancur Beban dan gesekan yang Ganti


besar

2 Seal Hydraulic Power Hydraulic bekerja secara Ganti


Pack aus/rusak maju mundur

3 Packing aus/rusak Pembongkaran yang sering Ganti


pada mesin screw press

4 Cylinder press Akibat gesekan dinding Tempel


cylinder dengan brondolan

5 Baut dan Mur aus/dol Pembongkaran yang sering Ganti


pada mesin screw press
4.2.2 Perbaikan Besar (Over Houl)
Perbaikan besar adalah masalah yang paling banyak muncul dalam
perawatan mesin dan peralatan yang tidak dapat di hindari, pada mesin
Continuous Double Screw Press US-15 masalah yang paling sering muncul yaitu
kerusakan pada screw press karena screw bekerja secara terus menerus dengan
cara berputar dan menerima beban yang sangat besar. Oleh sebab itu screw press
perlu mendapatkan perbaikan agar dapat kembali berfungsi sebagai mana
mestinya.
Pada umumnya suatu benda pasti mempunyai batas kemampuannya untuk
melakukan sesuatu, begitu juga halnya dengan screw press. Seharusnya screw
press yang digunakan ini bisa bertahan800 jam kerja, namun pada kenyataannya
di lapangan screw press tersebut ada juga yang hanya bisa bertahandibawah 800
jam beroperasi.
Hal ini mungkin bisa terjadi oleh banyak hal, maka dari itu penulis akan
membahas bagaimana cara perbaikan pada screw press dan penyebab kerusakan
tersebut.

Gambar 4.10Scew presssetelah 800 jam beroperasi


Screw press yang sudah 800 jam beroperasiakan di lakukan perbaikan
dengan cara di rebuild (tambahdaging) dengan cara pengelasan agar screw bisa
berfungsi sebagaimana mestinya, akan tetapi screw yang telah di rebuild hanya
bisa beroperasi 500 jam kerja karna akibat mendapatkan perlakuan panas,
sedangkan screw yang patah tidakbisa di perbaiki dengan cara di rebuild
melainkan dengan cara diganti dengan screw yang baru.

Berikutiniadalahcaramelakukanperbaikanpadascrew press
1) Screw yang telah beroperasi selama 800 jam akan di rebuild
(tambahdaging) hal ini bertujuan agar proses mengempaan lebih
sempurna karena permukaan screw telah menipis akibat gesekan
dan tekanan dari hydrolic double cone.

Gambar 4.11Screw yang akan di rebuild


2) Lepaskan slanghydrolicyang terhubungpadawear pipe

Gambar 4.12Hydrolic

3) Buka pasak dan baut yang terhubung pada mesin agar dapat
memudahkan pelepasan screw press, mengunakan palu dan kunci
ring 28 mm.

Gambar 4.13Membuka pasak


4) Buka baut join pada flange untuk melepaskan press cylinder

Gambar 4.14Membuka baut join

5) Keluarkan press cylinder dari mesin menggunakan balok kayu agar


cylinder terdorong keluar,dan gunakan katrol untuk menarika serta
memindahkan press cylinder.

Gambar 4.15 Menguluarkan cylinder press


6) Setelah cylinder press terlepas selanjutnya buka adaptor for
handed padascrew press.

Gambar 4.16 Double scew press

7) Lepaskan screw press dari drive shaf tmenggunakan balok kayu


dan kunci pipa.

Gambar 4.17Drive shaft


8) Screw yang sudah terlepas dari drive shaft selanjutnya di bawa ke
areal pengelasan untuk di lakukan rebuild (penambahandaging)

Gambar 4.18 Screw yang akan di rebuild

9) Elektroda yang di gunakan sumicowelding electrode


Range Ampere : 190-230

Diameter : 5.0 mm

Length : 400 mm

Gambar 4.19 Elektroda yang di gunakan


10) Mesin las yang di gunakan MMA-400 DC INVETER

Gambar 4.20 Mesin las yang di gunakan

11) Selanjutnya lakukan Pengelasan pada permukaan screw press yang


sudah aus, posisi screw press vertical untuk memudahkan pada saat
pengelasan.

Gambar 4.21 Pengelasan pada screw press


12) Screw press yang telah di perbaiki dengan cara penambahan
daging atau di rebuild bisa di gunakan kembali dengan batas
maksimal beroperasiyaitu 500 jam kerja.

Gambar 4.22 Screw press yang telahdi rebuild

 Worm Screw Patah

Setelah pemakaian yang cukup lama, akhir-akhir ini mesin press sering
terjadi kegagalan saat beroperasi yaitu patah nya worm screw. Pada tabel
4.3 berikut dapat dilihat penyebab dan penanggulangannya.
Tabel 4.3. Penyebab dan penanggulangan worm screw patah

N Penyebab Penanggulangan

1 Worm Screw yang telah di Worm Screw yang telah di


Ribuild (tambah daging). Ribuild (tambah daging). Pada saat siap
Bahandari Worm Screw adalah beroperasi sebaiknya didalam Press
baja karbon rendah yang tahan Cage sisa – sisa ampas harus
terhadap beban puntir, setelah dibersihkan sehingga disaat operasi awal
pemakaian ± 500 jam screw lebih kecil beban yang diterima
tersebut diRebuild (tambah olehScrew dalam proses pengepressan,
daging)menggunakan las listrik, sehingga ampas yang masuk merupakan
karena pengaruh panas maka ampas baru yang masih banyak
struktur dari baja tersebut menjadi mengandung minyak, dengan cara
mudah patah sehingga tidak tahan tersebut dapat mengurangi kegagalan
terhadap beban puntir. Maka (patah) pada Worm Screw.
disaat beroperasi terjadi
kegagalan (patah).

2 Tekanan pada HydrolicPump. Tekanan pada Hydraulic Pump.untuk


Tekanan Hydraulic Pump yang menunjang produksi yang maksimal
diperbolehkan dalam sebaiknya alat ukur tekanan (Pressure
pengoperasian Press adalah 600 Gauge) harus diganti sehingga operator
1200 psi, karena alat pengukur dapat mengetahui tekanan yangterjadidan
tekanan (Pressure Gauge) banyak dapat mengurangi kegagalan pada Worm
yang mengalami kerusakan, Screw press.
maka tekanan yang terjadi
seringmelewati yang diizinkan,
sehingga Screw yang menerima
tekanan
akanmengalamiretakandanpatah.
3 Rpm pada Screw Press Rpm Rpm pada Screw Press.
standart pada pemakaian Worm
Setelah Screw diRebuild sebaiknya
Screw yang baru saat
Rpmscrew diturunkan dan mengurangi
pengoperasian Press adalah 9 –
tekanan pada hydrolic pump.
11Rpm, Yang terjadi dilapangan
setelah Worm Screw
diRebuild sehingga struktur baja
menjadi mudah patah, pada saat
beroperasi Rpm pada Screw tidak
diturunkan sehingga saat
menerima tekanan dari hydraulic
Pump, Screw tidak dapat bekerja
maksimal sehingga terjadi
kegagalan (patah).

Posisi adjusting cone Pada saa Pada saat awal start pastikan posisi
4
tawal start posisi adjusting cone adjusting cone berada pada posisi
tidak di mundurkan sehingga mundur hal ini bertujauan untuk member
pada saat mesin di operasikan jarak antara screw dengan adjusting cone
screw mendapatkan beban yang agar screw tidak mendapatkan beban
sangat besar menyebabkan screw yang besar pada saat awal start.
retak dan patah akibat adanya
momenpuntir yang bekerja
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan penulisan Tugas Akhir yang berjudul “Perawatan dan
Perbaikan Continuous Double Screw Press US-15” di PT. AMP Plantation, maka
dapat penulis ambil kesimpulan sebagai berikut :

1) Continous Double Screw Press US-15 merupakan salah satu peralatan


utama yang ada diPT. AMP Plantation, digunakan untuk memisahkan
minyak dengan brondolan dengan memanfaatkan tekanan lawan dari
hydrolic double cone. Sebelum pengoperasian Continous Double Screw
Press US-15ada beberapahal yang perlu di perhatikan/dilakukanantara lain
;
a) Periksa ketinggian minyak pelumas pada speed reducer,intermediate
gear
b) Periksa kekencangan baut
c) Periksakomponen-komponenlistrikdan panel pengatur
d) Periksakabel connecting, pada terminal blok
e) Periksa electric supply
f) Periksa arah putaran electro motor
g) Periksa kekencangan v-beltdanvolume air panas

2) Prinsip kerjadariContinuous Double Screw Press US-15 yaitu dua buah ulir
(Worm Screw) yang berputar berlawanan arah, penggerak poros screw
press dilakukan dengan electromotor yang dipindahkan dengan belt, gear
dan hydroulic, tujuannya untuk memeras minyak yang ada di daging buah
yang telah dilumat oleh digester,tekanan hydraulic tersebut 600 -1200psi.
Sedangkan komponen utama yang perlu dilakukan perawatan
antara lain;

a) Motor
b) Gear box
c) Screw
d) Press cylinder/press cage
e) Hydrolic

3) Perawatan yang dilakukan padaContinous Double Screw Press US-15 ini


adalah perawatan terencana dan perawatan korektif.
4) Kerusakan yang terjadi pada screw berupa terjadinya keausan akibat
gesekan. Penanggulangannya adalah dengan melakukan tambah daging
dengan pengelasan.

5.2 Saran

Agar peralatan Continuous Double Screw Press US-15dapat beroperasi


seoptimal mungkin, maka penulis menyarankan kepada petugas perawatan
terkaithal-halsebagaiberikut;

1) Harus memahami prinsip kerja, komponen utama dan spesifikasi


alat.
2) Utamakan keselamatan kerja baik untuk operator maupunp
eralatan.
3) Lakukan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan sesuai buku
petunjuk yang ada.
4) Setelah melakukan perbaikan pastikan tidak ada benda asing yang
tertinggal di dalam mesin.
5) Jagalah kebersihan mesin dan lingkungan tempat bekerja, agar
mesin dapat beroperasi tanpa ada gangguan, sehingga proses
produksi dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

1. Corder Antony, 1992. Teknik Manajemen Pemeliharaan. Jakarta.


Erlangga.
2. Course note, 2012. Teknologi Bahan. Padang: Politeknik Negeri Padang.
3. RH Sembiring, 2010. Pengolahan minyak kelapa sawit sampai menjadi
minyak sawit. http://www. repository.usu.ac.id. Diakses pada taggal 7
Agustus 2015.
4. Rakiman, ST.MT, 2009. Pneumatik dan Hidrolik. Padang: Politeknik
Negeri Padang.
5. Steel Universal,2009.Operating Instruction and Spart part book.Medan

Anda mungkin juga menyukai