OLEH :
TAUFIQ GINANJAR
D1131141009
DOSEN PEMBIMBING :
MUHAMMAD IVANTO, ST., MT
Oleh:
Taufiq Ginanajar
NIM.D1131141009
Desember 2017
Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing
ii
SURAT KETERANGAN
Mengetahui,
iii
KATA PENGANTAR
Pujian syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha ESA karena berkat
curahan rahmat dan hidaayahnyalah saya dapat menyelesaikan laporan kerja
praktek di PT. Bumi Pratama Khatulistiwa (WILMAR) pada bagian maintenance.
Laporan ini disusun sebagai satu syarat untuk memenuhi penilaian kerja
praktek mahasiswa Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.
Saya mengucapkan banyak terima kasih pada pihak pihak yang telah membantu
dan membimbing dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, karena dengan
bantuan dan bimbinganya laporan ini dapat terselesaikan dengan sebaik baiknya.
Ucapan terimakasih ini saya ucapkan kepada :
1. Orang tua dan saudara yang selalu berdoa dan mendukung demi kebaikan saya
2. Bapak Ir. Yohannes M. S., MT selaku ketua Prodi Teknik Mesin, Fakultas
Teknik Universitas Tanjungpura
3. Bapak Muhammad Ivanto, ST. MT, selaku dosen pembimbing.
4. Bapak Tri Yudi Prrawira selaku Mill Manager PT. Bumi Pratama Khatulistiwa.
5. Bapak Open Manik selaku Spv. Maintenance PT. Bumi Pratama Khatulistiwa.
6. Bapak Hendra Gunawan, selaku Foreman Maintenace PT. Bumi Pratama
Khatulistiwa yang telah membimbing di lapangan.
7. Teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan kerja praktek
8. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan
ini
Laporan kerja praktek ini tentunya tidak luput dari kesalahan, oleh karena
itu saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan dan diterima dengan
senang hati.Semoga laporan kerja praktek di PT. Bumi Pratama Khatulistiwa
(WILMAR) ini dapat bermanfaat bagi kita semua amin.
( Taufiq Ginanjar)
iv
DAFTAR ISI
v
4.1 Prosedure Perawatan Dan Perbaikan ...............................................................18
4.1.1 Pembagian Job Description....................................................................19
4.1.2 Pengerjaan Perawatan Dan Perbaikan....................................................20
4.1.3 Pengerjaan Laporan Proses ....................................................................20
4.2 Perawatan Dan Perbaikan Pada Sterilizer ........................................................21
4.2.1 Perawatan Pada Sterilizer ......................................................................21
4.2.2 Perbaikan Pada Sterilizer .......................................................................22
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ......................................................................................................27
5.2 Saran .................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................28
LAMPIRAN
Surat keteranagan selesai kerja praktek .................................................................29
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel buka tutup valve dan waktu perebusan ........................................17
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tekanan sekitar 3 kg/cm3, diamana uap ini digunakan untuk merebus buah
kelapa sawit yang ada di dalam tandan buah segar (TBS) sawit.
2
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui bagaimana cara kerja dari sterilizer, kegunaan dan fungsinya.
2. Memperbaiki kerusakan yang terjadi pada sterilizer.
3
1.6 Metode Penulisan
Laporan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang alasan memilih tempat kerja praktek secara
umum. Yang berisi tentang latar belakang masalah, ruang lingkup kerja
praktek, tujuan kerja praktek, jadwal kerja praktek dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Merupakan suatu penjelasan umum tentang tempat kerja praktek.
Berkaitan dengan sejarah perusahaan, visi, misi dan tujuan perusahaan,
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini mnguraikan tentang industri minyak kelapa sawit dan proses
pengolahan nya, serta tinjauan tentang sterilizer mencakup fungsi dan
kegunaannya dalam proses pengolahan kelapa sawit.
BAB IV PEMBAHASAN KEGIATAN KERJA PRAKTEK
Bab ini berisi tentang pembahasan pengalaman kerja praktek, meliputi
prosedur maintenace dan perbaikan serta perawatan pada sterilizer.
BAB V PENUTUP
Berisikan tentang kesimpulan mengenai kerja praktek dan saran.
4
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Misi PT.BPK:
“Menjadi mitra bisnis yang unggul dan layak dipercaya bagi stakeholder”
5
2.4 Struktur Perusahaan
6
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
7
Berikut adalah stasiun proses pengolahan TBS yang terdapat pada PT. Bumi
Pratama Khatulistiwa :
8
9. Boiler station
Boiler station merupakan station brupa ketel uap yang menjadi sumber
tenaga dan sumber uap yang akan dipakai untuk mengolah kelapa sawit.
10. Engine room station
Engine room station merupakan tempat dimana terdapat genset sebagai
pembangkit awal sebelum dioperasikannnya boiler.
11. Water Treatment Plant station
Water Treatment Plant station merupakan tempat pengolah air dimana
air sungai diambil dan di murnikan.
12. Efluent station (limbah)
Efluen station merupakan tempat pengolahan limbah pengolahan kelapa
sawit.
Menurut DITJEN PPHP, secara garis besar diagram alir dari proses
pengolahan kelapa sawit adalah sebagai berikut: (Departemen pertanian , 2006)
1. Perebusan
Tandan buah segar setelah ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam
lori rebusan yang terbuat dari plat baja berlubang lubang ( cage) dan
langsung dimasukkan kedalam sterilizer yaitu bejana perbusan yang
menggunakan uap air yang bertekanan antara 2.2 – 3 kg/cm2 atau Bar.
Perbusan ini dimasukan agar biji mudah lepas dari tandannya dan
memudahkam cangkang dan inti dengan keluarnya air dari biji.
2. Perontokan buah dari tandan
Pada tahapan ini, buah yang masih melekat pada tandannya akan
dipisahkan dengan menggunakan prinsip bantingan sehingga buah tersebut
terlepas kemudian ditampung dan dibawa oleh fit conveyor ke digester yang
bertujuan untuk memisahkan brondolan dari tangkai tandan dan
menghasilkan limbah tandan kosong.
9
3. Pengolahan minyak dari daging buah
Pada tandan buah dilakukan pengadukan didalam digester
menggunakan uap air yang temperaturnya dijaga 80 – 90 C. dan kemudian
dimasukkan ke dalam alat pengepresan (screw press) agar minyak keluar
dari biji dan fiber. Pada proses ini didapat minyak kasar yang disimpan
didalam crude oil tank yang selanjutnya akan dimurnikan. Produk samping
dari proses ini didapatkan cangkang/tempurung sawit, wet decanter solid.
4. Proses pemurnian minyak
Minyak dari crude oil tank kemudian dialirkan ke dalam oil Purifer
untuk memisahkan kotoran/solid yang mengandung banyak air. Selanjutnya
dialirkanke vacuum drier untuk mmemisahkan air sampai pada batas
standar. Kemudian melalui sarvo balance maka minyak sawit dipompakan
ke dalam tanki timbun.
10
Berikut ini adalah bagan pengolahan kelapa sawit di PT. Bumi Pratama
Khatulistiwa, WILMAR.
11
3.3 Sterilizer
Strelizier merupakan salah satu alat pengolahan buah kelapa sawit yang
memanfaatkan tekanan steam (uap panas) dari ex turbin untuk merebus tandan
buah segar dalam suatu bejana bertekanan. Strelizer memiliki beberapa jenis,
diantaranya sterilizer vertikal dan horizontal, di PT. Bumi Pratama Khatulistiwa
menggunakan jenis rebusan horizontal sebanyak 2 unit, mampu menampung 20
lori dan tiap lori mampu menampung 3 ton tandan buah segar (TBS). (SOP
Wilmar Group POM , 2014).
12
2. Pipa dan valve inlet, berfungsi untuk memasukkan steam (uap) ke
sterilizer.
13
5. Programable Logic Controller (PLC), berfungsi mengatur dan
mengontrol sistem perebusan yang dapat diatur secara manual maupun
full otomatis. Biasanya dilengkapi steam recorder chart.
14
8. Air compressor, berfungsi untuk mensuplai udara yang dipakai untuk
mengaktifkan pneumatic valve.
15
11. Lori, berfungsi untuk menampung tandan buah segar kedalam sterilizer.
Kapasitas Rebusan : S x N x C x 60 / T
dengan :
S : jumlah tabung rebusan yang ada di pabrik
N : jumlah Lori yang ditampung dalam 1 tabung rebusan
C : kapasitas isi masing-masing lori.
T : waktu (steam time + waktu buka dan tutup rebusan).
16
Berikut adalah tabel tahapan buka tutup valve dan waktu perebusan
buah normal.
17
BAB IV
PEMBAHASAN KEGIATAN KERJA PRAKTEK
18
Perawatan dan perbaikan yang dilakukan oleh maintenance digolongkan
kedalam tiga kategori di lihat dari jenis perawatan dan kerusakannya adalah
sebagai berikut:
1. Reaktif maintenance, adalah kegiatan perbaikan setelah kondisi peralatan /
mesin mengalami kerusakan.
2. Preventif maintenance, merupakan suatu perecanaan dan pemeliharaan
yang dilakukan secara periodik, meliputi inspeksi, perbaikan, penggantian,
pembersihan dan pelumasan untuk mencegah terjadinya kerusakan /
kegagalan yang akan terjadi.
3. Prediktif maintenance, merupakan prediksi waktu kapan mesin akan
mengalami kelelahan kerja, sehingga dapat dilakukan nya preventive
maintenane untuk mencegah kerusakan secara tiba tiba, yang
mengakibatkan terhambatnya proses produksi.
Dalam pelaksanaan nya, bagian maintenance mempunyai prosedur ketika
mendapat laporan dari bagian Proses dan Laboratorium dan akan melakukan
perbaikan dan perawatan, prosedur tersebut tersebut adalah sebagai berikut :
19
Gambar 4.2 Dokumen workorder.
20
4.2 Perawatan Dan Perbaikan Pada Sterilizer
21
4.2.3 Perbaikan Pada Sterilizer
22
3. Bersihkan kerak sisa pengelasan menggunakan palu.
23
2. Angkat lori menggunakan cain hook.
Gambar 4.9 Roda lori yang sudah terlepas dari body lori.
24
5. Lepas rumah boshing dari roda
25
8. Setelah boshing terpasang pada rumah boshing, pasang baut pengunci
boshing sebanyak 4 buah menggunakan kunci L5, kemidian pasang
kembali rumah boshing pada roda lori.
9. Pasang kembali roda lori pada body lori dan pasang 4 buah baut ukuran
30 mm dan kencangkan menggunakan kunci ring 30mm.
10. Turunkan lori dan lepaas cain hook.
11. Penggantian boshing selesai.
26
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkankan apa yang telah dikemukakan dalam laporan kerja praktek
ini, maka dapat di tarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. PT. Bumi Prtama Khatulistiwa memiliki sterilizer horizontal dengan
kapasitas 30 ton per jam, dan mampu menampung 10 lori dalam sekali
perebusan setiap lori mengangkut sekitar 3 ton Tandan Buah Segar (TBS).
2. Proses pengolahan kelapa sawit sangat bergantung pada sterilizer karena
jika sterilizer mengalami kerusakan proses selanjutnya tidak akan bisa di
dilaksanakan,
3. Bagian maintenance PT. Bumi Pratama Khatulistiwa hanya melakukan
perawatan dan perbaikan setelah menerima laporan kerusakan.
4. Bidang keilmuan teknik mesin dapat diimplementasikan dalam pemecahan
masalah yang terdapat pada pabrik pengolahan kelapa sawit PT. Bumi
Pratama Khatulistiwa.
5.2 Saran
Berdasarkan observasi dan uraian di atas maka saran kepada Pabrik
pengolahan kelapa sawit PT. Bumi Pratama Khatulistiwa adalah :
1. Sebaiknya dilakukan perawatan yang lebih intensif lagi terhadap alat – alat
dan mesin pengolah kelapa sawit.
2. Dilakukan nya pelumasan secara teratur pada boshing lori untuk
memperlambat keausan dari boshing.
3. Pada saat melakukan perawatan dan perbaikan utamakan selalu faktor
keselamatan dan lakukan segala prosedur yang ada.
Saran saran lain :
1. Sebelum melaksanakan kerja praktek persiapkan industri mana yang akan
kita pilih menjadi lokasi kerja praktek
2. Jangan malas mengerjakan laporan.
27
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2014). Standard Operating Procedures. Wilmar Group Palm Oil Mil.
Pontianak.
Damanik, ucok. (2012). “Sterilizer Station”.
http://surgapetani.blogspot.co.id/2012/11/sterilizier-station.html.
(diakses tanggal 15 Desember 2017).
Departemen Perindustrian. (2007). Gambaran Sekilas Industri Minyak Kelapa
Sawit. Departemen Perindustrian. Jakarta.
Departemen Pertanian. (2006). Pedoman pengelolaan limbah industri kelapa sawit.
Ditjen PPHP, Departemen Pertanian. Jakarta.
Kementrian Perindustrian. (2016). Indonesia produsen kelapa sawit terbesar.
http://www.kemenperin.go.id/artikel/1075/Indonesia-Produsen-Kelapa-
Sawit-Terbesar (diakses tanggal 17 Desember 2017).
Naibaho, P.M. (1996). Teknologi pengolahan kelapa sawit. Pusat penelitian kelapa
sawit. Medan.
Tri hidayat. (2015). “Analisis kebutuhan bahan bakar dan pengaruhnya terhadap
Kinerja boiler pada continuous sterilization”. Skripsi. Fakultas teknologi
pertanian, Intitut Pertanian STIPER, Yogyakarta.
28