Anda di halaman 1dari 9

3.

Anatomi Sistem integument


Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu: epidermis (kulit ari), dermis (kulit jangat atau
korium) dan lapisan subkutan/hipodermis.

3.1. Epidermis
Epidermis sering kita sebut sebagai kuit luar. Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit
manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda : 400-600 m untuk kulit tebal (kulit pada
telapak tangan dan kaki) dan 75-150 m untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan
kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan:

a. Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses melanogenesis.


Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar epidermis. Melanosit menyintesis dan
mengeluarkan melanin sebagai respons terhadap rangsangan hormon hipofisis
anterior, hormon perangsang melanosit (melanocyte stimulating hormone, MSH).
Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang terutama terlibat dalam produksi
pigmen melanin yang mewarnai kulit dan rambut. Semakin banyak melanin, semakin
gelap warnanya. Melanin diyakini dapat menyerap cahaya ultraviolet dengan demikian
akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran cahaya ultraviolet dalam sinar
matahari yang berbahaya.
b. Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang
merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen
kepada sel Limfosit T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam
imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut sel Langerhans terdapat di seluruh
epidermis. Sel Langerhans mengenali partikel asing atau mikroorganisme yang masuk
ke kulit dan membangkitkan suatu serangan imun. Sel Langerhans mungkin
bertanggungjawab mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan neoplastik.
Sel Langerhans secara fisik berhubungan dengan saraf-sarah simpatis , yang
mengisyaratkan adanya hubungan antara sistem saraf dan kemampuan kulit melawan
infeksi atau mencegah kanker kulit. Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans
dengan meningkatkan rangsang simpatis. Radiasi ultraviolet dapat merusak sel
Langerhans, mengurangi kemampuannya mencegah kanker.
c. Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan
berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.
d. Keratinosit, yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling dalam sebagai
berikut:
1. Stratum Korneum/lapisan tanduk, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti
dengan sitoplasma yang dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar
dimana eleidin berubah menjadi keratin yang tersusun tidak teratur sedangkan
serabut elastis dan retikulernya lebih sedikit sel-sel saling melekat erat.
2. Stratum Lusidum tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis yang
homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum lucidum terdiri
dari protein eleidin. Selnya pipih, bedanya dengan stratum granulosum adalah
sel-sel sudah banyak yang kehilangan inti dan butir-butir sel telah menjadi
jernih sekali dan tembus sinar. Lapisan ini hanya terdapat pada telapak tangan
dan telapak kaki.
3. Stratum Granulosum/lapisan keratohialin, terdiri atas 2-4 lapis sel poligonal
gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada membran sel
terdapat granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel, yang
bekerja sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta
menyediakan efek pelindung pada kulit.
4. Stratum Spinosum/stratum malphigi/pickle cell layer, tersusun dari beberapa
lapis sel di atas stratum basale. Sel pada lapisan ini berbentuk polihedris
dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian mikroskop tampak mempunyai tonjolan
sehingga tampak seperti duri yang disebut spina dan terlihat saling
berhubungan dan di dalamnya terdapat fibril sebagai intercellular bridge.Sel-sel
spinosum saling terikat dengan filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk
mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi.
Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah yang
berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.
5. Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis
(berbatasan dengan dermis), tersusun dari selapis sel-sel pigmen basal ,
berbentuk silindris dan dalam sitoplasmanya terdapat melanin. Pada lapisan
basal ini terdapat sel-sel mitosis.

3.2. Dermis
Lapisan yang mempunyai ketebalan 4kali lipat dari lapisan epidermis (kira-kira 0.25-2.55mm
ketebalannya) tersusun dari jaringan penghubung dan penyokong lapisan epidermis dan
mengikatkannya pada lapisan dalam hipodermis. Lapisan ini terbagi atas:
a. Lapisan papilari.
Merupakan lapisan tipis dan terdiri dari jaringan penghubung yang longgar
menghubungkan lapisan epidermis kelapisan subcutis, banyak terdapat sel mast dan
sel makrofag yang diperlukan untuk menghancurkan mikroorganisme yang menembus
lapisan dermis. Di lapisan ini juga terdapat sejumlah kecil elastin dan kolagen. Lapisan
ini berbentuk gelombang yang terjulur kelapisan epidermis untuk memudahkan
kiriman nutrisi kelapisan epidermis yang tidak mempunyai pembuluh darah.
b. Lapisan Retikular.
Merupakan lapisan tebal dan terdiri dari jaringan penghubung padat dengan susunan
yang tidak merata, disebut lapisan retikular karena banyak terdapat serat elastin dan
kolagen yang sangat tebal dan saling berangkai satu sama lain menyerupai jaring-
jaring. Dengan adanya serat elastin dan kolagen akan membuat kulit menjadi kuat,
utuh kenyal dan meregang dengan baik. Komponen dari lapisan ini berisi banyak
struktur khusus yang melaksanakan fungsi kulit. Terdiri dari:
1. Kelenjar sebaceous/sebasea (kelenjar lemak).
Menghasilkan sebum, zat semacam lilin, asam lemak atau trigliserida bertujuan
untuk melumasi permukaan kulit dikeluarkan melalui folikel rambut yang
mengandung banyak lipid. pada orang yang jenis kulit berminyak maka sel
kelenjar sebaseanya lebih aktif memproduksi minyak, dan bila lapisan kulitnya
tertutup oleh kotoran,debu atau kosmetik menyebabkan sumbatan kelenjar
sehingga terjadi pembengkakan. pada gambar dibawah terlihat kelenjar
sebasea yang berwarna kuning dan disebelah kanannya terdapat kelenjar
keringat).

2. Eccrine sweat glands atau kelenjar keringat


Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 mL air dapat keluar
dengan cara menguap melalui kelenjar keringat tiap hari. Seorang yang bekerja
dalam ruangan mengekskresikan 200 mL keringat tambahan, dan bagi orang
yang aktif jumlahnya lebih banyak lagi. Selain mengeluarkan air dan panas,
keringat juga merupakan sarana untuk mengekskresikan garam,
karbondioksida, dan dua molekul organik hasil pemecahan protein yaitu
amoniak dan urea. Terdapat dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar keringat
apokrin dan kelenjar keringat merokrin.
Kelenjar keringat apokrin terdapat di daerah aksila, payudara dan pubis,
serta aktif pada usia pubertas dan menghasilkan sekret yang kental dan bau
yang khas. Kelenjar keringat apokrin bekerja ketika ada sinyal dari sistem
saraf dan hormon sehingga sel-sel mioepitel yang ada di sekeliling kelenjar
berkontraksi dan menekan kelenjar keringat apokrin. Akibatnya kelenjar
keringat apokrin melepaskan sekretnya ke folikel rambut lalu ke permukaan
luar.
Kelenjar keringat merokrin (ekrin) terdapat di daerah telapak tangan dan
kaki. Sekretnya mengandung air, elektrolit, nutrien organik, dan sampah
metabolisme. Kadar pH-nya berkisar 4.0 6.8. Fungsi dari kelenjar keringat
merokrin adalah mengatur temperatur permukaan, mengekskresikan air dan
elektrolit serta melindungi dari agen asing dengan cara mempersulit
perlekatan agen asing dan menghasilkan dermicidin, sebuah peptida kecil
dengan sifat antibiotik.
Kelenjar payudara (glandula mamae).
Glandula mamae termasuk kelenjar kulit karena berasal dari lapisan
ektodermal yang secara fungsional termasuk sistem reproduksi. Kelenjar ini
terletak di atas fasia pektoralis superfisilis yang dihubungkan dengan
perantaraan jaringan ikat longgar dan jaringan lemak. Kelenjar ini melekat
erat dengan kulit diatasnya. Disekitar putting susu (papila mamae) terdapat
reticulum kutis yang tumbuh dengan baik dan dinamakan ligamentum
suspensorium. Ke dalam putting susu bermuara 15-20 duktuli laktiferus.
Disekitar papilla mamae terdapat areala mamae yang mengandung kelenjar
sebasea montgomeri (glandula areola mammae) yang berfungsi untuk
melindungi dan melicinkan putting susu pada waktu bayi mengisap. Pada
wanita yang tidak hamil dan tidak menyusui, alveoli tampak kecil dan padat
berisi sel-sel granular. Pada waktu hamil, alveoli akan membesar dan sel-sel
membesar.
3. Pembuluh darah
Dilapisan dermis sangat kaya dengan pembuluh darah yang memberi nutrisi
penting untuk kulit, baik vitamin, oksigen maupun zat-zat penting lainnya untuk
metabolisme sel kulit, selain itu pembuluh darah juga bertugas mengatur suhu
tubuh melalui mekanisme proses pelebaran atau dilatasi pembuluh darah.
Aliran darah untuk kulit berasal dari subkutan tepat di bawah dermis. Arteri
membentuk anyaman yang disebut retecutaneum yaitu anyaman pembuluh
darah di jaringan subkutan, tepat di bawah dermis. Cabang-cabang berjalan ke
superficial dan ke dalam. Fungsi vaskularisasi yang ke dalam ini adalah untuk
memelihara jaringan lemak dan folikel rambut.Cabang yang menembus stratum
reticulare, memberi cabang ke folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar
sebasea.
Pada perbatasan Str. Reticullare Str. Papilare membentuk anyaman ke 2 yang
disebut Rete Sub Papillare berupa pembuluh darah yang lebih kecil. Arteriole-
arteriole dari rete sub papillare berjalan ke arah epidermis dan berubah menjadi
anyaman kapiler (capilary beds). Pembuluh kapiler ini terdapat pada tepat di
bawah epidermis, sekitar matrik folikel rambut, papila folikel rambut, sekitar
kelenjar keringat dan sebasea. Selain itu di bagian superfisial di stratum
retikulare terdapat anyaman pembuluh darah yang disebut pleksus papilaris.
Pada keadaan temperatur udara lebih rendah dari tubuh maka kapiler venulae
di stratum papilare dan subpapilare menyempit sehingga temperatur tubuh
tidak banyak yang hilang. Bila udara panas kelenjar keringat aktif memproduksi
keringat kapiler dan venulae dilatasi penguapan keringat.
4. Serat elastin dan kolagen
Semua bagian pada kulit harus diikat menjadi satu, dan pekerjaan ini dilakukan
oleh sejenis protein yang ulet yang dinamakan kolagen. Kolagen merupakan
komponen jaringan ikat yang utama dan dapat ditemukan pada berbagai jenis
jaringan serta bagian tubuh yang harus diikat menjadi satu. Protein ini
dihasilkan oleh sel-sel dalam jaringan ikat yang dinamakan fibroblast. Kolagen
diproduksi dalam bentuk serabut yang menyusun dirinya dengan berbagai cara
untuk memenuhi berbagai fungsi yang spesifik. Pada kulit serabut kolagen
tersusun dengan pola rata yang saling menyilang.
Kolagen bekerja bersama serabut protein lainnya yang dinamakan elastin yang
memberikan elastisitas pada kulit. Kedua tipe serabut ini secara bersama-sama
menentukan derajat kelenturan dan tonus pada kulit. Perbedaan serat Elastin
dan kolagen, adalah serat elastin yang membuat kulit menjadi elastin dan lentur
sementara kolagen yang memperkuat jaring-jaring serat tersebut. Serat elastin
dan kolagen itu sendiri akan berkurang produksinya karena penuaan sehingga
kulit mengalami kehilangan kekencangan dan elastisitas kulit.
5. Syaraf nyeri dan reseptor sentuh
Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang-cabang saraf spinal dan
permukaan yang terdiri dari saraf-saraf motorik dan saraf sensorik. Ujung saraf
motorik berguna untuk menggerakkan sel-sel otot yang terdapat pada kulit,
sedangkan saraf sensorik berguna untuk menerima rangsangan yang terdapat
dari luar atau kulit. Pada kulit ujung-ujung, saraf sensorik ini membentuk
bermacam-macam kegiatan untuk menerima rangsangan.

3.3. Hipodermis
Jaringan Subkutan atau hipodermis merupakan lapisan kulit yang paling dalam. Lapisan ini
terutama berupa jaringan adiposa yang memberikan bantalan antara lapisan kulit dan
struktur internal seperti otot dan tulang. Banyak mengandung pembuluh darah, pembuluh
limfe dan syaraf juga terdapat gulungan kelenjar keringat dan dasar dari folikel rambut.
Jaringan ini memungkinkan mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan panas
tubuh. Lemak atau gajih akan bertumpuk dan tersebar menurut jenis kelamin seseorang, dan
secara parsial menyebabkan perbedaan bentuk tubuh laki-laki dengan perempuan. Makan
yang berlebihan akan meningkatkan penimbunan lemak di bawah kulit. Jaringan subkutan
dan jumlah lemak yang tertimbun merupakan faktor penting dalam pengaturan suhu tubuh.
Tidak seperti epidermis dan dermis, batas dermis dengan lapisan ini tidak jelas.
Pada bagian yang banyak bergerak jaringan hipodermis kurang, pada bagian yan melapisi
otot atau tulang mengandung anyaman serabut yang kuat. Pada area tertentu yng berfungsi
sebagai bantalan (payudara dan tumit) terdapat lapisan sel-sel lemak yang tipis. Distribusi
lemak pada lapisan ini banyak berperan dalam pembentukan bentuk tubuh terutama pada
wanita.
Lapisan atau jaringan lemak. Sebagai lapisan lemak, hipodermis memiliki fungsi untuk
menjaga panas (mengatur suhu) tubuh. Jaringan ikat. Sebagai Jaringan ikat bawah kulit,
hipodermis berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh
bagian dalam, membentuk kontur tubuh, dan bertanggungjawab sebagai cadangan
makanan.
Seiring pertambahan usia kita, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun.
Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit
akan mengendur. Perubahan kondisi hipodermis inilah yang membuat kulit menjadi keriput,
kendur, serta makin kehilangan kontur idealnya.
Fibroblast. Hipodermis juga menjadi rumah bagi fibroblast, yang bertanggungjawab
memproduksi kolagen. Serat-serat kolagen tersebut kemudian dialirkan ke dermis untuk
menguatkan kulit.

3.4. Skin Appendages/Adnexa/Struktur asesoris kulit


Skin Appendages/Adnexa kulit merupakan struktur tambahan kulit. Derivat kulit berasal dari
epidermis, terdiri dari kelenjar sudorifera, kelompok sebasea, rambut dan folikel rambut serta
kuku. Nama lainnya appendages kulit/adneksa kulit/struktur tambahan kulit.
1. Rambut dan folikel rambut
Rambut terdiri dari batang yang trletak diatas permukaan kulit dan akar rambut yang
terletak di dalam kulit. Folikel rambut merupakan jaringan yang meliputi akar rambut.
Rambut terdiri dari medula yang terdiri dari keratin lunak dan kortex serta kutikula
yang terdiri dari keratin keras.
a. Medula merupakan bagian tengah rambut, terdiri dari sel-sel yang mengalami
keratinisasi. Sel-selnya terpisah satu sama lain, dan antara sel-sel kadang-
kadang terdapat udara/cairan. Bagian ini tak terdapat pada rambut tipis/halus.
b. Kortex merupakan bagian terbesar dari rambut, terdiri dari sel-sel berbentuk
runcing, yang mengalami keratinisasi dan banyak mengandung pigmen.
c. Kutikula merupakan membran tipis, terdiri dari sel-sel pipih/gepeng yang
mengalami keratinisasi, transparan. Secara mikroskopis tersusun seperti
genting, terdiri dari 1-3 lapis sel-sel yang sebagian mengalami keratinisasi.
Folikel rambut terdiri dari kompnen dermis dan epidermis. Pada dasarnya folikel
rambut bagian dermis terlihat menonjol, disebut papila yang terdiri dari : jaringan
ikat, pembuluh darah dan sel-sel saraf. Bagian luar papila diliputi sel-sel epitel yang
disebut germinal matri, dan ujung folikel rambut tampak membesar. Sel-sel germinal
matrik (puncak papila) berproliferasi membentuk rambut yang dapat tumbuh terus.
Bagian sentral Germinal Matrik (puncak papila) membentuk bagian medula rambut
dan kortex. Bagian perifer membentuk selubung akar rambut yaitu selubung akar
dalam dan selubung akar luar.
Selubung akar dalam hanya pada bagian bawah folikel, terdiri dari 3 lapisan yaitu
lapisan kutikula, merupakan lapisan dalam, dekat kutikula dari kortek rambut terdiri
dari sel-sel pipih. Lapisan Husley, merupakan lapisan tengah dan Lapisan Henle, yaitu
lapisan luar, terdiri dari 1 lapis sel yang seluruhnya mengalami keratinisasi. Sel-sel
selubung akar dalam mempunyai keratohialin yang bersifat asidofil dan disebut
granula trichohyalin, yang dengan H.E. tampak kemerahan.
Selubung akar luar terletak pada dasar folikel, lanjutan dari Germinal Matrix, hanya
terdiri dari 1 lapis sel-sel sesuai stratum basale epidermis. Lebih ke atas, sel-sel
terdiri dari beberapa lapis, sesuai lapisan epidermis. Selubung Jaringan Ikat
merupakan dermis yang langsung berhubungan/menyelubungi folikel rambut.
Dipisahkan dari selubung akar luar oleh membran basales. Musculusa Erector Pili
merupakan otot polos yang melekat pada pertengahan selubung jaringan ikat, ujung
lainnya berakhir pada
stratum papillare dermis, dengan arah miring ke atas. Kontraksi otot ini
menyebabkan : rambut berdiri tegak, kulit melekuk, dan sekret kelenjar sebasea
keluar. Inervasinya berasal dari serabut saraf simpatis.
Warna rambut tergantung kualitas dan kuantitas pigmen korteks. Bila sedikit/kurang
tampak putih. Campuran rambut putih dan berpigmen, tampak abu-abu (uban).
Rambut coklat atau hitam disebabkan oleh adanya melanin. Melanosit terdapat pada
matrix folikel rambut, yang dapat mengalami mitosis. Melanosit kemudian akan
terdorong ke atas.
3.5. Kuku
Kuku berpoliferasi membentuk matriks kuku, epidermis yang tepat di bawahnya menjadi
dasar kuku yang berbentuk U bila dilihat dari atas dan diapit oleh lipatan kulit yang
merupakan dinding kuku. Lempeng kuku terdiri dari sisik epidermis yang menyatu erat dan
tidak mengelupas. Badan kuku berwarna bening sehingga kelihatan kemerahan karena ada
pembuluh kapiler darah di dalam dasr kuku.
Sel-sel stratum korneum meluas dari dinding kuku ke permukaan lempeng kuku sebgai
epikondrium atau kutikula. Kuku tumbuh dari akarnya yang terletak di bawah lapisan tipis
kulit yang dinamakan kutikula. Pertumbuhan kuku berlangsung sepanjang hidup dengan
pertumbuhan rata-rata 0,1 mm/hari. Pembaruan total kuku jaringan tangan memerlukan
waktu sekitar 170 hari, sedangkan kaki sekitar 12 18 bulan. Bagian dari kuku, terdiri dari,
ujung kuku atas ujung batas, badan kuku yang merupakan bagian yang besar. dan akar kuku
(radik).
3.6. Warna Kulit
Warna kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih mulus, kuning, coklat, kemerahan
atau hitam. Setiap warna kulit mempunyai keunikan tersendiri yang jika dirawat dengan baik
dapat menampilkan karakter yang menarik. Warna kulit terutama ditentukan oleh :
1. Oxyhemoglobin yang berwarna merah
2. Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan
3. Melanin yang berwarna coklat
4. Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque pada kulit, serta
5. Lapisan stratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan atau keabu-abuan.
Dari semua bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling menentukan warna kulit
adalah pigmen melanin. Banyaknya pigmen melanin di dalam kulit ditentukan oleh faktor-
faktor ras, individu, dan lingkungan. Melanin dibuat dari tirosin sejenis asam amino dan
dengan oksidasi, tirosin diubah menjadi butir-butir melanin yang berwarna coklat, serta
untuk proses ini perlu adanya enzim tirosinase dan oksigen. Oksidasi tirosin menjadi melanin
berlangsung lebih lancar pada suhu yang lebih tinggi atau di bawah sinar ultra violet. Jumlah,
tipe, ukuran dan distribusi pigmen melanin ini akan menentukan variasi warna kulit berbagai
golongan ras atau bangsa di dunia. Proses pembentukan pigmen melanin kulit terjadi pada
butir-butir melanosom yang dihasilkan oleh sel-sel melanosit yang terdapat di antara sel-sel
basal keratinosit di dalam lapisan benih.
Cara terjadinya pembentukan melanin , adalah sebagai berikut :
o Sel-sel yang berperan dalam menghasilkan butir-butir pigmen disebut melanobast.
o Di dalam sitopasma sel terdapat enzim depaoksidase . darah membawa asam amino
tyrosin
o Tyrosin oleh enzim depaoksidase denga bantuan sinar ultra volet diubah menjadi melanin.
Faktor-faktor yang menyebabkan adanya perbedaan warna kulit antara lain:
1. Melanosit, terletak pada stratum basalis, memproduksi pigmen, melanin, yang
bertanggung jawab untuk pewarnaan kulit dari coklat sampai hitam.
2. Darah dalam pembuluh dermal di bawah lapisan epidermis dapat terlihat dari
permukaan dan menghasilkan pewarnaan merah muda . Ini lebih jelas terlihat pada
kulit orang kilit putih (Kaukasian)
3. Keberadaan dan jumlah pigmen kuning, karotin, hanya ditemukan pada stratum
korneum, dan dalam sel lemak dermis dan hipodermis, yang menyebabkan beberapa
perbedaan pada pewarnaan kulit

Anda mungkin juga menyukai