Anda di halaman 1dari 102

NORMA SOSIAL

DOSEN PEMBIMBING :
IBU ERNI YULIASTUTI, S.SI.T ., M.KES

KELOMPOK 7:
NADIA RAHIMA RAHMAH (P07124220039)
NANI (P07124220040)
NONA (P07124220043)
Latar Belakang

Secara umum, Pengertian norma adalah pedoman berperilaku untuk


melangsungkan kehidupan bersama-sama dalam suatu kelompok
masyarakat. Norma dapat juga diartikan sebagai petunjuk atau patokan
perilaku yang dibenarkan dan pantas dilakukan saat menjalani interaksi
sosial dalam kelompok masyarakat tertentu. Pada norma sosial terdapat
sanksi sosial yaitu berupa penghargaan bagi siapapun yang mematuhi dan
hukuman bagi yang melanggar norma sosial tersebut.
Norma disebut juga dengan peraturan sosial yang sifatnya memaksa
sehingga seluruh anggota masyarakat harus tunduk sesuai dengan norma-
norma yang berlaku sejak lama. Norma merupakan hasil ciptaan mausia
sebagai makhluk sosial. Sejarah terbentuknya norma terjadi secara tidak
sengaja, namun lama-kelamaan norma-norma tersebut disusun dan dibentuk
secara sadar. Norma yang berada dalam masyarakat berisi dan terkandung
tata tertip, aturan, dan petunjuk standar perilaku yang pantas atau wajar.
PEMBAHASAN

01 Pengertian dari norma 03 Tingkatan penegakan dalam


sosial norma sosial

Macam-macam
dari norma
sosial
02 Proses terbentuknya norma 04 Fungsi dan peranan dari
sosial
norma sosial

Ciri-ciri dari
norma sosial
01
Pengertian
Norma Sosial
Pengertian Norma Sosial Menurut Para Ahli

John J. Macionis Broom Dan Selznic


Norma merupakan rancangan
Norma merupakan suatu
yang ideal dari perilaku
aturan serta harapan
manusia yang memberi suatu
masyarakat yang memandu
batasan untuk anggota
semua perilaku anggota
masyarakat, di dalam mencapai
masyarakat.
tujuan hidup yang sejahtera.
YOU COULD USE THREE
COLUMNS

E. Utrecht
Antony Giddens Bellebaum
Norma merupakan segala himpunan
Norma ini merupakan suatu alat petunjuk hidup yang mengatur
Norma merupakan
untuk mengatur tiap-tiap individu mengenai segala macam bentuk tata
prinsip/aturan yang jelas, tertib, di suatu masyarakat/bangsa yang
di dalam masyarakat, supaya
nyata serta konkret yang bertindak serta juga berperilaku yang mana peraturan itu harus ditaati
harus diperhatikan oleh tiap- sesuai dengan sikap serta oleh tiap-tiap masyarakat. Serta bila
tiap masyarakat. keyakinan tertentu dan yang melanggar maka akan terdapat suatu
berlaku di dalam masyarakat. tindakan dari pemerintah.
FOUR COLUMNS

Soerjono Soekanto Marvin E. Shaw


Norma ini merupakan suatu perangkat yang Norma merupakan suatu peraturan
dimana hal tersebut dibuat supaya hubungan mengenai segala perilaku manusia yang
di suatu masyarakat bisa berjalan seperti ditegakkan oleh anggota masyarakat, dan
yang diharapkan.
juga mengekalkan keselarasan tingkah laku
yang seharusnya

AA. Nurdiaman Robert M.Z. Lawang


Norma ini merupakan bentuk Norma ini merupakan sebuah
tatanan hidup yang berisi aturan patokan perilaku di dalam suatu
di dalam bergaul bermasyarakat kelompok tertentu.
Pengertian Norma Sosial

Dengan membaca dari pengertian norma sosial dari para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa: Norma
sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan
wilayah tertentu. Norma akan berkembang seiring dengan kesepakatan-kesepakatan sosial masyarakatnya,
sering juga disebut dengan peraturan sosial. Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam
menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu
kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun
agar hubungan di antara manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib sebagaimana yang diharapkan.
Norma sosial tidak boleh dilanggar. Siapa pun yang melanggar norma atau tidak bertingkah laku sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam norma itu, akan memperoleh hukuman. Misalnya, bagi siswa yang
terlambat dihukum tidak boleh masuk kelas, bagi siswa yang mencontek pada saat ulangan tidak boleh
meneruskan ulangan. Sanksi yang diterapkan oleh norma ini membedakan norma dengan produk sosial lainnya
seperti budaya dan adat. Ada atau tidak adanya norma diperkirakan mempunyai dampak dan pengaruh atas
bagaimana seseorang berperilaku.
Norma merupakan hasil buatan manusia sebagai makhluk sosial. Pada awalnya, aturan ini dibentuk
secara tidak sengaja. Lama-kelamaan norma-norma itu disusun atau dibentuk secara sadar. Norma dalam
masyarakat berisis tata tertib, aturan, dan petunjuk standar perilaku yang pantas atau wajar.
02
proses terbentuknya norma
sosial
ciri-ciri dari norma sosial
proses terbentuknya norma sosial

Dalam kehidupannya, manusia sebagai makhluk sosial


memiliki ketergantungan dengan manusia lainnya.
Mereka hidup dalam kelompok-kelompok, baik
kelompok komunal maupun kelompok materiil.
Kebutuhan yang berbeda-beda, secara individu/kelompok
menyebabkan benturan kepentingan. Untuk
menghindari hal ini maka kelompok masyarakat
membuat norma sebagai pedoman perilaku dalam
menjaga keseimbangan kepentingan dalam
bermasyarakat.
ciri-ciri dari norma sosial

Biasanya tidak tertulis.


Merupakan hasil kesepakatan.
Ditaati bersama.
Bagi yang melanggar, akan
mendapatkan sanksi.
Bisa berubah.
03
Tingkatan penegakan
dalam norma sosial
macam-macam dari
norma sosial
Tingkat Penegakan Dalam Norma

Pelanggaran norma yang dikenakan Sanksi hukum,


biasanya termasuk penegakan hukum. Pelanggar norma yang
diterapkan dianggap eksentrik atau tak normal (perilaku di
luar kebiasaan).

Perilaku lainnya di luar norma tidak diakui. Norma-


norma telah di asumsikan lebih dahulu, dan seringkali pada
tingkat ekstrem dimana pada setiap penentangan norma bisa
memprovokasi stigma atau sangsi.

Contoh:

1. Kata orang tua seringkali diasumsikan bahwa seseorang


itu telah menikah.
2. Pada pasangan yang telah menikah (suami-istri) selalu
dianggap bahwa pasangan tersebut akan memiliki atau
menginginkan anak.
a. Norma Tidak Resmi (Nonformal)

Macam-macam Norma sosial Merupakan norma yang dirumuskan


secara tidak jelas dan tidak bersifat
mengikat bagi masyarakat.
1) Norma berdasarkan Sifatnya: Contoh Norma Tidak Resmi (Non Formal

Klasifikasi norma sosial berdasarkan 1.Peraturan dalam adat istiadat.


sifatnya dibagi menjadi dua, yaitu
2 . Peraturan yang dibentuk di dalam
sebagai berikut.. suatu keluarga.
3. Larangan ataupun peraturan yang
berlaku dalam lingkungan kehidupan
masyarakat terntentu.
b. Norma Resmi (Formal)
Merupakan norma yang dirumuskan dan diwajibkan
bagi seluruh masyarakat, contohnya seseorang yang
mencuri akan diadili lalu dipenjara.
Contoh Norma Resmi (Formal)
a. UUD 1945
b. Perpu serta juga Perda
c. Surat Kepresidenan serta juga Surat Keputusan
Pemerintah.
2) Norma berdasarkan daya ikatnya:

b. Kebiasaan (folkways)
• a. Cara (usage)
Kebiasaan merupakan suatu bentuk
• Cara adalah suatu bentuk perbuatan berulang-ulang dengan bentuk yang
perbuatan tertentu yang dilakukan sama yang dilakukan secara sadar dan mempunyai
individu dalam suatu masyarakat tujuan-tujuan jelas dan dianggap baik dan benar.
tetapi tidak secara terus-menerus.
Contoh: Memberi hadiah kepada orang-orang
• Contoh: cara makan yang yang berprestasi dalam suatu kegiatan atau
wajar dan baik apabila tidak kedudukan, memakai baju yang bagus pada waktu
mengeluarkan suara seperti hewan. pesta.
c. Fashion (mode)
Biasanya disebut juga dengan istilah mode. Norma ini berupa perilaku
meniru penampilan atau tampakan luar. Tampakan luar yang menjadi

referensi mode dianggap oleh penirunya sebagai norma.

d. Tata kelakuan (mores)


Tata kelakuan adalah sekumpulan perbuatan yang
mencerminkan sifat-sifat hidup dari sekelompok manusia yang
dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh
sekelompok masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Dalam
tata kelakuan terdapat unsur memaksa atau melarang suatu
perbuatan.
e. Adat istiadat (custom)
Adat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena
bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya.
f. Hukum (Laws)
adalah sesuai peraturan hukum yan g berlaku
3) Norma berdasarkan aspek-aspeknya:
Norma agama
Norma agama adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran atau kaidah suatu agama. Norma ini
bersifat mutlak dan mengharuskan ketaatan bagi para pemeluk dan penganutnya. Yang taat akan
diberikan keselamatan di akhirat, sedangkan yang melanggar akan mendapat hukuman di akhirat.
Agama bagi masyarakat Indonesia mampu membentuk religius yang hidup penuh kesenangan
jasmani dan rohani. Di Indonesia, agama terbagi atas 5 bagian yaitu agama Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, dan Budha.
Lanjutan
Contoh :

a) Norma agama Islam antara lain adalah kewajiban


melaksanakan hukum Islam dan rukun Imam.
b) Dalam agama Kristen, kewajiban menjalankan sepuluh
perintah Allah.
c) Dalam agama hindu, kepercayaan terhadap reinkarnasi,
yaitu adanya kelahiran kembali bagi manusia yang telah
meninggal sesuai karmanya, sesuai dengan kehidupan di
masa lampau.
Norma Kesusilaan dan Norma
Kesopanan

Norma kesusilaan didasarkan pada hati


nurani atau akhlak manusia. Norma kesusilaan Norma kesopanan adalah norma yang
bersifat universal. Artinya, setiap orang di dunia
berpangkal dari aturan tingkah laku yang
berlaku di masyarakat seperti cara
ini memilikinya, hanya bentuk dan berpakaian, cara bersikap dalam pergaulan,
perwujudannya saja yang berbeda. Misalnya, dan berbicara. Norma ini bersifat relatif.
Maksudnya, penerapannya berbeda di
perilaku yang menyangkut nilai kemanusiaan
berbagai tempat, lingkungan, dan waktu.
seperti pembunuhan, pemerkosaan, dan Misalnya, menentukan kategori pantas dalam
pengkhianatan, pada umumnya ditolak oleh berbusana antara tempat yang satu dengan
yang lain terkadang berbeda
setiap masyarakat di mana pun.
Contoh:

Tidak memakai Meminta maaf ketika Mengucapkan terima kasih


perhiasan dan pakaian berbuat salah atau ketika mendapatkan
yang mencolok ketika membuat kesal orang pertolongan atau bantuan
berkabung. lain.
Norma Hukum

Norma hukum adalah himpunan petunjuk hidup atau


perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu
masyarakat (negara). Sanksi norma hukum bersifat mengikat
dan memaksa. Sanksi ini dilaksanakan oleh suatu lembaga yang
memiliki kedaulatan, yaitu negara. Ciri norma hukum antara
lain adalah diakui oleh masyarakat sebagai ketentuan yang sah
dan terdapat penegak hukum sebagai pihak yang berwenang
memberikan sanksi. Tujuan norma hukum adalah untuk
menciptakan suasana aman dan tentram dalam masyarakat.

Contoh :

·Tidak melakukan tindak kriminal, seperti mencuri, membunuh,


menipu.

. Wajib membayar pajak.

· Memberikan kesaksian di muka siding pengadilan.


Norma Adat:
Norma adat adalah kaidah atau aturan yang
hidup dalam masyarakat tertentu yang
tumbuh, berkembang, dihargai oleh
masyarakat, dan dipertahankan secara turun
temurun karena diyakini sebagai sesuatu yang
baik dan mengatur kehidupan bermasyarakat
yang dipergunakan secara berulang-ulang.
Norma Kebiasaan ;

Pengertian norma .
Macam- macam contoh Salah satu kebiasaan melakukan
kebiasaan atau habit
norma kebiasaan acara Selamatan atau doa tertentu
adalah ketentuan dan
bagi anak yang baru dilahirkan
pedoman yang
dihasilkan dari . Aktivitas mudik atau pulang ke

perbuatan yg dilakukan tempat kelahiran dan keluarga besar

berulang ulang dalam berada saat atau menjelang hari raya

bentuk yang sama · Kebiasaan memperingati anggota


sehingga menjadi masyarakat yang meninggal dengan
kebiasaan (habit) dalam
suatu masyarakat. mengadakan acara di Flores.
04 Fungsi dan peranan
dari norma sosial
Fungsi dan peranan dari norma sosial
 Sebagai pedoman hidup yang terus berlaku di
dalam anggota masyarakat di wilayah tertentu.
 Memberi stabilitas sekaligus keteraturan di dalam
hidup masyarakat.
 Sifatnya itu mengikat pada warga masyarakat,
disebabkan karna norma ini juga disertai dengan
sanksi serta aturan yang tegas bagi tiap-tiap orang
yang melanggar.
 Melahirkan kondisi dan juga suasana yang tertib di
dalam hidup masyarakat.
 Adanya sanksi tegas yang nantinya akan dapat
memberi efek jera bagi tiap-tiap orang yang
melanggar, hingga hal tersebut tak akan dilakukan
lagi.
 Merupakan Wujud konkret dari segala nilai-nilai
yang terdapat di dalam masyarakat.
 Sebuah standar/skala dari segala macam kategori
tingkah laku di kehidupan bermasyarakat.
Kesimpulan
• Norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan
perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu.
Norma akan berkembang seiring dengan kesepakatan-kesepakatan sosial
masyarakat, sering juga disebut dengan peraturan sosial. Norma
menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani
interaksi sosialnya. Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa
individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial
yang telah terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun agar hubungan di
antara manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib sebagaimana
yang diharapkan.
• Norma lahir karena adanya interaksi sosial dalam masyarakat.
Masyarakat yang berinteraksi membutuhkan aturan main, tata pergaulan
yang dapat mengatur mereka untuk mencapai suasana yang diharapkan,
yaitu tertib dan teratur. Untuk mencapainya, maka dibentuklah norma
sebagai pedoman yang dapat digunakan untuk mengatur pola perilaku dan
tata kelakuan yang akhirnya disepakati bersama oleh anggota kelompok
masyarakat tersebut.
Saran

Sebagai Penulis tentunya kami masih


menyadari jika makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan
memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber serta kritik yang membangun
dari para pembaca.
SENSITIVITAS SOSIAL
DALAM KEBIDANAN
"INTERAKSI SOSIAL”
DOSEN PEMBIMBING : ERNI YULIASTUTI, S.Si.T., M.Kes
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 8

01 02 03
NOR HALISA PRATIWI SRI NOVIA RANDA
HANDAYANI ACIN
MANGKOLE
P07124220046 P07124220054 P07124220048
LATAR BELAKANG

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih
dari satu, antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok. Guru mengajar
merupakan contoh interaksi sosial antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu kontak
sosial dan komunikasi sosial. Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Sedangkan komunikasi
sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial secara langsung apabila tanpa melalui perantara.
Misalnya A dan B bercakap-cakap termasuk contoh Interaksi sosial secara langsung. Sedangkan kalau A titip salam ke C
lewat B dan B meneruskan kembali ke A, ini termasuk contoh interaksi sosial tidak langsung.

Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti, identifikasi, simpati dan empati.
Imitasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor meniru orang lain. Sugesti adalah interaksi sosial yang didasari
oleh adanya pengaruh. Biasa terjadi dari yang tua ke yang muda, dokter ke pasien, guru ke murid atau bisa juga
dipengaruhi karena iklan. Indentifikasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor adanya individu yang
mengindentikkan (menjadi sama) dengan pihak yang lain. Contoh menyamakan kebiasaan pemain sepak bola
idolanya. Simpati adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor rasa tertarik atau kagum pada orang lain. Empati
adalah interaksi sosial yang disasari oleh faktor dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, lebih dari simpati.
Contoh tindakan membantu korban bencana alam. Interaksi sosial mensyaratkan adanya kontak sosial dan komunikasi
sosial. Kemudian membuat terjadinya proses sosial. Proses sosial dapat bersifat asosiatif dan disasosiatif. Asosiatif
meliputi akomodasi, difusi, asimilasi, akulturasi, kooperasi atau kerjasama (Intinya interaksi sosial yang baik-baik,
kerjasama, rukun, harmonis, serasa, dan lain-lain). Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi, dan kompetensi (Intinya
interaksi sosial yang tidak baik, penuh persaingan, perang dingin, bertengkar, dan lain-lain).
PEMBAHASAN :
1. Pengertian Interaksi Sosial
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya
Interaksi Sosial
3. Syarat-syarat Interaksi Sosial
4. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
5. Interaksi Sosial sebagai Wujud Status dan Peranan
Sosial
01
Pengertian Interaksi
Sosial
PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL

Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih dan masing-
masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam interaksi juga
lebih dari sekedar terjadi hubungan antara pihak- pihak yang terlibat, melainkan terjadi
saling mempengaruhi. Stimulasi dan tanggapan antara manusia.
a. Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Ahli :
Pengertian Interaksi Sosial Menurut Homans (dalam Ali, 2004: 87) mendefinisikan interaksi
sebagai suatu kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap
individu lain diberi ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh
individu lain yang menjadi pasangannya. Konsep yang dikemukakan oleh Homans ini
mengandung pengertian bahwa interaksi adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh
seseorang dalam interaksi merupakan suatu stimulus bagi tindakan individu lain yang
menjadi pasangannya.
b. Pengertian Interaksi sosial menurut Bonner
Interaksi sosial (dalam Ali, 2004) merupakan suatu hubungan antara dua orang atau lebih
individu, dimana kelakuan individu mempengaruhi, mengubah atau mempengaruhi
individu lain atau sebaliknya.
c. Pengertian Interaksi Sosial Menurut John Lewis Gillin
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial dinamis yang menyangkut
hubungan antarindividu, antara individu dan kelompok, atau antarkelompok.
Ciri – Ciri Interaksi Sosial :
Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain :

a. Jumlah pelakunya lebih b. Terjadinya komunikasi di antara


dari satu orang pelaku melalui kontak sosial

c. Mempunyai maksud atau d. Dilaksanakan melalui suatu


tujuan yang jelas pola sistem sosial tertentu
02
Faktor – Faktor yang Terjadi
Mempengaruhi Terjadinya
Interaksi Sosial
Faktor – Faktor yang Terjadi Mempengaruhi Terjadinya
Interaksi Sosial

Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada beberapa


faktor berikut ini.

a.Sugesti adalah pemberian pengaruh pandangan


seseorang kepada orang

b. Imitasi
Imitasi adalah tindakan atau usaha untuk meniru
tindakan orang lain sebagai tokoh idealnya.

c. Identifikasi
Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam
diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain.
Faktor – Faktor yang Terjadi Mempengaruhi Terjadinya Interaksi Sosial

d. Simpati
Simpati adalah suatu proses seseorang yang
merasa tertarik pada orang lain.

e. Empati
Empati adalah kemampuan mengambil atau
memainkan peranan secara efektif dan seseorang
atau orang lain dalam konsidi yang sebenar-
benarnya
f. Motivasi
Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh,
atau stimulus yang diberikan seorang individu
kepada individu yang lain
03
Syarat - Syarat Interaksi Sosial
Syarat-Syarat Interaksi Sosial

Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa adanya
dua syarat, yaitu kontak sosial dan komunikasi.

1. Kontak Sosial
Kontak sosial adalah hubungan masing-masing pihak dalam berinteraksi orang
dengan perorangan, perorangan dengan kelompok, kelompok dengan
kelompok. Kontak sosial bukan semata-mata tergantung dari tindakan, tetapi
juga tergantung terhadap sikap yang ditunjukan individu untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Kata “kontak” (contact) berasal
dari bahasa latin con atau cum yang artinya bersama-sama dan tangere yang
artinya menyentuh. Jadi, kontak berarti bersama-sama menyentuh. Dalam
pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui interaksi atau
hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan kontak sosial dengan pihak lain
tanpa menyentuhnya, misalnya bicara melalui telepon, radio, atau surat
elektronik. Oleh karena itu, hubungan fisik tidak menjadi syarat utama
terjadinya kontak. Kontak sosial memiliki sifat-sifat .
Syarat-Syarat Interaksi Sosial :

2. Komunikasi

Komunikasi adalah perilaku orang (pergerakan fisik,


sikap, perasaan-perasaan) yang ingin
disampaikan oleh orang lain yang bersangkutan
kemudian memberi reaksi terhadap reaksi orang
lain tersebut. Suatu kontak tidak akan terjadi
tanpa adanya komunikasi.

Komunikasi merupakan syarat terjadinya interaksi


sosial. Hal terpenting dalam komunikasi yaitu
adanya kegiatan saling menafsirkan perilaku dan
perasaan-perasaan yang disampaikan.
Ada lima unsur pokok dalam komunikasi.
04
Bentuk – Bentuk Interaksi Sosial
Bentuk – Bentuk Interaksi Sosial

1. Proses Asosiasi
2. Proses Disosiasi

Hubungan yang terjadi antar warga masyarakat berlangsung


sepanjang waktu. Rentang waktu yang panjang serta banyaknya
warga yang terlibat dalam hubungan antarwarga melahirkan
berbagai bentuk interaksi sosial. Dimana pun dan kapan pun
kehidupan sosial selalu diwarnai oleh dua kecenderungan yang
saling bertolak belakang. Di satu sisi manusia berinteraksi untuk
saling bekerja sama, menghargai, menghormati, hidup rukun, dan
bergotong royong. Di sisi lain, manusia berinteraksi dalam bentuk
pertikaian, peperangan, tidak adanya rasa saling memiliki, dan lain-
lain. Dengan demikian interaksi sosial mempunyai dua bentuk, yakni
interaksi sosial yang
mengarah pada bentuk penyatuan (proses asosiatif) dan mengarah
pada bentuk pemisahan (proses disosiatif).
1. Proses Asosiasi

Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial


yang menghasilkan kerja sama. Ada beberapa bentuk
interaksi sosial asosiatif, antara lain sebagai berikut.

a. Kerjasama (Cooperation)
b. Akomodasi (Accomodation)
c. Akulturasi
d. Asimilasi (assimilation)
1. Proses Disosiasi
Proses Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk
interaksi sosial yang menghasilkan sebuah perpecahan.
Ada beberapa bentuk interaksi sosial disosiatif, antara
lain sebagai berikut.

a. Persaingan (competition)
b. Kontravensi (contravention)
c. Konflik
05
Interaksi Sosial sebagai
Wujud Status dan Peranan
Sosial
Interaksi Sosial sebagai Wujud Status dan
Peranan Sosial

1) Kedudukan (Status) adalah posisi sosial yang merupakan


tempat di mana seseorang menjalankan kewajiban-kewajiban dan
berbagai aktivitas lain sekaligus merupakan tempat bagi seseorang
untuk menanamkan harapan-harapan.

2) Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan atau


status. Peranan adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain
dalam melaksanakan hal dan kewajiban sesuai dengan status yang
dimilikinya.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dipaparkan dapat
dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara dua
orang atau lebih dan masing-masing orang yang terlibat di
dalamnya memainkan peran secara aktif. Terdapat stimulus
dan tanggapan manusia.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi
sosial antara lain, sugesti, imitasi, identifikasi, simpati,
empati, motivasi.
3. Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial adalah kontak
sosial dan komunikasi.
4. Bentuk-bentuk interaksi sosial, antara lain proses asosiasi
dan proses disosiasi.
5. Interaksi sosial sebagai wujud status dan peranan sosial
Saran
Dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak akan lepas
dari kehidupan masyarakat, maka kita sebagai manusia
yang hidup bermasyarakan harus menyadari bahwa kita
hidup tidak mungkin sendirian. Untuk itu marilah kita
menjadi warga masyarakat yang baik dengan berinteraksi
antar individu dengan individu lain, antarindividu dengan
kelompok, bahkan kelompok dengan kelompok agar
terjalin persatuan dan kesatuan dalam kehidupan
masyarakat.
KONFLIK SOSIAL
Mengenai Sensitivitas Sosial Dalam
Kebidanan

Oleh Kelompok 10

Dosen Pengajar : Erni Yuliastuti .S.Si.T,. M.Kes


Anggota Kelompok
:
1. Reygina Tasya Kamila
2. Salisa Ananda Rizqa
3. Sebrina Damian Vinanti
Latar Belakang

Konflik adalah proses sosial yang terjadi ditengah-tengah masyarakat yang


disebabkan karena perbedaan dan kesalahpahaman antara individu maupun kelompok
masyarakat.Satu dengan individu atau kelompok masyarakat yang lainnya. Konflik yang
terjadi di Indonesia sangat beragam, utamanya konflik sosial, baik secara horizontal
maupun vertikal. Konflik sosial sendiri merupakan pertentangan antara individu maupun
kelompok dalam masyarakat untuk memperebutkan dan mempertentangkan berbagai hal
yang dianggap benar atau bernilai. Konflik bisa dialami siapa saja dalam kelompok atau
lapisan sosial masyarakat baik keluarga, dan masyarakat lokal, regional, nasional,
maupun global. Fenomena saat ini tidak jarang muncul konflik, bahkan di masyarakat
Jawa yang dikenal dengan budayanya yang lembut, sopan, toleran, dan rukun,
dibeberapa tempat juga mengalami konflik.
Tabel Pembahasan

Masalah dan
Pengertian
01 Konflik Sosial 04 contoh etika dan
moral terkait
konflik sosial

Dampak
Faktor-faktor yang
02 penyebab 05 terjadinya
konflik sosial

Solusi
Bentuk Konflik Penyelesaian
03 Sosial 06 Konflik Sosial
“Pengertian Konflik
Sosial” 01
Konflik adalah sebuah gejala sosial yang akan selalu hadir
dalam kehidupan bermasyarakat. Konflik bersifat inheren, yang
artinya konflik akan senantiasa ada dalam setiap ruang dan
waktu, di mana saja dan kapan saja. Dalam pandangan ini,
masyarakat merupakan arena konflik atau arena pertentangan
dan integrasi yang senantiasa berlangsung.

Konflik merupakan perbedaan atau pertentangan antar individu


atau kelompok sosial yang terjadi karena perbedaan
kepentingan, serta adanya usaha memenuhi tujuan dengan
jalan menentang pihak lawan disertai dengan ancaman atau
kekerasan. Menurut Soerjono Soekanto dalam Sosiologi; Suatu Pengantar
(2006).
Adapun definisi konflik menurut beberapa ahli
yaitu:

1. Menurut Webster istilah conflict dalam bahasa latinnya berarti suatu perkelahian,
peperangan atau perjuangan, yaitu berupa konfrontasi fisik antar beberapa pihak
(Pruit dan Rubin, 2009: 9).

2. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang disusun Poerwadarminta, konflik


berarti pertentangan atau percekcokan. Pertentangan sendiri muncul ke dalam
bentuk pertentangan ide maupun fisik antara dua belah pihak berseberangan (dalam
Novri Susan, 2009:4).

3. Pruitt dan Rubin mendefinisikan konflik sebagai sebuah persepsi mengenai


perbedaan kepentingan atau suatu kepercayaan beranggapan bahwa aspirasi pihak-
pihak yang berkonflik tidak dapat menemui titik temu yang sepaham (Pruitt dan
Rubin, 2009:9).
“ Faktor-faktor
02 Penyebab ”
Perbedaan Perbedaan
antara individu- kebudayaan
individu.

Perbedaan Perubahan
kepentingan sosial.
“ Bentuk Konflik
Sosial ”

03
1. Konflik Individual
6. Konflik intra
peran

2. Konflik Antarkelas
dan Antarkelompok 5. Konflik antar
Sosial peran

4. Konflik Politik
3. Konflik Rasial
If you want to modify this graph, click on it, follow the link, change the data and replace it.
“Masalah dan

04
Contoh Etika dan
Moral Terkait
Konflik Sosial”
A. Masalah etik moral yang mungkin terjadi dalam praktek
kebidanan :

1. Tuntutan etik adalah hal penting dalam 2. Untuk menjalankan praktik


kebidanan karena : kebidanan dengan baik dibutuhkan :

a. Bertanggung b. Bertanggung
a. Pengetahuan b. Pengetahuan
jawab atas jawab atas
klinik yang baik yang up to date
keputusan yang keputusan yang
dibuat diambil

c. Memahami issue
etik dalam pelayanan
kebidanan
3. Harapan Bidan dimasa depan :

a. Bidan dikatakan c. Bidan berada dalam posisi


profesional, apabila baik memfasilitasi klien dan
menerapkan etika dalam membutuhkan peningkatan
menjalankan praktik pengetahuan tentang etika untuk
kebidanan (Daryl Koehn, menerapkan dalam strategi
Ground of Profesional praktik kebidanan
Ethis, 1994)

b. Dengan memahami peran bidan


tanggung jawab profesionalisme bidan
terhadap pasien atau klien akan meningkat
B. Beberapa pembahasan masalah etik dalam kehidupan sehari hari adalah
sebagai berikut :

1. Persetujuan dalam proses melahirkan : 3. Masalah etik yang berhubungan


a. Memilih atau mengambil keputusan dengan profesi:
dalam a. Pengambilan keputusan dan
persalinan. penggunaan etik.
b. Kegagalan dalam proses persalinan. b. Otonomi bidan dan kode etik
4. Mengenai isu etik dalam
c. Pelaksanan USG dalam kehamilan. profesional.
pelayananan kebidanan
d. Konsep normal pelayanan c. Etik dalam penelitian kebidanan.
adalah berhubungan dengan
2.kebidanan.
Masalah etik yang berhubungan masalah-masalah
e. Bidan
dengan dan :pendidikan seks.
teknologi sebagai berikut:
a. Perawatan intensif pada bayi. a. Agama / kepercayaan.
b. Skreening (deteksi dini pada suatu b. Hubungan dengan pasien.
penyakit) bayi. c. Hubungan dokter dengan bidan.
c. ransplantasi organ. Pengambilan keputusan
Contoh Kasus :

Seorang ibu PP masuk kamar bersalin dalam keadaan inpartu. Sewaktu dilakukan
anamnesa dia mengatakan tidak mau di episiotomi. Sekarang ini pasen tersebut
berada dalam kala II dan kala II yang berlangsung agak lambat, tetapi ada
kemajuan. Perineum masih kaku dan tebal. Keadaan ini dijelaskan kepada ibu oleh
bidan, tetapi ibu tetap pada pendiriannya. Sementara waktu berjalan terus dan bjj
mulai menunjukkan keadaan yang tidak stabil/fetal distress dan ini mengharuskan
bidan untuk mempertimbangkan melakukan episiotomi, tetapi ibu tersebut tidak
menggubrisnya. Bidan berharap bayinya selamat. Sementara itu ada bidan yang
memberitahukan bahwa dia pernah melakukan hal ini tanpa persetujuan pasen untuk
melindungi bayinya. Jika bidan melakukan episiotomy tanpa persetujuan pasien
maka bidan akan dihadapkan dengan tuntutan hukum.
“ Dampak Konflik Sosial ” 05
A. Dampak Negatif

Ada beberapa akibat yang dapat ditimbulkan oleh adanya


pertentangan atau konflik (Soerjono Soekanto, 2006: 95-96), yakni:

1. Bertambahnya solidaritas in-group 2.Hancurnya atau retaknya kesatuan

Apabila suatu kelompok bertentangan kelompok Pecahnya persatuan dalam

dengan kelompok lain, maka kelompok apabila pertentangan dalam

solidaritas dalam kelompok tersebut satu kelompok itu terjadi.

akan bertambah erat.

3.Perubahan kepribadian para


5. Akomodasi, dominasi dan individu.
takluknya salah satu pihak.

4.Hancurnya harta benda dan jatuhnya


korban manusia
B. Dampak Positif

1. Menguatnya Solidaritas
Kelompok

2. Mencapai Kemajuan

3. Membentuk Kepribadian
06 “Solusi
Penyelesaian
Konflik Sosial”
Langkah-langkah penyelesaian masalah :

3. Memperluas
1. Melakukan penyelidikan
pandangan tentang 5. Kepekaan terhadap kebutuhan
yang memadai situasi orang lain

4. Kepekaan terhadap
2. Menggunakan sarana pekerjaan
ilmiah dan keterangan
para ahli
Terdapat beberapa cara untuk menyelesaikan konflik
(Soerjono Soekanto, 1990: 77-78), yaitu:

1. Coercion (Paksaan)
Penyelesaiannya dengan cara memaksa dan menekan
pihak lain agar menyerah.

2.Compromise(Kompromi)
Suatu cara dimana pihak-pihak yang terlibat saling
mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu
penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.

3. Arbitration(Arbitrasi)
Merupakan suatu cara untuk mencapai suatu
kesepakatan diantara kedua belah pihak.
4.Mediation(Penengahan)
Menggunakan mediator yang diundang untuk
menengahi sengketa. Mediator dapat membantu
mengumpulkan fakta, menjalin komunikasi yang
terputus, menjernihkan dan memperjelas masalah
serta melapangkan jalan untuk
pemecahan masalah secara terpadu.

5.Conciliation(Konsiliasi)
Merupakan suatu usaha untuk mempertemukan
keinginan- keinginan dari pihak-pihak yang
berselisih demi tercapainya suatu persetujuan
bersama.
Upaya yang dapat dilakukan bidan untuk menghindari
konflik antara lain:

Memberikan informasi yang lengkap pada ibu, jujur, tidak bias, dapat
01 dipahami oleh klien, menggunakan alternatif media dan paling baik
dilakukan secara tatap muka.
Pemegang kebijakan pelayanan kesehatan perlu merencanakan,
mengembangkan sumber daya, memonitor perkembangan standara
02 dan prosedur yang ada agar sesuai dengan perkembangan ilmu
penelitian dan teknologi serta dinamika sosial serta etika yang ada.

Bidan harus dapat membantu klien menggunakan hak otonomi nya


03
dalam memutuskan apa yang diinginkan dalam asuhan kebidanan yang
akan diterimanya.
Menjaga fokus asuhan berdasarkan bukti ilmiah
04 / base on evidence, dengan menekan konflik
serendah mungkin.

Tidak perlu takut kepada konflik tetapi menganggapnya


05 sebagai suatu kesempatan untuk saling berbagi, dan
melakukan penilaian ulang yang objektif, bermitra
dengan ibu dan keluarga.
Kesimpulan
Keberagaman budaya Indonesia memperlihatkan
bahwa semua warganya mampu hidup berdampingan
satu sama lain tanpa memandang perbedaan. Oleh
karena itu, dengan pandangan hidup yang
jelas, suatu bangsa akan terarah pada tujuan hidup
yang lebih baik.. Konflik sosial sendiri merupakan
pertentangan antara individu maupun kelompok
dalam masyarakat untuk memperebutkan dan
mempertentangkan berbagai hal yang dianggap
benar atau bernilai.
Saran

Penyebab dan faktor-faktor yang dapat


menyebabkan konflik sangat beragam oleh
karena itu diperlukan benteng toleransi yang
sangat besar untuk meminimalisir perbedaan
yang ada sehingga dapat mengurangi
terjadinya konflik tersebut.
SOSIO-
ANTROPOLOGI
PERUBAHAN SOSIAL

KELAS : 1A
Dosen Pembimbing :

Erni yuliastuti, S.Si.T ., M.Kes


DISUSUN OLEH KELOMPOK 11 :

Septi Rizhadiani ( P07124220063 )

Shirera Triana Putri ( P07124220064 )

Suci Rahma Damayanti ( P07124220067 )


1. Definisi dari perubahan sosial
dalam masyarakat
2. Pendapat para ahli tentang
perubahan sosial
3. Tipe-tipe dari perubahan

MATERI sosial

PEMBAHASAN 4. Perubahan sosial yang terjadi


di lingkungan
5. Perubahan sosial budaya yang
berkaitan dengan praktek
kebidanan
Definis Perubahan Sosial
Perubahan sosial merupakan salah satu kajian sosiologi yang paling
dinamis, hal ini dikarenakan perubahan selalu terjadi dan terkadang tidak bisa
dihindari. Perubahan sosial berbeda dengan perubahan lainnya. Yang menjadi
pembeda perubahan sosial dengan perubahan lainnya adalah perubahan sosial
menekankan perubahan yang terjadi pada aspek kultural atau budaya serta aspek
struktural ( struktur masyarakat ), dan dampaknya terhadap kehidupan sosial.

Perubahan sosial dapat dikatakan sebagai suatu perubahan dari gejala-


gejala sosial yang ada pada masyarakat, dari yang bersifat individual sampai yang
lebih kompleks. Perubahan sosial dapat dilihat dari segi terganggunya
kesinambungan di antara kesatuan sosial walaupun keadaannya relatif kecil.
Perubahan ini meliputi struktur, fungsi, nilai, norma, pranata, dan semua aspek
yang dihasilkan dari interaksi antarmanusia, organisasi atau komunitas, termasuk
perubahan dalam hal budaya.
Perubahan sosial terbagi atas dua wujud sebagai berikut

1) Perubahan dalam arti kemajuan (progress) atau menguntungkan.

2) Perubahan dalam arti kemunduran (regress) yaitu yang membawa pengaruh


kurang menguntungkan bagi masyarakat.

Selain adanya faktor yang menyebabkan terjadinya


perubahan sosial, adapula faktor yang mendorong dan
juga menghambat perubahan sosial.
FAKTOR YANG MENDORONG TERJADINYA
PERUBAHAN

1) Kontak dengan kebudayaan lain

2) Sistem pendidikan yang lebih maju

3) Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju

4) Toleransi

5) Sistem lapisan masyarakat yang terbuka

6) Penduduk yang heterogen

7) Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu

8) Orientasi ke muka, dan juga nilai meningkatkan taraf hidup.


Faktor yang menghambat terjadinya perubahan soaial

1) Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain

2) Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat

3) Sikap masyarakat yang tradisionalistis

4) Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat

5) Rasa takut akan terjadinya kegoyahan kebudayaan

6) Prasangka terhadap hal-hal yang baru

7) Hambatan ideologis

8) Kebiasaan dan nilai pasrah.


Pendapat
Beberapa Ahli
Tentang
Perubahan Sosial
1 2
William F. Ogburn (1964), Mac Iver (1937: 272),

Mengemukakan bahwa ruang Mengartikan bahwa perubahan


lingkup perubahan sosial meliputi sosialsebagai perubahan dalam hubungan
unsur-unsur kebudayaan material sosial (perubahan yangdikehendaki dan
dan immaterial, yang ditekankan perubahan yang tidak dikehendaki)
pada pengaruh besar unsur-unsur atausebagai perubahan terhadap
kebudayaan material terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
unsur-unsur immaterial.
3 4
Gillin dan Gillin (1957: 279),
Sugihen (1982),
Mengartikan perubahan social
Mengkaitkan perubahan sosial dengan
adalah suatu variasi dari cara hidup
beberapa kata lain yang merujuk pada
yang telah diterima, baikkarena
proses sosial yang sama, seperti :
perubahan-perubahan kondisi
industrialisasi, modernisasi, dan
geografis, kebudayaan material,
pembangunan.
komposisi penduduk, dan ideologi
maupun karena adanya difusi
ataupun penemuan-penemuan baru
dalam masyarakat
Tipe-Tipe
Perubahan Sosial

Perubahan sosial dapat terjadi dalam segala bidang yang


wujudnya dapat dibagi menjadi beberapa bentuk.

NEXT
Beberapa bentuk perubahan sosial menurut Soekanto,
yaitu sebagai berikut :

1. Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat.


Perubahan terjadi secara lambat akan mengalami rentetan perubahan
yang saling berhubungan dalam jangka waktu yang cukup lama. Perkembangan
perubahan ini termasuk dalam evolusi. Perubahan secara evolusi dapat diamati
berdasarkan batas waktu yang telah lampau sebagai patokan atau tahap awal
sampai masa sekarang yang sedang berjalan. Adapun penentuan kapan perubahan
tersebut terjadi, bergantung pada orang yang bersangkutan.
Perubahan sosial yang terjadi secara cepat mengubah dasar atau sendi-
sendi pokok kehidupan masyarakat, perubahan itu dinamakan revolusi. Contohnya,
Revolusi Industri di Eropa. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan besar-
besaran dalam proses produksi barang-barang industri. Contoh lain Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia yang mengubah tatanan kenegaraan dan sistem
pemerintahan NKRI.
2. Perubahan yang Pengaruhnya Kecil dan Perubahan yang Pengaruhnya Besar

Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang memengaruhi


unsur-unsur kehidupan masyarakat. Akan tetapi, perubahan ini dianggap tidak
memiliki arti yang penting dalam struktur sosial. Contohnya, perubahan mode
pakaian yang tidak melanggar nilai sosial. Perubahan yang pengaruhnya besar
adalah perubahan yang dapat memengaruhi lembaga-lembaga yang ada pada
masyarakat. Misalnya, perubahan sistem pemerintahan yang memengaruhi
tatanan kenegaraan suatu bangsa.
3. Perubahan yang Dikehendaki dan Perubahan yang Tidak Dikehendaki

Perubahan yang dikehendaki (intended-change) atau disebut juga


perubahan yang direncanakan (planned-change) merupakan perubahan yang
memang telah direncanakan sebelumnya terutama oleh pihak yang memiliki
wewenang untuk mengeluarkan kebijaksanaan. Misalnya, penerapan program
Keluarga Berencana (KB) untuk membentuk keluarga kecil yang sejahtera dan
menurunkan angka pertumbuhan penduduk.
Perubahan yang tidak dikehendaki (unintended-change) atau disebut
juga perubahan yang tidak direncanakan (unplanned-change) umumnya beriringan
dengan perubahan yang dikehendaki. Misal nya adanya pembuatan jalan baru yang
melalui suatu desa maka sumber alam desa akan mudah dipasar kan kekota.
Dengan demikian, tingkat kesejahteraan penduduk desaa kan meningkat.
Meskipun begitu lancarnya hubungan desa dengan kota menyebabkan mudahnya
penduduk desa melakukan urbanisasi dan masuknya budaya kota terutama yang
bersifat negatif, seperti mode yang dipaksakan, minuman keras, VCD porno, dan
keinginan penduduk desa untuk memiliki barang-barang mewah.
PERUBAHAN SOSIAL
YANG TERJADI
DI LINGKUNGAN
MASYARAKAT
1 Perubahan Jumlah Penduduk

Sekarang ini banyak


sekali perilaku yang 2 Perubahan Kualitas Penduduk
menunjukkan perubahan
sosial yang terjadi dalam 3 Perubahan Sistem Pemerintahan
lingkungan masyarakat.
Terjadi berbagai macam
perubahan sosial, seperti 4 Perubahan Mata Pencaharian
:

5 Perubahan Gaya Hidup

6 Perubahan karena Adanya


Teknologi
7 Perubahan Budaya
Perubahan Sosial
Budaya yang Berkaitan
dengan Praktek
Kebidanan
1. ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA SETIAP
TRIMESTER KEHAMILAN
1. Masih banyak ibu-ibu yang menganggap kehamilan sebagai hal yang biasa,
hal alamiah dan kodrati – tidak perlu ANC – tidak terdeteksinya factor-
factor resiko tinggi – rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya
informasi
2. Faktor nikah diusia muda yang masih banyak dijumpai didaerah pedesaan
3. Preferensi terhadap jenis kelamin anak khususnya pada beberapa suku
yang menyebabkan istri mengalami kehamilan berturut-turut dalam jangka
waktu yang relative pendek – resti
4. Masalah gizi - kepercayaan dan pantangan-pantangan terhadap beberapa
makanan - berdampak negative terhadap kesehatan ibu dan janin.

• Didaerah pedesaan masih banyak ibu hamil yang mempercayai


dukun beranak untuk menolong persalinan yang biasanya dilakukan
dirumah.
2. ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA SETIAP
TRIMESTER KEHAMILAN

Masa nifas dilarang makan telur, daging, udang, ikan laut dan lele,
keong, daun lembayung, buah pare, nenas, gula merah, dan makanan yang
berminyak.
Setelah melahirkan atau setelah operasi hanya boleh makan tahu dan
tempe tanpa garam, ngayep dilarang banyak makan dan minum, makanan harus
disangan/dibakar.
 Masa nifas dilarang tidur siang.
 Masa nifas /saat menyusui setelah waktunya Maghrib harus puasa tidak
makan makanan yang padat.
 Masa nifas tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari.
 Ibu setelah melahirkan dan bayinya harus dipijat/ diurut, diberi pilis /
lerongan dan tapel.
1. Dibedong agar kaki tidak bengkok.
Ternyata di bedong bisa membuat peredaran darah bayi menjadi
terganggu, kerja jantung akan lebih berat memompa darah, akibatnya bayi
akan sering sakit di daerah paru-paru dan jalan nafasnya. Selain itu dibedong
akan menghambat perkembangan motorik si bayi karena tidak ada kesempatan
3. ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG BERKAITAN
untuk bergerak.
DENGAN BAYI BARU LAHIR
2. Menggunting bulumata agar lentik
Memotong bulu mata bisa mengurangi fungsinya untuk melindungi mata
dari benda-benda asing. Panjang pendeknya bulu mata sudah menjadi bawaan
dari bayi itu sendiri.
3. Jangan menyusui bayi jika bunda sedang sakit
Saat ibu sedang sakit tubuh si ibu akan menghasilkan sistem kekebalan
tubuh yang lebih banyak dan akan ikut kedalam asi yang jika di minum si bayi akan
meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya. Yang tidak boleh adalah menyusui bayi
saat sakit tanpa ada pelindung untuk anda, contohnya pakailah masker penutup
mulut dan hidung saat anda flu karena akan memularkan penyakit, jadi bukan
karena ASI nya.

4. Beri setetes kopi agar bayi tidak step (kejang)


Pemberian kopi pada bayi jelas berbahaya karena mengandung kafein
yang akan memacu denyut jantungnya bekerja lebih cepat.
3. Jangan menyusui bayi jika bunda sedang sakit
Saat ibu sedang sakit tubuh si ibu akan menghasilkan sistem kekebalan
tubuh yang lebih banyak dan akan ikut kedalam asi yang jika di minum si bayi
akan meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya. Yang tidak boleh adalah
menyusui bayi saat sakit tanpa ada pelindung untuk anda, contohnya pakailah
masker penutup mulut dan hidung saat anda flu karena akan memularkan
penyakit, jadi bukan karena ASI nya.

4. Beri setetes kopi agar bayitidak step (kejang)


Pemberian kopi pada bayi jelas berbahaya
karena mengandung kafein yang akan memacu denyut
jantungnya bekerja lebih cepat.
6. Jangan memeras kencang-kencang saat mencuci baju bayi

Bayi akan gelisah tidurnya. Jika dipikir secara logika jelas


tidak masuk akal, mungkin bayi gelisah saat tidur karena dia pipis,
pub, gerah, atau ada faktor lain.
Kesimpulan

Perubahan sosial dapat dikatakan sebagai suatu perubahan dari


gejala-gejala sosial yang ada pada masyarakat, dari yang bersifat individual
sampai yang lebih kompleks. Perubahan sosial dapat bergerak kearah suatu
kemajuan, dalam hal ini masyarakat akan berkembang. Sebaliknya, perubahan
sosial juga dapat menyebabkan kehidupan masyarakat mengalami kemunduran.
Banyak ahli yang mengungkapkan pendapatnya mengenai perubahan
sosial. Diantaranya William F. Ogburn, Selo Soemardjan, Ferdinand Toennies,
Gillin dan Gillin, dan masih banyak ahli lainnya. Salah satu pandangan yang
paling dikenal oleh masyarakat yaitu pendapat Selo Soemardjan (1962: 379)
yang merumuskan perubahan sosial sebagai segala perubahan pada lembaga-
lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem
sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Ada tiga (3) bentuk atau tipe perubahan sosial. Tipe-tipe tersebut
adalah : perubahan lambat dan perubahan cepat, perubahan yang dikehendaki
dan perubahan yang tidak dikehendaki, dan perubahan yang pengaruhnya kecil
SAMBUNGAN
dan perubahan yang pengaruhnya besar.
Perubahan sosial yang terjadi di lingkungan saya adalah sebagai
berikut : perubahan jumlah penduduk, perubahan gaya hidup, perubahan mata
pencaharian, perubahan kualitas penduduk, perubahan peraturan, perubahan
karena adanya teknologi, dan perubahan budaya.

NEXT
Saran

Karena masyarakat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi


terjadinya perubahan sosial, maka :
1. Sebaiknya masyarakat mendukung perubahan kearah kemajuan dan juga
ikut berperan aktif untuk mewujudkan masyarakat yang berkembang untuk
lebih maju.
2. Walaupun sudah terjadi perubahan (perkembangan zaman), sebaiknya warga
masyarakat tidak melupakan kebudayaan peninggalan nenek moyang dan
sebaiknya melestarikan kebudayaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai