DOSEN PEMBIMBING :
IBU ERNI YULIASTUTI, S.SI.T ., M.KES
KELOMPOK 7:
NADIA RAHIMA RAHMAH (P07124220039)
NANI (P07124220040)
NONA (P07124220043)
Latar Belakang
Macam-macam
dari norma
sosial
02 Proses terbentuknya norma 04 Fungsi dan peranan dari
sosial
norma sosial
Ciri-ciri dari
norma sosial
01
Pengertian
Norma Sosial
Pengertian Norma Sosial Menurut Para Ahli
E. Utrecht
Antony Giddens Bellebaum
Norma merupakan segala himpunan
Norma ini merupakan suatu alat petunjuk hidup yang mengatur
Norma merupakan
untuk mengatur tiap-tiap individu mengenai segala macam bentuk tata
prinsip/aturan yang jelas, tertib, di suatu masyarakat/bangsa yang
di dalam masyarakat, supaya
nyata serta konkret yang bertindak serta juga berperilaku yang mana peraturan itu harus ditaati
harus diperhatikan oleh tiap- sesuai dengan sikap serta oleh tiap-tiap masyarakat. Serta bila
tiap masyarakat. keyakinan tertentu dan yang melanggar maka akan terdapat suatu
berlaku di dalam masyarakat. tindakan dari pemerintah.
FOUR COLUMNS
Dengan membaca dari pengertian norma sosial dari para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa: Norma
sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan
wilayah tertentu. Norma akan berkembang seiring dengan kesepakatan-kesepakatan sosial masyarakatnya,
sering juga disebut dengan peraturan sosial. Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam
menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu
kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun
agar hubungan di antara manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib sebagaimana yang diharapkan.
Norma sosial tidak boleh dilanggar. Siapa pun yang melanggar norma atau tidak bertingkah laku sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam norma itu, akan memperoleh hukuman. Misalnya, bagi siswa yang
terlambat dihukum tidak boleh masuk kelas, bagi siswa yang mencontek pada saat ulangan tidak boleh
meneruskan ulangan. Sanksi yang diterapkan oleh norma ini membedakan norma dengan produk sosial lainnya
seperti budaya dan adat. Ada atau tidak adanya norma diperkirakan mempunyai dampak dan pengaruh atas
bagaimana seseorang berperilaku.
Norma merupakan hasil buatan manusia sebagai makhluk sosial. Pada awalnya, aturan ini dibentuk
secara tidak sengaja. Lama-kelamaan norma-norma itu disusun atau dibentuk secara sadar. Norma dalam
masyarakat berisis tata tertib, aturan, dan petunjuk standar perilaku yang pantas atau wajar.
02
proses terbentuknya norma
sosial
ciri-ciri dari norma sosial
proses terbentuknya norma sosial
Contoh:
b. Kebiasaan (folkways)
• a. Cara (usage)
Kebiasaan merupakan suatu bentuk
• Cara adalah suatu bentuk perbuatan berulang-ulang dengan bentuk yang
perbuatan tertentu yang dilakukan sama yang dilakukan secara sadar dan mempunyai
individu dalam suatu masyarakat tujuan-tujuan jelas dan dianggap baik dan benar.
tetapi tidak secara terus-menerus.
Contoh: Memberi hadiah kepada orang-orang
• Contoh: cara makan yang yang berprestasi dalam suatu kegiatan atau
wajar dan baik apabila tidak kedudukan, memakai baju yang bagus pada waktu
mengeluarkan suara seperti hewan. pesta.
c. Fashion (mode)
Biasanya disebut juga dengan istilah mode. Norma ini berupa perilaku
meniru penampilan atau tampakan luar. Tampakan luar yang menjadi
Contoh :
Pengertian norma .
Macam- macam contoh Salah satu kebiasaan melakukan
kebiasaan atau habit
norma kebiasaan acara Selamatan atau doa tertentu
adalah ketentuan dan
bagi anak yang baru dilahirkan
pedoman yang
dihasilkan dari . Aktivitas mudik atau pulang ke
01 02 03
NOR HALISA PRATIWI SRI NOVIA RANDA
HANDAYANI ACIN
MANGKOLE
P07124220046 P07124220054 P07124220048
LATAR BELAKANG
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih
dari satu, antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok. Guru mengajar
merupakan contoh interaksi sosial antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu kontak
sosial dan komunikasi sosial. Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Sedangkan komunikasi
sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial secara langsung apabila tanpa melalui perantara.
Misalnya A dan B bercakap-cakap termasuk contoh Interaksi sosial secara langsung. Sedangkan kalau A titip salam ke C
lewat B dan B meneruskan kembali ke A, ini termasuk contoh interaksi sosial tidak langsung.
Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti, identifikasi, simpati dan empati.
Imitasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor meniru orang lain. Sugesti adalah interaksi sosial yang didasari
oleh adanya pengaruh. Biasa terjadi dari yang tua ke yang muda, dokter ke pasien, guru ke murid atau bisa juga
dipengaruhi karena iklan. Indentifikasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor adanya individu yang
mengindentikkan (menjadi sama) dengan pihak yang lain. Contoh menyamakan kebiasaan pemain sepak bola
idolanya. Simpati adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor rasa tertarik atau kagum pada orang lain. Empati
adalah interaksi sosial yang disasari oleh faktor dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, lebih dari simpati.
Contoh tindakan membantu korban bencana alam. Interaksi sosial mensyaratkan adanya kontak sosial dan komunikasi
sosial. Kemudian membuat terjadinya proses sosial. Proses sosial dapat bersifat asosiatif dan disasosiatif. Asosiatif
meliputi akomodasi, difusi, asimilasi, akulturasi, kooperasi atau kerjasama (Intinya interaksi sosial yang baik-baik,
kerjasama, rukun, harmonis, serasa, dan lain-lain). Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi, dan kompetensi (Intinya
interaksi sosial yang tidak baik, penuh persaingan, perang dingin, bertengkar, dan lain-lain).
PEMBAHASAN :
1. Pengertian Interaksi Sosial
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya
Interaksi Sosial
3. Syarat-syarat Interaksi Sosial
4. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
5. Interaksi Sosial sebagai Wujud Status dan Peranan
Sosial
01
Pengertian Interaksi
Sosial
PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL
Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih dan masing-
masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam interaksi juga
lebih dari sekedar terjadi hubungan antara pihak- pihak yang terlibat, melainkan terjadi
saling mempengaruhi. Stimulasi dan tanggapan antara manusia.
a. Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Ahli :
Pengertian Interaksi Sosial Menurut Homans (dalam Ali, 2004: 87) mendefinisikan interaksi
sebagai suatu kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap
individu lain diberi ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh
individu lain yang menjadi pasangannya. Konsep yang dikemukakan oleh Homans ini
mengandung pengertian bahwa interaksi adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh
seseorang dalam interaksi merupakan suatu stimulus bagi tindakan individu lain yang
menjadi pasangannya.
b. Pengertian Interaksi sosial menurut Bonner
Interaksi sosial (dalam Ali, 2004) merupakan suatu hubungan antara dua orang atau lebih
individu, dimana kelakuan individu mempengaruhi, mengubah atau mempengaruhi
individu lain atau sebaliknya.
c. Pengertian Interaksi Sosial Menurut John Lewis Gillin
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial dinamis yang menyangkut
hubungan antarindividu, antara individu dan kelompok, atau antarkelompok.
Ciri – Ciri Interaksi Sosial :
Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain :
b. Imitasi
Imitasi adalah tindakan atau usaha untuk meniru
tindakan orang lain sebagai tokoh idealnya.
c. Identifikasi
Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam
diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain.
Faktor – Faktor yang Terjadi Mempengaruhi Terjadinya Interaksi Sosial
d. Simpati
Simpati adalah suatu proses seseorang yang
merasa tertarik pada orang lain.
e. Empati
Empati adalah kemampuan mengambil atau
memainkan peranan secara efektif dan seseorang
atau orang lain dalam konsidi yang sebenar-
benarnya
f. Motivasi
Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh,
atau stimulus yang diberikan seorang individu
kepada individu yang lain
03
Syarat - Syarat Interaksi Sosial
Syarat-Syarat Interaksi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa adanya
dua syarat, yaitu kontak sosial dan komunikasi.
1. Kontak Sosial
Kontak sosial adalah hubungan masing-masing pihak dalam berinteraksi orang
dengan perorangan, perorangan dengan kelompok, kelompok dengan
kelompok. Kontak sosial bukan semata-mata tergantung dari tindakan, tetapi
juga tergantung terhadap sikap yang ditunjukan individu untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Kata “kontak” (contact) berasal
dari bahasa latin con atau cum yang artinya bersama-sama dan tangere yang
artinya menyentuh. Jadi, kontak berarti bersama-sama menyentuh. Dalam
pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui interaksi atau
hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan kontak sosial dengan pihak lain
tanpa menyentuhnya, misalnya bicara melalui telepon, radio, atau surat
elektronik. Oleh karena itu, hubungan fisik tidak menjadi syarat utama
terjadinya kontak. Kontak sosial memiliki sifat-sifat .
Syarat-Syarat Interaksi Sosial :
2. Komunikasi
1. Proses Asosiasi
2. Proses Disosiasi
a. Kerjasama (Cooperation)
b. Akomodasi (Accomodation)
c. Akulturasi
d. Asimilasi (assimilation)
1. Proses Disosiasi
Proses Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk
interaksi sosial yang menghasilkan sebuah perpecahan.
Ada beberapa bentuk interaksi sosial disosiatif, antara
lain sebagai berikut.
a. Persaingan (competition)
b. Kontravensi (contravention)
c. Konflik
05
Interaksi Sosial sebagai
Wujud Status dan Peranan
Sosial
Interaksi Sosial sebagai Wujud Status dan
Peranan Sosial
Oleh Kelompok 10
Masalah dan
Pengertian
01 Konflik Sosial 04 contoh etika dan
moral terkait
konflik sosial
Dampak
Faktor-faktor yang
02 penyebab 05 terjadinya
konflik sosial
Solusi
Bentuk Konflik Penyelesaian
03 Sosial 06 Konflik Sosial
“Pengertian Konflik
Sosial” 01
Konflik adalah sebuah gejala sosial yang akan selalu hadir
dalam kehidupan bermasyarakat. Konflik bersifat inheren, yang
artinya konflik akan senantiasa ada dalam setiap ruang dan
waktu, di mana saja dan kapan saja. Dalam pandangan ini,
masyarakat merupakan arena konflik atau arena pertentangan
dan integrasi yang senantiasa berlangsung.
1. Menurut Webster istilah conflict dalam bahasa latinnya berarti suatu perkelahian,
peperangan atau perjuangan, yaitu berupa konfrontasi fisik antar beberapa pihak
(Pruit dan Rubin, 2009: 9).
Perbedaan Perubahan
kepentingan sosial.
“ Bentuk Konflik
Sosial ”
03
1. Konflik Individual
6. Konflik intra
peran
2. Konflik Antarkelas
dan Antarkelompok 5. Konflik antar
Sosial peran
4. Konflik Politik
3. Konflik Rasial
If you want to modify this graph, click on it, follow the link, change the data and replace it.
“Masalah dan
04
Contoh Etika dan
Moral Terkait
Konflik Sosial”
A. Masalah etik moral yang mungkin terjadi dalam praktek
kebidanan :
a. Bertanggung b. Bertanggung
a. Pengetahuan b. Pengetahuan
jawab atas jawab atas
klinik yang baik yang up to date
keputusan yang keputusan yang
dibuat diambil
c. Memahami issue
etik dalam pelayanan
kebidanan
3. Harapan Bidan dimasa depan :
Seorang ibu PP masuk kamar bersalin dalam keadaan inpartu. Sewaktu dilakukan
anamnesa dia mengatakan tidak mau di episiotomi. Sekarang ini pasen tersebut
berada dalam kala II dan kala II yang berlangsung agak lambat, tetapi ada
kemajuan. Perineum masih kaku dan tebal. Keadaan ini dijelaskan kepada ibu oleh
bidan, tetapi ibu tetap pada pendiriannya. Sementara waktu berjalan terus dan bjj
mulai menunjukkan keadaan yang tidak stabil/fetal distress dan ini mengharuskan
bidan untuk mempertimbangkan melakukan episiotomi, tetapi ibu tersebut tidak
menggubrisnya. Bidan berharap bayinya selamat. Sementara itu ada bidan yang
memberitahukan bahwa dia pernah melakukan hal ini tanpa persetujuan pasen untuk
melindungi bayinya. Jika bidan melakukan episiotomy tanpa persetujuan pasien
maka bidan akan dihadapkan dengan tuntutan hukum.
“ Dampak Konflik Sosial ” 05
A. Dampak Negatif
1. Menguatnya Solidaritas
Kelompok
2. Mencapai Kemajuan
3. Membentuk Kepribadian
06 “Solusi
Penyelesaian
Konflik Sosial”
Langkah-langkah penyelesaian masalah :
3. Memperluas
1. Melakukan penyelidikan
pandangan tentang 5. Kepekaan terhadap kebutuhan
yang memadai situasi orang lain
4. Kepekaan terhadap
2. Menggunakan sarana pekerjaan
ilmiah dan keterangan
para ahli
Terdapat beberapa cara untuk menyelesaikan konflik
(Soerjono Soekanto, 1990: 77-78), yaitu:
1. Coercion (Paksaan)
Penyelesaiannya dengan cara memaksa dan menekan
pihak lain agar menyerah.
2.Compromise(Kompromi)
Suatu cara dimana pihak-pihak yang terlibat saling
mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu
penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
3. Arbitration(Arbitrasi)
Merupakan suatu cara untuk mencapai suatu
kesepakatan diantara kedua belah pihak.
4.Mediation(Penengahan)
Menggunakan mediator yang diundang untuk
menengahi sengketa. Mediator dapat membantu
mengumpulkan fakta, menjalin komunikasi yang
terputus, menjernihkan dan memperjelas masalah
serta melapangkan jalan untuk
pemecahan masalah secara terpadu.
5.Conciliation(Konsiliasi)
Merupakan suatu usaha untuk mempertemukan
keinginan- keinginan dari pihak-pihak yang
berselisih demi tercapainya suatu persetujuan
bersama.
Upaya yang dapat dilakukan bidan untuk menghindari
konflik antara lain:
Memberikan informasi yang lengkap pada ibu, jujur, tidak bias, dapat
01 dipahami oleh klien, menggunakan alternatif media dan paling baik
dilakukan secara tatap muka.
Pemegang kebijakan pelayanan kesehatan perlu merencanakan,
mengembangkan sumber daya, memonitor perkembangan standara
02 dan prosedur yang ada agar sesuai dengan perkembangan ilmu
penelitian dan teknologi serta dinamika sosial serta etika yang ada.
KELAS : 1A
Dosen Pembimbing :
MATERI sosial
4) Toleransi
7) Hambatan ideologis
NEXT
Beberapa bentuk perubahan sosial menurut Soekanto,
yaitu sebagai berikut :
Masa nifas dilarang makan telur, daging, udang, ikan laut dan lele,
keong, daun lembayung, buah pare, nenas, gula merah, dan makanan yang
berminyak.
Setelah melahirkan atau setelah operasi hanya boleh makan tahu dan
tempe tanpa garam, ngayep dilarang banyak makan dan minum, makanan harus
disangan/dibakar.
Masa nifas dilarang tidur siang.
Masa nifas /saat menyusui setelah waktunya Maghrib harus puasa tidak
makan makanan yang padat.
Masa nifas tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari.
Ibu setelah melahirkan dan bayinya harus dipijat/ diurut, diberi pilis /
lerongan dan tapel.
1. Dibedong agar kaki tidak bengkok.
Ternyata di bedong bisa membuat peredaran darah bayi menjadi
terganggu, kerja jantung akan lebih berat memompa darah, akibatnya bayi
akan sering sakit di daerah paru-paru dan jalan nafasnya. Selain itu dibedong
akan menghambat perkembangan motorik si bayi karena tidak ada kesempatan
3. ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG BERKAITAN
untuk bergerak.
DENGAN BAYI BARU LAHIR
2. Menggunting bulumata agar lentik
Memotong bulu mata bisa mengurangi fungsinya untuk melindungi mata
dari benda-benda asing. Panjang pendeknya bulu mata sudah menjadi bawaan
dari bayi itu sendiri.
3. Jangan menyusui bayi jika bunda sedang sakit
Saat ibu sedang sakit tubuh si ibu akan menghasilkan sistem kekebalan
tubuh yang lebih banyak dan akan ikut kedalam asi yang jika di minum si bayi akan
meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya. Yang tidak boleh adalah menyusui bayi
saat sakit tanpa ada pelindung untuk anda, contohnya pakailah masker penutup
mulut dan hidung saat anda flu karena akan memularkan penyakit, jadi bukan
karena ASI nya.
NEXT
Saran