Di susun oleh :
PUTRI LUTFIATUL ULUM
NIM : 170103070
Bagian depan dan belakang kepala dan leher setara dengan 9% dari luas
permukaan tubuh.
Bagian depan dan belakang masing-masing lengan dan tangan setara dengan 9%
dari luas permukaan tubuh.
Dada setara dengan 9% dan perut setara dengan 9% dari luas permukaan tubuh.
Punggung atas setara dengan 9% luas permukaan tubuh dan punggung bawah
setara dengan 9% dari luas permukaan tubuh.
Bagian depan dan belakang masing-masing kaki dan kaki yang setara dengan 18%
dari luas permukaan tubuh.
Daerah selangkangan setara dengan 1% dari luas permukaan tubuh.
Bila mungkin tidak terbentuk beberapa jam setelah cedera ,dan luka bakar
pada mulannya tambapk seperti luka bakar derajat I .
Bila mungkin tidak terbentuk beberapa jam setelah cedera, dan luka bakar
pada mulanya tampak seperti luka bakar derajat I dan mungkin
terdiagnosa sebagai derajat II superficial setelah 12-24 jam .
2) Derajat II dalam (Deep)
Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis
Organ-organ kulit seperti folikel-folikel rambut, kelenjar keringat ,kelenjar
sabesea sebagian besar masih utuh.
Penyembuhan terjadi lebih kama tertanggung biji epitel yang tersisa.
Juga dijumpai pula akan tetapi permukaan luka biasanya tanpak berwarna
merah muda dan putih segera setelah terjadi cedera kerena variasi suplay darh
dermis (daerah yang berwarna putih mengindetifikasi alian darah yang sedikit
atau tidak ada sma sekali, daerah yang berwarna marah muda
mengindikasikan masih ada beberapa aliran darah).
3) Luka bakar derajat III (Full Thickness burn)
Kerusakan meliputi seluruh teal dermis dermis dan lapiasan lebih dalam,
tidak dijumpai pula, apendises kulit rusak, kulit yang terbakar berwarna putih dan
pucat. Karena kering, letaknya lebih rendah dibandingkan kulit sekitar. Terjadi
koagulasi protein pada epidermis yang dikenal sebagai scar, tidak dijumpai rasa
nyri dan hilang sensasi oleh karen ujung-ujung syaraf sensorik mengalami
krusakan atau kematian.
4) Luka bakar derajat IV
Luka full thickness yang telah mencapai lapisan otot,tendon dan tulang
dengan adanya kerusakan yang luas. Kerusakan meliputi seluruh dermis,organ-
organ klit seperti folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat
mengalami kerusakan ,tidak dijumpai bila, kulit yang terbakarberwarna abu-abu
pucat, terletak lebih rendah dibandingkan kulit sekitar,terjadi koagulasi protein
pada epidermis dan dermis yang dikenal secar ,tidak dijumpai rasa nyeri dan
hilang sensori karena ujung-ujung syaraf sensorik mengalami kerusakan atau
kematian.
b. Derajat 2
Terkena pada lapisan epidermis dan sebagian dermis, terbentuk bulla (apabila
pecah tampak kemerahan) , sedikit udem, dan terasa sangat nyeri.
c. Derajat 3
Seluruh lapisan kulit terkena, lesi tampak pucat, warna kecokelatan, dan
permukaannya lebih rendah dibandingkan kulit normalnya.
REFERENSI :
1. Kowalak.J.P.Wiliiam W,Brema M.2011. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
2. https://www.dicito.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-rule-of-nine-combutio-luka-
bakar.6381.pdf.
3. Corwin,Elizabeth,J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Edisi Refisi 3. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
4. https://www.digilib,unila,ac,id/2418/10/BABII.pdf.
5. https://www.scribd.com/document/362015376/penatalaksanaan-luka-bakar-pdf .