Injuri sel adalah cidera sel, cidera sel dibagi menjadi 2 yaitu : a. Cidera reversible yaitu cidera yang relatif ringan dan kemungkinan sel kembali kedalam bentuk semula. b. Cidera sel irreversible dikatakan bila sel mati ( cell death/apoptosis cell). 2. Jelaskan tentang penyebab injuri sel adalah a. Hipoksia : pengurangan oksisgen yang diakibatkan karena iskemia ( kehilangan pasokan darah ) ,oksigenasi yang tidak menyencukupi, dana hilangnya kapasitas pembawa oksigen darah. b. Racun kimia : di sebabakan karena adanya kandungan dalam kimia seperti obat-obatan, diantaranya obat terapeutik. c. Infeksi : penyabab injuri sel disebabkan oleh infeksi berupa adanya virus ,ricketsia,bakteri,jamur dan parsit yang membuat sel menjadi terganggu. 3. Jelaskan tentang perubahan patifisiologi seluler a. Atrofi : sel mengalami pengurangan massa/penyusutan yaitu berkurangnya ukuran dari sersebat mengakibatkan kehilangan badan sel. b. Hipertrofi :sel mengalamai pembesaran atau ukuran sel bertambah kerana jumlah ultrastruktur dalam sel bukan disebabkan karena bertambahnya cairan dalam sel,hipertrofi biasa terjadi pada otot skelet dan otot jantung. c. Hiperlasia : bertambahnya jumlah sel atau sel mengadakan pliferasi akibat beban kerja yang bertambah, sering terjadi pada otot polos myometrium,hati ginjal dan prospat. d. Metaplasia : berubahannya suatu tipe sel dewasa menjadi tipe sel dewasa yang lain yang bersifat reversible sehingga fungsi sel juga ikut berubah. Bisa terjadi pada jaringan mesebkimia/penyangga (otot lemak,tulang), jaringan epitel penutup dan jaringan epitel kelenjar. e. Dislapsia: hilanganya keseragaman sel secara individu dan juga hilangnya orientasi susunan sel-sel tersebut. Dislapsia bisa disebut pertumbuhan yang kacau. Dislapsia dapat dijmpai pada serviks, saluran pernafasan, rongga mulut. 4. Jelaskan tentang Infeksi Infeksi adalah invasi dan multipikasi mikroorganisme dalam atau pada jaringan yang akan menghasilkan tanda dan gejala selain respons imun. Agar infeksi bisa ditularkan harus terdapat hal-hal ini. a. agens penyebab b. reservior infeksius beserta tempat keluarnya. c. cara penularan d. tempat masuk kedalam tubuh e. pejamu yang rentan 5. Jelaskan tentang faktor yang mempengaruhi infeksi a. Penularan imunitas : tubuh memiliki banyak mekanisme pertahanan untuk mencegah mikroba masuk dan bermultiplikasi atau memperbnayak diri walaupun begitu, sistem imun yang melemah akan memudahkan mikrooganisme patogen mengivasitubuh dana menimbulkan penyakit. b. Lingkungan : keadaan lain yang mempengaruhi pertahan tubuh sesorang meliputi higiene yang buruk,manultrisi,sawar,(penghalang) fisik yang tidak memadai,stresor emosional dan fisik,penyakit kronis ,terapi medis serta beah dan imunisasi yang tidak adekuat dan higiene yang baik akan meningkatkan pertahanan tubuh hospes yang normal dan sebaliknya higiene yang buruk akan meningkatkan resiko infeksi. c. Perkembangan : sistem imun belum tumbuh atau berkembang sempurna sebelum anak berusia sekitar 6 bulan. Bayi yang terpapar infeksi yang paling sering dikemukan pada anak umur 3 tahun (toddlers) menyarang traktus respiratorius. Penyakit menular terus berlanjut sepanjang anak –anak tumbuh kembang dan penyakit yang biasa ditemui seperti penyakit kulit ketika kulit luka/lecet akan membuka jalan bagi invesi bakteri. 6. Jelaskan karakteristik tentang Patogen Mikroba hars terdapat dalam jumlah cukup untuk bisa menimbulkan penyakit pada manusia yang sehat . jumlah yang diperlukan untuk menyebabkan penyakit bervariasi antara mikroba yanga satu dan yang lain serta antara pejamu yang satu dan yang lain. Berat infeksi bergantung pada beberapa faktor yang mencakup patogenesis mikroba yang kemukian mikroba menyebabakan perubahan patogenik atau penyakit. Faktor-fakto yang mempengaruhi patogenesitas 1) Spesifilitas : kisaran mikroba tertarik untuk meninvestasinya. Mikroba tertarik pada manusia dan binatang dalam kisaran luas sementara sebagian lain hanya memilih pejamu manuasia dan binatang saja. 2) Kemampuan invasi : kemampuan mikroba diri dalam jarinagan tubuh pejamu. Sebagian mikroba dapat masuk memlalu kulit yang utuh ,sebagian lainhanya bisa masukjika kulit atau membran mukosa yang terluka. 3) Kuantitas : mengacu pada jumlah mikroba yanga behasil mengivasi dan berproduktif didalam tubuh pejamu. 4) Virulensi : keparahan penyakit yang ditimbulkan oleh mikroorganisme patogen. 5) Toksigenisitas : berkaitan dengan virulensi. Istilah ini menunjukan mikroorganisme patogen merusak jaringan tubuh pejamu dengan pejamu dengan memproduksi dan melepaskan toksin. 6) Daya lekat (adhesiveness) : kemampuan mikroorganisme patogen untuk melekat pada jaringan tubuh pejamu. 7) Antigenesitas : derajat yang menunjukkan sampai diaman suatu mikrooranisme patogen dapat menimbulkan respons imun yang spesifik. 8) Viabilitas : kemampuan mikooranisme patogen bertahan hidup diluar tubuh pejamu. Sebagaia besar mikroba dapat hidup dan menggandakan multiplikasi diluar reservoirnya.
7. Jelaskan tentang rantai infeksi ( chain on infection)
AGENS PENYEBAB RESERVIOR PORT DE EKSIT
CARA PENULARAN PORT DE ENTRI HOSPES YANG RENTAN a. Agens penyebab ( causative agent) infeksi adalah mikroba yang dapat menimbulkan penyakakit . b. Reservoir : merupakan lingkungan atau objek tempat mikroba bisa hidup dan pada sebagian keadaan,memperbanyak diri. Benda mati, manusiadan hewan lain semua dapat menjadi reservoir yang memenuhi kebutuhan ensesial mikroba untuk dapat hidup pada berbagai tahap yang spesifikdalam skilus hidupnya. c. Tempat keluar (portal of eksit): adalah lintasan yang digunakan oleh agens infeksi untuk meningkatkan reserviornya. Biasanya portal ini merupakan lokasi tempat mikroorganisme bertumbuh. Port de eksityang lazim dalam kaitanny dengan reservior manusia adalah traktus respiratorius, genitourinarius, dan GI; kulit serta membran mukosa; dan plasenta (pada penularan penyakit lewat plasenta dari ibu kepada janin). Darah, spatum, muntahan, fases, urin, drainase, luka dan sekret genetal juga amenjadi port de eksit berfariasi bagi agens infeksi yang satu dan yang lain. d. Cara penularan: (made of transsmision) adalah cara yang digunakan oleh agens infeksi untuk melintas dari pintu keluar pada reservior ke hospes yang rentan. Infeksi dapat ditularkan lewat sala satu dari empat cara: kontak, penularan lewat udara, enterik dan penularan lewat vektor. Sebagai mikroorganisme menggunakan lebh dari satu cara penularan untuk beralih dari reservior ke hospes yang baru. Seperti halnya pintu keluar, cara pertularan bervariasi menurut jenis mikroba. Penularan kontak (conlact transmission) dibagi lagi menjdi kontak langsung , kontak tidak langsung , dan penyebaran droplet (kontsk dengan yang masuk kedalam lingkungan). e. Tempat masuk (portal of exit): adalah tempat masuk atau lintasan yangdigunakan oleh agens infeksi untuk menginvasi hospes yang rentan. Biasanya lintasan ini sma seperti lintasan yang menjadi tempat keluar. f. Hospes yang rentan: diperlukan agar penularan infeksi terjadi. Tubuh manusia memiliki mekanisme pertahanan yang dapt menghalangi mikroba patogen agar tidak masuk dan memperbanyak diri didalam tubuh. 8. Jelaskan tentang fase rantai (spesifik kerana bakteri dan virus) Proses terjadinya infeksi seperti rantai yang saling terkait antar berbagai faktor yang mempengaruh yaitu agen infeksi,reservior,portal of exit,cara penularan,protal of entri dan host/pejamuyang rentan. 9. Jelaskan tentang proses inflamasi Proses inflamasi merupakan bagian dari respon imun ( sitem kekebalan tubuh) mekasisme ini hanya diperlukan dalam kondisi tertentu dalam waktu yang tidak lama. Misalnya ketika suatu bagian tubuh mengalami luaka bakar, mekanisme inflamasi akan membantu menghilangkan sel yang rusak dan rusak dan mempercepat proses penyembuhan sebaliknya saat inflamasi terjadi dalam waktu yang lebih lama dari yang dibutuhkan hal tersebut cenderung bersifat merugikan. 10. Jelaskan tentang tanda inflamasi a. Kemerahan (rubor) Terjadi warna kemerahan ini kerana arteri yang mengedarkan kedaerah tersebut berdilitasi sehingga terjadi peningkatan alirana darah ketempat cedera. b. Rasa panas ( kalor ) Rasa panas dan warna kemerahan terjadi secara bersamaan. Dimana rasa panas disebabkan karena jumlah darah lebih banyak ditempat radang dari pada didaerah lain di sekitar radang. Fenomena panas ini terjadi bila terjadi dipermukaan kulit, sedangkan bila terjadi jauh di dalam tubuh tidak dapat kita lihat dan raskan. c. Rasa sakit (dolor) Rasa sakit akibat radang dapat disebabkan beberapa hal : Adanya peregangan jaringan akibat adanya edma sehingga terjadi peningkatantekanan lokal yanga dapat menimbulkan rasa nyeri. Adanya pengeluaran zat-zat kimia atau mediator nyeri seperti prostglandin,histamin,bradikin yang dapat merangsang saraf-saraf perifer disekitar radang sehingga dirasakan nyeri. d. Pembekakakn (tumor) Gejala paling nayata pada perdangan adalah pembekakanyanag disebabkan oleh terjadinya peningkatan permeabilitas kapiler adanya peningkatanaliran darah dan cairanke jaringan yang mengalami cedera sehingga protein plsma dapat keluar dari pembuluh darah keruang intertitium. e. Fungsiolaesa Fungsi merupan gangguan fungsi dari jaringan yang terkena inflamasi dan sekiranya akibat proses inflamasi. 11. Jelaskan tentang inflamasi akut dan kronis Inflamasi akut Berlangsung relatif singkat (beberapa menit-hari),ditandai eksudasi cairan dan protein plasma serta akumulasi neutrofil yang menonjol. Inflamasi kronik Berlangsung lama ,ditandai adnya limfosit dan macrophage disertai proliferasi pembuluh darah.fibrosi dan kerusakan jaringan. 12. Jelaskan tentang diagnosis inflamasi Diagnosis inflamasi merupakan pengajian yang akurat akan membantu kita mengidentifikasi penyakit infeksi,penanganan yanag tepat dan koplikasi yanag bisa dihindari,pengkajian ini dimulai dengan mendapatkan riwayat medis pesien yang lengkap melakukan pemeriksaan fisik dengan seksama dan menginstruksikan tes diagnostik yang tepat. 13. Jelaskan tentang penatalaksanaan inflamsi Penatalaksanaan inflamsi secara farmakalogi, melibatakan openggunaan obat (narkotika), nonopiat atau obat ainis(anti inflamsi non setroid), obat-obat adjuvans atau koanalgesig. Penatalaksanaan inflamsi secara non farmakologi, melibatkan: a. stimulasi dan masase kutan eus. Masas adalah stimulasi kutaneus tubuh secara umum, sering dipusatkan ada punggung dan bahu. b. terapi es dan panas. Terapi es dan panas menurunkan prostagladin, yang memperkuat sensitifitas reseptor inflamsi dan subkutan lain pada tempat cdera dengan menghambat proses inflamsi. c. Hypnois. Hyponois efektif dalam mredakan nyeri atau menurunkan jumlah analgesic yanh dibutuhkan pada nyeri akut dan kronis. Keefektifan hypnosis tergantung pada kemudahan individu.
Daftar Pustaka : 1. Kowalak,Jennifer P.,dan William Welsh. 2003 . Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2. Silbernagl,Stefan., dan Florian Lang. 2006 . Teks & atlas berwarna patofisiologi. Jakarta: EGC 1608.