Anda di halaman 1dari 5

LKM 1 PATOFISIOLOGI

1. Jelaskan tentang injuri sel


Injuri sel adalah cidera sel, cidera sel dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Cidera reversible yaitu cidera yang relatif ringan dan kemungkinan sel
kembali kedalam bentuk semula.
b. Cidera sel irreversible dikatakan bila sel mati ( cell death/apoptosis cell).
2. Jelaskan tentang penyebab injuri sel adalah
a. Hipoksia : pengurangan oksisgen yang diakibatkan karena iskemia
( kehilangan pasokan darah ) ,oksigenasi yang tidak menyencukupi, dana
hilangnya kapasitas pembawa oksigen darah.
b. Racun kimia : di sebabakan karena adanya kandungan dalam kimia seperti
obat-obatan, diantaranya obat terapeutik.
c. Infeksi : penyabab injuri sel disebabkan oleh infeksi berupa adanya
virus ,ricketsia,bakteri,jamur dan parsit yang membuat sel menjadi terganggu.
3. Jelaskan tentang perubahan patifisiologi seluler
a. Atrofi : sel mengalami pengurangan massa/penyusutan yaitu berkurangnya
ukuran dari sersebat mengakibatkan kehilangan badan sel.
b. Hipertrofi :sel mengalamai pembesaran atau ukuran sel bertambah kerana
jumlah ultrastruktur dalam sel bukan disebabkan karena bertambahnya cairan
dalam sel,hipertrofi biasa terjadi pada otot skelet dan otot jantung.
c. Hiperlasia : bertambahnya jumlah sel atau sel mengadakan pliferasi akibat
beban kerja yang bertambah, sering terjadi pada otot polos myometrium,hati
ginjal dan prospat.
d. Metaplasia : berubahannya suatu tipe sel dewasa menjadi tipe sel dewasa yang
lain yang bersifat reversible sehingga fungsi sel juga ikut berubah. Bisa terjadi
pada jaringan mesebkimia/penyangga (otot lemak,tulang), jaringan epitel
penutup dan jaringan epitel kelenjar.
e. Dislapsia: hilanganya keseragaman sel secara individu dan juga hilangnya
orientasi susunan sel-sel tersebut. Dislapsia bisa disebut pertumbuhan yang
kacau. Dislapsia dapat dijmpai pada serviks, saluran pernafasan, rongga mulut.
4. Jelaskan tentang Infeksi
Infeksi adalah invasi dan multipikasi mikroorganisme dalam atau pada jaringan
yang akan menghasilkan tanda dan gejala selain respons imun. Agar infeksi bisa
ditularkan harus terdapat hal-hal ini.
a. agens penyebab
b. reservior infeksius beserta tempat keluarnya.
c. cara penularan
d. tempat masuk kedalam tubuh
e. pejamu yang rentan
5. Jelaskan tentang faktor yang mempengaruhi infeksi
a. Penularan imunitas : tubuh memiliki banyak mekanisme pertahanan untuk
mencegah mikroba masuk dan bermultiplikasi atau memperbnayak diri
walaupun begitu, sistem imun yang melemah akan memudahkan
mikrooganisme patogen mengivasitubuh dana menimbulkan penyakit.
b. Lingkungan : keadaan lain yang mempengaruhi pertahan tubuh sesorang
meliputi higiene yang buruk,manultrisi,sawar,(penghalang) fisik yang tidak
memadai,stresor emosional dan fisik,penyakit kronis ,terapi medis serta beah
dan imunisasi yang tidak adekuat dan higiene yang baik akan meningkatkan
pertahanan tubuh hospes yang normal dan sebaliknya higiene yang buruk
akan meningkatkan resiko infeksi.
c. Perkembangan : sistem imun belum tumbuh atau berkembang sempurna
sebelum anak berusia sekitar 6 bulan. Bayi yang terpapar infeksi yang paling
sering dikemukan pada anak umur 3 tahun (toddlers) menyarang traktus
respiratorius. Penyakit menular terus berlanjut sepanjang anak –anak tumbuh
kembang dan penyakit yang biasa ditemui seperti penyakit kulit ketika kulit
luka/lecet akan membuka jalan bagi invesi bakteri.
6. Jelaskan karakteristik tentang Patogen
Mikroba hars terdapat dalam jumlah cukup untuk bisa menimbulkan penyakit
pada manusia yang sehat . jumlah yang diperlukan untuk menyebabkan penyakit
bervariasi antara mikroba yanga satu dan yang lain serta antara pejamu yang satu dan
yang lain. Berat infeksi bergantung pada beberapa faktor yang mencakup patogenesis
mikroba yang kemukian mikroba menyebabakan perubahan patogenik atau penyakit.
 Faktor-fakto yang mempengaruhi patogenesitas
1) Spesifilitas : kisaran mikroba tertarik untuk meninvestasinya. Mikroba
tertarik pada manusia dan binatang dalam kisaran luas sementara
sebagian lain hanya memilih pejamu manuasia dan binatang saja.
2) Kemampuan invasi : kemampuan mikroba diri dalam jarinagan tubuh
pejamu. Sebagian mikroba dapat masuk memlalu kulit yang
utuh ,sebagian lainhanya bisa masukjika kulit atau membran mukosa
yang terluka.
3) Kuantitas : mengacu pada jumlah mikroba yanga behasil mengivasi
dan berproduktif didalam tubuh pejamu.
4) Virulensi : keparahan penyakit yang ditimbulkan oleh mikroorganisme
patogen.
5) Toksigenisitas : berkaitan dengan virulensi. Istilah ini menunjukan
mikroorganisme patogen merusak jaringan tubuh pejamu dengan
pejamu dengan memproduksi dan melepaskan toksin.
6) Daya lekat (adhesiveness) : kemampuan mikroorganisme patogen
untuk melekat pada jaringan tubuh pejamu.
7) Antigenesitas : derajat yang menunjukkan sampai diaman suatu
mikrooranisme patogen dapat menimbulkan respons imun yang
spesifik.
8) Viabilitas : kemampuan mikooranisme patogen bertahan hidup diluar
tubuh pejamu. Sebagaia besar mikroba dapat hidup dan menggandakan
multiplikasi diluar reservoirnya.

7. Jelaskan tentang rantai infeksi ( chain on infection)

AGENS PENYEBAB RESERVIOR PORT DE EKSIT


CARA PENULARAN PORT DE ENTRI HOSPES YANG RENTAN
a. Agens penyebab ( causative agent) infeksi adalah mikroba yang dapat
menimbulkan penyakakit .
b. Reservoir : merupakan lingkungan atau objek tempat mikroba bisa hidup dan
pada sebagian keadaan,memperbanyak diri. Benda mati, manusiadan hewan
lain semua dapat menjadi reservoir yang memenuhi kebutuhan ensesial
mikroba untuk dapat hidup pada berbagai tahap yang spesifikdalam skilus
hidupnya.
c. Tempat keluar (portal of eksit): adalah lintasan yang digunakan oleh agens
infeksi untuk meningkatkan reserviornya. Biasanya portal ini merupakan
lokasi tempat mikroorganisme bertumbuh. Port de eksityang lazim dalam
kaitanny dengan reservior manusia adalah traktus respiratorius,
genitourinarius, dan GI; kulit serta membran mukosa; dan plasenta (pada
penularan penyakit lewat plasenta dari ibu kepada janin). Darah, spatum,
muntahan, fases, urin, drainase, luka dan sekret genetal juga amenjadi port de
eksit berfariasi bagi agens infeksi yang satu dan yang lain.
d. Cara penularan: (made of transsmision) adalah cara yang digunakan oleh
agens infeksi untuk melintas dari pintu keluar pada reservior ke hospes yang
rentan. Infeksi dapat ditularkan lewat sala satu dari empat cara: kontak,
penularan lewat udara, enterik dan penularan lewat vektor. Sebagai
mikroorganisme menggunakan lebh dari satu cara penularan untuk beralih dari
reservior ke hospes yang baru. Seperti halnya pintu keluar, cara pertularan
bervariasi menurut jenis mikroba. Penularan kontak (conlact transmission)
dibagi lagi menjdi kontak langsung , kontak tidak langsung , dan penyebaran
droplet (kontsk dengan yang masuk kedalam lingkungan).
e. Tempat masuk (portal of exit): adalah tempat masuk atau lintasan
yangdigunakan oleh agens infeksi untuk menginvasi hospes yang rentan.
Biasanya lintasan ini sma seperti lintasan yang menjadi tempat keluar.
f. Hospes yang rentan: diperlukan agar penularan infeksi terjadi. Tubuh
manusia memiliki mekanisme pertahanan yang dapt menghalangi mikroba
patogen agar tidak masuk dan memperbanyak diri didalam tubuh.
8. Jelaskan tentang fase rantai (spesifik kerana bakteri dan virus)
Proses terjadinya infeksi seperti rantai yang saling terkait antar berbagai faktor
yang mempengaruh yaitu agen infeksi,reservior,portal of exit,cara penularan,protal of
entri dan host/pejamuyang rentan.
9. Jelaskan tentang proses inflamasi
Proses inflamasi merupakan bagian dari respon imun ( sitem kekebalan tubuh)
mekasisme ini hanya diperlukan dalam kondisi tertentu dalam waktu yang tidak lama.
Misalnya ketika suatu bagian tubuh mengalami luaka bakar, mekanisme inflamasi
akan membantu menghilangkan sel yang rusak dan rusak dan mempercepat proses
penyembuhan sebaliknya saat inflamasi terjadi dalam waktu yang lebih lama dari
yang dibutuhkan hal tersebut cenderung bersifat merugikan.
10. Jelaskan tentang tanda inflamasi
a. Kemerahan (rubor)
Terjadi warna kemerahan ini kerana arteri yang mengedarkan kedaerah
tersebut berdilitasi sehingga terjadi peningkatan alirana darah ketempat
cedera.
b. Rasa panas ( kalor )
Rasa panas dan warna kemerahan terjadi secara bersamaan. Dimana rasa
panas disebabkan karena jumlah darah lebih banyak ditempat radang dari pada
didaerah lain di sekitar radang. Fenomena panas ini terjadi bila terjadi
dipermukaan kulit, sedangkan bila terjadi jauh di dalam tubuh tidak dapat kita
lihat dan raskan.
c. Rasa sakit (dolor)
Rasa sakit akibat radang dapat disebabkan beberapa hal :
 Adanya peregangan jaringan akibat adanya edma sehingga terjadi
peningkatantekanan lokal yanga dapat menimbulkan rasa nyeri.
 Adanya pengeluaran zat-zat kimia atau mediator nyeri seperti
prostglandin,histamin,bradikin yang dapat merangsang saraf-saraf
perifer disekitar radang sehingga dirasakan nyeri.
d. Pembekakakn (tumor)
Gejala paling nayata pada perdangan adalah pembekakanyanag disebabkan
oleh terjadinya peningkatan permeabilitas kapiler adanya peningkatanaliran
darah dan cairanke jaringan yang mengalami cedera sehingga protein plsma
dapat keluar dari pembuluh darah keruang intertitium.
e. Fungsiolaesa
Fungsi merupan gangguan fungsi dari jaringan yang terkena inflamasi dan
sekiranya akibat proses inflamasi.
11. Jelaskan tentang inflamasi akut dan kronis
 Inflamasi akut
Berlangsung relatif singkat (beberapa menit-hari),ditandai eksudasi cairan dan
protein plasma serta akumulasi neutrofil yang menonjol.
 Inflamasi kronik
Berlangsung lama ,ditandai adnya limfosit dan macrophage disertai proliferasi
pembuluh darah.fibrosi dan kerusakan jaringan.
12. Jelaskan tentang diagnosis inflamasi
Diagnosis inflamasi merupakan pengajian yang akurat akan membantu kita
mengidentifikasi penyakit infeksi,penanganan yanag tepat dan koplikasi yanag bisa
dihindari,pengkajian ini dimulai dengan mendapatkan riwayat medis pesien yang
lengkap melakukan pemeriksaan fisik dengan seksama dan menginstruksikan tes
diagnostik yang tepat.
13. Jelaskan tentang penatalaksanaan inflamsi
Penatalaksanaan inflamsi secara farmakalogi, melibatakan openggunaan obat
(narkotika), nonopiat atau obat ainis(anti inflamsi non setroid), obat-obat adjuvans
atau koanalgesig.
 Penatalaksanaan inflamsi secara non farmakologi, melibatkan:
a. stimulasi dan masase kutan eus.
Masas adalah stimulasi kutaneus tubuh secara umum, sering dipusatkan ada
punggung dan bahu.
b. terapi es dan panas.
Terapi es dan panas menurunkan prostagladin, yang memperkuat sensitifitas
reseptor inflamsi dan subkutan lain pada tempat cdera dengan menghambat
proses inflamsi.
c. Hypnois.
Hyponois efektif dalam mredakan nyeri atau menurunkan jumlah analgesic
yanh dibutuhkan pada nyeri akut dan kronis. Keefektifan hypnosis tergantung
pada kemudahan individu.

Daftar Pustaka :
1. Kowalak,Jennifer P.,dan William Welsh. 2003 . Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
2. Silbernagl,Stefan., dan Florian Lang. 2006 . Teks & atlas berwarna patofisiologi.
Jakarta: EGC 1608.

Anda mungkin juga menyukai