Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konsep sehat sakit merupakan unsur ketiga dari pradigma keperawatan
diartikan sebagai suatu rentan atau skala ukur hipotesis untuk mengukur
keadaan sehat sakit seseorang. Kedudukan seseorang pada skala tersebut
bersifat dinamis dan individual karena dipengaruhi oleh faktor pribadi dan
lingkungan. Pada skala ini, sewaktu-waktu seseorang bisa berada dalam
keadaan sehat, namun di lain waktu bisa bergeser ke keadaan sakit.
Status Kesehatan seseorang dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu
herediter (keturunan), layaan kesehatan, lingkungan, dan perilaku. Karena itu
upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
harus ditujukkan pada keempat faktor utama tersebut secara bersama-sama.
Dari ke empat faktor tersebut, yang mempunyai andil besar dalam derajat
kesehatan adalah faktor lingkungan (45%) dan faktor perilaku (30%) sisanya
pengaruh faktor keturunan dan lain-lain Faktor keturunan dan perilaku
mempunyai kaitan yang sangat erat, lingkungan bisa sehat jika perilaku
masyarakat sehat. Kerusakan lingkungan salah satunya dapat terjadi akibat
faktor perilaku manusia. Berbagai penyakit yang saat ini terjadi, seperti
demam berdarah, polio, dan flu burung juga terjadi akibat faktor lingkungan
dan perilaku manusia.
Berdasarkan konsep sehat sakit tersebut, pradigma keperawatan dalam
konsep sehat sakit memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang
akan diberikan selama rentan sehat sakit, akan melihat terlebih dahulu status
kesehatan dalam rentan sehat sakit tersebut. apakah status nya dalam keadaan
setengah sakit, sakit, atau sakit kronis sehingga akan diketahui tingktan
asuhan keperawatan yang diberikan, serta tujuanyang ingin diharapkan dalam
menigkatkan status kesehatan.
Istilah sehat mengandung banyak muatan kultral social dan pengertian
profesional yang beragam. Dulu dari sudut pandangan kedokteran, sehat

1
sangat erat kaitannya dengan kesakitan dan penyakit. Dalam kenyataanya
tidaklah seperti itu , sehat harus dilihat dari berbagai aspek. Badan kesehatan
dunia (WHO) melihat sehat dari berbagai aspek. WHO mendefinisikan
pengertian, sehat sebagai suatu keadaan sempurna baik jasmani, rohani,
maupun kesejahteraan sosial seseorang. Sebatas mana seseorang dapat
dianggap sempurna jasmaninya? Oleh para ahli kesehatan, antrhopologi
kesehatan dipandang sebagai disiplin biobudaya yang memberi perhatian
pada aspek-aspek biologis dan sosial budaya dari tingkalh laku manusia,
terutama cara-cara interaksi anatra keduanya sepanjang sejarah kehidupan
manusia yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Konsep sehat sakit
2. Jelaskan Rentang sehat sakit?
3. Apa saja Dampak Sakit?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Konsep sehat sakit
2. Untuk mengetahui Rentang sehat sakit
3. Untuk mengetahui Dampak sakit

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Konsep Sehat Sakit


Menurut WHO (dalam Nova Maulana 2014), Health is a state of
complete physical, mental ane social well-being, and not merely the absence
of disease or infirmity.
WHO mendefinisikan pengertian, sehat sebagai suatu keadaan sempurna
baik jasmani, rohani, maupun kesejahteraan sosial seseorang. Dalam hal ini
sehat mengandung karakteristik :
1. Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia
2. Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan eksternal
3. Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif
Sehat bukan merupakan suatu kondisi, tetapi merupakan penyesuaian.
Bukan merupakan suatu keadaan, tapi merupakan proses. Proses di sini
adalah adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka, akan tetapi
terhadap lingkungan sosialnya. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomi. (UU No. 23 tahun 1992). Dan disempurnakan
dengan UU No.36 Tahun 2009, kemudian kesehatan itu mecangkup lima
aspek yakni fisik (badan), mental (jiwa), sosial, spiritual, dan ekonomi.
Kelima dimensi kesehatan tersebut saling mempengaruhi dalam mewujudkan
tingkat kesehatan pada seseorang, kelompok, atau masyarakat. Itulah
sebabnya, kesehatan itu bersifat holistik atau menyeluruh. (Soekidjoe
Notoatmodjo, 2012).
Sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas,
termasuk keadaan organisme sebagai system biologis dan penyesuaian
sosialnya. (Parson, dalam Nova Maulana 2014). Sakit merupakan suatu
keadaan tidsak menyenangkan yang dialami seseorang sehingga
mengakibatkan terjadinya ganguan pada aktovitas-aktivitas sehari-harinya,
baik aktivitas jasmani maupan sosial. (Perikins, dalam Putri dan Rachmawati

3
2018) . Sakit merupakan seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita
penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan
aktivitas kerja atau kegiatannya terganggu. Walaupun seseorang sakit, istilah
masuk angin , pilek tetapi bila ia tidak terganggu untuk melaksanakan
kegiatannya maka ia dianggap tidak sakit. (UU No. 23 tahun 1992).

4
B. Rentang Sehat Sakit
1. Rentang Sehat
Rentang sehat ini diawali dari status kesehatan normal sehat sekali
dan sejahtera. Dikatakan sehat bukan berarti bebas dari penyakit, tetapi
juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik,
emosi, sosial, dan spiritual. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
status kesehatan seseorang:
a. Perkembangan
Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang
mempunyai arti bahwa perubahan status kesehatan dapat ditentukan
oleh faktor usia, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
b. Sosial kultural
Sosial kultural dapat juga mempengaruhi proses perubahan status
kesehatan seseorang karena akan mempengaruhi pemikiran atau
keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan dalam perilaku
kesehatan.
c. Pengalaman masa lalu
Pengalaman masa lalu dapat mempengaruhi perubahan status kesehatan
hal ini dapat diketahui jika ada pengalaman kesehatan yang tidak
diinginkan atau pengalaman kesehatan yang buruk sehingga berdampak
besar pada status kesehatan selanjutnya.
d. Harapan seseorang tentang dirinya
Harapan merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam
meningkatkan perubahan status kesehatan ke arah yang optimal.
e. Keturunan
Keturunan juga mempengaruhi terhadap status kesehatan seseorang
mengingat potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui
faktor genetik, walaupun tidak terlalu besar tetapi akan memengaruhi
respons terhadap berbagai penyakit.

5
f. Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik seperti sanitasi
lingkungan, kebersihan diri, tempat pembuangan air limbah atau
kotoran, serta rumah yang kurang memenuhi persyaratan kesehatan
sehingga dapat memengaruhi perilaku hidup sehat yang dapat
mengubah status kesehatan.
g. Pelayanan
Pelayanan kesehatan dapat berupa tempat pelayanan atau sistem
pelayanan yang dapat mempengaruhi status kesehatan. (Budiono, &
Sumirah Budi Pertami, 2016)
2. Rentang Sakit
Rentang sakit merupakan rangkaian dalam konsep sehat-sakit.
Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit, sakit, sakit kronis, dan
kematian. Sakit, pada dasarnya merupakan keadaan terganggunya
seseorang dalam proses tumbuh kembang fungsi tubuh secara keseluruhan
atau sebagian, serta terganggunya proses penyesuaian diri manusia.
Tahapan-tahapan yang terjadi selama proses sakit :
a. Tahap gejala
Tahap ini merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit
dengan ditandai adanya perasaan tidak nyaman terhadap dirinya sendiri
karena timbulnya suatu gejala yang dapat meliputi gejala fisik.
b. Tahap asumsi terhadap sakit
Pada tahap ini, seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit
yang dialaminya dan akan merasakan keraguan pada kelainan atau
gangguan yang dirasakan pada tubuh.
c. Tahap kompak dengan pelayanan kesehatan
Tahap ini seseorang telah melakukan hubungan dengan pelayanan
kesehatan dengan meminta nasihat dari profesi kesehatan seperti dokter,
perawat atau lainnya yang dilakukan atas inisiatif dirinya sendiri.

6
d. Tahap ketergantungan
Tahap ini terjadi setelah seseorang dianggap mengalami suatu penyakit
yang tentunya akan mendapatkan bantuan pengobatan sehingga kondisi
seseorang sudah mulai ketergantungan dalam pengobatan, tetapi tidak
semua orang mempunyai tingkat ketergantungan yang sama melainkan
berbeda berdasarkan tingkat kebutuhannya.
e. Tahap penyembuhan
Tahap ini merupakan tahap akhir menuju proses kembalinya
kemampuan untuk beradaptasi, ketika seseorang akan melakukan
proses belajar untuk melepaskan perannya selama sakit dan kembali
berperan seperti sebelum sakit. (Budiono, & Sumirah Budi Pertami,
2016).
C. Dampak Sakit
Apabila seseorang mengalami sakit atau menderita suatu penyakit akan
mengalami berbagai perubahan atau masalah pada kehidupannya, seperti :
1. Terjadi perubahan peran di keluarga
2. Terjadi gangguan psikologis
3. Masalah keuangan
4. Kesepian akibat perpisahan
5. Terjadinya perubahan kebiasaan sosial
6. Terganggunya privasi seseorang
7. Otonomi, dan Terjadi perubahan gaya hidup
Berbagai perubahan perilaku ketika seseorang mengalami sakit :
a. Adanya perasaan takut
Perilaku ini dapat terjadi pada semua orang dengan ditandai adanya
perasaan takut sebagai dampak dari sakit
b. Menarik diri
Pada orang yang sakit akan selalu mengalami proses kecamasan.
Tingkat kecemasan yang dialami seseorang pun akan berbeda. Untuk
mengurangi kecemasan, seseorang akan berperilaku menarik diri

7
seperti diam jika tidak diberi pertanyaan. Hal tersebut sebagai bentuk
upaya menghindari cemas.
c. Egosentris
Perilaku ini dapat terjadi pada orang sakit yang ditunjukkan dengan
banyak mempersoalkan diri sendiri dan tidak mau mendengarkan
perasaan orang lain atau memikirkan orang lain. Perilaku ini juga
ditunjukkan dengan selalu ingin bercerita tentang penyakitnya.
d. Sensitif terhadap persoalan kecil
Pada orang sakit perubahan perilaku ini biasanya selalu ditimbulkan
dengan selalu mempersoalkan hal-hal yang kecil sebagai dampak
terganggunya psikologis seperti selalu mengomel jika keadaan
tersebut tidak sesuai dengan dirinya.
e. Reaksi emosional tinggi
Perilaku ini dapat ditunjukkan dari seorang yang mengalami sakit
dengan mudah menangis, marah, serta tuntunan perhatian yang lebih
dari sekitarnya.
f. Perubahan persepsi
Terjadi perubahan persepsi selama sakit ini dapat ditunjukkan dengan
timbulnya persepsi bahwa dokter dan perawat adalah orang yang
dapat membantu menyembuhkannya sehingga menaruh harapan
sangat besar pada dokter dan perawat tersebut
g. Berkurangnya minat
Perubahan perilaku yang ditunjukkan pada seseorang yang mengalami
sakit adalah berkurangnya minat karena terjadi stress (ketegangan)
yang diakibatkan penyakit yang dirasakan, serta menurunnya
kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. (Budiono, &
Sumirah Budi Pertami, 2016)

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. WHO mendefinisikan pengertian, sehat sebagai suatu keadaan sempurna
baik jasmani, rohani, maupun kesejahteraan sosial seseorang. Sakit
adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas,
termasuk keadaan organisme sebagai system biologis dan penyesuaian
sosialnya. (Parson, dalam Nova Maulana 2014).
2. Rentang sehat sakit dibagi menjadi dua yaitu:
a. Rentang Sehat
Rentang sehat ini diawali dari status kesehatan normal sehat sekali
dan sejahtera. Dikatakan sehat bukan berarti bebas dari penyakit,
tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi
aspek fisik, emosi, sosial, dan spiritual.
b. Rentang Sakit
Rentang sakit merupakan rangkaian dalam konsep sehat-sakit.
Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit, sakit, sakit kronis,
dan kematian. Sakit, pada dasarnya merupakan keadaan terganggunya
seseorang dalam proses tumbuh kembang fungsi tubuh secara
keseluruhan atau sebagian, serta terganggunya proses penyesuaian diri
manusia.
3. Dampak Sakit terjadi apabila seseorang mengalami sakit atau menderita
suatu penyakit akan mengalami berbagai perubahan atau masalah pada
kehidupannya, seperti :
a. Terjadi perubahan peran di keluarga
b. Terjadi gangguan psikologis dan Kesepian akibat perpisahan
c. Masalah keuangan
d. Terjadinya perubahan kebiasaan sosial
e. Terganggunya privasi seseorang
f. Otonomi, dan Terjadi perubahan gaya hidup.

9
B. Saran
1. Untuk menjaga keadaan kita tetap sehat dan fit berpikirlah yang positif,
karena sakit dimulai dengan keadaan jasmani, rohani dan sosial yang
kurang baik. Sakit bukan saja karena faktor alam tetapi faktor dari alam
bawah sadar kita.
2. Sebagai seorang perawat profesional kita harus mengetahui konsep sehat
sakit, agar dapat mengukur rentan sehat sakit terhadap klien. Dimana kita
dapat melihat keadaan klien baik saat sehat maupun sakit, karena ketika
mengalami sakit seseorang akan mengalami perubahan perilaku maupun
masalah pada kehidupannya.
3. Kami memberi saran kepada seluruh khayalak untuk tetap memperhatikan
kondisi tubuh masing-masing dan memberi saran untuk para tenaga
kesehatan juga untuk tetap memperhatikan kesehatan masyarakat supaya
terhindar dari berbagai macam penyakit .

10
DAFTAR PUSTAKA

Budiono, & Pertami, Sumirah Budi. 2016. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta :
Bumi Medika
Maulana, Nova. 2014. Buku Ajar Sosiologi & Antropologi Kesehatan.
Yogyakarta : Nuha Medika
Notoatmodjo, Soekidjoe. 2012. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta
Putri, P, M, D & N.Rachmawati. 2018. Anthropologi Kesehatan. Yogyakarta :
Pustaka Baru Press

11

Anda mungkin juga menyukai