Anda di halaman 1dari 13

ASSALAMU’ALAIKUM

Kelompok 3
“Dokumentasi Evaluasi Keperawatan
Dina Gustiana Dewi 161440106
Ike Nurjannah 161440110
Indah Mustika Yuliyanti 161440111
Marissa Ghollan 161440115
M. Fachri Ridho 161440118
Novitasari 161440119
Rizky Dea Yuliana 161440126
DEFINISI
Dokumentasi evaluasi keperawatan
adalah tahap akhir dari seluruh
pendokumentasian proses asuhan
keperawatan. Pada tahap ini seluruh
proses keperawatan dinilai serta
dievaluasi. (Alfaro-LeFevre, 1994).
Jenis jenis evaluasi
Evaluasi dibagi menjadi 2 jenis:

1.Evaluasi formatif
hasil observasi dan analisis perawat terhadap
respons klien segera setelah tindakan.
2.Evaluasi sumatif
rekapitulasi dari observasi dan analisis status
kesehatan klien dalam satu periode. Evaluasi
sumatif menjelaskan perkembangan kondisi
dengan menilai apakah hasil yang diharapkan
telah tercapai.
Kritis dalam evaluasi berarti evaluasi dilakukan
secara hati-hati dengan terperinci. Hal ini
merupakan kunci dari keberhasilan evaluasi
pencapaian tujuan.
Adapun tujuan melakukan pencatatan hasil
evaluasi adalah sebagai berikut.

1)Menilai pencapaian kriteria hasil dan tujuan.


2)Mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi
pencapaian tujuan .
3)Membuat keputusan apakah rencana asuhan
keperawatan diteruskan atau dihentikan.
4)Melanjutkan, memodifikasi, atau mengakhiri
rencana.
Petunjuk Pencatatan Hasil
Evaluasi
1.Awali pembuatan evaluasi dengan data yang
mendukung.
Contoh:
Pada klien dengan infark miokard, tujuan dari
tindakan keperawatannya adalah memperbaiki
toleransi aktifitas dengan menstabilkan status
kardiak. Maka, data pendukung untuk evaluasi
tindakan pada klien ini adalah: klien tidak sesak,
tidak ada gambaran tidak nyaman.
2. Dokumentasikan intervensi keperawatan
dengan evaluasi formatif yang
menggambarkan respons klien terhadap
pengobatan dan prosedur.
Contoh:
Setelah mendapatkan obat, klien merasa
mengantuk. Klien segera istirahat di tempat
tidur. Output urine melalui kateter, jumlah 300
ml, warna kuning jernih.
3.Tulislah evaluasi yang menggambarkan
perkembangan kondisi klien terhadap
pencapaian tujuan.
Contoh:
Tujuan: Nyeri dapat dikontrol setelah
mendapat pengobatan.
Evaluasi: obat anti nyeri diberikan 30 menit
yang lalu, klien tampak tetap gelisah serta
enggan untuk batuk dan napas dalam.
Tiga Komponen Dokumentasi
Evaluasi Keperawatan
1.Pengkajian ulang
Pengkajian ulang merupakan pemantauan status
pasien secara kontinu, konsisten dan
berkesinambungan. Adapun yang dipantau dan
diawasi dalam pengkajian ulang adalah repons
pasien atau reaksi terhadap berbagai intervensi
keperawatan yang diberikan. Tujuannya adalah
untuk mengkaji, sejauh mana perawatan pasien
yang konsisten dan berkesinambungan bisa
efektif guna meningkatkan kesembuhan pasien.
2.Modifikasi rencana keperawatan
Modifikasi rencana keperawatan biasanya
berhubungan dengan bagaimana berbagai
kebutuhan pasien telah terpenuhi. Kebutuhan-
kebutuhan itu adalah semacam kebutuhn
fisiologis dasar, seperti udara, air, makanan
serta keamanan. Jika berbagai kebutuhan dasar
itu sudah terpenuhi, maka selanjutnya asuhan
keperawatan bisa beralih ke tingkat yang lebih
tinggi. Misalnya saja tentang kebutuhan pasien
untuk diapresiasi atau tentang harga diri
pasien.
3.Penghentian pelayanan
Tahap evaluasi adalah tahap akhir dimana
diandalkan seluruh hasil yang diharapkan sudah
tercapai, tujuan yang lebih luas pun sudah
terpenuhi. Jika itu semua sudah tercapai, maka
penghentian pelayanan keperawatan dapat benar-
benar direncanakan, lalu dilaksanakan.
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai