Anda di halaman 1dari 11

FORMAT PENGKAJIAN

KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Kepala Keluarga :Dimas Very Setiawan


PekerjaanKepalaKeluarga :
Umur : 30 Tahun
karyawan swasta
: Jl. Prof. Moch yamin PendidikanKepalaKeluarga: S1
Alamatdantelepon
RT.08 Rw.07 Sukoharjo Bahasa Jerman
Komposisikeluarga : Terdiri dari 3 orang TipeKeluarga : Nuclear Family
Nama Jeniskelami Tanggallahir/um Hubunga Pendidika Pekerjaa
n ur n n n
1.Dimas Very Setiawan L 10-06-1989 Suami SRATA 1 Karyawa
n Swasta
2.Yulia Astutik P 16-07-1994 Istri SRATA 1 Karyawa
n Swasta
3.Verlina Nadine Felisha P 14-09-2019 Anak Belum Tidak
Bersekola Bekerja
h

Genogram :
Keterangan :

: Perempuan
: Laki-laki
: Garis Penghubung
: Meninggal
: Sakit
Latarbelakang budaya Tn. D dan keluarga berasal dari suku jawa dan mencintai budayanya.

Identitasreligius Tn. D beserta keluarga beragama islam.

Status ekonomi Sumber pendapatan didapatkan dari hasil gaji suami

Aktivitas rekreasiwaktuluang Tn. D dan istri sering mengisi waktu luang dengan berpergian kerumah
orang tua istri.

1. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


Tahap perkembangankeluargasaati Berada pada tahap 2 yaitu childbrearing family/ keluarga dengan
ni kelahiran anak pertama.

Riwayat kesehatan keluargainti Tn.D memiliki penyakit anemia atau kurang darah

Riwayat kesehatan Sebelumnya ibu dari istri Tn. D pernah menderita sakit hipertensi
keluargasebelumnya dan jantung yang cukup lama.

2. DATA LINGKUNGAN
Karakteristikrumah (deskripsikankepemilikan, penerangan,ventilasi, lantai, tangga,
kebersihan)
Status rumah milik pribadi, atap rumah dari genteng, terdapat
beberapa ventilasi dan jendela di dalam kamar kecuali ruang tamu
dari pintu saja,pencahayaan kurang karena bangunan yang sedikit
padat, lantai dari kramik, kebersihan rumah bersih dan rapiterdapat
cahaya matahari yang dapat masuk kerumah.

Karakteristiklingkungan (deskripsikankebersihanlingkungan polusi)


Lingkungan rumah bersih, lingkungan sedikit padat penduduk,
posisi rumah didalam gang dan tidak terdapat polusi, namun
terdapat cahaya matahari yang dapat masuk kerumah. Ny. Y
memiliki sapiteng pribadi.

3. STRUKTUR KELUARGA
Polakomunikasi Komunikasi keluargaTn. D antara anggota keluarga lainnya terjalin
dengan kurang baik dan bahasa yang digunakan sehari-hari adalah
bahasa jawa dan bahasa Indonesia. Komunikasi dilakukan secara
tertutup, jika ada masalah dalam keluarga penyelesaian masalahnya
cukup sulit dalam keluarga ini karena terkadang Tn. D kurang
memberikan respon dengan baik kepada istri (ungkapan sang istri) Tn.
D lebih dominan ekstrovet, kurang mau untuk mengobrol dan memilih
diam dan begitu juga dengan istrinya.

Struktur kekuasaankeluarga Dalam keluarga ini Tn. D yang mengambil keputusan dalam


menyelesaikan masalah dan dibantu oleh ibunya. . Hubungan dengan
anggota keluarga saling mendukung satu sama lain dan ketika ada
anggota keluarga yang merasa memiliki masalah, anggota keluarganya
lain membantu.

Strukturperan Tn. D berperan sebagai anggota keluarga yaitu selaku suami


Ny. Y berperan sebagai anggota keluarga yaitu selaku istri

Strukturnilai Didalam keluarga Tn. D tidak ada nilai dan norma khusus yang
mengikat anggota keluarga ini, untuk masalah kesehatan keluarga juga
tidak memiliki praktik khusus yang harus dilakukan. Sistem nilai yang
dianut dipengaruhi oleh adat dan agama.
4. FUNGSI KELUARGA
Fungsiafektif Hubungan Tn. D dengan keluarga terjalin dengan cukup baik, anggota
keluarga yang saling menghormati, menyayangi dan menyemangati
namun sedikit kurang perhatian terhadap istrinya yaitu Ny. Y.
Fungsi sosialisasi Interaksi dalam keluarga terjalin dengan kurang baik. Tn. D memilih
diam dirumah daripada berkumpul dengan orang – orang sekitar
dikarenakan ada masalah pekerjaan yang harus diselesaikan dirumah,
hanya sesekali Tn. D bergaul dengan warga sekitar atau tetangga jika
tidak terlalu sibuk dan hanya istrinya saja yang sering bergaul dengan
tetangga sekitar.
Fungsi perawatankeluarga 1) Kemampuan keluarga mengenal masalah
a. Tn.D dan keluarganya sudah mulai menyadari akan
penyakitnya yaitu Tn. D memiliki anemia.
b. Keluarga Tn. D mengatakan jarang kontrol kesehatan.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
yang tepat: Keluarga saat inisudah mampumengambil keputusan
yang tepat, setiap ada yang keluarga yang sakit langsung ke
pelayanan kesehatan atau puskesmas terdekat.
3) Kemampuan keluargamemodifikasi lingkungan : Keluarga kurang
mampu memodifikasi lingkungan yang baik untuk perawatan yang
dikarenakan rumah saat ini saling berdempetan dengan tetangga
yang lain.
4) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan : Keluarga
mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada yaitu
puskesmas terdekat.

Fungsireproduksi Hubungan suami istri masih dilakukan dengan baik, tidak ada masalah
apapun termasuk setelah berkb.
5. STRESS DAN KOPING KELUARGA
Kondisi stress dankopingkeluarga (deskripsikan stressor, caramengatasi/strategikoping)
Ny. Y jika merasa sudah tidak dihiraukan lagi oleh suami Ny.Y memilih untuk diam saja dan fokus
merawat anaknya.
PEMERIKSAAN FISIK
Hasilpemeriksaanfisik (focus padaklien yang sakit)
TD : 140/100, N : 92 x/m, RR : 22 x/m, S : 36,7 ̊ C

Analisa Data
No Data Problem Etiologi
1. DS : Agen cidera fisiologis Nyeri akut
1. Ny. Y mengeluh kepala terasa
sedikit sakit akhir akhir ini.
- P: Ny. Y mengatakan
timbulnya keluhan akhir akhir
ini.
- Q: Ny. Y mengatakan keluhan
yang dirasakan seperti tertekan
benda berat.
- R: Ny. Y mengatakan keluhan
dirasakan pada daerah kepala.
- S: Skala nyeri 5 (sedang)
- T: Ny. Y mengatakan keluhan
timbul secara tiba-tiba, sakit
kepala yang dirasakan hilang
timbul
2. Ny. Y mengatakan sering pusing,
nyeri pada leher dan terasa berat.

DO:
1. Ny. Y tampak gelisah.
2. Tanda-tanda vital.
TD:140/100 mmHg
N: 92 x/menit
RR: 20 x/menit
S :36.7 ̊ C
2. DS : Pola koping yang Ketidakmampuan
1. Ny.Y mengatakan akhir ini berbeda diantara klien koping keluarga
sering beradu pendapat dengan dan orang terdekat.
suaminya yang dikarenakan
masalah internal.
2. Ny. Y mengatakan sering
dicuekin Suaminya.
DO:
1. Wajah Ny. Y tampak sedih
saat bercerita.
2. Tanda-tanda vital.
TD:140/100 mmHg
N: 92 x/menit
RR: 20 x/menit,
S :36.7 ̊ C
3. DS : Hambatan lingkungan Gangguan pola tidur
1. Ny. Y mengatakan tidak bisa tidur
pada malam hari dan siang hari.

DO:
2. Tanda-tanda vital.
TD:140/100 mmHg
N: 92 x/menit
RR: 20 x/menit,
S :36.7 ̊ C

 Skoring Prioritas Diagnosa

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1 Sifat masalah : 3x1/3 1 Masalah nyeri akut pada Ny. Y


Aktual : 3 dirasakan dan perlu tindakan
perawatan

2 Kemungkinan masalah 1x2/2 1 Kemampuan pola koping keluarga


dapat diubah : dan hubungan keluarga yang dapat
Sebagian : 1 diubah.

3 Potensial masalah 2x1/3 0,6 Nyeri dapat dicegah bila keluarga


untuk dicegah : mengetahui cara perawatan yang
Cukup : 2 benar

4 Menonjol masalah: 2x1/2 1 Masalah dirasakan oleh Ny. Y dan


Masalah dirasakan dan bisa menjadi lebih serius bila tidak
perlu segera ditangani: 2 segera ditanggani

Total Skore 3,6

SkoringPrioritas Diagnosa
Kriteria Subkriteria Nilai Bobot Skor
Sifatmasalah Aktual 3 1
Resikotinggi 2
Potensial 1
Kemungkinanmasalahuntuk Mudah 2 2
di ubah
Sebagian 1
Tidakdapat 0
Potensimasalahuntukdicegah Tinggi 3 1
Cukup 2
Rendah 1
Menonjolnyamasalah Segeradiatasi 2 1
Tidaksegeradiatasi 1
Tidakdirasakanadamasalah 0

Keterangan:
Penentuanskor = nilai (msg2 kriteria)
X bobot (msg2 kriteria)
Skortertinggi (msg2 kriteria)

 PrioritasDiagnosaKeperawatan
1. Nyeri akut b.d agen cidera fisiologi
2. Ketidakmampuan koping keluarga b.d Pola koping yang berbeda diantara klien dan
orang terdekat.
3. Gangguan pola tidur b.d hambatan lingkungan

 RencanaKeperawatan
NO SDKI SLKI SIKI

1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri :


agen cidera fisiologi keperawatan, diharapkan tingkat Observasi :
nyeri menurun dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi lokasi nyeri
1. Keluhan nyeri (5) 2. Identifikasi skala nyeri
2. Meringis (5) 3. Identifikasi respon nyeri
3. Kesulitan tidur (5) non verbal.
4. Ketegangan otot (5) 4. Monitor efek samping
penggunaan analgetik.
Teraupetik :
1. Kontrol lingkungan yang
memperberat nyeri.
2. Fasilitasi istirahat dan tidur
3. Berikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri.
Edukasi :
1. Jelaskan penyebab dan
pemicu nyeri.
2. Jelaskan strategi meredakan
nyeri.
3. Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri.

2. Ketidakmampuan Setelah dilakukan tindakan Dukungan koping keluarga


koping keluarga b.d keperawatan, diharapkan status Observasi :
Pola koping yang koping keluarga membaik dengan 1. Identifikasi respon
berbeda diantara klien kriteria hasil: emosional terhadap kondisi
dan orang terdekat. 1. Perasaan diabaikan (5) saat ini.
2. Kekhawatiran anggota Teraupeutik
keluarga (5) 1. Dengarkan masalah,
3. Perilaku mengabaikan perasaan dan pertanyaan
keluarga (5) keluarga.
4. Komunikasi antara anggota 2. Diskusikan rencana medis
keluarga (5) dan perawatan.
3. Fasilitasi pengungkapan
perasaan antara pasien dan
keluarga.
4. Bersikap sebagai pengganti
keluarga untuk
menenangkan pasien.
Edukasi:
1. Informasikan kemajuan
pasien secara berkala.
Kolaborasi:
1. Rujuk untuk terapi
keluarga.
3. Gangguan pola tidur b.d Setelah dilakukan tindakan Dukungan tidur
hambatan lingkungan keperawatan, diharapkan pola tidur Observasi:
membaik dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi pola aktivitas
1. Keluhan sulit tidur (1) dan tidur.
2. Keluhan sering terjaga (1) 2. Identifikasi faktor
3. Keluhan tidak puas tidur (1) pengganggu tidur.
4. Keluhan istirahat tidak Teraupetik
cukup (1) 1. Modifikasi lingkungan.
2. Fasilitasi penghilang stress
sebelum tidur.
3. Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
Edukasi :
1. Jelaskan pentingnya tidur.
2. Ajarkan relaksasi otot.

Implementasi dan evaluasi keperawatan


Waktu Diagnosa Implementasi Evaluasi
Jumat, Nyeri akut b.d  mengidentifikasi lokasi nyeri S : Ny. Y mengatakan masih
10 agen cidera fisiologi sering pusing, nyeri pada leher
 mengidentifikasi skala nyeri
dan terasa berat, serta sulit tidur
januari  mengidentifikasi respon nyeri dimalam hari.
2020 non verbal.
O:
 menganjurkan istirahat dan tidur
 Ny. Y tampak gelisah.
 mnjelaskan penyebab dan
pemicu nyeri. 
Tanda-tanda vital.
 menjelaskan strategi meredakan TD:150/100 mmHg
N: 92 x/menit
nyeri.
RR: 20 x/menit
 menganjurkan memonitor nyeri A : masalah belum teratasi
secara mandiri. P : intervensi dilanjutkan.
 Memberikan kie tentang pijat
untuk meredakan nyeri dan
menurunkan tekanan darah.

rabu, Ketidakmampuan  mengidentifikasi respon S : pasien mengatakan suaminya


29 koping keluarga b.d emosional terhadap kondisi memang sulit untuk bisa diajak
berbicara, selalu cuek dan seakan
januari Pola koping yang saat ini. akan tidak mau tau.
2020 berbeda diantara  mendengarkan masalah,
klien dan orang O:
perasaan dan pertanyaan
 pasien tampak murung,
terdekat. keluarga.  Pasien tampak kelelahan dalam
mengurus anak.
 mendiskusikan rencana
 Tekanan darah pasien 130/90
medis dan perawatan. A : masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan.
 Mendengarkan ungkapan
perasaan antara pasien dan
keluarga.
 Bersikap sebagai pengganti
keluarga untuk
menenangkan pasien.
 Memberikan saran dan kie
tentang masalahnya.
rabu Gangguan pola tidur  mengidentifikasi pola aktivitas S : pasien mengatakan masih
29 b.d hambatan dan tidur. terjaga malam, dan sulit untuk
tidur malam.
januari lingkungan  mengidentifikasi faktor
2020. pengganggu tidur. O:
 Menganjurkan Modifikasi  tampak mata pasien
berkantung.
lingkungan yang nyaman.
 Pasien tambah kurang
 Menganjurkan penghilang stress bersemangat.
sebelum tidur. (mendengarkan  Tekanan darah : 110/90
 Tampak pasien seperti
musik relaksasi)
banyak pikiran.
 menjelaskan pentingnya tidur. A : masalah belum teratasi
 Ajarkan relaksasi otot. P : intervensi di lanjutkan.

Anda mungkin juga menyukai