Anda di halaman 1dari 2

1.

Kriteria
Diagnostik

2.

Diagnostik
Pembanding

3.

Pemeriksaan
Penunjang

4.

Konsultasi

5.

Perawatan RS

6.

Terapi

7.
8.
9.

Tempat
Pelayanan

Penyulit
Informed
Consent (tertulis)
10.
Standar Tenaga

PELAYANAN MEDIK
STANDAR PELAYANAN
VASKULER (MIGREN)
a. Rasa nyeri berdenyut-denyut, timbul dalam serangan yang
berulang dan menghebat kalau mengadakan aktifitas.
Biasanya unilateral, kadang-kadang menjalar ke sisi lain
(bilateral), sering disertai mual kadang-kadang sampai
muntah. Kalau nyeri di daerah orbita dapat menyebabkan
pengeluaran air mata.
b. Pada migren klasik didahului oleh aura, biasanya aura
penglihatan: berkunang-kunang, skotoma dan lain-lain
yang berlangsung sebentar. Pada migren komplikata dapat
disertai kelumpuhan otot bola mata (migren
oftalmoplegis) ataupun migren hemiplegis yang sifatnya
sementara. Nyeri dapat kambuh karena dicetus oleh : stres
mental, kelelahan, kepanasan, haid (hormonal) terlambat
makan, makanan tertentu dan lain-lain.
a. Nyeri kepala penyakit lain : THT, gigi mulut, mata,
hipertensi, penyakit dengan demam.
b. Gangguan psikosomatis.
a. Pemeriksaan EEG.
b. Foto tengkorak.
c. Migren klasik dengan serangan hebat dan migren
komplikata dapat dipertimbangkan arteriografi atau CTScan otak dengan kontras.
Bergantung kasus. Penyakit dalam, THT, mata, gigi-mulut,
bedah syaraf, psikosomatis, kalau diperlukan.
Rawat inap. Diperlukan perawatan hanya pada status
migrenus (obat-obat tidak menolong) dan pada migren
komplikasi.
a. Istirahat, analgetik dan penenang.
b. Vasokonstriksi : kafergot 3 x - 1 tablet (tidak boleh
pada wanita hamil dan penderita kardiovaskuler).
c. Sumatripan 1 tablet, Flunarizin 1 x 5-20 mg.
d. Kalau serangan sering : siproheptadin, propanolol atau
pizotifen untuk pencegahan.
e. Hindari faktor pencetus.
Semua RS, kecuali pada kasus yang memerlukan tindakan
invasif/operasi harus RS tipe A/B yang mempunyai dokter
spesialis bedah syaraf.
a. Dokter umum.
b. Dokter ahli syaraf (bila keluhan tidak hilang, apalagi
bertambah berat atau didapati kelainan neurologis).
c. Dokter ahli bedah syaraf untuk kasus yang memerlukan
tindakan operasi.

11.
12.
13.
14.

Lama Perawatan

Masa Pemulihan
Output
Patologi
Anatomi
15.
Otopsi/Risalah
Rapat

a. Rawat jalan.
b. Rawat inap pada status migrenus, migren komplikata.
Bergantung keadaan masing-masing kasus.
Sering kambuh.
Sangat dianjurkan pada kasus-kasus yang sulit.

Anda mungkin juga menyukai