Anda di halaman 1dari 22

Askep agregad dalam

komunitas anak,
remaja,wanita dan pria
Dosen pengampu :
Ns. Dwi Elka Fitri, S. Kep,MKM
Kelompok 1
1. Kartika (19010006)
2. Julia nesti (19010005)
3. Ernawati (19010003)
4. Edi juamrizal (19010002)
5. Nadila octavia (19010007)
Latar belakang
Konsep mengenai "anak" dipahami berbeda sesuai dengan
perspektif dan kepentingan yang beragam, misalnya
Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2002
mengenai Perlindungan Anak, menyebutkan bahwa anak
adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun,
termasuk anak yang masih dalam kandungan. Dan ini
diamini oleh UNICEF dengan memberikan pengertian yang
sama mengenai batas usia anak yaitu anak sebagai
penduduk yang berusia diantara 0 s/d 18 tahun.
Menurut Haditono (dalam Damayanti, 1992), anak
adalah mahluk yang membutuhkan pemeliharaan, kasih
sayang dan tempat bagi perkembangannya.
Pengertian anak
Pertumbuhan merupakan peningkatan jumlah dan ukuran
sedangkan perkembangan menitikberatkan pada perubahan
yang terjadi secara bertahap dan tingkat yang paling rendah
dan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran
(Whalex dan Wone.2000)
Tumbuh kembang adalah suatu kesatuan proses dimana seseorang
anak tidak hanya tumbuh menjadi besar tapi berkembang
menjadi lebih terampil yang mencakup dua peristiwa yang
sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan.
Batasan usia anak

Menurut Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak, pasal 1 Ayat 1, Anak adalah
seseorang yang belum berusia 18
(delapan belas) tahun, termasuk
anak yang masih dalam
kandungan. Sedangkan menurut
definisi WHO, batasan usia anak
adalah sejak anak di dalam
kandungan sampai usia 19 tahun.
1. Perkembangan Fisik

 Fisik atau tubuh manusia merupaRkan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan.
Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan).

2. Perkembangan Motorik

Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak.
Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengn kematangan saraf dan otot
anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi
yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.     
3. Perkembangan Intelektual
Piaget membangi empat tahapan perkembangan intelektual/ kognitif, yaitu :
1. tahap sensori motoris, 
2. tahap praoperasional, 
3. tahap operasional konkret dan 
4.tahap operasional formal. Karakteristik Pertumbuhan
dan Perkembangan Anak

Permasalah kesehatan pada anak

Di dalam pertumbuhan dan perkembangan seorang anak, pada


usia 1 – 2 tahun merupakan masa masa penting dalam proses ini.
Beberapa faktor yang mengambil peranan penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak adalah faktor asupan gizi anak
tersebut. Berdasarkan data WHO beberapa tahun yang lalu, terdapat
belasan juta kematian seorang anak yang disebabkan oleh gangguan
kekurangan gizi. Hal ini merupakan masalah yang besar di negara
negara berkembang seperti Indonesia.
Proses Keperawatan Komunitas
Agregat Anak
1. PENGKAJIAN o Keluhan Utama (KU)
Pengkajian Identitas dan Riwayat Keperawatan Untuk menjalani suatu imunisasi anak diharapkan dalam kondisi
sehat jasmani dan rohani karena akan dipenetrasikan antigen dalam
o Identitas Anak dan/atau Orang Tua imunisasi yang akan memicu fungsi imunnya, namun seiring dengan
kondisi anak yang rentan terhadap kontak infeksi dari lingkungan,
a) Nama tidak menutup kemungkinan jika saat memasuki jadwal imunisasi ia
berada dalam kondisi sakit
b) Alamat

c) Tempat dan tanggal lahir o Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)

d) Ras/kelompok entries Untuk mendapatkan semua rincian yang berhubungan dengan


keluhan utama
e) Jenis kelamin o Riwayat Kesehatan Dahulu (RKD)
f) Agama
Untuk memperoleh profil penyakit anak, cedera-cedera, atau
g) Tanggal wawancara pembedahan sebelumnya yang pada kesempatan ini akan digunakan
h) Informan sebagai petunjuk yang berarti dalam pemberian imunisasi.
Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul

1) Gangguan rasa aman (cemas) b/d kurang pengetahuan ibu tentang


tumbang anak
2) Kesiapan meningkatkan status imunisasi b/d keinginan untuk
meningkatkan status imunisasi
3) Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan
dengan situasi yang terjadi di lingkungan
4) Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang peran sebagai orangtua baru
5) Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbang dan lingkungan.
6) Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan
tumbuh kembangnya.
INTERVENSI KEPERAWATAN

No Dx Intervensi Rasional
1. Dx. 1 1. Bantu ibu mengetahui tahapan yang seharusnya 1. Agar ibu paham tentang tumbang anaknya.
terjadi pada anak saat ini sesuai umur  
2. Bantu menurunkan tingkat kecemasan dengan 2. Mengurangi kecemasan ibu
informasi yang diberikan  
3. Beri dukungan pada ibu untuk tetap menjaga 3. Agar kesehatan anak tetap terjaga
kesehatan anaknya dan tetap memantau pertumbuhan
dan perkembangan anak.

2. Dx 2 1. Beri penjelasan tentang imunisasi yang 1. Meningkatkan pemahaman tentang imunisasi


seharusnya didapatkan  oleh anaknya. yang harus didapatkan oleh anak
2. Beri penjelasan tentang imunisasi tambahan yang 2. Memberikan pemahaman tentang imunisasi
dapat diberikan kepada anaknya selain imunisasi tambahan
yang harusnya didapatka  
3. Anjurkan ibu untuk memberikan imunisasi tambahan  
untuk mencegah penyakit yang bisa diderita oleh 3. Mencegah penyakit yang mungkin diderita
anaknya anak.
Lanjut...
3. Dx. 3 1. Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang 1. Agar orang tua mampu melakukan tugas
sesuai dengan kelompok usia tumbang pada anak
2. Tingkatkan rangsangan dengan menggunakan  
berbagai mainan dalam tempat tidur anak. 2. Mainan dapat meningkatkan rangsangan anak
3. Berikan tindakan nyaman setelah prosedur yg dalam tumbang 
menyebabkan rasa takut. 3. Mengurangi rasa ketidaknyamanan
4. KIE orang tua untuk kontrol setiap bulan. 4. Mengetahui adanya keluhan dalam tumbang
anak

4. Dx. 4 1. Jelaskan pada orang tua tentang perawatan anak 1. Meningkatkan pemahaman orang tua
seperti makanan yang baik sesuai umur anak, cara terhadap perawatanan anak
menggendong, cara memberikan ASI yang baik dan
 
bagaimana menyendawakan bayi.
2. Jelaskan bahwa keberadaan kedua orang tua sangat  
penting sebagai role model anaknya. 2. Memberi pemahaman orang tua supaya bias
3. Jelaskan pada orang tua tentang tahapan tumbuh memberi contoh yang baik bagi anaknya
kembang yang harus dilewati anak sesuai dengan
3. Meningkatkan pemahaman orang tua
umurnya
terhadap tumbang
implemintasi
No Dx Intervensi
1. Dx. 1 o Membantu ibu mengetahui tahapan yang seharusnya terjadi pada anak saat ini
sesuai umur
o Membantu menurunkan tingkat kecemasan dengan informasi yang diberikan
o Memberi dukungan pada ibu untuk tetap menjaga kesehatan anaknya dan tetap
memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.

2. Dx 2 o Memberi penjelasan tentang imunisasi yang seharusnya didapatkan  oleh


anaknya.
o Memberi penjelasan tentang imunisasi tambahan yang dapat diberikan kepada
anaknya selain imunisasi yang harusnya didapatka
o Menganjurkan ibu untuk memberikan imunisasi tambahan untuk mencegah
penyakit yang bisa diderita oleh anaknya
Lanjut...
3. Dx. 3 o Mengajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan
kelompok usia
o Meningkatkan rangsangan dengan menggunakan berbagai mainan dalam
tempat tidur anak.
o Memberikan tindakan nyaman setelah prosedur yg menyebabkan rasa takut.
o KIE orang tua untuk kontrol setiap bulan.

4. Dx. 4 o Menjelaskan pada orang tua tentang perawatan anak seperti makanan yang baik
sesuai umur anak, cara menggendong, cara memberikan ASI yang baik dan
bagaimana menyendawakan bayi.
o Menjelaskan bahwa keberadaan kedua orang tua sangat penting sebagai role
model anaknya.
o Menjelaskan pada orang tua tentang tahapan tumbuh kembang yang harus
dilewati anak sesuai dengan umurnya
EVALUASI

1) Dx 1 : Orang tua mengetahui tugas pekembangan anak yang sesuai dengan


kelompok usia.
2) Dx 2 : Orang tua mengerti bagaimana cara merawat anaknya
3) Dx 3 :Anak bebas dari cedera dan fraktur potensial berbahaya
diidentifikasi dan lingkungan rumah. Keluarga akan menekankan dan
mendemonstrasikan kegiatan yang aman di rumah.
4) Dx 4 : Ibu tidak cemas dan mampu menggambarkan proses tumbang pada
anaknya dan informasi yang diberikan.
Remaja

Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti


tumbuh atau tumbuh menjadi dewas. Istilah adolensence
mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup
kematangan mental, emosional , sosial dan fisik. Remaja
sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena
tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan
dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh calon
(dalam monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukan
dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja
memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status
anak.
Batasan Usia Remaja

Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19


tahun,menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun
2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun
dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
(BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum
menikah.
Permasalahan yang Terjadi pada
Remaja

1. Kecelakaan
2. Penyalahgunaan Zat
3. Bunuh diri
4. Penyakit menular
Tugas tugas remaja

William Kay, sebagaimana dikutip Yudrik Jahja14 mengemukakan tugas-tugas perkembangan masa
remaja sebagai berikut:
1. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.
2. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau figur-figur yang mempunyai otoritas.
3. Mengembangkan ketrampilan komunikasi interpersonal dan bergaul dengan teman sebaya, baik secara individual
maupun kelompok.
4. Menemukan manusia model yang dijadikan identitas pribadinya.
5. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri.
6. Memeperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala nilai, prinsip-prinsip, atau falsafah
hidup (weltanschauung).
7. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku) kekanak-kanakan.
Proses Keperawatan Komunitas
Agregat Remaja
1. Pengkajian

Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara


lengkapdan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan
dianalisa sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh
masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang
menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, social
ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap
pengkajian ada lima kegiatan yaitu : pengumpulan data,
pengolahan data, analisa data, perumusan atau penentuan
masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masalah.
Lanjut...

2. Diagnosa

Ketidak efektifan koping komunitas pada kelompok


remaja di Dusun Sumberejo, Desa Pondokrejo Kecamatan
Tempurejo dalam mengatasi masalah remaja berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan remaja mengenai Kesehatan
remaja serta kurangnya keterampilan remaja dalam
mrningkatkan kualitas kesehatan.
Intervensi
No Diaagnosa Keperawatan Tgl Tujuan dan kriteri hasil Intervensi keperawatan
Pembuatan

1. Ketidak efektifan koping komunitas pada 16 juli 2013 Tujuan: Menurunkan Perilaku 1. Memberikan informasi mengenai
kelompok remaja di Dusun Sumberejo, merokok di kalangan remaja penyakit, berhubungan dengan
Desa Pondokrejo Kecamatan Tempurejo (smp) Kriteria hasil: Minimal Prilaku Merokok
dalam mengatasi masalah remaja 80% peserta hadir, serta 2. Mengajarkan pantangan terhadap
berhubungan dengan kurangnya mampu menjelaskan kembali perilaku merokok bila sudah aktif
pengetahuan remaja mengenai bahaya merokok merokok ajarkan cara untuk berhenti
kesehatan remaja serta kurangnya   menjadi perokok aktif
keterampilan remaja dalam 3. Memberikan informasi akurat tentang
meningkatkan kualitas kesehatan. konsekuensi perilaku
4. Memberi penjelasan tentang bahaya
kandungan zat dalam rokok
5. Memberikan informasi kepada orang
tua atau wali perilaku anak mereka
yang rentan melakukan prilaku
merokok
Lanjut...

Implementasi

Komponen implmentasi dalam proses keperawatan mencakup


penerapan keterampilan yang di perlukan untuk
mengimlementasikan intervensi keperawatan yang telah dibuat.
Implementasi dilakukan sesuai intervensi yang telah di buat.

Evaluasi

Kriteria :

Minimal 80% peserta hadir, serta mampu menjelaskan kembali


bahaya merokok.

Anda mungkin juga menyukai