KULIAH

VITREORETINA
FK UMS
dr. Halida Wibawaty, SpM(K)

BADAN KACA

FUNGSI BADAN KACA : Stabilisasi bola mata

dan menjaga agar retina tidak lepas
Komposisi 98% air, 2% kolagen dan asam
hialuronat
Menempati ruang badan kaca, volumenya
2/3 volume bola mata

PERLEKATAN BADAN KACA

LIGAMENTUM WIEGER (kapsul
posterior lentis)
VITREOUS BASE (ora serrata)
FUNNEL MARTEGIANI (diskus
optikus)
NEUROVASCULAR
Badan kaca avascular dan tanpa
persarafan (proses patogen
lama)

METODE PEMERIKSAAN

Slit Lamp
Lensa Condensing (+60,+78,+90 d)
Optalmoskop Indirek
Ultrasonograf

PATOGENESIS VITREOUS
HEMORRHAGE

TIPE VITREOUS HEMORRHAGE

VITREOUS HEMORRHAGE

EPIDEMIOLOGI : 7 kasus per 100.000

ETIOLOGI : 38% PVD, 32% PDR, 11%
BRVO,
2%
ARMD,
2%
Retinal
Macroaneurysme
SIMPTOM : Black Opacities (swarms of
black bugs/ black rain)
DIAGNOSIS : Oftalmoskopi Indirek, USG,
Slit Lamp

VH Cont

TERAPI
:
Upright
resting
position,
penyebab VH diterapi (laser), vitrectomy
bila darah tidak diabsorbsi
PROGNOSIS : Absorbsi VH mrpkan proses
panjang, tgt lokasi, penyebab dan derajat
perdarahan

VITRECTOMY

VITRECTOMY

DEFINISI
:
Pembedahan
untuk
pengambilan dan penggantian badan kaca
dengan larutan ringers, gas atau minyak
silikon

INDIKASI VITRECTOMY

Unabsorbed vitreous hemorrhage

Tractional retinal detachment
Proliferative vitreoretinopathy (PVR)
Pengambilan lensa dislokasi ke vitreus
atau benda asing
Inflamasi vitreus berat post-op/ post
trauma

KETEBALAN RETINA

HISTOLOGI LAPISAN RETINA

EPITEL PIGMEN RETINA (EPR)

Letak sebelah luar ke arah sklera

Lapisan sel berbentuk heksagonal

Mempunyai villi, menonjol ke arah fotoreseptor

Mempunyai organella : fagosome & pigmen granulae (lipofuchsin & melanin)

Fungsi:
1. Melanin granulae mengurangi scatterd light
2. Membuang panas dari fotoreseptor ke khorio- kapilare
3. Transport cairan dari subretinal space
4. Jalur difusi oksigen
5. Fagositosis outer segment
6. Sintesis & penyimpanan retinoid (vit a)

SENSORI NEURAL RETINA (SNR)

LAPISAN TERDIRI DARI 3 ELEMEN :

ELEMEN SARAF : Sel foto reseptor, sel bipolar, sel horisontal, sel
amakrin & sel ganglion (pembentuk n. optikus)

ELEMEN GLIA : sel muller (sel penunjang, suplai sinar dg cara sintesa
&menyimpan glikogen)

ELEMEN VASKULER : A & V bercabang 4, arteriole & venulae kapiler;

autoregulasi dipengaruhi kadar CO2, O2 & PH. khoriokapilare RPE &
fotoreseptor. a. cilioretina pd 20% manusia, menghubungkan a. &
khoriokapilare menjadi arteriole & venulae

LAPISAN SNR

Fotoreseptor
Membrana limitans luar
Lapisan nuklear luar
Lapisan pleksiform luar
Lapisan nuklear dalam
Lapisan pleksiform dalam
Lapisan sel ganglion
Lapisan sel serabut saraf
Membrana limitans dalam

PROSEDUR DAN TEKNIK

DIAGNOSIS
SUBYEKTIF
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
OBYEKTIF :
1)Oftalmoskop direk & indirek
2)Slit lamp biomicroscopy with hruby
60, 78, 90 d lens
3)FFA, USG, ERG, Scaning Laser
Ophthalmoscopy

riwayat penyakit
simptom retina
visus
sensitivitas kontras
uji fotostres
color vision testing
visual field testing
amsler grid testing
visual sensitivity

PEMERIKSAAN VISUS

SENSITIVITAS KONTRAS

UJI FOTO STRES

AMSLER GRID

PEMERIKSAAN RETINA

PEMERIKSAAN RETINA DG LENSA

GOLDMANN

PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI FUNDUS

PEMERIKSAAN FFA

PEMERIKSAAN FLUORESCEIN ANGIOGRAPHY

HIPERFLUORESEN

HIPOFLUORESEN

PEMERIKSAAN WARNA

PEMERIKSAAN WARNA

GAMBARAN FUNDUS NORMAL

FUNDUS REFLEK

GAMBARAN FUNDUS NORMAL

WARNA DITENTUKAN
Pigmen khoroid, melanin
pada pre & sklera
PEMBULUH DARAH
arteri & vena (a / v)
cerah / tua
kaliber 2 / 3
lurus, refleks cahaya
menindih vena
PAPIL DAN MAKULA
Papil, bulat, warna orange, batas tegas, pusat pembuluh
darah & serabut saraf, 1,5 mm dg ecavatio di
tengahnya, makula 3 4 x diameter papil, di temporal
avaskuler, warna fovea gelap

GAMBARAN KELAINAN FUNDUS

Perubahan warna, bentuk kelainan tgt lokasi
1. Putih : jar. ikat kolagen miopik cresent, jar. ikat fibrous
sikatrik sub retina, dr proliferatif, gliosi - atrofi optik, membran
pre & periretina,retina nekrotik, cws, akumulasi sel radang
sheating, roth spot, kalsium & drusen
2. Abu abu keputihan : edema retina ( DM, komotio retina)
3. Kuning : lipid asal akumulasi sel degenerasi/eksudasi
4. Hitam / abu-abu hitam : perubahan di khoroid,

KELAINAN FUNDUS

KELAINAN FUNDUS

KELAINAN FUNDUS

KELAINAN FUNDUS

KELAINAN FUNDUS

KELAINAN FUNDUS

ANATOMI MAKULA
UMBO

FAZ

MAKULA
FOVEA

KELAINAN MAKULA
GEJALA
Gangguan
penglihatan sentral (skotoma,
metamorfopsia, mikropsia / makropsia)
Visus turun, hipermetropisasi
Penurunan penglihatan warna
Uji fotostres (+)

DEGENERASI MAKULA SENILIS

DEFINISI
Penurunan visus pada satu / dua mata, usia > 50 tahun,
akibat kerusakan lap. luar retina, RPE, membrana bruch
dan khoriokapilaris.

NORMAL RETINA
Fovea

Photoreceptors

RPE

Choroid
Macula

PROGRESSION OF AMD
DEVELOPMENT OF DRUSEN
Photoreceptors
RPE
Choroid
Normal retina
Fovea

Macula

Bruchs membrane thickens and

drusen develop

PROGRESSION OF AMD
FORMATION AND LEAKAGE FROM
CHOROIDAL NEOVASCULARIZATION (CNV)

New abnormal blood vessels

proliferate and penetrate
Bruchs membrane

New blood vessels

leak blood and fluid

Advanced Wet AMD

Fibrovascular Scar

KLASIFIKASI
NON NEOVASKULER

Ukuran kecil < 64m

Ukuran sedang 64 125 m
Ukuran besar > 125 m
Drusen keras, lunak, konfluen, rpe detachment,
atrofi geografik / non geografik, hiperpigmentasi
makula

NEOVASKULER

Perdarahan subretina, ablasi retina eksudativa, RPE

detachment, sikatrik fibrofaskuler disiform, perdarahan vitreus.

GEJALA KLINIK
Visus turun, Metamorfopsia, Skotoma sentral, CNV

PENATALAKSANAAN
Pemeriksaan rutin
Pemeriksaan tambahan : FFA, amsler grid, kampimetri,
retino metri.
Roboransia : vit e, beta carotene, vit c 500 mg
Inj anti VEGF intra vitreal
Kaca mata pelindung matahari, fotokoagulasi laser pada
CNV, vitrektomi untuk mengeluarkan darah di submakula