Disusun Oleh :
Wardah Farhan Hayazee
P27820419091
(2B/43)
B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
N Diagnosis Keperawatan
O
1 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d mocus dalam jumlah berlebihan
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tanggal No Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Dx Hasil
21/09/202 1 Setalah dilakukan kep Observasi TTV Untuk
0 3 x 24 jam gangguan dan KU mengetahui
bersihan jalan nafas Atur posisi semi status
teratasi dengan KH fowler kesehatan
- TTV Beri O2 sesuai pasien
TD : 100/60 mmHg indikasi Meningkatkan
N : 100x/mnt kenyamanan
S : 360C pasien
R : 26 x/mnt Menambah
- Sesak kebutuhan
berkurang suplai O2 ke
tubuh pasien
D. IMPLEMENSASI KEPERAWATAN
Tgl/Jam No Implemensasi Keperawatan Respon
dx
22/09/202 1 Observasi TTV dan KU S: Pasien mau dilakukan TTV
0 O : TD : 100/60
08.00 N : 100 x/menit
WIB S : 360C
R : 26x/mnt
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan Rasa Nyaman dan Nyeri
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tanggal NO. TUJUAN / KRITERIA INTERVENSI RASIONAL
4. Dx HASIL
21/09/202 1. Setelah dilakukan 1. Observasi skala 1. Untuk mengetahui
0 Tindakan keperawatan: nyeri pada pasien skala nyeri yang
Selama 3 x 24 jam dialami oleh pasien
diharapkan nyeri pasien 2. Ajarkan Teknik 2. Teknik relaksasi
berkurang. relaksasi dapat mengurangi
Kriteria hasil: rasa nyeri dan
1. Pasien menyatakan 3. Kolaborasi membuat pasien
nyeri berkurang dengan tim medis menjadi lebih
2. Skala 1 -3 nyeri dalam pemberian tenang
berkurang analgesic 4. Dengan pemberian
3. Pasien tampak relaks analgesic dapat
4. Tidak gelisah mengurangi rasa
nyeri dan
mempercepat
proses
penyembuhan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/jam No. Implementasi Keperawatan Respon
Dx
22/09/2020 1 Observasi skala nyeri (melakukan S : pasien mengatakan nyeri
09.00 WIB pengkaian nyeri secara dengan skala 3
komprehensif)
O : pasien tampak lemah
O : pasien melakukan
relaksasi sesuai ajaran
perawat
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl / Jam No Implementasi Respon
.
dx
22/09/2020 1 Pantau tanda kekurangan cairan DS: Klien
08.00 mengatakan akan
WIB minum yang
banyak
DO : Turgor kulit
berkurang mukosa
mulut kering,
disertai muntah
13.00 1 Anjurkan klien untuk banyak minum Klien kooperatif,
WIB dan akan
memberikan
banyak minum
agar klien tidak
dehidrasi
14.00 1 Observasi / catat hasil intake output cairan Keluarga
WIB kooperatif
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN NYERI AKUT
1. ANALISA DATA
Nama : Ny. H
Umur : 20
Tempat : Ruang teratai
No Data Masalah Etiologi
1 Ds : Agen cidera fisik Nyeri akut
-Klien mengatakan nyeri pada area
ankle
Do :
- P : terasa nyeri karena tackling dan
jatuh
Q : nyeri seperti dipukul-pukul dan
terus menerus
R : nyeri di area ankle dextra
S : skala nyeri 8
T : nyeri saat dibuat bergerak
-nadi klien : 110x/menit
2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (trauma) dibuktikan dengan klien
mengeluh nyeri, skala nyeri 8, frekuensi nadi meningkat.
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
2. DIANGNOSIS KEPERAWATAN
Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tanggal No Tujuan dan Intervensi Rasional
dx Kriteria hasil
21/09/2020 1 Tujuan : Setelah 1. Observasi 1. Tanda-tanda
diberikan tanda-tanda vital berubah
tindakan vital. sesuai tingkat
keperawatan 2. Beri kompres perkembangan
selama 3x24 jam, dengan air. penyakit dan
suhu tubuh 3. Kolaborasi menjadi
normal. pemberian indikator
Kriteria hasil : antiviretik, untuk
Tidak ada tanda- antibiotic. melakukan
tanda peningkatan intervensi
suhu tubuh, selanjutnya
2. Pemberian
kompres dapat
menyebabkan
peralihan
panas secara
konduksi dan
membantu
tubuh untuk
menyesuaikan
terhadap
panas
3. Mempercepat
proses
penyembuhan,
menurunkan
demam.
Pemberian
antibiotik
menghambat
pertumbuhan
dan proses
infeksi dari
bakteri
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/ jam No Implementasi Respon
dx
22/09/2020 1 Mengobservasi tanda-tanda - TD: 140/80 mmHg
08.00 vital.
WIB - Suhu: 380C
- Nadi : 84x/menit
- Pernafasan : 24x/menit
12.00-13.00 Istirahat
13.00- 13.30 Pasien 2 dengan diagnose medis hipertensi
Diagnosis keperawatan gangguan rasa nyaman dan
nyeri b.d peningkatan tekanan darah
- Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian analgetik