Anda di halaman 1dari 11

CELLULAR AGING

(PENUAAN SEL)
Tri Lestari
Divisi Patologi Anatomi
UIN Makassar
PENDAHULUAN
• Penuaan sel adalah hasil penurunan secara
progresif dari masa hidup dan aktivitas
fungsional sel.
• Ada 4 hal yang berkontribusi pada terjadinya
penuaan sel, yaitu :
– Akumulasi mutasi DNA.
– Penurunan replikasi sel.
– Kerusakan homeostasis protein.
– Inflamasi yang persisten (terjadi terus menerus).
PENDAHULUAN
AKUMULASI MUTASI PADA DNA
• Metabolisme yang berlangsung dari waktu ke waktu dapat
menimbulkan kerusakan pada DNA.
• ROS (Reactive Oxygen Species) diinduksi oleh toksin dan
paparan radiasi yang berkontribusi terhadap kerusakan DNA
dan dihubungkan dengan penuaan.
• Meskipun kerusakan DNA dapat diperbaiki oleh enzim repair
DNA, beberapa kerusakan sifatnya menetap, yang kemudian
terakumulasi sebagai umur sel. Terutama bila mekanisme
perbaikan DNA tersebut tidak berjalan dengan baik.
• Akumulasi mutasi pada inti dan DNA mitokondria, akhirnya
akan mempengaruhi aktivitas fungsional dan kemampuan
survival dari sel.
PENURUNAN REPLIKASI SEL
• Sel-sel normal (kecuali sel stem) memiliki
kemampuan replikasi yang terbatas, dan bila telah
mencapai jumlah batas pembelahan, maka sel-sel
tersebut tidak akan mengalami replikasi lagi. Hal ini
dikenal sebagai Replicative senescence.
• Penuaan dihubungkan dengan replicative
senescence sel yang sifatnya progresif.
• Replicative senescence dapat terjadi karena telomere
yang memendek, yang pada akhirnya mengakibatkan
terhentinya siklus sel.
PENURUNAN REPLIKASI SEL
• Telomere adalah pengulangan pendek urutan
DNA yang terdapat pada ujung akhir
kromosom.
• Telomere ini berperan penting untuk
memastikan, bahwa replikasi kromosom
terjadi secara lengkap, sehingga terhindar
dari kerusakan.
PENURUNAN REPLIKASI SEL
PENURUNAN REPLIKASI SEL
• Panjang telomere ini dipertahankan oleh enzim telomerase.
Enzim ini terdapat pada germ cells, sedikit pada sel stem, dan
tidak ada pada kebanyakan sel-sel somatik.
• Oleh karena tidak adanya enzim telomerase pada sel somatik,
maka setiap kali sel somatik mengalami replikasi, ada bagian
kecil dari telomere yang tidak terduplikasi, sehingga telomere
akan mengalami pemendekan sedikit demi sedikit dari waktu
ke waktu.
• Sampai pada satu titik tertentu, telomere tersebut akan
mencapai pemendekan optimal, yang mengakibatkan siklus sel
terhenti (tidak dapat bereplikasi lagi)  Replicative
senescence.
KERUSAKAN HOMEOSTASIS PROTEIN
• Dengan berjalannya waktu, sel-sel tidak dapat
mempertahankan homeostasis protein normal.
• Hal ini terjadi sebagai akibat dari menurunnya
translasi protein dan kurangnya aktivitas dari
chaperones (pemicu folding protein normal) dan
proteasome (penghancur protein yang misfolded /
protein yang rusak), sehingga fungsi, replikasi, dan
kemampuan bertahan sel akan terganggu.
• Akumulasi dari protein yang misfolded (protein yang
rusak) akan memperburuk hilangnya fungsi protein,
sehingga memicu terjadinya apoptosis.
INFLAMASI YANG PERSISTEN
• Dengan bertambahnya usia, maka pada individu, akan
terjadi akumulasi dari sel-sel yang rusak, lipid, dan
substansi endogen lainnya, yang akan mengakibatkan
terjadinya proses inflamasi secara terus menerus.
• Inflamasi ini akan memicu munculnya penyakit-penyakit
kronik, seperti aterosklerosis dan diabetes mellitus tipe 2.
• Sitokin yang dihasilkan selama reaksi inflamasi akan
memicu perubahan seluler yang memperberat penuaan
sel dan gangguan metabolik kronik akan mempercepat
terjadinya proses penuaan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai