Sel
OLEH :
Ns. WINASARI DEWI, M.Kep.
JEJAS SEL.......
▪Stres fisiologis atau ada rangsang patologis → sel
beradaptasi → mencapai kondisi baru dan bertahan
hidup (adaptasi)
▪Adaptasi berlebihan → sel mengalami JEJAS
▪Cedera/jejas sel terjadi apabila suatu sel tidak lagi
dapat beradaptasi terhadap rangsangan.
▪Sel cedera → mengalami perubahan dalam ukuran,
bentuk, sintesis protein, susunan genetik
▪Berat ringannya cedera
akan menentukan apakah
sel tersebut dapat pulih
kembali atau tidak.
▪Dalam batas waktu
tertentu :
✓Cedera bersifat reversibel
(subletal) → sel kembali
ke kondisi stabil semula
✓Stres berat/menetap →
cedera bersifat ireversibel
(letal) → sel mati
Cedera Subletal
• Terjadi bila sebuah stimulus → sel cedera →
menunjukkan perubahan morfologis →sel tidak mati.
• Sifatnya reversibel → bila stimulusnya dihentikan → sel
akan kembali pulih seperti sebelumnya.
• Disebut juga proses degeneratif, dimana lebih sering
mengenai sitoplasma, sedangkan nukleus tetap dapat
mempertahankan integritasnya.
• Contoh perubahan degeneratif :
✓ Akumulasi cairan di dalam sel akibat gangguan
mekanisme pengaturan cairan.
✓ Degenerasi lemak atau infiltrasi lemak →
penumpukan lemak intrasel → inti terdesak ke pinggir.
→ jaringan bengkak, terlihat kekuning-kuningan.
Misalnya perlemakan hati (fatty liver) pada keadaan
malnutrisi dan alkoholik.
Cedera Letal
• Bila stimulus yang menyebabkan sel cedera cukup
berat dan berlangsung lama serta melebihi
kemampuan sel untuk beradaptasi maka akan
menyebabkan kerusakan sel yang bersifat ireversibel
(cedera sel) yang berlanjut kepada kematian sel.
PENYEBAB JEJAS
▪DEPRIVASI OKSIGEN
✓ Hipoksia/defisiensi O2 → penyebab cedera tersering dan
terpenting → kematian.
✓ HIPOKSIA ≠ ISKEMIA
✓ Iskemia :
• Terhentinya suplai darah dalam jaringan akibat gg. aliran
darah arteri atau << drainase vena
• Iskemia merupakan penyebab tersering hipoksia
• Keadaan hipoksia : sel beradaptasi (ringan →atrofi),
cedera/kematian sel (berat)
✓ Penyebab lain hipoksia (defisiensi O2) : O2 dalam darah yang
tidak adekuat akibat kegagalan kardiorespirasi, berkurangnya
kemampuan pengangkutan O2 darah (anemia/keracunan
monoksida), kehilangan darah yang parah
▪BAHAN KIMIA
✓ Semua zat kimia jika konsentrasinya cukup banyak → akan merusak
keseimbangan lingkungan osmotik → cedera atau kematian sel.
✓ Contoh : monoksida, arsenik, sianida, insektisida, herbisida, polusi
lingkungan dan udara, narkoba,etanol.
▪AGEN INFEKSIUS
✓ Berawal dari virus submikroskopik sampai cacing pita yang
panjangnya beberapa meter.
✓ Contoh : riketsia, bakteri, fungi, dan protozoa.
▪AGEN FISIK
✓ Yang dapat menyebabkan jejas : trauma mekanis, temperatur yang
ekstrem (luka bakar, deep cold), radiasi, syok elektrik, dan perubahan
mendadak pada atmosfer.
▪REAKSI IMUNOLOGI
✓ Anafilaksis (alergi berat) terhadap protein asing atau suatu obat →
menyebabkan jejas sel dan jaringan.
✓ Hilangnya konsentrasi dengan respon terhadap antigen sendiri →
penyebab penyakit autoimun.
▪DEFEK GENETIK
✓ Defek genetik menyebabkan perubahan patologis yang mencolok
(Sindrom Down) dan yang tak terlihat (kelainan asam amino tunggal
pada Hb di anemia sel sabit)
▪KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI
✓ Insufiensi (ketidakcukupan) seperti defisiensi terhadap vitamin
tertentu → timbul jejas pada sel
✓ Masalah gizi karena perawatan diri : anoreksia nervosa
✓ Kelebihan nutrisi penyebab penting dari morbiditas dan mortalitas,
misalkan kelebihan kolesterol, obesitas → diabetes dan kanker
▪PENUAAN SEL
✓Penyembuhan jaringan cedera tidak selalu
menghasilkan perbaikan struktur/fungsi yang
sempurna.
✓Trauma berulang dapat menimbulkan degenerasi
jaringan, meskipun tanpa kematian sel.
✓Proses penuaan sel (senescence) intrinsik →
perubahan kemampuan perbaikan dan replikasi sel
dan jaringan → penurunan kemampuan berespons
terhadap rangsang dan cedera eksogen → kematian
organisme.
PRINSIP UMUM
MEKANISME JEJAS SEL
▪ Respon selular terhadap stimulus yang berbahaya bergantung
pada tipe cedera, durasi, dan keparahannya.
✓ Toksin berdosis rendah / iskemia berdurasi singkat bisa menimbulkan
jejas sel yang reversibel.
✓ Toksin berdosis lebih tinggi / iskemia dalam waktu yang lebih lama
akan menyebabkan jejas ireversibel dan kematian sel.
Aktivasi pH rendah
Mengaktifkan enzim
phospolinase
Nekrosis
Kerusakan membran sel