Reversible Irreversible
Sel mati
Adaptasi
stres
Jejas reversibel
Sel normal
Jejas ireversibel
sel mati
Respon sel terhadap jejas
– Superokside : O2-
– Hidrogenperoksida : H2 O 2
– Ion hidroksil : OH *
Jejas kimia :
– Merkuri chlorida berikatan dengan sulfidril
membran sel
– Sianida --- kerusakan mitokondria
– CCl4 -- CCL3--- ( lipid peroksidasi ) - perlemakan
– Acetaminophen [ tylenol ) : menghasilkan
metabolit toksik pada hati
Jejas reversibel
– Degenerasi hidropik
Sel membengkak, sitoplasma pucat , organela
bengkak, sitoplasma bervakuola,
akibat hipoksia / keracunan
Reversibel
Ireversibel, jika penyebab persisten
membran = blebbing, blunting
mikrovili = distorsi
mitokondria = masa amorf fosfolipid , memadat
RE = dilatasi, disagregasi polisom
Inti = disintegrasi elemen fibriler
Degenerasi hidropik
Akumulasi intraseluler :
Mikroskopis:
-Droplet lemak bersatu - vakuola - inti sel
ketepi
Reversibel: perlemakan ringan – sedang
Ireversibel : perlemakan berat
Liver, Mallory hialin, alkoholisme
Pigmen hemosiderin ( HE ) Pigmen hemosiderin ( Prusian blue )
Lipofuchsin, Wear tear pigmen
Kalsifikasi :
– Penimbunan kalsium pada organ/ jaringan :
Kalsifikasi distrofik :
– Pengapuran pada organ yang telah mati / distrofik
Lithopedion, arteriosklerosis, pangapuran pada
tumor
Kalsifikasi metastatik :
– Pengapuran yang terjadi akibat kadar kalsium darah
yang tinggi :
Hiperparatiroidisme, plasmasitoma,
Kalsifikasi distrofis
Nekrosis :
perubahan morfologi setelah sel mati
dapat dilihat setelah sel mengalami degradasi
enzymatis akibat jejas lethal
Jaringan direndam formalin mati, tapi tidak
mengalami degradasi
Jenis nekrosis:
digesti enzym nekrosis liquifaksi
denaturasi protein nekrosis koagulasi
– Hipertrofi
– Hiperplasi
– Atrofi
– Metaplasi
– Displasi
Hiperplasi
* Penambahan jumlah sel dalam suatu organ atau
jaringan
Pada sel yang mampu melakukan sintesa DNA dan
pembelahan sel
Hiperplasi fisiologis
Hiperplasi hormonal:
– Proliferasi kelenjar mama ( pubertas,
kehamilan )
– Uterus membesar pada kehamilan
Hiperplasi kompensatoir
– Partial hepatektomi
Hiperplasi Patologis:
hiperplasi endometrium ( rangsang hormonal )
Hiperplasi endometrium
Hipertrofi
Penambahan ukuran sel akibat kenaikan
ukuran organ atau jaringan
Pada hipertrofi tidak terjadi penambahan
sel
Kenaikan ukuran sel bukan karena intake
cairan yang bertambah ( edema ), tetapi
sintesa dari komponen struktur sel
Atrofi
pengkerutan ukuran sel karena berkurangnya
substansi sel -- mengecilnya jaringan / organ
Penyebab atrofi :
1. penurunan beban kerja
2. hilangnya enervasi
3. berkurangnya aliran darah
4. nutrisi tidak adekuat
5. hilangnya stimulasi endokrin
6. proses penuaan
Atrophy testis tubular athrophy of the kidney
Metaplasi
– Perubahan reversibel dimana satu tipe sel
epitelial / mesenkhimal diganti oleh tipe sel
yang lain
– Merupakan proses adaptasi dan pertahanan
– Mis: epitel kolumner diganti epitel skuamosa
– Pada epitel sal. Nafas: << vit A menginduksi
metaplasi skuamosa, dan >> vit A menekan
keratinisasi
Displasia