Anda di halaman 1dari 2

Pengkajian

Kumpulkan riwayat kesehatan yang mencakup hal berikut waktu terjadinya cedera; arah dan
kekuatan benturan; apakah terjadi kettidaksadaran? Skala Koma Glasgow berfungsi sebagai
petunjuk yang aik sekali untuk mengkaji tingkat kesadaran yang didasrakan pada tiga kriteria yaitu 1)
pembuka mata 2) respons verbal, dan 3) respon motorik terhadap perintah verbal atau rangsangan
yang menimbulkan nyeri.

Pantau Tanda Vital

1. Pantau pola interval yang sering untuk mengkaji status intrakranial


2. Kaji peningkatan TK termasuk pelambatan denyut, peningkatan tekanan sistolik,
dan pelebaran tekanan denyut.
3. Sejalan dengan kompresi otak meningkat, tanda tanda vital terbalik, denyut dan
pernapsan menjadi cepat, tekanan darah dapat menurun.
4. Jaga suhu dibawah 38 derajat untuk menghindari kebutuhan metabolisme yang
meningkat pada otak.
5. Takikardia dan hipotensi dapat mengidentifikasi perdarahan di suatu ditempat
dalam tubuh.

Fungsi motorik
1. Amati gerakan yang spontan; mintalah pasien untuk mengangkat dan menurunkan
ekstremitas; bandingkan kekuatan dari pegangan tangan pada interval periodik.
2. Catat ada atau tidak adanya gerakan yang spontan dari masing masing ekstremitas.
3. Kaji respon-respon terhadap rangsangan yang menimbulkan nyeri pada tidak
adanya gerakan yang spontan dari masing-masing ekstremitas.
4. Tentukan kemampuan pasien untuk berbicara; catat kualitas pembicaraan.

Tanda pada mata

1. Evaluasi pembuka mata yang spontan


2. Evaluasi ukuran pupil dan reaksi terhadap cahaya (pupil yang berdilatasi tak sama
dan pupil yang merespons dengan buruk dapat menindikasikan hematoma). Jika
kedua pupil terpaku dan dilatasi, biasanya mengindikasikan cedera dan prognosis
yang buruk.
Pantau komplikasi (edema serebral dan herasi)
1. Memburuknya kondisi dapat disebabkan oleh hematoma intrakarnial yang
melebar, edema otak yang progresif dan herniasi otak.
2. Puncak pembengkakan terjadi pada kira-kira 72 jam setelah cedera yang
mengkibatkan peningkaan TIK.
3. Lakkukan tindakan ntuk mengendalikan TIK; angkat kepala dari tempat tidur
setinggi 30 derajat, perahankan kepala dan leher segaris (tidak boleh ada
pelipatan), cegah manuver Valsava, gunakan obat obatan untuk menurunkan
TIK, pertahabkan suhu tubuh normal, hiperventilasi pada ventilasi mekanik,
pertahankan pembatasan cairan, hindari rangsang yang mencemaskan
(penghisapan), berikan sedasi untuk mengurangi kebutuhan metabolik.
Pantau komplikasi lain
1. Komplikasi lain mencakup infeksi sistemik atau infeksi bedah neuro,
contohnya infeksi luka, osteomilitis, atau meningitis.
2. Setelah cedera beberapa pasien mengalami paralisis saraf fokal
(setempat) seperti anosmia (tidak adanya indra penciuman atau
abnormalitas gerakan mata dan defek neurologis fokal seperti afasia
(gangguan ingatan) dan kejang-kejang.
3. Pasien dapat mengalami defisit psikososial organik dan tidak ada
respons emosional.

Anda mungkin juga menyukai