Anda di halaman 1dari 11

Keperawatan Maternitas

BAB II

PEMBAHASAN

1.1.Fertilisasi

Fertilisasi berlangsung di ampula (sepertiga bagian luar) tuba uterina. Apabila


sebuuah sperma berhasil menembus membran yang mengelilingi ovum baik
sperma maupun ovum akan berada di dalam membran dan membran tidak lagi
dapat ditembus oleh sperma lain. Hal ini disebut reaksi zona. Pembelahan meiosis
kedua oosit selesai dan nuklus ovum menjadi pronukleus ovum. Kepala sperma
membesar dan menjadi pronukleus pria, sedangkan ekornya berdegenerasi.
Nukleus nukleus akan menyatu dan kromosom bergabung sehingga dicapai
jumlah yang diploid. Dengan demikian, konsepsi berlangsung dan terbentuklah
zigot(sel pertama individu baru).

Replikasi sel mitosis, yang disebut pembelahan, dimuali saat zigot berjalan
disepanjang jalan tuba uterina menuju uterus. Perjalanan inimembutuhkan waktu
tiga sampai empat hari. Karena telur yang di fertilisasi membelah dengan cepat ,
sedangkan ukurannya tidak bertambah, terbentuk pada setiap pembelahann.
Morula terdiri atas 16 sel, berupa satu bola sel padat yang dihasilkan selama tiga
hari. Morula masih dikelilingi oleh lapisan pelindung zona pelusida. Perkembanga
selanjutnya terjadi sewaktu morula mengapung bebas di dalam uterus. Caira
masuk ke dalam zona pelusida dan meyusup ke dalam ruang interseluler itu
menyatu dan terbntuklah struktur yang di sebut blastosis. Pembentukan blastosis
menandai diferensasi utama pertama embrio. Masa padat sel bagian dalam
berkembang menjadi embrio dan membran embrio, yang disebut emnion. Lapisan
sel luar yang mengelilingi rongga, disebut trfoblas, akan berkembang menjadi
membran embrio lain, yaitu korion, bagian embrionik plasenta.

1.2 Implantasi

Zona pelusida berdegenerasi dan troboflas melekatkan diriny pada endometrium


rahim, biasanya pada daerah fundus anterior atau posterior antara tujuh ampai 10
hari setelah konsepsi , troboflas mensekresi enzim yang membantunya
membenamkan diri ke dalam endometrium sampai seluruh bagian blastosis
tertutup. Pross ini disebuv seagai implantasi. Pembuluh darah endometrium pecah
dan sebagian wanita akan mengalami perdarahan ringan akibat implantasi (bercak
darah atau perarahan ringan pada saat seharunya terjadi menstruasi berikutnya).
Vila korion, yang berbentuk seperti jari, terbentuk di luar troboflas dan menyusup
masuk ke dala daerah yang mengandung darah pada endometrium. Vili ini adalah
tonjolan yang mengandung banyak pembulub darah dan mendapat oksigen dan
gizi dari aliran darah ibu serat membuang karbondiosida dan produk sisa ke dalam
darh ibu.

3.1 Janin kembar

Janin kembar dapat berkembang dari telur yang terpisah yang dibuahi oleh
spermatozoa(kembar fraternal atau dzigotik) yang terpisah. Dalam kondisi seperti
ini dua plasenta, dua korion, dan dua amnion terbentuk. Janin diperkirakan
berhubungan dan tidak terlihat sama. Janin kembar dapat juga berkembang dari
satu ovum yang dibuahi (kemmbar maternal monozygotic). Janin berbagi atas
korion dan plasenta, merupkan jenis kelamin yang sama dan penampilannya
identik. Kumpulan sel harus terrbagi dalam dua zigot atau lebih agar janin ganda
berkembang. Jika pemisahan terjadi kemudia embrio akan berbagi korion namu
memiliki kantong amnion yang terpisah. Jika pemisahan terjadi bahkan setelah
amnion terbentuk, merupakan kejadian yang jarang terjadi, janin akan terbagi
kantong amnion yang sama. Perkembangan janin ganda sama dnegan janin
tunggal, kelainan bawaan atau cacat adalah hal kedua untuk membuka teraton
yang terlihat di salah satu janin, biasanya ditemukan dalam kehamilan janin
kembar.

Dua telur

Sekitar 75%kembar dua adalah binovuler. Dua janin tumbuh dari pembuahan dua
telur yang dikeluarkan pada siklus menstruasi yang sama. Insidensi kembar dua
asal dari dua telur dipengaruhi oleh keturunan,suku bangsa,umur ibu, dan paritas.
Masing-masing bayi mempunyai plasenta, chorion dan kantong ketuban sendiri-
sendiri. Apabila ova berimplantasi berdekatan kedua plasentanya mungkin tampak
menjadi satu. Meskipun demikian sirkulasi darahnya tetap sama sekali terpisah.
Bayinya disebut anak kembar fratenal. Mereka serupa satu sama lain hanya seperti
saudara kandung biasa. Jenis kelaminnya mungkin berlainan dan kadang-kadang
sama sekali tidak serupa saru dengan yang lain. Hukum Weinberg menyatakan
bahwa jumlah kembar dizygotik pada suatu populasi adalah dua kali jumlah
kembar dengan jenis kelamin berlainan; sisanya adalah monozygotik.

Satu telur

Sekitar 25% kembar dua adalah uniovuler dan ini adalah kembar identik atau
kembar yang sesungguhnya. Mereka merupakan hasil pembelahan sempurna
kantong blastodemik. Hanya ada satu telur yang di buahi satu spermatozoon
sehingga janinnya berasal dari plasma germinalis yang sama. Frekuensi kembar
satu telur tidak tergantung pada keturunan, suku bangsa, umur ibu, dan paritas.
Bayinya selalu mempunyai jenis kelamin sama dan serupa satu sama lain.
Pembelahan yang tidak sempurna akan menghasilkan setiap bentuk mulai dari
conjoined twins sampai monster ganda. Terdapat satu plasenta, satu chorion dan
dua kantong ketuban. Sirkulasi darah janin saling berhubungan dalam plasenta.
Pada beberapa kasus janin yang lebih kuat memonopoli sirkulasinya,
mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin lainnya.

Plasenta janin kembar

Satu-satunya cara untuk membuktikan bahwa kembar adalah fraternal adalah


kalau jenis kelaminnya berlainan. Kembar identik mungkin mempunyai satu atau
dua kantong chorion, akan tetapi hanya kalau ada satu kantong chorion kembar
identik dapat dibuktikan. Jadi kembar dengan hanya satu chorion selalu identik.
Kembar dengan jenis kelamin sama, mempunyai dua kantong chorion dapat
identik atau fraternal, dan tidak ada pemeriksaan terhadap plasenta atau selaput
ketuban yang dapat membuktikan keadaan sesungguhnya.

Kembar monoamniotik

Kembar monoamniotik, yaitu kedua janin berada dalam satu kantong ketuban,
adalah jarang. Insidensinya yang pasti tidak diketahui. Ada dua teori tentang
etiologinya :

1. Semula ada dua Amnion. Pada awal kehamilan sekat di antaranya pecah
sehingga terbentuk satu kantong ketuban.
2. Satu telur tumbuh menjadi dua kantong blastodermik yang membelah
setelah pembentukan amnion. Dengan demikian hanya ada satu kantong
asli.

Oleh karena kedua janin tidak dipisahkan oleh selaput ketuban kemungkinan
terjadinya simpul dan jepitan tali pusat besar dengan akibat kematian janin.
Dengan demikian prognosis kembar monoamniotik adalah jelek. Apabila setelah
bayi pertama lahir tali pusat terlihat terpuntir atau tersimpul, atau apabila tida ada
kantong ketuban kedua, bayi kedua harus dilahirkan segera.
Superfetasi

Superfetasi adalah pembuahan ovum kedua pada ovulasi berikutnya. Diragukan


apakah superfetasi betul-betul terjadi sebab; (1) kehamilan menekan ovulasi, (2)
canalis cervicalis tersumbat oleh sumbat lendir yang merupakan penghalang
masuknya spermatozoa, dan (3) setelah minggu ke-14 cavum uteri tertutup
kantong janin yang telah membesar.meskipun demikian, telah dilaporkan
beberapa kasus yang ada kemungkinan terjadi superfetasi.

Superfecundasi

Superfecundasi adalah pembuahan dua ova yang dikeluarkan pada ovulasi yang
sama tetapi dibuahi pada sanggama yang berlainan. Ini hanya dapat dibuktikan
apabila anak yang dilahirkan jelas berbeda suku bangsanya.

Diagnosa kehamilan kembar

1. Hasil pemeriksaan yang memberikan petunjuk :


a. Riwayat keluarga yang positif.
b. Uterus dan abdomen kelihatan lebih besar dari yang diharapkan sesuai
dengan lamanya amenorrhea
c. Pertumbuhan uterus lebih cepat dari normal.
d. Ada kenaikan berat badan berlebihan yang tidak diketahui sebabnya.
2. Gejala-gejala
a. Teraba dua kepala atau dua kosong
b. Dua denyut jantung janin yang didengarkan pada waktu bersamaan
oleh dua orang pemeriksaan mempunyai selisih frekuensi paling
sedikit10 per menit.
c. Sinar-X abdomen menunjukkan dua skeleton kedua baru dapat
dikesampingkan setelah minggu ke 25.
d. Ultrasonografi menunjukkan adanya dua atau lebih tengkorak janin.
e. Pada persalinan lahirnya lebih dari satu bayi merupakan bukti yang
positif.
3. Diagnosis kehamilan kembar tidak mudah dibuat kecuali kalau ada
kecurigaan yang tinggi. Seringnya persalinan prematur meyebabkan
diagnosa akan lebih sukar lagi.

PENGARUH-PENGARUH KEHAMILAN KEMBAR

Pengaruh pada ibu

1. Oleh karena ukuran isi intrauterin besar, sering timbul keluhan dari hanya
berupa rasa tidak enak sampai nyeri perut yang sesungguhnya. Tekanan
terhadap diaphragma menyebabkan dyspnea.
2. Beban mekanis dan metabolik menambah kompleksnya kehamilan.
3. Hydramnion, banyaknya air ketuban berlebihan, lebih sering terdapat
dibanding kehamilan tunggal.
4. Kembar menaikkan insidensi preeclampsia lima kali.
5. Sering didapatkan anemia.
6. Kenaikan berat badan berlebihan terjadi oleh karena beberapa sebab,
meliputi makan berlebihan, retensi air, adanya lebih dari satu janin, dan
hydramnion.
7. Banyak keluhan oleh karena overaktifitas janin.

Pengaruh pada janin

1. Sementara berat masing-masing anak lebih kecil dari rata-rata, berat


totalnya lebih besar dari bayi tunggal. Salah satu anak dapat lebih berat 50
sampai 1000 gram dari lainnya.separoh kasus anaknya mempunyai berat
badan cukup bulan. Seperdelapan kehamilan kedua bayinya di bawah 1500
gram. Tiga perdelapan sisanya antara 1500 sampai 2500 gram.
2. Kombinasi janin kecil dengan air ketuban banyak menyebabkan kenaikan
insiden malpresentasi.
3. Mortalitas janin naik pada kehamilan kembar sampai empat kali kehamilan
tunggal. Mortalitas keseluruhan bervariasi antara 9 sampai 14 persen.
Meskipun malpresentasi dan anomali kongenital mempunyai peranan,
sebab kematian terbesar adalah prematuritas. Berat lahir merupakan faktor
penting ; agaknya 2000 gram merupakan titik kritis. Ketahanan hidup
bayi-bayi kembar yang dilahirkan setelah 36 minggu adalah beberapa kali
lebih tinggi dari bayi-bayi kembar yang dilahirkan sebelumnya.
4. Risiko anak kedua hampir dua kali anak pertama. Sebabnya adalah :
a. Insidensi tindakan operatif yang lebih tinggi.
b. Interval yang terlalu lama antara kelahiran anak pertama dengan anak
kedua.
c. Pengurangan kapasitas uterus setelah kelahiran anak pertama : ini
dapat mengubah hemodinamika plasenta dan mengakibatkan anoxia
janin.
d. Anak kedua menempati posisi yang kurang menyenangkan di segmen
atas uterus yang aktif berkontraksi.
e. Insiden malpresentasi anak kedua lebih tinggi.

Kelahiran anak kedua sedapat mungkin tidak terlalu lama di tunda. Setelah
anak pertama lahir kepada ibunya baik diberikan oksigen sebagai usaha
untuk mencegah anoxia anak kedua.
5. Malformasi kongenital lebih sering terdapat pada kehamilan kembar
daripada kehamilan tunggal.
6. Kurzt mendapatkan bahwa tidak ada satupun kembar tiga yang berat
totalnya mencapai 7500 gram, berarti berat rata-rata masing-masing anak
kurang dari 2500 gram. Anak kedua dan ketiga mortalitasnya lebih besar
daripada anak pertama.

Pengaruh pada persalinan

1. Peregangan uterus berlebihan oleh karena besarnya janin, dua plasenta,


dan air ketuban yang banyak menyebabkan hal-hal sebagai berikut :
a. Terjadinya partus prematurus, rata-rata 3 minggu sebelum cukup
bulan.
b. Ketuban pecah awal sering terjadi dan merupakan salah satu sebab
partus prematurus.
c. Kebanyakan persalinan anak kembar berjalan lancar, kadang-kadang
otot uterus yang teregang berlebihan menghasilkan kontraksi yang
lemah dan tidak efisien, meyebabkan kemajuan yang lambat.
d. Insiden yang tinggi dan bahaya perdarahan postpartum harus selalu
diingat.
e. Malpresentasi adalah biasa
f. Tali pusat menumbung disebabkan oleh karena ketuban pecah dengan
mengalirnya air ketuban yang banyak, terutama pada anak kedua.
g. Kehamilan ganda mempercepat keadaan inkompetensi cervix dan
dapat mengakibatkan pendataran dan pembukaan kadang-kadang
sudah terjadi pada trimester pertama.
2. Pada 80% kasus anak kedua dilahirkan dalam waktu 30 menit setelah anak
pertama.
3. Kedua anak dilahirkan lebih dahulu dan baru kemudian palsentanya.
4. Macam-macam kombinasi presentasi (berturutan dari frekuensi tertinggi) :
a. Dua-duanya kepala (paling sering dan presentasi paling
menguntungkan)
b. Kepala dan bokong
c. Dua-duanya bokong
d. Kepala dan letak lintang
e. Bokong dan letak lintang
f. Dua-duanya letak lintang

PENATALAKSANAAN KEHAMILAN KEMBAR

Penatalaksanaan dalam kehamilan

Diagnosa awal memungkinkan calon orang tua mengadakan persiapan untuk lebih
dari satu anak dan mengingatkan dokternya akan masalah-masalah kehamilan
ganda. Dua komplikasi terpenting memerlukan perawatan khusus pada periode
prenatal, yakni persalinan prematur dan preeclampsia.

1. Pasien harus meniggalkan pekerjaan di luar mulai umur kehamilan 24


minggu. Ia memerlukan waktu istirahat banyak.
2. Berpergian dibatasi oleh karena kemungkinan persalinan lebih dini besar.
3. Coitus dilarang dalam 3 bulan terakhir.
4. Dianggap bahwa salah satu sebab persalinan prematur adalah ketidak-
mampuan cervix menahan produk kehamilan yang membesar. Jika pada
suatu saat cervix menjadi datar dan terbuka, pasien harus beristirahat di
tempat tidur.
5. Kunjungan prenatal dikerjakan lebih sering sehingga terjadinya toxemia
dapat diketahui seawal mungkin.
6. Anemia yang terjadi pada kebanyakan pasien harus diobati cara intensif.
7. Oleh karena sebab kematian janin terbesar adalah prematuritas maka
sebaiknya kehamilan dipertahankan paling tidak sampai umur kehamilan
36 atau 37 minggu. Banyak ahli kebidanan yang percaya bahwa istirahat di
tempat tidur, di rumah atau di rumah sakit, membantu mencapai tujuan ini.
Masa istirahat di tempat tidur (dengan kamar mandi sendiri) yang
dianjurkan oleh penulis yang berbeda-beda bervariasi antara 30-36 minggu
dan 28-38 minggu. Setelah bayinya mencapai ukuran yang cukup, pasien
diijinkan untuk kembali ke aktivitasnya semula.

Penatalaksanaan dalam persalinan

1. Diagnosa presentasi yang tepat adalah penting. Apabila diperlukan


digunakan pemeriksaan sinar-X.
2. Sedativa dan analgetika diberikan dengan hati-hati, oleh karena bayi yang
kecil sangat peka terhadap obat-obatan yang menekan pusat-pusat vital.
3. Insidensi perdarahan postpartum yang tinggi memerlukan perhatian
khusus, kalau perlu sampai penyediaan darah yang cocok, terutama kalau
pasiennya anemis.
4. Dalam persalinan. Prosedur pilihan adalah menunggu dengan penuh
kewaspadaan. Hasil terbaik diperoleh apabila dilakukan tindakan minimal.
5. Apabila kelahiran sudah dekat, pasien ditempatkan diatas meja bersalin
dan diberikan infus intravena glukosa 5% dalam air. Tindakan persiapan
ini mempunyai dua manfaat :
(1) Kalau terjadi atonia uteri, baik sebelum atau sesudah bayi lahir,
oxytocin dapat diberikan melalui infus untuk memacu myometrium.
(2) kalau perdarahan postpartum benar-benar terjadi maka jalan untuk
memberikan cairan atau darah telah tersedia.
6. Bayi pertama dilahirkan dengan cara biasa seperti pada kehamilan tunggal.
7. Tali pusat harus diikat di dua tempat. Ini untuk mencegah perdarahan anak
kedua melalui tali pusat pada kembar satu telur, yang mempunyai sirkulasi
plasenta saling berhubungan.
8. Ergometrin intravena tidak boleh diberikan sebelum anak kedua lahir.
Kontraksi kuat yang dihasilkan dapat berbahaya untuk anak yang masih
berada di dalam uterus, terutama kalau letaknya tidak baik.
9. Pemeriksaan dilakukan dengan hati-hati untuk menentukan posisi dan
turunnya bagian terendah anak kedua. Kalau kepala atau bokong berada di
PAP atau di atasnya dan uterus berkontraksi (ada his), ketuban dipecah
dengan hati-hati agar tali pusat tidak menumbung. Kalau terjadi inertia
dapat diberikan oxytocin drip untuk menimbulkan kembali kontraksi
uterus ; kalau uterus sudah kontraksi dikerjakan amniotomi. Bagian
terendah dipimpin masuk ke dalam panggul dengan tangan yang berada di
dalam vagina. Kalau perlu dibantu dengan dorongan fundus uteri
menggunakan tangan satunya. Oleh karena jalan lahir telah dilebarkan
oleh anak pertama, anak kedua turun dengan cepat ke dasar panggul.
10. Kalau bagian terendah sudah mencapai perineum, ia dilahirkan spontan
atau dengan pertolongan opeartif yang ringan.
11. Tindakan operatif dipertimbangkan apabila presentasinya abnormal, terjadi
gawat janin atau ibu, atau apabila anak kedua belum juga lahir spontan
setelah 15 menit, oleh karena risiko anak kedua semakin besar dengan
bertambahnya waktu. Kalau anak kedua presentasi bokong dikerjakan
extraksi, kalau letak lintang atau presentasi kepala dilakukan versi
extraksi. Versi extraksi tidak dikerjakan secara rutin pada posisi yang
normal.
12. Pengurangan isi uterus secara tiba-tiba dengan lahirnya anak pertama
dapat menyebabkan terjadinya solutio placentae yang membahayakan anak
kedua.
13. Plasenta dilahirkan setelah kedua anak lahir.
14. Sectio caesarea tidak dikerjakan hanya atas indikasi kehamilan ganda saja.
Alasan untuk tindakan operatif adalah beberapa komplikasi yang
menyertai, seperti toxemia gravidarum, perdarahan antepartum (placenta
previa dan solutio placentae), letak lintang atau tali pusat menumbung.
Kehamilan kembar tidak lebih membahayakan integritas cicatrix bekas
sectio caesarea transperitonealis profunda. Untuk kehamilan kembar tidak
perlu direncakan sectio ulangan lebih awal daripada kehamilan tunggal.

KEHAMILAN KEMBAR TERKUNCI (LOCKING)


Kehamilan kembar terkunci adalah keadaan salah satu anak menghambat
turunnya dan lahirnya anak yang lain. Komplikasi ini sedemikian jarang
sehingga banyak ahli kebidanan belum pernah melihat kasus kehamilan
kembar terkunci. Ada empat macam :

1. Collision. Kontak setiap bagian janin satu dengan yang lain,mencegah


turunnya bagian terendah kedua anak.
2. Impaction. Mendeaknya setiap bagian dari satu janin ke dalam permukaan
janin lainnya,memungkinkan terjadinya penurunan sebagian bagian
terendah kedua anak secara simultan.
3. Compaction. Penurunan seluruh bagian terendah kedu anak secara
simultan, dengan demikian memenuhi cavum pelvis major sehingga
mencegah penurunan lebih lanjut atau naiknya kembali bagian terendah
kedua anak ke atas panggul.
4. Interlocking. Permukaan inferior dagu alah satu anak bersinggungan
dengan permukaan inferior dagu anak lainnya di atas atau di bawah PAP.
Kalau ini terjadi di dalam pelvis major akan terjadi compaction.

Interlocking adalah keadaan yang jarang ; insidensinya l.k. 1:1.000 kelahiran


kembar. Anak pertama presentasi bokong dan anak kedua kepala. Interlocking
terjadi antara dagu anak pertama dengan dagu anak kedua. Anak pertama lahir
tanpa gangguan apa-apa sampai scapula. Interlocking menyebabkan
penurunan selanjutnya tidak mungkin. Kalau keadaan ini tidak cepat-cepat
ditolong, anak pertama akan meniggal karena asphyxia dan hanya anak kedua
yang dapat diselamatkan.

Ada empat kategori pokok anak kembar yang terkunci :

1. Bokong-kepala (paling sering)


2. Kepala-kepala
3. Kepala-letak lintang
4. Bokong-bokong

Diagnosis

Diagnosis dini jarang bisa ditegakkan. Kadang-kadang diketahui dengan sinar-


X. Anak kembar terkunci merupakan komplikasi persalinan kalau dua, dan
dicurigai apabila persalinan macet.

Penatalaksanaan

PENATALAKSANAAN COLLISION, IMPACTION, COMPACTION

1. Dorongan fundus dan tarikan yang kuat harus dihindari.


2. Umumnya,di bawah anestesi yang dalam di usahakan untuk mendorong
anak kedua keatas kemudian anak pertama ditarik untuk dilahirkan.
3. Anak kedua dilahirkan seperti biasa.
4. Apabila cara ini gagal anak hidup dikerjakan sectio caesarea
5. Embryotomi merupakan pilihan terakhir.

PENATALAKSANAAN INTERLOCKING DAGU DENGAN DAGU

1. Dengan anestesi diusahakan untuk melepaskan dagu yang terkinci


sehingga anak kedua dapat didorong ke atas, memungkinkan lahirnya anak
pertama. Tarikan pada anak pertama harus dihindari oleh karena akan
memperberat keadaan.
2. Kalau ini tidak segera berhasil, anak pertama akan meninggal oleh karena
asphyxia dan ttrauma persalinan. Dilakukan pengobatan sebagai berikut :
a. Anak pertama didekapitasi
b. Anak kedua dilahirkan
c. Kepala anak pertama diextraksi dengan forceps
d. Pada kepala anak pertama, di atas garis dekapitasi, ditempatkan
beberapa jahitan yang kuat. Nantinya dengan tarikan pada jahitan ini
kepala dapat difiksir sehingga memudahkan pemasangan forceps.
3. Sectio caesarea merupakan kontraindikasi. Dengan sectio maka badan
anak pertama yang berada di luar vulva harus ditarik kembali melalui
vagina, uterus dan cavum peritonei. Ini mengandung bahaya untuk ibu
berupa peritonitis dan sepsis padahal tidak akan di peroleh hasil apa-apa.
4. Kadang-kadang sekali, jika janinnya viable dan diagnosis interlocking di
buat dengan sinar-X sebelum atau dalam persalinan tetapi sebelum
persalinan sesungguhnya mulai, sectio caesarea dapat dikerjakan.

Prognosis

Prognosis ibu adalah baik, tetapi untuk anaknya jelek. Kematian perinatal
antara 40 dan 50 persen. Sebanyak 60-70 persen kematian terjadi pada anak
pertama, dan setengahnya oleh karena embryotomi.

KEMBAR YANG MENJADI SATU (CONJOINED TWINS)

Conjoined twins adalah kembar satu telr dan daerah embryo gagal untuk
terpisah sama sekali sehingga kedua bayinya tetap saling melekat. Kembar
siam merupakan salah satu variasi. Bagian yang tersering merupakan tempat
perlekatan adalah sacrum.

Insidensinya 1:900 kelahiran kembar atau 1:50.000 sampai 1:100.000


kelahiran. Kebanyakan terjadi pada bayi perempuan. Kematian maternal
jarang terjadi.
Diagnosis dan kehamilan tidak lazim tetapi dapat ditegakkan dengan sinar-X.
Amniografi memasukkan cairan yang kontras ke dalam kantong ketuban
dapat membantu menegakkan diagnosis. Umunnya diagnosis di buat dalam
persalinan. Apabila kehamilan kembar disertai dengan dystokia harus selalu
diingat (1) xonjoined twins, (2) locked twins, dan (3) kelainan janin, misalnya
hydrocephalus.

Penatalaksanaan

1. Pada waktu cukup bulan dikerjakan sectio caesarea untuk mencagah


trauma pada ibu.
2. Kalau kehamilan belum lanjut dan bayinya kecil, dan terutama apabila
sudah meninggal, dapat diusahakan persalinan vaginal meskipun dapat
terjadi dystokia.
3. Pada keadaan janin sudah meninggal tetapi besar, lebih baik dilakukan
sectio caesarea untuk melindungi ibunya.

Anda mungkin juga menyukai