Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

PENYAKIT MALARIA

Pokok Bahasa : Penyakit Malaria

Sub Pokok Bahasa : Bahaya dan Pencegahan Penyakit Malaria

Sasaran : Masyarakan setempat

Hari / Tanggal : Sabtu, 23 Mei 2015 pukul 10:00 WIB

Tempat : PUSKESMAS Margadadi Indramayu

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan 1 kali pertemuan ini diharapkan

masyarakat dapat mengetahui dan memahami tentang penyakit Malaria dan

mengetahui gejala & pencegahanya serta media penyebarannya.

B. TUJUAN KHUSUS

Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 diharapkan ibu-ibu menyusui dan


keluarga dapat :

a. Memahami tentang bahaya malaria


b. Memahami tentang cara mencegah malaria

C. METODE

1. Pemaparan materi tentang bahaya Malaria

2. Sesi tanya jawab


D. MEDIA

1. Materi SAP

2. Power point

3. Media bantua

E. KEGIATAN
No Penyuluh Audiens

1. Pembukaan

a. Salam pembuka a. Menjawab salam


b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan penjelasan
penyuluh
2. Kegiatan inti

a. Apersepsi a. Mengungkapkan
b. Menjelaskan materi pengetahuan yang dimiliki
c. Melakukan tanya b. Menyimak penjelasan materi
jawab c. Mengajukan pertanyaan
d. Melakukan evaluasi d. Menjawab pertanyaan
3 Penutup

a. Menyimpulkan a. Bersama-sama membacakan


b. Salam penutup kesimpulan
b. Menjawab salam
F. EVALUASI

Metode Evaluasi              : Tanya Jawab

Jenis Pertanyaan               : Lisan

Jumlah Soal                      : 3 soal

1. Jenis nyamuk apa yang dapat menyebarkan Malaria?

2. Bagaimana cara pencegahan Malaria?

3. Kenapa Gejalanya berupa demam dan sakit kepala?

Jawaban :

1. Anopheles Betina yang sudah terinfeksi plasmodium

2. Penyakit malaria ini disebarkan oleh nyamuh sehingga kita harus menjaga

kebersihan diri maupun lingkungan sekita sehingga tidak ada nyamuk yang

berkembang biak. Bila anda sedang mengujungi tempat-tempat yang terkenal

sebagai timbulnya penyakit malaria, minumlah obat Klorokuin untuk

menangkal masuknya plasmodium

3. Di dalam tubuh manusia parasit ini bersembunyi dan berkembang biak di

dalam hati (liver) kemudian menginfeksi sel darah merah sehingga

menyebabkan gejala seperti demam dan sakit kepala, yang mana pada kasus

yang parah akan megarah ke koma(tidak sarkan diri) dan kematian


LAMPIRAN MATERI

PENYAKIT MALARIA

A. PENGERTIAN MALARIA
Adalah penyakit menular yang dapat ditularkan oleh nyamuk bernama
Anopheles. Nyamuk ini membawa parasit plasmodium dan menggigit orang
sekaligus menyebarkannya melalui peredaran darah. Malaria merupakan
penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kematian.
Nyamuk yang menyebarkan parasit ini yaitu nyamuk betina yang
sebelumnya sudah terinfeksi oleh plasmodium, Penyakit ini paling banyak
terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana parasit Plasmodium dapat
berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles
Di dalam tubuh manusia parasit ini bersembunyi dan berkembang biak di
dalam hati (liver) kemudian menginfeksi sel darah merah sehingga
menyebabkan gejala seperti demam dan sakit kepala, yang mana pada kasus
yang parah akan megarah ke koma (tidak sarkan diri) dan kematian.

B. PENYEBAB MALARIA
Penyakit malaria disebabkan oleh parasit yang merupakan golongan
plasmodium. Media utama yang menjadi penyebar penyakit ini yaitu nyamuk
Anopheles betina. Nyamuk ini terinfeksi oleh parasit plasmodium dari gigitan
yang dilakukan terhadap seseorang yang sudah terinfeksi parasit tersebut.
Nyamuk tersebut akan terinfeksi selama satu mingguan hingga waktu makan
selajutnya. Pada saat makan, maka nyamuk ini menggigit orang lain sekaligus
menyuntikkan parasit plasmodium ke dalam darah orang tersebut sehingga
orang tersebut akan terinsfeksi malaria.

Beberapa masa inkubasi dari plasmodium yang menginfeksi manusia,


diantaranya yaitu:
1.    Plasmodium ovale ( 15 hari)
2.    Plasmodium malariae (14 hari)
3.    Plasmodium falciparum (10-12 hari)
4.    Plasmodium vivax (8-11hari)

C. TANDA DAN GEJALA MALARIA

Gejala malaria dapat dibagi menjadi 2 bagian ditinjau dari berat-


ringannya. Gejalanya yaitu :

1. Gejala Penyakit Malaria Ringan (Malaria tanpa Komplikasi)


Pada penderita penyakit malaria, umumnya mengalami demam dan
menggigil, sakit kepala, mual-mual, muntah, diare, terasa nyeri pada otot, pegal-
pegal. Pada gejala malaria ringan, dapat dibagi menjadi 3 stadium yaitu sebagai
berikut.

- Stadium dingin
Pada stadium dingin penderita merasakan dingin dan menggigil yang
luarbiasa, denyut nadi terasa semakin cepat namun lemah, bibir dan jari terlihat
kebiruan, kulit kering, muntah-muntah yang terjadi kurang lebih 15 menit
hingga 1 jam.

- Stadium demam
Pada stadium ini penderita merasakan panas, muka merah, kulit kering,
muntah dan kepala rasanya sangat sakit. Suhu tubuh biasanya mencapai 40
derajat celcius atau lebih. Kadang penderita mengalami kejang-kejang. Gejala
ini berlangsung biasanya 2 hingga 4 jam lebih.

- Stadium berkeringat
Stadium berkeringat yaitu pengidap penyakit malaria ini selalu
berkeringat, suhu tubuh dibawah rata-rata sehingga menyebabkan suhu tubuh
menjadi dingin. Karena sering berkeringat, biasanya sering merasakan haus dan
kondisi tubuh sangat lemah.

2. Gejala Penyakit Malaria Berat (Malaria dengan Komplikasi)


Penderita yang masuk dalam criteria ini biasanya sangat lemah sekali.
Malaria berat dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan laboratorium
sendian darah tepi dan penderita juga memiliki komplikasi sebagai berikut ini.

 Tidak sadarkan diri kadang hingga koma


 Sering mengigau
 Bicara yang salah-salah (tidak terkontrol)
 Kejang-kejang
 Suhu tubuh sangat tinggi
 Dehidrasi
 Nafas cepat, sesak nafas

D. FAKTOR PENYEBAB MALARIA


a. Karakteristik manusia

1) Umur

Anak-anak lebih rentan terhadap infeksi malaria. Beberapa studi menunjukkan


bahwa anak yang bergizi baik justru lebih sering mendapat kejang dan malaria
serebral dibanding dengan anak yang bergizi buruk. Akan tetapi anak yang
bergizi baik dapat mengatasi malaria berat dengan lebih cepat dibandingkan
anak bergizi buruk

2) Jenis Kelamin

Infeksi malaria tidak membedakan jenis kelamin, tetapi apabila menginfeksi ibu
yang sedang hamil akan menyebabkan anemia yang berat. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa perempuan mempunyai respon yang kuat dibandingkan
laki-laki, namun kehamilan menambah risiko malaria.

3) Imunitas

Orang yang pernah terinfeksi malaria sebelumnya biasanya terbentuk imunitas


dalam tubuhnya, demikian juga yang tinggal di daerah endemis biasanya
mempunyai imunitas alami terhadap malaria.

4) Ras
Beberapa ras di Afrika mempunyai kekebalan terhadap malaria, misalnya sickle
cell anemia dan ovalositas. Plasmodium falciparum dapat gagal matang pada
anak dengan dengan sel sabit serta tidak mampu mencapai densitas tinggi pada
anak dengan defisiensi glukose-6-fosfat dehidrogenase (Nelson,2000).

5) Status gizi

Masyarakat dengan gizi kurang baik dan tinggal di daerah endemis malaria
lebih rentan terhadap infeksi malaria. Hubungan antara penyakit malaria dan
kejadian Kurang Energi Protein (KEP) merupakan masalah yang hingga saat ini
masih kontrovesial. Ada kelompok peneliti yang berpendapat bahwa penyakit
malaria menyebabkan kejadian KEP, tetapi sebagian peneliti berpendapat
bahwa keadaan KEP yang menyebabkan anak mudah terserang penyakit
malaria.

b. Nyamuk

Nyamuk anopheles terutama hidup didaerah tropik dan sub tropik, namun
dapat juga hidup di daerah beriklim sedang bahkan dapat hidup di daerah
Arktika. Jarang ditemukan pada ketinggian lebih dari 2000-2500 m. Efektifitas
vektor untuk menularkan dipengaruhi hal-hal berikut :
a. Kepadatan vektor dekat pemukiman manusia
b. Kesukaan menghisap darah manusia
c. Frekuensi menghisap darah (tergantung pada suhu)
d. Lamanya sporogoni (berkembangnya parasit dalam nyamuk sehingga
menjadi infektif)
e. Lamanya hidup nyamuk harus cukup untuk sporogoni dan kemudian
menginfeksi (Gunawan,2000). 

Selain itu, perilaku nyamuk sangat menentukan dalam proses


penularan malaria. Beberapa yang penting meliputi :

a. Tempat istirahat di dalam rumah atau luar rumah (endofilik dan


eksofilik)
b. Tempat menggigit di dalam rumah atau luar rumah (endofagik dan
eksofagik)
c. Obyek yang di gigit, suka menggigit manusia atau hewan (antrofofilik
dan zoofilik).

c. Lingkungan
1) Suhu Udara
Suhu udara berpengaruh terhadap lamanya masa inkubasi ekstrinsik
(panjang pendeknya siklus sprorogoni). Hal ini berperan dalam transmisi
malaria. Semakin tinggi suhu antara 20-30 ᵒC akan berakibat pada makin
pendeknya masa inkubasi ekstrinsik, begitu juga sebaliknya. Pengaruh suhu
terhadap masing-masing spesies tidak sama.

2) Kelembaban udara
Kelembaban yang rendah memperpendek umur nyamuk, dengan tingkat
kelembaban 60% merupakan batas paling rendah untuk hidupnya nyamuk. Pada
kelembaban yang lebih tinggi nyamuk menjadi lebih aktif dan lebih sering
menggigit.

3) Ketinggian
Secara umum malaria berkurang pada ketinggian yang semakin
bertambah, ini berkaitan dengan menurunnya suhu rata-rata. Pada ketinggian
diatas 2000 meter jarang ada transmisi malaria, namun ini bisa berubah dengan
adanya pemanasan bumi dan pengaruh dari El-Nino. Ini menyebabkan
terjadinya perubahan pola musim

4) Angin
Kecepatan dan arah angin berpengaruh terhadap kemampuan jarak
terbang (flight range) nyamuk. Kecepatan angin pada saat matahari terbit dan
terbenam berpengaruh terhadap nyamuk yang keluar masuk rumah. Jarak
terbang nyamuk dapat diperpendek atau diperpanjang sebagai akibat pengaruh
adanya kecepatan angin.

5) Hujan
Siklus hidup dan perkembangan nyamuk dapat dipengaruhi oleh fluktuasi
curah hujan. Hujan yang di selingi panas akan memperbesar kemungkinan
perkembang biakan nyamuk anopheles berlangsung sempurna. Tetapi tidak
semua spesies mempunyai kecenderungan yang sama.

6) Sinar matahari
Sinar matahari memberikan pengaruh berbeda pada spesies nyamuk.
Nyamuk An. Aconitus lebih menyukai tempat untuk berkembang biak dalam
badan air yang ada sinar mataharinya dan ada peneduh. Spesies yang lain lebih
menyukai tempat yang rindang. Pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan
larva nyamuk berbeda-beda. Anopheles sundaicus lebih suka di tempat yang
teduh, Anopheles hyrcarnus spp. Lebih suka di tempat yang terbuka sedangkan
Anopheles balabacensis dapat hidup beradaptasi baik di tempat yang teduh
maupun yang terang.
E. PENGOBATAN DAN PENANGANAN

1. Cara Modern
Jika terkena penyakit malaria, usahakan cepat ditangani dengan
membawanya berobat ke dokter ahli penyakit malaria. Jika sudah ditangan
dokter pastinya akan cepat ditangani namun bagaimana jika anda berada
ditempat terpencil dan sangat jauh dari tempat dokter, anda bisa menggunakan
cara tradisional

2. Cara Tradisional
Cara tradisional dapat dijadikan alternatif jika ada kendala berobat
kepada dokter. Untuk pengobatan secara tradisonal sangat mudah yaitu
menggunakan “Daun Pepaya”. Jangan salah, daun papaya juga sangat manjur
untuk mengobati penyakit malaria. Caranya yaitu siapkan beberapa daun papaya
kemudian rebus dan minum airnya 3 kali sehari. Lakukan ini secara teratur
setiap hari dan yakinlah bahwa anda akan sembuh.

F. PENCEGAHAN

Penyakit malaria ini disebarkan oleh nyamuh sehingga kita harus menjaga
kebersihan diri maupun lingkungan sekita sehingga tidak ada nyamuk yang
berkembang biak. Bila anda sedang mengujungi tempat-tempat yang terkenal
sebagai timbulnya penyakit malaria, minumlah obat Klorokuin yang berfungsi
untuk mencegah masuknya parasit plasmodium falciparum ke dalam tubuh.

Memasang kawat kasa pada rumah dapat mengurangi masuknya nyamuk ke


dalam rumah untuk menggigit manusia, Tingkat kesadaran masyarakat tentang
bahaya malaria akan mempengaruhi kesediaan masyarakat untuk memberantas
malaria dengan menyehatkan lingkungan, menggunakan kelambu,
Menggunakan obat nyamuk maupun repelen dapat menghindarkan diri dari
gigitan nyamuk, baik hanya bersifat menolak ataupun membunuh nyamuk.

G. DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimul.2008. perawatan dan pencegahan malaria 2. Jakarta: Salemba
Medika.
Muttakin, Arif,S.kep,2008.keperawatan pada anak dengan malaria. Jakarta. EGC

Anda mungkin juga menyukai