Oleh:
PSIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Puguh Sigit P
Umi Latifah
Marista Yunis A
Nurul Ardliana
Dorsina F. D.
Muhammad Riza T.
Mengetahui,
Pembimbing Klinik
( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Tujuan instruksional:
Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan dan diskusi selama 30 menit diharapkan pasien
dan keluarga pasien memahami tentang pentingnya pemberian imunisasi dasar
Tujuan Khusus :
Setelah ceramah dan diskusi selama 30 menit diharapkan :
1. Pasien dan keluarga pasien mampu menjelaskan pengertian ISPA ?
2. Pasien dan keluarga pasien mampu menjelaskan klasifikasi ISPA ?
3. Pasien dan keluarga pasien mampu menjelaskan pengertian Pneumonia ?
4. Pasien dan keluarga pasien mampu menjelaskan prevalensi Pneumonia ?
5. Pasien dan keluarga pasien mampu menjelaskan tanda dan gajala
Pneumonia ?
6. Pasien dan keluarga pasien mampu menjelaskan faktor resiko Pneumonia ?
7. Pasien dan keluarga pasien mampu menjelaskan cara penularan Pneumonia
8. Pasien dan keluarga pasien mampu menjelaskan pencegahan Pneomonia ?
B. Sub Pokok Bahasan:
1. Pengertian ISPA
2. Klasifikasi ISPA
3. Pengertian Pneumonia
4. Prevalensi Pneumonia
5. Tanda dan gajala Pneumonia
6. Faktor resiko Pneumonia
7. Cara penularan Pneumonia
8. Cara pencegahan Pneumonia
C. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Pemateri Kegiatan audiens Metode media
Pembuka 5 Memperkenalkan diri Menjawab Ceramah Flipchart
an menit Menyamakan persepsi salam dan tanya dan
Menyampaikan maksud Memperhatikan jawab leaflet
dan tujuan dan menjawab
dilaksanakannya pertanyaan
penyuluhan
Menggali pengetahuan
audiens
E. Materi (terlampir)
F. Daftar Pustaka
1. Suhandayani, I., 2007. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan ISPA.Universitas
Negeri Semarang.
2. Agustama., 2005. Kajian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita.
Universitas sumatera Utara.
3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2002. Pedoman pemberantasan dan
penatalaksanaan ISPA. Direktoral Jendral Kesehatan Masyarakat, Direktorat
Promosi Kesehatan.
4. Romelan., 2006. Kaitan antara Karakteristik Balita dan Ibu dengan kejadian ISPA.
5. Wahyuni., 2008. Pengaruh Pendidikan terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu tentang
Pneumonia pada Balita. Universitas Surakarta
6. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2007). Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Departemen Kesehatan, Republik Indonesia Desember 2008.
MATERI PENYULUHAN
KONSEP ISPA DAN PNEUMONIA
A. Pengertian ISPA
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernafasan akut yang
menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang lebih 14 hari,
ISPA mengenai struktur saluran di atas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai
bagian saluran atas dan bawah secara stimulan atau berurutan (Muttaqin, 2008).
ISPA didefinisikan sebagai penyakit saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh
agen infeksius yang ditularkan dari manusia ke manusia. Timbulnya gejala biasanya
cepat, yaitu dalam waktu beberapa jam sampai beberapa hari. Gejalanya meliputi
demam, batuk, dan sering juga nyeri tenggorok, coryza (pilek), sesak napas, mengi,
atau kesulitan bernapas (WHO, 2007).
Jadi disimpulkan bahwa ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang
terjadi disetiap bagian saluran pernafasan atau struktur yang berhubungan dengan
pernafasan yang berlangsung tidak lebih dari 14 hari.
B. Klasifikasi ISPA
Klasifikasi penyakit ISPA dibedakan untuk golongan umur di bawah 2 bulan dan
untuk golongan umur 2 bulan-5 tahun (Muttaqin, 2008):
1. Golongan Umur Kurang 2 Bulan
- Pneumonia Berat
Bila disertai salah satu tanda tarikan kuat di dinding pada bagian bawah atau
napas cepat. Batas napas cepat untuk golongan umur kurang 2 bulan yaitu 6x
per menit atau lebih.
- Bukan Pneumonia (batuk pilek biasa)
Bila tidak ditemukan tanda tarikan kuat dinding dada bagian bawah atau napas
cepat. Tanda bahaya untuk golongan umur kurang 2 bulan, yaitu:
Kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari ½
volume yang biasa diminum)
Kejang
Kesadaran menurun
Stridor
Wheezing
Demam / dingin.
2. Golongan Umur 2 Bulan-5 Tahun
- Pneumonia Berat
Bila disertai napas sesak yaitu adanya tarikan di dinding dada bagian bawah ke
dalam pada waktu anak menarik nafas (pada saat diperiksa anak harus dalam
keadaan tenang, tidak menangis atau meronta).
- Pneumonia Sedang
Bila disertai napas cepat. Batas napas cepat ialah:
Untuk usia 2 bulan-12 bulan = 50 kali per menit atau lebih
Untuk usia 1-4 tahun = 40 kali per menit atau lebih.
- Bukan Pneumonia
Bila tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah dan tidak ada napas
cepat. Tanda bahaya untuk golongan umur 2 bulan-5 tahun yaitu :
Tidak bisa minum
Kejang
Kesadaran menurun
Stridor
Gizi buruk
C. Pengertian Pneumonia
Pneumonia adalah penyakit saluran napas bawah (lower respiratory tract (LRT))
akut, biasanya disebabkan oleh infeksi (Suhandayani,2007), Secara kinis pneumonia
didefinisikan sebagai suatu peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme
(bakteri, virus, jamur, parasit).
Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli)
biasanya disebabkan oleh masuknya kuman bakteri, yang ditandai oleh gejala klinis
batuk, demam tinggi dan disertai adanya napas cepat ataupun tarikan dinding dada
bagian bawah ke dalam (Riskesdas, 2007)
D. Prevalensi Pneumonia
Pneumonia pada anak merupakan infeksi yang serius dan banyak diderita anak-
anak di seluruh dunia yang secara fundamental berbeda dengan pneumonia pada
dewasa. DiAmerika dan Eropa yang merupakan negara maju angka kejadian
pneumonia masih tinggi, diperkirakan setiap tahunnya 30-45 kasus per 1000 anak pada
umur kurang dari 5 tahun, 16-20 kasus per 1000 anak pada umur 5-9 tahun, 6-12
kasus per 1000 anak pada umur 9 tahun dan remaja (Agustama., 2005)
Di RSU Dr Soetomo Surabaya, jumlah kasus pneumonia meningkat dari tahun-ke
tahun. Pada tahun 2003 dirawat sebanyak 190 pasien. Tahun 2004 dirawat sebanyak
231 pasien, dengan jumlah terbanyak pada anak usia kurang dari 1 tahun (69%).
Pada tahun 2005, anak berumur kurang dari 5 tahun yang dirawat sebanyak 547 kasus
dengan jumlah terbanyak pada umur pada umur 1-12 bulan sebanyak 337 orang.