Dampak kehilangan ;
1. Pada masa anak- anak kehilangan dapat mengancam kemampuan untuk berkembang,
kadang – kadang akan timbul regresi serta rasa takut untuk ditinggalkan atau
dibiarkan kesepian.
2. Pada masa remaja atau dewasa muda, kehilangan dapat menyebabkan disintegrasi
dalam keluarga.
3. Pada masa dewasa tua, kehilangan khususnya kematian pasangan hidup, dapat
menjadi pukulan yang sangat berat dan menghilangkan semangat hidup orang yang
ditinggalkan.
Perencanaan dan intervensi keperawatan yang dilakukan untuk pasien menghadapi kedukaan
akibat kehilangan yaitu :
1. Membina dan meningkatkan hubungan saling percaya dengan cara :
Mendengarkan pasien berbicara
Memberi dorongan agar pasien mau mengungkapkan perasaannya.
Menjawab pertanyaan pasien secara langsung, menunjukkan sikap menerima dan
empati.
2. Mengenali faktor – faktor yang mungkin menghambat dengan cara :
Bersama pasien mendiskusikan hubungan pasien dengan orang atau objek yang
pergi atau hilang.
Menggali pola hubungan pasien dengan orang yang berarti.
3. Mengurang atau menghilangkan faktor penghambat dengan cara :
Bersama pasien mengingat kembali cara mengatasi perasaan berduka dimasa lalu.
Memperkuat dukungan serta kekuatan yang dimilki pasien dan keluarga.
Mengenali dan menghargai sosial, budaya, agama serta kepercayaan yang dianut
oleh pasien dan keluarga dalam mengatasi perasaan kehilangan.
4. Memberi dukungan terhadap respon kehilangan pasien dengan cara :
Menjelaskan kepada pasien atau keluarga bahwa sikap mengingkari, marah, tawar –
menawar, depresi, dan menerima adalah wajar dalam menghadapi kehilangan.
Memberi gambaran tentang cara mengungkapkan perasaan yang bisa diterima.
Menguatkan dukungan keluarga atau ornag berarti.
5. Meningkatkan rasa kebersamaan antaranggota keluarga dengan cara :
Menguatkan dukungan keluarga atau orang berarti.
Mendorong pasien untuk menggali perasaannya bersama anggota keluarga lainnya
mengenali masing –masing anggota keluarga.
Menjelaskan manfaat hubungan dengan orang lain.
Mendorong keluarga untuk mengevaluasi perasaan dan saling mendukung satu sama
lain.
6. Menentukan tahap keberadaan pasien dengan cara:
Mengamati perilaku pasien.
Menggali pikiran, perasaan pasien yang selalu timbul dalam dirinya.
Sumber :
Aziz Alimul H,A, (2012 ), Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia buku 1,
Yogyakarta, Penerbit Salemba Medika.
Repository.usu.ac.id.pdf diakses pada tanggal 18 oktober 2016