Anda di halaman 1dari 61

STANDART OPERATIONAL PROCEDUR (SOP)

ISTIRAHAT DAN TIDUR, PENGENDALIAN INFEKSI, DAN


ELIMINASI

OLEH:
KELOMPOK 2
1. Ledy Astridina (04064822124001)
2. Halimil Umami (04064822124002)
3. Reisti Aan S (04064822124007)
4. Wiwin Wikayani (04064822124015)
5. Nisrina Farah F (04064822124020)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2021
PEMBAGIAN TUGAS

1. Halimil Umami:
a. Edukasi pencegahan osteoporosis
b. Dukungan tidur
c. Bed making tempat tidur terbuka
d. Bed making tempat tidur tertutup
e. Mengganti alat tenun dengan klien di atasnya

2. Nisrina Farah Fadhilah:


a. Mencuci tangan biasa
b. Mencuci tangan steril
c. Memakai masker
d. Memakai skort

3. Wiwin Wikayani:
a. Memakai sarung tangan steril
b. Mendisinfektan alat
c. Desinfektan dengan bahan kimia
d. Sterilisasi alat

4. Ledy Astridina:
a. Mengganti balutan luka
b. Perawatan kolostomi
c. Perawatan kateter urin
d. Pemsangan pispot

5. Reisti Aan Savitri:


a. Huknah
b. Memberikan semprit gliserin
c. Edukasi latihan berkemih
d. Edukasi toilet trainning
SOP AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT:
ISTIRAHAT DAN TIDUR

1. Edukasi pencegahan osteoporosis


2. Dukungan tidur
3. Bed making tempat tidur terbuka
4. Bed making tempat tidur tertutup
5. Mengganti alat tenun dengan klien di atasnya
KEMENTERIANRISET,TEKNOLOGIDANPENDIDIKANTINGGI
UNIVERSITASSRIWIJAYA KODE
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAMSTUDIILMUKEPERAWATAN
UNIVERSITASSRIWIJAYA
Jalan Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Gedung Abdul Muthalib, Kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir 30662, Sumatera
Selatan. Telepon: 0711-581831. Fax: 0711- 581831Email : keperawatan.unsri@yahoo.com

TANGGAL
DOKUMEN STANDAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DIKELUARKAN

EDUKASI PENCEGAHAN
JUDUL
OSTEOPOROSIS

AREA DASAR KEPERAWATAN PROFESIONAL

Aktivitas dan Istirahat


BAGIAN

Memberikan informasi tentang menghindari


PENGERTIAN hilangnya massa tulang
INDIKASI Pasien dengan risiko terjadinya osteoporosis

Memperbaiki tingkat mobilitas fungsional


ekstremitas klien, mencegah kontraktur dan
pengecilan otot dan tendon, serta meningkatkan
TUJUAN sirkulasi darah pada ekstremitas, menurunkan
komplikasi vaskular immobilisasi dan
meningkatkan kenyamanan klien

Alat atau bahan disesuaikan dengan pendidikan


PERSIAPAN ALAT
kesehatan yang akan diberikan (misalnya, media
DAN TEMPAT leaflet/booklet/video/poster)

1. Menyampaikansalam
2. Memperkenalkan diri pada pasien dan
PERSIAPAN PASIEN keluarga
3. Menanyakan namapasien
4. Menjelaskan maksud dan tujuan
PERSIAPAN Beri lingkungan aman, pencahayaan yang
LINGKUNGAN memadai
Observasi
PROSEDUR
1. Perawat mencuci tangan
2. Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga
dalam menerima informasi dan persepsi
terhadap risiko osteoporosis
Terapeutik
1. Persiapkan materi dan media dalam edukasi
pencegahan osteoporosis
2. Tentukan waktu yang tepat untuk
memberikan edukasi sesuai kesepakatan
dengan pasien dan keluarga
Edukasi
1. Menjelaskan gejala dan proses, pemeriksaan
diagnostik, konsekuensi dan terapi
osteoporosis
2. Menjelaskan strategi pencegahan
osteoporosis melalui nutrisi, misalnya:
meningkatkan asupan kalsium
3. Menjelaskan strategi pencegahan
osteoporosis melalui kegiatan aktifitas fisik,
misalnya: olahraga
4. Menjelaskan strategi pencegahan
osteoporosis melalui modifikasi faktor risiko
5. Berikan kesempatan pada pasien untuk
mengulangi kembali materi yang telah
diberikan
6. Berikan pujian atas kemampuan menjelaskan
7. Mencuci tangan setelah melakukan tindakan
8. Catat tindakan dan respon pasien
Evaluasi
TERMINASI 1. Validasi kembali pendidikan kesehatan
yang telah diberikan
2. Respon klien kooperatif dan tanyakan
keadaan dan kenyamanan pasien
Merapikan Alat
Berpamitan dengan pasien
Dokumentasi Kegiatan secara lengkap

KEMENTERIANRISET,TEKNOLOGIDANPENDIDIKANTINGGI
UNIVERSITASSRIWIJAYA KODE
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAMSTUDIILMUKEPERAWATAN
UNIVERSITASSRIWIJAYA
Jalan Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Gedung Abdul Muthalib, Kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir 30662, Sumatera
Selatan. Telepon: 0711-581831. Fax: 0711- 581831Email : keperawatan.unsri@yahoo.com

TANGGAL
DOKUMEN STANDAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DIKELUARKAN

DUKUNGAN TIDUR
JUDUL

AREA DASAR KEPERAWATAN PROFESIONAL

Aktivitas dan Istirahat


BAGIAN

Memfasilitasi siklus tidur dan terjaga yang


PENGERTIAN teratur
Memperbaiki siklus tidur pasien
TUJUAN

1. Tempat tidur
PERSIAPAN ALAT
2. Bantal
DAN TEMPAT 3. Pencahayaan/lampu tidur

1. Menyampaikansalam
2. Memperkenalkan diri pada pasien dan
PERSIAPAN PASIEN keluarga
3. Menanyakan namapasien
4. Menjelaskan maksud dan tujuan
5. Menjelaskan langkah atau prosedur
yang akan dilakukan
6. Mendekatkan alat dan bahan
7. Memposisikan pasien dengan nyaman
PERSIAPAN Beri lingkungan aman, tenang, dan pasang
LINGKUNGAN gorden (jika perlu) & pencahayaan yang memadai
Observasi
PROSEDUR
1. Perawat mencuci tangan sebelum melakukan
tindakan
2. Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur
pasien
3. Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur,
(fisik dan/atau psikologis, misalnya terdapat
bagian tubuh yang nyeri atau stress),
(makanan/minuman, misalnya kopi, makan
mendekati waktu tidur)
4. Mengidentifikasi obat tidur yang dikonsumsi
Terapeutik
1. Modifikasi lingkungan (mis, pencahayaan,
suhu, kebisingan, dan tempat tidur)
2. Fasilitasi menghilangkan stres sebelum tidur
3. Menganjurkan pasien untuk menetapkan
jadwal tidur rutin, batasi waktu tidur siang
(jika perlu)
4. Menganjurkan melakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan (mis, pemijatan,
pengaturan posisi, terapi akupresur)
5. Sesuaikan jadwal pemberin obat dan/atau
tindakan untuk menunjang siklus tidur-
terjaga
Edukasi
1. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama
sakit
2. Menganjurkan menepati kebiasaan waktu
tidur
3. Menganjurkan menghindari
makanan/minuman yang dapat mengganggu
tidur, dan penggunaan obat yang tidak
mengandung supersor terhadap tidur REM
4. Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap gangguan pola tidur (mis,
psikologis, gaya hidup, sering berubah shift
bekerja)
5. Ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara
nonfarmakologi lainnya
6. Berikan kesempatan pada pasien untuk
mengulangi kembali materi yang telah
diberikan
7. Berikan pujian atas kemampuan menjelaskan
8. Mencuci tangan setelah melakukan tindakan
9. Catat tindakan dan respon pasien
Evaluasi
TERMINASI 1. Validasi kembali pendidikan kesehatan
yang telah diberikan
2. Respon klien kooperatif dan tanyakan
keadaan dan kenyamanan pasien
Merapikan Alat
Berpamitan dengan pasien
Dokumentasi Kegiatan secara lengkap
KEMENTERIANRISET,TEKNOLOGIDANPENDIDIKANT
INGGI UNIVERSITASSRIWIJAYA KODE
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAMSTUDIILMUKEPERA
WATAN
UNIVERSITASSRIWIJAYA
Jalan Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Gedung Abdul Muthalib, Kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir
30662, Sumatera
Selatan. Telepon: 0711-581831. Fax: 0711- 581831Email : keperawatan.unsri@yahoo.com

TANGGAL
DOKUMEN STANDAR PROSEDUR
DIKELUARKAN
STANDAR OPERASIONAL

BED MAKING TEMPAT


JUDUL
TIDUR TERBUKA
(OPEN BED)

AREA DASAR KEPERAWATAN


PROFESIONAL

KEPERAWATAN
BAGIAN

Tempat tidur yang sudah disiapkan tanpa


PENGERTIAN spreipenutup (over laken)
1. Dapat segera digunakan
TUJUAN 2. Dapat segera dilakukan:
a. Jika ada pasien baru
b. Pada tempat tidur pasien yang
dapat/boleh turun dari tempat tidur

1. Tempat tidur, kasur, dan bantal


PERSIAPAN ALAT
2. Baki dan alasnya
DAN TEMPAT 3. Alat tenun disusun menurut
pemakaiannya:
a. Laken/sprei dasar
b. Perlak
c. Stik laken/ laken kecil/ sprei
melintang
d. Boven laken/laken sedang
e. Selimut
f. Sarung bantal
1. Mencuci tangan sebelum melakukan
PROSEDUR
tindakan
2. Mempersiapkan alat dengan meletakkan
alat-alat tenun yang sudah dilipat dan
disusun di atas meja bersih / (baki
beralas)
3. Meletakkan laken dengan lipatan
memanjang yang menentukan garis
tengahnya ditengah-tengah tempat tidur
4. Memasukkan laken pada bagian kepala
kurang lebih 25cm dibawah kasur
kemudian dibuat sudut
5. Memasukkan laken pada bagian kaki
kurang lebih 25cm dibawah kasur dan
dibuat sudut. Jika laken tidak sesuai
ukurannya maka masukkanlah bagian
kepala lebih banyak dari pada bagian
kaki
6. Masukkan laken bagian sisi ke bawah
kasur (sisi tempat perawat berdiri)
7. Meletakkan perlak melintang kurang
lebih 50cm dari garis kasur bagian
kepala, demikian juga stik laken, dan
masukkan sama-sama ke bawah kasur
8. Meletakkan boven laken di bagian
kepala mulai garis kasur, masukkan
bagian kaki ke bawah kasur dan
membentuk sudut
9. Meletakkan selimut kurang lebih 25cm
dari garis kasur bagian kepala dan
masukkan bagian kaki ke bawah kasur
10. Melipat boven laken bagian atas tepat di
atas garis selimut
11. Selesaikan bagian sisi lain, seperti sisi
yang sudah dilakukan sebelumnya
12. Memasukkan bantal kedalam sarungnya
dan meletakkan bantal dengan bagian
tertutup ke jurusan pintu
13. Mencuci tangan setelah tindakan
Evaluasi
TERMINASI 1. Lihat apakah sudah rapi tempat
tidurnya
Merapikan Alat
Dokumentasi Kegiatan secara
lengkap

KEMENTERIANRISET,TEKNOLOGIDANPENDIDIKANTINGGI
UNIVERSITASSRIWIJAYA KODE
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAMSTUDIILMUKEPERAWATAN
UNIVERSITASSRIWIJAYA
Jalan Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Gedung Abdul Muthalib, Kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir 30662, Sumatera
Selatan. Telepon: 0711-581831. Fax: 0711- 581831Email : keperawatan.unsri@yahoo.com
TANGGAL
DOKUMEN STANDAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DIKELUARKAN

BED MAKING TEMPAT


JUDUL
TIDUR TERTUTUP

AREA DASAR KEPERAWATAN PROFESIONAL

KEPERAWATAN
BAGIAN

Tempat tidur yang sudah disiapkan dan masih


PENGERTIAN tertutup dengan sprei penutup (over laken) di
atasnya
1. Agar siap pakai sewaktu-waktu
TUJUAN 2. Agar tampak selalu rapi
3. Memberikan perasaan senang dan nyaman
pada klien

1. Tempat tidur, kasur, dan bantal


PERSIAPAN ALAT
2. Baki dan alasnya
DAN TEMPAT 3. Alat tenun disusun menurut pemakaiannya:
a. Laken/sprei dasar
b. Perlak
c. Stik laken/ laken kecil/ sprei melintang
d. Boven laken/laken sedang
e. Selimut
f. Sarung bantal
g. Over laken/sprei tertutup
1. Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan
PROSEDUR
2. Mempersiapkan alat dengan meletakkan alat-
alat tenun yang sudah dilipat dan disusun di
atas meja bersih / (baki beralas)
3. Meletakkan laken dengan lipatan memanjang
yang menentukan garis tengahnya ditengah-
tengah tempat tidur
4. Memasukkan laken pada bagian kepala
kurang lebih 25cm dibawah kasur kemudian
dibuat sudut
5. Memasukkan laken pada bagian kaki kurang
lebih 25cm dibawah kasur dan dibuat sudut.
Jika laken tidak sesuai ukurannya maka
masukkanlah bagian kepala lebih banyak dari
pada bagian kaki
6. Masukkan laken bagian sisi ke bawah kasur
(sisi tempat perawat berdiri)
7. Meletakkan perlak melintang kurang lebih
50cm dari garis kasur bagian kepala,
demikian juga stik laken, dan masukkan
sama-sama ke bawah kasur
8. Meletakkan boven laken di bagian kepala
mulai garis kasur, masukkan bagian kaki ke
bawah kasur dan membentuk sudut
9. Meletakkan selimut kurang lebih 25cm dari
garis kasur bagian kepala dan masukkan
bagian kaki ke bawah kasur
10. Melipat boven laken bagian atas tepat di atas
garis selimut
11. Selesaikan bagian sisi lain, seperti sisi yang
sudah dilakukan sebelumnya
12. Memasukkan bantal kedalam sarungnya dan
meletakkan bantal dengan bagian tertutup ke
jurusan pintu
13. Memasang overlaken (sprei tertutup)
14. Mencuci tangan setelah tindakan
Evaluasi
TERMINASI 1. Lihat apakah sudah rapi tempat tidurnya
Merapikan Alat
Dokumentasi Kegiatan secara lengkap

KEMENTERIANRISET,TEKNOLOGIDANPENDIDIKANTINGGI
UNIVERSITASSRIWIJAYA KODE
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAMSTUDIILMUKEPERAWATAN
UNIVERSITASSRIWIJAYA
Jalan Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Gedung Abdul Muthalib, Kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir 30662, Sumatera
Selatan. Telepon: 0711-581831. Fax: 0711- 581831Email : keperawatan.unsri@yahoo.com
TANGGAL
DOKUMEN STANDAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DIKELUARKAN

MENGGANTI ALAT TENUN


JUDUL
DENGAN KLIEN DI
ATASNYA

AREA DASAR KEPERAWATAN PROFESIONAL

KEPERAWATAN
BAGIAN

Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur


PENGERTIAN klien tanpa memindahkan klien
1. Memberikan perasaan senang pada klien
TUJUAN 2. Mencegah terjadinya dekubitus
3. Memberikan kebersihan dan kerapian

INDIKASI 1. Pasien tidak sadar


2. Pasien lemah / intoleransi aktivitas
3. Pasien yang mempunyai sesak naas
4. Pada semua pasien yang dirawat
5. Bila diperlukan sewaktu-waktu

KONTRAINDIKASI Tidak dilakukan bila pasien tidak menginginkan


untuk dirapikan tempat tidurnya

1. Tempat tidur, kasur, dan bantal


PERSIAPAN ALAT
2. Baki dan alasnya
DAN TEMPAT 3. Tempat menampung linen kotor
4. Sarung tangan bersih
5. Masker
6. Alat tenun disusun menurut pemakaiannya:
a. Laken/sprei besar
b. Perlak
c. Stik laken/ laken kecil/ sprei melintang
d. Boven laken/laken sedang
e. Selimut
f. Sarung bantal
PERSIAPAN Beri lingkungan aman, dan menjaga privasi
LINGKUNGAN pasien dengan menutup sekitar tempat tidur
dengan sampiran
Fase Pre Interaksi
PROSEDUR
1. Membaca catatan keperawatan
2. Mencuci tangan
3. Mempersiapkan alat
Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Menanyakan nama pasien
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang
akan dilakukan
4. Memberikan kesempatan kepada pasien
untuk bertanya
5. Informed consent
Fase Kerja
1. Mendekatkan alat-alat ke pasien
2. Menggunakan sarung tangan
3. Memindahkan alat perlengkapan milik
pasien yang ada di tempat tidur seperti
bantal, selimut, pindahkan ke tempat
penampungan
4. Buka bagian atas dan bawah laken serta
bagian kanan dan kiri laken dari tempat
tidur pasien
5. Pasang pagar pengaman tepat disebelah
pasien akan diposisikan, kemudian
6. Membantu pasien tidur miring menjauhi
perawat, dengan cara kedua tangan dilipat
di atas dada, kaki kanan di atas kaki kiri,
kemudian miringkan tubuh pasien
7. Melepas laken, perlak, stik laken dengan
menggulungnya kearah punggung pasien,
bagian kotor berada dalam gulungan
8. Meletakkan laken bersih dibagian tengah
tempat tidur, dengan membuka sebagian
laken, kemudian menggulung sisi lain
laken kearah punggung pasien
9. Pasang perlak, stik laken, dan boven
laken, lakukan hal yang sama seperti hal
nya memasang laken
10. Pasien dibantu untuk membalikkan posisi
kehadapan perawat lain dengan melewati
gulungan linen bersih tersebut
11. Semua linen kotor diambil, kemudian
dimasukkan kedalam tempat kotor.
Gulungan linen bersih dibentangkan,
dirapikan dengan memasukkan sisa-sisa
linen pada sisi tempat tidur
12. Pasien dikembalikan pada posisi supinasi
(posisi nyaman)
13. Pasang sarung bantal, letakkan dibawah
kepala pasien
14. Memasang selimut dengan cara bagian
tengah selimut diletakkan di atas kaki,
buat lipatan agar kaki dapat digerakkan,
setelah itu bagian bawah dilipat dibawah
tempat tidur. Tarik selimut kearah tubuh
pasien
15. Membantu pasien tidur dengan posisi
nyaman
16. Lepaskan handscoon
17. Cuci tangan
Evaluasi
TERMINASI 1. Observasi respon pasien terhadap
tindakan yang telah dilakukan
Merapikan Alat
Dokumentasi Kegiatan secara lengkap

SOPPENGENDALIAN INFEKSI :
INFEKSI DAN PATIENT SAFETY

1. Mencuci tangan biasa


2. Mencuci tangan steril
3. Memakai masker
4. Memakai skort
5. Memakai sarung tangan steril
6. Mendisinfektan alat
7. Desinfektan dengan bahan kimia
8. Sterilisasi alat
9. Mengganti balutan luka

KEMENTERIANRISET,TEKNOLOGIDANPENDIDIKANTINGGI
UNIVERSITASSRIWIJAYA KODE
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAMSTUDIILMUKEPERAWATAN
UNIVERSITASSRIWIJAYA
Jalan Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Gedung Abdul Muthalib, Kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir 30662, Sumatera
Selatan. Telepon: 0711-581831. Fax: 0711- 581831Email : keperawatan.unsri@yahoo.com
TANGGAL
DOKUMEN STANDAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DIKELUARKAN

MENCUCI TANGAN BIASA


JUDUL

AREA DASAR KEPERAWATAN PROFESIONAL

KEPERAWATAN
BAGIAN

Suatu kegiatan untuk membersihkan tangan


dari agent penyebab penyakit
PENGERTIAN denganmembersihkan jari,kuku, telapak
tangan hingga pergelangan tangan dilakukan
dengan sabun antiseptik atau alkohol paling
tidak selama 10 sampai 15 detik.
Mencegah infeksi nosokomial dan melindungi
TUJUAN diri dari agen penyakit yang terdiri dari kuman.
Sebelum dan sesudah melakukan asuhan
INDIKASI keperawatan secara langsung dan tidak
langsungpada pasien.

1. Sabun cair atau batang.


PERSIAPAN ALAT
2. Kran dengan air mengalir.
DAN TEMPAT 3. Lap tangan bersih dan kering atau alat
pengering.
4. Hand lotion bila diperlukan.

Pasang pengaman tempat tidur pasien, posisikan


PERSIAPAN PASIEN pasien dengan nyaman.

PERSIAPAN Terdapat hand sanitizer di bed pasien atau


LINGKUNGAN wastafel, sabun dan tissu di ruang rawat.

PROSEDUR 1. Kedua tangan dibasahi di bawah air mengalir


.
2. Sabun cair dituangkan dalam telapak tangan
(2-4ml), atau bila menggunakan sabunbatang
digosokkan pada telapak tangan secukupnya.
3. Telapak tangan digosokkan dengan gerakan
memutar sebanyak 10 kali.
4. Punggung tangan digosok dengan telapak
tangan yang lain sambil meratakan sabun.
5. Membersihkan kuku dan jari-jari tangan
dengan mulai kelingking samapai ibu
jaridengan arah memutar masing-masing
sebayak 10 kali, kemudian kearah
telapaktangan, punggung telapak tangan dan
melingkari pergelangan tangan. Ulangi
proseduruntuk tangan yang lain.
6. Tangan dibersihkan mulai pergelangan
tangan, punggung dan telapak tangan
sampaijari-jari tangan.
7. Tangan dikeringkan dengan lap atau alat
pengering.
Evaluasi
1. Pastikan perawat mencuci tangan dengan
TERMINASI tahapan yang benar dan lengkap.
Merapikan Alat
Dokumentasi Kegiatan secara lengkap

KEMENTERIANRISET,TEKNOLOGIDANPENDIDIKANTINGGI
UNIVERSITASSRIWIJAYA KODE
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAMSTUDIILMUKEPERAWATAN
UNIVERSITASSRIWIJAYA
Jalan Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Gedung Abdul Muthalib, Kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir 30662, Sumatera
Selatan. Telepon: 0711-581831. Fax: 0711- 581831Email : keperawatan.unsri@yahoo.com
TANGGAL
DOKUMEN STANDAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DIKELUARKAN

MENCUCI TANGAN STERIL


JUDUL

AREA DASAR KEPERAWATAN PROFESIONAL

KEPERAWATAN
BAGIAN

Suatu kegiatan untuk membersihkan tangan


dari agent penyebab penyakit
PENGERTIAN denganmembersihkan jari, kuku, telapak
tangan hingga pergelangan tangan dengan
menggunakan sabun antiseptik dan
dikeringkan dengan handuk steril.
Mencegah infeksi nosokomial dan melindungi
TUJUAN diri dari agent penyakit mulai kuman sampai
spora.
Sebelum dan sesudah melakukan asuhan
INDIKASI keperawatan secara langsung dan tidak
langsung pada pasien.

1. Sabun yang mengandung antiseptik.


PERSIAPAN ALAT
2. Kran dengan air mengalir.
DAN TEMPAT 3. Pembersih kuku.
4. Sikat.
5. Handuk/lap steril

Pasien sudah dipersiapkan di ruang operasi


PERSIAPAN PASIEN mayor atau minor.

PERSIAPAN Siapkan alat dan bahan cuci tangan steril.


LINGKUNGAN
PROSEDUR 1. Periksa adanya luka pada tangan dan jari.
2. Lepaskan jam tangan atau cincin.
3. Gunakan pakaian bedah, penutup kepala,
masker wajah, pelindung mata jika dipakai.
4. Air dialirkan dengan pengontrol kaki atau
siku.
5. Kedua tangan dibasahi dibawah air mengalir,
mulai jari-jari sampai atas siku. Pertahankan
tangan atas berada setinggi siku selama
prosedur.
6. Sabun antiseptik cair dituangkan dalam
telapak tangan (2-4 ml) dengan siku
ataupengontrol kaki.
7. Sabun diratakan mulai jari sampai 5 cm
diatas siku.
8. Kuku jari bagian dalam dibersihkan dengan
menggunakan pembersih kuku.
Buangpembersih kuku.
9. Menyikat mulai ujung jari dan kuku 15 kali
(selama ½ menit).
10. Jari-jari disikat dengan arah ke bawah selama
10 kali gerakan (kira-kira 1 menit).
11. Telapak dan punggung tangan disikat dengan
arah memutar masing-masing selama
10gerakan (kira-kira ½ menit).
12. Pergelangan sampai diatas siku dengan arah
memutar 10 kali gerakan (selama 1menit).
13. Mengulangi prosedur untuk tangan yang lain,
buang sikat
14. Membersihkan tangan dengan air mengalir,
mulai ujung jari sampai atas siku, dengan
tangan tetap berada diatas siku untuk masing-
masing tangan.
15. Matikan aliran air dengan menggunakan
pengontrol kakiatau siku.
16. Keringkan tangan dengan handuk steril mulai
jari-jari kearah siku.
17. Ulangi untuk tangan yang lain.
Evaluasi
1. Pastikan perawat mencuci tangan dengan
TERMINASI tahapan yang benar dan lengkap.
2.Merapikan Alat
Dokumentasi Kegiatan secara lengkap

KEMENTERIANRISET,TEKNOLOGIDANPENDIDIKANTINGGI
UNIVERSITASSRIWIJAYA KODE
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAMSTUDIILMUKEPERAWATAN
UNIVERSITASSRIWIJAYA
Jalan Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Gedung Abdul Muthalib, Kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir 30662, Sumatera
Selatan. Telepon: 0711-581831. Fax: 0711- 581831Email : keperawatan.unsri@yahoo.com
TANGGAL
DOKUMEN STANDAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DIKELUARKAN

MEMAKAI MASKER
JUDUL

AREA DASAR KEPERAWATAN PROFESIONAL

KEPERAWATAN
BAGIAN

Suatu kegiatan untuk melindungi diri saat


kontak langsung dengan pasien dengan
PENGERTIAN menggunakan masker/penutup mulut dan
hidung.
Melindungi diri saat melakukan asuhan
TUJUAN keperawatan.

Melakukan asuhan keperawatan secara langsung


INDIKASI dengan pasien dan lingkungan sekitar pasien.

1. Masker
PERSIAPAN ALAT
DAN TEMPAT

Pasien juga mengenakan masker, supaya tidak


PERSIAPAN PASIEN terjadi perpindahan kuman.

1. Masker tersedia di ruangan pasien atau


PERSIAPAN perawat.
LINGKUNGAN 2. Tersedianya tempat sampah medis.
PROSEDUR 1. Mencuci tangan.
2. Memberi tahu pasien maksud perawat
memakai masker.
3. Memasang masker menutupi hidung dan
mulut, kemudian mengikat tali-talinya,
talibagian atas diikat ke belakang kepala
melewati bagian atas telinga sedangkan
talibagian bawah diikat dibelakang leher.
4. Menanggalkan masker, dengan melepaskan
ikatan tali-talinya kemudian masker
dilipatdengan bagian luar di dalam.
5. Masker direndam dalam larutan lysol
(masker disposible langsung dibuang).
6. Hal-hal yang harus diperhatikan:
a. Masker hanya dipakai satu kali,
kemudian dicuci atau dibuang. Jika
masker sudahlembab berarti tidak efektif
lagi dan harus diganti.
b. Jangan Menggulung masker di leher dan
kemudian dipakai lagi.
c. Tidak memakai masker keluar
lingkungan pasien.
d. Mencuci tangan.
Evaluasi
1. Pastikan perawat memakai masker dengan
TERMINASI benar.
3.Merapikan Alat
Dokumentasi Kegiatan secara lengkap

KEMENTERIANRISET,TEKNOLOGIDANPENDIDIKANTINGGI
UNIVERSITASSRIWIJAYA KODE
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAMSTUDIILMUKEPERAWATAN
UNIVERSITASSRIWIJAYA
Jalan Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Gedung Abdul Muthalib, Kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir 30662, Sumatera
Selatan. Telepon: 0711-581831. Fax: 0711- 581831Email : keperawatan.unsri@yahoo.com
TANGGAL
DOKUMEN STANDAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DIKELUARKAN

MEMAKAI SKORT
JUDUL

AREA DASAR KEPERAWATAN PROFESIONAL

KEPERAWATAN
BAGIAN

Suatu kegiatan untuk melindungi diri saat


kontak langsung dengan pasien
PENGERTIAN denganmenggunakan skort.
Melindungi diri saat melakukan asuhan
TUJUAN keperawatan.

Melakukan asuhan keperawatan secara langsung


INDIKASI
dengan pasien dan lingkungan sekitar pasien.

1. Skort sesuai ukuran, bertali, bersih.


PERSIAPAN ALAT
DAN TEMPAT

PERSIAPAN PASIEN Posisikan klien dengan nyaman.

PERSIAPAN Skort tersedia di ruangan.


LINGKUNGAN
1. Mencuci tangan.
2. Memakai skort.
3. Melepas skort dengan bagian dalam di luar,
PROSEDUR kemudian langsung dimasukan ke
dalamkantong cucian.
4. Mencuci tangan.

Evaluasi
1. Pastikan perawat memakai skort dengan
TERMINASI benar.
4.Merapikan Alat
Dokumentasi Kegiatan secara lengkap
KEMENTERIANRISET,TEKNOLOGIDANPENDIDIKANTINGGI
UNIVERSITASSRIWIJAYA KODE
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAMSTUDIILMUKEPERAWATAN
UNIVERSITASSRIWIJAYA
Jalan Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Gedung Abdul Muthalib, Kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir 30662, Sumatera
Selatan. Telepon: 0711-581831. Fax: 0711- 581831Email : keperawatan.unsri@yahoo.com
TANGGAL
DOKUMEN STANDAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DIKELUARKAN

MEMAKAI SARUNG TANGAN


JUDUL
STERIL

AREA DASAR KEPERAWATAN PROFESIONAL

KEPERAWATAN
BAGIAN

Suatu kegiatan untuk melindungi diri saat


kontak langsung dengan pasien.
PENGERTIAN
Melindungi diri saat kontk langsung dengan
TUJUAN pasien yang memiliki luka atau peralatanmedis
yang steril.
Perawatan pada pasien yang terdapat luka atau
INDIKASI peralatan keperawatan yang harus terjaga
kesterilannya

1. Sarung tangan.
PERSIAPAN ALAT
2. Piala ginjal yang berisi larutan desinfektan.
DAN TEMPAT

Pastikan pasien nyaman dan saat memakai


PERSIAPAN PASIEN sarung tangan pastikan tidak tersentuh pasien.

PERSIAPAN Pastikan diletakkan jauh dari alat non


LINGKUNGAN steril.sarung tangan steril tersedia.

PROSEDUR 1. Mencuci tangan.


2. Mengambil sarung tangan hingga lipatan
jari-jari terlepas.
3. Memasukkan jari-jari tangan sesuai dengan
jari-jari sarung tangan.
4. Lakukan juga tangan yang lain sama seperti
atas.
5. Membuka sarung tangan, kemudian
dimasukkan ke piala ginjal yang berisi
larutan desinfektan.
6. Membereskan peralatan.
7. Mencuci tangan.

Evaluasi
1. Pastikan sarung tangan steril terpasang
TERMINASI dengan benar.
5.Merapikan Alat
Dokumentasi Kegiatan secara lengkap

KEMENTERIANRISET,TEKNOLOGIDANPENDIDIKANTINGGI
UNIVERSITASSRIWIJAYA KODE
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAMSTUDIILMUKEPERAWATAN
UNIVERSITASSRIWIJAYA
Jalan Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Gedung Abdul Muthalib, Kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir 30662, Sumatera
Selatan. Telepon: 0711-581831. Fax: 0711- 581831Email : keperawatan.unsri@yahoo.com
TANGGAL
DOKUMEN STANDAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DIKELUARKAN

MENDESINFEKSI ALAT (LOGAM,


JUDUL
TENUN, KASA)

AREA DASAR KEPERAWATAN PROFESIONAL

KEPERAWATAN
BAGIAN

Suatu kegiatan untuk mensucihamakan alat-


alat medis yang digunakan pada saat
PENGERTIAN pelaksanaan asuhan keperawatan dengan
menggunakan bahan kimia.
Mencegah infeksi nosocomial yang berasal dari
TUJUAN alat-alat medis.
Alat-alat medis yang digunakan saat
INDIKASI pelaksanaan asuhan keperawatan berupa logam,
tenun dan kasa.

PERSIAPAN ALAT 1. Tempat untuk merendam alat (sesuai dengan


DAN TEMPAT keperluan)
2. Larutan desinfeksi missal: lysol, saflon.

Menjauhkan pasien dari ruangan desinfeksi alat


PERSIAPAN PASIEN (logam, tenun, kasa).

PERSIAPAN Membuat ruangan khusus untuk alat desinfeksi


LINGKUNGAN alat (logam, tenun kasa)

1. Membersihkan alat dari kotoran.


2. Merendam alat selama 2 jam.
PROSEDUR
3. Membersihkan alat.
4. Membereskan alat.

Evaluasi
1. Pastikan alat sudah bersih.
TERMINASI
6.Merapikan Alat
Dokumentasi Kegiatan secara lengkap
KEMENTERIANRISET,TEKNOLOGIDANPENDIDIKANTINGGI
UNIVERSITASSRIWIJAYA KODE
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAMSTUDIILMUKEPERAWATAN
UNIVERSITASSRIWIJAYA
Jalan Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Gedung Abdul Muthalib, Kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir 30662, Sumatera
Selatan. Telepon: 0711-581831. Fax: 0711- 581831Email : keperawatan.unsri@yahoo.com

TANGGAL
DOKUMEN STANDAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DIKELUARKAN
MENDESINFEKSI DENGAN BAHAN
JUDUL
KIMIA

AREA DASAR KEPERAWATAN PROFESIONAL

KEPERAWATAN
BAGIAN

Suatu kegiatan untuk mensucihamakan alat-


alat medis yang digunakan pada saat
PENGERTIAN pelaksanaan asuhan keperawatan dengan
menggunakan bahan kimia.
Mencegah infeksi nosocomial yang berasal dari
TUJUAN alat-alat medis.

Alat-alat medis yang digunakan saat


INDIKASI
pelaksanaan asuhan keperawatan.

1. Larutan desinfektan (klorin 1%,


PERSIAPAN ALAT
glutaraldehid 2 %)
DAN TEMPAT 2. Desinfektan padat (formalin)
3. Peralatan yang akan didesinfeksi (dari kaca
atau plastic).
4. Air steril/aquabides.

Menjauhkan pasien dari dasinfektan berbahan


PERSIAPAN PASIEN kimia, supaya tidak membahayakan klien.

Desinfektan berbahan kimia tersedia,


PERSIAPAN tersedianya ruangan dan alat khusus untuk
LINGKUNGAN mendesinfektan dengan bahan kimia dan
tersimpan dalam tempat yang aman.
PROSEDUR 1. Peralatan yang sudah dipakai, direndam
dalam larutan desinfektan (lisol 0,5%)
selama 2 jam.
2. Kemudian dicuci bersih.
Disenfeksi dengan larutan kimia:
1. Peralatan yang bisa didesinfeksi dengan
larutan kimia, yaitu peralatan dari plastik
atau kaca.
2. Kemdian peralatan dimasukkan dalam
larutan desinfektan yang sudah
dipersiapkan (klorin 1% dalam aquabides,
glutaraldehid 2% dalam alcohol 90%),
kemudian ditunggu sampai 90 menit.
3. Peralatan dicuci dalam air steril
(aquabidest) dengan menggunakan
korentrang steril.
4. Peralatan ditempatkan dalam bak
instrumen dan bisa digunakan.

Desinfeksi dengan bahan kimia (formalin):


1. Peralatan yang bisa didesinfeksi dengan
formalin, yaitu kasa dan sarung tangan,
tetapi karena sifatnya iritatif, perlu
dipertimbangkan bila mengenai pasien
secara langsung.
2. Peralatan dimasukkan dalam dessing drum
yang sudah diberikan formalin yang
sebelumnya dibungkus kassa.
3. Dressing drum ditutup pori-porinya dan
diberi label tanggal dan jam proses
dimulai.
4. Tunggu sampai 24 jam, baru bisa
digunakan.
Evaluasi
TERMINASI 7.Merapikan Alat
Dokumentasi Kegiatan secara lengkap
KEMENTERIANRISET,TEKNOLOGIDANPENDIDIKANTINGGI
UNIVERSITASSRIWIJAYA KODE
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAMSTUDIILMUKEPERAWATAN
UNIVERSITASSRIWIJAYA
Jalan Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Gedung Abdul Muthalib, Kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir 30662, Sumatera
Selatan. Telepon: 0711-581831. Fax: 0711- 581831Email : keperawatan.unsri@yahoo.com

TANGGAL
DOKUMEN STANDAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DIKELUARKAN

JUDUL STERILISASI ALAT


AREA DASAR KEPERAWATAN PROFESIONAL

KEPERAWATAN
BAGIAN

Suatu kegiatan untuk mensucihamakan alat-


alat medis yang digunakan pada saat
PENGERTIAN pelaksanaan asuhan keperawatan.
Mencegah infeksi nosocomial yang berasal dari
TUJUAN alat-alat medis.
Alat-alat medis yang digunakan saat
INDIKASI pelaksanaan asuhan keperawatan.

1. Larutan desinfeksi ( Lisol, savlon, klorin)


PERSIAPAN ALAT
2. Tempat untuk merendam alat.
DAN TEMPAT 3. Jenis sterilisator yang sesuai (autoclave,
oven)

Jauhkan pasien dari tempat sterilisasi alat


PERSIAPAN PASIEN kesehatan.

PERSIAPAN Tersedianya tempat, bahan dan alat untuk


LINGKUNGAN sterilisasi.

PROSEDUR 1. Peralatan yang sudah dipakai, direndam


dalam larutan desinfektan selama 2 jam.
2. Kemudian dicuci bersih dan dikeringkan.
3. Sterilisasi dengan autoclave.
4. Peralatan yang bisa disterilkan dengan
autoclave, yaitu berbagai peralatan dari
lateks, sarung tangan, kain (laken, kassa).
5. Peralatan dipisahkan sesuai dengan jenisnya,
dan dibungkus dengan kain. Untuk sarung
tangan bagian dalam ditaruh kassa atau
kertas tahan air, kemudian dibungkus dengan
kertas tahan air (kertas minyak).
6. Buka autoclave, isi bagian luar panic dengan
air +/- 1500 ml.
7. Masukkan peralatan dalam panic, atur agar
panas dapat merata.
8. Tutup pipa uap, kemudian panaskan dalam
tungku pemanas.
9. Tunggu sampai panas pada thermometer
mencapai 20 derajat F, kemudian buka pipa
uap dan angkat dari sumber panas.
10. Tunggu sampai thermometer menunjukkan
angka 0, peralatan bisa diangkat.
11. Sterilisasi dengan oven.
12. Peralatan yang bisa disterilisasi dengan
sterilisasi, yaitu berbagai peralatan dari
logam (pinset, klem, dan lain-lain), kain
(laken, kassa). Untuk gunting bedah akan
mudah tumpul dengan sterilisasi ini. Untuk
jenis peralatan dari kain akan mudah rusak
juga dengan papas yang kurang merata pada
oven.
13. Peralatan disusun berdasarkan dengan
susunan rak dalam oven.
14. Kemudian atur tombol untuk pengaturan
kerja otomatis atau manual.
15. Putar pengatur panas dan lamanya waktu
pemanasan. Untuk pemanasan 160 derajat C
selama 60 menit, 170 derajat C selama 40
menit dan 180 derajat C selama 20 menit.
16. Kemudian tunggu oven bekerja sesuai
dengan waktu yang ditentukan. Bila
menggunakan kerja otomatis, oven akan
langsung mati bila sudah sesuai dengan
pengaturan waktu dan panas. Bila
menggunakan pengaturan manual waktu
dihitung mulai suhu oven mencapai suhu
yang diinginkan, matikan oven bila selesai.
17. Setelah dingin peralatan diangkat dan bisa
digunakan atau disimpan alam tempat yang
steril.
Evaluasi
TERMINASI 8.Merapikan Alat
Dokumentasi Kegiatan secara lengkap

KEMENTERIANRISET,TEKNOLOGIDANPENDIDIKANTINGGI
UNIVERSITASSRIWIJAYA KODE
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAMSTUDIILMUKEPERAWATAN
UNIVERSITASSRIWIJAYA
Jalan Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Gedung Abdul Muthalib, Kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir 30662, Sumatera
Selatan. Telepon: 0711-581831. Fax: 0711- 581831Email : keperawatan.unsri@yahoo.com

TANGGAL
DOKUMEN STANDAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DIKELUARKAN
TATA LAKSANA KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN GANGGUAN
JUDUL
INTEGRITAS KULIT DAN PERAWATAN
LUKA

AREA DASAR KEPERAWATAN PROFESIONAL

KEPERAWATAN
BAGIAN

Merawat luka/ mengganti balutan luka adalah


adalah suatu tindakan keperawatan untuk
PENGERTIAN mengganti balutan dalam perawatan luka
untuk mencegah infeksi silang dengan cara
menjaga agar luka tetap dalam keadaan
bersih
1. Menghilangkan sekresi yang menumpuk dan
TUJUAN jaringan mati pada luka insisi.
2. Mengurangi pertumbuhan mikroorganisme
pada luka/insisi.
3. Membersihkan luka.
4. Memberirasa aman dan nyaman.
5. Membantu mempercepat penyembuhan

INDIKASI Balutan luka kotor

Alat-alat yang steril:


PERSIAPAN ALAT
1. Pinset anatomi 2 buah
DAN TEMPAT 2. Pinset chirurgi 1 buah
3. Gunting runcing bila ingin mengangkat
jahitan
4. Kom kecil 2 buah masing-masing berisi:
sublimate submencurothroom / alcohol atau
kompres yang baru (menurut kebutuhan)
5. Kapas beberapa gelintir
6. Kain kasa secukupnya
7. Bengkok / kapas bersih di dalam bengkok
8. Potongan plastik ( bila luka di kompres )
9. Duk penutup
Alat-alat yang tidak steril:
1. Gunting
2. Perban
3. Plester
4. pembalut
PROSEDUR Tahap pra interaksi :
1. Identifikasi kebutuhan/indikasi pasien
2. Cuci tangan
3. Siapkan alat
Tahap orientasi :
1. Beri salam, panggil klien dengan namanya
2. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan,
dan instruksikan klien untuktidak
menyentuh area luka atau peralatan steril.
3. Beri kesempatan pada klien untuk
bertanya
Tahap kerja :
1. Cuci tangan.
2. Kaji tingkat kenyamananklien.
3. Tinjau ulang instruksi penggantian
balutan.
4. Tutup ruangan atau tirai dan jendela.
5. Posisikan klien di tempat yang nyaman,
dan tutupi dengan selimut khusus untuk
memaparkan area luka.
6. Letakkankantungsekalipakaidiantaraareak
erja. Lipat ujungnyauntuk membuat
mangkuk.
7. Gunakan masker dan pelindung mata
(google) jika memungkinkan terjadi
cipratan.
8. Pakaisarung tangan sekali pakai, dan
singkirkan selang, balutan atau tali.
9. Angkat plester; tarik balutan searah
paralel pada kulit menuju balutan; angkat
plester yang masih melekat pada kulit.
10. Dengan tangan yang masih memakai
sarung tangan sekali pakai, buang semua
kasa balutan dalam satu waktu, hati- hati
agar tidak menarik drainase atau selang.
Catatan pada pembukaan balutan adalah:
a. Jika balutan menempel pada balutan
basah kering, jangan melembabkan
balutan, tarik balutan dengan perlahan
dan ingatkan klien atas
ketidaknyamananyangmungkinakandi
irasakan.
b. Jika balutan menempel di balutan
kering, lembabkan dengan larutan
saline lalu angkat.
11. Observasi karakter dan jumlah drainase
balutan dan penampakkanluka.
12. Lipat balutan yang mengandung drainase,
dan buka sarung tangan sekali pakai pada
bagian luarnya. Dengan
13. balutan kecil, buka sarung tangan dengan
bagian dalam
14. di luar. Buang sarung tangan dan balutan
yang kotor pada
15. kantung sekali pakai. Cuci tangan.
16. Buka nampan balutan steril atau peralatan
steril lainnya yang terpisah. Letakkan di
meja atau troli di samping tempat tidur.
17. Bersihkan luka (jika terdapat instruksi )
dengan prosedur:
18. Tuang larutan yang di instruksikan ke
dalam tabung irigasi steril.
19. Pakai sarung tangan steril. Letakkan
bantalan tahan air di bawah tubuh yang
terdapat luka. Gunakan suntikan, alirkan
larutan pada area luka.
20. Terus lakukan aliran irigasi hingga bersih.
21. Keringkan kulit dansekitarnya.
22. Beberapa pembersih yang diresepkan
dijadikan satu pada botol semprot.
Semprotkan luka untuk membersihkan
debris.
23. Berikan balutan
a. Balutan Kering
1) Pakai sarung tangansteril.
2) Inspeksi penampilan, drain, drainase
dan integritas pada kulit.
3) Bersihlkan luka dengan larutan
(bersihkan dari area yang
terkontaminasi sedikit ke area yang
paling terkontaminasi).
4) Keringkan area dengan kasa.
5) Berikan balutan kering steril yang
menutupi luka.
6) Berikan penutup balutan jika
diinstruksikan.
b. Balutan Basah
1) Pasang sarung tangansteril
2) Kaji penampilan area sekitar luka.
3) Bersihkan dasar luka dengan normal
saline atau pembersih luka lainnya.
Kaji dasarluka.
4) Lembabkkan kasa dengan kasa yang
diinstruksikan. Peras kelebihan
larutan.
5) Letakkan satu lapis kasa langsung di
atas permukaan luka. Jika luka dalam,
masukkan balutan ke dasar luka
dengan tangan atau forceps hingga
semua permukaan luka kontak dengan
kasa. Jika ada lorong luka, gunakan
aplikator berujung kapas untuk
meletakkan kasa pada area yang
berlorong. Pastikan kasa tidak
menyentuh kulit disekitarnya.
6) Tutupi dengan kasa kering yang steril
dan penutup balutan.
c. Fiksasi balutan
1) Gunakan plester non alergi untuk
memfiksasi balutan.
2) Gunakan teknik ikatan Montgomery:
3) Paparkanpermukaanplesterpadamasin
g-masing ikatan.
4) Letakkan ikatan berlawanan dari
balutan.
5) Letakkan plester tepat diatas kulit,
ataugunakan barrierkulit.
6) Fiksasi balutan dengan meletakkan
tali di atasnya.
24) Untuk balutan pada ekstremitas, fiksasi
balutan dengan kasa gulung atau jaring
elastis.
25) Buka sarung tangan dan buang ke
kantung. Lepaskan masker danpelindung
mata.
26) Catat tanggal dan waktu penggantian
balutan menggunakan tinta (bukan spidol)
padaplester.
27) Rapikan semua alat dan cuci tangan
28) Bantu klien ke posisi yang nyaman
1) Evaluasihasil/responklien
2) Dokumentasikanhasilnya
TERMINASI 3) Lakukankontrakuntukkegiatanselanjutnya
4) Akhiri kegiatan, membereskanalat-alat
5) Cucitangan

SOP ELIMINASI :

1. Perawatan kolostomi
2. Perawatan kateter urin
3. Pemsangan pispot
4. Huknah
5. Memberikan semprit gliserin
6. Edukasi latihan berkemih
7. Edukasi toilet trainning

KEMENTERIANRISET,TEKNOLOGIDANPENDIDIKANTINGGI
UNIVERSITASSRIWIJAYA KODE
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAMSTUDIILMUKEPERAWATAN
UNIVERSITASSRIWIJAYA
Jalan Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Gedung Abdul Muthalib, Kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir 30662, Sumatera
Selatan. Telepon: 0711-581831. Fax: 0711- 581831Email : keperawatan.unsri@yahoo.com
TANGGAL
DOKUMEN STANDAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DIKELUARKAN

JUDUL PERAWATAN KOLOSTOMI

AREA DASAR KEPERAWATAN PROFESIONAL

KEPERAWATAN
BAGIAN

Membersihkan stoma kolostomi, kulit sekitar


stoma, dan
PENGERTIAN menggantikantongkolostomisecaraberkalases
uai kebutuhan.
1. Mencegah iritasi jaringan sekitar lukapost
TUJUAN 2. colostomy.
3. Mencegah infeksi nosokomial
4. Memberi rasanyaman
5. Mengobservasioutput

1. Obstruksi pada usus besar


INDIKASI 2. Peningkatan tekanan segmen distal usus
besar

Tidak ada kontraindikasi khusus, kecuali


KONTRAINDIKASI kontraindikasi tindakan operasi atau kendala
pada proses ansetesi dan operasi.

1. Colostomybag
PERSIAPAN ALAT
2. Kapas basah (NaCl0,9%)
DAN TEMPAT 3. Kassasteril
4. Handscoon bersih dansteril
5. Bengkok
6. Kantong tempat balutankotor
7. Gunting
8. Perlak/pengalas
9. Betadine (jika mengalamiiritasi)
10. Zinksalep
11. Pinset
1. Menyampaikansalam
PERSIAPAN PASIEN 2. Memperkenalkan diri pada pasien
dankeluarga
3. Menjelaskan maksud dantujuan
4. Menjelaskan langkah atau prosedur yang
akandilakukan
5. Mendekatkan alat danbahan
1. Cucitangan
2. Gunakan sarungtangan
3. Letakkan perlak dan alasnya di bagian
kanan atau kiri pasien sesuai letakstoma
4. Meletakkan bengkok di atas perlak dan
didekatkan ke tubuh pasien
5. Mengobservasi produk stoma (warna,
konsistensi, pus, darah, tanda-
tandainfeksi)
6. Membuka kantong kolostomi secara hati-
hati dengan menggunakan pinset dan
tangan kiri menekan kulitpasien
7. Meletakan kolostomi bag kotor
dalambengkok
8. Melakukan observasi terhadap kulit dan
stoma (tanda- tandainfeksi)
9. Mengganti handscoonsteril
10. Membersihkan kolostomi dan kulit
disekitar kolostomi dengan kapas
PROSEDUR
sublimat / NaCl0,9%
11. Mengeringkan kulit sekitar kolostomi
dengan hati-hati menggunakan
kassasteril
12. Memberikan zink salep (tipis-tipis)
jika terdapat iritasi pada kulit
sekitarstoma
13. Menyesuaikan lubang kolostomi
dengan
stoma kolostomi
14. Menempelkan kantong kolostomi
dengan
posisi vertical/horizontal/miring sesuai
kebutuhanpasien
15. Memasukkan stoma melalui lubang
kantongkolostomi
16. Merekatkan/memasang kolostomy bag
dengan tepattanpa udaradidalamnya

Evaluasi
1. Tanyakankeadaan dan
kenyamanapasiensetelah Tindakan
2. Observasipengeluaran urine
TERMINASI
berdasarkanjumlah, warna dan bau
Merapikan Alat
Berpamitandenganpasien
Dokumentasikegiatansecaralengkap
KEMENTERIANRISET,TEKNOLOGIDANPENDIDIKANTINGGI
UNIVERSITASSRIWIJAYA KODE
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAMSTUDIILMUKEPERAWATAN
UNIVERSITASSRIWIJAYA
Jalan Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Gedung Abdul Muthalib, Kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir 30662, Sumatera
Selatan. Telepon: 0711-581831. Fax: 0711- 581831Email : keperawatan.unsri@yahoo.com
TANGGAL
DOKUMEN STANDAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DIKELUARKAN

JUDUL PEMASANGAN KATETER

AREA DASAR KEPERAWATAN PROFESIONAL

KEPERAWATAN
BAGIAN

Suatu kegiatan yang dilakukan yang untuk


PENGERTIAN memenuhi kebutuhan eliminasi urine.

TUJUAN Memenuhi kebutuhan urin eliminasi.


1. Pasien dengan gangguan eliminasi urin
INDIKASI 2. Pasien post operasi
3. Pasien dengan pemantaun output
1. Robekan pada uretra
2. Trauma pelvis
KONTRAINDIKASI 3. Prostat meninggi
4. Hematoma perinium atau keluar darah
dariuretra

1. Baki.
PERSIAPAN ALAT
2. Kateter steril, ukuran disesuaikan dengan
DAN TEMPAT pasien.
3. Kantong penampung urine (Urine Bag).
4. Kapas sublimat/kapas savlon steril dalam
tempatnya.
5. Kassa.
6. Korentang.
7. Cairan pelumas/jelly.
8. Perlak dan alasnya.
9. Bengkok 2 buah (untuk kapas kotor dan
penampung urine.
10. Pinset anatomi atau sarung tangan steril.
11. Duk steril.
12. Spuit 20 cc dan aquades.
13. Sketsel.
14. Selimut ekstra.
15. Plester atau gunting.
1. Menyampaikan salam
PERSIAPAN PASIEN 2. Memperkenalkan diri pada pasien dan
keluarga
3. Menjelaskan maksud dan tujuan
4. Menjelaskan langkah atau prosedur yang
akan dilakukan
5. Mendekatkan alat dan bahan
6. Memasang sketsel/tabir dan menutup
pintu.
PROSEDUR 1. Pasang ekstra selimut.
2. Perlak dan alasnya dipasang di bawah
bokong dan lepas pakaian .
3. Meletakkan dua bengkok diantara kedua
tungkai.
4. Mencuci tangan.
5. Pakai sarung tangan.

Pada Pasien Perempuan


1. Membuka labia minora dengan ibu jari
dan telunjuk tangan kiri, dan tangan kanan
memengang kapas sublimat.
2. Membersihkan vulva dengan kapas
savlon/sublimat dari labia mayora dari
atas kebawah 1 kali usap, kapas kotor
diletakkan dibengkok, kemudian labia
minora, dan perineum sampai bersih
(sesuai kebutuhan) .
3. Dengan memakai sarung tangan atau
dengan pinset anatomis mengambil kateter
dan diberi pelumas pada ujungnya 2.5-5
cm (Gambar 2.4).
4. Perawat membuka labia minora dengan
tangan kiri.
5. Memasukkan kateter ke dalam orificium
uretra perlahan-lahan (5-7.5 cm dewasa)
dan menganjurkan pasien untuk menarik
nafas panjang (Gambar 2.5 & Gambar
2.6).
6. Urine yang keluar ditampung dalam
bengkok atau botol steril dan masukan
lagi (2.5-5 cm).
7. Bila kateter dipasang tetap/permanen
maka, isi balon 5-15 cc (kateter dikunci
memakai spuit dan aquades steril)
(Gambar 2.8).
8. Tarik sedikit kateter untuk memeriksa
bolan sudah terfiksasi dengan baik.
9. Menyambung kateter dengan urobag/urine
bag
10. Fiksasi kateter di paha dengan plester bila
untuk aktifitas (Gambar 2.9).
11. Pasien dirapikan dengan angkat pengalas
dan selimut.
12. Rapikan dan alat-alat dibereskan.
13. Lepas sarung tangan.
14. Mencuci tangan.
15. Buka sampiran.

Pada Pasien Pria


1. Tangan kiri perawat memegang penis atas.
2. Preputium ditarik sedikit ke pangkalnya
dan dibersihkan dengan kapas savlon
minimal 3 kali.
3. Oleskan minyak pelicin pada ujung kateter
sepanjang 12.5-17.5 cm (Gambar 2.4).
4. Penis agak ditarik supaya lurus, dan
kateter dimasukkan perlahan-lahan (17.5-
22 cm (dewasa) dan menganjurkan pasien
untuk nafas panjang (Gambar 2.7).
5. Urine yang keluar ditampung dalam
bengkok atau botol steril lalu masukkan
lagi 5 cm.
6. Bila kateter dipasang tetap/permanen
maka kateter dikunci memakai spuit dan
aquades steril (mengisi balon) (Gambar
2.8).
7. Menyambung kateter dengan urobag/urine
bag.
8. Fiksasi kateter di paha dengan plester bila
untuk aktifitas (Gambar 2.9).
9. Pasien dirapikan dengan angkat pengalas
dan selimut/
10. Rapikan dan alat-alat dibereskan/
11. Mencuci tangan
12. Buka sampiran
Evaluasi
1. Tanyakan keadaan dan kenyamana pasien
setelah tindakan
TERMINASI 2. Observasi pengeluaran urine berdasarkan
jumlah, warna dan bau
Merapikan Alat
Berpamitan dengan pasien
Dokumentasi kegiatan secara lengkap
Gambar 2.3. Tahap Pertama Persiapan Alat dan Klien Sebelum Pemasangan Kateter Indwelling (Prinsip Steril)

Gambar 2.4. Persiapan Pemberian Jelly di Ujung Kateter untuk wanita 5-7,5 cm, laki-laki 30 cm.

Gambar 2.5. Lokasi Pemasangan Kateter Indwelling pada Meatus Urinarius


Gambar 2.6. Proses pemasangan dengan satu tangan di non-sterilkan untuk membuka labia mayora dan
minora, sedangkan satu tangan steril untuk memasukan kateter indwelling

Gambar 2.7. Perbedaan pemasangan kateter indwelling pada laki-laki dan wanita

Gambar 2.8. Setelah kateter terpasang dan urin keluar, maka posisi kateter indwelling dalam posisi yang benar
dan masukan aquabides 15-20 cc untuk mengembangkan balon.
Gambar 2.9. Setelah paten kateter indwelling, difiksasi/diplester
KEMENTERIANRISET,TEKNOLOGIDANPENDIDIKANTINGGI
UNIVERSITASSRIWIJAYA KODE
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAMSTUDIILMUKEPERAWATAN
UNIVERSITASSRIWIJAYA
Jalan Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Gedung Abdul Muthalib, Kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir 30662, Sumatera
Selatan. Telepon: 0711-581831. Fax: 0711- 581831Email : keperawatan.unsri@yahoo.com

TANGGAL
DOKUMEN STANDAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DIKELUARKAN

JUDUL PEMASANGAN PISPOT

AREA DASAR KEPERAWATAN PROFESIONAL

KEPERAWATAN
BAGIAN

Suatu kegiatan yang dilakukan yang untuk


PENGERTIAN memenuhi kebutuhan eliminasi fekal.

TUJUAN Memenuhi kebutuhan eliminasifekal pada


pasiendengangangguanimobilitasfisik

INDIKASI Pasien dengan gangguan imobilitas fisik

PERSIAPAN ALAT 1. Pispot (Gambar 2.1).


DAN TEMPAT 2. Alaspispot.
3. Botol berisi aircebok.
4. Kertaskloset.
5. Selimut.
6. Sampiran/sketsel.
1. Menyampaikan salam
PERSIAPAN PASIEN
2. Memperkenalkan diri pada pasien dan
keluarga
3. Menanyakan nama pasien
4. Menjelaskan maksud dan tujuan
5. Menjelaskan langkah atau prosedur yang
akan dilakukan
6. Mendekatkan alat dan bahan
7. Memasang sketsel/tabir dan menutup pintu.
8. Mengatur posisi pasien yang aman dan
nyaman (Gambar 2.2)
1. Perawat cuci tangan.
2. Pakaian pasien bagian bawah ditanggalkan
dan bagian yang terbuka ditutup dengan
selimut.
3. Pasien dianjurkan menekuk lutut dan
mengangkat bokong.
4. Pasang alas pispot.
5. Pispot diletakkan di bawah pasien.
6. Bila telah selesai anus dan daerah sekitar
genetalia dibersihkan dengan air dan kertas
PROSEDUR kloset lalu dibuang ke dalam pispot,
diulang beberapa kali sampai bersih.
7. Pispot diangkat dan feses diamati, bila ada
kelaian segera lapor dan dicatat.
8. Bokong pasien dikeringkan dengan
pengalas.
9. Pasien dirapikan, alat-alat dibereskan dan
dikembalikan ke tempat semula.
10. Sampiran dibuka.
11. Perawat mencuci tangan.

Evaluasi
1. Tanyakankeadaan dan
kenyamanapasiensetelahtindakan
2. Observasipengeluaran urine
TERMINASI
berdasarkanjumlah, warna dan bau
Merapikan Alat
Berpamitandenganpasien
Dokumentasikegiatansecaralengkap
Gambar 2.1. Pispot

Gambar 2.2. Pengaturan Posisi Aman dan Nyaman bagi Pasien


KEMENTERIANRISET,TEKNOLOGIDANPENDIDIKANTINGGI
UNIVERSITASSRIWIJAYA KODE
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAMSTUDIILMUKEPERAWATAN
UNIVERSITASSRIWIJAYA
Jalan Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Gedung Abdul Muthalib, Kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir 30662, Sumatera
Selatan. Telepon: 0711-581831. Fax: 0711- 581831Email : keperawatan.unsri@yahoo.com

TANGGAL
DOKUMEN STANDAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DIKELUARKAN

MEMBERIKAN HUKNAH RENDAH


JUDUL
ATAU TINGGI

AREA DASAR KEPERAWATAN PROFESIONAL

KEPERAWATAN
BAGIAN

Suatu kegiatan yang dilakukan untuk


membantu memenihi kebutuhan eliminasi
PENGERTIAN fekal.
Melancarkan pengeluaran BAB dan
TUJUAN mengosongkan feses supaya tidak BAB saat
operasi.
Pasien yang tidak bisa BAB dan persiapan
INDIKASI pembedahan.
PERSIAPAN ALAT 1. Selimut.
DAN TEMPAT 2. Irigator/slang karet
3. Canul klem rectal
4. Air hangat/ NaCL 0,9 (40,5-43,3 derajad
celsius) sebanyak 500 cc untuk huknah
rendah dan 1000 cc untuk huknah tinggi.
5. Bengkok.
6. Tissu.
7. Vaselin.
8. Pispot.
9. Botol berisi air cebok.
10. Handuk.
11. Kertas kloset.
12. Sarung tangan.
13. Perlak.
14. Sketsel.
15. Standar infus.
1. Menjelaskan pasien tentang prosedur
tindakan yang akan dilakukan
PERSIAPAN PASIEN 2. Mengatur posisi miring kiri (huknah
rendah), miring kanan untuk huknah tinggi.

PERSIAPAN Menyiapkan lingkungan yang aman dan


LINGKUNGAN nyaman.

PROSEDUR 1. Pasang sampiran


2. Perawat mencuci tangan.
3. Perawat memakau sarung tangan.
4. Menanggalkan pakauan bawah pasien dan
melepaskan sprei kecil lalu selimut
dipasang.
5. Meletakkan bengkok ke bawah pantat.
6. Gantung irigatur pada standart infuse
dengan ketinggian 15-20 cm (klisma
rendah) dan 45-50 cm (klisma tinggi) dari
bokong pasien.
7. Pasang kanul klem.
8. Mengisi irigator dengan air hangat/NaCl
1000 cc klisma tinggi dan 500 cc klisma
rendah.
9. Dicoba dialirkan melalui kanule ke bengkok
dan klem kembali.
10. Mengolesi ujung kanule dengan slem/jelly.
11. Memasukkan kanule ke dalam rektum
dengan hati-hati dengan arah menuju
umbilicus (huknah rendah 7,5 cm dan
huknah tinggi 10 cm).
12. Mengatur cairan perlahan-lahan kurang
lebih 100 cc/menit.
13. Klem selang karet bila cairan habis.
14. Mengeluarkan kanule bila cairan irigator
habis (atau bila pasien merasa tidak bisa
menahan lagi).
15. Menganjurkan pasien untuk menahan cairan
sampai betul-betul ingin BAB.
16. Membantu pasien untuk BAB dengan
menggunakan pispot atau ke kamar mandi.
17. Membersihkan daerah anus.
18. Angkat pispot dan selimut ekstra dan tutup.
19. Kembalikan ke posisi semula.
20. Membereskan alat-alat.
21. Sarung tangan dilepas.
22. Perawat mencuci tangan.
23. Observasi klien.
24. Catat tindakan yang dilakukan.
Evalasi
1. Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien
setelah tindakan.
TERMINASI 2. Observasi pengeluaran urin.
Merapikan alat
Berpamitan
Dokumentasi kegiatan secara lengkap
KEMENTERIANRISET,TEKNOLOGIDANPENDIDIKANTINGGI
UNIVERSITASSRIWIJAYA KODE
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAMSTUDIILMUKEPERAWATAN
UNIVERSITASSRIWIJAYA
Jalan Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Gedung Abdul Muthalib, Kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir 30662, Sumatera
Selatan. Telepon: 0711-581831. Fax: 0711- 581831Email : keperawatan.unsri@yahoo.com

TANGGAL
DOKUMEN STANDAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DIKELUARKAN

JUDUL MEMBERIKAN SEMPRIT GLISERIN

AREA DASAR KEPERAWATAN PROFESIONAL

KEPERAWATAN
BAGIAN

Suatu kegiatan yang dilakukan untuk


PENGERTIAN memenuhi kebutuhan eliminasi bowel.

TUJUAN Memenuhi kebutuhan eliminasi BAB

1. Pasien dengan gangguan eliminasi bowel


(tidak bisa BAB)
INDIKASI 2. Pasien sebelum pemeriksaan foto abdomen.
PERSIAPAN ALAT 1. Spuit gliserin/gliserin kemasan.
DAN TEMPAT 2. Gliserin dalam tempatnya.
3. Bengkok.
4. Pengalas.
5. Sketsel.
6. Sarung tangan.
7. Tissu.
8. Pispot.
9. Sarung tangan.

1. Memberitahu pasien dan menjelaskan


tujuannya.
PERSIAPAN PASIEN 2. Menyiapkan pasien miring ke kiri.

1. Tutup pintu dan pasang sketsel.


PERSIAPAN 2. Pastikan ruangan dalam
pencahayaantertutup.
LINGKUNGAN
1. Jelaskan prosedur pada pasien.
2. Cuci tangan.
3. Atur ruangan, tutup pintu dan pasang
sketsel.
4. Atur posisi pasien miring ke kiri dan pasang
selimut.
5. Pasang pengalas di area gluteal.
6. Siapkan bengkok di dekat pasien.
7. Spuit diisi gliserin 10-20 cc (kemasan).
8. Gunakan sarung tangan.
9. Masukkan gliserin perlahan kedalam anus
ke arah umbilikus (7.5-10 cm untuk dewasa)
dengan cara tangan kiri meregangkan
daerah anus, tangan kanan memasukkan
spuit ke dalam anus sampai pangkal kanula
anjurkan pasien bernapas dalam.
10. Setelah selesai, cabut dan masukkan spuit
PROSEDUR ke dalam bengkok.
11. Dekatkan bel dan anjurkan pasien untuk
menahan sebentar rasa ingin defekasi dan
pasang pispot bila pasien tidak mampu ke
toilet.
12. Bersihkan daerah perinium/anus dengan air
hingga bersih lalu keringkan dengan tissu,
lalu buang pada bengkok dan angkat pispot
dan pengalas.
13. Lepas sarung tangan.
14. Rapikan dan kembalikan pasien ke posisi
semula.
15. Angkat selimut ekstra.
16. Rapikan alat dan buka sampiran.
17. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
18. Observasi keadaan pasien.
19. Catat jumlah feses, warna, konsentrasi dan
respon pasien.
Evalasi
1. Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien
setelah tindakan.
TERMINASI 2. Observasi pengeluaran urin.
Merapikan alat
Berpamitan
Dokumentasi kegiatan secara lengkap

KEMENTERIANRISET,TEKNOLOGIDANPENDIDIKANTINGGI
UNIVERSITASSRIWIJAYA KODE
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAMSTUDIILMUKEPERAWATAN
UNIVERSITASSRIWIJAYA
Jalan Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Gedung Abdul Muthalib, Kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir 30662, Sumatera
Selatan. Telepon: 0711-581831. Fax: 0711- 581831Email : keperawatan.unsri@yahoo.com

TANGGAL
DOKUMEN STANDAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DIKELUARKAN

JUDUL EDUKASI LATIHAN BERKEMIH

AREA DASAR KEPERAWATAN PROFESIONAL

KEPERAWATAN
BAGIAN

Mengajarkan pasien dan keluarga dalam


PENGERTIAN mencapai kemampuan berkemih.

Meningkatkan tingkat pengetahuan pasien dan


TUJUAN keluarga mengenai latihan berkemih.

INDIKASI Pasien dengan gangguan berkemih.


PERSIAPAN ALAT
1. Media pendidikan kesehatan
DAN TEMPAT (booklet/video/poster/lembar balik)

1. Menyampaikansalam
2. Memperkenalkan diri pada pasien
PERSIAPAN PASIEN dankeluarga
3. Menanyakan namapasien
Observasi
1. Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga
menerima informasi.
Terapeutik
1. Persiapkan materi latihan berkemih.
2. Tentukan waktu yang tepat untuk
memberikan kesehatan sesuai kesepakatan
dengan pasien dan keluarga.
Edukasi
1. Jelaskan penyebab dan kendala-kendala
PROSEDUR dalam berkemih.
2. Ajarkan metode komunikasi yang
digunakan untuk mengekspresikan
kebutuhan toileting, pola toileting dan
kemampuan toilet berkemih.
3. Jelaskan hal-hal yang harus dilakukan untuk
mendorong eliminasi normal, pemantauan
jatuh, dan keamanan lingkungan toilet.
4. Demonstrasikan cara latihan berkemih.
Anjurkan mendemonstrasikan latihan
berkemih.
Evalasi
1. Evaluasi dan validasi kembali pendidikan
kesehatan yang telah dijelaskan.
TERMINASI 2. Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien.
Merapikan alat
Berpamitan
Dokumentasi kegiatan secara lengkap
KEMENTERIANRISET,TEKNOLOGIDANPENDIDIKANTINGGI
UNIVERSITASSRIWIJAYA KODE
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAMSTUDIILMUKEPERAWATAN
UNIVERSITASSRIWIJAYA
Jalan Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Gedung Abdul Muthalib, Kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir 30662, Sumatera
Selatan. Telepon: 0711-581831. Fax: 0711- 581831Email : keperawatan.unsri@yahoo.com

TANGGAL
DOKUMEN STANDAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DIKELUARKAN

JUDUL EDUKASI LATIHAN TOILET TRAINING

AREA DASAR KEPERAWATAN PROFESIONAL

KEPERAWATAN
BAGIAN

Menyediakan informasi dan dukungan untuk


menentukan kesiapan anak untuk berkemih
PENGERTIAN secara mandiri dan strategi pendampingan
yang digunakan.
Meningkatkan tingkat pengetahuan pasien dan
TUJUAN keluarga mengenai toilet training.

INDIKASI Pasien dengan gangguan berkemih.


PERSIAPAN ALAT
1. Media pendidikan kesehatan
DAN TEMPAT (booklet/video/poster/lembar balik)

1. Menyampaikansalam
2. Memperkenalkan diri pada pasien
PERSIAPAN PASIEN dankeluarga
Menanyakan namapasien
Observasi
1. Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga
menerima informasi.
Terapeutik
1. Persiapkan materi dan media pendidikan
kesehatan.
2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan.
3. Berkan kesempatan untuk bertanya.
4. Dukung orang tua agar kreatif dan fleksibel
selama proses
5. Tentukan waktu yang tepat untuk
memberikan kesehatan sesuai kesepakatan
dengan pasien dan keluarga.
PROSEDUR Edukasi
1. Jelaskan perlunya kesemoatan bagi anak
unruk mengamati selama proses toileting.
2. Jelaskan informasi terkait yang dibutuhkan
orang tua.
3. Jelaskan tanda kesiapan orang tua/keluarga
untuk melatih anak berkemih mandiri.
4. Anjurkan memberikan pujian atas
keberhasilan anak.
5. Ajarkan orang tua mengidentifikasi
kesiapan anak unruk berkemih mandiri.
6. Ajarkan orang tua mengidentifikasi
kesiapan anak secara psikososial.
7. Ajarkan strategi untuk latihan toilet.
Ajarkan cara mengajak anak ke toilet.
Evalasi
1. Evaluasi dan validasi kembali pendidikan
kesehatan yang telah dijelaskan.
TERMINASI 2. Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien.
Merapikan alat
Berpamitan
Dokumentasi kegiatan secara lengkap

Anda mungkin juga menyukai