Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN TUTORIAL 1 BLOK IDK II

By : Vianti Nandeswari

Prioritas 1

a. Pertolongan pertama apa yang harus dilakukan pada kasus seperti ini ?
JAWABAN SAMA LIYAN 
b. Apakah pandangan matanya tidak focus dan seolah berputar, telinga terasa
berdengung, terasa mual, pusing, dan ingin muntah akibat dari kepalanya terbentur
tanah ?
JAWAB :
Ya, karena kepala yang terbentur tanah memungkinkan trauma pada otak yang
menyebabkan tekanan intracranial (TIK) meningkat.
Otak berada didalam rongga tengkorak,yang dilindungi oleh selaput durameter.
Struktur tulang tengkorak yang kaku dan keras serta selaput durameter yang tidak
elastis mengurangi kemungkinan pengembangan jaringan otak dalam keadaan
tertentu. Di dalam rongga tengkorak yang kaku terdapat jaringan otak,darah dan
pembuluh darah serta cairan serebrospinalis. Tekanan intrakranial merupakan
jumlah total dari tekanan yang mewakili volume jaringan otak, volume darah
intrakranial dan cairan serebrospinalis. Apabila volume dari salah satu faktor tadi
meningkat dantidak dapat dikompensasi oleh kedua faktor yang lain, maka terjadilah
tekanan tinggi intrakranial. Tekanan tinggi intrakranial secara klasik ditandai dengan
nyeri kepala (pusing), muntah-muntah dan focus mata terganggu. Dalam hal ini foto
polos kepala dapat membantu untuk menentukan ada tidaknya tekanan tinggi
intrakranial.
Sumber : Japardi, Iskandar.2002.”Tekanan Tinggi Intrakranial”.Jurnal Universitas
Sumatra Utara.Medan: Digitized USU Digital Library.
c. Sebutkan macam-macam cedera kepala ?
JAWAB :
Cedera kepala merupakan cedera yangmeliputi trauma kulit kepala, tengkorak dan
otak. (Morton,2012)
Klasifikasi cedera kepala :
a. Berdasarkan Patologi :
1. Cedera kepala primer : merupakan akibat cedera awal. Cedera awal
menyebabkan gangguan integritas fisik, kimia dan listrik dari sel di area
tersebut, menyebabkan kematian sel.
2. Cedera kepala sekunder : merupakan cedera yang menyebabkan kerusakan
otak lebih lanjut yang terjadi setelah trauma sehingga meningkatkan TIK
yang tak terkendali.
b. Menurut Jenis Cedera :
1. Cedera kepala terbuka : dapat menyebabkan fraktur tulang tengkorak dan
laserasi diameter. Trauma yang menembus tengkorak dan jaringan otak.
2. Cedera kepala tertutup : dapat disamakan pada pasien dengan gegar otak
ringan dengan cedera serebral yang luas.
c. Menurut berat ringannya berdasarkan GCS (Glasgown Coma Scale)
1. Cedera kepala ringan/minor
- GCS 14-15
- Kehilangan kesadaran, amnesia (tetapi kurang dari 30 menit)
- Tidak ada fraktur tengkorak
- Tidak ada kontusia serebral,hemotoma
2. Cedera kepala sedang
- GCS 9-13
- Kehilangan kesadaran dan amnesia ( lebih dari 30 menit tetapi kurang
dari 24 jam)
- Dapat mengalami fraktur tengkorak
- Diikuti kontusia serebral, laserasi, dan hematoma intracranial
3. Cedera kepala berat
- GCS-8
- Kehilangan kesadaran atau amnesia (lebih dari 24 jam)
- Meliputi kontusia serebral, laserasi atau hematoma intracranial.
d. Menurut etiologi (penyebabnya)
1. Cedera akselerasi: terjadi jika objekbergerak menghantam kepala yang tidak
bergerak (mis, alat pemukul menghantam kepala atau peluru yang
ditembakkan ke kepala)
2. Cedera deselerasi : terjadi jika kepala yang bergerak membentur objek yang
diam (mis, saat jatuh dari pohon atau tabrakan yang menyebabkan kepala
membentur kaca depan mobil)
3. Cedera akselerasi-deselerasi : sering terjadi pada kasus kecelakaan kendaraan
bermotor.
4. Cedera Coup-countre coup : terjadi jika kepala terbentur yang menyebabkan
otak bergerak dalam ruang cranial dan dengan kuat mengenai tulang
tengkorak.
e. Dari cedera kepala ringan dapat berlanjut menjadi sedang tau berat dengan
catatan bila ada gejala-gejala :
- Mengantuk, sukar dibangunkan
- Mual, muntah dan pusing hebat
- Salah satu pupil melebar atau adanya gerakan mata yang tidak biasa
- Kelumpuhan anggota gerak salah satu sisi dan kejang
- Nyeri kepala yang hebat atau bertambah hebat
Sumber : Nanda, Nic Noc.Asuhan Keperawatan Praktis Jilid 1.

Anda mungkin juga menyukai