KELOMPOK 3
Disusun oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PEMBAGIAN TUGAS:
DOKUMEN TANGGAL
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
STANDAR DIKELUARKAN
BAGIAN KEPERAWATAN
PENGERTIA Mengukur skala nyeri adalah melakukan pengkajian derajat nyeri pada pas
N dewasa dengan menggunakan skala nyeri yang baku.
TUJUAN Mengkaji derajat nyeri pada pasien dewasa untuk menentukan tindak
penatalaksanaan nyeri yang tepat
1. Persiapan diri
PERSIAPAN 2. Persiapan Pasien
ALAT DAN 3. Persiapan alat :
TEMPAT
- Rekam medis
- Gambar Numeric Rating Scale
PROSEDUR A). Tahap Pra Interaksi
1. Cek identitas pasien
2. Identifikasi kebutuhan/indikasi pasien
3. Cuci tangan
3. Setiap pasien anak yang merasakan nyeri dilihat dari skala wajah Wo
Baker
- Nilai 0 nyeri tidak dirasakan oleh anak
- Nilai 1 nyeri dirasakan sedikit saja
- Nilai 2 nyeri dirasakan hilang timbul
- Nilai 3 nyeri yang dirasakan anak lebih banyak
- Nilai 4 nyeri yang dirasakan anak secara keseluruhan
- Nyeri sekali dan anak menjadi menangis
Referensi :
Mangku G, Senapathi TGA. (2010). Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanima
Jakarta: Indeks
DOKUMEN TANGGAL
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
STANDAR DIKELUARKAN
BAGIAN KEPERAWATAN
Referensi :
DOKUMEN TANGGAL
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
STANDAR DIKELUARKAN
BAGIAN KEPERAWATAN
Referensi :
DOKUMEN TANGGAL
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
STANDAR DIKELUARKAN
BAGIAN KEPERAWATAN
BAGIAN KEPERAWATAN
DOKUMEN TANGGAL
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
STANDAR DIKELUARKAN
JUDUL SOP PEMANTAUAN KEPATUHAN MINUM OBAT
BAGIAN KEPERAWATAN
Mengerjakan :
7) SOP Pengukuran Skala Nyeri
8) SOP Perawatan Luka
9) SOP Teknik Napas Dalam
10) SOP Pencegahan Jatuh
11) SOP Pencegahan Infeksi
12) SOP Pemantauan Kebutuhan Minum Obat
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Gedung Dr. A. I. Muthalib, MPH Kampus Program Studi Ilmu Keperawatan F
Unsri Indralaya, OI, 30662, Sumatera Selatan, Indonesia, Tel.0711-581831
STANDAR Dilakukan
OPERSIONAL MENCUCI TANGAN
PROSEDUR Ya Tid
Mencuci tangan adalah tindakan menggosok dengan sabun
PENGERTIAN secara bersama seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan
ringkas yang kemudian dibilas dibawah aliran air.
- Membuang kotoran dan organisme yang menempel dari
tangan
- Mengurangi jumlah mikroba total di tangan
TUJUAN - Mengurangi risiko transmisi mikroorganisme pada pasien
- Mengurangi risiko kontaminasi silang diantara pasien
- Mengurangi risiko transmisi organism infeksius pada diri
perawat
- Sebelum mulai bekerja pada awal shift
- Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
- Sebelum menggunakan sarung tangan
- Sebelum melakukan tindakan invasive
- Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
- Ketika akan melakukan tindakan keperawatan
- Ketika berpindah dari daerah terkontaminasi ke daerah yang
INDIKASI
bersih
- Setelah kontak dengan benda mati/barang didekat pasien
- Setelah melepas sarung tangan
- Saat beraktivitas
- Setelah shift jaga selesai
1. Air mengalir/kran/wastafel
2. Handuk kering/handuk kertas
PERALATAN
3. Tissue
4. Sabun biasa/desinfektan
LANGKAH- A. Persiapan Diri
LANGKAH 1. lepas semua aksesoris yang ada pada tangan
2. gulung lengan baju sampai siku
B. Tahap kerja
1. Alirkan air, hindari ercikan air mengenai seragam.
2. Basahi tangan dan lengan bawah dengan seksama.
Pertahankan supaya tangan dan lengan bawah lebih rendah
dari pada siku selama mencuci tangan.
3. Taruh sedikit sabun biasa atau sabun antimicrobial pada
tangan, sabuni degan seksama.
4. Gosok kedua tangan, telapak tangan dengan cepat paling
sedikit 10 sampai 15 detik.
5. Menggosok punggung tangansecara bergantian
6. Menggosok sela-sela jari secara melingkar bergantian
7. Menggosok buku-buku jari secara bergantian
8. Menggosok ibu jari bergantian
9. Menggosok ujung-ujung jari secara bergantian
10. Membilas tangan dan lengan dengan air bersih mengalir
11. Menutup keran dengan siku
12. Mengeringkan tangan dengan handuk atau pengering
Referensi:
C. Prosedur kerja
6. Rotasi bahu
a. Atur posisi pasien tidur telentang dengan nyaman
b. Posisi lengan kanan bawah pasien tegak lurus dengan
siku fleksi, tangan kiri perawat memegang siku, tangan
kanan perawat memegang telapak tangan pasien,
sehingga posisi lengan bawah pasien tegak lurus atau
posisi vertical
c. Perawat menggerakan lengan bawah ke arah depan atau
kebawah sampai telapak tangan menyentuh tempat tidur
d. Perawat mengangkat lengan bawah ke atas kembali ke
posisi seperti pada poin B
e. Perawat menggerakkan lengan bawah ke belakang
sampai punggung telapak tangan menyentuh tempat
tidur, sehingga telapak tangan menghadap ke atas
f. Ulangi gerakan di atas sebanyak 8 kali untuk masing-
masing tangan kanan dan kiri
Latihan bahu
1. Fleksi bahu ke atas. minta pasien mengangkat tangan dari sisi
badan, ke atas sampai sejajar dengan kepala
2. Ekstensi bahu. Minta pasien menurunkan tangan dari atas
(sejajar dengan kepala) ke bawah sampai ke sisi tubuh
3. Hiperekstensi bahu. Minta pasien menggerakkan tangan ke
belakang tubuh
4. Kembali pada posisi semula
5. Ulangi gerakan di atas secara berurtan fleksi, ekstensi dan
hiperekstensi bahu sebanyak 4 kali untuk masing-masing
tangan kanan dan kiri
6. Fleksi bahu ke depan menyilang. Minta pasien menggerakkan
tangan kanan dari samping tubuh ke depan menyilang hingga
mendekati tangan kiri, kemudian tangan kanan kembali ke
posisi semula ke samping tubuh
Latihan siku
1. Fleksi siku. Minta pasien menekuk legan bawah hingga
mendekati bahu
2. Ekstensi siku. Minta pasien untuk meluruskan lengan bawah,
sehingga tangan berada di sisi tubuh
3. Ulangi gerakan fleksi dan ekstensi siku sebanyak 4 kali untuk
masing-masing bahu kanan dan kiri
4. Supinasi siku. Minta pasien memutar lengan bawah, hingga
telapak tangan menghadap ke atas
5. Pronasi siku. Minta pasien untuk membalikkan lengan bawah,
hingga telapak tangan menghadap ke bawah
6. Ulangi gerakan supinasi siku sebanyak 4 kali untuk setiap
masing-masing tangan
Latihan lutut
1. Fleksi lutut. Minta pasien untuk mengangkat kaki kanan ke
arah belakang paha
2. Ekstensi lutut. Minta pasien menurunkan atau meluruskan
kaki kanan dari belakang paha ke posisi sejajar dengan kaki
kiri
3. Ulangi gerakan di atas senamyak 4 kali
Latihan kaki
1. Eversi sendi kaki. Minta pasien menggerakakn telapak kaki
ke
arah samping atau ke arah luar
2. Inversi sendi kaki. Minta pasien menggerakkan telapak kaki
ke arah tengah telapak kaki
3. Ulangi gerakan di atas sebanyak 4 kali
4. Fleksi jari-jari kaki. Minta pasien menggerakkan jari-jari kaki
ke arah bawah
5. Ekstensi jari-jari kaki. Minta pasien meluruskan jari-jari kaki
6. Ulangi gerakan di atas sebanyak 4 kali
7. Abduksi jari-jari kaki. Minta pasien mengangkat jari-jari kaki
ke arah luar
8. Adduksi jari-jari kaki. Minta pasien merapatkan jari-jari kaki
9. Ulangi gerakan di atas sebanyak 4 kali
D. Evaluasi
Referensi:
1. Baki
2. Obat-obat yang diperlukan, dalam tempatnya
3. Gelas obat
4. Sendok obat
5. Gelas ukuran
6. Air minum dalam tempatnya
7. Lap kerja, atau tissue bila mungkin disediakan
8. Martil dan lumping penggerus (bila diperlukan)
PERALATAN
9. Buku catatan dan kartu-kartu obat yang mencantumkan
secara lengkap:
a. Nama pasien
b. Nomor tempat tidur
c. Jenis dan nama obat
d. Dosis obat
e. Jadwal pemberian obat
f. Lain-lain.
LANGKAH- A. Pra Interaksi NNN
LANGKAH 1. Baca status laporan pasien NNN
2. Perhatikan prinsip 5 benar (benar pasien, benar obat,
benarwaktu, benar dosis, benar cara pemberian obat)
B. Interaksi
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Menjalaskan tujuan tindakan
3. Menjelaskan prosedur tindakan
4. Memberi kesempatan pasien untuk bertanya
5. Meminta kesiapan pasien untuk melakukan prosedur
Tindakan
C. Prosedur kerja
1. Perawat mempersiapkan peralatan dan cuci tangan
2. Kaji kemampuan pasien untuk dapat minum obat per oral
(kemampuan menelan, mual dan muntah, akan dilakukan
penghisapan cairan lambung, atau tidak boleh
makan/minum).
3. Periksa kembali order pengobatan (nama pasien, nama
dan
dosis obat, waktu dan cara pemberian).
4. Ambil obat sesuai yang diperlukan (baca order
pengobatan
dan ambil obat di almari, rak atau lemari es sesuai yang
diperlukan).
5. Siapkan obat-obatan yang akan diberikan (gunakan teknik
aseptik, jangan menyentuh obat dan cocokkan dengan
order
pengobatan)
6. Berikan obat pada waktu dan cara yang benar yaitu
dengan
cara:
a. Yakin tidak pada pasien yang salah
b. Atur pasien duduk bila mungkin
c. Kaji tanda-tanda vital pasien
d. Berikan cairan/air yang cukup untuk membantu
menelan, bila sulit menelan anjurkan pasien meletakan
obat di lidah bagian belakang, kemudian pasien
dianjurkan minum.
e. Setelah pemberian obat lalu dicatat pada kartu obat.
D. Evaluasi
Tanyakan perasaan pasien setelah dilakukan pemberian obat
(Adakah reaksi pada saat dan setelah pemberian obat?)
DOKUMENTAS Catat pada status klien yang meliputi tanggal dan waktu
I dilakukannya pemberian obat.
Referensi:
Priharjo, R. (1994). Teknik Dasar Pemberian Obat bagi Perawat. Jakarta: EGC
TANGGAL
DOKUMEN STANDAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DIKELUARKAN
PENCEGAHAN JATUH
JUDUL
AREA KEPERAWATAN DASAR PROFESIONAL
BAGIAN
A. Observasi
1. Identifikasi faktor risiko jatuh (mis. Usia
>65 tahun, penurunan tingkat kesadaran,
PROSEDUR
defisit kognitif, hipotensi ortostatik,
gangguan keseimbangan, gangguan
penglihatan, neuropati).
2. Identifikasi risiko jatuh setidaknya sekali
setiap shift atau sesuai degan kebijakan
institusi.
3. Identifikasi faktor lingkungan yang
meingkatkan risiko jatuh (mis. Lantai licin,
penerangan kurang).
4. Hitung risiko jatuh dengan meggunakan
skala (mis. Fall Morse Scale, Humpty
Dumpty Scale), jika perlu.
5. Monitor kemampuan berpindah dari
tempat tidur ke kursi roda dan sebaliknya.
B. Terapeutik
1. Orientasikan ruangan pada pasien dan
keluarga.
2. Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda
selalu dalam kondisi terkunci.
3. Pasang handrail tempat tidur.
4. Atur tempat tidur mekanis pada posisi
terendah.
5. Tempatkan pasien berisiko tinggi jatuh
dekat dengan pantauan perawat dari nurse
station
6. Gunakan alat bantu berjalan (mis. Kursi
roda, walker)
7. Dekatkan bel pemanggil dalam jagkauan
pasien.
C. Edukasi
1. Anjurkan memanggil perawat jika
membutuhkan bantuan untuk berpindah
2. Anjurkan menggunakan alas kaki yang
tidak licin
3. Anjurkan berkonsistensi untuk mejaga
keseimbangan tubuh
4. Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki
untuk meingkatkan keseimbangan saat
berdiri
5. Ajarkan cara menggunakan bel pemanggil
untuk memanggil perawat
Evaluasi Mengevaluasi respon klien selama prosedur, baik
verbal maupun non verbal.
Referensi:
C. Prosedur kerja
1. Anjurkan pasien memakai baju yang mudah untuk masuk
dan keluarnyalengan.
2. Buka set steril dengan teknik aseptik.
3. Cek cairan dengan menggunakan prinsip 6 benar dalam
pemberian obat.
4. Buka set infus, letakkan klem 2-4 cm di bawah tabung
drip dalam keadaanoff / terkunci.
5. Buka tutup botol, lakukan desinfeksi tutup botol cairan,
dan tusukkan setinfus ke botol / kantong cairan dengan
benar.
6. Gantungkan botol cairan infus pada tiang infus, isi
tabung drip infus ⅓-½penuh.
7. Buka penutup jarum dan buka klem untuk mengalirkan
cairan sampai keujung jarum hingga tidak ada udara
dalam selang, klem kembali, dan tutupkembali jarum.
8. Pilih jarum intravena / abbocath.
9. Atur posisi pasien dan pilih vena.
10. Pasang perlak dan pengalas
11. Bebaskan daerah yang akan diinsersi, letakkan
tourniquet 10-15 cmproksimal tempat insersi.
12. Pakai handschoon
13. Bersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari
dalam ke luar).
14. Pertahankan vena pada posisi stabil
15. Pegang IV kateter (abbocath) dengan sudut 20-30º,
tusuk vena denganlubang jarum menghadap ke atas, dan
pastikan IV kateter masuk intavenadengan tanda darah
masuk ke abbocath, kemudian tarik mandrin ± 0.5 cm
16. Masukkan IV kateter secara perlahan, tarik mandrin,
dan sambungkan IVkateter dengan selang infus
17. Lepas tourniquet, kemudian alirkan cairan infus
18. Lakukan fiksasi IV kateter, kemudian beri desinfektan
daerah tusukan dantutup dengan kasa
19. Atur tetesan sesuai program
20. Lepaskan sarung tangan
D. Evaluasi
1. Evaluasi hasil / respon klien
2. Dokumentasikan hasilnya
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Akhiri kegiatan, membereskan alat-alat
5. Cuci tangan
DOKUMENTAS 1. Catat nama pasien
I 2. Catat tanggal dan jam pemeriksaan
3. Catat apa yang di lakukan dan hasil dari pemeriksaan
4. Paraf dan nama perawat pelaksana tindakan
Referensi:
Referensi:
Nim: 04064822124012
Mengerjakan :
TANGGAL
DOKUMEN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL DIKELUAR
STANDAR
KAN
JUDUL PEMBERIAN OBAT INTRAVENA
AREA KEPERAWATAN
BAGIAN
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam, memperkenalkan diri
2. Mengidentifikasi pasien dengan ; nama, tanggal lahir, nomor
rekam medis pasien
3. Menjelaskan tindakan dan prosedur yang akan dilakukan
kepadapasien, jenis obat yang diberikan, efek samping dari
obat.
4. Kaji kembali keluhan pasien dan disesuaikan dengan indikasi,
serta rencana tindakan yang ingindiberikan kepada pasien
5. Kontrak waktu dengan pasien : kapan pelaksanaan dan
berapa lama pelaksanaan tindakan keperawatan
C. Tahap Kerja
1. Mendekatkan alat kepada pasien
2. Lakukan dengan prinsip 6 benar (pasien obat, waktu, dosis,
rute, dokumentasi)
3. Menutup sampiran
4. Mencuci tangan.
5. Menggunakan handscoon
6. Pastikan ketepatan dan kepatenan kateter IV.
7. Bebaskan daerah yang disuntik dengan cara membebaskan
daerah yang akan dilakukan penyuntikan dari pakaian dan
apabila tertutup buka atau ke ataskan.
8. Bebaskan daerah yang disuntik dengan cara membebaskan
daerah yang akan dilakukan penyuntikan dari pakaian dan
apabila tertutup buka atau ke ataskan.
9. Ambil obat dalam tempatnya dengan spuit sesuai dengan
dosis yang akan diberikan. Apabila obat berada dalam bentuk
sediaan bubuk, maka larutkan dengan pelarut (aquades steril).
10. Ambil spuit yang berisi obat.
11. Lakukan penusukkan dengan lubang menghadap ke atas
dengan memasukkan ke pembuluh darah dengan sudut
penyuntikan 150 – 300
12. Lakukan aspirasi bila sudah ada darah lepaskan karet
pembendung dan langsung semprotkan obat hingga habis.
13. Setelah selesai ambil spuit dengan menarik dan lakukan
penekanan pada daerah penusukkan dengan kapas alkohol,
dan spuit yang telah digunakan letakkan ke dalam bengkok.
14. Merapihkan alat-alat seperti semula
D. Tahap Terminasi
1. Melakukanevaluasi respon klien
2. Berpamitandengan pasien
Dokumentasi
Referensi
H., A. Aziz Alimul. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Buku 2.Jakarta:
Salemba Medika
TANGGAL
DOKUMEN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL DIKELUAR
STANDAR
KAN
JUDUL PEMBERIAN OBAT SUPOSITORI
AREA KEPERAWATAN
BAGIAN
Mempersiapkan dan memberikan agen farmakologis supositoria
Pengertian melalui rektal.
1. untuk memperoleh efek lokal maupun sistemik
Tujuan 2. untuk melunakkkan feses sehingga mudah untuk
dikeluarkan
Persiapan 1. Obat klien sesuai dengan terapi yangdiberikan
tempat dan 2. Tempatobat
alat 3. Sarungtangan
4. Bengkok
5. Buku daftar obat klien
6. Perlak danpengalas
7. Tissue
Indikasi 1. Bahan obat yang diberikan dapat mengiritasi mukosa
saluran cerna
2. Pasien dapat mengalami mual, muntah, dan
ketidakmampuan untuk minum
3. Pasien dengan tiingkat kesadaran rendah
4. Pasien dengan konstipasi
Kontra 1. Trauma pada jaringan recum dan resiko infeksi luka operasi
indikasi area rectum
2. Pasien mengeluh nyeri saat insersi supositoria rektal.
3. Pada pasien yang memiliki masalah pada kardiak output
maka pemasukan supositoria dapat menstimulasi syaraf
vagus yang memyebabkan distrimia jantung
Pelaksanaan C. Tahap Pra Interaksi
1. Memberikan salam, memperkenalkan diri
2. Mengidentifikasi pasien dengan ; nama, tanggal lahir, nomor
rekam medis pasien
3. Mengidentifikasi kemungkinan alergi, interaksi dan
kontraindikasi
4. Memverifikasi obat sesuai dengan indikasi
5. Periksa tanggal kadaluarsa
6. Mengidentifikasi tanda dan gejala gangguan gastrointertinal
7. Memvalidasi kontrak waktu yang telah disepakati
D. Tahap Orientasi
6. Menjelaskan tindakan dan prosedur yang akan dilakukan
kepada pasien
7. Kaji kembali keluhan pasien dan disesuaikan dengan indikasi,
serta rencana tindakan yang ingindiberikan kepada pasien
8. Kontrak waktu dengan pasien : kapan pelaksanaan dan
berapa lama pelaksanaan tindakan keperawatan
D. Tahap Kerja
1. Mendekatkan alat kepada pasien
2. Lakukan dengan prinsip 6 benar (pasien obat, waktu, dosis,
rute, dokumentasi)
3. Menutup sampiran
4. Mencuci tangan.
5. Lepas pakaian bawah pasien dan ditutupi denganselimut
6. Membantu klien pada posisi Sim, jaga agar hanya pada
bagiananussaja yang terbuka
7. Pasang handscoon
8. Keluarkan obat supositoria dari bungkusnya, lumasi ujung
supositoria dan tanganyang dominan dengan dengan jely
ataupelumas larut air.
9. Minta klien tarik nafas dalam dengan perlahan melalui mulut
agar spingter anusrelaksasi
10. Retraksi bokong dengan tangan tidak dominan. Masukkan
supositoria dengan perlahan melalui anus melalui sfingter
internal dan kearah dinding rektum, 10cm padadewasa5 cm
pada anak dan bayi
11. Menganjurkan klien untuk menahan±5 menit agar obat tidak
keluar sehingga bereaksi optimal
12. Merapihkan alat-alat seperti semula
E. Tahap Terminasi
1. Melakukanevaluasi respon klien
2. Berpamitandengan pasien
Dokumentasi
TANGGAL
DOKUMEN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL DIKELUAR
STANDAR
KAN
JUDUL IMAJINASI TERBIMBING
AREA KEPERAWATAN
BAGIAN
Kontra
indikasi
Pelaksanaan A. Tahap Pra Interaksi
1. Memberikan salam, memperkenalkan diri
2. Mengidentifikasi pasien dengan ; nama, tanggal lahir, nomor
rekam medis pasien.
3. Memvalidasi kontrak waktu yang telah disepakati
B. Tahap Orientasi
1. Menjelaskan tindakan dan prosedur yang akan dilakukan
kepada pasien
2. Kaji kembali keluhan pasien dan disesuaikan dengan indikasi,
serta rencana tindakan yang ingindiberikan kepada pasien
3. Kontrak waktu dengan pasien : kapan pelaksanaan dan
berapa lama pelaksanaan tindakan keperawatan
C. Tahap Kerja
1. Mendekatkan alat kepada pasien
2. Menutup sampiran
3. Mencucitangan
4. Bantu klien ke posisi yang nyaman
5. Posisi bersandar dan minta klien untuk menutupmatanya
6. Gunakan sentuhan jika klien terasa nyaman
7. Implementasikan tindakan untuk
menimbulkanrelaksasi
8. Minta klien untuk memikirkan hal- hal yang menyenangkan
atau pengalaman yang membantu penggunaan semua indra
dengan suara yanglembut.
9. Ketika klien rileks, klienberfokuspadabayangannya
dansaatitu perawat tidak perlu bicaralagi
10. Jika klien menunjukkan tanda-tanda agitasi, gelisah atau tidak
nyaman, hetikan latihan dan memulainya lagi ketika klien
telah siap.
11. Relaksasi akan mengenai seluruh tubuh. Setelah 15 menit,
klien harus memperhatikan tubuhnya. Biasanya klien rileks
setelah menutup mata atau mendengarkan musik yang
lembut sebagai bagroud yangmembantu
12. Catat hal-hal yang digambarkan klien dalam pikiran untuk
digunakan pada latihan selanjutnya dengan menggunakan
informasi spesifik yang diberikan klien dan tidak membuat
perubahan pernyataanklien
13. Mencuci tangan
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi perasaan klien setelah dilakukannya tindakan
keperawatan
2. Mengevaluasi secara subyektif adanya perubahan saat
atausetelah dilakukan tindakan keperawatan
3. Kontak waktu untuk tindak lanjut untuktindakan
keperawatanselanjutnya (k/p)
4. Mengucapkan salam kepada klien
5. Berpamitandengan pasien
Dokumentasi
TANGGAL
DOKUMEN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL DIKELUAR
STANDAR
KAN
JUDUL TERAPI MUSIK
AREA KEPERAWATAN
BAGIAN
Menggunakan musik untuk membantu mengubah perilaku,
Pengertian perasaan, atau fisiologis tubuh.
1. Untuk meringankan atau mengurangi nyeri pasien
Tujuan 2. Untuk memberikan tingkat kenyamanan yang dapat
diterima pasien
Persiapan 1. Alat pelindung diri (masker,hanscoon)
tempat dan 2. Alat untuk terapi musik
alat 3. Buku catatan perkembangan pasien
Indikasi dan
kontraindikasi
Pelaksanaan A. Tahap Pra Interaksi
1. Memberikan salam, memperkenalkan diri
2. Mengidendifikasi pasien dengan ; nama, tanggal lahir, nomor
rekam medis pasien.
3. Memvalidasi kontrak waktu yang telah disepakati
B. Tahap Orientasi
1. Menjelaskan tindakan dan prosedur yang akan dilakukan
kepada pasien
2. Kaji kembali keluhan pasien dan disesuaikan dengan indikasi,
serta rencana tindakan yang ingindiberikan kepada pasien
3. Kontrak waktu dengan pasien : kapan pelaksanaan dan
berapa lama pelaksanaan tindakan keperawatan
C. Tahap Kerja
1. Mendekatkan alat kepada pasien
2. Menutup sampiran
3. Mencuci tangan.
4. Pasang handscoon
5. Mengidentifikasi musik yang disukai
6. Memilih musik yang disukai bersama pasien
7. Posisikan pasien senyaman mungkin
8. Mengajurkan pasien untuk rileks
9. Membatasi rangsangan eksternal selama terapi dilakukan
(lampu, suara, pengunjung dan panggilan telpon).
10. Menyediakan peralatan musik, bisa menggunakan speaker,
piano, handphone sebagai alat untuk musik.
11. Mengatur volume suara yang sesuai.
12. Terapi musik yang diberikan sesuai dengan indikasi.
13. Hindari terapi musik dalam waktu yang lama.
14. Jangan memberikan terapi musik pada pasien dengan cedera
kepala akut.
D. Tahap Terminasi
1. Melakukanevaluasi respon klien
2. Berpamitandengan pasien
3. Dokumentasi
Sikap 1. Ramah dan sopan (menjaga perasaan klien)
TANGGAL
DOKUMEN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL DIKELUAR
STANDAR
KAN
JUDUL EDUKASI PENCEGAHAN INFEKSI
AREA KEPERAWATAN
BAGIAN
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam, memperkenalkan diri
2. Mengidentifikasi pasien dengan ; nama, tanggal lahir, nomor
rekam medis pasien
3. Menjelaskan tindakan dan prosedur yang akan dilakukan
kepada pasien dan keluarga
4. Kontrak waktu dengan pasien : kapan pelaksanaan dan
berapa lama pelaksanaan tindakan keperawatan
C. Tahap Kerja
1. Mendekatkan alat kepada pasien
2. Menutup sampiran
3. Mencuci tangan.
4. Menjelaskan kepada keluarga dan pasien mengenai infeksi
lokal dan sistemik seperti pada daerah luka yang terjadi infeksi
akan menyebabkan kemerahan disekitar luka, adanya
pembengkakan dan memiliki bau yang tidak sedap.
5. Infomasikan hasil pemeriksaan laboratorium (misal: leukosit,
WBC)
6. Anjurkan mengikuti tindakan pencegahan sesuai kondisi,
dengan cara tidak menyentuh daerah luka, jika ingin
mengganti perban luka harus mencuci tangan dulu.
7. Anjurkan membatasi pengunjung
8. Ajarkan merawat kulit pada area yang edema
9. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi
10. Anjurkan kecukupan nutrisi, cairan dan istirahat
11. Anjurkan kecukupan mobilisasi dan olahraga sesuai
kebutuhan pasien
12. Anjurkan pasien untuk nafas dalam dan batuk sesuai
kebutuhan
13. Ajarkan cara mencuci tangan
14. Ajarkan etika batuk
D. Tahap Terminasi
1. Melakukanevaluasi respon klien
2. Berpamitandengan pasien
Dokumentasi
Sikap 1. Ramah dan sopan (menjaga perasaan klien)
TANGGAL
DOKUMEN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL DIKELUAR
STANDAR
KAN
JUDUL BATUK EFEKTIF
AREA KEPERAWATAN
BAGIAN
B. Tahap Orientasi
1. Menjelaskan tindakan dan prosedur yang akan dilakukan
kepada pasien
2. Kaji kembali keluhan pasien dan disesuaikan dengan indikasi,
serta rencana tindakan yang ingindiberikan kepada pasien
3. Kontrak waktu dengan pasien : kapan pelaksanaan dan
berapa lama pelaksanaan tindakan keperawatan
C. Tahap Kerja
1. Mendekatkan alat kepada pasien
2. Lakukan dengan prinsip 6 benar (pasien obat, waktu, dosis,
rute, dokumentasi)
3. Menutup sampiran
4. Mencuci tangan.
5. Memakai handscoon
6. Atur posisi pasien semi fowler atau duduk
7. Pasang handuk kecil pada kerah baju klien k/p disematkan
dengan peniti
8. Meminta klien untuk meletakkan salah satu tangannya di
perut
9. Anjurkan kilen untuk tarik nafas dalam melalui mulut dan
tahan selama 3 detik, kemudian
10. hembuskan secara perlahanMerapihkan alat-alat seperti
semula
11. Meminta klien untuk tariknafasdalam sebanyak 2 kali,
kemudian yangketigatariknafasdalamkembali dan dibatukkan.
12. Anjurkanpadaklienuntuk membuangsputumpadasputumpot.
13. Rapihkan alat-alat kembali
14. Mencuci tangan
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi perasaan klien setelahdilakukannya tindakan
keperawatan
2. Mengevaluasi secara subyektif adanya perubahan saat atau
setelahdilakukan tindakan keperawatan ,
3. Kontak waktu untuk tindak lanjut untuk tindakan keperawatan
selanjutnya (k/p)
4. Kaji kemampuan klien untuk batuk efektif dan anjurkan klien
untukmenerapkan batuk efektif
5. Mengucapkan salam kepada klien
6. Mendokumentasikan tindakan keperawatan yang telah
diberikan kepada klien (di ners station)
Nim : 04064822124009
Mengerjakan
DOKUMEN TANGGAL
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
STANDAR DIKELUARKAN
BAGIAN KEPERAWATAN
PENGERTIA Mengajarkan memahami informasi tentang pemberian nutrisi esensial melalui infus
N yang dimasukkan ke dalam tubuh
PERSIAPAN Leflet
ALAT DAN
TEMPAT
Referensi: Tim pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar intervensi keperawatan Indonesia.definisi
dan tindakan keperawatan.jakarta:Dewan pengurus PPNI
DOKUMEN TANGGAL
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
STANDAR DIKELUARKAN
BAGIAN KEPERAWATAN
PENGERTIA untuk nutrisi parenteral total) atau vena perifer (untuk nutrisi parenteral parsial)
N pada pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui oral atau
enteral
TUJUAN Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan kalori bagi klien yang tidak dapat menerima
makanan melalui saluran cerna
1. Identifikasi terapi yang di berikan sesuai untuk usia, kondisi, dosis
kecepatan rute
2. Monitor tanda flebitis, inflamasi dan thrombosis
FASE FRA
3. Monitor nilai laboratorium (mis,Bun, kreatinin, elektrolit, feal hepar)
INTERAKSI 4. Monitor berat badan
5. Monitor produksi urine
6. Monitor jumlah cairan yang masuk dan keluar
Referensi: Tim pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar intervensi keperawatan Indonesia.definisi
dan tindakan keperawatan.jakarta:Dewan pengurus PPNI.
BAGIAN KEPERAWATAN
TUJUAN Memberikan asupan nutrisi yang adekuat pada klien yang belum mampu menelan
atau absorbs pungsi nutrisinya terganggu
FASE PRA 1. Meningidentifikasi kebutuhan/indikasi klien
INTERAKSI 2. Mencuci tangan
Referensi: Tim pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar intervensi keperawatan Indonesia.definisi
dan tindakan keperawatan.jakarta:Dewan pengurus PPNI.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA KODE
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
JalanRayaPalembang-Prabumulih Km.32Gedung Abdul Muthalib, KampusUnsriIndralaya,OganIlir30662,
SumateraSelatan.Telepon: 0711-581831.Fax: 0711-581831Email : keperawatan.unsri@yahoo.com
DOKUMEN TANGGAL
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
STANDAR DIKELUARKAN
BAGIAN KEPERAWATAN
PERSIAPAN Leflet
ALAT DAN
TEMPAT
DOKUMEN TANGGAL
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
STANDAR DIKELUARKAN
BAGIAN KEPERAWATAN
PENGERTIA Latihan otogenik adalah mengajarkan kemampuan sugesti diri dengan perasaan
N senang dan kehangatan yang bertujuan untuk relaksasi
Referensi: Tim pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar intervensi keperawatan Indonesia.definisi
dan tindakan keperawatan.jakarta:Dewan pengurus PPNI.
Nim : 04064822124016
Mengerjakan :
TANGGAL
DOKUMEN STANDAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DIKELUARKAN
AREA
KEPERAWATAN DASAR PROFESIONAL
BAGIAN KEPERAWATAN
Terapetik
Diskusikan jenis analgesik yang
disukai untuk mencapai analgesia
optimal,jika perlu
Pertimbangkan penggunaan infus
kontinue atau bolus opioid untuk
mempertahankan kadar dalam
serum
Tetapkan target efektifitas
analgesik untuk mengoptimalkan
respon pasien
Dokumentasikan respon terhadap
efek analgesik yang tidak
diinginkan
Edukasi
Jelaskan efek terapi dan efek samping
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
KODE
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDIILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Jalan Raya Palembang-Prabumulih Km. 32 Gedung Abdul Muthalib,
Kampus Unsri Indralaya, obat.
Ogan Ilir 30662, Sumatera Selatan. Telepon:
0711-581831.Fax: 0711-581831 Email: keperawatan.unsri@yahoo.com
Kolaborasi TANGGAL
DOKUMEN STANDAR STANDAR PROSEDUR
Kolaborasi OPERASIONAL
pemberian dosis dan jenis DIKELUARKAN
analgesik,jika perlu
TEKNIK RELAKSASI OTOT
JUDUL PENCEGAHAN CEDERA
Evaluasi
PROGRESIF
Tanyakan perasaan pasien bagaimana
setelah dilakukan tindakan pemberian
AREA analgesik
KEPERAWATAN DASAR PROFESIONAL
Dokumentasikan dalam catatan perawat
(mis.nama pasien,tanggal dan jam
DOKUMENTASI
BAGIAN KEPERAWATAN
tindakan, nama tindakan dan hasil
tindakan, paraf nama perawat pelaksana
.
Mengidentifikasi dan menurunkan risiko .
SIKI DPP PPNI. (2018).Standar suatuIntervensi
PENGERTIAN
Teknik
mengalami relaksasi
bahaya atau
adalah
kerusakan fisik.
teknik
Keperawatan Indonesia. Definisi Dan
REFERENSI relaksasi otot
Pra interaksi
1.Tindakan dalam yang tidak
PENGERTIAN Keperawatan.Jakarta:Dewan
memerlukan
Persiapkan imajinasi,ketekunan,
diri perawat atau
Pengurus PPNI.
Sugerti (Martha Davis, 1995).
2. Interaksi
Mengucapkan salam
Untuk menguragi
Memperkenalkan rasa nyeri
diri pada klien
yang mengalami nyeri kronis, kemudian
Menjelaskan tujuan tindakan
TUJUAN dapat mengurangi ketegangan otot, rasa
kecemasan
jenuh, Menjelaskan prosedurmencegah
sehingga tindakan
Meminta
menghebatnya persetujuan
stimulus nyeri.pasien
Tahap
1. Bina
3. Kerja saling percaya
hubungan
Observasi
2. Jelaskan prosedur:
Tujuan
Identifikasi area lingkungan yang
berpotensi
Posisi berbaringmenyebabkan cedera
ataududuk dikursi
dengankepaladitopang.
Identifikasi obat yang berpotensi
menyebabkan
Waktu cedera
2 x 15 menit per jam.
Empat
Identifikasi
kelompok kesesuaian
utama yang alas kaki
atau stoking
digunakan elastis
dalam padarelaksasi,
teknik
ekstremitas
antara lain: bawah
a. Tangan, lengan bawah dan otot
Terapetik
bisep
b. Sediakan pencahayaan yang dan
Kepala,muka,tenggorokan,
memadai
bahu termasuk pemusatan
Gunakan
perhatianlampu tidur pipi,
pada dahi, selama jam
tidur
hidung,mata,rahang,bibir lidah dan
Sosialisasikan
leher. Sedapatpasien
mungkin danperhatian
keluarga
dengan lingkungan ruang
diarahkan pada kepala karena
rawat(mis. Penggunaan
secara emosional, otot yang
telepon,tempat
paling penting tidur,
dalampenerangan
tubuh ada
ruangan dan lokasi
disekitar area ini; kamar mandi.
c. Gunakan alas santai jika beresiko
Dada, lambung, dan punggung
mengalami
bagian bawah. cedera serius
Sediakan alas kaki antislip
d. Paha, pantat, betis, dan kaki.
Sediakan pispot atau urinal untuk
3. Anjurkan klien untuk mencari posisi
yangeliminasi ditempat tidur,jika perlu
nyaman dan ciptakan lingkungan
Pastikan bel panggilan atau telepon
yang nyaman.
mudah dijangkau.
4. Bimbing klien untuk melakukan teknik
PROSEDUR Pastikan barang-barang pribadi
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
KODE
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDIILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Jalan Raya Palembang-Prabumulih Km. 32 Gedung Abdul Muthalib,
Kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir 30662, Sumatera Selatan. Telepon:
0711-581831.Fax: 0711-581831 Email: keperawatan.unsri@yahoo.com
TANGGAL
DOKUMEN STANDAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DIKELUARKAN
AREA
KEPERAWATAN DASAR PROFESIONAL
BAGIAN KEPERAWATAN
Memindahkan
Pemberian obat
kliensecara
dari atas topikal
tempatadalah
tidur
PENGERTIAN memberikan
kekursi roda untuk
obat menjalani
secara lokal prosedur
pada kulit
atau
PENGERTIAN
atau membran
tindakan tertentu.mukosa pada area mata,
hidung,lubang
.menjalani prosedurtelinga, vagina tertentu
perawatan dan rektum
TUJUAN Memperoleh reaksi
Dipindahkan ke tempat
lokalataudariruangan
obat
TUJUAN
tersebut.
tertentu
Obat
Sarung Tangan
topikal
jikasesuai
perlu yang dipesankan
PERSIAPAN ALAT
Kursi(krim,losion,aerosol,bubuk,
roda spray)
Buku
1. Atur obat dengan tepat
peralatan
Kasa kecil steril(sesuai
Rendahkan posisi tempat kebutuhan)
tidur sampai
pada
Sarung tangan
posisi yang sekali
terendah pakai atau
sehingga
steril(
kaki jika perlu)
kalien dapat menyentuh
PERSIAPAN ALAT lantai.Kunci
Lidi kapas atau sudip
semua rodalidah
tempat tidur.
Letakkan
Baskom dengan air sejajar
kursi roda hangat, dan
waslap,handuk,
sedekat mungkin dan sabuntempat
dengan basah
tidur.
KasaKunci
balutan,semua
penutup roda plastik, dan
dari kursi
plester(sesuai
roda kebutuhan).
2. Siapkan dan kaji klien.
Bantu klien pada posisi duduk di tepi
1. Pra interaksi
tempat tidur (lihat kembali prosedur
Persiapkan
membantu diri perawat
klien duduk di tepi tempat
2. Interaksi
tidur).
Kaji
Mengucapkan
klien, apakahsalammengalami
hipotensi
Memperkenalkan diri
postural sebelum
memindahkannya
Menjelaskan tujuan dari tempat
tindakan tidur.
3. Berikan instruksiprosedur
Menjelaskan yang jelas pada
tindakan
klien.Minta klien untuk:
Meminta persetujuan pasien
Bergerak ke depan dan duduk di tepi
3. Tahap Kerja
tempat tidur.(agar pusat gravitasi
Observasi
klien dekat dengan perawat).
Identifikasi kemampuan
Congdongkan tubuh ke depan mulai
alergi,interaksi dan kontraindikasi
dari pinggul.(menyiapkan posisi
obat
dada dan kepala pada arah
Verivikasi orderobat sesuai dengan
pergerakan dan membawa pusat
indikasi
gravitasi klien secara langsungdi atas
Periksa tanggal kadarluarsa obat
landasan.
Monitor efek terapetik obat
Letakkkan kaki yang kuat dibawah
Monitor efeklokal, efek sistemik
tepi tempat tidur ,sedangkan kaki yang
dan efek samping obat
Nama : ZAKMA AMALIA
NIM: 04064822124019
MENGERJAKAN :
1. SOP ANALGETIK
2. SOP RELAKSASI OTOT PROGRESIF
3. SOP PENCEGAHAN CEDERA
4. SOP OBAT TOPIKAL
5. SOP PINDAH EMPAT (TEMPAT TIDUR KE KURSI RODA)