atau Kehilangan
Kelompok 6 5. Yunis Ayu TW
6. Siti Yuliani
1. Sri Wulandari 7. Rani Apriyani
2. Syifa Mazia Yusuf 8. Fina Nurahmi
3. Ulfa Ayundhita
4. Yessa Oktawirman
Pengertian
Kehilangan adalah suatu situasi aktual
maupun potensial yang dapat dialami
individu ketika terjadi perubahan dalam
hidup atau berpisah dengan sesuatu yang
sebelumnya ada, baik sebagian atau
keseluruhan
Berduka adalah respon emosi yang
diekspresikan terhadap kehilangan yang
dimanifestasikan adanya perasaan sedih,
gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur, dll.
Fase - Fase
Fase berduka menurut Kubler Rose terbagi atas 5
:
1. Fase pengingkaran (denial)
Merupakan reaksi pertama individu terhadap
kehilangan atau tidak menerima kehilangan yang
terjadi pernyataan yang sering diucapkan adalah
“saya tidak percaya”. Seseorang yang mengalami
kehilangan karena kematian orang yang berarti
baginya, tetap merasa bahwa orang tersebut
masih hidup dia mungkin mengalami halusinasi.
2. Fase marah
Fase ini dimulai dengan timbulnya kesadaran
akan kenyataan terjadinya kehilangan
individu menunjukkan perasaan marah pada
diri sendiri atau kepada orang yang berada di
lingkungannya. Reaksi fisik yang terjadi pada
fase ini antara lain, muka merah, nadi cepat,
susah tidur, tangan mengepal, mau memukul,
agresif.
3. Fase tawar menawar (bergaining)
Individu yang telah mampu mengekspresikan
rasa marah akan kehilangannya, maka orang
tersebut akan maju ke tahap tawar-menawar
dengan memohon kemurahan tuhan, individu
ingin menunda kehilangan dengan berkata
“seandainya saya hati-hati” atau “kalau saja
kejadian ini bisa ditunda, maka saya akan
sering berdoa”.
4. Fase depresi
Individu berada dalam suasana berkabung,
karena kehilangan merupakan keadaan yang
nyata, individu sering menunjukkan sikap
menarik diri, tidak mau berbicara atau putus
asa dan mungkin sering menangis.
5. Fase penerimaan (acceptance)
Pada fase ini individu menerima kenyataan
kehilangan, misalnya : “ya, akhirnya saya
harus dioperasi, apa yang harus saya lakukan
agar saya cepat sembuh”, tanggung jawab
mulai timbul dan usaha untuk pemulihan
dapat lebih optimal. Jadi, individu yang
masuk pada fase penerimaan atau damai,
maka ia dapat mengakhiri proses berduka
dan mengatasi perasaan kehilangannya
secara tuntas.
Faktor-faktor
1. Perkembangan
a) Anak-anak
Belum mengerti seperti orang dewasa, belum bisa
merasakan
Belum menghambat perkembangan
b) Orang dewasa
Kehilangan membuat orang menjadi mengenal tentang
hidup, tujuan hidup, meyiapkan diri bahwa kematian
adalah hal yang tidak bisa dihindari
2. keluarga
Keluarga mempengaruhi respon dan ekspresi kesedihan.
Anak terbesar biasanya menunjukan sikap kuat, tidak
menunujukan sikap sedih secara terbuka
3. faktor sosial ekonomi
Apabila yang meninggal merupakan penanggung
jawab ekonomi keluarga, berarti kehilangan orang
yang dicintai sekaligus kehilangan secara
ekonomi
4. pengaruh kultural
Mempengaruhi manifestasi fisik dan emosi.
Kultur “barat” menganggap kesedihan adalah
sesuatu yang sifatnya pribadi sehingga hanya
diutarakan pada keluarga. Kultur lain
menganggap bahwa mengekspresikan kesedihan
harus dengan berteriak dan menangis keras-keras
5. agama
Dengan agama bisa menghibur dan
menimbulkan rasa aman. Menyadarkan
bahwa kematian sudah ada di konsep dasar
agama
6. penyebab kematian
Seseorang yang ditinggal anggota keluarga
dengan tiba-tiba akan menyebabkan shock
dan tahapan kehilangan yang lebih lama. Ada
yang menganggap kematian akibat
kecelakaan diasosiasikan dengan kesialan.
Contoh-contoh
Kehilangan seseorang yang dicintai
Kehilangan seseorang yang dicintai dan
sangat bermakna atau yang berarti bagi
kehidupannya adalah yang paling membuat
stress dan mengganggu
Kehilangan yang ada pada diri sendiri
( loss of self )
Bentuk lain dari kehilangan diri atau
anggapan tentang mental seseorang.
Kehilangan objek eksternal
Misalnya kehilangan milik sendiri atau
bersama-sama.
Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal