“ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA PADA USIA REMAJA”
Disusun Oleh :
Armeylany Dwi Chandra S.T
Fitrianingsih
Muhammad Ishaq Andeleu
Nelly Tri Widia Wati
Sri Ramdina
Yuni Adriani
3C KEPERAWATAN
Bissmillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah hirobbil’alamin, puji syukur kita kepada Allah swt yang telah memberikan
kekuatan, ketabahan, dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat kepada kita dalam
melaksanakan perkuliahan di lingkup Poltekkes Kemenkes Kendari, sehingga kami dari
kelompok 5 dapat menyusun dan menyelesaikan sebuah makalah untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Keperawatan Keluarga dengan judul “Asuhan Keperawatan
Keluarga Pada Usia Remaja”tepat pada waktunya. Terimakasih kami ucapkan kepada
dosen pengampu yang telah memberikan topik makalah dan referensi yang harus kami
gunakan, sehingga kami dapat lebih terarah dalam menyusun makalah ini. Terimakasih pula
kepada teman-teman kelompok 5 yang telah berpartisipasi dalam menyusun makalah ini, baik
andilnya dalam mencari, memilah materi, dan menyusun makalah. Semoga kita semua selalu
dalam lindungan Allah subhana wata’ala dan diberkahi kesehatan dalam masa pandemi
seperti sekarang ini, dan semoga pandemi ini segera berlalu sehingga kita semua dapat
berkumpul kembali untuk melaksanakan perkuliahan secara normal di kampus kita tercinta.
Aamiin.
Selaku penyusun, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
apabila menemukan kekurangan dalam makalah ini, kami sangat mengharapkan serta
menerima kritik dan saran yang mendukung dari pembaca khususnya dari dosen pengampu
dan teman-teman sekalian, untuk dijadikan pegangan dan upaya peningkatan selanjutnya agar
menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya
untuk kelompok 5 dan teman-teman sekalian serta semua pihak yang sempat membaca.
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan suatu kumpulan yang memiliki hubungan darah, ikatan
perkawinan,dan adopsi serta tinggal dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu
sama lain dan saling ketergantungan. Dalam keluarga biasanya terdiri dari orang tua
yaitu ayah dan ibunya, serta anak-anaknya, dan masing-masing individu memiliki
perannya masing-masing.Tantangan utama bagi keluarga dengan anak remaja meliputi
perubahan perkembangan yang dialami oleh remaja dalam batasan perubahan kognitif,
pembentukan identitas, dan pembentukan biologis, serta konflik-konflik dan krisis yang
didasarkan perkembangan. Ada tiga aspek proses perkembangan remaja yang menyita
banyak perhatian, yakni emasipasi (otonomi yang meningkat), budaya orang muda
(perkembangan hubungan teman sebaya), kesenjangan antara generasi (perbedaan nilai-
nilai dan norma-norma antara orang tua dan remaja).
Banyak masalah yang sering timbul pada keluarga dengan tahap perkembangan anak
remaja karena pada tahap ini, anak berusaha mencari identitas diri, sehingga mereka
sering membantah orang tuanya, karena mulai mempunyai pendapat sendiri, cita-cita dan
nilai-nilai sendiri yang berbeda dengan orang tuanya. Orang yang dianggap penting pada
usia ini adalah teman sebaya, mereka berusaha untuk mengikuti pendapat dan gaya
teman-temannya karena dianggap memiliki kesamaan dengan dirinya, sehingga pada
usia ini sering terlibat dalam geng-geng. Masalah lain yang sering mengganggu anak
remaja adalah masalah yang berkaitan dengan organ reproduksi (seksual). Mereka
memiliki dorongan untuk pemuasan seksual. Oleh karena itu, para remaja mencari
kepuasan dalam bentuk khayalan, membaca buku atau menonton film porno.Peran
perawat dalam asuhan keperawatan keluarga dengan tahap anak usia remaja adalah
membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara meningkatkan
kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan keluarga,
sehingga keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan secara mandiri, dan
masalah yang timbul bisa teratasi.
B. Tujuan Penulisan
a. Tujuan umum
a. Mahasiswa dapat memahami konsep dasar keluarga dengan tahap perkembangan
usia remaja dan asuhan keperawatan pada keluarga dengan tahap perkembangan
usia remaja
b. Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami konsep dasar keluarga dengan
tahap perkembangan usia remaja
b. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami asuhan keperawatan pada keluarga
dengan tahap perkembangan usia remaja
C. Metode Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini tim penulis menggunakan metode deskriptif
yaitu dengan mengumpulkan data-data yang diambil dari sumber buku perpustakaan
dan internet, diskusi kelompok.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Remaja
Remaja adalah periode perkembangan selama dimana individumengalami perubahan
dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa,biasanya antara usia 13 dan 20 tahun.
Istilah adolesens biasanyamenunjukkan maturasi psikologis individu, ketika
pubertasmenunjukkantitik dimana reproduksi mungkin dapat terjadi. Perubahan
hormonalpubertas mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda, dan
perkembangan mental mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis danberhadapan
dengan abstraksi (Potter & Perry, 2005).
B. Tahapan Perkembagan Remaja
Menurut Purwanto (1999), tingkat-tingkat perkembangan dalam masaremaja dapat
dibagi dengan berbagai cara. Salah satu pembagian yangdilakukan oleh Stolz adalah
sebagai berikut:
a. Masa prapuber: satu atau dua tahun sebelum masa remaja yang sesungguhnya. Anak
menjadi gemuk, pertumbuhan tinggi badanterhambat sementara.
b. Masa puber atau masa remaja: perubahan-perubahan sangat nyata dancepat. Dimana
anak wanita lebih cepat memasuki masa ini dari padapria. Masa ini lamanya berkisar
antara 2,5 – 3,5 tahun.
c. Masa postpuber: pertumbuhan yang cepat sudah berlalu, tetapi masihnampak
perubahan-perubahan tetap berlangsung pada beberapabagian badan.
d. Masa akhir puber: melanjutkan perkembangan sampai mencapai tanda-
tandakedewasaan.
Menurut Depkes RI (1999) dalam Purwanto (1999) dijelaskanbahwa perkembangan
psikososial remaja dibagi menjadi tiga bagian, yaituperkembangan psikososial remaja
awal (10-14 tahun), remaja pertengahan(15-16 tahun), dan remaja akhir (17-19 tahun).
1. Remaja Awal (10 -14 tahun)
Masa remaja awal merupakan masa transisi dari masa anak-anak yangbiasanya tidak
menyenangkan, dimana dengan meningkatnya kesadaran diri (self consciousness)
terjadi juga perubahan secara fisik, psikismaupun sosial pada remaja sehingga remaja
mengalami perubahan emosi ke arah yang negatif menjadi mudah marah,
tersinggung bahkan agresif.Selain hal tersebut, remaja juga menjadi sulit bertoleransi
danberkompromi dengan lingkungan sekitar sehingga cenderungmemberontak dan
terjadi konflik.Masa remaja awal ini juga remaja senang bereksperimen dalam
pakaian,gaya yang dianggap tidak ketinggalan zaman dan senang
membentukkelompok sebaya yang sesuai dengan mereka. Rasa keterikatan
dengankelompoknya ini sangat penting bagi remaja, sehingga cenderungmengikuti
apa yang dipakai oleh kelompoknya karena keinginan untuktampak sama dan
dianggap dalam kelompok pergaulan. Konsumsi obat(narkoba) juga dapat berkaitan
dengan alasan sosial, yang membanturemaja merasa lebih nyaman dan menikmati
kebersamaan dengan oranglain (Ksir, Hart, & Ray dalam Santrock, 2007).
2. Remaja Pertengahan (15 – 16 tahun)
Remaja pertengahan terjadi pada usia 15-16 tahun, pada tahap inibiasanya remaja
lebih mudah untuk diajak bekerjasama karena mampuberkompromi, tenang, sabar,
lebih toleran untuk menerima pendapatorang lain. Saat ini remaja lebih belajar untuk
berfikir independen danmenolak campur tangan orang lain termasuk orang tua.
Remaja jugamulai terfokus pada diri sendiri, mudah bersosialisasi, tidak lagi
pemaludan mulai membutuhkan lebih banyak teman bersifat solidaritas bahkanmulai
membina hubungan dengan lawan jenis sehingga lebih memilihuntuk menghabiskan
waktu dengan teman-teman dibandingkan keluarga.Remaja mulai memiliki minat
yang besar dalam seni, olah raga,organisasi, dan sebagainya seiring dengan
berkembangnya intelektualitasmereka. Pada masa ini remaja mampu berfikir abstrak,
berhipotesa danpeduli untuk mendiskusikan atau berdebat terhadap
permasalahannyasehingga remaja sering bereksperimen untuk mendapatkan citra diri
yangdirasakan nyaman bagi mereka walaupun berisiko. Beberapa
remajamenyalahgunakan narkoba karena tertarik dengan keterangan yangdiberikan
oleh media mengenai sensasi yang dihasilkan, merekabertanya-tanya seandainya obat
yang dideskripsikan dapat memberikanpengalaman yang sangat unik (Santrock,
2007).
3. Remaja Akhir (17 – 19 tahun)
Masa remaja akhir ini, remaja lebih berkembang dalam intelektualitasnyasehingga
mulai menggeluti masalah sosial, politik, agama. Remaja yangtumbuh dengan baik
dan tanpa masalah akan mulai belajar mandiri baiksecara finansial maupun
emosional dengan lebih baik mengatasi stresssehingga pada tahap ini remaja ingin
diakui sudah menjadi seseorangyang dewasa dan dapat menentukan keputusan
hidupnya sendiri.Remaja juga mulai menjalin hubungan yang serius dengan
temantemannya,khususnya lawan jenis sehingga semakin sulit untuk diajakdalam
acara keluarga. Keluarga diharapkan terus memantauperkembangan remaja di tahap
ini tanpa memberikan banyak peraturankarena mereka sudah ingin dianggap dewasa.
A. Pengkajian
a) Data Umum:
1. Nama Keluarga (KK) : Bp. R
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Pendidikan Terakhir : SMA
4. Usia : 38 tahun
5. Pekerjaan : Buruh
6. Alamat : Lrg.Ambon, Kambu
7. Komposisi Keluarga:
Genogram
X
X X
Ibu.R
Bp. R
30 thn
38 thn
An.F An.L
An.H
12 thn 9 thn
14 thn
Keterangan :
= laki-laki = remaja/pasien kelolaan
= perempuan
8. Tipe Keluarga
Keluarga Bp. R termasuk tipe keluargainti.Keluarga Bp. R (38 tahun) terdiri dari Bp. R,
Ibu R,dan ketiga anaknya
9. Suku Bangsa:
Bp. R berasal dari Kendari (Tolaki) dan istrinya, Ibu. R juga berasal dari Kendari
(Tolaki). Bahasa dominan yang merekagunakan sehari-hari di rumah adalah bahasa
Indonesia. Saat di luarrumah pun mereka menggunakan bahasa Indonesia
dalampercakapan.
10. Agama:
Seluruh keluarga Bp. R beragama Islam. Kegiatan ibadahkeagamaan keluarga Bp. R yaitu
sholat lima waktu dan puasadilakukan
11. Status Sosek Keluarga
Di keluarga Bp. R, pencari nafkah utama di keluarga adalah Bp. Ryang bekerja sebagai
buruh. Selain itu Bp. R juga masih aktif sebagaipembawa acara/ MC di acara-acara
pernikahan, maka dari itu Bp. R terlihat jarang berada dirumah. Ibu. R sehari-hari
membuka warungyang menjual kebutuhan sehari-hari dan makanan ringan dirumahnya.
Keperluan keluarga sehari – hari adalah untuk makandan jajan anaknya. Ibu. R
mengatakan bahwadirinya merasa cukup dengan penghasilan suaminya saat ini. Bp. Rsaat
ini memiliki tabungan atau dana kesehatan dari tempatnya bekerja.
12. Aktivitas Rekreasi Keluarga:
Keluarga Bp. R tidak memiliki jadwal khusus untuk rekreasikeluarga, hanya sesekali
anaknya mengajak berwisata. Waktuliburan biasanya disesuaikan dengan jadwal libur
kerja dan liburanak sekolah, tetapi sekarang jarang dilakukan, hanya jika adawaktu saja
keluarga pergi rekreasi.
yang paling depan adalah ruangtamu. Lalu, 3 ruang tidur dan yang paling belakang
adalah dapurdan kamar mandi. Kamar tidur 1 digunakan oleh Bp. R dan Ibu.
R,sedangkan 2 kamar tidur lainnya digunakan oleh anak-anak. Lantai rumahterbuat
dari keramik. Terdapat 2 jendela yang kurang lebihberukuran 1,5 x 1 meter di depan
samping pintu masuk. Namun,jendela yang terlihat selalu terbuka ini jarang
dibersihkan. Warnadinding rumah adalah putih yang kondisinya cukup bersih.
Kondisirumah, tampak rapi dan bersih dan terdapat beberapa perabotrumah yang
sesuai. Sumber air yang digunakan oleh keluargaberasal dari pegunugan sehingga
airnya tidak berasa, tidakberwarna, dan tidak berbau. Pada saat hari mulai
gelap,pencahayaan lampu dalam rumah Bp. R terbilang terang.
Denahrumah Bp.R:
7M
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. Data Subjektif: Ketiakadekuatan Penampilan
• Ibu. R mengatakan bahwa An. H sulit sistem pendukung peran tidak
untuk diatur semenjak memasuki SMP efektif
• Ibu. R mengatakan bahwa An. H lebih suka
menghabiskan waktunya didalam kamar
daripada berkumpuldengan keluarga
• Ibu. R mengatakan An. H
merupakanseorang anak yang pendiam dan
jarangberbicara jika tidak ditanya
• Ibu. R mengatakan di rumahnya tidakada
peraturan yang jelas tentang apasaja tugas
setiap anggota keluarga
• An. H mengatakan tidak mengetahui tugas
perkembangan maupuntanggung jawabnya
sebagai remaja
• An. H mengatakan sebelumnya tidakpernah
mendapatkan informasimengenai tugas
perkembanganmaupun tanggung jawabnya
sebagairemaja
• An. H mengatakan malas belajar danjarang
mengerjakan tugas sekolahnya
• An. H mengatakan lebih suka
menceritakan masalahnya kepada
Data Objektif :
• Bp. R terlihat jarang berada dirumah
• Di rumahnya tidak ada yang bisa
mengajarkan peran dan tanggungjawab
kepada remaja (An. H)
• An. H merupakan anak yang pendiamdan
tertutup
2. Data Subjektif: Ketidakmampuan Ketidakmampuan
• Ibu. R mengatakan urusan anaknya lebih orang terdekat koping keluarga
banyak diserahkan kepadaibunya mengungkapkan
• Ibu. R mengatakan An. H perasaan
merupakanseorang anak yang tertutup
• Ibu. R mengatakan bahwa An. H lebihsuka
menghabiskan waktunya didalam kamar
daripada berkumpuldengan keluarga
• Ibu. R mengatakan Bp. R memangagak
keras untuk mendidik anak-anaknya
• An. H mengaku tidak pernahmenceritakan
masalah yangdihadapinya pada orang tua
An. H mengatakan kadang
percakapandengan orang tua akan
berakhirdengan ketegangan
• An. H mengatakan lebih sukamenceritakan
masalahnya kepadateman-temannya
dibandingkan kepadaorang tua atau pun
keluarganya yanglain
Data Objektif:
• Bp. R sibuk bekerja dan jarang
menyempatkan berbicara kepadaanaknya
• An. H merupakan anak yang pendiamdan
tertutup
Diagnosa keperawatan
1. Penampilan peran tidak efekif b.d Ketiakadekuatan sistem pendukung
2. Ketidakmampuan koping keluarga b.d Ketidakmampuan orang terdekat mengungkapkan
perasaan
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa kep Luaran Interveni keperawatan
1. Penampilan peran Setelah dilakukan Dukungan penampilan peran
tidak efekif b.d tindakan keperawatan Observasi
Ketiakadekuatan selama 3x24 jam maka • Identifikasi berbagai peran
sistem pendukung penampilan peran dan periode transisi sesuai
membaik dengan kriteria tingkat perkembangan
hasil : • Identifikasi peran yang ada
1. Verbalisasi harapan dalam keluarga
terpenuhi dari • Identifikasi adanya peran
menurun menjadi yang tidak terpenuhi
meningkat Terapeutik
2. Verbalisasi kepuasan • Fasilitasi adaptasi peran
peran dari menurun keluarga terhadap perubahan
menjadi meningkat peran yang tidak diinginkan
3. Verbalisasi perasaan • Fasilitasi bermain peran
bingung menjalankan dalam mengantisipasi reaksi
peran dari menurun orang lain terhadap perilaku
menjadi meningkat • Fasiitasi diskusi tentang
4. Perilaku cemas dari perubahan peran
menurun menjadi Edukasi :
meningkat • Diskusikan perilaku yang
dibutuhkan untuk
pengembangan peran
• Diskusikan startegi positif
untuk mengelola perubahan
peran
2. Ketidakmampuan Setelah dilakukan Dukungan koping keluarga
koping keluarga b.d tindakan keperawatan Observasi :
Ketidakmampuan selama 3x24 jam maka • Identifikasi respon emosional
orang terdekat status koping keluarga terhadap kondisi saat ini
mengungkapkan membaik dengan kriteria Terapeutik :
perasaan hasil : • Dengarkan masalah, perasaan
1. Perasaan diabaikan dan pertanyaan keluarga
dari meningkat • Terima nilai-nilai keluarga
menjadi cukup dengan cara yang tidak
menurun menghakimi
2. Kekhawatiran tentang • Fasilitasi memperoleh
anggota keluarga dari pengetahuan, keterampilan dan
meningkat menjadi peralatan yang diperlukan
cukup menurun untuk mempertahankan
3. Komunikasi antar keputusan perwatan pasien
anggota keluarga dari • Hargai dan dukung
menurun menjadi mekanisme koping adaptif
meningkat yang digunakan
Edukasi
• Informasikan kemajuan pasien
secara berkala
• Informasikan fasilitas
perawatan kesehatan yang
tersedia
Kolaborasi :
• Rujuk untuk terapi keluarga,
jika perlu
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada saat anak beranjak usia menjadi tigabelas tahun, maka disinilah dimulainya
perkembangan keluarga pada tahap yang ke-lima, yaitu tahap perkembangan keluarga
dengan anak usia remaja. Pada tahap perkembangan ini, keluarga mempunyai beberapa
tugas perkembangan yang harus dikerjakan, dan apabila beberapa tugas perkembangan
keluarga ini tidak diselesaikan maka tentu saja akan mengakibatkan terganggunya
perkembangan keluarga pada tahap ini, baik untuk keluarga secara utuh maupun kepada
setiap-setiap individu di keluarga, terutama pada anak remajanya. Adapun tugas
perkembangan tersebut meliputi; memberikan kebebasan tanggung jawab yang seimbang
kepada remaja, mempertahankan komunikasi terbuka didalam keluarga, membina
hubungan intim, serta melakukan perubahan proses peran didalam keluarga terkait
dengan perkembangan keluarga pada saat ini.
B. Saran
1. Keluarga
Kepada setiap keluarga diharapkan untuk mengetahui dan memahami
tahap perkembangan keluarga dengan anak usia remaja, memahami tugas-tugas
perkembangan keluarga pada tahap ini, permasalahan-permasalahan yang biasa terjadi
pada tahap ini, peran dan tanggung jawab orang tua, dan dapat memenuhi lima tugas
perawatan keluarganya. Serta dapat menyelesaikan dan mencapai tujuan tahap
perkembnagan keluarga dengan anak usia remaja.
2. Perawat
Untuk perawat diharapkan dapat memahami dan mengerti tentang konsep dan asuhan
keperawatan keluarga dengan anak remaja agar dapat menerapkan dan memberikan
pelayanan yang efektif kepada anak dan keluarga yang mungkin mengalami masalah
yang ditimbulkan oleh kebutuhan akan tugas dan perkembangan keluarga dengan anak
usia remaja ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M., & Asrori, M. (2010). Psikologi remaja: Perkembangan peserta didik. Edisi ke-6.
Jakarta: Media Grafika.
Allender, J. A., & Spredley, B. W. (2005). Community health nursing: promoting Ed.
Philadelphia: Lippincott Williams& Wilkins.