Anda di halaman 1dari 10

Dosen : Dwi Yanthi, S.Kep., Ns., M.

Sc
Mata Kuliah : Promosi Kesehatan

RANGKUMAN MATERI KELOMPOK 1 (PEMBERDAYAAN MASYARAKAT),


II ( BINA SUASANA LINGKUNGAN), DAN III (SAP)

OLEH :
SRI RAMDINA
P003200190140

II C KEPERAWATAN

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
PRODI DIII KEPERAWATAN
2019
RANGKUMAN KELOMPOK 1 (PEMBERDAYAAN MASYARAKAT)
 Konsep Pemberdayaan Masyarakat
Konsep pemberdayaan adalah sebuah proses berkelanjutan yang mengupayakan transfer
kekuasaan yang didasari penguatan modal sosial, kepercayaan (trust), patuh aturan (role),
dan jaringan (networking), disambut partisipasi dan komunikasi aktif dengan metode
bottom-up yang dilandasi sikap saling percaya dari masyarakat untuk mengubah dan
mementukan nasibnya untuk pencapaian suatu tujuan tertentu (kesejahteraan ekonomi).
Pemberdayaan merujuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga
mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalam (a) memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga
mereka memiliki kebebasan, dalam arti bukan saja bebas dalam mengemukakan pendapat,
melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari kesakitan; (b) menjangkau
sumber- sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan
memperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang mereka perlukan; dan (c) berpartisipasi dalam proses
pembangunan dan keputusan keputusan yang mempengaruhi mereka (Suharto 2005). Konsep
pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan
yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya
(Pearson et all, 1994 dalam Sukmaniar, 2007).
Pemberdayaan masyarakat memiliki makna memberi kekuatan/daya kepada kumpulan masyarakat
yang berada pada kondisi ketidakberdayaan agar menjadi berdaya dan mandiri serta memiliki
kekuatan melalui proses dan tahapan yang sinergis.
 Peranan Teori Pemberdayaan Masyarakat
Teori dalam praktek pemberdayaan masyarakat menggambarkan distribusi kekuasaan dan
sumberdaya dalam masyarakat, bagaimana fungsi-fungsi organisasi dan bagaimana sistem
dalam masyarakat mempertahankan diri. Teori pemberdayaan masyarakat yang digunakan
dalam proses pemberdayan antara lain: Teori Ketergantungan Kekuasaan, Teori Sistem,
Teori Ekologi, Teori Konflik, Teori mobilisasi Sumberdaya, dan Teori Konstruktivis.
 Proses Pemberdayaan Masyarakat
Pranarka & Vidhyandika (1996) menjelaskan bahwa proses pemberdayaan mengandung dua
kecenderungan. Pertama, proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan
atau mengalihkan sebagian kekuatan, kekuasaan atau kemampuan kepada masyarakat agar
individu lebih berdaya. Kecenderungan pertama tersebut dapat disebut sebagai
kecenderungan primer dari makna pemberdayaan. Sedangkan kecenderungan kedua atau
kecenderungan sekunder menekankan pada proses menstimulasi, mendorong atau
memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa
yang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog. Menurut Slamet (2003) yang
dimaksud dengan masyarakat berdaya adalah masyarakat yang tahu, mengerti, paham,
termotivasi, berkesempatan, memanfaatkan peluang, berenergi, mampu bekerjasama, tahu
berbagai alternatif, mampu mengambil keputusan, berani mengambil resiko, mampu mencari
dan menangkap informasi dan mampu bertindak sesuai dengan situasi. Proses pemberdayaan
yang melahirkan masyarakat yang memiliki sifat seperti yang diharapkan harus dilakukan
secara berkesinambungan dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat secara
bertanggungjawab.
 Tujuan dan tahapan pemberdayaan masyarakat
Upaya pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk membuat masyarakat menjadi mandiri,
dalam arti memiliki potensi untuk mampu memecahkan masalah-masalah yang mereka
hadapi, dan sanggup memenuhi kebutuhannya dengan tidak menggantungkan hidup mereka
pada bantuan pihak luar, baik pemerintah maupun organisasi-organisasi non-
pemerintah. Bantuan technical assistance jelas mereka perlukan, akan tetapi bantuan tersebut
harus mampu membangkitkan prakarsa masyarakat untuk membangun bukan sebaliknya
justru mematikan prakarsa. Dalam hubungan ini, kita dituntut menghargai hak-hak
masyarakat yaitu Right of Self - Determination dan Right for Equal Opportunity. Hak untuk
menentukan sendiri untuk memilih apa yang terbaik bagi masyarakat, serta hak untuk
memperoleh kesempatan yang sama untuk berkembang sesuai dengan potensi-potensi yang
mereka miliki.

RANGKUMAN MATERI KELOMPOK 2 (BINA SUASANA LINGKUNGAN)


Bina suasana lingkungan adalah upaya menciptakan opini atau lingkungan sosial yang
mendorong individu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan.
Seseorang akan terdorong untuk mau melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial di mana
pun ia berada (keluarga di rumah, orang-orang yang menjadi panutan/idolanya, kelompok
arisan, majelis agama, dan lain-lain, dan bahkan masyarakat umum) memiliki opini yang
positif terhadap perilaku tersebut.
Bina suasana lingkungan bertujuan agar para tokoh masyarakat dapat menjadi jembatan
antara sektor kesehatan sebagai pelaksana program kesehatan dengan masyarakat (sebagai
penerima program) kesehatan, yang dilakukan dengan kegiatan mencari dukungan sosial
melaui tokoh masyarakat guna mensosialisasikan program-program kesehatan, agar
masyarakat mau menerima dan mau berpartisipasi terhadap program kesehatan tersebut.
Bina suasana lingkungan dilakukan melalui 3 pendekatan, yaitu pendekatan individu,
pendekatan kelompok ditujukan kepada kelompok-kelompok dalam masyarakat, seperti
pengurus Rukun Tetangga (RT), pengurus Rukun Warga (RW), Majelis Pengajian,
Perkumpulan Seni, Organisasi Profesi, Organisasi Wanita, Organisasi Siswa/Mahasiswa,
Organisasi Pemuda, dan lain-lain. Yang ketiga yaitu pendekatan masyarakat umum dilakukan
terhadap masyarakat umum dengan membina dan memanfaatkan media-media komunikasi,
seperti radio, televisi, koran, majalah, situs internet, dan lain-lain, sehingga dapat tercipta
pendapat umum yang positif tentang perilaku tersebut. Ketiga pendekatan ini dilakukan guna
mencapai sasaran utama bina suasana lingkungan yaitu sasaran sekunder atau petugas
pelaksana diberbagai tingkat administrasi (dari pusat hingga desa) dan sasaran primer yaitu
keluarga masyarakat.
Adapun hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah akibat rendahnya partisipasi
masyarakat, antara lain: Mengembangkan wawasan dan meningkatkan ketrampilan, Lebih
memahami dan berupaya untuk melayani dan memfasilitasi,Mengenali cara berpikir
masyarakat,Memperbaiki dan menjaga citra diri petugas, Memperbaiki dan menjaga image
serta merek diri.
Adapun Metode bina suasana lingkungan Yaitu Pelatihan, Konferensi pers, Dialog terbuka,
Penyuluhan, Pendidikan, Pertunjukkan tradisional, Diskusi meja bundar.
Terdapat Langkah-langkah dalam Bina Suasana Yaitu yang pertama Persiapan : Identifikasi
sasaran mitra, Menyiapkan paket informasi, Menentukan metode atau cara melakukan bina
suasana, Merencanakan waktu dan tempat, Menyiapkan instrumen pemantauan dan penilaian.
Yang kedua Pelaksanaan kegiatan : Membangun forum komunikasi, Menyajikan data atau
informasi, kemudian dilanjutkan dengan merancang kegiatan bersama-sama, Pengaturan
peran dan tanggung jawab sesuai kemampuan dan potensi mitra, Melakukan kegiatan sesuai
kesepakatan serta setiap kegiatan ada dokumentasinya. Dan yang ketiga yaitu Pemantauan
dan penilaian : Pemantauan dan penilaian diarahkan pada proses serta hasil (output)
pelaksanaan kegiatan, Penilaian dalam bentuk output dilakukan dengan melihat opini publik
terhadap PHBS di rumah tangga, cakupan PHBS dll, Hasil pemantauan dan penilaian
digunakan sebagai dasar untuk menyusun rencana kegitatan berikutnya
Bina suasana lingkungan behubungan erat dengan partisipasi masyarakat. Jika partisipasi
masyarakat baik maka pemasaran bagi program kesehatan yang kita tawarkan dalam promosi
kesehatan akan berjalan dengan baik, dan begitupun sebaliknya. Seseorang akan terdorong
untuk mau melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial di mana pun ia berada (keluarga di
rumah, organisasi siswa/mahasiswa, serikat pekerja/ karyawan, orang-orang yang menjadi
panutan/idola, kelompok arisan, majelis agama dan lain-lain, dan bahkan masyarakat umum)
menyetujui atau mendukung perilaku tersebut. Oleh karena itu, untuk memperkuat proses
pemberdayaan, khususnya dalam upaya meningkatkan para individu dari fase tahu ke fase
mau, perlu dilakukan bina suasana.

RANGKUMAN MATERI KELOMPOK 3 (SAP)


SAP (Satuan Acara Penyuluhan) adalah seperangkat acara penyuluhan yang akan
diselenggarakan termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan konsep acara. Penyusunan
SAP terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pendahuluan adalah tahap persiapan atau tahap awal
sebelum memasuki penyajian materi yang akan disuluhkan. Pada tahap ini penyuluh
menjelaskan secara singkat tentang materi yang akan diajarkan dalam pertemuan tersebut,
manfaat materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari, hubungan materi tersebut dengan
pengetahuan yang telah diketahui masyarakat, serta tujuan yang harus dicapai masyarakat
pada akhir pertemuan, Tahap penyajian merupakan kegiatan belajar mengajar yang utama
dalam suatu pengajaran. Di dalamnya tercakup
1) Uraian (explanation), baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal seperti penggunaan
grafik, gambar, benda sebenarnya (realita), model, dan demonstrasi gerak.
2) Contoh dan non-contoh yang praktis serta konkret dari uraian konsep
3) Latihan merupakan praktik bagi masyarakat untuk menerapkan konsep abstrak yang
sedang dipelajari dalam bentuk kegiatan fisik. Sebagian besar (80-90%) dari waktu
kegiatan penyuluhan digunakan dalam tahap penyajian ini.
Tahap penutup merupakan tahap terakhir suatu penyuluhan. Tahap ini meliputi 3 kegiatan,
yaitu: Pelaksanaan tes hasil penyuluhan untuk dijawab atau dikerjakan peserta penyuluhan,
Umpan balik yang berupa informasi atau hasil tes, dan Tindak lanjut yang berupa petunjuk
tentang apa yang harus dilakukan atau dipelajari peserta penyuluhan selanjutnya, baik untuk
memperdalam materi yang telah dipelajari dalam pertemuan tersebut maupun untuk
mempersiapkan diri dari wabah penyakit yang menular di lingkungan masyarakat.
Satuan Acara Penyuluhan berfungsi sebagai pedoman kerja dalam melaksanakan kegiatan
penyuluhan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan, yaitu:
1) Preventif, Mencegah penyuluh kesehatan dari melakukan hal-hal yang tidak sesuai
dengan yang telah ditentukan dalam rencana.
2) Korektif, Satuan Acara Penyuluhan berfungsi sebagai rambu-rambu yang harus ditaati
dan sebagai pedoman dalam melaksanakan pendidikan kesehatan.
3) Konstruktif, Satuan Acara Penyuluhan memberikan arah secara rinci bagi pelaksanaan
dan pengembangan pendidikan kesehatan.
Media adalah sarana yang digunakan untuk menyalurkan materi penyuluhan agar dapat
dilihat, dibaca, atau didengar oleh peserta penyuluhan. Jenis media yang sering digunakan
dalam pengajaran adalah buku atau bahan cetak, papan tulis, foto, boneka simulasi,
transparansi, serta proyektor (over head proyektor-OHP). Di samping itu, kadang-kadang
digunakan pula slide pretsentasi dan proyektor LCD (LCD projector) serta kaset video dan
pemutarnya (video set). Fungsi dari media tersebut adalah menyalurkan materi pengajaran
kepada peserta penyuluhan.

DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN DARI SETIAP KELOMPOK

_Daftar Pertanyaan yang ditujukan untuk Kelompok 1:_


1. Mengapa pemberdayaan masyarakat desa perlu dilakukan?
Jawaban :
Pemberdayaan masyarakat desa bertujuan untuk memampukan desa dalam melakukan
tindakan bersama sebagai suatu kesatuan yang melibatkan berbagai pemangku
kepentingan ditingkat pemerintah desa, masyarakat desa, maupun pihak lain untuk
mendorong partisipasi dan mendayagunakan kemampuan masyarakat desa dalam proses
pembangunan desa, menyusun perencanaan pembangunan yang berpihak pada kelompok
miskin , serta meningkatkan kapasitas dan kualitas sumberdaya manusia di desa.

2. Apa bentuk keterlibatan masyarakat di dalam pemberdayaan masyarakat di bidang


kesehatan. Tolong berikan contoh kongkritnya agar kami lebih paham!
Jawaban :
Mengenai keterlibatan masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.
Suatu masayarakat di katakan mandiri dalam bidang kesehatan apabilah mereka mampu
mengenali masalah masalah kesehatan terutama di lingkungan tempat tinggal mereka
sendiri.adapun beberapa ciri pemberdayaan masyarakat yang pertama
1. Community leader yaitu petugas kesehatan melakukan pendekatan kepada tokoh
masyarakat atau memimpin terlebih dahulu.2comunity organisasi yaitu organisasi
PKK,KT.JPKM
Dari beberapa organisasi ataupun komunitas di harapkan mampu dan saling gotong
royong kepada masyarakat dengan bersama-sama melakukan pembedahan atau
perbaikan di bidang kesehatan.( sinergitas )
3. Apa peran petugas kesehatan terhadap pemberdayaan masyarakat?
Jawaban :
Peran petugas kesehatan terhadap pemberdayaan masyarakat yaitu :
1) Memfasilitasi masyarakat melalui kegiatan-kegian maupun program-program
pemberdayaan masyarakat meliputi pertemuan dan pengorganisasian masyarakat
2) Memberi motivasi kepada masyarakat untuk bekerja sama dalam melaksanakan
pemberdayaan agar masyarakat mau berkontribusi terhadap program tersebut
3) Mengalihkan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi kepada masyarakat dengan
melakukan pelatihan-pelatihan yang bersifat vokasional

_Daftar Pertanyaan yang ditujukan untuk Kelompok 2:_


1. Berikan contoh dukungan sosial dalam pelaksanaan bina suasana lingkungan?
Jawaban:
Contoh nyatanya adalah dukungan sarana dan prasarana ketika kita akan melakukan
promosi kesehatan atau informasi yang memudahkan kita atau dukungan emosional dari
masyarakat sehingga promosi yang diberikan lebih diterima.

2. Jelaskan metode diskusi meja bundar dalam bina suasana lingkungan!


Jawaban:
Merupakan diskusi dengan arus komunikasi yang bebas di antara anggota-anggota
kelompok, terjadi jaringan komunikasi semua saluran, memudahkan partisipasi spontan
yang lebih koorperatif daripada susunan meja segi empat yang lebih otokratis dan kaku.

3. Jelaskan yang dimaksud dengan metode pertunjukan tradisional dalam bina suasana, dan
bagaimana pengaruhnya terhadap tercapainya tujuan promosi kesehatan?
Jawaban:
Dalam promosi kesehatan, seni tradisional dapat digunakan sebagai media untuk
memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat. Sebagai contoh, drama
tradisional bisa dimanfaatkan sebagai sarana promosi kesehatan. Pesan-pesan kesehatan
yang dikemas dalam sebuah pementasan dengan jalan cerita yang menarik, didukung
dekorasi dan musik yang bagus, diharapkan akan memberikan efek lebih mendalam pada
penonton dan juga pemainnya.
_Daftar Pertanyaan yang ditujukan untuk Kelompok 3:_
1. Apakah tujuan dri satuan acara penyuluhan?
Jawaban :
tujuan dari satuan acara penyuluhan yaitu , bertujuan agar masyarakat setelah
penyuluhan , para warga dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan terutama
menurunkan angka kesakitan serta cara penanganan awalnya , dan dapat menjawap
pertanyaan pertanyaan yang sering kali di tanyakan warga namun belum di temukan
jawabanya.

2. Dalam satuan acara penyuluhan yang di buat tentu akan memerlukan masyarakat
untuk mendengarkan penyuluhan yang kita akan sosialisasikan , pertanyaanya yaitu
Bagaimana kah cara kita dalam mengumpul kan audiens yang baik agar mau
mengikuti sosialisasi penyuluhan yang kita buat ?
Jawaban :
cara yang kita akan lakukan dalam mengumpulkan audiens saat penyuluhan yaitu :
 terlebih dahulu kita mensosialisasikan dari jauh-jauh hari bahwa kita akan
melakukan acara penyuluhan di daerah mereka
 tenaga medis yang bertugas dalam penyuluhan harus memiliki sikap yang ramah
terhadap masyarakat dalam hal pelayanan dan lain-lain
 menyiapkan paparan materi yang menarik
 membuka sesi tanya jawab . karena dengan membuka sesi tanya jawab
masyarakat akan lebih antusias dalam mengikuti penyuluhan . karena masyarakat
dapat menanyakan hal-hal yang mereka masi belum ketahui dan belum paham ,
dan akan di jawab langsung oleh tim penyuluhan
 serta menyiapkan fasilitas yang nyaman dan bersih di tempat penyuluhan yang
akan di gelar , seperti menyiapkan tenda jika penyuluhanya di outdoor , dan
menyiap kan kipas angin jika penyuluhanya indoor
RANGKUMAN JAWABAN DOSEN IBU DWI YANTI
Kenapa masyarakat harus diberdayakan ? Diberdayakan artinya dimanfaatkan atau dalam
bahasa inggris empowering, dimanfaatkan dalam hal ini ada 2 sisi mulai dari secara fisik dan
secara psikis. Diberdayakan secara fisik pertama masyarakat harus ditambah ilmunya artinya
dalam hal ini pengetahuannya, kemudian ditambah skill/ keterampilannya misalnya kalau kita
bicara masalah pemberdayaan secara kesehatan salah satunya pembentukan kader kesehatan
dimasyarakat, kader kesehatan itu terdiri dari laki-laki dan perempuan bisa anak remaja dan
bisa ibu-ibu muda, atau dasawisma, itu semuanya adalah masyarakat yang membentuk, yang
melakukan dan mengorganisir, seperti pengelola posyandu itu adalah semua kader
masyarakat, kader kesehatan atau dasawisma. Itu adalah memberikan mereka pengertian,
ilmu pengetahuan tentang bagaimana memelihara kesehatan, itu secara skill. Secara psikis
artinya selain mereka dapat ilmu pengetahuan yaitu merubah pola piker mereka, merubah
paradigma/cara pandang mereka terhadap sesuatu artinya bias jadi mereka yang selama ini
salah mengerti tentang contohnya cara buang air besar orang-orang dulu mungkin mereka
tidak mempunyai pengetahuan bagaimana membangun WC/kakus, mereka juga melihat
halaman rumah mereka masih luas dan menggali tanah depan rumah untuk BAB, padahal itu
akan menjadi masalah menimbulkan masalah kesehatan, akan ada yang mengalami cacingan
atau diare. Untuk merubah pola pikir mereka sehingga mengerti dan membuat mereka
mengetahui itu adalah kita memberdayakan mereka baik secara psikis dan pengetahuan.
Kenapa itu penting karena ketika masyarakat sudah berdaya, dan memiliki ilmu pengetahuan
dan keterampilan. Mereka akkhirnya kemudian akan punya cara untuk memperbaiki taraf
hidupnya misalnya pandai berkebun untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan demikian
mereka mempunyai dana untuk memelihara kesehatan mereka tahu memilih sayur dan buah
mana yang baik untuk kesehatan dan mereka dapat menghindari tanaman yang dapat
menganggu kesehatan.
Tujuan pembuatan SAP yaitu supaya membuat segala sesuatu mengenai pekerjaan kita dari
perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi terorganisir dengan baik, kemudian untuk
mengingatkan kita bahwa ketika kita akan maju penyuluhan kita tahu susunannya artinya
tersistematik mulai dari a sampai z tidak boleh terlewati,karena di SAP akan terlihat pertama
mulai dari judul, sasarannya siapa, berapa lama, kemudian materinya. Disitu juga jangan lupa
kita harusnya menyertakan juga mereka yang membuat evaluasi kegiatan. Ketiga yaitu
sebagai bukti pelaporan, dokumentasi bahwa kita telah melakukan kegiatan itu.
Bagaimana cara mengumpulkan masyarakat untuk mau hadir dalam pemberian penyuluhan
pertama adalah undangan, undangan itu bukan hanya sekedar dalam bentuk surat melainkan
bisa mengajak secara langsung menyampaikan misalnya kelompok anak muda (komunitas
karang taruna, dan ibu dasawisma, atau kelompok lansia, sampaikan bahwa materi ini
menarik dengan cara seperti itu mereka akhirnya penasaran, jangan dulu sampaikan isi
materinya. Dan tawarkan acara-acara menarik di penyuluhan itu.
Bina suasana lingkungan yaitu dengan memberdayakan masyarakat itu sudah salah satu
upaya untuk membina suasana lingkunga, dalam SAP sudah termasuk bagaimana cara
membina suasana lingkungan, bagaimana memberdayakan masyarakat ketika kita mulai
membuat SAP kita punya modal adalah komunikasi, jadi bina suasana lingkungan pun kalau
kita tidak punya cara komunikasi yang baik menjadi tidak bermakna, jadi intinya komunikasi
yang ingin kita sampaikan kepada masyarakat. Apa tujuan memberikan materi ini kemudian
target dan sasarannya sekundar dan primer, sekunder itu adalah lebih ke perseorangan
sementara primer lebih ke kelompok-kelompok masyarakat. Tujuan nya adalah untuk
mempromosikan tentang kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai