Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY A.M.

DENGAN TRAUMA THORAXDI


RUANGAN ST.MARIA JOSEPH R.S. HERMANA LEMBEAN

1. PENGKAJIAN
A. Identifikasi
I.Klien
Nama : Ny. A.M.
TTL : Tatelu, 07 April 1970
JenisKelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
JumlahAnak :Belum memiliki anak
Agama Suku : Protestan
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
AlamatRumah : Tatelu Jaga IIkec. Dimembe

II.PenanggungJawab
Nama : Tn. R.S.
Alamat : Tatelu Jaga II kec. Dimembe
HubungandenganPasien : Suami

B. DATA MEDIK
I.Dikirimoleh : IGD
II.DiagnosaMedik :
- Saat Masuk : Trauma thorax
- Saat Pengkajian: Trauma Thorax
C. KEADAAN UMUM
I. Keadaan Sakit : Pasien tampak lemah
Alasan :
Pasien mengalami kecelakaan, dan masuk rumah sakit dan sudah di rawat selama 3 hari di r.s.
Pasien mengalami benturan di dada kirinya. Pasien merasa nyeri dengan skala nyeri 7. Pasien
tidak dapat beraktivitas, pasien hanya terlentang di tempat tidur.

D. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran : Compos Mentis
- Skala Coma Glasgow
Respon Motorik :6
ResponBicara :5
ResponMembukaMata : 4
Jumlah : 15
Kesimpulan : Pasien sadar penuh

2. TekananDarah : 130/80 mmHg


Posisi : Terlentang,lengan kiri
MAP (Mean artery pressure) : 130 + 160 = 290 =96,6 mmHg
3 3
Kesimpulan : Perfusi darah ke ginjal memadai
3. Suhu badan : 36,7 c
Lokasi : Axilla
4. Pernapasan : 22x/menit
Irama :Teratur
Jenis : Dada
5. Nadi : 80x/menit
Irama : Teratur
Kekuatan :kuat

E. PENGUKURAN

1. L.L.A : 32 cm

2. Tinggi Badan : 163 cm

3. Berat Badan : 75 kg

4. Massa Tubuh (I.M.T) : BB/(TB)2

5. Hasil IMT : 27 kg/m2

F. GENOGRAM
A

46
KET :
: Laki Laki : Meninggal : Tinggal Serumah

: Perempuan :Pasien A: keluarga pasien B: Keluarga dari pihak suami


46
Kesimpulan : Pasien hanya tinggal dengan suaminya karena tidak mempunyai anak.

G. PEMERIKSAAN FISIK

a) Kulit
Pasien memiliki kulit berwarna kuning langsat, turgor kulit baik, tidak odema. Di
bagian kulit dada kiri terdapat memar.
b) Kepala dan Rambut
Pasien memiliki bentuk kepala mesosephal(normal) warna rambut hitam dan sedikit
beruban, penyebaran rambut merata,kulit kepala tampak tidak berketombe. Terdapat
luka hekting di bagian belakang kepala, luka terawat baik.
c) Mata
Fungsi penglihatan pasien baik. Pasien mengatakan masih mampu membaca dengan
baik. Pasien tidak memakai kaca mata. Sclera pasien tidak icterik,konjungtiva tidak
anemis,reflex pupil isokor saat menggunakan pen light, palpebra tidak odema.
d) Hidung
septum hidung di tengah tampak lurus,tidak terdapat secret, tidak ada pendarahan,
peradangan, polip, tidak ada nyeri tekan. Fungsi penciuman baik saat dilakukan tes
menggunakan minyak kayu putih
e) Telinga
Daun telinga pasien simetris tidak terdapat serumen(kotoran), membran timpani
memantulkan refleks cahaya politzer pada penyinaran lampu senter. Fungsi
pendengaraan baik Saat di lakuka tes gesekan rambut pada kedua telinga, pasien
mengatakan bisa mendengarnya dengan baik, tidak ada nyeri tekan.

f) Mulut/Gigi
Mulut pasien tidak berbau, terdapat caries gigi di rahang bagian bawah. Tidak ada
pembengkakan pada tonsil.
g) Leher/Tenggorokkan
Pasien tidak ada masalah saat menelan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dan
tidak terdapat kaku kuduk pada leher pasien.
h) Toraks/Pernafasan
Pasien memiliki bentuk dada simetris, pernapasan22x/menit. Terdapat memar pada
dada bagian kiri bawah. Iktus kordis tidak terlihat tapi teraba. Pasien mengatakan
nyeri pada dada bagian kiri bawah, dengan skala nyeri 7. Suara nafas vesikuler, tidak
sionotis, vokal fremitus sama getaran kiri dan kanan saat dilakukan tes dengan
menggunakan kedua telapak tangan di bagian dada samping kiri dan kanan.
i) Abdomen
Bentuk perut datar. Perut tidak defance(kencang) tidak ada benjolan pada abdomen,
Peristaltic usus 16x/menit, pada ginjal tidak ada nyeri ketuk. Saat dilakukan palpasi di
bagian hati tidak ada pembesaran dan tidak ada nyeri tekan.
j) Ekstremitasatas
Uji kekuatan otot tangan kiri 4 (kekuatan otot kurang dibandingkan sisi lain) tangan
kanan 5 (kekuatanutuh).
k) Ekstremitasbawah :
Uji kekuatan kedua kaki, kekuatan utuh saat dilakukan tes untuk mengangkat kaki.
Tidak di temukan atrofi otot dan tidak ada varises pada tungkai kaki.
Refleks babinski : Positif dengan tes menggunakan bolpoint pada telapak kaki
l) Genitalia dan anus
Pasien mengatakan tidak ada ambeyen dan perdarahan.

H. Pengkajian nyeri

P (Probability) : benturan di bagian dada kiri


Q (Quantity) : seperti di tusuk tusuk
R(Region) : dada sebelahkiri
S (Scale) :7 (0-10)
T (Time) :Nyeri berlangsung kurang lebih 3 menit, hilang lalu mucul kembali
dan akan bertambah apabila sedang melakukan aktivitas.

*Skala nyeri yang di gunakan :Comparative Pain Scale (SkalaNyeri 0-10)

I. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


1. Kajian Persepsi Kesehatan Pemeliharaan Kesehatan

Riwayat Penyakit :
Pasien pernah mengalami penyakit influenza, batuk, tetapi belum pernah masuk rumah
sakit.

a. Keadaan Sebelum Sakit:


Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah masuk rumah sakit, dan jika sakit
hanya batuk dan flu.

b. KeadaanSetelahSakit :
Pasien mengatakan setelah sakit baru kali ini masuk rumah sakit sehingga ia merasa
sangat cemas dengan keadaannya Pasien merasa tidak nyaman karena nyeri pada
dada kirinya, dan tidak mampu melakukan aktivitas sendiri sehingga di bantu oleh
keluarga.

2. Kajian Nutrisi Metabolik


a. Keadaan Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit makan 3x sehari Nasi, ikan, sayur dan buah serta
minum air putih 8gelas/hari. (1600 cc). Tiap kali minum 1 gelas = 200 cc
b. Keadaan Setelah Sakit :
Pasien mengatakan setelah sakit makan3x sehari dengan jenis makanan nasi, ikan,
sup. Minum air putih6gelas/hari. (1200 cc).tiap kali minum 1 gelas = 200 cc

3. KajianPolaEliminasi
a. Keadaan Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit BAB 2x sehari dengan konsistensi lembek, warna
kuning kecoklatan. BAK 6x sehari
b. KeadaanSetelahSakit :
Pasien mengatakan setelah sakit BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek, warna
kuning kecoklatan. BAK 3x sehari warna sedikit kuning

4. Kajian Pola Aktivitas Dan Latihan


a. Keadaan SebelumSakit :
Pasien mengatakan dapat melakukan aktivitas sendiri.
b. Keadaan setelah sakit :
Pasien mengatakan setelah sakit sudah tidak lagi beraktifitas seperti biasanya saat ini
aktivitas pasien di bantu oleh keluarga.

5. Kajian PolaTidur Dan Istirahat


a. Keadaan Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit tidur malam8 jam dari pukul 22.00-06.00 WITA.
Pasien mengatakan tidak biasa tidur siang
b. Keadaan Setelah Sakit
Pasien mengatakan setelah sakit tidur malam 8 jam 21.00-05.00 WITA. Pasien
mengatakan kadang terbangun karena nyeri tetapi 5 menit kemudian dapat tidur
kembali. Pasien mengatakan untuk istirahat dan tidur siang kurang lebih 1-2 jam.

6. Kajian Pola Persepsi Dan Konsep Diri


a. Keadaan Sebelum Sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit sangat percaya diri dalam melakukan sesuatu.
b. Keadaan Setelah Sakit
Pasien mengatakan setelah sakit ia tetap percaya diri masih optimis meskipun pasien
di bantu oleh keluarga. Karena keluarganya selalu menemani dan selalu memberikan
dukungan kepadanya.

7. Kajian Pola Peran Dan Hubungan Dengan Sesama


a. Keadaan Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien mempunyai hubungan yang baik dengan
tetangga dan mampu bersosialisasi.
b. Keadaan Setelah Sakit :
Pasien mengatakan setelah sakit pasien memiliki hubungan baik dengan perawat,
dokter maupun pasien lain yang berada di ruangan.

8. Kajian Pola Reproduksi Dan Seksualitas


a. Keadaan Sebelum Sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit memiliki hubungan yang baik dan harmonis dengan
suami.
b. KeadaanSetelahSakit :
Pasien mengatakan meskipun berada di rumah sakit, pasien tetap mempunyai
hubungan baik dengan suaminya.

9. Kajian Pola Mekanisme Koping Dan Toleransi Terhadap Stres


a. KeadaanSebelumSakit
Pasien mengatakan sebelum sakit jika ada masalah pasien selalu mendiskusikan
dengan suaminya.Mereka bersama-sama mencari jalan keluarnya
b. KeadaanSetelahSakit
Pasien mengatakan setelah sakit merasa sangat cemas dengan keadaanya.

10. Kajian Pola Sistem Kepercayaan


a. Keadaan Sebelum Sakit
Pasien mengatakan beragama Kristen protestan dan rajin mengikuti ibadah
b. Keadaan Setelah Sakit
Pasien mengatakan setelah sakit ia hanya bisa berdoa di tempat tidur, dan percaya
bahwa Tuhan akan memberikan kesembuhan.
J. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Laboratorium : Tidak ada anjuran dari dokter untuk pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Rontgen : hasil rontgen tanggal 10 desember 2016 tidak ada fraktur.

K. TERAPI

1. IVFD dengancairanRinger Laktat 500 cc 20 gtt per menit.


2. Cefradroxil 500 mg 3x1
3. Asam Mefenamat 500 mg 3x1

INDIKASI DAN KEGUNAAN CEFADROXIL

Cefadroxil diindikasikan untuk pengobatan pasien dengan infeksi yang disebabkan oleh strain
akteri yang rentan terhadap antibiotik, seperti ada: Infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh E.
ColiP. mirabilis, dan Klebsiella spesies. Infeksi Kulit dan struktur kulit seperti impetigo yang
disebabkan oleh stafilokokus dan / atau streptokokus. Faringitis (radang tenggorokan) dan / atau
tonsilitis (radang amandel) yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes (Group A beta-hemolytic
streptococci). Untuk mengurangi berkembangnya bakteri yang resisten dan menjaga efektivitas
cefadroxil sebagai antibiotik, maka penggunaan obat ini harus digunakan sesuai dengan petunjuk
dokter. Habiskan semua dosis yang diberikan sesuai aturan pakai. Jangan sembarangan membeli obat
ini tanpa menggunakan resep dokter.

KONTRAINDIKASI

Tidak semua orang bisa menggunakan obat ini, bagi yang memiliki kondisi di bawah ini dilarang
menggunakannya : Penderita penyakit infeksi yang mempunyai riwayat alergi terhadap cefadroxil
atau komponen obatnya Penderita penyakit infeksi yang mempunyai riwayat alergi terhadap antibiotik
lain yang termasuk golongan betalaktam dan cephalosporin, seperti cefalexin, amoksisilin, penisilin,
dan sebagainya. ( ! ) Jangan gunakan cefadroxil untuk mengobati peyakit-penyakit yang disebabkan
oleh virus, seperti flu, batuk pilek, demam yang belum jelas penyebabnya, dan sebagainya.
Dosis Di apotik, obat cefadroxil tersedia dalam bentuk tablet untuk dewasa dan sirup untuk anak-
anak. Masing-masing memiliki komposisi pada obat tablet yaitu cefadroxil 500 mg dan cefadroxil 1
gram. Sementara pada sediaan sirup tersedia dalam komposisi cefadroxil 125 mg untuk setiap 5 ml.

Dosis untuk pasien :


Cefradroxil 500 mg 3x1

INDIKASI / KEGUNAAN ASAM MEFENAMAT


Indikasi Asam Mefenamat adalah untuk menghilangkan nyeri akut dan kronik, ringan sampai
sedang sehubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma,
nyeri sendi, nyeri otot, nyeri sehabis operasi, dan nyeri pada persalinan.

KONTRAINDIKASI

Pada penderita tukak lambung, radang usus, gangguan ginjal, asma dan hipersensitif terhadap
asam mefenamat.

Pemakaian secara hati-hati pada penderita penyakit ginjal atau hati dan peradangan saluran
cerna.

DOSIS DAN ATURAN PAKAI

Dewasa dan anak di atas 14 tahun : Dosis awal yang dianjurkan 500 mg kemudian
dilanjutkan 250 mg tiap 6 jam.

Dismenore : Asam Mefenamat 500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi
ataupun sakit dan dilanjutkan selama 2-3 hari.

Menoragia : Asam Mefenamat 500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi
dan dilanjutkan selama 5 hari atau sampai perdarahan berhenti.

Dosis untuk pasien :Asam mefenamat 500 mg 3x1

Anda mungkin juga menyukai