1. PENGKAJIAN
A. Identifikasi
I.Klien
Nama : Ny. A.M.
TTL : Tatelu, 07 April 1970
JenisKelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
JumlahAnak :Belum memiliki anak
Agama Suku : Protestan
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
AlamatRumah : Tatelu Jaga IIkec. Dimembe
II.PenanggungJawab
Nama : Tn. R.S.
Alamat : Tatelu Jaga II kec. Dimembe
HubungandenganPasien : Suami
B. DATA MEDIK
I.Dikirimoleh : IGD
II.DiagnosaMedik :
- Saat Masuk : Trauma thorax
- Saat Pengkajian: Trauma Thorax
C. KEADAAN UMUM
I. Keadaan Sakit : Pasien tampak lemah
Alasan :
Pasien mengalami kecelakaan, dan masuk rumah sakit dan sudah di rawat selama 3 hari di r.s.
Pasien mengalami benturan di dada kirinya. Pasien merasa nyeri dengan skala nyeri 7. Pasien
tidak dapat beraktivitas, pasien hanya terlentang di tempat tidur.
D. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran : Compos Mentis
- Skala Coma Glasgow
Respon Motorik :6
ResponBicara :5
ResponMembukaMata : 4
Jumlah : 15
Kesimpulan : Pasien sadar penuh
E. PENGUKURAN
1. L.L.A : 32 cm
3. Berat Badan : 75 kg
F. GENOGRAM
A
46
KET :
: Laki Laki : Meninggal : Tinggal Serumah
G. PEMERIKSAAN FISIK
a) Kulit
Pasien memiliki kulit berwarna kuning langsat, turgor kulit baik, tidak odema. Di
bagian kulit dada kiri terdapat memar.
b) Kepala dan Rambut
Pasien memiliki bentuk kepala mesosephal(normal) warna rambut hitam dan sedikit
beruban, penyebaran rambut merata,kulit kepala tampak tidak berketombe. Terdapat
luka hekting di bagian belakang kepala, luka terawat baik.
c) Mata
Fungsi penglihatan pasien baik. Pasien mengatakan masih mampu membaca dengan
baik. Pasien tidak memakai kaca mata. Sclera pasien tidak icterik,konjungtiva tidak
anemis,reflex pupil isokor saat menggunakan pen light, palpebra tidak odema.
d) Hidung
septum hidung di tengah tampak lurus,tidak terdapat secret, tidak ada pendarahan,
peradangan, polip, tidak ada nyeri tekan. Fungsi penciuman baik saat dilakukan tes
menggunakan minyak kayu putih
e) Telinga
Daun telinga pasien simetris tidak terdapat serumen(kotoran), membran timpani
memantulkan refleks cahaya politzer pada penyinaran lampu senter. Fungsi
pendengaraan baik Saat di lakuka tes gesekan rambut pada kedua telinga, pasien
mengatakan bisa mendengarnya dengan baik, tidak ada nyeri tekan.
f) Mulut/Gigi
Mulut pasien tidak berbau, terdapat caries gigi di rahang bagian bawah. Tidak ada
pembengkakan pada tonsil.
g) Leher/Tenggorokkan
Pasien tidak ada masalah saat menelan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dan
tidak terdapat kaku kuduk pada leher pasien.
h) Toraks/Pernafasan
Pasien memiliki bentuk dada simetris, pernapasan22x/menit. Terdapat memar pada
dada bagian kiri bawah. Iktus kordis tidak terlihat tapi teraba. Pasien mengatakan
nyeri pada dada bagian kiri bawah, dengan skala nyeri 7. Suara nafas vesikuler, tidak
sionotis, vokal fremitus sama getaran kiri dan kanan saat dilakukan tes dengan
menggunakan kedua telapak tangan di bagian dada samping kiri dan kanan.
i) Abdomen
Bentuk perut datar. Perut tidak defance(kencang) tidak ada benjolan pada abdomen,
Peristaltic usus 16x/menit, pada ginjal tidak ada nyeri ketuk. Saat dilakukan palpasi di
bagian hati tidak ada pembesaran dan tidak ada nyeri tekan.
j) Ekstremitasatas
Uji kekuatan otot tangan kiri 4 (kekuatan otot kurang dibandingkan sisi lain) tangan
kanan 5 (kekuatanutuh).
k) Ekstremitasbawah :
Uji kekuatan kedua kaki, kekuatan utuh saat dilakukan tes untuk mengangkat kaki.
Tidak di temukan atrofi otot dan tidak ada varises pada tungkai kaki.
Refleks babinski : Positif dengan tes menggunakan bolpoint pada telapak kaki
l) Genitalia dan anus
Pasien mengatakan tidak ada ambeyen dan perdarahan.
H. Pengkajian nyeri
Riwayat Penyakit :
Pasien pernah mengalami penyakit influenza, batuk, tetapi belum pernah masuk rumah
sakit.
b. KeadaanSetelahSakit :
Pasien mengatakan setelah sakit baru kali ini masuk rumah sakit sehingga ia merasa
sangat cemas dengan keadaannya Pasien merasa tidak nyaman karena nyeri pada
dada kirinya, dan tidak mampu melakukan aktivitas sendiri sehingga di bantu oleh
keluarga.
3. KajianPolaEliminasi
a. Keadaan Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit BAB 2x sehari dengan konsistensi lembek, warna
kuning kecoklatan. BAK 6x sehari
b. KeadaanSetelahSakit :
Pasien mengatakan setelah sakit BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek, warna
kuning kecoklatan. BAK 3x sehari warna sedikit kuning
Pemeriksaan Laboratorium : Tidak ada anjuran dari dokter untuk pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Rontgen : hasil rontgen tanggal 10 desember 2016 tidak ada fraktur.
K. TERAPI
Cefadroxil diindikasikan untuk pengobatan pasien dengan infeksi yang disebabkan oleh strain
akteri yang rentan terhadap antibiotik, seperti ada: Infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh E.
ColiP. mirabilis, dan Klebsiella spesies. Infeksi Kulit dan struktur kulit seperti impetigo yang
disebabkan oleh stafilokokus dan / atau streptokokus. Faringitis (radang tenggorokan) dan / atau
tonsilitis (radang amandel) yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes (Group A beta-hemolytic
streptococci). Untuk mengurangi berkembangnya bakteri yang resisten dan menjaga efektivitas
cefadroxil sebagai antibiotik, maka penggunaan obat ini harus digunakan sesuai dengan petunjuk
dokter. Habiskan semua dosis yang diberikan sesuai aturan pakai. Jangan sembarangan membeli obat
ini tanpa menggunakan resep dokter.
KONTRAINDIKASI
Tidak semua orang bisa menggunakan obat ini, bagi yang memiliki kondisi di bawah ini dilarang
menggunakannya : Penderita penyakit infeksi yang mempunyai riwayat alergi terhadap cefadroxil
atau komponen obatnya Penderita penyakit infeksi yang mempunyai riwayat alergi terhadap antibiotik
lain yang termasuk golongan betalaktam dan cephalosporin, seperti cefalexin, amoksisilin, penisilin,
dan sebagainya. ( ! ) Jangan gunakan cefadroxil untuk mengobati peyakit-penyakit yang disebabkan
oleh virus, seperti flu, batuk pilek, demam yang belum jelas penyebabnya, dan sebagainya.
Dosis Di apotik, obat cefadroxil tersedia dalam bentuk tablet untuk dewasa dan sirup untuk anak-
anak. Masing-masing memiliki komposisi pada obat tablet yaitu cefadroxil 500 mg dan cefadroxil 1
gram. Sementara pada sediaan sirup tersedia dalam komposisi cefadroxil 125 mg untuk setiap 5 ml.
KONTRAINDIKASI
Pada penderita tukak lambung, radang usus, gangguan ginjal, asma dan hipersensitif terhadap
asam mefenamat.
Pemakaian secara hati-hati pada penderita penyakit ginjal atau hati dan peradangan saluran
cerna.
Dewasa dan anak di atas 14 tahun : Dosis awal yang dianjurkan 500 mg kemudian
dilanjutkan 250 mg tiap 6 jam.
Dismenore : Asam Mefenamat 500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi
ataupun sakit dan dilanjutkan selama 2-3 hari.
Menoragia : Asam Mefenamat 500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi
dan dilanjutkan selama 5 hari atau sampai perdarahan berhenti.