Anda di halaman 1dari 10

ATRESIA TRIKUSPIDALIS

Oleh :
Fiinaa Risqillah Oktavia 19037140018
Ridwan shodiq 19037170046
BAB I
LANDASAN TEORI
 Definisi

Atresia trikuspidalis meru


pakan suatu kelainan yang
mendasari berkembangnya pe
nyakit Anomali Ebstein ya
ng biasanya sering terjad
i pada bayi.
Atresia trikuspidalis dise
babkan oleh kelainan katu
p trikuspidalis dan terben
tuknya ventrikel kanan ter
atrialisasi dan terjadi pe
mbesaran atrium kanan.
 Etiologi

Kelainan ini terut


ama disebabkan ole
h perlekatan katup
septal dan posteri
or kedinding mioka
rdium ventrikel k
anan atau septum i
ntermentrikularis
kanan kearah apeks
jantung.
Daun katup anterio
r dapat ditemukan
melebar, mengkeru
t, menebal, ataup
un atretik.
 Patofisiologi

Pada jantung normal, darah mengalir dari atrium kanan melalu


i katup trikuspid ke ventrikel kanan, dan dari sana berjalan mel
alui arteri paru-paru ke paru-paru. Pada anak dengan trikuspid
atresia, darah tidak dapat mengalir dari atrium kanan ke ventri
kel kanan. Sebaliknya, mengalir dari atrium kanan ke atrium ki
ri melalui sebuah lubang di septum atrium. Dari atrium kiri, da
rah mengalir ke ventrikel kiri, yang memompa darah ke aorta
dan baik (melalui defek septum ventrikel) ke arteri pulmonalis.
Manifestasi klinis
Menurut pandangan Dr. Wilhelm Ebste
in pada tahun 1754, Atresia trikusp
idalis memiliki gejala seperti, sia
nosi, letargi, dispnea, takikardia,
palpitasi, malar rash, flushing, da
n bising jantung patologis.
Penatalaksanaan
Saat ini tidak ada cara untuk menggan
tikan katup tricuspidalis yang rusak.
Pengobatan untuk tricuspidalis atresi
a biasanya melibatkan prosedur operas
i untuk memastikan aliran darah yang
memadai ke jantung dan paru-paru sehi
ngga tubuh bayi menerima darah yang k
aya akan oksigen dalam jumlah yang me
madai.
Pemeriksaan diagnostic
1. Pemeriksaan rontgen: dapat ditemukan gamba
ran khas akibat pembesaran atrium kanan
2. Pemeriksaan EKG: terdapat penurunan voltas
e komplek QRS, gelombang P tinggi, pemanja
ngan interval P-R, sumbu QRS deviasi ke ka
nan.
3. Pemeriksaan angiokardiografi selektif : di
dapatkan regurgitasi trikuspidalis pada pr
oyeksi antero- posterior (AP) gambaran kat
up anterior trikuspidal yang lebar.
BAB II
TEORI ASKEP
Pengkajian
Anamnesa
Menetapkan Diagnosa Keperawatan
Intervensi Asuhan Keperawatan
Masalah keperawata berdasarkan urutan prioritas

1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan ant


ara suplai oksigen dan kebutuhan tubuh
2. Ansietas berhubungan dengan stressor
3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan malforasi jantung
N DX. NOC NIC RASIONAL
O KEPERAWATAN

1 Intoleransi Setelah dilakukan 1. Kaji roleransi klien 1. Parameter menunjukkan


aktivitas bd tindakan keperawatan terhadap aktivitas respons fisiologis klien thd
ketidak selama 1x24jam dengan menggunakan parameter stress aktivitas dan indikator
seimbangan antara tujuan klien akan mampu berikut: frekuensi istirahat, derajat pengaruh kelebihan
suplay oksigen mengalami peningkatan TD, nyeri, dan kelelahan kerja jantung
dan kebutuhan aktivitas. Dengan KH: berat 2. Stabilitas fisiologis pada
tubuh klien mampu mengalami 2. Kaji kesiapan untuk istirahat penting untuk
peningkatan aktivitas meningkatkan aktivitas, memajukan tingkat aktivitas
tidak merasa lelah contoh: penurunan individual
kelemahan/kelelahan , TD
stabil/frekuensi nadi.
Peningkatan perhatian
pada aktivitas dan
perawatan diri

2 Ansietas bd Setelah dilakukan 1. Koordinasikan waktu 1. Memberikan rasa kontrol


stressor tindakan keperawatan istirahat dan aktivitas saat klien untuk menangani
selama 1x24jam dengan tepat untuk kondisi beberapa aspek pengobatan
tujuan dan KH: klien 2. Dorong ventilasi perasaan 2. Menurunkan kelemahan dan
tidak menunjukkan tanda tentang penyakit-efeknya meningkatkan energi
ansietas dan cenderung thd pola hidup dan status mekanisme adaptif perlu
tenang kesehatan akan datang untuk mengkoping dgn
penyakit katup jantung dan
scr tepat mengganggu pola
hidup seseorang.

3 Penurunan curah Setelah dilakukan 1. Kaji TTV seperti frekuensi 1. Mengetahui kondisi klien
jantung bd tindakan keperawatan nadi, TD, frekuensi saat ini
malforasi jantung selama 1x24jam dengan pernafasan. 2. Posisi fowler membuat kerja
tujuan dan KH: klien 2. Posisikan klien dengan jantung tidak berat sehingga
akan mampu bernafas posisi fowlers klien bisa bernapas lebih
dgn lancar dan mampu baik
bernafas dgn lancar

Anda mungkin juga menyukai