Anda di halaman 1dari 24

Kelpmpok vds

Luigisah augustin
Puspita lestari
Lilis sari
Hervina
Miftahul jannah
Putri ainiya
Tessya Deant Eka Putri
PENGERTIAN VSD
Ventrikel septum defek adalah kelainan jantung berupa tidak
sempurnanya penutupan dingding pemisah antara kedua ventrikel
sehingga darah dari ventrikel kiri ke kanan dan sebaliknya.
Umumnya kongenital dan merupakan kelainan jantung bawaan
yang paling umum ditemukan (junadi,1982).

Vertikel septal defek adalah kelainan jantung bawaan berupa


lubang pada septum interventrikuler, lubang tersebut hanya satu
atau lebih yang terjadi akibat kegagalan fungsi septum
interventrikuler sesama janin dalam kandungan. Sehingga darah
bisa menggalir dari ventrikel kiri ke kanan ataupun sebaliknya
(Nanda NIC-NOC, 2015).
Etiologi VSD
Sebelum bayi lahir, ventrikel kanan dan kiri belum
terpisah, seiring perkembangan fetus, sebuah
dinding/sekat pemisah antara kedua ventrikel tersebut
normalnya terbentuk.
Akan tetapi, jika sekat itu tidak terbentuk sempurna
maka timbullah suatu keadaan penyakit jantung bawaan
yang disebut defek septum ventrikel.
1. Faktor prenatal (faktor eksogen)
 Ibu menderita penyakit infeksi : Rubela
 Ibu alkoholisme
 Umur ibu lebih dari 40 tahun
 Ibu menderita penyakit DM yang memerlukan insulin
 Ibu meminum obat-obatan penenang
2. Faktor genetik (faktor endogen)
 Anak yang lahir sebelumnya menderita PJB
 Ayah/ibu menderita PJB
 Kelainan kromosom misalnya sindrom down
 Lahir dengan kelainan bawaan yang lain
 Kembar identik
Klasifikasi DSV berdasarkan ukurannya

VDS kecil
 Biasanya asimtomatik
 Defek kecil 1-5 mm
 Tidak ada gangguan tumbuh kembang
 Bunyi jantung normal,terkadang ditemukan suara bising di peristaltik yang
menjalar ke seluruh tubuh perikardium dan berakhir pada waktu distolik karna
terjadi penutupan VSD.
 Tidak diperlukan kateterisasi
 Menutup secara spontan pada umur 3 tahun.
 Anak tampak sehat, kemerahan
VDS sedang
 Sering terjadi symtom pada bayi
 Sesak nafas (pada saat minum dan menangis)
 Defek 5-10 mm BB sukar naik sehingga tumbuh kembang terganggu
 Mudah menderita infeksi
 Takipneu
 Retraksi bentuk dada normal
VDS besar
 Sering timbul pada masa neonatus
 Dipsneu meningkat setelah terjadi peningkatan pirau kiri ke kanan dalam minggu pertama
setelah lahir
 Pada minggu ke 2 dan 3 simtom mulai timbul
 Sesak nafas saat tidur, kadang tampak sianosis karena kekurangan oksigen
 Gangguan tumbuh kembang (bayi biasanya tampak sakit, kurang gizi, dan sesak napas)
 Terdengar bising sistolik keras yang disebabkan oleh peningkatan aliran darah melalui
katup pulmonal.
MANIFESTASI KLINIS VSD
- VSD kecil dengan pirau sedikit seringkali asimptomatik namun memberikan
suara murmur atau bising jantung yang keras kecuali pada neonatus .
- VSD sedang hingga besar mengakibatkan sirkulasi paru berlebih dan gagal
jantung yang memberikan gejala mudah lelah, diaforesis saat
menetek/makan dan hambatan pertumbuhan.
- Temuan fisis yang khas untuk VSD adalah murmur pansistolik, biasanya
terdengar paling keras di tepi sternum kiri bawah (sela iga 3-4 parasternal
kiri).
- Thrill atau getaran bising.
- Beban yang terlalu berat dari ventrikel kanan menyebabkan hipertropi dan
pembesaran jantung yang nyata .
PATHWAY VSD
Komplikasi VSD
Ada beberapa komplikasi bronchitis yang
dapat dijumpai pada pasien, antara lain :

a. Gagal jantung
b. Endokarditis
c. Insufisiensi aorta
d. Stenosis pulmonal
e. Hipertensi pulmonal (penyakit pembuluh darah paru yang
progresif)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG dan Rontgen Toraks
Temuan pada elektrokardiogram (EKG) dan
foto Rontgen toraks tergantung pada ukuran
VSD. VSD kecil biasanya tidak
menimbulkan kelainan. Temuan EKG
berupa pembesaran artrium kiri serta
hipertrofi venrikel kiri disebabkan VSD
besar yang menyebabkan beban volume
pada sisi jantung sebelah kiri. Foto Rontgen
toraks dapat menunjukkan gambaran
kardiomegali, pembesaran ventrikel kiri.
Hipertensi pulmonal karena peningkatan
aliran atau resistensi vaskular paru dapat
menyebabkan hipertrofi ventrikel kanan.
PENATALAKSANAAN MEDIS
Sekitar sepertiga VSD akan menutup secara
spontan. VSD kecil biasanya menutup spontan
dan, jika tidak menutup, tindakan penutupan VSD
dengan intervensi non-bedah atau secara bedah
mungkin diperlukan. Tatalaksana awal VSD sedang
hingga besar meliputi pemberian diuretik, digoksin,
dan reduksi afterload. Gangguan pertumbuhan atau
hipertensi pulmonal yang terus berlanjut meskipun
terapi medikamentosa telah diberikan merupakan
indikasi penutupan defek. Sebagian besar VSD
ditutup dengan tindakan operasi, namun beberapa
tipe, terutama defek muskular dan tipe perimembran
yang rim subaortiknya lebih dari 2mm dapat ditutup
dengan alat (device) yang dipasang dengan
kateterisasi jantung.
Pembedahan
1. Penutupan Ventricular Septal Defect (VSD)
 Prosedur dilakukan melewati pembuluh darah dengan menggunakan alat yang
disebut occluder yang berfungsi untuk menutup lubang tesebut, sehingga tidak
dibutuhkan bedah terbuka.
2. Menutup defek dengan dijahit melalui cardio pulmonary bypass
 Pada pembedahan langsung, dinding dada akan dibuka, kemudian jantung dibuka,
lalu defek tersebut akan dijahit.
3. Pembedahan pulmonal arteri nunding (pad) atau penutupan defek untuk
mengurangi aliran ke paru.
Asuhan keperawatan
Diagnose Tujuan dan kriteria hasil Intervensi keperawatan
keperawatan
Penurunan Dengan dilakukan asuhan keperawatan selama 1. Monitor toleransi pasien
curah jantung 2X24 jam diagnose keperawatan penurunan curah terhadap aktivitas
jantung dapat teratasi dengan kriteria hasil : 2. Pertahankan jadwal ambulasi,
1. Tekanan darah sistol deviasi ringan dari sesuai toleransi pasien ‘
kisaran normal 3. Berikan dukungan harapan
2. Tekanan darah diastole deviasi ringan dari yang realistis pada pasien dan
kisaran normal keluarga
3. Denyut jantung apical tidak ada deviasi dari 4. Instruksikan pasien dan
kisaran normal keluarga mengenal resep yang
4. Indeks jantung deviasi ringan dari kisaran tepat dan pengobatan di luar
normal tempat pasien dirawat
Ketidak Dengan dilakukan asuhan keperawatan 1. Buka jalan nafas dengan Teknik
chin lift atau law thrust,
efektifan pola selama 2X24 jam masalah keperawatan
sebagaimana mestinya.
nafas ketidak efektifan pola nafas dapat teratasi 2. Posisikan pasien untuk
dengan kriteria hasil : memaksimalkan ventilasi

1. Frekuensi pernafasan 0-1 tahun : 30-60 x 3. Identifikasi kebutuhan


actual/potensial pasien untuk
per menit
memasukan alat membuka jalan
1-3 tahun : 24-40 x per menit nafas
3-6 tahun : 12-34 x per menit 4. Masukan alat nasopharyngeal

6-12 tahun : 18-30 x per menit airway (NPA) atau oropharyngeal


airway (OPA), sebagaimana
12-18 tahun : 12-16 x per menit
mestinya.
2. Irama pernafasan dalam Batasan normal 5. Motivasi pasien untuk bernafas
pelan, dalam, berputar dan batuk.
1. Evaluasi nyeri dada
Kekurangan Dengan dilakukan asuhan
(intensitas,lokasi,radiasi,durasi, factor
volume keperawatan selama 1X24 jam
pemicu,dan yang menguranginya)
masalah keperawatan kekurangan 2. Instruksikan pasien akan pentingnya
cairan
volume cairan dapat teratasi melaporkan segera jika merasakan
ketidaknyamanan dibagian dada
dengan kriteria hasil :
3. Sediakan alat yang segera dan secara kontinu
1. Tekanan darah tidak terganggu dapat memanggil perawat dan bisa
2. Denyut nadi radial tidak memberitahu pasien dan keluarga bahwa

terganggu panggilan aka dijawab dengan segera.


4. Monitor EKG sebagaimana mestinya, apakah
3. Tekanan arteri rata-rata tidak
terdapat perubahan segmen ST.
terganggu 5. Lakukan penilaian secara komprehensif
4. Tekanan vena sentral tidak terhadap status jantug termasuk didalamnya
dan sirkulasi perifer.
terganggu
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai