KEPERAWATAN ANAK
_________________________________________________
________________________VSD_________________________
Disusun Oleh :
NIM : P17210182036
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN
I. DEFINISI
Ventricular Septal Defect (VSD) atau defek septum ventrikel adalah defek yang terjadi pada
septum ventricularis, dinding yang memisahkan ventriculus dextra dengan sinistra. Defek ini muncul
secara kongenital akibat septum interventriculare tidak menutup dengan sempurna selama
perkembangan embrio. Defek ini menyebabkan aliran darah dari ventriculus sinistra akan masuk ke
dalam ventriculus dextra. Darah yang kaya akan oksigen akan dipompa ke paruparu yang
menyebabkan jantung bekerja lebih berat (Sadler, 2012).
Ventrikular septal defect menggambarkan suatu lubang pada sekat ventrikel. Defect tesebut dapat
terletak di manapun pada sekat ventrikel, dapat tunggal atau banyak, dan ukuran serta bentuknya
dapat bervariasi (fyler, 1996).
Besarnya defek bervariasi mulai dari ukuran millimeter (mm) sampai dengan centimeter (cm):
1) VSD kecil : diameter sekitar 1-5 mm, pertumbuhan anak dengan keadaan ini masih normal
walaupun ada kecenderungan terjadi infeksi saluran pernafasan.
2) VSD sedang-sangat besar : diameter lebih dari setengah ostium aorta, tekanan ventrikel
kanan biasanya meninggi.
II. PATOFISIOLOGI
Perubahan fisiologis yang terjadi akibat adanya defek di septum ventriculare adalah tergantung
ukuran defek dan tahanan vaskular paru. Aliran darah ke paru-paru akan meningkat setelah kelahiran
sebagai respon menurunnya tahanan vskular paru akibat mengembangnya paru-paru dan terpaparnya
alveoli oleh oksigen. (Minetteand Shan, 2006)
Pathway
Etiologi
Sebelum bayi lahir, ventrikel kanan dan kiri belum terpisah, seiring perkembangan
fetus, sebuah dinding/sekat pemisah antara kedua ventrikel tersebut normalnya terbentuk.
Akan tetapi, jika sekat itu tidak terbentuk sempurna maka timbullah suatu keadaan penyakit
jantung bawaan yang disebut defek septum ventrikel. Penyebab terjadinya penyakit jantung
bawaan belum dapat diketahui secara pasti (idopatik), tetapi ada beberapa faktor yang
diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian penyakit jantung bawaan
(PJB). Dinding pemisah antara kedua ventrikel tidak tertutup sempurna. Kelainan ini
umumnya congenital, tetapi dapat pula terjadi karena trauma. Kelainan VSD ini sering
bersama-sama dengan kelainan lain misalnya trunkus arteriosus, Tetralogi Fallot. Kelainan
ini lebih banyak dijumpai pada usia anak-anak, namun pada orang dewasa yang jarang
terjadi merupakan komplikasi serius dari berbagai serangan jantung (Prema R, 2013; AHA,
2014).
Gejala/ tanda
1.Mudah lelah ketika sedang melakukan aktivitas sehari hari dan bermain.
2. Gelisah, rewel
3. Banyak mengeluarkan keringat, terutama ketika makan.
4. Tidak nafsu makan.
5. Berat badan sulit naik.
6. Napas cepat dan terdengat berat.
7. Kulit terlihat pucat.
1. Non Farmakologis
a. Pembedahan :
1) Menutup defek dengan dijahit melalui cardio pulmonary bypass
2) Pembedahan pulmonal arteri nunding (pad) atau penutupan defek untuk mengurangi aliran ke
paru.
b. Non pembedahan : menutup defek dengan alat melalui kateterisasi jantung
2. Farmakologi
Pemberian vasopresor atau vasodilator :
a. Dopamin (intropin)
Memiliki efek inotropik positi pada miocard, menyebabkan peningkatan curah jantung dan
peningkatan tekanan sistolik serta tekanan nadi, sedikit sekali atau tidak ada efeknya pada tekanan
distolik, digunakan untuk gangguan hemodinamika yang disebabkan bedah jantung terbuka (dosis
diatur untuk mempertahankan tekanan darah dan perfusi ginjal)
b. Isopreterenol (isuprel)
Memiliki efek inotropik positif pada miocard, meyebabkan peningkatan curah jantung : menurunan
tekanan distolik dan tekanan rata – rata sambil meningkatkan tekanan sistolik.
V. ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian Fokus (sesuai kasus)
(Lanzkowsky, 2011).
1). Pengkajian Umum
a. Keluhan Utama
Keluhan orang tua pada waktu membawa bayinya ke dokter tergantung dari jenis defek yang terjadi
baik pada ventrikel maupun atrium, tapi biasanya terjadi sesak, pembengkakan pada tungkai dan
berkeringat banyak.
b. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Bayi mengalami sesak nafas berkeringat banyak dan pembengkakan pada tungkai tapi biasanya
tergantung pada derajat dari defek yang terjadi.
2. Riwayat kesehatan lalu
a. Prenatal History
Diperkirakan adanya keabnormalan pada kehamilan ibu (infeksi virus Rubella), mungkin ada riwayat
pengguanaan alkohol dan obat-obatan serta penyakit DM pada ibu.
b. Intra natal
Riwayat kehamilan biasanya normal dan diinduksi.
c. Riwayat Neonatus
§ Gangguan respirasi biasanya sesak, takipnea
§ Bayi rewel dan kesakitan
§ Tumbuh kembang anak terhambat
§ Terdapat edema pada tungkai dan hepatomegali
§ Sosial ekonomi keluarga yang rendah.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Adanya keluarga apakah itu satu atau dua orang yang mengalami kelainan defek jantung
b. Penyakit keturunan atau diwariskan
c. Penyakit congenital atau bawaan
Pola nafas tidk Ventilasi spontan (0004) Manajement Jalan nafas (01011)
efektif (0005)
Tujuan : setelah dilakukan tindakan O : - Monitor pola nafas (frekuensi,
kedalaman, usaha nafas)
keperawatan 3x24 jam, diharapkan
respirasi px kembali normal pasien - Monitor bunyi nafas tambahan (mis.
Gurgling, weezing, romkhi kering)
kembali bernafas secara adekurat.
T : - Posisikan semi fowler/fowler
Kriteria Hasil :
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
-RR normal antara 18x/mnt –
E : Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari
24x/mnt
-Px tidak gelisah - Ajarkan tekniik batuk efektif
Gangguan pola Kesiapan meningkatkan tidur (0058) Manajemen Kenyamanan Lingkungan (08237)
tidur (0055)
Tujuan : setelah dilakukan tindakan O: - Identifikasi sumber ketidaknyamanan
keperawatan selama 1x24 jam, pasien T: - Berikan dukungan penerimaan pada
lingkungan yang baru
dapat mempertahankan istirahat
- Sediakan ruangan yang tenang Dn
adekurat dan dapat meningkatkannya.
mendukung
Kriteria Hasil : - Fasilitasi kenyamanan lingkungan (mis.
Atur suhu, selimut kebersihan)
- Jumlah tidur sesuai dengan - Atur posisi yang nyaman (mis. Topang
dengan bantal, jaga pergerakan kanan
pertumbuhan dan perkembangan kiri)
- Menerapkan rutinitas tidur yang E: - Jelaskan tujuan manajement lingkungan
meningkatkan rutinitas tidur - Ajarkan cara menejement sakit dan
- PX tidak cemas, gelisah dan rewel cedera jika perlu
d.Implementasi Keperawatan
dilakukan sesuai intervensi
e.Evaluasi Keperawatan
-Curah jantung teratasi dengan menormalkan TTV px
-Px mampu mempertahankan aktifitas rutin, tidak lesu dan merasa lelah kembali
-Pola nafas efektif, px kembali bernafas secara adekurat
-Pola tidur dan kualitas tidur terpenuhi dengan baik
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Akhyar H. 2008. Anestesi pada Ventrikel Septal Defek. Majalah Kedokteran Nusantara
Volume 41 No. 2 Juni 2008
Sudoyo, Aru W, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1 edisi IV . Jakarta: Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI