Anda di halaman 1dari 8

Jokowi: Pilpres sebagai kegembiraan politik, bukan ketakutan

Selasa, 3 Juni 2014 21:59


Reporter : Fikri Faqih
https://www.merdeka.com/politik/jokowi-pilpres-sebagai-kegembiraan-politik-bukan-
ketakutan.html

Jokowi silaturahmi dengan TNI dan Polri. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Calon Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menyampaikan kata sambutan usai
menandatangani prasasti Deklarasi Pilpres Berintegritas dan Damai. Dalam sambutannya,
Jokowi mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama menghadirkan pilpres yang
bermartabat.

"Kita ingin Pilpres 9 Juli mendatang diiringi sebuah pemilihan yang bermartabat, sebuah
pemilihan yang berintegritas, tanpa adanya kecurangan, tanpa adanya kampanye hitam, tanpa
adanya kekerasan, tanpa adanya intimidasi," kata Jokowi didampingi pasangannya, Jusuf Kalla
( JK ) di atas podium di Bidakara, Jakarta, Selasa (3/6).

Menurut Jokowi , rakyat Indonesia harus menunjukkan pilpres sebagai kegembiraan politik,
bukan sebuah ketakutan. "Ada dua hal, dua tahapan yang akan kita lalui, yaitu tanggal 4 Juni-5
Juli, yaitu proses kampanye. Kita berharap agar dalam kampanye ini semuanya gembira,
karena demokrasi kita demokrasi yang menyejahterakan, bukan demokrasi yang
mencelakakan," kata Jokowi yang memakai kemeja kotak-kotak.

Jokowi juga mengatakan pada hari pencoblosan 9 Juli mendatang, pihaknya menyerahkan
semua keputusan kepada rakyat. Semuanya kita serahkan pada rakyat, karena yang berdaulat
rakyat. Kami menghargai semua yang dikehendaki oleh rakyat," ujar Jokowi[ren]
Rawat NKRI Dengan Proses
Pilpres Bermartabat
http://sorotindonesia.com/rawat-nkri-dengan-proses-pilpres-bermartabat/

Agustus 30, 2018olehSorot Indonesia

SOROTINDONESIA.COM || Semarang, – Merawat keutuhan Negara Kesatuan


Republik Indonesia dapat dilakukan dengan cara perbaikan dengan pendidikan
politik dalam berdemokrasi. Hal ini diungkapkan oleh Dr Drs Budiyanto, SH,
M.Hum, seusai menjadi salasatu narasumber di sebuah stasiun televisi lokal
Semarang yang membincangkn Pilpres bermartabat, semalam (29/08/2018).

“Meningkatkan kualitas diri dan demokrasi merupakan bagian dari merawat


NKRI,” kata Ketua FKPT Jateng ini saat dimintai keterangan pers-nya, “jadi
Pilpres yang bermartabat juga sebuah bukti cara bangsa ini dalam merawat
NKRI,” tegasnya, “Pilpres bermartabat tentunya menjunjung tinggi nilai-nilai dan
prinsip kebangsaan, bebas dari money politic’s, black campaign, dan intimidasi
menjadi beberapa indikator penting yang selama ini masih belum atau kurang
maksimal pencapaiannya,” ucapnya menerangkan..

Menurutnya, pendidikan politik semestinya dilakukan oleh semua pihak agar


kualitas demokrasi di tanah air ini terus meningkat. Pasangan Capres-Cawapres,
Juru Kampanye, Tim Sukses, maupun para relawan politik yang mendukung
kegiatan kampanye dengan program-program, kreatifitas yang mendukung.
Utamanya, tentang tataran upaya untuk merealisasikan program tersebut. Dia
berharap adanya adu kreatifitas, adu program berlangsung dengan sportif seperti
para Jawara Asian Games.

Dikatakan bahwa perubahan pemilihan dari keterwakilan anggota dewan menjadi


langsung oleh rakyat semestinya didukung dengan pendidikan politik yang baik.
Masyarakat harus tercerdaskan oleh para mereka yang akan maju dalam
Pemilu. Sebab, perubahan teknis pemilhan langsung oleh rakyat dimaksudkan
untuk menempatkan sebagai penguasa. Di sinilah pentingnya kita berbicara di
mana kekuasaan sebagai puncak dari tujuan politik.

“Apakah untuk semena-mena atau untuk kesejahteraan rakyat?,” kata pria yang
saat ini menjabat ketua DPP Ika Unnes ini, “berkuasa dalam hal menentukan
pilihan itu bukanlah suatu hal yang sederhana, tapi menyangkut nasib maju atau
mundurnya bangsa dan keutuhan Negara ini,” tegasnya.

Selain itu, Pemerintah yang dalam hal ini KPU dan Bawaslu juga harus tegas
memberikan pencerahan tentang demokrasi bukanlah sekedar bermain, “Ini
menyangkut nasib bangsa,” ulangnya menegaskan, “KPU dan Bawaslu harus
profesional,” sambungnya, “Mereka harus menegaskan diri sebagai satu-satunya
acuan yang valid dalam penyelenggaraan Pemilu,” jawabnya saat dimintai
pendapat tentang lembaga survey.

Menurutnya, lembaga survey sering kali memunculkan selisih dari hitung


manual. Hal ini perlu ditegaskan oleh semua pihak tentang kejelasan bahwa
lembaga survey menggunakan teknik sampling random (pemilihan contoh secara
acak), bukan menyeluruh sedangkan penghitungan hasil manual KPU adalah
hasil keseluruhan. Hal ini penting ditekankan agar tidak menjadi opini liar di
masyarakat. (arh)
KPU Gelar Deklarasi Pilpres 2014 Berintegritas dan Damai
Penyelenggara dan peserta Pemilu berkomitmen gelar Pilpres berintegritas dan damai.
ADY
https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt538ea0da18d3d/kpu-gelar-deklarasi-pilpres-2014-
berintegritas-dan-damai
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar deklarasi Pilpres yang berintegritas dan damai.
Menurut ketua KPU, Husni Kamil Manik, masyarakat punya segudang harapan terhadap kedua
pasang Calon Presiden dan Wakil Presiden (capres-cawapres) yang maju dalam Pilpres 2014.
Karena itu, penting bagi seluruh pemangku kepentingan berkomitmen menjaga pelaksanaan
Pilpres 2014 agar berintegritas dan berlangsung dengan damai.

Husni mengatakan masyarakat Indonesia menginginkan kompetisi yang ada dalam Pilpres
dapat diikuti secara nyaman. Selain itu kedua pasang capres-cawapres dituntut menawarkan
ide dan gagasan yang lebih brilian, dan mampu menghadirkan program kerja sesuai harapan
masyarakat.

Adu ide lebih bermakna jika pelaksanaan Pilpres 2014 menghasilkan proses Pemilu yang
substantif. Untuk mewujudkan penyelenggaraan Pilpres yang berintegritas dan damai, kata dia,
diperlukan dukungan yang ditunjukan dari tindakan yang dilakukan capres-cawapres, seperti
mengucapkan tutur bahasa yang sejuk dan menggugah masyarakat.

“Mari kita hindari berbicara hal-hal yang sebenarnya tidak diinginkan masyarakat seperti hoax,
sampah atau lebih parah lagi fitnah,” kata Husni dalam acara Deklarasi Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden 2014 yang Berintegritas dan Damai di Jakarta, Selasa (03/6).
Sebagai penyelenggara Pemilu, Husni menyebut KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)
sejak awal berkomitmen menjunjung tinggi integritas. Sehingga independensi penyelenggara
Pemilu terjaga. Tapi, jika ada jajaran penyelenggara Pemilu yang menyalahgunakan
wewenangnya atau berpihak pada salah satu peserta Pemilu, Husni berjanji akan mengambil
tindakan tegas.
Namun Husni mengatakan komitmen dari penyelenggara Pemilu saja tidak cukup untuk
mendorong terwujudnya Pemilu yang berintegritas. Oleh karena itu dibutuhkan komitmen dan
peran aktif berbagai pihak terutama peserta Pemilu.
Selaras hal tersebut Husni mengingatkan masa kampanye resmi akan berlangsung mulai 4 Juni
sampai 5 Juli 2014. Jadwal itu telah diatur sebagaimana amanat UU No. 42 Tahun 2008
tentang Pilpres.
Pada kesempatan yang sama Ketua Bawaslu, Muhammad, mengatakan kesuksesan Pemilu
tanggung jawab semua elemen bangsa. Bukan hanya KPU dan Bawaslu sebagai
penyelenggara Pemilu. Untuk mewujudkan kesuksesan itu ia mengimbau kepada kedua
pasangan capres-cawapres agar jangan saling mencari-cari kesalahan. Kemudian ngotot
melaporkannya ke Bawaslu. Menurutnya, kedua kandidat itu harus saling membenahi dan
melengkapi sehingga mendapat sambutan hangat dari seluruh masyarakat.
Dalam melakukan tugasnya mengawasi pelaksanaan Pemilu 2014, Muhammad menjelaskan
Bawaslu menekankan pada pencegahan atas terjadinya pelanggaran Pemilu. Bawaslu tidak
akan mencari kesalahan yang dilakukan peserta Pemilu. Baginya suksesnya Pemilu dapat
dilihat dari upaya pencegahan yang berjalan efektif. Tapi jika ada yang melanggar aturan, ia
berjanji Bawaslu akan bertindak tegas. “Kami tegas terhadap setiap pelanggaran tapi santun
menjalankan aturan,” ujarnya.
Pasangan capres-cawapres nomor urut satu, Prabowo Subianto (Prabowo)-Hatta Rajasa
(Hatta), berjanji mewujudkan Pemilu yang berintegritas dan damai. Menurut Prabowo hal itulah
yang diinginkan masyarakat Indonesia dalam penyelenggaraan Pemilu. “Kami pasangan
Prabowo-Hatta dan seluruh koalisi menyatakan ikut serta dalam kampanye Pilpres yang bersih,
sejuk dan tidak melakukan hal negatif,” ucap Prabowo.
Pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK),
menginginkan Pilpres yang bermartabat, berintegritas dan tanpa kecurangan, dan tidak ada
kampanye hitam, kekerasan atau intimidasi. “Pilpres harus kita tunjukan sebagai kegembiraan
politik bukan ketakutan,” urainya.
Jokowi berharap dalam masa kampanye Pilpres semua pihak merasa gembira. Sebab
demokrasi yang dibangun adalah menyejahterakan, bukan mencelakakan. Mengingat dalam
Pilpres 2014 hanya ada dua pasang kandidat ia mengimbau semua pihak untuk
menyerahkannya kepada rakyat. Sehingga siapapun yang terpilih nanti, itulah yang dikehendaki
rakyat. “Menghargai apa yang dikehendaki rakyat,” pungkasnya.
Soal Situs Skandal, Ini Tanggapan Sandiaga
Uno

PEMILU

 http://www.galamedianews.com/pemilu/200952/soal-situs-skandal-ini-tanggapan-
sandiaga-uno.html
Selasa, 25 September 2018 | 20:45 WIB

Wartawan: H. Dicky Aditya


BERTEBARAN informasi hoax jelang Pilpres 2018 turut menambah panasnya
situasi Pemilu 2019. Tak terkecuali isu yang menimpa Sandiaga Uno yang kini
adalah Cawapres mendampingi Prabowo Subianto.

Situs yang beralamat skandalsandiaga.com ditanggapi serius oleh Sandiaga


Uno. Pasalnya dalam situs tersebut Sandiaga dikabarkan menjalin hubungan
dengan beberapa wanita.

Sandiaga mengatakan akan menyerahkan informasi hoax yang tersebar di


dunia maya tersebut ke pihak berwajib.

“Kami akan serahkan ke pihak berwajib, karena berita tersebut merupakan


berita hoax,” tegasnya, Selasa (25/9/2018) di Kota Pekalongan.

Pihaknya menambahkan, pasangan Prabowo-Sandi berkomitmen untuk


menolak berita hoax, isu SARA ataupun kampanye hitam.

“Kami dari Koalisi Indonesia Adil Makmur berkomitmen menolak adanya berita
hoax, SARA, kampanye hitam, dan politik uang, karena kami ingin memastikan
Pemilu atau Pilpres mendatang adalah Pilpres yang bermartabat, bersih, jujur
dan transparan,” katanya.
Sandiaga yang ditemani Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, usai mendatangi
pertemuan di gedung serbaguna komplek Dupan Kota Pekalongan menuturkan
bahwa banyak diberitakan secara tidak benar atau berita hoax akan
mengurangi dosa.

“Kalau kami diberitakan dengan berita hoax, tentunya akan mengurangi dosa
kami, justru menambah dosa dari pembuat informasi tersebut,” timpalnya.

Editor: H. Dicky Aditya

Anda mungkin juga menyukai