KEPERAWATAN MATERNITAS
_________________________________________________
Disusun Oleh :
NIM : P17210182036
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN
I. DEFINISI
Masa nifas ( puerperium ) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
sampai alat
– alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6 – 8 minggu.
(Rustam Mochtar,1998 ) Masa nifas adalah periode sekitar 6 minggu sesudah melahirkan
anak, ketika alat
– alat reproduksi tengah kembali kepada kondisi normal. ( Barbara F. weller 2005 )Post
partum adalah proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat – alat
serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.
(AbdulBari Saifuddin,2002 )Masa post partum terbagi 3 tahap, yaitu :
1. Immediet post partum periode ( 24 jam pertama setelah melahirkan )
2. Early post partum periode ( hari kedua sampai ketujuh setelah melahirkan )
3. Late post partum ( minggu kedua/ketiga sampai keenam setelah melahirkan )
II. PATOFISIOLOGI
Etiologi
Gejala/ tanda
Masalah Keperawatan
ETIOLOGI
Dalam masa nifas, alat genetalia maupun eksterna akan
berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Perubahan- perubahan alat genital ini dalam keseluruhannya disebut involusi
(winknjosastro,2006:237). Setelah bayi lahir, uterus yang selama persalinan
mengalami kontraksi danretraksi akan menjadi keras, sehingga dapat menutup
pembuluh darah besar yang bermuara pada bekas implantasi plasenta. Otot
rahim terdiri dari tigalapis otot membentuk anyaman sehingga pembuluh
darah dapat
tertutups e m p u r n a , d e n g a n d e m i k i a n t e r h i n d a r i d a r i p e r d a r a h a
n p o s t p a r t u m (Manuaba, 1998 : 190).
Pathway
Gejala dan Tanda
Tanda tanda vital suhu pada hari pertama ( 24 jam pertama ) setelah melahirkan meningkat menjadi
380C sebagai akibat pemakaian tenaga saat melahirkan dehidrasi maupun karena
terjadinya perubahan hormonal, bila diatas 380C dan selama dua hari dalam sepuluh dari pertama p
ost partum perlu dipikirkan adanya infeksi saluran kemih, endometriosis dan sebagainya.
Pembengkakan buah dada pada hari ke 2 atau 3 setelah melahirkan dapatmenyebabkan kenaikan
suhu atau tidak.
System kardiovaskuler Tekanan darahTekanan darah sedikit berubah atau tetap. Hipotensi
ortostatik, yang diindikasikanoleh rasa pusing dan seakan ingin pingsan segera berdiri, dapat timbul
dalam 48 jam pertama. b. Denyut nadi Nadi umumnya 60-80 denyut permenit dan segera setelah
partus dapat terjaditakikardi. Bila terdapat takikardi dan badan tidak panas mungkin ada
perdarahan berlebihan atau ada penyakit jantung. Pada masa nifas umumnya denyut nadi lebihlabil
dibanding suhu. Pada minggu ke 8 sampai ke 10 setelah melahirkan, denyut nadikembali ke
frekuensi sebelum hamil.
System endokrin
Pengeluaran plasenta menyebabkan penurunan signifikan hormone hormone yangdiproduksi oleh
organ tersebut. Kadar estrogen dan progesterone menurun secaramencolok setelah plasenta keluar,
kadar terendahnya tercapai kira kira satu
minggu pascapartum. Pada wanita yang tidak menyusui kadar estrogen mulai meningkat padamingg
u kedua setelah melahirkan dan lebih tinggi dari pada wanita yang menyusui pada pascapartum hari
ke 17 ( bowes ,1991 )Kadar prolaktin meningkat secara progresif sepanjang masa hamil. Pada
wanitamenyusui, kadar prolaktin tetap meningkat sampai minggu keenam setelah melahirkan
(Bowes, 1991 ). Kadar prolaktin serum dipengaruhi oleh kekerapan menyusui, lama setiapkali
menyusui, dan banyak makanan tambahan yang diberikan.
System perkemihan
Perubahan hormonal pada masa hamil ( kadar steroid yang tinggi ) turut menyebabkan peningkatan
fungsi ginjal, sedangkan penurunan kadar steroid setelah wanita melahirkansebagian menjelaskan
sebab penurunan fungsi ginjal selama masa pascapartum. Fungsiginjal kembali normal dalam waktu
satu bulan setelah wanita melahirkan. Diperlukankira kira 2 sampai 8 minggu supaya hipotonia pada
kehamilan dan dilatasi ureter ( Cunningham, dkk; 1993 ) pada sebagian kecil wanita, dilatasi traktus
urinarius bisa menetap selama tiga bulan.
System gastrointestinal
Ibu biasanya lapar setelah melahirkan, sehingga ia boleh mengkonsumsi makan makanan ringan.
penurunan tonus dan mortilitas otot traktus cerna menetap selama waktuyang singkat setelah bayi
lahir.
Masalah Keperawatan
IV. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanan Medis
1. Tes diagnostic
a. umlah darah lengkap, hemoglobin/hematokrit ( Hb/Ht )
b. Urinalisis; kadar urin, darah.
2. Therapy
a. Memberikan tablet zat besi untuk mengatasi anemia
b. Memberikan antibiotik bila ada indikasi
V. ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian Fokus (sesuai kasus)
Pengkajian
a. Aktivitas/istirahat
Insomnia mungkin teramati.
b. Sirkulasi
Episode diaforetik lebih sering terjadi pada malam hari.
c. Integritas ego
Peka rangsang, takut/menangis ( “postpartum blues” sering terlihat kira-kira 3 hari
setelah melahirkan.
d. Eliminasi
Diuresis diantara hari kedua dan kelima
e. Makanan/cairan
kehilangan nafsu makan mungkin dikeluhkan kira-kira hari ketiga
f. Nyeri/ketidaknyamanan
nyeri tekan payudara/pembesaran dapat terjadi diantara hari 3 sampai ke-5
pascapartum.
g. Seksualitas
Uterus 1 cm diatas umbilicus pada 12 jam setelah kelahiran menurun kira-kira 1 lebar
jari setiap harinya. Lokhea rubra berlanjut sampai hari ke2 – 3 , berlanjut menjadi
lokhea serosa dengan aliran tergantung pada posisi (mis, rekumben versus ambulasi
berdiri) dan aktivitas ( mis, menyusui ). Payudara : produksi kolostrum 48 jam
pertama, berlanjut pada susu matur, biasanya pada hari ke 3; mungkin lebih didini,
tergantung kapan menyusui dimulai.
c. Rencana Keperawatan
Intervensi :
Mandiri :
1) Tentukan adanya lokasi, dan sifat ketidaknyamanan. Tinjau ulang persalinan dan
catatan kelahiran.
2) Inspeksi perbaikan perineum dan episiotomy. Perhatikan edema, ekimosis, nyeri
tekan local, eksudat purulen, atau kehilangan perlekatan jaringan.
3) Berikan kompres es pada perineum, khusus nya selama 24 jam pertama setelah
kelahiran.
4) Berikan kompres panas lembab ( misal rendam duduk/bak mandi ) diantara 100o
dan 105o F ( 38o sampai 43,2o C ) selam 20 menit, 3-4 kali sehari, setelah 24 jam
1.
5) Anjurkan duduk dengan otot gluteal terkontraksi diatas perbaikan episiotomy.
6) Infeksi hemoroid pada perineum. Anjurkan penggunaan kompres es selama 20
menit setiap 4 jam, penggunaan kompres witch hazel, dan menaikan pelvis pada
bantal
7) Kaji nyeri tekan uterus; tentukan adanya dan frekuensi/intensitas afterpain.
8) Anjurkan klien berbaring tengkurap dengan bantal dibawah abdomen, dan
melakukan tehnik visualisasi atau aktivitas pengalihan.
9) Inspeksi payudara dan jaringan putting; jika adanya pembesaran dan/atau pitung
pecah – pecah.
10) Ajurkan untuk mengunakan bra penyokong
11) Berikan informasi mengenai peningkatan frekuensi temuan, memberikan kompres
panas sebelum member makan, mengubah posisi bayi dengan tepat, dan
mengeluarkan susu secara berurutan , bila hanya satu putting yang sakit atau luka.
12) Berikan kompres es pada area aksila payudara bila klien tidak merencanakan
menyusui.
13) Kaji klien terhadap kepenuhan kandung kemih.
14) Evaluasi terhadap sakit kepala, khususnya setelah anesthesia subaraknoid. Hindari
member obat klien sebelum sifat dan penyebab dari sakit kepala ditentukan.
Kolaborasi :
15) Berikan bromokriptin mesilat ( parlodel ) dua kali sehari dengan makan selama 2
– 3 minggu. Kaji hipotensi pada klien; tetap dengan klien selama ambulasi
pertama
16) Berikan analgesic 30 – 60 menit sebelum menyusui. Untuk klien yang tidak
menyusui, berikan analgesic setiap 3 – 4 jam selama pembesaran payudara dan
afterpain.
17) Berikan sprei anestetik, salep topical, dan kompres witc hazel untuk perineum bila
dibutuhkan.
18) Bantu sesuai dengan injeksi salin atau pemberian “ blood patch “ pada sisi pungsi
dural. Pertahankan klien pada posisi horizontal setelah prosedur.
Kolaborasi :
9) Rujuk klien pada kelompok pendukung; misal posyandu
10) Identifikasi sumber – sumber yang tersedia dimasyarakat sesuai indikasi
c. Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan biokimia, fungsi regulator ( misal
hipotensi ortostatik, terjadinya HKK atau eklamsia ); efek anestesia;
tromboembolisme; profil darah abnormal ( anemia, sensivitas rubella, inkompabilitas
Rh ).
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan resiko cidera
teratasi.
Kriteria hasil : mendemonstrasikan perilaku untuk menurunkan factor – factor
risiko/melindungi diri dan bebas dari komplikasi.
Rencana tindakan :
Mandiri :
1) Tinjau ulang kadar hemoglobin ( Hb ) darah dan kehilangan darah pada waktu
melahirkan. Catat tanda – tanda anemia.
2) Anjurkan ambulasi dan latihan dini kecuali pada klien yang mendapatkan
anesthesia subaraknoid, yang mungkin yetap berbaring selama 6 – 8 jam, tanpa
penggunaan bantal atau meninggikan kepala. Bantu klien dengan ambulasi awal.
Berikan supervise yang adekuat pada mandi shower atau rendam duduk. Berikan
bel pemanggil dalam jangkauan klien.
3) Berikan klien terhadap hiperrefleksia, nyeri kuadran kanan atas ( KKaA ), sakit
kepala, atau gangguan penglihatan.
4) Catat efek – efek magnesium sulfat ( MgSO4 ), bila diberikan, kaji respon patella
dan pantau status pernapasan.
5) Inspeksi ekstremitas bawah terhadap tanda – tanda tromboflebitis, perhatikan ada
atau tidaknya tanda human.
6) Berikan kompres panas local; tingkatkan tirah baring dengan meninggikan
tungkai yang sakit.
7) Evaluasi status rubella pada grafik prenatal, kaji klien tehadap alergi pada telur
atau bulu.
Kolaborasi :
8) Berikan MgSO4 melalui pompa infuse, sesuai indikasi.
9) Berikan kaus kaki penyokong atau balutan elastic untuk kaki bila risiko – risiko
atau gejala – gejala flebitis terjadi.
10) Berikan antikoagulasi; evaluasi factor – factor koagulasi, dan perhatikan tanda –
tanda kegagalan pembekuan.
11) Berikan Rh0 ( D ) imun globulin ( RhlgG ) LM.dalam 72 jam pascapartum, sesuai
indikasi.
Rencana tindakan :
Mandiri :
1) Kaji catatan prenatal dan intrapartal, perhatikan frekuensi pemeriksaan vagina
dan komplikasi seperti ketuban pecah dini (KPD), persalinan lama, laserasi,
hemoragi, dan tertahannya plasenta.
2) Pantau suhu dan nadi dengan rutin dan sesuai indikasi ; catat tanda-tanda
menggigil, anoreksia atau malaise.
3) Kaji lokasi dan kontraktilitis uterus ; perhatikan perubahan involusional atau
adanya nyeri tekan uterus ekstrem.
Catat jumlah dan bau rabas lokhial atau perubahan pada kemajuan normal dari
rubra menjadi serosa.
4) Evaluasi kondisi putting, perhatikan adanya pecah-pecah, kemerahan atau
nyeri tekan. Anjurkan pemeriksaan rutin payudara. Tinjau perawatan yang
tepat dan tehnik pemberian makan bayi. (rujuk pada DK : Nyeri
(akut)/ketidaknyamanan).
5) Inspeksi sisi perbaikan episiotomy setiap 8 jam. Perhatikan nyeri tekan
berlebihan, kemerahan, eksudat purulen, edema, sekatan pada garis sutura
(kehilangan perlekatan), atau adanya laserasi.
6) Perhatikan frekuensi/jumlah berkemih.
7) Kaji terhadap tanda-tanda infeksi saluran kemih (ISK) atau sisitis (mis :
peningkatan frekiensi, doronganatau disuria). Catat warna dan tampilan urin,
hematuria yang terlihat, dan adanya nyeri suprapubis.
8) Anjurkan perawatan perineal, dengan menggunakan botol atau rendam duduk
3 sampai 4 kali sehari atau setelah berkemih/defekasi. Anjurkan klien mandi
setiap hari ganti pembalut perineal sedikitnya setiap 4 jam dari depan ke
belakang.
9) Anjurkan dan gunakan tehnik mencuci tangan cermat dan pembuangan
pembalut yang kotor, pembalut perineal dan linen terkontaminasi dengan
tepat.
10) Kaji status nutrisi klien. Perhatikan tampilan rambut, kuku, kulit, dan
sebagainya. Catat berat badan kehamilan dan penambahan berat badan
prenatal.
11) Berikan informasi tentang makanan pilihan tinggi protein, vitamin C, dan zat
besi. Anjurkan klien untuk meningkatkan masukan cairan sampai 2000
ml/hari.
12) Tingkatkan tidur dan istitahat.
Kolaborasi :
13) Kaji jumlah sel darah putih ( SPD ).
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
_________________________________________________
_________________________________________________
Disusun Oleh :
NIM : P17210182036
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
Kementrian Kesehatan RI
Politeknik Kesehatan Malang
Jurusan Keperawatan
B. ANAMNESA
1. Keluhan Utama : Bumil mengatakan perutnya kenceng kenceng pada 16-3-2020 pada jam 19.30
2. Keluhan saat Pengkajian : Pasien mengatakan nyeri pd bagian pinggang bawah-kamaluan, nyeri
dirasakan setelah px melahirkan, nyeri hilang timbul dengan skala 4
P ; nyeri dirasakan karena banyak gerakan
Q ; kualitas nyeri seperti cenut cenut
R ; tempat nyeri di pinggang bawah menjalar sampai kemluan
S ; skala nyeri 4
T ; nyeri hilang timbul
3. Riwayat penyakit sekarang :Px mengatakan tidak memiliki penyakit menular menahun, selama sebelum
kehamilan, saat dan setelah persalinan
4. Riwayat menstruasi :
a.Menarchea : Umur 12 th
b.Siklus ;kurang lebih 30 hari
c.Jumlah :-
d.Lamanya : 7 hari
e.Keteraturan ; teratur
f.Dismenorhea : disminore hari pertama dan kedua
5.Riwayat perkawinan
1.Status perkawinan : kawin
2.Perkawinan : 1 Kali
2.Dengan suami Sekarang :3 Tahun :
3.Umur pertama kali kawin :19 Tahun
6. Riwayat kehamilan dan persalinan masa lalu
1. Eliminasi :
- BAB ; baik
- BAK ; baik
2. Nutrisi
- Makan ; baik
- Minum; baik
3. Istirahat
- Tidur siang hari ; kurang lebih 1 jam
- Tidur malam hari; kurang lebih 4-5 jam
4. Kebersihan
- Pemerilaharaan badan ; baik dan bersih
- Pemeliharaan gigi dan mulut ; baik dan bersih
- Pemeliharaan kuku ; baik dan bersih
11.Riwayat Psikososial
- Taking In ; baik
- Taking Hold ; baik……………………….
- Letting Go ; baik……………………
- Yang lainnya……-………………………………….
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status obstetric : P……………..Ab…………….
2. Apakah bayi ditempatkan dirawat gabung ( Ya )
Jika tidak kenapa………………………………………………………………
3. Keadaan Umum ibu………………baik………………………………………
4. Kesadaran……………………samnolen……………………………………….
5. BB / TB……………………68/153……………………………………
6. Tanda-tanda vital : (TD/ND/RR/Suhu ) 130/70. 80x/mnt. 20x/mnt. 36,8C
7. Pemeriksaan kepala leher
- Kepala ; simetris
- Wajah ; simetris
- Mata; simetris
- Hidung ; seimetris
- Mulut ; simetris
- Telinga ; simetris
- Leher ; simetris
- Masalah khusus……………normal semua tidak ada kelainan……………….
8. Dada
- Bentuk payudara ; menonjol keras
- Puting susu ; menonjol
- Pengeluaran colostrums / ASI ; keluar
- Paru ; baik
- Jantung ; baik
- Masalah khusus yang ada………normal semua tidak ada kelainan………….
9. Abdomen
- Bentuk abdomen ; normal
- Strie albican ; tidak ada strie gravidarum
- Apakah ada bekas operasi (tidak ), bila Ya jenis……….
- Proses involusio ( Kontraksi )
- Peristaltik usus ; 6x/mnt
- Kandung kemih ; baik
- Masalah khusus ; normal semua tidak ada kelainan
10. Perineum dan genetalia
1. Vagina :
- Integritas kulit…………normal…………………
- Edema…………………tidak ada………………………….
- Memar…………………………………tidak ada………..
- Hematom………………tidak ada………………………
2. Perineum
- Utuh (ya)
- Kemerahan ( tidak)
- Bengkak ( tidak )
- Echimosis ( tidak )
- Discharge ( darah )
- Aproximate ( baik )
3. Lochea ( Jumlah, warna, jenis,konsistensi, bau ) libra, k/l 50cc, merah
4. Kebersihan
5. Haemorrhoid
- Derajat-…….
- Lokasi……-………………….
- Berapa lama…-……………..
- Rasa nyeri ( Ya )
6. Masalah khusus…………tidak ada……………………………………
11. Ekstremitas
1. Ekstremitas atas
- Oedema ( tidak )
- Kekuataan otot ; 3-3-3-3
- Reflek ; baik
- Apakah ada kelainan ……tidak ada……………………………………
2. Ekstremitas bawah
- Oedema ( tidak )
- Varises ( tidak ), bila ya lokasinya…………………..
- Tanda Homan ( + / - )
- Kekuatan otot
- Reflek
- Masalah khusus…………tidak ada…………………………
12. Eliminasi
1. Urine :
- BAK saat ini apakah terasa nyeri/ tidak ; tidak
- Apakah ada retensi urine ; tidak ada
- Jumlah BAK; 50 cc
2. BAB :
- Kebiasaan sekali sehari
- Apakah ada konstipasi /tidaktorium
- Apakah ada diare ; tidak
13. Istirahat dan kenyamanan
1. Pola tidur :
- Kebiasaan tidur baik
- Lama kurang lebih 8 jam perhari
- Gangguan tidur terkadang nyeri
2. Keluhan ketidaknyamanan
- Apakah ada rasa tidak nyaman (iya)
- Lokasi ; genetalia
- Sifat; nyeri akut
- Intensitas; nyeri saat bergerak berlebih
14. Mobilisasi dan latihan…………berjalan jalan pagi………………………….
15. Nutrisi dan cairan
- Asupan nutrisi ……susu dan vitamin…………….
- Asupan cairan…………infus dan air…………….
- Nafsu makan…baik………….
- Masalah khusus…………tidaka da…………………………
16. Keadaan mental ibu
- Adaptasi psikologis………………baik…….
- Penerimaan terhadap bayi…………baik…………
- Masalah khusus………………tidak ada…………….
17. Kemampuan menyusui bayinya…………dapat menyusui dengan baik……………
18. Penggunaan obat-obatan
19. Pemeriksaan penunjang dan loboratorium
USG janin ; 41-42 mg/T/H/V/ 36,2 gr ,, ketuban cukup dan jernih ,, plasentas di fundus uteri.
ANALISA DATA
KEMUNGKINAN
DATA PENUNJANG MASALAH
PENYEBAB
1.Ds : Gangguan rasa nyaman (nyeri Proses involusi
-Px mengatakan nyeri hilang akut)
timbul, P ; nyeri dirasakan karena
-Px mengatakan nyeri banyak gerakan
muncuk setelah persalinan Q ; kualitas nyeri seperti cenut
-Px mengatan nyeri pada cenut
pinggang bawah menjalar R ; tempat nyeri di pinggang
pada kemaluan bawah menjalar sampai kemluan
DO : S ; skala nyeri 4
-k/u baik T ; nyeri hilang timbul
-ekspresi meringis
-nyeri skala 4
-sering terbangun di malam
hari karena nyeri
-TD ; 120/90 mmHg
S ; 36,9 c RR: 20/mnt
2.DS
-Px mengatakan selalu
mengganti pembalutnya
setelah BAK/BAB Resiko infeksi
DO
-Px memiliki luka episiotomy
a.masih basah b.uk 3 cm
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Gangguan rasa nyaman (nyeri akut) b.d proses involusi d.d ekspresi meringis pada px,
skalanyeri 4, pengkajian PQRST
P ; nyeri dirasakan karena banyak gerakan
Q ; kualitas nyeri seperti cenut cenut
R ; tempat nyeri di pinggang bawah menjalar sampai kemluan
S ; skala nyeri 4
T ; nyeri hilang timbul
CATATAN KEPERAWATAN
2. Resiko infeksi
d.d luka epiostomi 1.mempertahankan lingkungan px yg aseptic
px dengan membatasi pengunjung
Dinda
2.mengintruksikan px dan keluarga untuk
selalu mencuci tangan setalh melakukan suatu
tindakan
2. 17-04-2020 3.mengajarkan px perawatan perineum dan
genetalia agar selalu bersih dan selalu
mengganti pembalut setelah bab/bak
4.observasi lochea (jumlah, warna, bau,
konsistensi)
5.observasi area luka epiostomi px dengan
mengganti perban
6.kolaborasi obat dan diet makanan dengan
dokter dan ahli gizi.
EVALUASI
Kementrian Kesehatan RI
Politeknik Kesehatan Malang
Jurusan Keperawatan