1. Pemeriksaan Laboratorium
Analisis Gas Darah Arteri
Yaitu : prosedur pemeriksaan medis yang bertujuan untuk
mengukur jumlah oksigen dan karbon dioksida dalam
darah. AGD juga dapat digunakan untuk menentukan
tingkat keasaman atau pH darah.
lanjutan
2. Pemeriksaan Radiografi
EKG (Elektrokardiografi)
Foto Thorax
Yaitu: pemeriksaan kesehatan
Yaitu: Alat untuk menggambarkan secara
terhadap aktivitas elektrik (listrik)
radiografi organ pernapasan yang terdapat
jantung. Tujuan Memeriksa aktivitas
didalam rongga dada. Tujuan Untuk melihat
elektrik jantung, Menemukan penyebab
abdominalis congenital, melihat adanya trauma,
adanya infeksi, memeriksa keadaan jantung,
nyeri dada, yang dapat disebabkan
dan keadaan paru. Atrium ventrikel kiri serangan jantung, inflamasi kantung sekitar
membesar secara signifikan (kardiomegali), jantung (perikarditis), atau angina.,
gambaran vaskuler paru meningkat. Menemukan penyebab gejala penyakit
jantung, Mengetahui apakah dinding ruang-
ruang jantung terlalu tebal (hypertrophied),
Ekhokardiografi
Memeriksa seberapa baik kerja suatu obat
Yaitu: Suatu alat yang dapat mengeluarkan dan apakah obat tersebut memiliki efek
gelombang suara ultrasonik atau USG untuk samping terhadap jantung, Memeriksa
menilai jantung. Tujuan Untuk mengetahui
apakah suatu alat mekanis yang dicangkok
fungsi dan struktur jantung secaralangsung, dan
dalam jantung, Memeriksa kesehatan
mengetahui bagaimana gerakan katup jantung,
jantung pada penderita penyakit atau
dinding jantung, aliran cairan yang mengalir
diruangan jantung. kondisi tertentu.
lanjutan
Kateterisasi jantung
Yaitu: Tindakan pemeriksaan invasif yang melibatkan
pemasukan kateter, sebuah tabung tipis berongga, ke jantung
untuk menilai kondisi nyata dari organ tersebut. Tujuan Hanya
dilakukan untuk mengevaluasi lebih jauh hasil Echo atau
Doppler yang meragukan atau bila ada kecurigaan defek
tambahan lainnya. (Betz&Sowden, 2007
Penatalaksanaan
Penatalaksanaa terbagi dalam 2 macam :
1. Penatalaksanaan Keperawatan:
Ruangan harus cukup ventilasi
Baringkan dengan kepala lebih tinggi
Jika banyak lendir baringkan dengan letak kepala ekstensi dengan memberi
ganjal di bawah bahunya (untuk memudahkan lendir keluar).
Sering isap lendirnya, bila terlihat banyak lendir di dalam mulut, bila akan
memberi minum, atau bila akan mengubah sikap berbaringnya.
Ubah sikap berbaringnya setiap 2 jam. Lap dengan air hangat bagian yang
tertekan dan beri bedak.
Bila dispnea sekali diberikan oksigen 2-4 L per menit. Lebih baik periksa
astrup dahulu untuk menentukan kebutuhan oksigen yang sebenarnya
sesuai dengan kebutuhan.
Jaga nutrisi anak agar tetap mendapat nutrisi yang lebih baik dan
menghindari makanan yang mengandung banyak pengawet. Contoh : sosis,
mie, dll.
(Nanda,2012)
2. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan konservatif: Restriksi cairan dan
pemberian obat- obatan : Furosemid (lasix) diberikan
bersama restriksi cairan untuk meningkatkan diuresis dan
mengurangi efek kelebihan beban kardiovaskuler,
pemberian indomethacin (inhibitor prostaglandin) untuk
mempermudah penutupan duktus, pemberian antibiotik
profilaktik untuk mencegah endokarditis bakterial.
Pembedahan: pemotongan atau pengikatan duktus.
Non pembedahan: penutupan dengan alat penutup dilakukan
pada waktu kateterisasi jantung.
Manajemen Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian→ Anamnesa
Keluhan Utama
Identitas
Pasien dengan PDA biasanya
PDA sering ditemukan merasa lelah, sesak napas
pada neonatus, tapi secara
fungsional menutup pada 24 Riwayat penyakit sekarang
jam pertama setelah Pada pasien PDA, biasanya
kelahiran. Sedangkan secara akan diawali dengan tanda-tanda
anatomic menutup dalam 4 respiratory distress, dispnea,
minggu pertama tacipnea, hipertropi ventrikel kiri,
retraksi dada dan hiposekmia.
Riwayat penyakit terdahulu
Perlu ditanyakan apakah pasien lahir prematur atau ibu menderita
infeksi dari rubella.
Riwayat Psikososial
Meliputi tugas perasaan anak terhadap penyakitnya,
bagaimana perilaku anak terhadap tindakan yang dilakukan
terhadap dirinya, perkembangan anak, koping yang
digunakan, kebiasaan anak, respon keluarga terhadap
penyakit anak, koping keluarga dan penyesuaian keluarga
terhadap stress.
Riwayat kehamilan sekarang
Ditanyakan untuk mengetahui usia kehamilan
saat ini, HPHT, gerakan janin, tanda bahaya dan
penyulit, imunisasi, obat seperti penambah darah,
dan kekhawatiran khusus
Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
Ditanyakan untuk mengetahui jumlah kehamilan dan
persalinan, kapan, dimana, penolong persalinan, jenis
persalinan, dan robekan jalan lahir.
Riwayat Imunisasi
Diisi untuk klien 0-12 bulan , meliputi jenis, waktu,
frekuensi, efek samping, dan alasan bila tidak melakukan
imunisasi. Contoh : imunisasi lengkap: BCG 1x (usia 1
bulan), DPT 3x (bulan ke 2, 3, dan 4 , keluahan demam
ringan) , Hepatitis B 3x , dst.
Diagnosa
Penurunan curah jantung b.d perubahan
preload/perubahan afterload/perubahan kontraktilitas
SDKI (D. Hal D.0008 Hal.34)
Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran
alveolus-kapiler SDKI (D.0003 Hal.22 )
Pola nafas tidak efektif b.d dengan hambatan upaya
nafas (mis: nyeri saat bernafas) SDKI (D.0005 Hal 26)
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi
Keperawatan
1.Gangguan Tujuan : Monitor frekuensi irama,
pertukaran gas b.d Setelah dilakukan tindakan kedalaman dan upaya nafas
perubahan membran keperawatan diharapkan Monitor pola nafas
pertukaran gas meningkat. Monitor kemampuan batuk
alveolus-kapiler
efektif
Kriteria hasil : Monitor nilai AGD
Dipsnea menurun Monitor saturasi oksigen
bunyi nafas tambahan Auskultasi bunyi nafas
menurun Dokumentasikan hasil
Pola nafas membaik pemantauan
PCO2 dan O2 membaik Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
(Pertukaran gas SLKI L.01003 Informasikan hasil
Hal.94) pemantauan, jika perlu
Kolaborasi penggunaan
oksigen saat aktifitas dan/atau
tidur
(Pemantauan Respirasi SIKI
I.01014 Hal.247)
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi
Keperawatan