Anda di halaman 1dari 13

Asuhan keperawatan post operasi bedah

jantung

O
L
E
H

Kelompok 6
Post operasi bedah jantung

Definisi

Beda jantung adalah usaha operasi yang dikerjakan untuk


melakukan koreksi kelainan anatomi atau fungsi jantung.

Jenis-jenis operasi jantung


Klasifikasi bedah jantung dibagi 1. Koreksi total dari kelainan anatomi
dua yaitu : yang ada
1. Operasi jantung terbuka 2. Transposition Of Great Arteri (TGA)
2. Operasi jantung tertutup 3. Operasi paliatif
4. Repair
5. Replacement katub
6. Bypass koroner
7. Pemasangan inplant seperti kawat
8. Transplantasi jantung
Perawatan pasca bedah
1. Di Ruangan ICU
Penatalaksanaan pasca operasi  Monitoring Hermodinamik
jantung adalah sebagai berikut :  EKG
1. Pintasan jantung  Gula darah
2. Jantung buatan  Laboratorium
3. Transplantasi jantung  Drain
4. Eksisi tumor  Foto thoraks
 Fisioterapi

2. Perawatan setelah di ICU atau


diruangan.
 Pemantauan fungsi semua organ
Obat-obatan
Perawatan luka
Fisioterapi
Lapotan kasus
Tn. A, usia 60 tahun saat dilakukan pengkajian kesadaran pasien komposmentis keadaan
umum sedang disertai keluhan nyeri pasien secara verbal. Secara non verbal didapat
ekspresi wajah pasien tampak kesakitan. Pengkajian nyeri secara verbal pada pasien dengan
menggunakan skala nyeri VAS skor nyeri 5/10. Pesien mengatakan keluhan nyeri bertambah
setelah tindakan aff drain. EKG di monitor berubah dari sinus rymtm menjadi Atrial
Fibrilasi Rapid Ventrikel Respon. BP 139/79 mmHg, HR 120-130 x/mnt, MAP 75, RR
24x/mnt, SPO2 100%, Nadi teraba kuat, akral hangat, S 36.50 c, Capilarry refil 2 detik,
bunyi jantungHI normal, tidak ada murmur dan gallop. Pulsasi arteri carotis kuat. Saat ini
pasien kesadaran CM, pasien mengalami kejang.

A. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
Nama : Tn. A
Usia : 60 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Alamat : liliba
Pekerjaan :-
2. Riwayat Sakit dan Kesehatan
a.Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri, nyeri bertambah setelah aff drain dan
skala nyeri sedang

b.Riwayat Penyakit Sekarang


Klien dirawat di ICU post operasi bedah jantung ( CABG) dengan
keadaan CM. Saat pengkajian ekspresi klien tampak kesakitan dengan skala
nyeri 5/10. Hasil pemeriksaan penunjang EKG menjadi Atrial Febrilasi
Ventrikel Respon. BP 139/79mmHg, HR 120- 130x/menit, MAP 75,
RR24x/menit, SPO2 100%, nabi teraba kuat akral hangat, S 36,50C,
capilarry refil 2 detik, bunyi jantung I-II normal, tidak ada murmurdan
gallop, pulsasi arteri carotis kuat, klien mengakami kejang.
ANALISA DATA
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS : Agen cedera fisik NYERI
Klien mengatakan nyeri bertambah (prosedur bedah)
setelah tindakan aff drain
Klien mengatakan nyeri sedang

DO :
Ekspresi wajah tampak kesakitan
Skala nyeri 5/10
 TTV
BP 139/79mmHg
HR120- 130x/menit
RR 24x/menit
S 36,50C
 pulsasi arteri carotis kuat
klien mengakami kejang.
nadi teraba kuat akral hangat
LANJUTAN

2. DS : - Perubahan Irma Penurunan


DO : Jantung curah jantung
penunjang EKG menjadi Atrial
Febrilasi Ventrikel Respon
 TTV .
BP 139/79mmHg
HR120- 130x/menit
RR 24x/menit
S 36,50C
SPO2 100%
MAP 75  capilarry refil 2 detik
pulsasi arteri carotis kuat
klien mengalami kejang.
nadi teraba kuat akral hanga

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung
2. Nyeri berhubungan dengan agen cederafisik (prosedur bedah)
INTERVENSI KEPERAWATAN

NO. TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL


dx KRITERIA HASIL

1. NOC : NIC 1. Mengetahui


Keefektifan pompa Perawatan jantung perkembangan pasien
jantung , setalah dilakukan 1. Obsevasi TTV 2. Mengetahui
asuhan keperawatan selama 2. Observasi adanya nyeri perkembangan
2x 24 jam Kriteria hasil : dada keadaan pasien
TTV dalam batas normal 3. Observasi bunyi jantung 3. Dengan detiksi dini
(TD, N, S, RR) 4. Monitor status bunyi jantung kita
Tidak ada penurunan penapasan yang mengetahui bunyi yang
kesadaran menandakan gagal normal dan abnormal
Dapat mentoleransi jantung 4. Kelebihan volume
aktivitas 5. Monitor balance cairan cairan sering
Tidak ada kelelahan 6. Monitor respon pasien menimbulkan kongesti
terhadap efek paru.
pengobatan 5. Untuk mengetahui
7. Monitor adanya beban kerja jantung
dyspneu sesuai aktivitas
8. Monitor TTV saat pasien
berbaring, dudukdan
berdiri
LANJUTAN
2. NOC : NOC 1. Mengetahui
1. Pain level 1. Obsevasi TTV perkembangan
2. Pain control 2. Lakukan pengkajian pasien
3. Comfort level nyeri 2. Mengidentifikasi
Setelah dilakukan tindakan 3. Obsevasi reaksi karakteristik
keperawatan selama 3x 24 nonverbal dari nyeri
jam klien tidak mengalami ketidaknyamanan 3. Mengidentifikasi
nyeri Dengan kriteria hasil: 4. Kurangi faktor presipitasi reaksi nonverbal
 TTV dalam batas normal nyeri 4. Merupakan
 Mampu mengontrol nyeri 5. Kaji tipe dan sumber terapianti
 Melaporkan bahwa nyeri nyeri farmakologi yang
berkurang dengan 6. Ajarkan teknik bisa diterapkan
menggunakan manajemen nonfarmakologi (napas dalam kondisi
nyeri dalam dan distraksi) apapun
 Mampu megenali nyeri 7. Berikan informasi 5. menambah
 Menyatakan rasa nyaman tentang nyeri/penkes pengetahuan
setelah nyeri berkurang 8. Kolaborasi pemberian tentang penyakit
analgetik ( Ketorolax dan yang diderita
Tramadol) 6. untuk
mengurangi rasa
nyeri
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

DIAGNOSA KEP TANGGAL/ IMPLEMENTASI EVALUASI


WAKTU

Penurunan curah Senin; 12- Mengobsevasi TTV 2. S:


jantung b.d 11-2022 Mengobservasi nyeri dada 3. Pasien mengatakan
perubahan irama 09:00- Mengobservasi bunyi jantung 4. jantung masih
jantung 10:30 Wita Mengobservasi status sedikit berdebar
penapasan yang menandakan O:
gagal jantung 5. Memonitor KU Baik
balance cairan 6. Mmonitor Kesadaran Compos
respon pasien terhadap efek mentis
pengobatan 7. Memonitor TTV normal ( TD
adanya dyspneu 8. Memonitor dan HR)
TTV saat pasien berbaring, Klien tampak tidak
duduk dan berdiri terlalu lelah
A:
Masalahteratasise
bagian
P:
 Intervensi no
1,2,3,4,9 dilanjutkan
LANJUTAN

Nyeri b.d agen Senin; 12-11- 1. Mengobsevasi TTV S.


cedera fisik 2022 10:00- 2. Melakukan pengkajian nyeri Pasien mengatakan
(prosedur bedah) 11:30 Wita 3. Mengobsevasi reaksi nyeri berkurang
nonverbal dari
ketidaknyamanan O:
4. Mengurangi faktor  Keadaan umu baik
presipitasi nyeri Kesadaran CM
5. Mengkaji tipe dan sumber TTV dalam batas
nyeri normal
6. Mengajarkan teknik Skala nyeri ringan
nonfarmakologi (napas
dalam dan distraksi) A.
7. Memberikan informasi Masalah teratasi
tentang nyeri/penkes 8. sebagian
Melayani injeksi P.
Ketorolax/iv Intervensi no
1,2,4,5,8 dilanjutkan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai