Anda di halaman 1dari 9

PEMERIKSAAN

PENUNJANG DAN
INTERPRETASI
T3 & T4 SERUM
a. Tes T4:
digunakan untuk menentukan suatu hipotiroidisme atau hipertiroidisme,
menentukan maintenance dose tiroid pada hipotiroidisme dan
memonitor hasil pengobatan antitiroid pada hipertiroidisme
Nilai normal: 60-150 nmol/L atau 50-120 ng/dL
b. Tes T3:
Tes T3 digunakan untuk mendiagnosis hipertiroidisme dengan kadar T4
normal
Nilai normal: 1,0-2,6 nmol/L atau 0,65-1,7 ng/dL
• Pengambilan darah untuk pemeriksaan T3 dan T4 dapat dilakukan
melalui darah vena pada brachialis seperti pengambilan sampel darah
yang lain.
• Sampel darah diambil menggunakan spuit 3 atau 5 cc
• Setelah sampel darah didapatkan sampel dimasukan kedalam tabung
sampling dan kirim ke laboratorium untuk memulai pemeriksaan.
SERUM TSH
• Sekresi T3 dan T4 oleh kelenjar tiroid dikendalikan hormone stimulasi
tiroid (TSH atau tirotropin) dari kelenjar hipofisis anterior. Pengukuran
konsentrasi TSH serum sangat penting artinya dalam membedakan
kelainan yang disebabkan oleh penyakit pada kelenjar tiroid sendiri.

Nilai normal: 0,4-4,5 mIU/L. Sedangkan pada bayi, kadar normal TSH
adalah 3-18 mIU/L.
UPTAKE T3 RESIN
• Bertujuan untuk mengukur jumlah hormon tiroid (T3) atau tiroid
binding globulin (TBG) tak jenuh. Bila TBG naik berarti hormon tiroid
bebas meningkat. Peningkatan TBG terjadi pada hipertiroidisme dan
menurun pada hipotiroidisme. Dibutuhkan spesimen darah vena
sebanyak 5 cc.
RADIOACTIVE IODINE UPTAKE TEST
Tes pengambilan radioaktif yodium (RAIU) menggunakan pelacak
radioaktif dan penyelidikan khusus untuk mengukur seberapa banyak
pelacak yang diserap kelenjar tiroid dari darah. Tes RAIU sering
dilakukan bersamaan dengan pemindaian tiroid, yang menunjukkan
apakah pelacak tersebar merata di kelenjar. Ini membantu dokter
mengetahui apakah kelenjar tiroid berfungsi dengan baik. Pelacak
radioaktif yang biasa digunakan dalam tes ini adalah yodium
Interpretasi Hasil

Anda mungkin juga menyukai