Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny.R DENGAN KEHAMILAN TRIMESTER III


DI PUSKESMAS MLATI II SLEMAN

Disusun untuk memenuhi tugasPraktik laboratorium klinik


mata kuliah Keperawatan Maternitas

Disusun Oleh :
1. Isnu Safitriana

(P07120112062)

2. Mia Tri Adhani

(P07120112066)

3. Putri Aprilia Rianti

(P07120112070)

4. Rifaldi Zulkarnaen

(P07120112074)

5. Tri Erawati Lafrana

(P07120112078)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKKES KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2014

LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Keperawatan
pada NY. R dengan Kehamilan Trimester III
di Puskesmas Mlati II Sleman

Disusun untuk memenuhi tugas Praktik laboratorium klinik


mata kuliah Keperawatan Maternitas

Disusun Oleh :
1. Isnu Safitriana

(P07120112062)

2. Mia Tri Adhani

(P07120112066)

3. Putri Aprilia Rianti

(P07120112070)

4. Rifaldi Zulkarnaen

(P07120112074)

5. Tri Erawati Lafrana

(P07120112078)

KEPERAWATAN TINGKAT II REGULER B

Telah mendapat persetujuan dan disahkan pada tanggal

Juli 2014

Oleh,
Pembimbing Lapangan

Pembimbing Pendidikan

(Yustiana Olfah, APP., M.Kes)

BAB I
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Kehamilan
Masa kehamilan dimulai sejak konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu, 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid
terakhir. (Saifudin, Abdul Basri, 2002:89)
Pembagian Trimester (Doenges, Marilyn, 2001:57)
1. TM I (usia kehamilan 0-12 minggu)
2. TM II (akhir UK 12 minggu-28 minggu)
3. TM III (akhir UK 28 minggu-40 minggu)

B. Kehamilan Trimester III


Trimester ini adalah trimester terakhir dari kehamilan. Janin Ibu sedang
berada di dalam tahap penyempurnaan dan akan semakin bertambah besar
sampai memenuhi seluruh rongga rahim. Semakin besar janin maka akan
semakin terasa seluruh pergerakan yang dilakukan olehnya. Ibu harus
menjaga asupan nutrisi yang bergizi dan juga jaga asupan cairan untuk janin
Ibu. Trimester terakhir ini akan diwarnai dengan peningkatan frekuensi ke
kamar mandi, sesak karena tekanan di diafragma, dan heartburn. Berikut ini
adalah tabel perubahan fisiologi ibu selama kehamilan dan perkembangan
janin selama kehamilan dari usia 27 minggu sampai 40 minggu.

1. Perubahan Fisiologis Ibu Selama Kehamilan


Sistem
Reproduksi dan Payudara

Perubahan
a. Aksis Hipotalamus-Hipofisis-Ovarium

Selama hamil kadar esterogen dan progesterone


meningkat

menkan

sekresi

follicle-stimulating

hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH).


b. Uterus
Selain bertambah besar, uterus juga mengalami
perubahan

berat,

bentuk,

dan

posisi.dinding-

dinding otot menguat dan menjadi lebih elastis.


Rongga

uterus

wanita

tidak

hamil

mampu

menampung sekitar 10ml cairan. Selama hamil,


kapasitasnya meningkat 5 10L atau lebih.
c. Vagina dan Vulva
Selama masa hamil, pH sekresi vagina menjadi
lebih asam. Keasaman berubah dari 4 menjadi 6,5.
Sedangkan struktur eksterna vulva membesar
selama masa hamil akibat peningkatan vaskulatur,
hipertrofi badan perineum, dan deposisi lemak.
d. Payudara
Puting susu dan areola menjadi lebih berpigmen,
terbentuk warna merah muda sekunder pada
areola, dan puting susu menjadi lebih erektil.
Kolostrum, cairan sebelum menjadi susu, yang
berwarna krem atau putih kekuningan dapat
dikeluarkan dari puting susu selama trimester
ketiga.

Kardiovaskuler

a. Tekanan Darah
Selama pertengahan pertama masa hamil, tekanan

sistolik

dan

Penurunan

diastolik

menurun

tekanan

darah

oleh

vasodilatasi

disebabakan

ini

5-10

mmHg.

kemungkinan
perifer

akibat

perubahan hormonal selama masa hamil. Selama


trimester ketiga, tekanan darah ibu harus kembali
ke nilai tekanan darah selama trimester pertama.
b. Volume dan Komposisi Darah
Volume darah meningkat sekitar 1500 ml (nilai
normal: 8,5% 9% berat badan). Peningkatan
terdiri atas 1000ml plasma ditambah 450ml sel
darah merah (SDM). Peningkatan volume mulai
terjadi pada sekitar minggu ke-10 sampai ke-12,
mencapai puncak sekitar 30% 50% di atas
volume tidak hamil pada minggu ke-20 sampai ke20, dan menurun setelah minggu ke-3.
c. Curah Jantung
Curah jantung meningkat dari 30% 50% pada
minggu ke-32 gestasi, kemudian menurun sampai
sekitar 20% pada minggu ke-40%. Curah jantung
pada kehamilan tahap lanjut jauh lebih tinggi saat
wanita dalam posisi rekumben lateral daripada
dalam posisi telentang. Pada posisi telentang,
uterus

yang

besar

dan

berat

seringkali

menghambat aliran balik vena ke jantung.


d. Waktu Sirkulasi dan Waktu Koagulasi
Waktu sikulasi sedikit menurun pada minggu ke-32.
Waktu ini hampir kembali normal menjelang aterm.
Kecenderungan koagulasi lebih besar selama
masa hamil. Ini merupakan akibat peningkatan

berbagai faktor pembekuan. Aktivitas fibrinolitik


(pemecahan

atau

pelarutan

mengalami depresi selama

bekuan

darah)

masa hamil dan

periode puerperium, sehingga wanita lebih rentan


terhadap thrombosis.
Pernapasan

a. Fungsi paru
1) Volume tidal meningkat
2) Frekuensi napas sedikit meningkat
3) Hiperventilasi kehamilan
4) Dispnea saat tidur
b. Laju metabolism basal
1) BMR meningkat 15 20 % di akhir kehamilan
2) Vasodilatasi perifer dan percepatan aktivitas
kelenjar keringat untuk melepaskan kelebihan
panas
3) Aktivitas metabolik meningkat
c. Keseimbangan asam basa
1) Tekanan CO2 menurun hingga 5 mmHg
2) Volume tidal meningkat
3) Terjadi asidosis metabolik ringan.

Ginjal

a. Perbahan Anatomi
1) Disebabkan oleh adanya aktivitas hormonal
(esterogen dan progesterone) dan tekanan
akibat pembesaran uterus
2) Pelvis ginjal dan ureter berdilatasi
3) Uretra memanjang hingga 7,5 cm karena
uterus terkompresi.
b. Perubahan Fungsi Ginjal
1) Fungsi

ginjal

berubah

akibat

adanya

hormone kehamilan, peningkatan volume


darah, postur wanita, aktivitas, dan asupan
makanan.
2) GFR meningkat

3) RPF meningkat ..
c. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
1) Reabsorbsi tubular meningkat
2) Hipovolemia berat dan penurunan perfusi
plasenta
3) Edema

fisiologi

pada

tungkai

akibat

akumulasi darah
4) Reabsorbsi glukosa di tubulus terganggu,
sehingga terjadi glukosuria pada waktu dan
tingkat berbeda beda.
Integumen

a. Peningkatan

ketebalan

kulit

dan

lemak

subdermal
b. Hiperpigmentasi
c. Percepatan

aktivitas

kelenjar

keringat

dan

kelenjar sebasea
d. Linea nigra
e. Stria gravidum
f. Angioma atau telangiektasis
g. Mottling difus
h. Epulis
Muskoloskeletal

a. Peningkatan distensi abdomen


b. Penurunan tonus otot perut
c. Diatasis recti abdominis
d. Pusat gravitasi wanita bergeser ke depan
e. Terbentuk kurvatura (fleksi anterior kepala
berlebihan)

Neurologi

a. Kompresi saraf panggul


b. Lordosis dorsolumbar
c. Terjadi carpal tunnel syndrome
d. Terjadi akroestesia
e. Adanya masalah neuromuscular seperti kram
atau tetani akibat hipokalsemia

Pencernaan

a. Mulut

1) Gusi hiperemi, berongga, bengkak, dan


mudah berdarah.
2) Tidak ada peningkatan sekresi saliva, tapi
ada keluhan ptialisme (kelebihan saliva)
b. Nafsu Makan
1) Pada trimester pertama, terjadi penurunan
nafsu

makan

akibat

nausea

dan

atau

vomiting.
2) Pada

trimester

meningkat

kedua,

karena

nafsu

frekuensi

makan
vomiting

menurun.
c. Esofagus, Lambung, dan Usus Halus
1) Pada 15 20 % wanita, terjadi hiatus
hernia,sering terjadi pada wanita multipara,
gemuk, dan lebih tua.
2) Penurunan sekresi Asam hidroklorid
3) Terjadi

regugitasi

esophagus

akibat

penurunan tonus dan motilitas otot polos


4) Konstipasi akibat hipoperistaltis dan absorbsi
air di usus besar meningkat
d. Kandung Empedu dan Hati
1) Peningkatan

waktu

pengosongan

dan

pengentalan empedu
2) Hiperkolesterolemia

ringan

akibat

peningkatan kadar progesterone


3) Terjadi pruritus gravidum
Endokrin

a. Kelenjar tiroid
1) Pembesaran moderat kelenjar tiroid akibat
hyperplasia

jaringan

glandular

dan

peningkatan vaskularitas.
b. Kelenjar paratiroid
1) Induksi hiperparatiroidisme sekunder ringan
2) Kadar prathormon plasma meningkat

c. Pankreas
1) Produksi hormone hormone meningkat
seiring bertambahnya usia kehamilan
d. Prolaktin hipofisis
1) Selama

kehamilan,

unsure

hormonal

(esterogen, progesterone, tiroid, , insulin, dan


kortisol

bebas)

yang

diperlukan

untuk

pertumbuhan payudara dan produksi ASI


meningkat.
C. Kelainan Selama Kehamilan
1. Kelahiran prematur
Ketika bayi lahir antara minggu ke 38 42, maka disebut dengan bayi
cukup bulan (full term). Apabila bayi lahir dibawah 38 minggu kehamilan,
maka disebut dengan prematur dan memiliki risiko lebih tinggi. Apabila
terjadi tanda persalinan dini, bedrest total dapat membantu mengurangi
gejala tersebut.
2. Nyeri abdomen pada kehamilan
Nyeri abdomen merupakan keluhan utama yang sering terjadi pada
kehamilan. Keluhan ini terjadi pada setiap wanita pada beberapa tahap.
Perawat harus mampu membedakan antara nyeri yang bersifat fisiologis,
nyeri yang sifatnya patologis tapi tidak berbahaya, atau juga nyeri yang
patologis dan berbahaya.
Perawat harus melakukan pengkajian riwayat kesehatan dan pemeriksaan
fisik secara detail agar dapat mengambil keputusan tentang apakah dia
akan merujuk ibu atau tidak. Pengobatannya bergantung pada penyebab
dari nyeri itu sendiri, dan juga bergantung pada kondisi ibu dan janin.
Beberapa penyebab nyeri yang spesifik kehamilan terdapat pada kolom
etiologi dibawah. Sebagian besar kondisi terkadang nyeri abdomen tidak
perlu dihilangkan. Namun demikian, terkadang perawat juga perlu
mengobservasi ibu yang menderita nyeri abdomen dalam rangka
memastikan hasil kehamilan yang aman.

3. Disfungsi simfisis pubis


Disfungsi simfisis pubis merupakan suatu keadaan dimana terjadi
pergeseran pada sendi tulang simfisis pubis dan biasanya akan memburuk
pada ibu hamil sebagai manifestasi dari adanya penekanan yang tinggi dari
janin.
Perawat harus mencatat apakan terdapat riwayat fraktur pelvic yang yang
kemungkinan memburuk dengan kehamilan. Jika tidak ada, maka perawat
harus menjelaskan pada ibu tentang penyebab dari kondisi ini dan
menganjurkan untuk beristirahat sebanyak mungkin sejalan dengan
bertambahnya usia kehamilan dan meningkatnya distensi abdomen. Ibu
juga harus menurunkan aktivitas mengangkat beban yang terlalu berat dan
menghindari gerakan mengangkang yang akan menekuk pinggang seperti
jongkok atau gerakan yang lain.
4. Antepartum Haemorrhage (APH)
Merupakan perdarahan yang terjadi pada saluran genital di akhir
kehamilan, biasanya setelah usia getasi mencapai 24 minggu dan sebelum
awitan persalinan, disebut juga perdarahan antepartum. Perdarahan ini
dapat membahaykan keselamatan ibu dan janin.
5. Plasenta previa
Merupakan suatu keadaan dimana plesenta terimplantasi sebagian atau
keseluruhan uterus bagian bawah, baik dinding anterior atau posterior.
Lokasi anterior tidak seserius posterior.
Bagian bawah uterus berkembang dan meregang secara cepat setelah
kehamilan

12

minggu.

Pada

minggu

berikutnya,

hal

ini

dapat

menyebabkan terpisahnya plesenta dan terjadi perdarahan. Perdarahan


terjadi akibata terputusnya trofoblas plasenta dan sinus darah vena ibu.
Pada beberapa kasus, perdarahan dapat dipicu akibat koitus.
a.

Klasifikasi
1) Tipe 1

Sebagian besar dari plasenta terletak di segmen atas uterus.


Kelahiran pervaginal masih dapat dilakukan. Perdarahan biasanya
ringan, serta ibu dan janin masih berada dalam kondisi yang baik.
2) Tipe 2
Sebagaian plasenta terletak di uterus bagian bagian bawah dekat
tulang serviks internal (plesenta previa marginal). Kelahiran
pervaginal dapat dilakukan, terutama jika plasenta berada dibagian
anterior. Perdarahan yang terjadi biasanya sedang meskipun
kondisi ibu dan janin dapat bervariasi. Hipoksia janin lebih sering
terjadi daripada syok maternal.
3) Tipe 3
Plasenta terletak di atas tulang serviks internal, tapi bukan di
tengah. Perdarahan biasanya berat, terutama di akhir kehamilan
ketika bagian bawah meregang dan serviks mulai mengalami
penipisan dan dilatasi. Kelahiran pervaginal tidak dapat dilakukan
karena plasenta berada di depan janin.
4) Tipe 4
Plasenta terletak dibagian tengah di atas tulang serviks internal dan
dapat menyebabkan perdarahan hebat. Seksio sesaria perlu
dilakukan untuk menyelamatkan nyawa ibu dan janin.
6. Abrupsio plasenta
Merupakan suatu perdarahan yang diakibatkan oleh pelepasan prematur
dari pelepasan letak normal yang terjadi setelah usia kehamilan 22
minggu. Abrupsio plasenta ini terbagi dalam 3 klasifikasi, yaitu: abrupsio
plasenta tingkat ringan, sedang, dan berat.
7. Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)
DIC adalah ketidaktepatan koagulasi di dalam pembuluh darah yang
menyebabkan digunakannya factor factor pembekuan. Sebagai
akibatnya, pembekuan tidak dapat terjadi pada area yang mengalami

perdarahan. DIC jarang terjadi jika janin hidup dan biasanya mulai hilang
dengan sendirinya saat bayi lahir.
8. Ketuban Pecah Dini (KPD)
KPD merupakan pecahnya air ketuban sebelum usia kehamilan 37
minggu yang terjadi tanpa diawali aktivitas uterus spontan yang
menyebabkan dilatasi serviks.
9. Polihidramnion
Polihidramnion adalah suatu keadaan dimana jumlah air ketuban berada
di atas batas normal. Dikatakan polihidramnion jika AFP atau AFI lebih
dari 8 cm, atau hasil perhitungan AFI lebih dari 24 cm.
10. Oligohidramnion
Oligohidramnion adalah jumlah cairan amnion yang terlalu sedikit. Saat
kehamilan cukup bulan, jumlah cairan amnion adalah sekitar 300 500
ml, tetapi jumlah tersebut dapat bervariasi dan bahkan dapat lebih sedikit
dari jumlag tersebut.

Pada trimester III.


D. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Data Subyektif
1) Biodata
2) Keluhan Utama
Bertujuan

untuk

apakah

penderita

datang,untuk

pemeriksaan

kehamilan ataukah ada pengaduan-pengaduan lain yang penting.


3) Riwayat Keluhan Utama
4) Riwayat Menstruasi
a) Menarche
b) Haid Teratur atau tidak dan siklus
c) Lamanya haid

d) Banyaknya darah
e) Sifatanya darah: cair atau berbeku-beku,warnanya dan baunya
f) Haid nyeri atau tidak
g) Haid yang terakhir
5) Riwayat Obstetri
a) Riwayat Kehamilan Sekarang
b) Riwayat Kehamilan Yang Lalu
c) Riwayat Ginekologi
d) Pola Kebiasaan Buruk Yang Mungkin Dilakukan: merokok, alkohol,
obat Terlarang
6) Latar Belakang Sosial-Budaya
7) Riwayat Psikososial
8) Pola Kebiasaan Fungsional Sehari-hari
a) Nutrisi
b) Eliminasi
c) Istirahat
d) Aktivitas
e) Personal hygiene
f) Seksual
9) Pengetahuan dan Kemampuan Ibu
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
a)

Keadaan umum

b)

Berat badan dan tinggi badan


- Dalam menimbang seseorang bukan berat badannya saja yang
penting tapi lebih penting lagi perubahan berat setiap kali ibu itu
memeriksakan diri.
- Berat badan dalam trimester III tak boleh lebih dari 1
kg,seminggu atau 3 kg sebulan.
- Penambahan yang lebih dari batas-batas tersebut di atas
disebabkan oleh penimbunan (retensi) air dan disebut praoedema.

- Kemungkinan resiko tinggi pada ibu dengan tinggi < 145


cm,berat badan 75 kg.
- Untuk seorang ibu yang berat badannya normal sebelum hamil,
penambahan berat yang dianjurkan adalah 11,4-15,9 kg.
- Pola pertambahan berat badan
Trimester pertama

c)

: 1,6 2,3 kg

Trimester ke dua dan ke tiga

: sekitar 0,5 kg/minggu

Peningkatan kalori

: hanya 300 kkal per hari

Pengukuran TTV
- Tekanan darah
Tensi pada orang hamil tidak boleh mencapai 140 sistol atau 90
diastolik. Juga perubahan 30 sistol dan 15 diastol di atas tensi
sebelum hamil menandakan toxaemia gravidarum.
Normal

: 140/90 mmHg.
: 36 37,5 0C

- Suhu normal
- Pernapasan Normal

: 12 -20 x/menit

- Nadi
Denyut

nadi

maternal

sedikit

meningkat

selama

masa

hamil,tetapi jarang melebihi 100 denyut per hari (dpm). Curigai


hipotiroidisme jika denyut nadi lebih dari 100 dpm. Periksa
adanya eksoftalmia dan hiperrefleksia yang menyertai. Apabila
denyut nadi lebih dari 100 dpm,instruksikan melakukan T3 dan
T4 bebas. Hipertiroidisme tidak terjadi jika tidak terdapat
takikardia. Nadi normal : 60-100 x/menit.
2) Pemeriksaan fisik

a) Inspeksi
atau

: Pigmentasi di linea alba,nampakkah gerakan janin


kontraksi uterus,adakah striae gravidarum.

b) Palpasi

: Pemeriksaan Leopold. PEMERIKSAAN EDEMA

3) Pemeriksaan penunjang
a) Air kencing (Protein unrin dan glukosa urine)
Terutama diperiksa glukosa,protein urin dan sedimen. Pada akhir
kehamilan dan dalam nifas reaksi reduksi dapat menjadi positif oleh
adanya laktase dalam air kencing. Protein positif dalam air kencing
pada nefritis, toxaemia gravidarum dan radang dari saluran kencing.
b) Darah
Dari darah perlu ditentukan Hb, 3 bulan sekali

karena pada

orang hamil sering timbul anemia karena defisiensi Fe.


Hb Normal wanita hamil 11 g %
Klasifikasi anemia :

Anemia ringan : 9 10 g %

Anemia sedang : 7 8 g %

Anemia berat : < 7 g %

Ibu hamil memiliki Hb 10,5 gr% dikatakan fisiologis, dikarenakan

ibu

hamil

mangalami

Hemodilusi(pengenceran).

Akibatnya,

plasma dalam darah meningkat dan kadar Hb munurun, puncak


hemodilusi pada TM II.
Selanjutnya perlu diperiksa reaksi serologis (WR) dan golongan

darah. Juga pemeriksaan kadar gula darah. Golongan darah


ditentukan supaya kita cepat dapat mencarikan darah yang
cocok jika penderita memerlukannya. Kalu ibu golongan O maka
mungkin timbul ABO antagonisme.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Pola nafas inefektif berhubungan dengan ekspansi paru tidak
maksimal sekunder terhadap meningkatnya tekanan intraabdomen

b. Inkontinensia

urine

intraabdominal

dan

berhubungan
kelemahan

otot

dengan

tingginya

tekanan

pelvis

sekunder

terhadap

kehamilan
c. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan sekunder
terhadap persiapan melahirkan
d. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kecemasan dalam
menghadapi persalinan
e. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan peningkatan berat badan
dan perubahan pusat gravitasi.
f. Kerusakan

koping

individu

berhubungan

dengan

pengetahuan tentang awitan persalinan palsu atau sejati

kurangnya

DAFTAR PUSTAKA
Bobak, dkk. 2004. Keperawatan maternitas. Jakarta: EGC
Carpenito, Lynda Juall. 2006. Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC
Doenges M.E dan kawan-kawan.2000. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman
untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Jakarta: EGC
Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan.Jakarta: EGC
Saifudin, Abdul Bari dkk 2002 Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Wiknjosastro, Hanifa. dkk. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan

Bina

Pustaka Sarwono prawirohardjo


Susan. 2010. Tahap Perkembangan Kehamilan: Trimester Ketiga. http://www.
kedokteran. info/. Diunduh pada 1 Juli 2014 pukul 14.00 WIB.
Srimaulani, Novie. 2008. Perkembangan Janin. http:// www. perkembanganjanin.
blogspot.com/. Diunduh pada 1 Juli 2014 pukul 14.00 WIB.

BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny."R" DENGAN KEHAMILAN TRIMESTER III
DI PUSKESMAS MLATI II

A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian

: 30 Juni 2014

Jam

: 10.00 WIB

Oleh

: Isnu Safitriana
Mia Tri Adhani
Putri Aprilia Rianti
Rifaldi Zulkarnaen
Tri Erawati Lafrana

Metode

: Observasi, Wawancara, Pemeriksaan Fisik DAN

DOKUMENTASI
Sumber

:Klien,Keluarga klien,status klien,dan tim kesehatan

1. Identitas
a. Pasien
Nama

: Ny. R

Umur

: 33 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Status Perkawinan

: Menikah

Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

Suku/ Kebangsaan

: Jawa/ Indonesia

Alamat

: Nambongan, Mlati

b. Keluarga/ Penanggung jawab


Nama

: Tn.H

Umur

: 37 tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Pekerjaan

: Buruh

Alamat

: Nambongan, Mlati

Hubungan dengan klien : Suami klien

2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan Pasien
1) Keluhan Utama
Klien mengatakan sulit BAB selama hamil

SEJAK

KAPAN..dan cemas dalam menghadapi kelahiran.


2) Riwayat Kehamilan Sekarang
Klien mengatakan hari pertama menstruasi terakhir
tanggal 2 Februari 2014. Klien mengatakan saat ini kehamilannya
memasuki minggu ke-30. Selama hamil klien tidak merasa mual,
muntah, pusing, dan oedema pada kaki maupun bagian tubuh
yang

lain.

Klien

mengetahui

kehamilannya

setelah

usia

kehamilannya 8 minggu. Klien mengatakan kehamilannya yang


sekarang tidak direncanakan ..PAKAI KONTRASEPSI ?
tetapi klien dan suami tetap merasa senang dengan kehamilanya
saat ini.
Klien mengatakan setelah kelahiran anak pertama
klien memakai KB suntik tetapi dikarenakan tekanan darahnya
tinggi klien berhenti menggunakan KB. Klien mengatakan
memeriksakan kehamilannya setiap 1 bulan sekali.
3) Riwayat Menstruasi

Klien mengatakan menarche usia 15 tahun. Klien menstruasi


sebelum hamil teratur setiap 1 bulan sekali denagn lamanya 7
hari. Klien mengatakan tidak ada masalah selama menstruasi.

4) Riwayat Kehamilan Yang Lalu


Tahun

Usia Gravida

Lama Partus

L/ P

BBL/ PB

Tipe Partus

Tempat Partus

Keterangan/
Komplikasi

2004

39 minggu

4 jam

3,1 kg/ 48 cm

Normal

RSUD Sleman

Tidak

ada

perdarahan

Klien mengatakan tidak pernah keguguran. Pada kehamilan pertama klien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi jamu untuk ibu
hamil.
5) Riwayat Kesehatan Yang Lalu
No.

Penyakit

Ya

Tidak

Keterangan

DM/ Hipertensi/ Sakit Jantung/ Ashma*

Hepatitis/ Sakit Liver/ Sakit Ginjal*

Riwayat Transfusi/ Perdarahan*

Alergi

Epilepsi/ Depresi*

Paru (TBC)

Ginekologi/ Mammae*

Dirawat di RS

Keluarga/ tetangga : DM, TBC.

Keterangan : * : Ketika usia kehamilan 8-18/ 24-28/ 32-36

6) Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien mengatakan sebelumnya tidak ada keluarga yang
pernah mengalami penyakit menular maupun menurun.
Genogram

Keterangan :

: Klien ( Ny.R, 33 thn)

: Suami klien (Tn.H ,37 thn)

: Anak klien ( An.A, 14 thn )

: Laki-laki

: Perempuan

--------

: Tinggal serumah.

7) Rencana Pesalinan
Klien mengatakan MErencanaKAN melahirkan di Puskesmas
Mlati II. Klien belum menyiapkan darah untuk persiapan jika terjadi
perdarahan saat persalinan nanti. Klien mengatakan orang yang
akan mengantar persalinan nanti adalah suami dan ibunya.
Klien mengatakan setelah kelahiran anak keduanya ini nanti,
klien belum berencana untuk mengunakan KB lagi.

3. Pola Kebiasaan Klien


a. Pola Nutrisi
1) Intake Nutrisi
a) Sebelum hamil
Klien mengatakan sebelum hamil makan 3 kali sehari
dengan satu porsi penuh dengan nasi, lauk dan sayur. Klien
mengatakan tidak setiap hari makan sayur dan kadang-kadang
makan buah. Klien mengatakan tidak ada kesulitan untuk menelan
dan tidak ada pantangan untuk makan. Klien mengatakan kadang
makan-makanan camilan bila tidak ada kerjaan.
b) Selama hamil
Selama hamil klien mengatakan makan tidak menentu
dalam sehari dengan porsi sedang dengan lauk, nasi dan kadangkadang dengan sayur. Klien mengatakan selama hamil lebih
banyak makan camilan,berupa kue-kue kering dan jarang makan
sayur. Klien mengatakan tidak ada pantangan untuk konsumsi
makanan dan tidak ada diet khusus.
2) Intake Cairan
a) Sebelum hamil
Klien mengatakan sebelum hamil setiap hari minum 1500cc air
putih dan kadang-kadang minum teh dan susu. Klien mengatakan
tidak ada kesulitan untuk minum.
b) Selama hamil
Klien mengatakan setiap hari klien minum 2000cc air putih perhari
dan klien kadang-kadang minum susu. Klien mengatakan tidak
ada gangguan untuk minum.

b. Pola Eliminasi
1) Sebelum hamil
Klien mengatakan sebelum hamil BAK dalam sehari 4-6
kali per hari berwarna kuning dan berbau khas urin. BAB sehari sekali
dengan konsistensi lunak, berbentuk, berwarna kecoklatan. Klien
mengatakan tidak ada kesulitan untuk BAK dan BAB.
2) Selama hamil
Klien mengatakan selama hamil BAK 10-12 x sehari,
berwarna kuning dan berbau khas urin. BAB 4 hari sekali, dengan
konsistensi keras berbentuk berwarna kecoklatan.
c. Pola Tidur dan Istirahat
1) Sebelum hamil
Klien mengatakan,tidur selama 7-8 jam sehari. Klien mengatakan
tidak ada gangguan dalam tidur. Klien tidur dengan berbaring dan
dengan posisi miring.
2) Selama hamil
Klien mengatakan selama hamil klien lebih sering tidur, setiap hari
bisa tidur 8-9 jam. Klien mengatakan suka tidur dengan posisi
terlentang dan miring. Klien mengatakan tidak ada gangguan dalam
tidur.

d. Pola Aktivitas
1) Sebelum hamil
Kemampuan Perawatan Diri

Makan dan Minum

Mandi

Toiletting

Berpakaian

Mobilitas di Tempat Tidur

Berpindah

ROM

Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Tergantung total
Kesimpulan : klien mandiri dalam melakukan aktivitasnya makan, minum,
mandi, toileting, berpakaian, dapat dilakukan klien sendiri.
2) Selama hamil
Klien mengatakan selama hamil klien lebih banyak tidur. Klien
mengatakan setiap seminggu sekali klien mengikuti senam ibu hamil.
Klien tidak mengalami gangguan aktivitas selama hamil, klien dapat
melakukan aktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang lain. Klien
mengatakan mengurangi aktivitas yang terlalu berat seperti mengepel
dan mencuci yang terlalu banyak dan lebih sering duduk karena klien
mudah lelah.

e. Pola Persepsi Diri


Klien mengatakan seorang ibu yang sedang hamil dan seorang istri.
f.

Pola Peran Hubungan


Hubungan klien dengan orang sekitarnya baik. Klien berhubungan baik
dengan keluarganya dan dengan lingkungan sekitar.

g. Pola managemen koping


Klien mengatakan sering menceritakan keadaan kehamilannya kepada
suami dan ibu klien. Klien mengatakan selalu menceritakan masalahnya
kepada orang lain dan tidak suka memendam masalahnya.
h. Pola Seksualitas
Selama hamil klien mengatakan jarang melakukan hubungan suami-istri
karena klien takut berhubungan pada saat hamil. Klien mengatakan
merasakan ada sesuatu yang kurang dengan pola seksualitasnya dan
klien ingin mengetahui metode alternatif dalam berhubungan selama
kehamilan.

4. Pengkajian psiko-sosial-budaya-spiritual
a. Psikologi
1) Konsep Diri
a) Identitas diri
Klien dapat menyebutkan namanya yaitu Ny."R. Klien
menyadari dirinya seorang

perempuan dan berpenampilan

selayaknya ibu hamil.


b) Harga diri
Klien mengatakan mengikuti kegiatan-kegiatan rutin PKK
atau arisan.
c) Gambaran diri
Klien mensyukuri kehamilannya saat ini walaupun bukan
kehamilan yang direncanakan. Klien mengatakan sangat berhatihati dengan kehamilannya.
d) Peran diri
Klien menyadari bahwa perannya sebagai ibu dari putrinya
dan bagi calon buah hatinya serta istri bagi suaminya.

e) Ideal diri
Klien mengatakan ingin melahirkan dengan normal tanpa
masalah. Klien mengatakan tetap mensyukuri apapun jenis
kelamin anaknya nanti dan akan tetap merasa bahagia
2) Intelektual
Klien mengatakan mengetahui tentang kehamilan, proses
persalinan dan masa nifas.
3) Hubungan interpersonal
Klien mengatakan hubungan dengan keluarga,suami,dan
masyarakat baik..
4) Support system
Klien

mengatakan

mendapat

dukungan

penuh

dengan

kehamilannya dari suami dan keluarga klien.


b. Aspek sosial
Klien berbicara dengan bahasa Indonesia dan kadang bercampur
dengan bahasa Jawa. Klien berbicara dengan jelas dan menjawab
pertanyaan yang diajukan dengan baik.

c. Aspek Budaya
Klien

mengatakan

berasal

dari

Jogjakarta

tepatnya

dari

Nambongan,Mlati. Klien mengikuti budaya yang ada di sana seperti adat


7 bulanan dan selapanan. Menurut klien budaya tersebut tidak
memberatkan karena klien juga melakukan budaya tersebut.

d. Aspek spiritual
Klien mengatakan menjalankan kewajiban sholat 5 waktu. Klien
selalu berdoa setelah sholat untuk kelancaran kehamilan dan proses
kelahirannya nanti.

5. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
a. Kesadaran

: Compos mentis

b. Status Gizi

BB

: 67 kg ..SEBELUMNYA BRP?

TB

: 152,5 cm

IMT

: 28,8 .sEBELUMNYA

c. Tanda-Tanda Vital

: 96 x/ menit, denyut nadi cepat dan kuat

TD

: 110/ 80 mmHg

RR

: 20 x/ menit

: 36 oC

6. Pemeriksaan Head To Toe


a. Kepala
Bentuk mesocephal, rambut klien cukup bersih, warna hitam, rambut
menyebar merata. Tidak ada nyeri tekan dan benjolan di daerah kepala.
b. Mata
Mata berfungsi secara normal (dapat melihat dengan jelas). Konjungtiva
anemis, mata simetris, sklera tak ikterik, pupil isokor.
c. Telinga
Kedua telinga klien masih baik. Keadaan telinga klien bersih dan tidak
ada kotoran.
d. Hidung
Hidung masih berfungsi secara normal atau masih dapat membau
berbagai bau-bauan. Pernafasan tidak menggunakan cuping hidung.
Hidung klien terlihat bersih.
e. Mulut
Klien berbicara dengan jelas, tidak luka atau sariawan, mulut dan gigi
klien terlihat bersih, dan tidak berbau.
f.

Leher
Leher tegak, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, warna kulit sama
dengan warna sekitar. Tidak ada nyeri tekan.

g. Dada
Inspeksi :

Dada simetris, tidak ada lesi, ekspansi dada simetris.

Palpasi :

Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada massa pada dada
klien.

Perkusi :

Suara perkusi dada resonan pada bagian paru-paru


dan pekak jantung pada interkosta 4 sinistra.

Auskultasi : Suara nafas vesikuler. Detak jantung cepat dan kuat. Bunyi
jantung S1-S2 murni (tidak ada bunyi jantung tambahan).
h. Abdomen
Inspeksi :

Tidak ada asites, tidak ada luka, warna sawo matang


dan tidak ada rambut.

Auskultas i: Suara peristaltik usus terdengar pada semua kuadran,


suara peristaltik usus 18 x/ menit.
Perkusi :

Suara redup pada kuadran kiri atas dan kiri bawah, suara
timpani pada kuadran kanan atas dan kanan bawah.

Palpasi :

Lingkar Perut : 94 cm
Leopold 1

: TFU: 25 cm

Leopold 2

: Punggung janin berada di perut kanan


Ibu.

Leopold 3

: Posisi terbawah janin adalah kepala.

Leopold 4

: Kepala janin sudah masuk pintu atas


panggul

i.

Ekstremitas :
Atas : Simetris, tidak ada edema, turgor kulit baik, tidak ada luka.
LILA : 31,5 cm
Bawah : Simetris, tidak ada edema, tugor kulit sedang, tidak ada luka,
capilari refill 2 detik.

j.

Pemeriksaan Penunjang
Golongan Darah : B
Hb

: 13,6 gr%

k. Terapi yang diberikan ..DOSIS, BENTUK OBAT, RUTE..UNTUK BRP


HARI?
Hemafort 1x1
Vitamin C 3x1
Kalk 3x1

B. ANALISA DATA
Data

Masalah

DO :
-

Konstipasi

Klien hamil 35 minggu

Penyebab
Mekanik kehamilan
(pembesaran uterus)

(trimester III)
DS :
-

Klien mengatakan BAB 4


hari

sekali,

dengan

konsistensi

keras

berbentuk

berwarna

kecoklatan.
-

Klien

mengatakan

sebelum hamil BAB sehari


sekali dengan konsistensi
lunak.
-

Klien
banyak

mengatakan

lebih

makan camilan,

jarang makan sayur.


-

Klien

mengatakan

mengurangi aktivitas yang


terlalu

berat

seperti

dan

mencuci

mengepel

yang terlalu banyak dan


lebih sering duduk karena
klien mudah lelah.

DO : -

Perubahan pola
seksualitas

DS :
Selama hamil . klien
mengatakan
melakukan

jarang
hubungan

Ketidaknyamanan

suami istri karena klien


takut

berpengaruh

pada

saat hamil.
Klien

mengatakan

sesuatu

yang

dengan

ada
kurang
pola

seksualitasnya dan
klien

ingin

mengetahui

metode
alternative
berhubungan

dalam
selama

kehamilan.

C. Diagnosa Keperawatan
1. Konstipasi berhubungan dengan mekanik kehamilan (pembesaran
uterus).
2. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan ketidaknyamanan.

D. Perencanaan

Nama

: Ny R

Umur

: 33 tahun

No.

Dx Medis : Hamil Trimester III

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan
Tujuan

1.

Intervensi

Rasional

Senin, 30 Juni 2014

Senin, 30 Juni 2014

Senin, 30 Juni 2014

Senin, 30 Juni 2014

Pukul : 10.00 WIB

Pukul : 10.00 WIB

Pukul : 10.00 WIB

Pukul : 10.00 WIB

Konstipasi berhubungan dengan Setelah

dilakukan

mekanik kehamilan (pembesaran penkes

selama

uterus) ditandai dengan :

menit

pengetahuan

DO :

klien

Klien

hamil

35

30

bertambah

minggu dengan kriteria :

(trimester III).

- Klien

dapat

DS :

memahami

Klien mengatakan BAB 4 hari

mekanisme

sekali,

terjadinya konstipasi

dengan

konsistensi

1. Motivasi

klien

untuk 1. Membantu dalam memperbaiki

minum 2500-3000cc per


hari
2. Motivasi

konsistensi feses
2. Meningkatkan konsistensi feses,

klien

untuk

makan yang mengandung

meningkatkan

pengeluaran

feses

serat yang tinggi


3. Kolaborasi

pemberian 3. Meningkatkan

obat pelunak feses


4. Jelaskan

pembentukan

atau pasase pelunak feses

penyebab 4. Pemahaman

klien

terhadap

keras

berbentuk

berwarna - Klien

kecoklatan.
-

Klien

BAB

sebelum

sehari

sekali

dengan konsistensi lunak.


-

Klien

terjadinya konstipasi
IS

menyebutkan

mengatakan

hamil

dapat

mengatakan

kembali tentang cara

mekanisme terjadinya konstipasi


akan

memudahkan

pemberian intervensi.
IS

mengatasi konstipasi
- Klien

dalam

mengatakan

lebih

bersedia melakukan

banyak makan camilan, jarang

cara untuk mengatasi

makan sayur.

konstipasi.

Klien mengatakan mengurangi


aktivitas

yang

terlalu

berat

seperti mengepel dan mencuci


yang terlalu banyak dan lebih
sering

duduk

karena

klien

mudah lelah.
2.

Senin, 30 Juni 2014

Senin, 30 Juni 2014

Senin, 30 Juni 2014

Senin, 30 Juni 2014

Pukul : 10.00 WIB

Pukul : 10.00 WIB

Pukul : 10.00 WIB

Pukul : 10.00 WIB

DO : DS :

Setelah

diberikan

pendidikan
selama

kesehatan
15

Selama hamil klien mengatakan pengetahuan

menit
klien

1. Kaji

persepsi

tentang

hubungan seksual

1. Memberikan

pemahaman

kepada klien sehingga dapat


mencegah adanya kegawatan
obstetric

jarang

melakukan

hubungan tentang

pola

suami istri karena klien takut seksualitas


berpengaruh pada saat hamil.

kehamlan

selama
bertambah

Klien mengatakan ada sesuatu dengan kriteria :


yang

kurang

dengan

pola Klien

2. Berikan informasi tentang 2. Klien dapat memenuhi keinginan


metode-metode

hubungan kedekatan.

alternative

untuk

berhubungan seksual

mampu

3. Berikan

informasi 3. Mengidentifikasi

seksualitasnya dan

mengungkapkan

mengenai kondisi tidak

klien ingin mengetahui metode

metode-metode

diijinkannya

alternative dalam berhubungan

alternative

hubungan seksual

selama kehamilan.

berhubungan

IS

selama kehamilan.
Klien
tidak

mengatakan
takut

dalam

melakukan
hubungan
seksualitas selama
kehamilan.

melakukan

adanya

kesalahan persepsi.
IS

Anda mungkin juga menyukai