2015/2016
Alamat : Jalan Banda Aceh – Medan SP. Elak Buket Rata Kota Lhokseumawe
Website : stikes.bumipersada.ac.id
Logo :
Alhamdulillahirabbil ‘alamien, Buku Panduan Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bumi Persada Lhokseumawe tahun
akademik 2015/2016 dapat diterbitkan. Penerbitan Buku Panduan Akademik ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai
STIKes Bumi Persada Lhokseumawe kepada para mahasiswa baru khususnya, serta civitas akademika pada umumnya.
Buku Panduan Akademik ini merupakan pedoman pelaksanaan proses belajar mengajar yang berlaku, yang mesti dipahami
agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal tanpa hambatan yang berarti. Besar harapan kami bahwa Buku Panduan
Akademik ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bumi Persada Lhokseumawe sebagai bahan
informasi yang sangat penting untuk mengikuti kegiatan akademik maupun kemahasiswaan seoptimal mungkin.
Akhirnya, untuk lebih menyempurnakan materi dan tampilan Buku Panduan Akademik STIKes Bumi Persada Lhokseumawe
nantinya, pendapat serta saran dari para pengguna sangatlah kami harapkan. Billahi fii sabililhaq.
Visi STIKes Bumi Persada lhokseumawe “Menjadi perguruan tinggi unggul bidang kesehatan yang mampu bersaing secara
1. Menghasilkan lulusan yang profesional yang dapat berfikir ilmiah dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan
bidang kebidanan dan keperawatan dengan karakteristik memiliki disiplin tepat waktu, tepat guna dan tepat sasaran dengan
produktifitas dan tanggung jawab yang tinggi.
2. Membentuk dan menghasilkan lulusan yang berbudi luhur, memiliki moral dan etika serta mempunyai profesional dalam
bidang kebidanan dan keperawatan.
3. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dalam rangka pengembangan sumber daya manusia
khususnya dibidang kebidanan dan keperawatan.
1. Membentuk tenaga kesehatan yang mampu memberikan asuhan yang mandiri dan komprehensif, memiliki keterampilan
yang profesional, beramal ilmiah, kritis, kreatif, bertanggung jawab, bertaqwa dan bertawakal kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
2. Menghasilkan lulusan yang mampu memberikan asuhan, peka budaya dengan menghargai sumber-sumber etnik, agama
dan faktor lain dari setiap sistem klien (individu, keluarga dan masyarakat) yang unik dan holistik untuk proses kebidanan
dan keperawatan dalam menyelesaikan masalah.
3. Menghasilkan tenaga kesehatan profesional yang mempunyai keunggulan dalam bidang kebidanan dan keperawatan serta
tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan guna menghadapi pasar global dan
terbuka.
4. Senantiasa meningkatkan dan mengembangkan diri dalam bidang ilmu kesehatan baik bidang kebidanan dan keperawatan
sesuai bakat dengan meningkatkan pendidikannya sehingga mampu bersaing secara nasional dan internasional.
5. Menguasai dasar-dasar ilmiah serta mengembangkan pengetahuan dan metodelogi ilmu kebidanan dan ilmu keperawatan
sehingga mampu menerapkan ilmu dan teknologi yang dimilikinya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada
stakeholder.
STIKes Bumi Persada tumbuh dan berkembang dari tengah-tengah masyarakat Bangsa Indonesia. Bumi Persada melibatkan dirinya
secara aktif dalam kancah pendidikan Indonesia demi tercapainya cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa. Kesadaran ini semakin
diperkuat oleh adanya dorongan Allah dalam Surah Al Mujadalah ayat 11 : Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu
dikatakan kepadamu: “Berlapanglapanglah dalam majelis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan, Pendidikan
tenaga Kesehatan Bumi Persada Lhokseumawe tergerak untuk mengelola pendidikan di bidang kesehatan yang lebih luas. Didorong
oleh kesadaran dan tanggung jawab untuk mengantisipasi isu-isu yang ada serta kesadaran dan tanggung jawab yang
mendalam bahwasanya pendidikan tinggi termasuk pendidikan tinggi kesehatan pada hakekatnya merupakan tanggung jawab
seluruh masyarakat dan didukung dengan hasil studi kelayakan yang ada, maka Bagian Pendidikan Tinggi Bumi Persada merasa
perlu mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan yang dapat menyelenggarakan program pendidikan akademi dan profesi di bidang
kesehatan, khususnya keperawatan dan kebidanan. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 150/D/O/2008 tanggal 25 Juli 2008, maka mulai tahun 2008 STIKes Bumi Persada Lhokseumawe mulai menyelenggarakan
Filosofi yang menjadi landasan dari STIKes Bumi Persada Lhokseumawe yaitu filosofi Limong Jaroe bagi unsur pimpinan
STIKes Bumi Persada Lhokseumawe dan filosofi Man Jadda Wa Jadda bagi unsur dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.
Mengadopsi filosofi Limong Jaroe, seorang pemimpin haruslah memiliki kebijaksanaan dalam memberikan apresiasi terhadap prestasi
orang lain, kemampuan memberikan perintah dan delegasi tugas dengan tegas, kemampuan menyelesaikan masalah dengan baik,
memiliki jiwa humoris yang proporsional dan memiliki karakter yang kuat bukan berdasarkan kondisi fisiknya. Sedangkan, Man
Jadda Wa Jadda berarti siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan berhasil, sehingga diharapkan setiap elemen yang
berhubungan dengan STIKes Bumi Persada Lhokseumawe dapat melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing dan berhasil
C. Visi
Perumusan visi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bumi Persada Lhokseumawe sebagai berikut: “Menjadi perguruan tinggi unggul
D. Misi
Berkaitan dengan Misi menjadi yang terbaik STIKes Bumi Persada Lhokseumawe sebagai berikut:
E. Tujuan
1. Membentuk tenaga kesehatan yang mampu memberikan asuhan yang mandiri dan komprehensif, memiliki keterampilan yang
profesional, beramal ilmiah, kritis, kreatif, bertanggung jawab, bertaqwa dan bertawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menghasilkan lulusan yang mampu memberikan asuhan, peka budaya dengan menghargai sumber-sumber etnik, agama dan
faktor lain dari setiap sistem klien (individu, keluarga dan masyarakat) yang unik dan holistik untuk proses kebidanan dan
keperawatan dalam menyelesaikan masalah.
3. Menghasilkan tenaga kesehatan profesional yang mempunyai keunggulan dalam bidang kebidanan dan keperawatan serta
tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan guna menghadapi pasar global dan
terbuka.
4. Senantiasa meningkatkan dan mengembangkan diri dalam bidang ilmu kesehatan baik bidang kebidanan dan keperawatan
sesuai bakat dengan meningkatkan pendidikannya sehingga mampu bersaing secara nasional dan internasional.
5. Menguasai dasar-dasar ilmiah serta mengembangkan pengetahuan dan metodelogi ilmu kebidanan dan ilmu keperawatan
sehingga mampu menerapkan ilmu dan teknologi yang dimilikinya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada
stakeholder.
Ketua Yayasan
Hj. Tuti Rawati
Ketua STIKes
Senat Sekolah Tinggi
Rika Mursyida, S.SiT., M.Kes
LPPM LPM
Falahuddin, SE., M.S.M Yusnidaryani, M.Kes
TU
Khairuddin Roesmany, SE., M. Si
UPT Perpustakaan
Mustafa, S.IP
Sekretaris Sekretaris
Ns. Rizky Mauliza, S.Kep Yulandari, S.ST
Kep. Dasar, Dewasa Kep. Jiwa, Keluarga, Kep. Maternitas, Askeb Kehamilan, Askeb KB dan Askeb
dan Gawat Darurat Komunitas dan Anak dan persalinan dan BBL Kespro, Nifas dan Kegawatdaruratan,
Ns. Adhen Maulana, Gerontik Manajemen Risna Fazlaini, M.Keb menyusui maternal dan neonatal
S.Kep., MSi Ns. Fauzan Saputra, Eviyanti, M.Kes Rika Mursyida, Rayana Iswani, M.Kes
S.Kep, MNS S.SiT., M.Kes
Mahasiswa
Susunan Senat STIKes Bumi Persada Lhokseumawe terdiri atas Ketua, Sekretaris dan Anggota yang terdiri dari para,
Pimpinan STIKES, para Ketua Program Studi dan Perwakilan Dosen. Adapun struktur organisasi senat adalah:
Waka II : Mahdi, SE
Badan Penjaminan Mutu dan Pengembangan adalah Badan yang secara berkala melakukan kegiatan-kegiatan total
quality assurance internal dalam semua aspek penyelenggaraan dan pengelolaan STIKes Bumi Persada bidang
akademik dan non akademik secara menyeluruh dalam memelihara dan meningkatkan prestasi, status, serta
Unit Perpustakaan
Mengelola dan memelihara perpustakaan secara profesional dan dinamis sebagai fasilitas penunjang akademik yang
berkualitas dan memenuhi standard nasional yang berlaku serta mampu memanfaatkan secara optimal ICT dalam
memberikan pelayanan prima kepada para peserta didik, peneliti dan pengguna lainnya.
Unit Laboratorium
Mengelola dan memelihara laboratorium secara profesional sebagai fasilitas penunjang akademik yang berkualitas
dan memenuhi standard laboratorium yang berlaku serta memenuhi standart kompetensi pendidikan sebagai tempat
Unit Pengembangan Teknologi Informasi (BPTI) Sistem informasi manajemen berbasis ICT merupakan hal yang
mutlak harus diterapkan dan dapat diakses oleh semua komponen sumber daya manusia dan departemen yang ada hal
ini perlu di koordinir oleh BPTI sesuai dengan Rencana Strategis yang berlaku.
Alumni karier merupakan bagian yang mengelola alumni, mulai memberikan bekal kepada calon lulusan, pelacakan
alumni, penyaluran alumni dan pembinaan alumni hingga evaluasi alumni STIKes Bumi Persada Lhokseumawe.
Bagian rekrutmen penerimaan mahasiswa baru dan kemahasiswaan bertanggung jawab terhadap semua hal yang
berkaitan dengan mahasiswa, mulai penerimaan mahasiswa baru, mengelola kebutuhan mahasiswa (Organisasi
mahasiswa dan unit kegiatan mahasiswa) dan pengelolaan beasiswa untuk mahasiswa.
Administrasi Akademik
Bagian Akademik bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pelaksanaan kegiatan administrasi akademik.
Termasuk didalamnya bertanggung jawab terhadap kelancaran dan penyelenggaraan aktifitas rutin kegiatan belajar
Administrasi Keuangan
Bagian administrasi keuangan bertanggung jawab terhadap penyusunan rencana anggaran yang diajukan tiap unit kerja
Sebelum menjelaskan Sistem Pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bumi Persada Lhokseumawe, terlebih dahulu akan
dijelaskan beberapa istilah yang akan dipakai dalam penjelasan program pendidikan tersebut.
1. Pendidikan Tinggi
Pendidikan Tinggi adalah pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dari pendidikan menengah pada jalur pendidikan
sekolah.
2. Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi yang dapat berbentuk akademi,
3. Sekolah Tinggi
Perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan ilmiah dan/atau pendidikan profesional satu disiplin ilmu tertentu
4. Pendidikan Akademik
Pendidikan akademik adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau
kesenian dan diselenggarakan oleh suatu sekolah tinggi institut, dan universitas.
Pendidikan profesi adalah pendidikan tambahan setelah Program Sarjana untuk memperoleh keahlian dan sebutan dalam
bidang tertentu.
6. Pendidikan Vokasi
Pendidikan vokasi adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu yang
7. Program studi
Program studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggara pendidikan yang diselenggarakan atas
dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai
sasaran kurikulum.
Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang isi bahan kajian dan pelajaran serta
cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di
perguruan tinggi.
Kurikulum inti adalah bagian dari kurikulum pendidikan tinggi yang berlaku secara nasional untuk setiap program studi,
yang memuat tujuan pendidikan, isi pengetahuan dan kemampuan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam
Kurikulum institusional adalah bagian dari kurikulum pendidikan tinggi yang berkenaan dengan keadaan dan kebutuhan
Kurikulum Berbasis Kompetensi, selanjutnya disingkat KBK, adalah kurikulum yang disusun berdasarkan atas elemen-
elemen kompetensi yang dapat mengantarkan mahasiswa untuk mencapai kompetensi utama, kompetensi pendukung dan
kompetensi lainnya.
Standar Kompetensi, adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki mahasiswa untuk melakukan suatu
tugas/pekerjaan yang meliputi pengetahuan, sikap, dan ketrampilan sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Sistem Kredit adalah sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (SKS) untuk
menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar dan beban penyelenggara program.
14. Semester
Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 14 - 20 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya berikut
SKS adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan
terjadwal perminggu sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kegiatan lapangan yang
masing-masing diiringi oleh sekitar 1 – 2 jam kegiatan terstruktur dan 1 – 2 jam kegiatan mandiri. Dibawah ini
diuraikan beberapa hal yang penting tentang pelaksanaan pendidikan dengan sistem kredit untuk diketahui yaitu (1).
Sistem Kredit, (2). Klasifikasi Mata Kuliah, (3). Jenjang Program Pendidikan, dan (4). Evaluasi.
A. SISTEM KREDIT
Dalam sistem kredit, beban studi yang harus diselesaikan oleh mahasiswa pada suatu jenjang studi dinyatakan dalam
bentuk satuan kredit. Berdasarkan adanya perbedaan minat, bakat dan kemampuan mahasiswa yang satu dengan yang
sama bagi setiap mahasiswa, meskipun mereka dalam jenjang pendidikan yang sama. Pada dasarnya tujuan
a. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang cakap dan giat belajar agar dapat menyelesaikan studi dalam waktu
sesingkat-singkatnya.
b. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar bisa mengikuti kegiatan yang sesuai dengan minat, bakat dan
kemampuannya.
c. Melaksanakan sejauh mungkin sistem pendidikan dengan masukan ataupun keluaran ganda.
SKS adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan
terjadwal setiap minggu sebanyak 1 jam perkuliahan, atau 2-3 jam praktikum, atau 4 - 5 jam kerja lapangan/klinik, yang
masing-masing diiringi oleh sekitar 1-2 jam kegiatan terstruktur dan 1-2 jam kegiatan mandiri. STIKes Bumi Persada
Lhokseumawe 14 Besarnya SKS perlu ditentukan untuk setiap kegiatan pendidikan seperti kuliah, praktik
laboratorium, praktik lapangan, seminar, kapita selekta, penelitian dan lain-lain kegiatan. Besarnya SKS untuk
tersebut.
Untuk kegiatan kuliah, satu SKS adalah kegiatan pendidikan selama tiga jam per minggu. Karena dalam satu
semester ada 16 minggu maka satu SKS sama dengan kegiatan pendidikan selama 48 jam dalam satu semester. Untuk
mahasiswa, 3 jam kegiatan pendidikan per minggu terdiri dari 1 jam kuliah (tatap muka yang terjadwal
dengan dosen), ditambah 1 jam kegiatan pendidikan rangkaian (yaitu kegiatan yang direncanakan oleh dosen tetapi
tidak terjadwal misalnya pekerjaan rumah, penulisan karangan dan sebagainya) serta 1 jam lagi berupa kegiatan
mandiri mahasiswa. Untuk dosen, 3 jam kegiatan per minggu terdiri atas 1 jam kuliah (pertemuan tatap muka dengan
mahasiswa), 1 jam perencanaan kegiatan rangkaian dan evaluasi dan 1 jam lainnya untuk pengembangan materi
subyek.
b. SKS Untuk Praktik Laboratorium Perhitungan beban pendidikan yang menyangkut kemampuan psikomotorik dan
kegiatan fisik yang lazimnya dilakukan dalam kegiatan praktik laboratorium, pada dasarnya sama dengan
perhitungan untuk kegiatan kuliah. Perbedaannya adalah 1 jam kuliah dianggap mempunyai beban yang setara dengan
kegiatan fisik atau psikomotorik selama 2 jam. Dengan demikian 1 SKS kegiatan kuliah sama dengan 2 jam kegiatan
fisik atau psikomotorik ditambah dengan 1 jam kegiatan rangkaian misalnya untuk membuat laporan praktikum,
semester.
Pembelajaran Tutorial adalah diskusi kelompok kecil dimana setiap kelompok beranggotakan 10-15 mahasiswa dan
dibantu oleh satu tutor yang bertugas sebagai fasilitator. Pembelajaran ini akan membantu mahasiswa dalam diskusi
untuk mencapai tujuan belajar tanpa harus mengintervensi diskusi maupun memberikan penjelasan panjang lebar.
Agar nantinya mahasiswa lebih memahami alasan klinis dalam memecahkan masalah/kasus. Mahasiswa dituntu
untuk aktif dalam diskusi , aktif dalam mencari informasi untuk memecahkan masalah yang dihadapi baik secara
mandiri ataupun kelompok. Pembelajaran tutorial ini memeiliki beban dan deskripsi SKS yang sama dengan SKS
SKS untuk kegiatan ini ditentukan seperti praktik laboratorium yaitu 4 jam seminggu atau 64 jam dalam 1 semester.
Bilamana praktik lapangan dilakukan dalam waktu yang cukup lama, untuk menentukan SKS-nya perlu
dipertimbangkan jam kerja rerata sehari yang benar-benar digunakan oleh mahasiswa dan proporsi beban
Perhitungan SKS untuk seminar dan kapita selekta sama dengan perhitungan SKS untuk kegiatan kuliah. Kegiatan ini
dapat berupa seminar, kuliah, penyajian, atau tugas yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa. SKS untuk
penelitian guna menyusun skripsi atau tesis serupa dengan perhitungan untuk kegiatan fisik dan psikomotorik yaitu 1
Penelitian yang dikerjakan mahasiswa guna menyusun skripsi untuk memperoleh gelar sarjana (S-1) dapat dinilai
antara 2 – 4 SKS. Adapun penjabaran dari SKS untuk kegiatan perkuliahan ini, diantaranya:
1) Pelaksanaan Kuliah Studium General / Kuliah Umum, merupakan perkuliahan yang dilaksanakan secara
klasikal dengan mendatangkan pakar/narasumber dengan materi perkuliahan secara umum sesuai dengan
2) Pelaksanaan Pembekalan untuk pengembangan karir merupakan usahan pemberian bekal kemampuan bagi
lulusan dengan komptensi yang baik dan profesional sesuai dengan stake holder pengguna lulusan.
3) Pelaksanaan Program Sertifikasi, merupakan suatu program pengujian yang didasarkan pada standar jabatan
dan atau persyaratan pekerjaan yang berlaku secara nasional/standar kompetensi. dimana itu menjadi salah
yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan strap. sesuai dengan kerangka kualifikasi nasional yang
a. Jumlah kredit semester, komposisi pengambilan mata kuliah dan waktu penyelesaian studi tiap semester yang diambil
tidak harus sama antara mahasiswa yang satu dengan yang lain.
c. Besar SKS untuk kegiatan pendidikan yang berlainan tidak harus sama, didasarkan atas banyak jam kegiatan yang
d. Kegiatan pendidikan terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan. Kegiatan Pendidikan wajib diikuti semua mahasiswa dalam
jenjang pendidikan tertentu. Sedangkan kegiatan pendidikan pilihan disediakan untuk memenuhi beban studi
pendidikan yang diwajibkan dan merupakan saluran bakat, minat dan kemampuan masing-masing dalam pendidikan
tertentu.
e. Banyaknya SKS yang diambil mahasiswa pada semester tertentu ditentukan oleh kemampuan studi pada semester
sebelumnya.
setiap semester dengan mengingat jumlah minimum dan maksimum SKS yang dapat diambil.
a. Jumlah beban kredit untuk strata I (S-1) adalah 144-160 SKS. Untuk program Diploma III (D-3) adalah 110-120
SKS
b. Mahasiswa yang dipersiapkan sebagai calon sarjana harus menyelesaikan program pendidikannya dengan
c. Lama masa studi bagi Program Sarjana (S1) adalah 8 semester, yang dapat ditempuh kurang dari itu dan selama-
lamanya 14 semester.
d. Lama masa studi bagi Program Diploma III adalah 6 semester, yang dapat ditempuh dalam waktu minimal 6 semester
e. Lama masa studi bagi Mahasiswa transfer disesuaikan dengan equivaluensi kredit sks yang diakui.
B. Kurikulum
Kurikulum di STIKes Bumi Persada disusun berdasarkan Surat Keputusan Mendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan Surat Keputusan Mendiknas No.
a. Mata Kuliah Pengembangan Keilmuan dan Ketrampilan (MPK) yang terdiri atas mata kuliah yang relevan dengan
tujuan pengayaan wawasan, pendalaman intensitas pemahaman dan penghayatan MPK ini.
b. Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK) yang terdiri atas mata kuliah yang relevan untuk memperkuat
penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keilmuan atas dasar keunggulan kompetitif serta komparatif
c. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) yang terdiri dari mata kuliah yang relevan, bertujuan memperkuat
penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keahlian berkarya di masyarakat sesuai dengan keunggulan
d. Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) yang terdiri atas mata kuliah yang relevan, bertujuan untuk memperkuat
penguasaan dan memperluas wawasan perilaku berkarya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di masyarakat untuk
e. Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) yang terdiri atas mata kuliah yang relevan dengan upaya
pemahaman serta penguasaan ketentuan yang berlaku dalam berkehidupan di masyarakat, baik secara nasional maupun
global, yang membatasi ti ndak kekaryaan seseorang sesuai dengan kompetensi keahliannya. Pada Kondisi sekarang
kurikulum dikembangkan dengan dasar pada Elemen Kompetensi yang tercantum pada Surat Keputusan RI No
045/U/2002 dimana Kurikulum berbasis kompetensi terdiri dari: a) kurikulum inti yang mencirikan kompetensi utama;
khas PT. Dengan demikian program sarjana diarahkan pada hasil lulusan yang memiliki kualifikasi sebagai berikut:
a) menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan dalam bidang keahlian tertentu sehingga mampu menemukan,
memahami, menjelaskan, dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada di dalam kawasan keahliannya;
b) mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya sesuai dengan bidang keahliannya
dalam kegiatan produLTAf dan pelayanan kepada masyarakat dengan sikap dan perilaku yang sesuai
c) mampu bersikap dan berperilaku dalam membawakan diri berkarya di bidang keahliannya dan mampu dalam
d) mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian yang merupakan keahliannya.
Selain mata kuliah tersebut di atas, mahasiswa STIKes Bumi Persada Lhokseumawe juga harus menempuh
mata kuliah Agama Islam, masuk dalam SKS dan kegiatan perkaderan tersertifikasi. Adapun jabaran mata
Bagi mahasiswa baru, rencana kuliah yang akan ditempuh pada semester pertama ditentukan secara paket dengan
besaran SKS sesuai dengan ketentuan program studi masing-masing. Mahasiswa baru yang telah melakukan
registrasi tinggal mengambil jadual kuliah yang telah disediakan di bagian akademik atau akan dibagikan pada saat
Syarat-syarat:
2) Mengikuti prosedur KRS bagi mahasiswa lama yang telah ditetapkan oleh STIKes.
3) Revisi KRS dilakukan dengan mengikuti prosedur revisi KRS yang telah ditetapkan.
Syarat-syarat:
a) Membawa surat keterangan aktif kembali dari Ketua STIKes, disampaikan kepada Ketua Program
Studi.
e) Sesudah masa revisi selesai, tidak diijinkan melakukan perubahan mata kuliah
Mahasiswa diharuskan melakukan pengajuan rencana kuliah pada setiap awal semester yang bersangkutan sesuai waktu
yang telah ditentukan. Mahasiswa yang tidak mendaftar pada waktu yang telah ditentukan tidak berhak mengikuti kuliah
Pengambilan mata kuliah dan jumlah beban SKS yang harus ditempuh mahasiswa sudah dalam bentuk paket yang
ditentukan oleh program studi. Untuk membantu dan memudahkan mahasiswa merencanakan studinya disusun
pedoman urutan pengambilan mata kuliah untuk tiap semester (struktur program mata kuliah).
Penentuan jumlah pengambilan SKS mahasiswa didasarkan hasil penggabungan Indeks Prestasi Semester (IPS) dengan
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan menggunakan suatu formula tertentu yang sudah ditentukan oleh STIKes Bumi
Persada Lhokseumawe. Mahasiswa dapat melihat jumlah SKS maksimal yang dapat diambil pada semester tersebut
Prodi Ilmu Keperawatan pada tahun ajaran 2010-2011 mengalami perubahan kurikulum pada penentuan jumlah
pengambilan SKS bagi mahasiswa yang ditentukan dengan sistem paket. Pengambilan SKS melebihi paket yang
ditentukan sifatnya hanya untuk mengulang, bukan mengambil mata kuliah baru. Untuk Program Studi Diploma III
pengambilan SKS per semester secara paket. Mahasiswa diperbolehkan mengambil semua mata kuliah yang ditawarkan
a. Batas minimal SKS yang dapat diambil oleh mahasiswa adalah sesuai paket.
c. Pengambilan SKS untuk mahasiswa aktif kembali berdasarkan gabungan IP Semester terakhir aktif dengan IPK
aktif.
d. Mata kuliah non-SKS tidak diperhitungkan sebagai beban pengambil an SKS, tetapi mahasiswa harus tetap
melakukan pengisian rencana kuliah non-SKS (Bahasa Inggris pada prodi D3 kebidanan).
Penilaian hasil belajar mahasiswa merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan tingkat pencapaian
tujuan-tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Penilaian hasil belajar ditentukan berdasarkan hasil penilaian terhadap
penyelesaian tugas-tugas, praktikum, PKK dan ujian-ujian dari mata ajar yang tercantum dalam KRS pada semester terkait.
3) Ujian ulang/Remedial
b. Waktu penilaian
2) Ujian tengah semester dilaksanakan pada pertengahan semester, setelah mahasiswa mengikuti perkuliahan
setengah (50%) semester. Waktu pelaksanaan ujian ditentukan jadual pelaksanaannya dalam kalender akademik,
dilakukan oleh dosen pengampu dan atau terjadual dibawah koordinasi program studi.
3) Ujian Akhir semester dilaksanakan sesudah masa kuliah semester berakhir, dilaksanakan secara terjadual
perkuliahan pada semester berjalan dan mendapat nilai C atau kurang. Persyaratan mengikuti ujian ulang/Remedi
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh STIKes Bumi Persada.
5) Ujian praktikum dilakukan pada saat pelaksanaan praktikum dan atau setelah pembelajaran praktikum selesai,
yang dilakukan dan dinilai oleh dosen pengampu dengan koordinasi koordinator laboratorium dan bekerjasama
6) Ujian Tugas Akhir diselenggarakan setelah semua persyaratan administrasi kelembagaan dipenuhi. Ketentuan lain
beserta pelaksanaan ujian tugas akhir diatur oleh program studi dengan memperhati kan ketentuan yang berlaku.
c. Persyaratan Ujian
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk dapat menempuh ujian adalah:
1) Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang sedang berlangsung atau sedang tidak cuti akademik atau sedang
4) Membawa Kartu Rencana Studi sebagai kartu ujian yang telah disahkan oleh yang berwenang
5) Sistem Ujian
1. Evaluasi seberapa besar mahasiswa dapat memahami bahan yang diajarkan atau ditugaskan kepadanya.
d. Sistem penilaian
2) 70 - 79 3 B Baik
3) 56 - 69 2 C Cukup
4) 41 - 55 1 D Kurang
5) <41 0 E Nihil/Gagal
Keterangan: Jika terdapat angka 0.5 dibulatkan keatas, jika terdapat nilai 0.4 dibulatkan kebawah
Setiap mata kuliah hanya mempunyai satu nilai akhir (NA). Nilai akhir ini merupakan hasil
penggabungan dari nilai berbagai kegiatan dalam mata kuliah tersebut yaitu nilai akhir praktikum, nilai
ujian tengah semester, nilai ujian akhir semester, penugasan, Tutorial, Kehadiran dengan bobot sebagai
berikut:
A. Teori 50 %
3) Tugas/Kuis 30 %
4) Absensi 5%
B. Praktikum 40 %
2) Praktikum 40%
3) Tugas 20%
a. Teori 40 %
3) Tugas/Kuis 30 %
4) Absensi 5%
b. Praktikum 50%
Catatan:
Jika mahasiswa memiliki nilai angka kredit keaktifan mahasiswa (AKKM) maka ditambahkan sesuai ketentuan
1. Ketentuan Umum
a. Remedial adalah ujian ulang atau perbaikan dengan tujuan untuk memperbaiki nilai mata kuliah pada semester yang
sedang ditempuh dan bagi mahasiswa yang belum mendapat kesempatan mengikuti Ujian akhir semester (UAS)
c. Peserta remedial adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bumi Persada Lhokseumawe yang sudah menempuh
b. Mahasiswa yang boleh mengikuti remedial adalah mahasiswa dengan nilai C atau D
c. Belum mengikuti ujian Semester karena alasan tertentu, tetapi telah mengikuti KBM
a. Mahasiswa mengikuti review materi teori, setiap mata kuliah: 1 (satu) kali (100 menit)
b. Materi yang disampaikan dalam review adalah materi pengayaan semester yang sudah ditempuh mahasiswa.
c. Materi, Strategi/metode review serta evaluasinya menjadi tanggung jawab penuh dosen penanggung jawab mata kuliah.
d. Waktu review materi mengikuti jadwal yang telah disusun bagian akademik berdasarkan kesepakatan Penanggung jawab
mata kuliah.
a. Nilai hasil ujian remedial dikumulatifkan dengan hasil ujian teori (UAS)
b. Jika nilai ujian utama lebih baik dari nilai remidial maka yang digunakan adalah nilai ujian utama
tertentu maka nilai yang didapat sesuai nilai maksimal yang dicapai)
e. Mahasiswa yang tidak hadir pada ujian terjadwal yang telah ditentukan oleh STIKes Bumi Persada Lhokseumawe
f. STIKes Bumi Persada tidak menyelenggarakan ujian susulan bagi mahasiswa yang tidak ikut ujian terjadwal, kecuali
terdapat hal yang khusus berdasarkan kebijakan prodi dan dosen pengampu.
g. Hasil Studi Evaluasi hasil studi mahasiswa merupakan pengukuran tingkat keberhasilan mahasiswa dalam proses
belajar mengajar yang diselenggarakan oleh program studi. Pengukuran keberhasilan studi mahasiswa ditentukan dengan
mengukur Indeks Prestasi (IP). Penghitungan dari Indeks Prestasi adalah sebagai berikut.
Indeks Prestasi Semester (IPS) Besarnya IPS mahasiswa dapat dihitung dengan formula sebagai berikut: Jumlah SKS
yang diambil pada semester itu Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Besarnya IPK mahasiswa dapat dihitung dengan
menggunakan formula: Jumlah SKS masing-masing MA yang dikumpulkan X bobot nilai IPK = Jumlah SKS yang telah
dikumpulkan
Mahasiswa dinyatakan putus studi apabila dalam keadaan sesuatu dan lain hal tidak dapat melanjutkan kegiatan akademik
dikarenakan masalah administrasi, evaluasi akademik atau sebab-sebab lain. Mahasiswa yang tidak melaksanakan registrasi
a. Mahasiswa Program Sarjana, pada akhir semester 2 (dua), semester 4 (empat), dan akhir semester 8 (delapan).
1) Apabila pada evaluasi 2 (dua) semester pertama tidak memperoleh IP minimal 2,00 (dua koma nol nol) mahasiswa
2) Apabila pada evaluasi 4 (empat) semester pertama tidak memperoleh IP minimal 2,00 (dua koma nol nol )
dari sekurangkurangnya 30 (tiga puluh) SKS terbaik, mahasiswa disarankan mengundurkan diri.
3) Apabila pada evaluasi 8 (delapan) semester pertama tidak memperoleh IP minimal 2,00 (dua koma nol nol) mahasiswa
4) Apabila pada evaluasi akhir masa studi tidak memperoleh IP minimal 2,00 (dua koma nol nol) dari sekurang-kurangnya
beban studi yang dipersyaratkan, mahasiswa dinyatakan gagal dalam studi dan tidak diperkenankan mengikuti
pendidikan selanjutnya.
b. Mahasiswa Program Diploma III (D3), pada akhir semester 2 (dua), akhir semester 3 (tiga) dan akhir semester 6 (enam)
1) Apabila pada evaluasi 2 (dua) semester pertama tidak memperoleh IP minimal 2,50 (dua koma lima nol) mahasiswa
2) Apabila pada evaluasi 3 (tiga) semester pertama tidak memperoleh IP minimal 2,50 (dua koma lima nol) dari sekurang-
sekurang-kurangnya beban studi yang dipersyaratkan, mahasiswa diberi kesempatan memperbaiki sampai akhir masa
studi.
4) Apabila pada evaluasi akhir masa studi tidak memperoleh IP minimal 2,50 (dua koma lima nol) dari sekurang-
kurangnya beban studi yang dipersyaratkan, mahasiswa dinyatakan gagal dalam studi dan tidak diperkenankan
c. Persyaratan Kelulusan.
Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan studi dan dapat memperoleh ijazah serta gelar Sarjana Keperawatan (S1),
dan Ahli Madya Kebidanan (D3) jika memenuhi ketentuan kelulusan sebagai berikut.
1. Mengumpulkan 110 – 120 SKS untuk Program Studi D III Kebidanan dengan IPK minimal 2,50, Untuk
Program Studi Keperawatan (S1). mengumpulkan 144 – 160 SKS dan dengan IPK minimal 2.00.
2. Memiliki nilai D secara kumulatif maksimum sebanyak 15 SKS yang tidak berpusat pada kelompok jenis Mata Kuliah
tertentu.
3. Dari jumlah tersebut nilai D untuk mata kuliah keahlian berkarya (MKB) maksimum sebanyak 6 SKS.
d. Predikat Kelulusan
Khusus predikat Cum Laude, selain memenuhi persyaratan IPK (3.51 – 4,00) wisudawan/wisudawati harus memenuhi
pula masa studi yang telah ditentukan yaitu 6 semester untuk Program Diploma Kebidanan (Diploma III) dan 8 semester
1. Perwalian
Setiap mahasiswa akan mendapatkan bimbingan dari Dosen Pembimbing Akademik (dosen wali) yang ditentukan oleh
Program Studi.
2. Cuti Akademik
Mahasiswa berhak untuk mengajukan cuti akademik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Perpustakaan
a. Setiap mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bumi Persada wajib menjadi anggota perpustakaan
b. Penyelenggaraan, petunjuk, pelayanan syarat peminjaman diatur tersendiri oleh Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan
a. Laboratorium yang tersedia adalah Laboratorium Biomedis untuk Mata Kuliah Medikal Bedah, Keperawatan
maternitas, Keperawatan Anak, Medikal Bedah, Gawat Darurat A dan B, Maternitas, Skills Lab untuk praktikum
b. Mahasiswa dapat menggunakan Laboratorium untuk kegiatan pembelajaran praktikum dengan sepengetahuan
c. Penyelenggaraan, petunjuk pelayanan, tata tertib di laboratorium diatur tersendiri oleh Unit Pelaksana Teknis
Laboratorium.
5. Internet
Untuk kepentingan belajar disediakan layanan internet bagi mahasiswa. Setiap mahasiswa berhak menggunakan internet
untuk kepentingan belajar. Penyelenggaraan, petunjuk pelayanan dan tata tertib di ruang internet diatur tersendiri oleh
Bagian Pengembangan Tehnologi Informasi (BPTI) bekerjasama dengan Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan.
6. Beasiswa
Beasiswa yang dapat diterima oleh mahasiswa STIKes Bumi Persada Lhokseumawe berupa Beasiswa Peningkatan Prestasi
Akademik (BPPA), Beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBBM). Peraturan mengenai beasiswa diatur dalam
Tata tertib mahasiswa diatur dengan Surat Keputusan Ketua STIKes Bumi Persada Lhokseumawe No. 005/A/Ket/-
a. Mahasiswa melakukan pembayaran SPP Tetap / Variabel (SKS) ke Bank yang ditunjuk sesuai dengan jadwal
b. Mahasiswa melakukan pengecekan Registrasi Ka. Sub Bag. Registrasi di Sistem Infomasi Mahasiswa apakah sudah
c. Mahasiswa Mengambil Kartu Ujian / KRS di Pembimbing Akademik (PA) Masing-masing pada 1 minggu
e. Pembimbing Akademik memberikan Bimbingan kepada mahasiswa dan menyerahkan 1 Lembar KRS (Kuning)
kepada mahasiswa.
a. Mahasiswa mengambil formulir Pengajuan Aktif kembali di Bagian Kemahasiswaan dengan menunjukkan SK
Cuti maksimal 1 minggu sebelum masa Registrasi semester berlangsung (lihat Kalender Akademik)
b. Mahasiswa mengisi formulir tersebut dan meminta persetujuan kepada Ketua Program Studi, Pembimbing Akademik
c. Mahasiswa menyerahkan kembali formulir yang telah disetujui tersebut (dilampiri bukti SK Cuti ) kepada bagian
Kemahasiswaan
d. Dosen memberikan tanda tangan dan keterangan materi kuliah di Daftar hadir perkuliahan dan lembar timeline
mahasiswa
2) Mahasiswa wajib mamakai atribut (Name tag, ID Card) selama mengikuti perkuliahan
3) Tidak diperkenankan menggunakan laptop kecuali atas izin dosen yang mengajar.
d. Mahasiswa mengambil daftar hadir kuliah, alat laboratorium di Ruang Laboratorium dengan meninggalkan KTM
f. Dosen memberikan tanda tangan dan keterangan materi kuliah di Daftar hadir Praktikum
g. Mahasiswa mengembalikan alat dan daftar hadir yang telah ditandatangani ke petugas laboratorium dan mengambil
KTM
2) Mahasiswa wajib mamakai atribut (Name taq, ID Card) selama mengikuti perkuliahan
3) Tidak Diperkenankan menggunakan Laptop kecuali atas izin dosen yang mengajar.
a. Alumni mendatangi loket bagian Akademik/Legalisir dengan menunjukan ijazah dan transkip nilai asli kepada staf
bagian akademik.
b. Alumni menyerahkan foto kopi ijazah dan transkip nilai kepada kepada Staf bagian akademik.
d. Alumni membayar biaya legalisasi di bagian keuangan dengan menyerahkan bukti penerimaan foto kopi lembar
e. Staff Bagian Akademik memproses legalisasi ijazah dan atau transkip nilai
f. Alumni menyerahkan bukti otorisasi dari Bagian Keuangan untuk menerima Bukti Pengambilan Legalisasi
b. Mahasiswa mengisi formulir Rencana Studi dengan memilih mata kuliah yang akan ditempuh dan
c. Bagian Akademik menerima formulir KRS dari mahasiswa, me-input disimak mata kuliah yang akan ditempuh
g. Pembimbing Akademik melakukan pembimbingan kepada mahasiswa dan menyerahkan KRS kepada mahasiswa.
a. Calon peserta Yudisium mendaftarkan di Bagian Akademik dengan menyerahkan beberapa persyaratan sebagai
berikut :
4) Foto Hitam putih ukuran 4 x 6 sebanyak 3 buah (Ketentuan: menggunakan Jas Almamater, bagi Laki-Laki
5) Foto Berwarna dengan background Merah ukuran 3x4 sebanyak 2 buah beserta blangko biodata wisuda
6) Menyerahkan Buku Pegangan Kebidanan yang sudah ditandatangani (Khusus Prodi D3 kebidanan)
b. Calon peserta yudisium mencermati Transkip nilai dan Biodata Mahasiswa yang dibagikan oleh staff bagian
akademik
d. Calon Peserta Yudisium menunggu Pengumuman pelaksanaan Yudisium yang diumumkan oleh Bagian Akademik
a. Mahasiswa yang telah menyelesaikan semua kewajiban akademik yang menjadi bebannya berhak mengikuti
wisuda. Dalam satu tahun upacara wisuda dilaksanakan sebanyak 1 (satu kali). Persyaratan umum mengikuti wisuda
adalah:
1. Telah menyelesaikan dan telah lulus semua beban studi dan tugastugas yang menjadi kewajibannya.
2. Telah menyelesaikan semua kewajiban administrasi dan keuangan yang dibuktikan dengan surat keterangan bebas
administrasi
c. Wisudawan/i mengambil toga paling lambat 2 hari sebelum pelaksanaan wisuda Bagian Umum dan Rumah Tangga.
d. Wisudawan/i wajib mengikuti Gladi Kotor, Gladi Bersih dan acara pelepasan / perpisahan (sesuai jadwal)
h. Wisudawan/wati wajib mengikuti rangkaian acara kegiatan wisuda sampai akhiri. Wisudawan/i mengembalikan toga
paling lambat 2 hari setelah wisuda kepada Staf Bagian Umum dan SDM dan menandatangani bukti pengembalian
toga.
Organisasi kemahasiswaan di STIKes Bumi Persada Lhokseumawe adalah wahana dan sarana pengembangan diri serta mahasiswa
kearah perluasan wawasan dan peningkatan intelektual, peningkatan kemampuan manajerial, penguasaan soft skills serta
integritas kepribadian yang dibutuhkan mahasiswa untuk bekal menghadapi kehidupan nyata pada masa depan.
B. Organisasi Kemahasiswaan
Organisasi kemahasiswaan yang telah terbentuk di tingkat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bumi Persada Lhokseumawe adalah:
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) merupakan organisasi kemahasiswaan tingkat STIKes yang mempunyai tugas pokok
merencanakan dan melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler terutama yang bersifat penalaran dan keilmuan, memberikan
pendapat, usulan dan saran kepada pimpinan STIKes terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi dan untuk mencapai
tujuan Sekolah Tinggi. BEM merupakan wahana perwakilan mahasiswa dengan masa bakti kepengurusan satu tahun.
Ikatan Alumni STIKes Bumi Persada (IASBP) Resmi dibawah tanggungjawab Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan
STIKes Bumi Persada Lhokseumawe yang merupakan organisasi yang dihimpun oleh perwakilan mahasiswa dari Program Studi
yang sesuai dengan profesinya. Tugas pokok dari organisasi tersebut adalah mengembangkan kemampuan mahasiswa dibidang
akademik khususnya yang berkaitan dengan pengembangan ilmu keperawatan dan kebidanan. IASBP merupakan organisasi
kemahasiswaan STIKes Bumi Persada Lhokseumawe yang mempunyai rangkaian kegiatan berupa memberikan Promosi, Advokasi,
KIE, Konseling, Pelayanan, dan kegiatan-kegiatan positif yang mendukung terbentuknya keluarga sakinah sesuai dengan visi keluarga
berkualitas 2018 yang dicanangkan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2000.
Pembentukan organisasi kemahasiswaan atau unit kegiatan mahasiswa yang baru masih dimungkinkan dan semua itu ditujukan
untuk mengembangkan kemampuan penalaran, menyalurkan bakat dan minat serta meningkatan kesejahteraan mahasiswa yang
mungkin belum tercakup oleh organisasi kemahasiswaan yang sudah terbentuk. Semua mahasiswa STIKes Bumi Persada
mempunyai kesempatan yang sama untuk ikut aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan yang ada. Pembinaan organisasi
kemahasiswaan di tingkat Sekolah Tinggi adalah Ketua, tetapi secara operasional ditangani oleh Wakil Ketua III Bidang
pembinaan secara umum kepada semua lembaga mahasiswa intra dan ekstra ditingkat STIKes, sedangkan Ketua Program Studi
terbatas pada Himpunan Mahasiswa Program studi. Dalam prakteknya Ketua Program Studi dan Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan
1. Masing-masing ketua organisasi wajib membuat atau mengajukan rencana program kegiatan tahunan kepada STIKes Bumi
2. Semua kegiatan organisasi kemahasiswaan harus dari mahasiswa yang disalurkan melalui BEM, IASBP serta
diserahkan kepada Koordinator kemahasiswaan dan Sipenmaru. Koordinator kemahasiswaan dan Sipenmaru akan
mempelajari dan mengoreksi usulan kegiatan, kemudian akan dikonsultasikan ke Wakil ketua Bidang Kemahasiswaan.
3. Proposal kegiatan diajukan kepada Koordinator bagian Kemahasiswaan dan Sipenmaru paling lambat tanggal 10
4. Pencairan dana akan dilaksanakan minimal 1 (satu) minggu sebelum kegiatan dilangsungkan, dan akan diberikan
5. Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan harus segera selesai dan diserahkan paling lambat 1 (satu) minggu setelah kegiatan
berlangsung.
b. Laporan penggunaan dana yang diperoleh harus disertai bukti nota/kuitansi, ditempel pada kertas dan lampiran foto
dokumentasi.
7. Keterlambatan menyerahkan laporan pelaksanaan kegiataan pada waktu yang ditentukan, akan menghambat pencairan
dana kegiatana mahasiswa selanjutnya, bukan hanya pada organisasi yang melakukan kegiatan tetapi juga akan berdampak
1. Tujuan
Pemberian beasiswa oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Bumi Persada Lhokseumawe ini bertujuan untuk :
2. Sasaran
Sasaran program beasiswa ini adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bumi Persada Lhokseumawe Program
a. Beasiswa Internal:
1) Beasiswa BSM (Bantuan Studi Mahasiswa) dan PPS (Peningkatan Prestasi Studi) Beasiswa Bantuan Studi Mahasiswa
(BSM) Beasiswa ini ditujukan untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa agar lebih tepat dalam menyelesaikan
studi dan mencegah putus kuliah bagi para mahasiswa yang orangtuanya secara ekonomi finansial kurang
beruntung. Beasiswa BSM ini berupa pembebasan SPP tetap selama satu tahun anggaran (2 semester).
• Persyaratan umum
1. Pemohon adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bumi Persada Lhokseumawe yang masih aktif
2. Pemohon adalah mahasiswa Program Diploma III, minimal telah berada pada semester III dan maksimal semester
V atau Program Sarjana (S1) minimal telah berada pada semester III dan maksimal semester VII.
3. Pemohon memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,00 dan tidak ada nilai E.
4. Bagi pemohon yang pernah menerima beasiswa dari STIKES Bumi Persada Lhokseumawe dan ingin mengajukan
lagi, IPK harus meningkat dari tahun sebelumnya dengan nominal minimal 0,2 dan tidak ada nilai E.
5. Kondisi orang tua/wali tidak mampu yang dinilai dengan dasar pertimbangan.
6. Penghasilan atau pendapatan orang tua/wali sebesar ≤ Rp1.500.000,00 perbulan dengan tanggungan anak kuliah
1 orang atau ≤ 2.500.000,00 perbulan dengan tanggungan anak kuliah sama dengan atau > 2 orang.
golongan I s/d III; (2) Pensiunan; (3) Veteran; (4) Buruh; (5) Petani; (6) Nelayan; (7) Pedagang Kecil; (8) Status
lain
8. Mahasiswa tidak sedang menerima atau mengajukan beasiswa dari institusi/lembaga lain pada tahun akademik
yang bersangkutan.
9. Aktif dalam kegiatan kemahasiswaan (ekstra kurikuler) yang diprogramkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
• Persyaratan Administrasi Pemohon beasiswa BSM mengajukan permohonan ditujukan kepada Ketua Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Bumi Persada Lhokseumawe berupa Surat Permohonan beasiswa BSM yang diketahui
1. Surat keterangan hasil studi (IPK) sampai dengan semester terakhir atau kuti pan nilai mata kuliah yang telah
3. Surat pernyataan tidak sebagai penerima beasiswa lain, disahkan oleh pimpinan STIKes (B.3).
4. Surat keterangan tidak berpenghasilan, dinyatakan oleh Pemerintah Daerah tempat mahasiswa berdomisili
6. Surat keterangan penghasilan orang tua /wali dari penanggung jawab biaya studi pemohon beasiswa,
7. Surat keterangan berkelakuan baik dari Ketua Program Studi STIKes (B.7).
8. Surat rekomendasi dari Pembimbing Akademik mahasiswa bersangkutan yang diketahui oleh Ketua Program
Studi (B.9).
9. Fotocopy kartu mahasiswa (KTM) pada semester yang sedang berjalan 1 lembar dan Kartu Hasil Studi
(KHS) semester terakhir yang telah disahkan oleh Wakil Ketua Bidang Akademik. Beasiswa Peningkatan
Prestasi Studi (PPS) Beasiswa ini ditujukan untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa agar lebih
tepat dalam menyelesaikan studinya dan memacu dalam mencapai indeks prestasi kumulatif secara
maksimal. Beasiswa PPS ini berupa pembebasan SPP tetap selama satu tahun anggaran (2 semester).
• Persyaratan Umum
1. Pemohon adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bumi Persada Lhokseumawe yang masih
2. Terdaftar sebagai mahasiswa pada Program Diploma III minimal telah berada pada semester III dan
3. Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,35 dan tidak ada nilai E.
mengajukan lagi, IPK harus meningkat 0,2 dari tahun sebelumnya dan tidak ada nilai E.
5. Aktif dalam kegiatan kemahasiswaan yang diprogramkan oleh STIKes Bumi Persada Lhokseumawe
(sebagai pertimbangan).
6. Tidak berstatus penerima beasiswa atau sedang mengajukan Beasiswa yang lain (BBM, PPA, BSM,
7. Mahasiswa menunjukkan akhlaq dan perilaku sesuai dengan yang tercantum dalam SK Ketua No.
• Persyaratan Administrasi
Pemohon Beasiswa PPS mengajukan permohonan ditujukan kepada Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Bumi Persada Lhokseumawe berupa Surat Permohonan Beasiswa PPS yang diketahui oleh
1. Surat keterangan kemampuan studi (IPK sampai dengan semester terakhir) atau kutipan nilai Mata
kuliah yang telah ditempuh pemohon, disahkan oleh Wakil Ketua Bidang Akademik.
2. Surat keterangan kegiatan kemahasiswaan ekstra kurikuler yang diprogramkan oleh STIKes (P.2).
3. Surat keterangan penghasilan orang tua/wali dari penanggungjawab biaya studi pemohon beasiswa,
5. Daftar keluarga penanggungjawab biaya studi pemohon beasiswa (P.5) atau fotokopi kartu C1 (kartu
keluarga).
6. Surat Pernyataan tidak sebagai penerima beasiswa lain, disahkan oleh Ketua Program Studi (P.6).
8. Surat rekomendasi dari Pembimbing Akademik mahasiswa bersangkutan yang diketahui oleh Ketua
9. Fotokopi Kartu Mahasiswa (KTM) pada semester yang sedang berjalan 1 lembar dan Kartu Hasil
• Pemutusan Bantuan Beasiswa BSM (Bantuan Studi Mahasiswa) dan PPS (Peningkatan Prestasi Studi)
Beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa yang mempunyai Prestasi dalam bidang Akademik, Olahraga, Seni Budaya,
Beladiri, Bahasa Asing, dll. Beasiswa ini ditujukan untuk memberikan pembinaan kepada mahasiswa untuk dapat
Setiap awal semester, mahasiswa yang aktif akan mengikuti kegiatan akademik dan kegiatan lain Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Bumi Persada Lhokseumawe wajib mendaftarkan diri atau melakukan registrasi. Prosedur Registrasi adalah sebagai
berikut : mahasiswa aktif, membayar SPP tetap, SPP variabel, dan biaya lain yang telah ditentukan Sekolah Tinggi ilmu
Apabila mahasiswa belum dapat menyelesaikan administrasi keuangan sesuai dengan batas waktu yang telah
ditentukan maka mahasiswa harus membuat surat dispensasi pembayaran. Prosedur pengajuan dispensasi pembayaran adalah
sebagai berikut :
1. Membuat surat pernyataan pengajuan dispensasi diketahui oleh orang tua yang ditujukan kepada Ketua STIKes Bumi
2. Mengambil dan mengisi formulir dispensasi yang telah disediakan dibagian Kemahasiswan.
Pengajuan cuti kuliah adalah permohonan penundaan atau berhenti sementara waktu dari semua kegiatan akademik dan
kegiatan lain di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bumi Persada Lhokseumawe untuk jangka waktu tertentu dengan seizin
Ketua STIKES. Mahasiswa yang akan cuti kuliah harus mengajukan ijin kepada Ketua STIKES melalui Koordinator
kemahasiswaan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh STIKES dengan mengisi formulir yang disediakan oleh
1) Surat Permohonan izin cuti kuliah yang telah disetujui dan ditanda tangani oleh Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan.
4) Bukti pembayaran/kuitansi pembayaran uang administrasi cuti kuliah sebesar Rp. 100.000,
c. Pengajuan cuti paling lama 2 (dua) semester jika diajukan pada semester ganjil, dan mahasiswa hanya
diperbolehkan cuti paling lama 4 (empat) semester, dan tidak boleh diambil secara berurutan
7) Mahasiswi yang hamil pada masa studi wajib mengajukan ijin cuti kuliah sesuai dengan ketentuan kecuali ada
9) Surat ijin cuti kuliah diajukan selambat-lambatnya 1 bulan sebelum hari pertama registrasi administrasi Pengajuan
aktif kembali adalah permohonan untuk kembali aktif dalam semua kegiatan akademik dan akademik lain di
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bumi Persada Lhokseumawe untuk jangka waktu tertentu dengan seizin Ketua
STIKES. Mahasiswa yang mengajukan aktif kembali harus mengajukan permohonan aktif kembali kepada Ketua
STIKES Bumi Persada Lhokseumawe melalui Koordinator kemahasiswaan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan oleh STIKES dengan mengisi formulir yang disediakan oleh bagian Administrasi kemahasiswaan dilampiri:
1) Membawa bukti pembayaran administrasi keuangan (SPP Variabel, SPP Tetap, dll)
2) Melampirkan surat ijin cuti yang dikeluarkan oleh STIKes Bumi Persada Lhokseumawe
3) pengajuan aktif kembali selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum hari pertama registrasi administrasi.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Bumi Persada Lhokseumawe menetapkan biaya administrasi pendidikan mahasiswa
yaitu:
1. SPP Tetap adalah sumbangan pengembangan pendidikan tetap yang tarifnya sama tiap semesternya sesuai tahun
angkatan masuk sebagai mahasiswa dan dibayarkan pada setiap awal semester sebagai syarat mahasiswa melakukan
2. Dana pembagunan adalah sumbangan pengembangan pembangunan yang tarifnya sudah ditentukan per
gelombang/periode oleh STIKes Bumi Persada Lhokseumawe dan pembayarannya diangsur 2 (dua) kali yaitu:
perangkatan.
4. SKRIPSI dan LTA batas waktunya 1 (satu) semester atau 6 (enam) bulan
5. Mahasiswa yang telah melampaui batas waktu SKRIPSI dan atau LTA belum menyelesaikan SKRIPSI dan atau LTA
B. PROSEDUR PEMBAYARAN
Proses pembayaran SPP Tetap dana Pembangunan/ dana Pengembangan Pendidikan dengan cara mahasiswa bisa
melakukan pembayaran berdasarkan jumlah tagihan secara setoran tunai atas nama STIKes Bumi Persada Lhokseumawe
pada Bank Mandiri Cabang terdekat. Tahapan yang harus dilakukan mahasiswa ketika akan melakukan proses
1. Mahasiswa melihat dan mengecek besaran tagihan yang harus dibayar mahasiswa ke Ka. Sub Bag Registrasi.
sejumlah uang berdasarkan tagihan (harus bayar pas/tidak boleh lebih atau kurang) kemudian mahasiswa menerima slip
4. Mahasiswa megecek kembali jika tagihannya masih ada mahasiswa langsung konfirmasi ke Bagian Keuangan
(Pembayaran Mahasiswa) dan mahasiswa sekaligus memantau KRS-nya. Apabila masa KRS sudah habis maka
Proses pembayaran cuti mahasiswa yaitu mahasiswa bisa melakukan pembayaran berdasarkan jumlah tagihan melalui
Bank Mandiri Cabang terdekat. Tahapan yang harus dilakukan mahasiswa ketika akan melakukan proses pembayaran
sebagai berikut:
1. Mahasiswa mengajukan proses cuti ke Bagian Kemahasiswaan setelah proses cuti mahasiswa disetujui Wakil Ketua III
2. Mahasiswa menyerahkan blanko cuti yang telah disetujui Wakil Ketua III ke Bagian Keuangan untuk dibuatkan tagihan
berdasarkan tagihan (harus bayar pas / tidak boleh lebih atau kurang) kemudian mahasiswa menerima slip yang dicetak
6. Mahasiswa mengecek tagihannya kembali melalui bagian keuangan mahasiswa apakah tagihannya masih ada atau sudah
tidak ada.
7. Mahasiswa langsung konfirmasi ke bagian akademik untuk pengambilan SK Cuti jika tagihannya sudah tidak ada, apabila
Pendidikan keperawatan adalah pendidikan akademik-profesional dengan proses pembelajaran yang menekankan pada
tumbuh kembang kemampuan mahasiswa untuk menjadi seorang ilmuwan pemula dan tenaga profesional. Landasan tumbuh
kembang kemampuan ini merupakan kerangka konsep pendidikan yang meliputi falsafah keperawatan sebagai profesi, dan
keperawatan sebagai pelayanan profesional yang akan mempengaruhi isi kurikulum dan pendekatan utama dalam proses
pembelajaran. Filosofi keperawatan, orientasi dan kerangka konsep pendidikan keperawatan sebagai berikut.
A. VISI PRODI
“Menjadi program unggulan keperawatan yang profesional di aceh berbasis syariah tahun 2027”
B. MISI PRODI
1. Menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesi keperawatan bernuansa Islami secara bermutu dengan kurikulum
berbasis kompetensi.
2. Menyelenggarakan penelitian dengan kaidah ilmu keperawatan yang terbarukan dan pengembangan bidang keperawatan
yang berasaskan manfaat bagi stakeholder.
1. Terlaksananya proses pendidikan yang dilandasi nilai islami yang tercermin pada kedisiplinan, beretika, menjunjung tinggi
keadilan dalam membangun sumber daya manusia yang memahami teori dan praktek-praktek keperawatan di masyarakat.
2. Dihasilkannya tenaga perawat yang profesional, terampil dan kompeten, dalam memberikan asuhan keperawatan berjiwa
islami dalam menjalin hubungan silaturahmi antara perawat-klien yang baik.
3. Terciptanya sumberdaya perawat yang berdedikasi dan mampu menerapkan ilmu pengetahuan bagi kepentingan
masyarakat dan Negara yang berdasarkan teknologi informasi.
4. Terlaksananya fungsi-fungsi penelitian, pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat khususnya kota lhokseumawe
dan aceh utara.
Pendidikan keperawatan adalah pendidikan akademik-profesional dengan proses pembelajaran yang menekankan pada
tumbuh kembang kemampuan mahasiswa untuk menjadi seorang ilmuwan pemula dan tenaga profesional. Landasan
tumbuh kembang kemampuan ini merupakan kerangka konsep pendidikan yang meliputi falsafah keperawatan sebagai
profesi, dan keperawatan sebagai pelayanan profesional yang akan mempengaruhi isi kurikulum dan pendekatan utama
dalam proses pembelajaran. Filosofi keperawatan, orientasi dan kerangka konsep pendidikan keperawatan sebagai berikut.
Keperawatan berpandangan bahwa manusia dan kemanusiaan merupakan titik pusat setiap upaya pelayanan dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Bertolak dari pandangan
ini keperawatan meyakini paradigma keperawatan dengan empat konsep dasar yaitu manusia, lingkungan, sehat dan
1. Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah Yang Maha Esa merupakan satu kesatuan yang utuh dan unik sebagai cerminan
tiga komponen body, mind dan spirit yang saling berpengaruh. Untuk dapat melangsungkan kehidupannya, kebutuhan
manusia harus terpenuhi secara seimbang yang mencakup bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual. Manusia mempunyai
siklus kehidupan yang meliputi tumbuh kembang dan berketurunan, memiliki kemampuan mengatasi perubahan dunia
dengan menggunakan berbagai mekanisme yang dibawa sejak lahir maupun didapat pada dasarnya bersifat biologis,
psikologis, sosial, kultural dan spiritual, kapasitas berpikir, belajar, bernalar, berkomunikasi, mengembangkan budaya dan
nilai-nilai. Manusia berorientasi kepada waktu, mampu berjuang untuk mencapai tujuan dan ingin mewujudkan diri
sebagai manusia yang berguna. Manusia selalu berusaha mempertahankan keseimbangan melalui interaksi dengan
lingkungan, berespons positif terhadap perubahan lingkungan melalui adaptasi dan memperbesar potensi untuk
meningkatkan kapasitas kemampuannya. Manusia selalu mencoba mempertahankan kebutuhannya melalui serangkaian
peristiwa yang antara lain mencakup belajar, menggali serta menggunakan sumbersumber yang diperlukan sesuai potensi
keperawatan menjadi sasaran pelayanan keperawatan yang disebut sebagai klien yang mencakup individu, keluarga,
kelompok dan komunitas yang selalu dapat berubah untuk mencapai keseimbangan terhadap lingkungan di sekitarnya
melalui proses adaptasi. Manusia Indonesia adalah manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, merupakan sumber daya pembangunan yang berhak memiliki kemampuan
hidup sehat guna mewujudkan derajat kesehatan yang opti mal. Di samping itu, manusia Indonesia adalah manusia
yang memiliki berbagai kultur yang bersifat unik dan memiliki berbagai keyakinan tentang sehat sehingga akan
2. Lingkungan
Lingkungan dalam keperawatan adalah faktor yang bisa mempengaruhi kesehatan manusia yang mencakup
lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal berasal dari dalam manusia itu sendiri yang mencakup faktor
genetik, maturasi biologis, jenis kelamin, emosi (psikologis), dan predisposisi terhadap penyakit serta faktor perilaku.
Lingkungan eksternal adalah lingkungan di sekitar manusia mencakup lingkungan fisik dan biologis, sosial, kultur, dan
spiritual. Lingkungan eksternal dapat juga diarti kan sebagai lingkungan masyarakat, yang berarti kumpulan individu
yang berbentuk karena interaksi antara manusia, budaya aspek spiritual yang dinamis, memiliki tujuan dan sistem nilai,
serta berada dalam suatu hubungan yang bersifat saling tergantung dan terorganisasi. Masyarakat adalah sistem sosial di
mana semua orang berusaha untuk saling membantu dan saling melindungi agar kepentingan bersama dalam hubungannya
selalu berinteraksi dengan lingkungan secara dinamis dan kemampuan manusia berespons terhadap lingkungan akan
3. Sehat
Sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dalam rentang sehat sakit yang dapat diartikan keadaan sejahtera fisik, mental
dan sosial yang tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan. Kesehatan diyakini sebagai keadaan sejahtera
dari badan, jiwa sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi sesuai Undang-
undang No. 36/2009 tentang Kesehatan. Sehat adalah tanggung jawab individu yang harus diwujudkan sesuai cita-cita
bangsa Indonesia seperti dimaksudkan dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, kesehatan harus selalu
dipertahankan dan ditingkatkan melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Sehat ditentukan oleh
kemampuan individu, keluarga, kelompok atau komunitas untuk membuat tujuan yang realistis serta kemampuan
untuk menggerakkan energi dan sumber-sumber yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut secara efektif dan
efisien. Sehat dilihat dari berbagai tingkat, indidvidu, keluarga, komunitas dan masyarakat.
4. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat, baik sakit maupun sehat,
mencakup seluruh proses kehidupan manusia sejak fertilisasi sampai akhir hayat. Lingkup keperawatan meliputi
mendampingi klien saat sakaratul maut dengan bermartabat. Peran kunci perawat lainnya adalah memberikan advokasi
pada klien, memberikan lingkungan yang aman, meningkatkan kemampuan profesional melalui penelitian dan
menggunakan hasil penelitian, berpartisipasi di dalam kebijakan manajemen sistem pelayanan kesehatan dan pendidikan.
Pada Lokakarya Nasional (1983) yang merupakan awal diterimanya profesionalisme keperawatan di Indonesia,
mendefinisikan: “keperawatan sebagai suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif,
ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan
manusia.” Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan kepada klien karena adanya kelemahan fisik dan/atau
mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari
secara mandiri. Keperawatan adalah suatu profesi yang mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan, mendahulukan
kepentingan kesehatan klien di atas kepentingannya sendiri, suatu bentuk pelayanan/asuhan yang bersifat humanistik,
menggunakan pendekatan holistik, dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, serta menggunakan kode etik
keperawatan sebagai tuntunan utama dalam melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan. Pernyataan tersebut diperjelas
dengan pandangan berbagai pakar keilmuan keperawatan tentang pengertian keperawatan antara lain sebagai berikut: Virginia
assist the individual, sick or well, in the performance of those activities contributing to health or its recovery or to a peaceful
death that he would perform unaided if he had the strength, will, or knowledge. This unique function of the nurse is a helping
art, it is also a science.”International Council of Nurses (2007) mendefinisikan; “ Nursing encompasses autonomous and
collaborative care of individuals of all ages, families, groups and communities, sick or well and in all settings.
Nursing includes the promotion of health, prevention of illness, and the care of ill, disable and dying people. Advocacy,
promotion of safe environment, research, participation in shaping health policy and in patient and health system
management, and education are also key nursing roles.” Tingkat pemahaman tentang keperawatan sebagai profesi akan
tercermin antara lain pada langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan dan pembinaan pelayanan/asuhan
keperawatan kepada masyarakat. Berbagai jenjang pelayanan /asuhan keperawatan harus dikembangkan, mencakup
pelayanan/asuhan keperawatan primer, sekunder dan tersier. Rujukan keperawatan dikembangkan dan dilaksanakan secara
efektif dan efisien sesuai dengan ketenagaan dan fasilitas kesehatan/keperawatan yang ada baik rujukan keperawatan yang
bersifat intrainstitusi maupun rujukan yang bersifat interinstitusi pelayanan kesehatan. Demikian pula, berbagai sifat
pelayanan/asuhan keperawatan baik yang bersifat saling bergantung antara pelayanan/asuhan profesional (interdependen),
maupun pelayanan/asuhan yang bersifat mandiri (independen) dapat dilaksanakan sesuai dengan hakikat keperawatan sebagai
profesi. Dengan demikian, sebagai profesi, keperawatan memiliki sifat unik dan berbeda dengan profesi kesehatan lainnya.
Inti dari perbedaan ini adalah keyakinan bahwa profesi keperawatan melibatkan aspek kemanusiaan mendalam dan hakiki.
Sifat dan hakikat pelayanan/asuhan keperawatan bertujuan untuk tercapainya kemandirian klien dalam memenuhi
kebutuhan dasarnya secara optimal. Pelayanan keperawatan kepada klien dilaksanakan pada seluruh tatanan pelayanan
kesehatan baik di klinik maupun di komunitas. Sebagai pelayanan professional, keperawatan mempunyai karakteristik sebagai
a. Para profesional terikat dengan pekerjaan seumur hidup yang merupakan penghasilan sumber utama.
b. Mempunyai motivasi kuat atau panggilan sebagai landasan bagi pemilihan karier profesionalnya, dan mempunyai
c. Memiliki kelompok ilmu pengetahuan yang mantap dan kokoh serta ketrampilan khusus yang diperolehnya melalui
e. Pelayanan yang diberikan kepada klien didasarkan pada kebutuhan obyektif klien.
f. Lebih mengetahui apa yang baik untuk klien daripada klien sendiri, mempunyai otonomi dalam mempertimbangkan
tindakannya.
g. Membentuk perkumpulan profesi yang menetapkan kriteria penerimaan, standar pendidikan, perizinan atau ujian masuk
i. Dalam menyediakan pelayanan tidak diperbolehkan memasang advertensi atau mencari klien.
Berdasarkan hal di atas maka layanan yang diberikan oleh profesi keperawatan bersifat menyeluruh, unik, dan individual
melalui berbagai peran sebagai anggota profesi dan mengacu pada berbagai konsep dan teori tentang manusia dan
Program pendidikan ilmu keperawatan dikembangkan berlandaskan pada kegiatan dan proses pendidikan berbasis
kompetensi dengan harapan menghasilkan keperawatan yang memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku profesional. Di
samping itu juga berlandaskan pada aspek etik dan legal profesi, serta menguasai IPTEK agar dapat memenuhi
kebutuhan pasien dan menjamin pelayanan aman serta akuntabel. Konsep yang menjadi landasan dan mempengaruhi isi dari
kurikulum adalah:
1. Paradigma Keperawatan
Paradigma keperawatan sebagai keyakinan dan cara pandang berbagai konsep penting yang mendasari keperawatan.
Pada bagian terdahulu telah dijelaskan bagaimana selayaknya setiap lulusan pendidikan keperawatan memahami
paradigma sebagai pedoman dan pendekatan dalam memberikan layanan kesehatan kepada pihak yang membutuhkan.
Etika adalah suatu prinsip dan metode yang sistematik untuk membedakan antara yang benar dari yang salah, antara yang
baik dari yang buruk. Budaya, teknologi, agama/kepercayaan, dan perbedaan ekonomi menjadi dasar untuk penetapan
keputusan terkait dengan masalah etik. Konsep etika keperawatan meliputi praktik keperawatan yang berdasarkan pada
pemikiran kritis dan reflektif mengenai tanggung jawab dan kewajiban seorang keperawatan terhadap klien.
3. Keberagaman Budaya
Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien, seorang perawat haruslah memperhatikan aspek keberagaman
budaya. Hal ini menjadi dasar pemikiran bahwa setiap klien itu adalah individu yang unik. Cultural care diversity
mengacu pada keberagaman dan/atau perbedaan dalam gaya hidup, kepercayaan yang dianut, serta simbol, pola dan arti
dalam pengasuhan yang berhubungan dengan ekspresi terhadap pelayanan kesehatan kepada klien sebagai pemberi
Hubungan perawat-klien adalah suatu hubungan interpersonal yang profesional dan terapeutik dengan tujuan memenuhi
kebutuhan klien. Hubungan profesional perawat dan klien didasarkan pada pemahaman bahwa klien adalah orang yang
paling tepat untuk membuat keputusan. Peran utama tim kesehatan adalah memfasilitasi dan memberdayakan potensi
internal klien. Dengan demikian, hubungan yang terjadi haruslah menguntungkan klien dan tidak memiliki efek yang
Caring adalah proses interpersonal yang menunjukkan pola atau bentuk yang berhubungan dengan orang lain dalam
memfasilitasi perkembangan seseorang. Tema konseptual caring ini mengandung tingkat pemahaman peserta didik selama
proses pendidikan terhadap keberadaan klien yang sedang mengalami satu atau beberapa masalah kesehatan. Sudut
pandang peserta didik dilatih dan ditumbuhkan untuk menjadi lebih luas dalam memahami klien bukan hanya sekedar
individu unik namun juga individu yang memiliki variasi individualitas secara fisik, psikologis, budaya, tingkat
spiritualitas dan keyakinan terhadap aspek yang lebih tinggi dan yang diyakini telah menghidupinya. Diharapkan, melalui
proses pembelajaran menghadapi klien dengan sikap dan perilaku caring, maka lulusan nantinya dapat memberikan
pelayanan yang lebih manusiawi dengan selalu memperhitungkan harga diri dan martabat klien.
Untuk mencapai tujuan kurikuler, diperlukan beberapa pendekatan utama dalam proses pembelajaran yaitu:
Kemampuan menyelesaikan masalah secara ilmiah (scientific problem solving) pada peserta didik ditumbuhkan dan
dibina sejak dini melalui rangkaian berbagai bentuk pengalaman pembelajaran secara terintegrasi. Hal ini merupakan
landasan utama untuk menumbuhkan dan membina kemampuan memahami dan menerapkan proses keperawatan yang
merupakan metode utama yang digunakan dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Proses keperawatan merupakan
salah satu metode pendekatan dalam penyelesaian masalah secara ilmiah, yang mulai dari pengkajian, menetapkan
diagnosis keperawatan, merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan, sampai dengan
evaluasi dan menetapkan tindak lanjut. Secara terintegrasi ditumbuh kembangkan kemampuan berpikir kritis,
penalaran ilmiah, berpikir alternatif dan kemampuan pengambilan keputusan secara benar.
Kemauan dan kemampuan belajar aktif dan mandiri dibina sejak dini pada awal pendidikan guna meningkatkan
kemampuan dalam mengarahkan belajar sendiri, dan ditingkatkan secara bertahap sampai akhir pendidikan. Berbagai
bentuk pengalaman belajar dirangkai dan dilaksanakan secara terarah sehingga dapat ditumbuhkan dan dibina sikap dan
kemapuan belajar secara terus menerus sesuai asas belajar sepanjang hayat dan hakikat profesi keperawatan.
Kemandirian dalam belajar dan kemampuan memutuskan kondisi belajar yang optimal senantiasa harus difasilitasi dan
ditingkatkan.
Pengalaman belajar di masyarakat merupakan masa adaptasi profesional. Melalui pengalaman belajar di tatanan klinik dan
pengalaman belajar lapangan di komunitas, peserta didik mendapat kesempatan untuk berlatih bekerja di masyarakat,
melakukan sosialisasi professional, mengambil keputusan klinik, lebih peka dan mampu mengidentifikasi berbagai
masalah keperawatan yang dihadapi di masyarakat. Di samping itu ia terlatih dalam menyelesaikan masalah keperawatan
yang dihadapi klien, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan maju, serta memanfaatkan
berbagai sumber dan kemampuan yang ada di masyarakat. Sikap dan kemauan professional seorang ners dituntut untuk
mengabdikan dirinya kepada masyarakat, ditumbuhkan dan dibina sepanjang proses pendidikannya melalui berbagai
Program pendidikan perawat selalu mengorientasikan peserta didik pada perkembangan ke masa depan dengan mengikuti
perkembangan profesi, perkembangan IPTEK, trend dan isu kesehatan, dan tuntutan kebutuhan masyarakat, sehingga
mereka tidak tertinggal oleh perkembangan global. Kemampuan untuk berorientasi ke masa depan akan dapat
membiasakan diri seorang peserta didik untuk siap dan terbuka menerima berbagai perubahan yang terjadi. Berdasarkan
pada berbagai konsep yang terdapat dalam falsafah dan paradigma keperawatan serta konsep tumbuh kembang
manusia dan aspek kemanusiaannya, serta konsep tumbuh kembang manusia dan aspek kemanusiaannya, maka diharapkan
luhur. Di samping itu, pendekatan pola pembelajaran lebih memungkinkan peserta didik tumbuh dan berkembang menjadi
individu yang mandiri yang lebih mementi ngkan upaya pemenuhan kebutuhan pasien yang dilayaninya.
kurikulum ini dikembangkan berdasarkan pada profil lulusan yang diharapkan, kompetensi yang harus dimiliki dan dilengkapi
dengan bahan kajian yang terkandung dalam mencapai kompetensi tersebut. Selanjutnya bahan kajian akan
direpresentasikan dalam bentuk mata kuliah, disertai dengan metoda atau model pembelajaran, dan cara mengevaluasi hasil
Profil lulusan merupakan langkah dasar dalam menyusun sebuah kurikulum berbasis kompetensi. Profil lulusan pendidikan
Keperawatan STIKES Bumi Persada Lhokseumawe mengacu pada profil lulusan yang ditetapkan oleh AIPNI ditambah
dengan profil spesifik yang diharapkan institusi sendiri. Profil lulusan pendidikan Keperawatan telah dibuat berdasarkan
hasil lokakarya yang melibatkan stakeholder (masyarakat, rumah sakit, puskesmas, departemen kesehatan dan
organisasi/institusi pelayanan kesehatan lainnya, termasuk organisasi profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia/PPNI)
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 tentang pedoman
penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar, serta Surat Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 045/U/2002 tentang kurikulum inti pendidikan tinggi untuk mencapai kompetensi
yang harus dimiliki oleh perawat sebagai luaran dari program pendidikan ini.
J. Kurikulum Pendidikan Tahap Akademik (Pendidikan Sarjana Keperawatan) STIKES Bumi Persada Lhokseumawe
Kurikulum pendidikan Sarjana Keperawatan merupakan kurikulum tahap akademik yang terdiri dari kurikulum inti
dan kurikulum institusi dan memuat kompetensi utama, pendukung dan lainnya sesuai yang tercantum pada:
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor: 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor: 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi;
6. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor: 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan
7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor: 178/U/2001 tentang Gelar dan Lulusan Perguruan Tinggi;
8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor: 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 938/Menkes/SK/VIII/2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan;
11. Permenkes Nomor: 1464/MENKES/PER/X/2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan;
tentang Pedoman Pembukaan Program Studi dan/atau Jurusan Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
A. VISI PRODI
“Pada tahun 2018 menjadi program studi yang menyelenggarakan pedidikan tinggi yang professional unggul dibidang
kebidanan serta meningkatkan kualitas sumber daya mausia Indonesia yang terdidik dalam bidang kesehatan untuk mampu
B. MISI PRODI
1. Mengembangkan lulusan professional yang dapat berfikir ilmiah dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan.
Kebidanan dengan karakteristik memiliki disiplin tepat waktu, tepat guna dan tepat sasaran dengan produktifitas dan
2. Membentuk dan menghasilkan lulusan yang berbudi luhur, memiliki moral dan etika serta mempunyai professional
4. Menggalang kemitraan atau jaringan kerja ditingkat provinsi aceh dan nasional dalam mengembangkan teknologi
Tujuan Program Studi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bumi Persada Lhokseumawe adalah menghasilkan
tenaga bidan professional ditingkat ahli madya yang mampu melaksanakan dan bertanggung jawab atas tugas berikut ini:
1. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan dalam siklus kehidupan manusia, neonatus, bayi dan balita.
2. Mampu mengelola secara berkesinambungan asuhan dan pelayan kebidanan disetiap system pelayanan kesehatan
3. Mampu Merencanakan, Melaksanakan dan mengevaluasi setiap asuhan dan pelayanan kebidanan.
4. Mempunyai dedikasi tinggi, mambatu penelitian dalam bidang kesehatan reproduksi, keselamatan dan kesehatan anak
balita.
5. Mampu menerapkan penerapan IPTEK pada masyarakat pada bidang kesehatan reproduksi, keselamatan pasca
1. Lulusan Diploma III Kebidanan STIKes Bumi Persada Lhokseumawe sebagai Bidan pelaksana (care provider) yaitu
Melaksanakan asuhan kebidanan yang profesional dan Islami pada perempuan dalam siklus kehidupannya, (masa konsepsi,
neonatus, bayi dan anak balita remaja, praperkawinan, kehamilan, persalinan, nifas, klimakterium, menopouse dan
masa antara) baik untuk individu, keluarga dan komunitas yang dilakukan secara mandiri, dan atau rujukan di tingkat
2. Memberikan pendidikan kesehatan dan konseling dalam asuhan dan pelayanan kebidanan yang Islami di setiap tatanan
3. Mengelola asuhan dan pelayanan kebidanan di setiap tatanan pelayanan kesehatan di institusi dan komunitas.
4. Membantu penelitian dalam lingkup asuhan dan pelayanan kebidanan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi kebidanan dengan menjunjung tinggi etika penelitian dan nilai-nilai Islam.
E. KOMPETENSI
1. Menggunakan pengetahuan dan ketrampilan dari ilmu-ilmu sosial, kesehatan masyarakat dan etik sebagai dasar untuk
memberikan asuhan kebidanan yang bermutu tinggi yang sesuai dengan budaya untuk wanita, BBL dan keluarganya.
2. Meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua.
6. Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir sehat sampai dengan 1 bulan.
8. Melaksanakan asuhan kebidanan pada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat
10. Melaksanakan semua asuhan kebidanan yang bermutu tinggi, holistik, komprehensif sesuai perkembangan ilmu kebidanan,
KDK I memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk melaksanakan keterampilan dasar kebidanan terhadap ibu,
bayi, dan anak balita dengan pokok bahasan meliputi pemenuhan kebutuhan dasar manusia, pencegahan infeksi,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnostik, prosedur pemberian obat, perawatan bedah kebidanan, asuhan kepada
klien yang mengalami kehilangan, menghadapi kematian dan setelah kematian secara islami dengan benar. KDK I
diberikan pada semester 1. Pembelajaran sebanyak 3 sks terdiri dari 2 sks teori, 0,75 sks praktikum di lahan praktik/klinik
KDK II memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk melaksanakan keterampilan dasar kebidanan terhadap
terhadap ibu, bayi, dan anak balita. Mata kuliah ini sebagai dasar dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil,
bersalin, nifas, KB, gangguan kesehatan reproduksi, bayi dan anak balita baik di fasilitas pelayanan kesehatan maupun di
komunitas. Pengalaman belajar meliputi kuliah kelas besar, diskusi, kelompok kecil, membelajarkan sesama,
praktek laboratorium, praktikum lapangan dengan memperhatikan budaya, kebidanan komunitas serta nilai-nilai islami.
KDK II diberikan pada semester 2. Pembelajaran sebanyak 3 sks terdiri dari 2 sks teori, 0,75 sks praktikum di lahan
Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
praktik keterampilan antenatal yang menggunakan pendekatan manajemen kebidanan pada kunjungan awal dan ulang,
deteksi terhadap komplikasi ibu dan janin serta pendokumentasiannya dikaitkan dengan nilai nilai dari sudut pandang
Islam. Pembelajaran dengan modul ini sebanyak 5 sks terdiri dari 3 sks teori (21 kali pertemuan), 0,25 sks praktikum (3
hari pertemuan di laboratorium) dan 1,75 sks praktik di lahan (35 hari).
Mata kuliah ini berisi tentang asuhan kebidanan pada ibu bersalin meliputi : anatomi, fisiologi organ reproduksi ibu
bersalin, fisika kesehatan, biologi reproduksi, sirkulasi darah, uteroplasenta, anatomi fisiologi janin, farmakologi
persalinan normal, asuhan kebidanan pada laserasi perineum, asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal, deteksi dini
dan identifikasi penyulit pada persalinan dan bayi baru lahir, serta teknik pendokumentasian asuhan kebidanan pada ibu
bersalin. Dalam mata kuliah ini juga memuat evidence based pada asuhan persalinan. Mata kuliah asuhan pada persalinan
ini diperuntukkan bagi mahasiswa DIII Kebidanan semester I reguler (lulusan SMA). Mata kuliah ini berkaitan dengan
Mata kuliah askeb I, Mata kuliah askeb III, askeb IV dan Mata kuliah askeb V. Mata kuliah ini memberikan pengalaman
belajar sebanyak 5 sks terdiri dari 3 sks teori (21 kali pertemuan), 0,25 sks praktikum (3 hari pertemuan di laboratorium)
Askeb III A (Nifas) berisi dasar-dasar pembelajaran agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk melaksanakan Asuhan
Kebidanan pada ibu masa nifas secara holistik dengan pendekatan manajemen kebidanan didasari konsep, sikap dan
keterampilan dengan pokok bahasan: konsep dasar masa nifas, respon orang tua terhadap bayi baru lahir, proses adaptasi,
fisiologi dan psikologi masa nifas, kebutuhan dasar masa nifas, melaksanakan asuhan kebidanan pada masa nifas,
melaksanakan kunjungan rumah pada ibu masa nifas, deteksi dini komplikasi masa dan pendokumentasiannya yang
diintegrasikan dengan nilai-nilai keislaman. Asuhan Kebidanan III A diperuntukkan bagi mahasiswa D3 Kebidanan
semester 2 reguler (lulusan SMA). Mata kuliah ini penting dikuasai untuk melaksanakan praktik melaksanakan asuhan
pada ibu nifas, juga sangat penting untuk memahami asuhan kebidanan pada ibu III B (nifas) selanjutnya. Pembelajaran
Mata kuliah ini berisi tentang dasar-dasar asuhan kebidanan pada kasus patologi kebidanan baik obstetri maupun
ginekologi. Modul Asuhan Kebidanan IV ini diperuntukkan bagi mahasiswa D3 Kebidanan semester IV reguler. Modul
ini penting dikuasai untuk memahami modul asuhan kebidanan yang meliputi pokok bahasan patologi obstetri,
penyakit dan komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas serta gangguan sistem reproduksi, deteksi dini kelainan pada saat
hamil, bersalin dan nifas, prinsip prinsip asuhan dalam penanganannya, rujukan dan pendokumentasiannya. Pembelajaran
mata kuliah ini sebanyak 4 sks terdiri dari 3 sks teori, 1 sks praktikum (praktik di lahan).
Mata kuliah Kebidanan Komunitas memberikan kemampuan untuk melaksanakan praktik kebidanan secara komperhensif
dengan memperhatikan budaya setempat yang dikemas dalam tatanan di komunitas dengan pendekatan manajemen
kebidanan dan didasari oleh konsep, ketrampilan dan sikap profesional bidan dalam asuhan di komunitas. Pokok bahasan
meliputi konsep, prinsip dasar dan strategi pelayanan kebidanan komunitas, manajerial asuhan kebidanan di komunitas,
pengelolaan program KIA/KB di wilayah kerja, pengerakkan dan meningkatkan peran serta masyarakat di komunitas untuk
mewujudkan desa siaga Qoryah Thoyyibah dan mewujudkan keluarga sakinah di tingkat keluarga. Kebidanan Komunitas
diperuntukkan bagi mahasiswa semester IV reguler (lulusan SLTA). Mata kuliah ini penting dikuasai untuk melaksanakan
sebanyak 4 sks terdiri dari 3 sks teori (21 x 2 Jam), 1 sks praktikum lahan (14 x 2 jam).
Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir, Neonatus, Bayi, Balita memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk
memberikan asuhan kebidanan pada neonatus (bayi baru lahir sampai dengan 28 hari) yang berfokus pada manajemen
laktasi, imunisasi serta lingkup asuhan pada bayi baru lahir dan neonatus, pendokumentasian dan sistem rujukan dikaitkan
dengan nilai-nilai dari sudut pandang Islam. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir, Neonatus, Bayi, Balita diperuntukkan
bagi mahasiswa D3 Kebidanan semester 3 reguler (lulusan SLTA). Mata kuliah ini penting dikuasai untuk
melaksanakan praktik melaksanakan asuhan pada bayi baru lahir dan neonatus. Pembelajaran sebanyak 5 sks terdiri dari
3 sks teori (21 kali pertemuan), 1,75 sks praktikum di lahan praktik (24 kali pertemuan) dan 0,25 sks praktikum (3 hari).
Mata kuliah ini berisi tentang dasar-dasar asuhan kebidanan pada keluarga berencana dan kesehatan reproduksi wanita
dikaitkan dengan nilai-nilai dari sudut pandang Islam dan perspektif gender. Mata kuliah ini diperuntukkan bagi
mahasiswa D3 Kebidanan semester 2 reguler (lulusan SMA). Modul ini penting dikuasai untuk memahami modul
asuhan kebidanan pada perempuan dalam siklus kehidupan baik sejak konsepsi, bayi, anak, remaja, saat hail, bersalin nifas
hingga menopause. sehingga sangat terkait dengan modul asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan persiapan
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa tentang penguasaan ilmu dan ketrampilan, kemampuan
berkarya, sikap dan perilaku berkarya. Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menerapkan
etika profesi dan hukum kesehatan, dengan pokok bahasan prinsip etika moral dan isu legal kebidanan untuk
membantu perilaku profesional dalam berkarya di pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kebidanan baik kepada
individu, keluarga dan masyarakat serta memahami dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari prinsip-prinsip dasar
kepribadian Islami, etika dalam berkomunikasi, penampilan diri, kepribadian positif, dan pengenalan potensi diri
sebagai bekal soft skill yang akan melengkapi ketrampilan mahasiswa dalam berkehidupan masyarakat. Mata kuliah
ini diperuntukkan bagi mahasiswa D3 Kebidanan semester II Reguler. Mata kuliah ini penting dikuasai untuk dasar
belajar Mata Kuliah Etika Profesi dan Hukum Kesehatan pada semester III. Pembelajaran sebanyak 2 sks teori.
PKK I memberikan kemampuan mahasiswa melaksanakan, memenuhi dan mendokumentasikan pemenuhan kebutuhan
dasar manusia, meliputi melakukan prinsip pencegahan infeksi, melakukan pemrosesan alat, melakukan penanganan
sampah, menerapkan prosedur pemberian obat, melakukan pengkajian fisik pada orang dewasa, asuhan kebutuhan dasar
manusia (personal hygiene, memandikan pasien, mengganti pembalut, mengganti baju pasien, pemasangan infus,
(USG, CTG), pengambilan specimen (urin, darah), persiapan bedah kebidanan (pre dan post operasi), melakukan
persiapan serta perawatan luka bedah kebidanan. PKK I diperuntukkan bagi mahasiswa semester V reguler.
Pengalaman belajar sebanyak 2 sks (3 minggu = 18 hari) di klinik (rumah sakit/puskesmas/bidan praktik swasta).
PKK II memberikan kemampuan mahasiswa melaksanakan dan mendokumentasikan asuhan pada tumbuh kembang
anak, Manajemen Terpadu Balita Sakit/Muda, asuhan bayi sehari-hari (2-6 jam, 2-6 hari, 2-6 minggu) dan asuhan pada
kehamilan. PKK II diperuntukkan bagi mahasiswa semester V reguler. Pengalaman belajar sebanyak 5 sks (7 minggu
PKK III memberikan kemampuan mahasiswa melaksanakan dan mendokumentasikan asuhan pada persalinan, bayi
baru lahir, ibu nifas, dan Keluarga Berencana. PKK III diperuntukkan bagi mahasiswa semester VI reguler.
Pengalaman belajar sebanyak 6 sks (9 minggu = 54 hari) di klinik (rumah sakit/puskesmas/bidan praktik swasta).
Mata kuliah Praktik Kebidanan Komunitas memberikan kemampuan untuk melaksanakan asuhan kebidanan komunitas
secara komperhensif dengan memperhatikan budaya setempat yang dikemas dalam tatanan di komunitas dengan
pendekatan manajemen kebidanan dan didasari oleh konsep, ketrampilan dan sikap profesional bidan dalam asuhan di
keluarga untuk mewujudkan keluarga sakinah, manajerial asuhan kebidanan di komunitas, pengelolaan program KIA/KB
di wilayah kerja, pengerakkan dan meningkatkan peran serta masyarakat melalui pengelolaan atau pengembangan UKBM-
UKBM untuk mewujudkan desa siaga Qoryah Thoyyibah. Praktik Kebidanan Komunitas diperuntukkan bagi mahasiswa
D-III Kebidanan semester V reguler (lulusan SLTA). Mata kuliah ini penting dikuasai untuk mengaplikasikan Asuhan
Kebidanan Komunitas yang didapat di semester sebelumnya (semester empat). Pembelajaran sebanyak 5 sks praktik di
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memahami dan mengaplikasikan konsep dasar kaidah
Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan peranannya dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Pokok bahasan meliputi ciri-ciri Bahasa Indonesia ragam baku/ragam formal, tata tulis kosa kata dan istilah
Bahasa Indonesia sesuai dengan pedoman umum ejaan indonesia yang disempurnakan, tata kalimat Bahasa Indonesia
(kalimat tunggal dan kalimat majemuk), kalimat efektif, teknik penulisan karangan/penyusunan alinea/ paragraf
berdasarkan pola berfikir logis (ilmiah) dan pola berfkir alamiah (kronologia dan spasial), jenis-jenis karangan, abstraksi,
Level 1 (60 hrs): They will learn the very basics of the English language and buildsup on a vocabulary that can be used
to make themselves understood. Themes: 1) Reading simple words, 2) Recognizing common naming words, 3) Using
common naming words, 4) Recognizing numbers in English, 5) Using a/an, 6) Recognizing and Using courtesy
expressions, 7) Recognizing and Using common greetings, 8) Recognizing and Using Common action words, 9)
Learning Short Phrases, 10) Brief Descriptions, 11) Pronunciation, 12) Using Numbers in English. Level 2 (60 hrs): You
will learn to introduce yourself and answer basic questions related to yourself. They will learn to communicate
confidently using short sentences. Themes: 1) Introductions at the institute, 2) Sharing Information with colleagues, 3)
Getting to know your colleagues better, 4) Small Talk, 5) Short Conversations at work, 6) Talking about Problems at the
institute, 7) On the telephone, 8) Talking about Chores, 9) Asking time-related questions at an office get-together, 0)
Talking about time when getting bored, 11) Searching for a lost notebook in the classroom, 12) Enquiring about a course at
the institute.
Mata kuliah ini membahas tentang rasa kebanggaan dan cinta tanah air, demokratis yang berkeadaban, menjadi warga
negara yang memiliki daya saing, berdisiplin, dan berparti sipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai
berdasarkan sistem nilai pancasila. Mata kuliah ini diberikan kepada mahasiswa semester I reguler. Pembelajaran ini
dan seminar.
Elemen kompetensi mata kuliah ini adalah 1) penguasaan ilmu dan ketrampilan; 2) kemampuan berkarya; 3) sikap dan
perilaku berkarya; 4) pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat. Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada
mahasiswa untuk menyusun proposal penelitian dan laporan hasil penelitian, dengan pokok bahasan: konsep
penelitian, sistematika penelitian, langkah–langkah penelitian, metodologi penelitian, pengukuran variabel, populasi dan
sampel, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, penyajian data, statistik deskriptif, statistic inferensial,
pengolahan data penelitian, menulis laporan penelitian dan menyimpulkan penelitian dalam pelayanan kebidanan pada
khususnya dan pelayanan kesehatan pada umumnya. Mata kuliah ini diberikan kepada mahasiswa semester IV reguler
dan digunakan sebagai dasar acuan untuk penulisan karya tulis ilmiah pada waktu semester V. Pembelajaran sebanyak 3
sks terdiri dari 2 sks teori (14 kali pertemuan) dan 1 sks praktikum (14 kali praktikum: 8 kali praktikum metodologi
penelitian, 6 kali praktikum statistik dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS). Pengalaman belajar
meliputi kuliah kelas besar, diskusi, penugasan dan praktikum seminar rencana proposal penelitian serta praktikum
Elemen kompetensi mata kuliah ini adalah 1) penguasaan ilmu dan ketrampilan; 2) kemampuan berkarya; 3) sikap dan
perilaku berkarya; 4) pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat. Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada
mahasiswa untuk menyusun proposal penelitian, mengumpulkan data penelitian, menyusun laporan hasil penelitian
dan dan menyusun publikasi hasil penelitian. Mata kuliah ini diberikan kepada mahasiswa semester VI reguler.
Elemen kompetensi mata kuliah ini adalah 1) penguasaan ilmu dan ketrampilan; 2) kemampuan berkarya Mata kuliah
ini akan membekali mahasiswa tentang konsep dasar sistem informasi kesehatan dalam manajemen kebidanan, informatika
kesehatan, sistem informasi kesehatan berbasis komputer, konsep-konsep pemrosesan data, informasi dan pengetahuan di
bidang kebidanan, beberapa tantangan, hambatan dan peluang penggunaan teknologi informasi di bidang kebidanan,
berbagai model dan karakteristik informatika di bidang kebidanan, legal aspek dalam pemanfaatan teknologi informasi di
bidang kesehatan dan pelayanan kebidanan Mata kuliah ini diperuntukkan mahasiswa semester III reguler. Pembelajaran
sebanyak 2 sks terdiri dari 1 sks teori (7 kali pertemuan) dan 1 sks praktikum (14 kali pertemuan praktikum menggunakan
komputer). Pengalaman belajar meliputi kuliah kelas besar, diskusi, penugasan dan praktikum laboratorium komputer.
MASTER KURIKUKUM
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
BAB I
KEPRIBADIAN DOSEN
Pasal 1
Kepribadian Dosen STIKes Bumi Persada Lhokseumawe adalah:
4. Berpengetahuan luas
5. Berpendidikan sarjana atau berkemampuan akademik yang sederajat, sehingga mampu melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya dengan sebaik-baiknya dan seikhlas-ikhlasnya sebagai rangkaian pengabdian untuk mencapai tujuan.
BAB II
TANGGUNG JAWAB DOSEN STIKes BUMI PERSADA
Pasal 2
Tanggung Jawab sebagai Dosen STIKes Bumi Persada
1. Menghayati dan mengamalkan ilmu yang dimiliki disertai konsistensi dalam satu kata dengan perbuatan.
4. Tidak takabur dengan ilmu yang dimilikinya dan tidak meremehkan kemampuan orang lain, termasuk mahasiswa.
5. Senantiasa membina hubungan baik dengan sejawat dan tidak menyimpang dari norma-norma agama dan susila.
6. Menjaga martabat dan nama baik diri sendiri, kolega serta STIKes Bumi Persada, sesuai dengan aturan dan etika yang ada.
Pasal 3
Tanggung Jawab dalam Bidang Pengajaran
1. Senantiasa melaksanakan amanat dan tanggung jawab untuk mengembangkan potensi mahasiswa secara maksimal.
2. Dalam melaksanakan perkuliahan, dosen akan menyampaikan materi paling tidak sebagaimana yang tercantum dalam
3. Dosen menguasai materi yang harus disampaikan kepada mahasiswa dan mempersiapkan perkuliahan dengan sebaik-
baiknya.
4. Dosen menyampaikan materi dengan senantiasa mengindahkan prinsip-prinsip perkuliahan sebagaimana ditentukan oleh
lembaga.
5. Dosen dalam melaksanakan perkuliahan senantiasa bersifat terbuka, responsif dan menghargai kreativitas mahasiswa.
6. Dosen akan melaksanakan penilaian hasil studi dengan obyektif dan sejujur-jujurnya.
2. Tidak mempublikasikan hasil penelitian yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat atau goncangan negara sehingga
3. Melaksanakan penelitian dengan senantiasa menjunjung tinggi integritas akademik dan penuh tanggung jawab untuk
Pasal 5
Tanggung Jawab dalam Bidang Pengabdian Pada Masyarakat
2. Senantiasa harus bisa dijadikan tauladan bagi masyarakat pada umumnya dan anggota profesi pada khususnya.
BAB III
DEWAN PENGAWAS KODE ETIK
Pasal 6
Kelembagaan Pengawasan Kode Etik
1. Untuk mengawasi pelaksanaan kode etik dosen, perlu disusun Dewan Kehormatan Kode Etik di Tingkat Pusat.
2. Anggota Dewan Kehormatan Kode Etik ditentukan oleh anggota pada rapat pertama Badan Pengawas Kode Etik.
1. Dewan Kehormatan Kode Etik membahas kasus pelanggaran kode etik atas dasar laporan dan atau pengaduan.
Pasal 8
Sanksi
1. Sanksi yang diambil oleh Dewan Kehormatan Kode Etik adalah berupa:
2. Keputusan Dewan Kehormatan Kode Etik disampaikan kepada Pimpinan STIKes untuk dilaksanakan.
BAB IV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 9
Semua ketentuan yang mengatur mengenai kode etik dosen STIKes yang telah ada pada saat ditetapkannya Keputusan ini
Hal-hal yang belum diatur dalam Keputusan ini akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan-ketentuan tersendiri.
Pasal 11
Pasal 12
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, agar semua orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pemberitahuan
TENTANG
Menimbang :
1. Bahwa dalam rangka mewujudkan pendidikan yang berkualitas dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas di
STIKes Bumi Persada Lhokseumawe, dipandang perlu adanya Peraturan Akademik Bidang Pendidikan Program Diploma,
Sarjana;
2. Sehubungan dengan hal tersebut di atas dipandang perlu menetapkan Peraturan Akademik dengan Surat Keputusan Ketua
STIKes.
Mengingat :
Memperhatikan
1. Hasil Rapat Senat Komisi Tri Dharma STIKes Bumi Persada Lhokseumawe yang dilaksanakan pada tanggal 08 Januari
2012.
2. Hasil Rapat Senat Paripurna STIKes Bumi Persada Lhokseumawe yang dilaksanakan pada tanggal 13 Januari 2012.
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1) Peraturan Akademik STIKes Bumi Persada adalah semua keputusan yang menjadi pedoman dan bersifat mengikat unsur-
unsur di dalam sistem pelaksanaan pendidikan.
2) STIKes adalah STIKes Bumi Persada Lhokseumawe sebagai satuan pendidikan yang menyelenggarakan program
pendidikan akademik dan profesi.
3) Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi Program Sarjana dan/atau Pascasarjana yang diarahkan terutama
pada penguasaan dan pengembangan cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.
4) Pendidikan profesional adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu.
Program ini merupakan program diploma, yaitu Program Diploma III Kebidanan.
BAB II
SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA
Pasal 2
1) Melalui jalur mahasiswa undangan yaitu calon mahasiswa undangan yang memiliki rangking 10 besar di sekolahnya.
2) Melalui jalur tes yang dilaksanakan secara bergelombang dengan materi ujian tulis, tes kesehatan, dan tes potensi
akademik.
3) Penerimaan mahasiswa baru berdasarkan proporsi pendaftar terhadap daya tampung program studi masing-masing.
4) Calon mahasiswa baru yang diterima berdasarkan peringkat nilai dari hasil tes secara total.
5) Tata cara penerimaan mahasiswa baru diatur dengan ketentuan tersendiri.
Pasal 3
Pindahan dari Perguruan Tinggi lain di Luar STIKes Bumi Persada Lhokseumawe
1) STIKes Bumi Persada Lhokseumawe dapat mempertimbangkan penerimaan mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi lain
sepanjang memenuhi ketentuan persyaratan.
2) Syarat-syarat pindahan ditetapkan meliputi:
a. Perguruan tinggi asal telah terakreditasi BAN PT.
b. Fakultas/Jurusan/program studi asal harus sejenis dan sejalur dengan yang dituju di STIKes Bumi Persada Lhokseumawe.
(1) Pindah program studi dalam lingkungan STIKes Bumi Persada Lhokseumawe hanya dimungkinkan melalui prosedur
yang telah ditetapkan oleh Ketua STIKes, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan/ketentuan yang berlaku.
(2) Memenuhi prosedur pindah yang ditentukan oleh STIKes Bumi Persada Lhokseumawe sebagai berikut:
a. Mengajukan surat permohonan kepada Ketua STIKes Bumi Persada Lhokseumawe Ka.Bag Akademik dengan tembusan
kepada Wakil Ketua 1 dan Ketua Program studi yang dituju serta melampirkan persyaratan yang dibutuhkan.
b. Disetujui oleh Ka.Bag Akademik dan Ketua Program Studi yang dituju dengan memperhatikan daya tampung, hasil
pengakuan mata kuliah yang telah ditempuh, dan sisa masa studi.
c. Status mahasiswa terdaftar.
d. Telah mengikuti perkuliahan secara terus menerus minimal 2 semester dengan tidak memperhitungkan cuti kuliah
serta memiliki IPK minimal 2,50 dibuktikan dengan kartu hasil studi.
e. Memperoleh izin/rekomendasi dari Ketua Program Studi asal.
f. Tidak sedang dalam proses drop out, putus kuliah, kehilangan hak sebagai mahasiswa STIKes Bumi Persada
Lhokseumawe, atau sedang menjalani sanksi akademik yang dibuktikan dengan surat keputusan dari Ketua STIKes.
g. Perpindahan hanya diperbolehkan, jika mahasiswa:
1) Dari jenjang yang sama dan tidak diperbolehkan dari jenjang diploma kesarjana atau sebaliknya.
2) Dari kelompok program studi yang sama (sesama kelompok eksakta atau sosial) serta dari kelompok eksakta ke
kelompok sosial, dan tidak diperbolehkan sebaliknya.
3) Pindah hanya diizinkan 1 kali selama menjadi mahasiswa di STIKes Bumi Persada Lhokseumawe.
h. Perpindahan tidak diperbolehkan bagi :
1) Mahasiswa putus kuliah (pemutihan).
2) Mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi lain.
3) Mahasiswa jalur undangan.
i. Tidak ada penambahan masa studi akibat perpindahan program studi.
j. Mengikuti ketentuan akademik sebagai mahasiswa baru, yaitu :
1) Biaya perkuliahan sesuai dengan ketentuan tahun akademik yang baru.
2) Mahasiswa memperoleh nomor pokok mahasiswa (NPM) baru.
Pasal 5
Mahasiswa STIKes Bumi Persada Lhokseumawe
yang Putus Kuliah
(1) Mahasiswa STIKes yang masih memiliki masa studi, tetapi tidak lagi terdaftar selama 3 sampai 10 semester diberi (hanya 1
kali) kesempatan meneruskan studi (pemutihan) dengan syarat:
a. Tidak terdaftar selama 3-4 semester dengan mata kuliah yang diakui maksimal 80% dari jumlah sks yang telah
diambil.
b. Tidak terdaftar selama 5-10 semester dengan mata kuliah yang diakui maksimal 50% dari jumlah sks yang telah diambil.
c. Lebih dari 10 semester dengan tidak satupun mata kuliah yang diakui.
(2) Hanya diterima kembali pada program studi yang sama.
(3) Mengajukan surat permohonan meneruskan studi kepada Ketua STIKes Ka.Bag Akademik yang disetujui oleh Ketua
Program Studi sesuai dengan jadwal penerimaan mahasiswa baru.
(4) Masa studi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan memperhatikan jumlah sks yang diakui.
(5) Membayar semua SPP selama yang bersangkutan tidak terdaftar.
(6) Mengikuti ketentuan akademik sebagai mahasiswa baru, yaitu :
a. Besar biaya perkuliahan sesuai dengan ketentuan tahun akademik yang baru.
b. Mahasiswa memperoleh nomor pokok mahasiswa (NPM) baru.
(1) Pengakuan mata kuliah yang pernah ditempuh mahasiswa pindahan, putus kuliah, dan mahasiswa transfer (alih program)
ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua STIKes.
Pasal 7
Pelantikan Mahasiswa Baru
(1) Semua calon mahasiswa yang diterima di STIKes Bumi Persada Lhokseumawe dilantik sebagai mahasiswa baru melalui
kegiatan Pengenalan Program Studi Mahasiswa (PPSM);
(2) Kegiatan PPSM diselenggarakan oleh panitia yang dibentuk oleh Ketua STIKes dan wajib melibatkan semua program
studi yang ada di STIKes Bumi Persada Lhokseumawe.
(3) Kegiatan PPSM wajib diisi dengan peningkatan pemahaman mahasiswa terhadap 5 pilar kebangsaan yaitu Pancasila,
UUD NRI, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika yang dilaksanakan dengan berbagai metoda yang menyenangkan.
(4) Kegiatan PPSM wajib diisi dengan kegiatan yang membangun karakter mahasiswa terutama yang mampu memotivasi
belajar dengan suasana akademik baru di perguruan tinggi, menumbuhkan budaya akademik yang menunjang
pengembangan kejujuran, kecerdasan, kepedulian, menanamkan tanggung jawab sebagai peserta didik dan ketangguhan
sebagai insan Indonesia yang memiliki beragam bahasa dan budaya.
(5) PPSM juga harus mampu mendekatkan keakraban antara mahasiswa baru dengan mahasiswa yang sudah berada di
dalam kampus, agar terjadi transfer pengetahuan tentang unit kegiatan mahasiswa, kreativitas mahasiswa, dan organisasi
kemahasiswaan yang resmi di dalam kampus.
(6) Ketua STIKes Bumi Persada Lhokseumawe melantik dua orang (putra dan putri) wakil dari calon mahasiswa untuk
dinyatakan diterima secara resmi menjadi mahasiswa STIKes Bumi Persada Lhokseumawe ;
(7) Sejak saat itu status calon mahasiswa menjadi mahasiswa sah di salah satu program studi.
Pasal 8
Kalender Akademik
(1) Kalender Akademik adalah jadwal keseluruhan penyelenggaraan kegiatan akademik program studi dan STIKes yang
disusun dalam 1 tahun akademik.
(2) Fungsi Kalender Akademik adalah pedoman penyelenggaraan kegiatan akademik agar proses pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif dan efisien.
(3) Muatan Kalender Akademik adalah:
a. masa registrasi dan herregistrasi Mahasiswa;
b. masa pengisian KRS dan Perubahan KRS;
c. masa perkuliahan, praktikum dan ujian;
d. PKL, PBL, PKM;
e. kegiatan penunjang akademik lainnya.
(4) Kegiatan akademik meliputi kegiatan kuliah, praktik/kuliah lapangan.
(5) Kegiatan kuliah dibagi menjadi kegiatan tatap muka dan kegiatan di luar kelas.
(6) Kegiatan tatap muka adalah proses interaksi antara Dosen dan Mahasiswa dalam rangka fasilitasi ilmu pengetahuan,
diskusi dan kegiatan-kegiatan sejenis yang dilaksanakan dalam ruangan/kelas.
(7) Kuliah Lapangan adalah proses fasilitasi ilmu pengetahuan, diskusi yang melibatkan Mahasiswa ikut serta di suatu
tempat atau wilayah untuk memantapkan proses pendalaman kuliah yang diterima di dalam kelas.
(8) Praktik lapangan adalah kegiatan akademik yang bersifat pendalaman dan uji teori-teori yang diperoleh di kelas untuk
dikembangkan sehingga lebih memberikan keyakinan kepada mahasiswa peserta didik.
(9) Kegiatan akademik program studi dilaksanakan berdasarkan kalender akademik yang ditetapkan oleh STIKes Bumi
Persada Lhokseumawe.
(10). Pengguna Kalender Akademik:
a. Pejabat struktural STIKes Bumi Persada Lhokseumawe;
b. Ketua Program Studi;
c. Kepala Laboratorium;
Pasal 9
Registrasi Mahasiswa Baru
(1) Registrasi administrasi adalah proses kegiatan pendaftaran diri di Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan
(BAAK) dengan persyaratan tertentu yang wajib dilaksanakan mahasiswa dengan tujuan agar secara resmi terdaftar
sebagai mahasiswa STIKes Bumi Persada Lhokseumawe.
(2) Registrasi akademik adalah proses melaporkan diri kepada Pembimbing Akademik (PA) dan Ketua Program Studi
setelah registrasi administrasi dilaksanakan yang wajib dilakukan mahasiswa agar dapat mengikuti kegiatan akademik pada
semester tersebut.
(3) Setiap mahasiswa baru wajib melaksanakan registrasi (daftar ulang) administrasi dan registrasi akademik.
(4) Prosedur registrasi berdasarkan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh STIKes Bumi Persada Lhokseumawe.
Pasal 10
Her-registrasi Mahasiswa
(1) Setiap Mahasiswa STIKes Bumi Persada Lhokseumawe diwajibkan melakukan pendaftaran ulang (registrasi administrasi
dan registrasi akademik) pada setiap awal semester yang jadwalnya diatur oleh STIKes sesuai kalender akademik.
(2) Mahasiswa yang akan mendaftar ulang diwajibkan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) semester sebelumnya atau Kartu Mahasiswa terakhir bagi yang terputus studinya.
b. Kuitansi pembayaran SPP dan biaya lainnya untuk semester yang bersangkutan. Mahasiswa yang non aktif tanpa ijin (alpa
studi) harus membayar lunas SPP selama non aktif tersebut.
(3) Untuk Mahasiswa yang terputus studinya (alpa studi) tidak lebih dari dua tahun harus melampirkan Surat Ijin Aktif
Kembali dari Ketua Program Studi, atau dari Ketua STIKes bagi Mahasiswa yang terputus studinya lebih dari dua tahun.
(4) Pendaftaran ulang wajib dilakukan sendiri oleh Mahasiswa yang bersangkutan dengan mengisi berkas formulir pendaftaran
yang disediakan di STIKes Bumi Persada Lhokseumawe.
Pasal 11
Sistem Kredit Semester
(1) Sistem pembelajaran di STIKes Bumi Persada Lhokseumawe menganut sistem kredit semester (sks).
(2) Sistem Kredit Semester (SKS) adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit
semester (sks) untuk menyatakan beban studi Mahasiswa, beban kerja Dosen, pengalaman belajar, dan beban
penyelenggaraan program.
(3) Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 14 sampai 16 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya,
berikut kegiatan iringannya, termasuk 2 sampai 3 minggu kegiatan penilaian.
(4) SKS adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan
terjadwal per minggu sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan, yang masing-
masing diiringi oleh sekitar 1-2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1-2 jam kegiatan mandiri.
(5) Satu sks kegiatan perkuliahan setara dengan 50 menit kegiatan tatap muka, 50 menit penugasan terstruktur, dan 50 menit
penugasan mandiri.
Pasal 12
Beban sks dan Lama Studi
(1) Pada semester pertama mahasiswa baru diperbolehkan mengambil setara satu paket sks sesuai dengan distribusi mata kuliah
pada kurikulum program studi.
(2) Beban studi bagi peserta Program Pendidikan Sarjana yang dapat diambil pada semester berikutnya ditentukan dengan
pedoman sebagai berikut:
IP ≥ 3,00 : beban maksimal 24 sks
IP 2,75 - 2,99 : beban maksimal 22 sks
IP 2,50 - 2,74 : beban maksimal 20 sks
BAB IV
KURIKULUM
Pasal 13
Pengertian dan Karakter Kurikulum
(1) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara
penyampaian dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di STIKes Bumi
Persada Lhokseumawe.
(2) Program studi harus menyusun kurikulum yang terdiri dari kurikulum inti yang merupakan penciri kompetensi utama
dan kurikulum institusional yang menjadi penciri kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya yang gayut dengan
kompetensi utama.
(3) Kompetensi utama adalah kemampuan minimal untuk menampilkan unjuk kerja yang memuaskan sesuai dengan penciri
program studi.
Pasal 14
Acuan Penyusunan Kurikulum
(1) Program studi harus menyusun kurikulum inti berdasarkan standar kompetensi lulusan yang ditetapkan organisasi
profesi atau asosiasi institusi pendidikan serumpun dengan proporsi 40%-80% dari jumlah total sks minimal.
(2) Program studi harus menyusun kurikulum institusional yang berisi muatan lokal berdasarkan kondisi keunikan dari
masing-masing perguruan tinggi dengan proporsi kompetensi pendukung 20%-40% dari jumlah total sks minimal.
(3) Program studi harus menyusun kurikulum dengan kompetensi lainnya dengan proporsi 0%-30% dari jumlah total sks minimal.
(4) Komponen kurikulum Pendidikan Tinggi tersusun atas kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK),
Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK), Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB), Matakuliah Perilaku Berkarya
(MPB) dan Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB).
(5) Kurikulum untuk program Sarjana dan Diploma wajib memuat mata kuliah Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan,
Pancasila, Bahasa Arab, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris serta matakuliah Statistika.
Pasal 15
Matakuliah
(1) Isi dan luas bahasan suatu matakuliah harus mendukung tercapainya tujuan program pendidikan dan diukur dengan satuan
kredit semester;
(2) Suatu matakuliah dapat diasuh oleh seorang Dosen atau Tim Dosen (Team Teaching) yang ditetapkan oleh Ketua
Program Studi;
(3) Suatu matakuliah yang ditawarkan dapat diajarkan bila diikuti oleh peserta minimal 5 orang, terkecuali dalam hal-hal yang
bersifat khusus yang ditentukan oleh Ketua Program Studi.
(1) Garis Besar Program Pembelajaran Semester adalah rumusan tujuan dan pokok-pokok isi matakuliah yang memuat
komponen-komponen nama, nomor kode, diskripsi singkat, tujuan instruksional khusus dan umum, pokok dan sub
pokok bahasan matakuliah, materi pembelajaran mingguan, dan sumber kepustakaan.
(2) Satuan Acara Pembelajaran (SAP) adalah rumusan tujuan dan pokok-pokok matakuliah satu kali tatap muka. SAP harus
memuat komponen-komponen nama, nomor kode, perkiraan waktu, nomor urut tatap muka, Tujuan Instruksional Khusus
(TIK) dan Tujuan Instruksional Umum (TIU), pokok dan sub pokok bahasan matakuliah, kegiatan pembelajaran,
evaluasi dan referensi;
(3) Pemantauan pelaksanaan SAP dilakukan melalui sistem penjaminan mutu program studi.
Pasal 17
Pengesahan dan Peninjauan Kembali Kurikulum
(1) Kurikulum yang telah disusun oleh Forum Dosen ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua STIKes;
(2) Peninjauan kembali kurikulum dapat dilakukan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta
dengan memperhatikan durasi masa studi terprogram dan kebutuhan masyarakat;
(3) Untuk mendukung capaian tujuan program pendidikan, Kurikulum diterapkan berdasarkan Sistem Kredit Semester (SKS)
yang diukur dengan satuan kredit semester (sks).
Pasal 18
Kartu Rencana Studi
(1) Kartu Rencana Studi (KRS) adalah lembaran format yang berisikan keseluruhan informasi matakuliah yang ditawarkan
dan diawali dari Nomor urut, Kode matakuliah, Nama matakuliah, semester, bobot sks, nama dosen.
(2) Mahasiswa wajib mengisi KRS yang disediakan di BAAK pada semester yang sedang berjalan.
(3) Rencana studi Mahasiswa Program Sarjana menganut Sistem Kredit Semester (SKS), dan ditentukan berdasarkan
hasil/nilai ujian/praktikum yang diperolehnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sedangkan untuk Program Magister dan
Program Diploma III menganut sistem paket yaitu mahasiswa mengambil mata kuliah berdasarkan mata kuliah yang disajikan
program studi pada semester tersebut.
Pasal 19
Perubahan dan Pembatalan Rencana Studi
(1) Mahasiswa yang akan membuat batal tambah rencana studi diberi kesempatan selambatlambatnya dua minggu setelah
kuliah mulai berlangsung.
(2) Pembatalan KRS dilakukan selama jangka waktu dua minggu setelah kuliah berlangsung.
(3) Perubahan dan pembatalan KRS pada ayat (1) dan (2) harus sepengetahuan dan seijin Dosen Penasehat Akademik.
(4) Komposisi KRS setelah masa dua minggu perkuliahan dianggap merupakan mata kuliah yang ditempuh mahasiswa yang
bersangkutan.
Pasal 20
Pelaksanaan Perkuliahan
(1) Kuliah dapat dilaksanakan dengan cara ceramah, diskusi, responsi, seminar, presentasi dan lainlain sesuai dengan metode
pendekatan terapan yang ditetapkan oleh masing -masing Program Studi yang bersangkutan.
(2) Kuliah diselenggarakan sesuai dengan Kalender Akademik yang berlaku.
(3) Ketua Program Studi dibantu oleh Bagian Pendidikan mengatur jadwal kuliah, praktikum, praktik kerja lapangan dan
lain-lain kegiatan akademik yang diselaraskan dengan Kalender Akademik STIKes yang berlaku.
(4) Ruang kuliah wajib dilengkapi sarana pembelajaran seperti meja, kursi, whiteboard, LCD, AC,spidol, penghapus.
(5) Mahasiswa berhak mendapatkan pelayanan akademik yang optimal.
Pasal 21
Tata Tertib Perkuliahan
BAB V
PENYELENGGARAAN UJIAN
Pasal 22
Bentuk dan Sifat Ujian
(1) Ujian dapat diadakan oleh Dosen secara tertulis maupun lisan, dan bila perlu dengan cara lain yang dianggap paling tepat
menurut keadaan dan sifat matakuliah yang diujikan.
(2) Cara yang digunakan harus yang lazim dapat diterima khususnya di lingkungan Program Studi.
(3) Ujian dapat diadakan di kampus yaitu di ruangan yang ditentukan oleh Bagian Pendidikan.
Pasal 23
Kewajiban Dosen Penguji
(1) Dosen Penguji bertanggung jawab kepada Bagian Pendidikan atas ketertiban pelaksanaan ujian dalam matakuliah yang
diampu.
(2) Dosen Penguji mempunyai wewenang untuk mengambil tindakan yang menjamin ketertiban pelaksanaan ujian itu, dalam
batas peraturan-peraturan yang berlaku dan tata laksana yang telah ditetapkan.
Pasal 25
Wewenang Pengawas Ujian
(1) Pengawas dapat mengambil langkah dan tindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku, terhadap hal-hal:
a. Mengatur dan menentukan tempat duduk setiap peserta ujian;
b. Menetapkan benda-benda/barang yang dapat dibawa oleh peserta ujian ke tempat duduknya;
c. Menolak kehadiran seseorang yang tidak bertugas sebagai pengawas dan atau yang tidak berkepentingan sebagai peserta
ujian;
d. Melaporkan tindak kecurangan peserta dalam Berita Acara Pelaksanaan ujian.
(2) Pengawas mengumpulkan semua lembar jawaban ujian kemudian menyerahkan kepada Bagian Pendidikan, semua lembar
jawaban ujian dari satu ruang dijadikan satu berkas, dan setiap berkas dilengkapi dengan satu rangkap Berita Acara
pelaksanaan ujian dan daftar hadir yang sudah diisi dan ditandatangani.
Pasal 26
Berita Acara Pelaksanaan Ujian
(1) Berita Acara Pelaksanaan ujian adalah bukti telah dilaksanakannya ujian.
(2) Tiap pelaksanaan ujian harus disediakan Berita Acara Pelaksanaan ujian sesuai format yang dibakukan yang memuat
hal-hal:
a. Nomor dan nama matakuliah atau praktikum yang diujikan, serta lama waktu yang tersedia untuk menyelesaikan
pekerjaan ujian;
b. Nomor ruang tempat ujian diselenggarakan, hari dan tanggal pelaksanaannya, serta saat ujian dimulai dan diakhiri;
c. Jumlah peserta yang hadir selama ujian berlangsung;
Pasal 27
Kerahasiaan Ujian
(1) Soal ujian harus dijamin kerahasiaannya sebelum dibagikan kepada peserta ujian;
(2) Pembocoran soal ujian adalah batal demi hukum;
(3) Ujian yang batal demi hukum dapat diselenggarakan pada waktu lain setelah diijinkan oleh Ketua Program Studi;
(4) Pihak yang membocorkan soal ujian dikenakan sanksi administratif sesuai peraturan kepegawaian yang berlaku.
Pasal 28
Tata Tertib Peserta Ujian
(1) Peserta ujian yang sah adalah yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh Program Studi yaitu:
a. Membawa Kartu Tanda Mahasiswa yang masih berlaku.
b. Matakuliah ujian tercantum dalam Kartu Rencana Studi (KRS) peserta ujian yang bersangkutan untuk semester yang
sedang berjalan;
c. Tercantum dalam Daftar Presensi Mahasiswa yang diterbitkan oleh Bagian Pendidikan;
d. Tidak sedang dijatuhi sanksi akademik pada saat ujian berlangsung;
e. Menandatangani daftar hadir ujian dan menyerahkan lembar jawaban ujian yang ditandatanganinya.
(2) Peserta ujian wajib menjaga ketenangan dan ketertiban selama ujian berlangsung;
(3) Peserta ujian dilarang melakukan hal-hal berikut selama ujian berlangsung:
a. kerjasama atau berusaha untuk bekerjasama dengan peserta lain dalam menyelesaikan tugas ujian.
b. Mengutip atau berusaha mengutip jawaban ujian dari peserta lain, atau memberi kesempatan kepada peserta lain
untuk mengutip jawaban ujiannya;
Pasal 29
Tata Tertib Pengawas Ujian
(1) Pengawas ujian adalah Dosen pengampu matakuliah ujian dibantu oleh Staf Dosen dari Program Studi yang memenuhi
persyaratan.
(2) Tugas Pengawas ujian adalah menjamin terlaksananya ujian secara aman, tertib, dan lancar.
(3) Rincian tugas dan tanggung jawab pengawas ujian diatur oleh Bagian Pendidikan.
Pasal 30
Jadwal dan Tempat Ujian
(1) Setiap jenis ujian diselenggarakan sesuai dengan jadwal dan tempat yang telah ditetapkan oleh Bagian Pendidikan.
(2) Jadwal dan tempat ujian sudah harus diumumkan paling lambat seminggu sebelum ujian dimulai.
(3) Perubahan jadwal dan tempat penyelenggaraan ujian harus diumumkan secara tertulis oleh Bagian Pendidikan, selambat-
lambatnya 48 jam sebelum ujian tersebut dimulai.
(4) Kesalahan membaca jadwal dan/atau tempat penyelenggaraan ujian tidak dapat digunakan sebagai alasan sah untuk
meminta ujian khusus.
Pasal 31
Penilaian Keberhasilan Belajar
(1) Penilaian keberhasilan belajar dilaksanakan berdasarkan hasil pelaksanaan ujian, praktikum (laboratorium, studi lapangan,
klinik), penelitian, dan tugas akademik lainnya.
(2) Proporsi penilaian untuk Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) adalah sama yaitu 5% kehadiran,
25% UTS dan 40% UAS, serta 30 penugasan;
(3) Mahasiswa yang secara sah mengundurkan diri dari suatu matakuliah melalui tata cara yang berlaku, mendapat nilai K
yang berarti kosong dan sks matakuliah itu tidak ikut digunakan untuk membagi guna perhitungan Indeks Prestasi
Kumulatif.
(4) Apabila Mahasiswa mengundurkan diri dari suatu matakuliah secara tidak sah, diberikan nilai E dan sks matakuliah tetap
ikut digunakan untuk membagi guna perhitungan Indeks Prestasi Kumulatif.
Pasal 32
Penghitungan Indeks Prestasi
(1) Untuk sejumlah matakuliah yang telah ditempuh Mahasiswa, dapat dihitung suatu besaran yang disebut Nilai Rerata (NR),
harga NR berkisar dari 0 (Nol) hingga 4 (empat) dan menunjukkan derajat keberhasilan keseluruhan dari Mahasiswa dalam
menempuh jumlah matakuliah tersebut. Nilai rerata bagi suatu tahap pendidikan disebut Indeks Prestasi (IP).
(2) Setiap matakuliah hanya diperhitungkan satu kali dalam perhitungan NR, dan nilai yang terakhir dijadikan penentu
keberhasilannya.
(3) Tiap nilai dari keberhasilan menempuh matakuliah dinyatakan dengan huruf yang diberi nilai mutu dan sebutan mutu masing-
masing sebagai berikut:
Nilai angka Nilai huruf Nilai mutu Sebutan Mutu
79-100 A 3,51<IP<4,00 Terpuji
68-78 B 2,75<IP<3,50 Sangat Memuaskan
56-67 C 2,00<IP<2,74 Memuaskan
41-55 D 1,00<IP<1,99 Kurang
∑ = Jumlah
IPS = Indeks Prestasi Semester
IPK = Indeks Prestasi Kumulatif
Ksi = SKS tiap mata kuliah yang diambil pada semester tersebut
Kki = SKS tiap mata kuliah yang diambil sejak awal sampai dengan semester terakhir
Ni = nilai bobot mata kuliah masing – masing
3. Di samping perhitungan nilai IPS dan IPK di STIKes Bumi Persada juga menghitung nilai IPKm yang merupakan ukuran
keberhasilan mahasiswa yang dihitung mulai awal masa studi sampai dengan semester terakhir yang telah diikuti, tanpa
memperhitungkan nilai E. IPKm ini dipergunakan untuk penerbitan transkrip akademik mahasiswa dan perhitungan
∑ = Jumlah
Kkim = SKS tiap mata kuliah yang diambil sejak awal sampai dengan semester terakhir tanpa matakuliah yang
bernilai E.
Ni = nilai bobot mata kuliah masing – masing
Pasal 33
Kriteria Prestasi Akademik Mahasiswa
(1) Keberhasilan Mahasiswa menempuh suatu matakuliah harus ditentukan atas dasar sekurangkurangnya dua kali evaluasi,
yaitu satu kali selama mengikuti perkuliahan dan satu kali pada akhir semester.
(2) Macam evaluasi dan cara melakukannya dapat disesuaikan dengan sifat matakuliah.
(3) Dosen wajib mengumumkan kriteria penilaian dan persentasenya kepada Mahasiswa sebelum kuliah dimulai.
(4) Dalam hal digunakan lebih dari satu macam evaluasi, sumbangan tiap macam evaluasi pada data evaluasi keseluruhan
diwujudkan dalam bentuk persentase, yang harus mencerminkan ciri matakuliah yang bersangkutan. Pada setiap akhir ujian
semester diberikan laporan hasil studi dalam wujud Kartu Hasil Studi (KHS);
(5) KHS yang tidak menunjukkan kemajuan diberikan peringatan kepada Mahasiswa yang bersangkutan.
Pasal 34
Pengukuran Hasil Studi
(1) Hasil studi dicatat dalam format lembaran Kartu Hasil Studi (KHS) yang dibuat dalam 4 lembar salinan.
(2) Nilai yang diperoleh Mahasiswa dipergunakan sebagai bahan evaluasi studi.
(3) KHS lembar pertama dikirimkan kepada masing-masing orangtua/wali mahasiswa sebagai wujud akuntabilitas institusi
terhadap pihak berkepentingan.
(4) KHS lembar kedua dibagikan kepada Mahasiswa selambat-lambatnya tiga hari menjelang masa pengisian KRS pada semester
berikutnya untuk digunakan Mahasiswa sebagai dasar menyusun rencana studinya.
(5) KHS lembar ketiga diberikan kepada Bagian Pendidikan untuk pemrosesan KHS selanjutnya.
Pasal 35
Semester Pendek
(1) Semester pendek (SP) dilaksanakan diantara semester genap dan ganjil untuk remediasi, pengayaan, atau percepatan.
(2) Mata kuliah yang boleh diambil dalam semester pendek adalah mata kuliah yang pernah diambil sebelumnya.
(3) Pengambilan mata kuliah baru hanya bisa dilakukan bagi mahasiswa yang memiliki IPK ≥ 3,00.
(4) Pelaksanaan SP bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah baru dilaksanakan terpisah dengan mahasiswa yang
mengambil SP untuk tujuan mengulang mata kuliah.
(5) Syarat penyelenggaraan SP adalah :
a. Beban studi maksimum 10 sks dengan ketentuan jumlah beban sks semester genap dan SP tidak melebihi 30 sks.
b. Jumlah mahasiswa minimal 10 mahasiswa per mata kuliah.
c. Perolehan nilai tidak digunakan untuk perhitungan indeks prestasi pada Kartu Hasil Studi (KHS) semester berikutnya.
d. Mahasiswa yang boleh mengambil SP adalah mahasiswa yang aktif pada dua semester dan atau salah satu semester
tahun akademik yang sedang berjalan dalam hal ini tidak termasuk mengambil cuti kuliah.
e. Penanggung jawab semester pendek adalah Ketua STIKes atas persetujuan Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Wakil
Ketua II Bidang Administrasi dan Keuangan.
f. Pelaksanaan administratif dan operasional SP diserahkan kepada masing-masing program studi berkoordinasi dengan
bagian-bagian terkait.
g. Besarnya jumlah biaya SP yang harus dibebankan kepada mahasiswa ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Ketua
STIKes.
Pasal 36
Pengertian dan Tugas
(1) Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
(2) Rekruitmen Dosen diusulkan oleh program studi berdasarkan perencanaan dan kebutuhan dengan memperhatikan rasio
mahasiswa dengan dosen, kualifikasi serta kemampuan finansial.
Pasal 37
Persyaratan menjadi Dosen
(1) Untuk diangkat menjadi dosen di STIKes Bumi Persada Lhokseumawe, seseorang harus memenuhi kualifikasi
administratif dan kualifikasi akademik sebagai berikut:
(2) Kualifikasi administratif yang harus dipenuhi:
a. Warga Negara Indonesia;
b. Surat lamaran ditulis tangan sendiri, ditujukan kepada Ketua STIKes Bumi Persada Lhokseumawe;
c. Pas photo ukuran 4x6 cm sebanyak 3 buah;
d. Fotokopi ijazah (S1, S2 dan S3), transkrip yang telah dilegalisir, dan disertai aslinya ketika tes/wawancara;
e. Daftar riwayat hidup (CV);
f. Fotokopi kartu identitas diri (KTP);
g. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan Pengadilan yang sudah berkekuatan tetap
karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan;
h. Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak
dengan hormat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil atau Pegawai Negeri Sipil atau Pegawai Swasta;
i. Tidak berkedudukan sebagai calon/pegawai negeri;
j. Berkelakuan baik;
k. Sehat Jasmani (bebas NAPZA) dan Rohani.
Pasal 38
Dosen Fungsional
(1) Dosen fungsional adalah dosen tetap dengan tugas melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan tidak dibebani
dengan tugas manajemen dan administrasi lainnya.
(2) Seorang dosen dapat mengajukan ke Ketua STIKes untuk menjadi dosen fungsional, bila memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a. Telah memiliki NIDN;
b. Berpendidikan minimal S2;
c. Memiliki jabatan fungsional minimal asisten ahli;
d. Telah mengikuti dan mendapatkan sertifikat AA;
e. Telah lulus sertifikasi dosen.
(3) Dosen fungsional wajib melakukan kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
dengan beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 sks dan paling banyak 16 sks per semester.
(4) Tugas melaksanakan pendidikan dan penelitian paling sedikit sepadan dengan 9 sks yang dilaksanakan di STIKes Bumi
Persada Lhokseumawe.
Pasal 39
Pengusulan Asisten Dosen
(1) Pengusulan Asisten Dosen dan Dosen pengampu matakuliah dengan persetujuan Wakil Ketua bidang Akademik dan
disampaikan kepada Ketua Program Studi untuk ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua STIKes Bumi Persada .
(2) Dosen senior adalah Lektor hingga Guru Besar.
(3) Asisten Dosen Senior diangkat dengan Surat Keputusan Ketua STIKes.
(4) Honorarium Asisten Dosen dibiayai oleh STIKes Bumi Persada Lhokseumawe.
Pasal 40
Pengangkatan dalam Pangkat dan Jabatan Dosen
(1) Dosen berkedudukan sebagai pejabat fungsional dengan tugas utama melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian
serta pengabdian kepada masyarakat.
(2) Jabatan fungsional Dosen terstruktur atas:
a. Asisten Ahli;
b. Lektor;
c. Lektor Kepala;
d. Guru Besar.
(3) Kenaikan jabatan fungsional Dosen diberikan sebagai wujud kepercayaan STIKes atas kemampuannya untuk
mengemban tugas dan tanggungjawab yang lebih tinggi sebagai penghargaan atas prestasi akademik yang telah
dicapainya; sebagai pengakuan atas kemampuan akademik dan keteladanannya dalam kehidupan akademik; serta sebagai
Pasal 41
Angka Kredit untuk Jabatan Dosen
(1) Jumlah angka kredit untuk Asisten Ahli dalam pangkat Penata Muda Golongan III/a adalah 100 terbagi dalam 80% untuk
unsur utama dan 20% untuk unsur penunjang Tridharma Perguruan Tinggi,
(2) Jumlah angka kredit untuk Asisten Ahli dalam pangkat Penata Muda Tingkat I Golongan III/b adalah 150 poin terbagi
dalam 80% untuk unsur utama dan 20% untuk unsur penunjang Tridharma Perguruan Tinggi,
(3) Jumlah angka kredit untuk Lektor dalam pangkat Penata, Golongan III/c adalah 200 poin terbagi dalam 80% untuk
unsur utama dan 20% untuk unsur penunjang Tridharma Perguruan Tinggi,
(4) Jumlah angka kredit untuk Lektor dalam pangkat Penata Tingkat I, Golongan III/d adalah 300 poin terbagi dalam 80%
untuk unsur utama dan 20% untuk unsur penunjang Tridharma Perguruan Tinggi,
(5) Jumlah angka kredit untuk Lektor Kepala dalam pangkat Pembina Golongan IV/a adalah 400 poin terbagi dalam 80% untuk
unsur utama dan 20% untuk unsur penunjang Tridharma Perguruan Tinggi,
(6) Jumlah angka kredit untuk Lektor Kepala dalam pangkat Pembina Tingkat I Golongan IV/b adalah 550 poin terbagi
dalam 80% untuk unsur utama dan 20% untuk unsur penunjang Tridharma Perguruan Tinggi,
(7) Jumlah angka kredit untuk Lektor Kepala dalam pangkat Pembina Utama Muda Golongan IV/c adalah 700 poin terbagi
dalam 80% untuk unsur utama dan 20% untuk unsur penunjang Tridharma Perguruan Tinggi,
Pasal 42
Komponen Angka Kredit
(1) Persentasi angka kredit yang harus dipenuhi oleh Dosen yang mengajar pada program pendidikan akademik adalah:
a. Minimal 30% untuk pendidikan dan pengajaran,
b. Minimal 25% untuk penelitian,
c. Maksimal 15% untuk pengabdian kepada masyarakat.
(2) Persentasi angka kredit yang harus dipenuhi oleh Dosen yang mengajar pada program pendidikan profesional adalah:
a. Minimal 40% untuk pendidikan dan pengajaran,
b. Minimal 10% untuk penelitian,
c. Maksimal 15% untuk pengabdian kepada masyarakat.
Pasal 43
Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen
(1) Dosen yang menduduki jabatan asisten ahli yang berijazah Doktor dapat diangkat langsung ke tingkat jenjang jabatan
setinggi -tingginya Lektor Kepala dan pangkatnya dinaikkan setingkat lebih tinggi apabila telah memenuhi angka kredit
dan syarat-syarat lain yang ditentukan.
(2) Dosen yang menduduki jabatan Lektor yang berijazah Doktor dapat diangkat langsung ke tingkat jenjang jabatan
setinggi -tingginya guru besar dan pangkatnya dinaikkan setingkat lebih tinggi apabila telah memenuhi angka kredit dan
syarat-syarat lain yang ditentukan.
(3) Kenaikan jabatan fungsional Dosen yang di maksud dalam ayat (1) dan (2) ketentuan ini untuk kenaikan jabatan fungsional
Dosen setingkat lebih tinggi dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun diharuskan pula memenuhi syarat adanya publikasi
ilmiah dalam jurnal ilmiah yang terakreditasi sebagai penulis utama yang jumlahnya mencukupi untuk 25% dari
persyaratan angka kredit minimum untuk kegiatan penelitian.
Pasal 44
Rincian Tugas Pokok, Wewenang dan
Tanggung-jawab Asisten Ahli
(1) Melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran pada program pendidikan sarjana. Kegiatan pendidikan dan pengajaran
pada program pascasarjana serta bimbingan tugas akhir penelitian Mahasiswa untuk pembuatan skripsi iatur sebagai berikut:
a. Asisten Ahli yang berijazah Sarjana membantu kegiatan bimbingan pembuatan skripsi.
b. Asisten Ahli yang berijazah Magister melaksanakan bimbingan pembuatan skripsi
c. Asisten Ahli yang berijazah Doktor melaksanakan bimbingan pembuatan skripsi.
(2) Melaksanakan kegiatan penelitian pada program pendidikan Sarjana bagi yang berlatar belakang pendidikan Sarjana
(3) Melaksanakan kegiatan penelitian pada program pendidikan Sarjana.
(1) Melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat pada program pendidikan
sarjana bagi yang berijazah Magister,
(2) Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat
(3) Kegiatan pendidikan dan pengajaran pada program Pascasarjana serta bimbingan tugas akhir penelitian Mahasiswa
untuk pembuatan skripsi, diatur sebagai berikut:
a. Lektor yang berijazah Sarjana melaksanakan kegiatan bimbingan pembuatan skripsi,
b. Lektor yang berijazah Magister melaksanakan bimbingan pembuatan skripsi, serta diserahi tugas kegiatan pendidikan
dan pengajaran pada program Magister dan membantu kegiatan pendidikan dan pengajaran.
Pasal 46
Rincian Tugas Pokok, Wewenang dan
Tanggung-jawab Lektor Kepala
(1) Bagi yang berijazah Doktor berhak melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran di program pendidikan Sarjana,
bagi yang berijazah Magister hanya berhak mengajar Sarjana,
(2) apabila dibutuhkan, Rektor memberikan kebijakan lain untuk ketentuan ayat 1 sesuai dengan Kondisi maing-masing Program.
(3) Bagi yang berijazah Doktor berhak melaksanakan kegiatan penelitian diberbagai program pendidikan,
(4) bagi yang berijazah Magister berhak melaksanakan kegiatan penelitian di program pendidikan Sarjana
(5) bagi yang berijazah Sarjana hanya berhak melaksanakan kegiatan penelitian pada program pendidikan Sarjana.
(6) Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat atau dalam kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan dapat dilaksanakan oleh semua Dosen.
Pasal 47
Rincian Tugas Pokok, Wewenang dan
Tanggung-jawab Guru Besar
(1) Melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran pada program pendidikan Sarjana,
Pasal 48
Penilaian Kinerja Dosen
(1) Penilaian kinerja Dosen dilakukan oleh Tim Penilai Angka Kredit (PAK) yang dibentuk oleh Rapat Dosen di Program Studi.
(2) Tata kerja Tim Penilai dan unsur yang dinilai mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku. adalah
sebagaimana diatur dalam peraturan-peraturan
(3) Unsur utama yang menjadi dasar penilaian Dosen adalah:
a. Proses Belajar Mengajar,
b. Penelitian dan Pengabdian Masyarakat,
c. Integritas, Tanggung-jawab dan Tatakrama berkehidupan di kampus.
(4) Unsur tambahan yang menjadi dasar penilaian adalah kegiatan lain di luar tugas utama seperti menulis di media massa dan
menjadi nara sumber dalam kegiatan seminar.
(5) Penilaian guna kepentingan kenaikan jabatan fungsional Dosen, dilakukan sebelum masa satu tahun apabila angka kredit
telah terpenuhi, sedang pengusulan kenaikan jabatannya minimal setelah satu tahun dalam jabatan fungsionalnya terakhir;
(6) Dosen yang tidak melaksanakan tugas pokoknya dan tidak mampu memenuhi komitmen sebagai dosen dapat didemosi
atau diberhentikan dari jabatan dosen.
Pasal 49
Dosen Penasehat Akademik
(1) Setiap Mahasiswa dibimbing oleh seorang Dosen sebagai Pembimbing Akademik;
(2) Dosen Penasehat Akademik berkewajiban untuk memberikan bimbingan pada Mahasiswa mengenai berbagai masalah
yang dihadapi selama pendidikannya;
(3) Menumbuhkan kebiasaan dan cara belajar yang efektif untuk Mahasiswa bimbingannya;
(4) Membantu Mahasiswa menyusun rencana studi;
(5) Memberikan persetujuan atas isian KRS Mahasiswa bimbingannya.
(6) Dosen Penasehat Akademik berhak mendapatkan honorarium untuk pelaksanaan pembimbingan akademik mahasiswa.
(1) Dosen STIKes Bumi Persada Lhokseumawe yang mendapat tugas studi lanjut pada dasarnya dibebaskan dari tugas-tugas
pokoknya.
(2) Dosen STIKes Bumi Persada Lhokseumawe yang mengajar dan atau menduduki jabatan struktural di luar STIKes Bumi
Persada Lhokseumawe harus dengan ijin Ketua STIKes setelah mendapat persetujuan Ketua Program Studi.
(3) Dosen STIKes Bumi Persada Lhokseumawe yang diminta untuk menduduki jabatan struktural di pemerintahan harus
memperoleh ijin Ketua STIKes dengan persetujuan Ketua Program Studi.
(4) Dosen STIKes Bumi Persada Lhokseumawe yang mengajar di PTS lain harus sesuai dengan bidang ilmunya dan
memperoleh ijin dari Ketua STIKes.
(5) Bagi PTS yang membutuhkan Dosen STIKes Bumi Persada Lhokseumawe harus mengajukan permohonan kepada Ketua
STIKes dengan persetujuan Ketua Program Studi.
(6) Ijin mengajar diberikan selama satu tahun dan dapat diperpanjang.
(7) Dosen STIKes Bumi Persada Lhokseumawe dapat diijinkan untuk mengajar di PTS lain apabila yang bersangkutan telah
memenuhi beban kerja minimal 12 sks dalam kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi di STIKes Bumi Persada .
(8) Pengakuan bagi Staf Dosen STIKes Bumi Persada Lhokseumawe yang mengajar di PTS lain disesuaikan dengan
kedudukan/jabatan fungsionalnya di STIKes Bumi Persada Lhokseumawe.
Pasal 52
Pembebasan dari Tugas Jabatan dan dari Jabatan
(1) Dosen yang melaksanakan tugas belajar lebih dari 6 bulan dan/atau yang ditugaskan secara penuh di luar jabatan
fungsionalnya, dibebaskan sementara dari tugas-tugas jabatannya.
(2) Dosen yang dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat sesuai dengan peraturan yang berlaku di STIKes
dibebaskan sementara dari jabatannya hingga hukumannya selesai dilaksanakan.
(3) Dosen yang dibebastugaskan sementara dari tugas jabatannya karena tugas belajar lebih dari 6 bulan dapat diaktifkan
kembali dalam jabatannya setelah selesai menjalani tugas belajar dan dapat diproses kenaikan pangkatnya sepanjang
batas jenjang kepangkatan sesuai dengan pendidikan terakhirya masih memungkinkan.
Pasal 53
Pemberhentian Menjadi Dosen
BAB VIII
MAHASISWA
Pasal 54
Hak dan Kewajiban Mahasiswa
(1) Hak dan kewajiban Mahasiswa STIKes Bumi Persada Lhokseumawe melekat pada yang bersangkutan setelah dinyatakan
diterima sebagai Mahasiswa STIKes Bumi Persada Lhokseumawe, dengan terlebih dahulu menyelesaikan proses administrasi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Hak dan kewajiban tersebut sebagaimana tersebut pada ayat (1) tetap melekat bagi Mahasiswa yang mengambil cuti
akademik dengan izin maupun tanpa izin selama yang bersangkutan belum dinyatakan mengundurkan diri dari STIKes
Bumi Persada Lhokseumawe.
Pasal 55
Hak-hak Mahasiswa
(1) Mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang memenuhi standar akademik yang berlaku di STIKes Bumi Persada
Lhokseumawe.
(2) Menggunakan fasilitas akademik yang telah ada dan tersedia, dengan tetap berpedoman pada peraturan yang berlaku.
(3) Mendapatkan pengakuan atas prestasi akademik yang diperolehnya untuk kepentingan di dalam maupun di luar kampus.
(4) Mendapatkan perlindungan atas kebebasan mimbar yang dilakukan yang sesuai dengan etika akademik yang berlaku di
STIKes Bumi Persada Lhokseumawe.
(5) Mendapatkan upaya-upaya bagi peningkatan kesejahteraan Mahasiswa yang dipersiapkan oleh STIKes antara lain fasilitas
asrama, beasiswa, pengembangan minat dan penalaran.
(6) Mendapatkan keringanan dan atau penangguhan kewajiban finansial setelah memenuhi persyaratan yang diatur oleh
STIKes.
(7) Mendapatkan jaminan asuransi kesehatan selama yang bersangkutan menjadi Mahasiswa STIKes Bumi Persada
Lhokseumawe.
(8) Mendapatkan pelayanan yang profesional dan proporsional dari STIKes Bumi Persada Lhokseumawe.
Pasal 56
Kewajiban Mahasiswa
(1) Ikut menanggung pembiayaan pendidikan dan biaya-biaya lain yang diatur oleh STIKes, kecuali mahasiswa yang cuti
studi dengan sepengetahuan Ketua Program Studi dan seijin Ketua STIKes.
(2) Menjaga ketertiban, ketenangan dan kedisiplinan guna mendukung terwujudnya suasana kegiatan proses pembelajaran
yang kondusif.
Pasal 57
Penyelenggaraan Kegiatan Akademik
BAB IX
YUDISIUM, WISUDA, IJAZAH DAN TRANSKRIP
Pasal 58
Tata Cara Pengusulan Yudisium
Pengusulan Yudisium kelulusan serta penetapannya mengikuti periodesasi wisuda yang diselenggarakan oleh STIKes dengan tata
cara sebagai berikut:
Pasal 59
Syarat Kelulusan Program Pendidikan Diploma, Sarjana
(1) Mahasiswa yang telah menyelesaikan sejumlah 144-160 sks yang diwajibkan, dinyatakan lulus Program Sarjana apabila
memenuhi persyaratan:
a. IPK minimal 2,75
b. Tidak ada nilai C-, D dan E
c. Telah menyelesaikan tugas akhir
(2) Mahasiswa yang telah menyelesaikan sejumlah 110-120 sks yang diwajibkan, dinyatakan lulus Program diploma III apabila
memenuhi persyaratan:
a. IPK minimal 2,75
b. Tidak ada nilai C-, D dan E
c. Telah menyelesaikan tugas akhir
Pasal 60
Yudisium Kelulusan
(1) Setiap Lulusan pendidikan Program Diploma III, Sarjana diberi yudisium kelulusan yang didasarkan pada suatu penilaian
akhir yang mencerminkan kinerja akademik yang bersangkutan selama menjalani proses pendidikan di STIKes Bumi
Persada Lhokseumawe.
(2) Penilaian akhir seperti yang dimaksudkan dalam ayat 1 pasal ini didasarkan atas nilai rerata tingkat Diploma III, Sarjana.
(3) Predikat kelulusan diberikan dalam tiga jenjang, yaitu jenjang tertinggi dengan predikat cum laude, jenjang menengah dengan
predikat sangat memuaskan dan jenjang di bawahnya dengan predikat memuaskan
(4) Predikat kelulusan adalah sebagai berikut :
a. Predikat kelulusan program sarjana dan program diploma adalah sebagai berikut:
Pasal 61
Wisuda
Pasal 64
Laboratorium
(1) Laboratorium adalah unit pelaksana teknis yang dapat ada di dalam suatu bagian untuk mengampu dan mendukung sebagian
atau satu cabang ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni, yang diselenggarakan dalam satu atau lebih dari dua matakuliah.
(2) Pembentukan atau pembubaran Laboratorium ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua STIKes berdasarkan usul Ketua
Program Studi setelah mendapat pertimbangan Rapat Dosen.
(3) Laboratorium bertugas melakukan kegiatan dalam sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni
tertentu sebagai penunjang pelaksanaan tugas pokok bagian atau program studi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
bidang yang bersangkutan.
(1) Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan yang sesuai dengan
pedoman yang dikeluarkan oleh institusi pemberi dana, peraturan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat STIKes Bumi
Persada Lhokseumawe.
(2) Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dengan berorientasi pada peningkatan:
a. kualitas perencanaan, proses dan hasil penelitian, serta pelaporan hasil penelitian;
b. relevansi masalah penelitian dengan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;
c. pengembangan industri dan hasil karya yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara bebas (public domain)
dengan memperhatikan ketersediaan sumber daya alam dan kelestarian lingkungan;
d. Penelitian interdisipliner untuk tumbuh kembangnya kelompok bidang ilmu;
e. Pertumbuhan penelitian berorientasi produk yang dapat dimanfaatkan masyarakat pengguna;
f. Reputasi institusi dan mengembangkan sumber keuangan;
g. efisiensi dan efeLTAvitas penelitian;
h. daya saing dan perolehan paten;
i. publikasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat baik dalam jurnal internasional maupun jurnal nasional
terakreditasi.
Pasal 66
Pengelolaan Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
(1) Pengelolaan dan koordinasi program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh Lembaga Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat.
(2) Pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan secara terarah dan terpadu meliputi:
a. pelatihan metodologi penelitian dan penyusunan proposal penelitian;
b. review dan seleksi proposal dana DP2M DILTA;
c. perencanaan program penelitian (Rencana Strategis & Rencana Operasional);
d. pelaksanaan program penelitian;
Pasal 67
Monitoring dan Evaluasi Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
(1) Untuk mengetahui ketercapaian tujuan pengelolaan program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dikembangkan
sistem monitoring dan evaluasi program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
(2) Monitoring dan evaluasi dilakukan sebagai suatu proses yang berkelanjutan, berencana dan bertahap, seiring dengan
langkah-langkah pengelolaan, dan yang hasilnya dipergunakan sebagai dasar bahan pertimbangan bagi pengembangan
program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat lebih lanjut.
(3) Monitoring dan evaluasi terhadap setiap komponen penyelenggaraan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai
dengan kedudukan, fungsi dan ruang lingkup kegiatannya dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat bekerjasama dengan program studi.
(4) Monitoring dan evaluasi keseluruhan sistem penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh Pusat
Penjaminan Mutu (PPM) atas penugasan dari Ketua STIKes.
(5) Monitoring dan evaluasi dari program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui pertemuan dalam
bentuk rapat periodik, lewat pelaporan, pertemuan dan kunjungan,seminar maupun panel diskusi hasil penelitian yang
dilakukan secara periodik.
Pasal 68
Jenis Pelanggaran Akademik
Pasal 69
Sanksi terhadap Pelanggaran Akademik
Pasal 70
Prosedur Penetapan Sanksi
(1) Prosedur penetapan sanksi terhadap mahasiswa atau alumni yang kemudian diketahui melakukan pelanggaran akademik ringan
adalah sebagai berikut :
a. Penetapan bukti pelanggaran.
b. Pengesahan oleh para pihak yang berwenang.
c. Penetapan sanksi oleh dosen pengampu/ketua program studi.
Pasal 71
Penjatuhan Sanksi
Pasal 72
Pembelaan Mahasiswa
(1) Mahasiswa yang diperiksa berhak mengajukan pembelaan di hadapan Tim Pemeriksa.
(2) Pembelaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa memberikan keterangan, bukti bukti, menghadirkan
saksi-saksi, dan atau meminta didampingi oleh Lembaga Kemahasiswaan.
(1) Mahasiswa yang dijatuhi sanksi skorsing, maka selama skorsing dihitung masa studi.
(2) Mahasiswa yang dijatuhi sanksi skorsing sebagaimana ayat (1) di atas, selama masa skorsing tidak berkewajiban
membayar uang kuliah tetapi membayar uang administrasi non aktif dan mahasiswa tersebut kehilangan hak-haknya
sebagai mahasiswa STIKes Bumi Persada Lhokseumawe.
(3) Apabila mahasiswa yang dijatuhi sanksi sebagaimana ayat (1) tidak memenuhi ketentuan ayat (2), maka dianggap cuti non
akademik yaitu membayar uang kuliah selama masa skorsing.
BAB XIV
PELANGGARAN AKADEMIK OLEH DOSEN
Pasal 74
Sanksi Terhadap Dosen
(1) Dosen diberi sanksi apabila melakukan kegiatan atau tindakan sebagai berikut:
a. Memberikan tugas-tugas akademik kepada mahasiswa kurang dari sks yang ditetapkan.
b. Memperlakukan mahasiswa di luar kepatutan, seperti mempersulit mahasiswa dalam kegiatan akademik, memperlakukan
mahasiswa tidak adil, menyusun proposal skripsi atau tugas akhir lainnya untuk mahasiswa, mensyaratkan mahasiswa
membeli diktat atau sejenisnya dari dosen dan hal-hal lain yang kurang patut.
c. Menerima pemberian dalam bentuk apa pun dari pihak lain yang terkait dengan dan mempengaruhi nilai mahasiswa
atau kewajiban dosen terhadap mahasiswa tertentu.
d. Membocorkan soal-soal ujian, baik soal mata kuliah sendiri atau mata kuliah dosen lainnya atau memberikan kesempatan
untuk itu.
e. Membantu mahasiswa mengerjakan soal-soal dalam ujian atau memberikan peluang untuk itu.
f. Melakukan perubahan nilai atau bernegosiasi nilai dengan mahasiswa.
Pasal 75
Bentuk Sanksi
Pasal 76
(1) Sanksi administratif diberikan kepada dosen dalam bentuk penurunan nilai DP3 kekriteria cukup, penundaan kenaikan gaji
berkala, serta penundaan kenaikan pangkat dan jabatan, apabila:
a. Tidak mengindahkan teguran tertulis kedua.
b. Terbukti melanggar kaidah-kaidah pemberian nilai ujian.
c. Terbukti melanggar ketentuan pembimbingan, konsultasi dan lain-lain.
d. Terbukti melanggar ketentuan statuta dan peraturan perundang-undangan lainnya.
(2) Sanksi akademik berupa pencabutan sementara (skorsing) dari semua tugas akademik yang meliputi pengajaran dan
pembimbingan mahasiswa, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
(3) Sanksi akademik dan administratif yang berat diberikan kepada dosen yang terbukti melakukan plagiat dan kejahatan ilmiah
lainnya.
(4) Penjatuhan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2) dan (3) ditetapkan dengan surat keputusan Ketua STIKes
melalui pertimbangan senat akademik.
Pasal 77
Dosen dapat mengajukan keberatan secara tertulis terhadap penetapan sanksi sebagaimana dimaksud pasal dan paling lambat dalam
jangka waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal keputusan dikeluarkan.
BAB XV
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 78
Ujian Susulan
(1) Ujian susulan hanya dapat diselenggarakan berdasarkan alasan-alasan yang bersifat khusus;
Pasal 79
Keberadaan Mahasiswa di Kampus
(1) Kampus STIKes Bumi Persada Lhokseumaweyang terdiri dari sarana fisik dan Non fisik, pada dasarnya digunakan untuk
melaksanakan program pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat bagi sivitas akademika;
(2) Fasilitas pendidikan hanya disediakan bagi Mahasiswa STIKes Bumi Persada yang masih terdaftar, maka terhadap Mahasiswa
yang tidak diperkenankan melanjutkan studi di STIKes Bumi Persada Lhokseumawe atau terhadap Mahasiswa yang
tidak diperkenankan mengikuti kegiatan-kegiatan akademik karena melanggar peraturan STIKes Bumi Persada
Lhokseumawe, diberlakukan ketentuan sebagai berikut :
a. Mereka tidak dibenarkan untuk dilayani dalam kegiatan kurikuler sebagaimana dinikmati oleh Mahasiswa biasa;
b. Keberadaan mereka di dalam kampus STIKes Bumi Persada Lhokseumawe dikenakan peraturan yang berlaku bagi
non sivitas akademika STIKes Bumi Persada khususnya.
(3) Fasilitas ruang kantor bagi Mahasiswa diperuntukkan sebagai ruang kerja, maka Mahasiswa tidak diperkenankan untuk tidur
atau menginap di ruang kantor dengan alasan apapun.
Pasal 80
Usul Perubahan
(1) Ketua Program Studi dan Koordinator Bidang Akademik, setelah mendengar pertimbangan Rapat Dosen, dapat mengajukan
usul perubahan peraturan akademik kepada Ketua STIKes untuk diteruskan ke Senat Akademik;
(2) Penetapan perubahan peraturan akademik dilakukan dengan dukungan suara sekurang-kurangnya 2/3 dari anggota Senat
Akademik
(3)
BAB XVII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 81
(1) Segala hak dan kewajiban akademik Mahasiswa yang sudah dipenuhi sebelum berlakunya peraturan ini, tetap diakui dan
dinyatakan sah.
(2) Segala hak dan kewajiban akademik Mahasiswa yang belum dipenuhi dan berbeda dengan peraturan ini disesuaikan dan
diselesaikan secara kasuistik dengan surat keputusan Ketua STIKes.
(3) Segala ketentuan yang diberlakukan sebagai Peraturan Akademik atau yang setingkat dengan peraturan ini masih tetap
berlaku sebagai aturan pelengkap sepanjang substansinya tidak bertentangan dengan Peraturan Akademik ini.
Pasal 82
(1) Materi-materi yang belum diatur dalam peraturan ini akan ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua STIKes.
(2) Dokumen ini dimaksudkan sebagai langkah awal penetapan Peraturan Akademik STIKes Bumi Persada Lhokseumawe.
Peraturan ini dinyatakan mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Lhokseumawe
Pada Tanggal 16 April 2015
Ketua STIKes Bumi Persada
Nomor: 012/A/Ket/STIKesBPLSW/I/2013
1. D III Kebidanan I s/d VI Senin s/d Jum’at Baju putih, rok biru, kerudung putih (pita
2. SI Keperawatan I s/d VIII Senin s/d Jum’at Baju putih, rok putih, kerudung putih,
berhak tinggi).
3. D III Kebidanan dan SI Pindahan / Jum’at dan sabtu Bebas, Baju bersih, rapi.
Keperawatan Lanjutan
1. Pakaian seragam adalah baju, celana panjang/rok, kerudung dan papan nama yang sudah ditentukan model, ukuran dan
2. Sepatu berwarna hitam tidak berhak tinggi dan tidak menimbulkan suara yang mengganggu.
3. Busana muslimah menutup aurat (aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan), cukup longgar (tidak
Contoh Gambar berikut ini hanya contoh, mode-mode lain boleh digunakan sepanjang memenuhi syarat-syarat yang
Saya peserta Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bumi Persada Lhokseumawe dihadapan
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bumi Persada Lhokseumawe dan Direktur Rumah
Sakit........Dengan ini saya berjanji: Saya akan menggunakan dengan sebaik-baiknya kesempatan yang diberikan kepada
saya untuk melanjutkan praktik dirumah sakit dan tempat lain yang ditetapkan oleh Program studi Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bumi Persada. Saya akan melaksanakan tugas dan kewajiban dalam pendidikan tersebut
sesuai dengan sopan santun dan tata susila keperawatan yang setinggi-tingginya.
Saya akan melaksanakan tugas dan kewajiban saya sesuai dengan tata tertib dan peraturan yang berlaku serta
menjunjung tinggi kebenaran dan kejujuran. Saya akan merahasiakan sesuatu yang saya ketahui karena tugas pendidikan dan
keilmuan saya sebagai sarjana keperawatan sesuai dengan ketentuan tentang rahasia jabatan. Saya akan selalu
mengutamakan kepentingan dan kesehatan klien. Saya dalam menunaikan tugas merawat penderita tidak akan
terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian atau kedudukan sosial klien. Saya
akan menghormati semua guru saya, tenaga medis, paramedis dan non medis yang bekerja dirumah sakit atau tempat lain yang
dipergunakan untuk pendidikan Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bumi Persada
Lhokseumawe.
baiknya. Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya dan atas
pelanggaran norma perilaku dan ketentuan, saya sanggup menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Yang menyatakan
(…………………….....……)
(…………………….....………………) (…………………….....………………)
JANJI PESERTA
Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Radhiitubilla hi Rabba Wa Bil Islaami diina Wabi
Muhammadin Nabiyya Warasulla Rabbi Zidni Ilma Warzukni Fahma Amien. Saya ridho bertuhankan kepada Allah SWT beragama
Pada hari ini …......tanggal …..... kami mahasiswa peserta praktik klinik kebidanan dan praktik kebidanan komunitas
Program Studi Kebidanan Jenjang Diploma III Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bumi Persada Lhokseumawe berjanji: Kami akan
senantiasa mengembangkan dan mengamalkan ilmu pengetahuan untuk kepenti ngan masyarakat, bangsa, negara dan umat
manusia dengan berpegang pada nilai–nilai kebenaran; Kami akan senantiasa mendahulukan dan mengutamakan kepentingan umum
di atas kepentingan pribadi, suku atau golongan; Kami akan senantiasa bekerja dengan segala kemampuan yang ada secara jujur,
disiplin, penuh pengabdian dan tanggung jawab serta professional; Kami akan senanti asa menjaga kehormatan, data, rahasia yang
berkaitan dengan keadaan pasien dan keluarganya; Kami akan senantiasa menjaga hubungan baik dengan pasien, keluarga dan
seluruh anggota tim yang menangani pasien; Kami akan senantiasa menjaga dan mematuhi seluruh aturan dan tata tertib yang berlaku
di tempat kami melaksanakan praktik; Kami akan senantiasa menjaga nama baik tempat lahan praktik Kami akan senantiasa
menjunjung tinggi kehormatan Almamater, guru-guru dan pembimbing kami; Kami akan senanti asa menghormati pimpinan dan
Demikian janji kami, semoga Allah SWT senantiasa meridhoi setiap itikad baik kita. Amin.
Dikawasan nusantara
Ajaran pancasila
2. Peserta ujian telah menyelesaikan seluruh administrasi pembayaran (SPP Tetap, SKS)
3. Peserta ujian WAJIB membawa Kartu Rencana Studi (KRS) sebagai Kartu Ujian untuk ditunjukkan dan ditandangani
4. Apabila pada waktu ujian mahasiswa tidak dapat menunjukkan Kartu Ujian, mahasiswa harus meminta izin mengikuti
ujian kepada Pembimbing Akademik/Ketua Prodi/Koordinator Akademik dengan mengambil Form Permohonan di
Transit.
1. Mahasiswa Peserta Ujian harus sudah memasuki ruang ujian dan menempati tempat duduk sesuai dengan nomor yang telah
2. Mahasiswa wajib membawa Kartu Ujian pada saat dan selama ujian berlangsung, apabila tidak membawa Kartu Ujian,
3. Peserta ujian wajib berpakaian sopan, rapi dan dilarang keras memakai sandal.
4. Apabila Peserta ujian datang terlambat lebih dari 30 (tiga puluh) menit setelah ujian dimulai tidak diperkenankan
mengikuti ujian.
5. Peserta ujian yang datang terlambat tidak diberikan tambahan waktu penyelesaian ujian;
b. Menulis nomor urut / NIM dan tanda tangan pada lembar jawab ujian
b. Mencontek dari buku catatan/literatur/catatan yang telah dipersiapkan sebelumnya kecuali Ujian Open Book
g. Segala sesuatu pelanggaran yang terjadi selama ujian akan dicatat pada Berita Acara Ujian oleh pengawas ujian.
a. Peserta Ujian memasuki Ruang Ujian / CBT setelah dipersilahkan oleh Pengawas Ujian
b. Peserta ujian menempati tempat duduk sesui urutan nomor ujian yang telah ditentukan dan tidak bolek melakukan
aktivitas apapun.
c. Peserta Ujian duduk tenang di kursi ujian dan tidak diperbolehkan mengoperasikan komputer, baik mouse maupun
keyboard.
e. Peserta Ujian mengikuti langkah-langkah dan prosedur ujian yang disampaikan oleh Pengawas Ujian.
g. Peserta ujian harus mengikuti aturan dan ketentuan ujian yang telah disampaikan oleh Pengawas Ujian.
h. Apabila telah menyelesaikan Ujian peserta langsung melakukan LOG OUT dari ujian dan meninggalkan ruang ujian
dengan tertib.
a. Apabila peserta melakukan pelanggaran tata tertib maka tidak diperkenankan mengikuti ujian dan Ujian Mata
Kuliah yang sedang dilaksanakan dinyatakan batal, berkas ujian diambil dan dianggap GUGUR
c. Pengawas berhak mengeluarkan peserta ujian yang tidak mematuhi peraturan ini.
10. Segala peraturan dan ketentuan yang belum diatur akan ditentukan kemudian.