PENDAHULUAN
Sebanyak 48 rukun tetangga (RT) dengan jumlah penduduk sebanyak 16.883 jiwa.
Berdasarkan Data Monografi Kelurahan Lempake Tahun 2019. Pada tahun 2019, jumlah
penduduk RT.14 yaitu sebanyak 120 kepala keluarga.
Lempake merupakan salah satu kelurahan agraria di Kecamatan Samarinda Utara, Kota
Samarinda. Wilayah Kelurahan Lempake mempunyai cakupan wilayah yang sangat luas,
dimana keadaan topografinya berbukit, Kelurahan Lempake sendiri berada ditengah Kota
Samarinda sehingga tidak memiliki lahan untuk bidang pertanian ataupun perkebunan.
Penduduk Kelurahan Lempake sendiri banyak bekerja sebagai pegawai negeri, pegawai
swasta maupun berwirausaha.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yakni :
1. Melakukan penerapan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan selama kuliah ke
dalam lingkungan masyarakat.
2. Meningkatkan rasa sosial pada diri mahasiswa terhadap lingkungan masyarakat.
3. Meningkatkan kemampuan penelitian melalui eksplorasi dan analitik.
1
4. Memenuhi persyaratan akademis Fakultas Teknik Universitas Mulawarman untuk
menyelesaikan jenjang sarjana
1.3 Manfaat
Bagi Mahasiswa
1. Mendapat pengalaman dalam pengaplikasian ilmu yang didapat dari perkuliahan di
kampus dalam lingkungan masyarakat.
2. Mendapat pengalaman dan memperluas wawasan bersosialisasi di dalam
masyarakat.
3. Meningkatkan rasa tanggung jawab, kemandirian, kerja sama, kedisiplinan, dan
kepemimpinan.
Bagi Perguruan Tinggi
1. Perguruan Tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan
kepada mahasiswa, dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa
dan masyarakat.
2. Mempertegas eksistensi Universitas Mulawarman sebagai lembaga yang mampu
menghasilkan SDM yang dapat membawa perubahan bagi masyarakat.
3. Secara tidak langsung mempertegas keberadaan Universitas Mulawarman ditengah-
tengah masyarakat.
Bagi Masyarakat
1. Masyarakat dapat memperoleh masukan-masukan baru terhadap
permasalahanpermasalahan yang dihadapi melalui program kerja yang
dilaksanakan.
2. Masyarakat terbantu dengan kehadiran mahasiswa KKN ditengah-tengah kehidupan
bersosial
2
2. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN.
Perencanaan program KKN dimulai dengan melakukan survei lapangan di daerah
RT 14, Kelurahan Lempake, kemudian dilanjutkan dengan melakukan wawancara
terhadap Ketua RT 14 dari Kelurahan Lempake untuk mencari tahu
permasalahanpermasalahan apa saja yang dihadapi oleh masyarakat di daerah
tersebut. Setelah mengetahui permasalahan yang dihadapi maka selanjutnya
dilakukan penyusunan program kerja yang diharapkan dapat membantu masyarakat
untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Pelaksanaan seluruh program kerja.
3
BAB II
PROGRAM KERJA
Denah kesampaian lokasi merupakan sebuah peta yang berisi petunjuk dan gambaran
secara detail tentang letak lokasi dari suatu kawasan, baik letak dan nama jalan, letak
rumah pemukiman warga, letak dan nama gang, letak bangunan penting, dan lain
sebagainya. Selain itu, juga dapat diketahui terkait dengan Batasan dan luasan wilayah
yang dimiliki oleh suatu kawasan baik itu batas utara, batas selatan, batas timur, dan batas
barat yang dapat dipaparkan secara jelas dengan menggunakan Aplikasi Google Earth
dan ArcGis.
Adapun tujuan dari dilaksanakan program kerja ini adalah untuk membuat suatu media
informasi untuk menujukkan letak administrasi wilayah dan persebaran dari prasarana
yang ada di kawasan tersebut sehingga dapat memudahkan warga RT.14 atau masyarakat
luar disekitar yang ingin berkunjung ke kawasan tersebut.
4
Peserta KKN melakukan survei lapangan dengan cara mencari informasi kepada warga
setempat bersama dengan ketua RT.14 untuk mengetahui batas-batas wilayah cakupan
RT.14 tersebut, kemudian data informasi yang didapatkan sebelumnya akan diolah lebih
lanjut dengan menggunakan aplikasi Google Earth untuk menandai (marking) batas-batas
luasan wilayah cakupan RT.14 dalam betuk citra satelit dalam dua dimensi (2D), setelah
itu gambar citra satelit tersebut diolah kedalam bentuk digital (Digitasi) dengan
menggunakan aplikasi Arc-Gis. Hal ini dilakukan untuk mengetahui persebaran
pemukiman di RT.14 Kelurahan Lempake.
Adapun tujuan dari di laksanakannya program kerja ini adalah untuk mengetahui tingkat
pH dan TSS yang dimiliki pada air sumur bor, air bendungan, dan sampel air dari mata
air dari yang digunakan warga setempat apakah berada dalam kategori aman atau tidak.
Peserta KKN melakukan pengambilan sampel pada masing-masing air sumur bor, air
bendungan, dan sampel air dari mata air tersebut dengan menggunakan peralatan
sederhana berupa botol air mineral bekas yang telah dibersihkan sebelumnya untuk
menghindari akan terkontaminasinya sampei air sumur bor tersebut yang kemudian
5
dilanjutkan dengan melakukan kegiatan analisis samper air di Lab TEKMIRA berupa
pengujian Ph dan TSS air.
Adapun tujuan dari dilaksanakan program kerja ini adalah untuk meningkatkan rasa
kepedulian masyarakat lempake khususnya RT. 14 untuk turut berpartisipatif dalam
memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di kawasan tersebut.
6
2.1.4. Pondok Belajar
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagia setiap masyarakat.
Pendidikan dapat dimulai dari lingkup kecil maupun besar. Berdasarkan informasi yang
di dapatkan oleh Ketua RT.14 Kelurahan Lempake, bahwa terdapat beberapa siswa-siswi
SD setempat yang mengalami kesulitan dalam memahami beberapa materi pelajaran di
sekolah yang tidak dimengerti dengan baik. Sehingga dari hal tersebut, kami berinisiatif
untuk mengadakan bantuan bimbingan belajar di luar sekolah.
Adapun tujuan dari dilaksanakan program kerja ini adalah untuk memberikan bantuan
bimbingan belajar kepada anak-anak tingkat SD agar dapat lebih mudah dalam
memahami materi pelajaran yang mereka anggap sulit ketika belajar didalam kelas saat
pendidikan formal berlangsung. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan dapat membantu
siswa-siswi SD tersebut dalam menyelesaikan masalah materi pelajaran yang ada.
Peserta KKN membuka kegiatan bimbingan belajar mengajar di posko KKN RT.14
Kelurahan Lempake. Kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan mengajarkan
menghitung, membaca, teknik menggambar dan mewarnai yang baik, serta mengadakan
sejumlah permainan (game) yang bersifat akademik.
7
Adapun tujuan dari dilaksanakan program kerja ini adalah untuk meningkatkan wawasan
warga RT. 14 Kelurahan Lempake terkait dengan jenis-jenis penyebab banjir dan jenis-
jenis penanggulangan banjir secara umum. Sehingga warga RT. 14 Kelurahan Lempake
dapat secara mandiri dalam melakukan tindakan pencegahan dan penaggulangan banjir
di kedepan harinya.
Peserta KKN melakukan peninjauan lokasi pada daerah kawasan RT 14 Lempake untuk
mengumpulkan informasi dan melakukan analisis terkait dengan penyebab terjadinya
banjir pada kawasan tersebut yang kemudian digunakan untuk menentukan jenis
penanggulangan banjir yang tepat pada daerah kawasan RT 14 Lempake tersebut.
Tujuan dari dilaksanakan program kerja ini adalah agar masyarakat Lempake khususnya
warga RT 14 dapat berhati-hati pada saat melewati jalan tersebut agar menurunya angka
kecelakaan di daerah Lempake khususnya RT 14 Kelurahan Lempake.
8
Rumusan rencana kegiatan program kerja ini antara lain:
Target Sasaran : Di kawasan RT.14 Kelurahan Lempake
Jadwa Pelaksanaan : Sabtu, 13-20 April 2019
Penanggung Jawab Kegiatan : Ferlien M.M. Mombilia dan Ade Kurniawan
Seluruh biaya yang dikeluarkan selama kegiatan KKN berlangsung menggunakan dana
yang bersumber dari dana pribadi yang selanjutnya dijelaskan kedalam tabel 2.1 berikut.
Adapun anggaran biaya yang digunakan selama kegiatan KKN selanjutnya dijelaskan
kedalam table sebagaiberikut.
Tabel 2.2 Pengeluaran KKN
Pengeluaran
Keterangan Biaya
No Uraian Ket.
Biaya Satuan Total Biaya
1 Print Spanduk 1x Rp. 75,000.00 Rp. 75,000.00
2 Print Peta 1x Rp. 37,500.00 Rp. 37,500.00
9
Plang Rambu Rawan
1x Rp. 300,000.00 Rp. 300,000.00
3 Kecelakaan
4 Kue Kotakan 25x Rp. 10,000.00 Rp. 250,000.00
5 Snack Bimbingan Belajar 10x Rp. 4,000.00 Rp. 40,000.00
6 Pembelian Cenderamata 1x Rp. 225,000.00 Rp. 225,000.00
7 Tas Cenderamata 1x Rp. 8,000.00 Rp. 8,000.00
8 Print Proposal 1x Rp. 25,000.00 Rp. 25,000.00
Sub Jumlah Rp. 960,000.00
Sumber dana yang digunakan selama kegiatan KKN ini adalah dana yang berasal dari
hasil iuran bersama seluruh peserta anggota KKN Kelompok 1 yaitu sebesar Rp.
1,000,040.00 (Satu Juta Empat Puluh Ribu Rupiah).
Dana yang telah di keluarkan selama menjalankan program kerja KKN tersebut adalah
sebesar Rp. 960,000.00 (Sembilan Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah). Sedangkan Sisa dari
dana iuran tersebut kemudian akan didistribusikan kembali kepada masing-masing
peserta KKN.
10
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
Pada pelaksanaan minggu pertama tepatnya pada hari minggu tanggal 17 Maret, kami
melakukan kegiatan penelusuran pada kawasan RT. 14 untuk melakukan peninjauan
secara langsung dan melakukan pendokumentasian terhadap letak dan nama jalan, letak
rumah pemukiman warga, letak dan nama gang, letak bangunan penting, serta batasan
wilayah RT.14 tersebut. Pada minggu kedua, tepatnya pada tanggal 23-24 Maret, kami
melakukan proses pengolahan data yang telah dikumpulkan sebelumnya dengan
menggunakan Aplikasi Google Earth dan ArcGis.
11
Kemudian pada minggu ketiga, setelah melakukan proses pengolahan data dengan
menggunakan Aplikasi Google Earth dan ArcGis, tepatnya pada hari sabtu tanggal 30
Maret, kami melakukan proses penyajian data dalam bentuk prinan dengan menggunakan
media berupa baliho yang kemudian pada hari minggu tanggal 31 Maret akan diserahkan
kepada ketua RT.14 Kelurahan Lemapke.
Pada pelaksanaan minggu pertama tepatnya pada hari sabtu tanggal 6 Maret, kami
melakukan kegiatan penelusuran pada kawasan RT. 14 untuk melakukan peninjauan
secara langsung dan melakukan pendokumentasian terhadap letak sumur dan melakukan
wawancara terhadap pemilik air sumur bor tersebut terkait dengan penggunaan air
tersebut. Pada hari minggu selanjutnya , tepatnya pada tanggal 7 Maret, kami melakukan
proses pengambilan sampel air pada masing-masing sumur bor tersebut, serta 1 sampel
air bendungan dan 1 sampel mata air yang kemudian selanjutnya sampel air tersebut akan
di analisis di Lab TEKMIRA untuk melakukan pengujian Ph dan TSS terhadap sampel
air sumur bor tersebut.
12
3.1.3 Kesehatan Dan Kebersihan Lingkungan
Rumusan rencana kegiatan program kerja ini antara lain:
Waktu pelaksanaan : Sabtu-Minggu, 7 April - 14 April 2019
Tempat pelaksanaan : Di kawasan RT.14 Kelurahan Lempake.
Pada pelaksanaan minggu pertama tepatnya pada hari minggu tanggal 7 April, kami ikut
berpartisipatif bersama warga RT. 14 dalam melakukan kegiatan gotong-royong dalam
rangka melakukan pembersihan lingkungan di belakang halaman masjid RT.14 tersebut.
Kemudian pada minggu kedua tepatnya pada hari minggu tanggal 14 April, kami ikut
berpartisipatif kembali bersama warga RT. 14 dalam melakukan kegiatan gotong-royong
dalam rangka melakukan pembersihan lingkungan dan turut membantu dalam proses
kegiatan renovasi pembangunan di belakang halaman masjid RT.14 tersebut.
13
Proses Pelaksanaan KKN Mengajar yang dilakukan pada RT. 14 Kelurahan Lempake
setempat dilakukan dengan 2 (dua) tahap yaitu:
a. Tahap Pra Kegiatan
Tahap pra kegiatan merupakan tahapan yang dilaksanaan sebelum pelaksanaan
program kerja berlangsung. Tahap pra kegiatan dilaksanakan dengan cara
mensosialisasikan kepada masyarakat sekitar RT. 14 Kelurahan Lempake yang
memiliki anak yang duduk di bangku sekolah dasar (SD) tentang adanya kegiatan
KKN mengajar ini.
b. Tahap Pelaksanaan
Peserta KKN dan para siswa-siswi SD tersebut melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di Posko KKN RT. 14 Kelurahan Lempake. Kegiatan belajar mengajar
tersebut berlangsung dengan mengajarkan metode perhitungan dalam matematika
dasar, membaca dan menulis dengan baik, metode menggambar dan mewarnai
dengan baik, mengadakan games yang berkaitan dengan materi bimbingan yang telah
di berikan sebelumnya.
Pada pelaksanaan minggu pertama tepatnya pada hari minggu tanggal 24 Maret, kami
melakukan kegiatan bimbingan belajar untuk anak-anak setingkat SD, dimana pada
minggu pertama ini kami memberikan bimbingan belajar terkait dengan pelajaran
matematika, Pada minggu kedua tepatnya pada hari minggu tanggal 31 Maret, kami
melakukan kegiatan bimbingan belajar untuk anak-anak setingkat SD, dimana pada
minggu kali ini kami memberikan bimbingan belajar terkait dengan pelajaran Bahasa
indonesia.
Pada minggu ketiga tepatnya pada hari minggu tanggal 7 April, kami melakukan kegiatan
bimbingan belajar untuk anak-anak setingkat SD, dimana pada minggu kali ini kami
memberikan bimbingan belajar terkait dengan pelajaran Seni. Pada minggu keempat
tepatnya pada hari minggu tanggal 14 April, kami melakukan kegiatan bimbingan belajar
untuk anak-anak setingkat SD, dimana pada minggu kali ini kami memberikan bimbingan
belajar berupa permainan (games) yang berkaitan secara akademik.
14
3.1.5 Mitigasi Bencana Banjir
Rumusan rencana kegiatan program kerja ini antara lain:
Waktu Pelaksanaan : Sabtu-Minggu, 13-21 April 2019
Tempat Pelaksanaan : Di kawasan RT.14 Kelurahan Lempake
Pada pelaksanaan minggu pertama tepatnya pada tanggal 13-14 April, kami melakukan
kegiatan penelusuran pada kawasan RT. 14 untuk melakukan peninjauan secara langsung
dan melakukan pendokumentasian terhadap kondisi tatanan prasarana yang ada di
kawasan tersebut seperti kondisi jalan, saluran parit, kondisi morfologi, jenis tutupan
lahan serta persebaran tanah yang ada pada kawasan tersebut.
Pada pelaksanaan minggu kedua tepatnya pada tanggal 20-21 April, kami melakukan
kegiatan analisis berdasarkan hasil peninjauan secara langsung yang telah dilakukan
terhadap kondisi tatanan prasarana yang ada di kawasan tersebut seperti kondisi jalan,
saluran parit, kondisi morfologi, jenis tutupan lahan serta persebaran tanah yang ada pada
kawasan tersebut.
Proses Pelaksanaan KKN Mengajar yang dilakukan pada RT. 14 Kelurahan Lempake
dilakukan dengan 2 (dua) tahap yaitu:
a. Tahap Pra Kegiatan
Tahap pra kegiatan merupakan tahapan yang dilaksanaan sebelum pelaksanaan
program kerja berlangsung. Tahap pra kegiatan dilaksanakan dengan mendesain
model plang
15
b. Tahap Pelaksanaan
Peserta KKN membuat desain plang rambu-rambu rawan kecelakaan
Pada pelaksanaan proker ini tepatnya pada tanggal 13 April, kami melakukan proses
pembuatan model plang. Pada tanggal 14 April, kami melakukan proses penyerahan
desain plang kepada tekniksi pembuatan plang yang kemudian selanjutnya akan diolah.
Kemudian pada tanggal 20 April, dilakukan penyerahan plang pada Ketua RT.14
Kelurahan Lempake.
16
Gambar 3.1 Proses Observasi Lapangan Untuk Mengetahui Salah Satu Batas
RT.14 Kelurahan Lempake
2. Tahap Pengolahan Data
Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data wilayah yang dilakukan adalah
sebagai sebagai berikut:
1) Dilakukan kegiatan pengeplotan ulang data yang termasuk kedalam batas-
batas wilayah RT. 14 Kelurahan Lempake tersebut berupa gambar citra satelit
dengan menggunakan aplikasi Google Earth untuk mendapatkan visualisasi
yang lebih detail. Adapun tahapan ini merupakan tahapan yang dilakukan
penandaan ulang batas-batas yang telah diperoleh sebelumnya dan kemudian
dikonversikan ke dalam bentuk gambar dua dimensi (2D).
2) Dikonversikan hasil pengolahan data dari google earth terebut kedalam
aplikasi Arcgis untuk melakukan pendigitasian ulang secara keseluruhan yang
mencakup seluruh Kawasan RT. 14 Kelurahan Lempake tersebut berupa jalan,
letak rumah, letak bangunan penting seperti gedung sekolah, masjid, kantor
kelurahan, dan lain sebagainya.
3) Dilakukan pembuatan dan penyesuaian informasi skala denah serta
keterangan denah yang mencakup informasi berupa nama jalan, nama
bangunan penting, nama gang, dan informasi lainnya yang mencakup
Kawasan RT. 14 kelurahan Lempake tersebut.
17
Adapun kendala yang dihadapi dalam pengolahan data tersebut yakni banyaknya
jumlah bangunan dan prasarana didigitasi kan kedalam bentuk dua dimensi (2D)
yang tercakup kedalam kawasan RT. 14 Kelurahan Lemapake sehingga hal
tersebut berdampak pada waktu pengolahan data yang menjadi lebih lama.
Adapun media informasi yang digunakan ialah berupa Baliho atau spanduk yang
berukuran 1,5 x 1,7 m yang selanjutnya dilekatkan kedalam bingkai kayu yang
telah dibuat sebelumnya dan kemudian diletakan di daerah rumah ketua RT. 14
Kelurahan Lempake.
18
3.3.2 Uji Kualitas Air
Jenis pengujian kualitas air ini yang dilakukan adalah berupa pengujian pH dan TSS air
sumur bor yang dimiliki dan digunakan oleh warga yang kemudian mensosialisasikannya
kepada warga, mengingat air adalah kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat di RT. 14
Kelurahan Lempake. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan pengambilan dan
pengujian sampel air sumur bor tersebut ialah sebagai sebagai berikut:
1) Dilakukan pegambilan sampel air pada 3 titik sumur bor yang dimiliki oleh warga
RT. 14 Kelurahan Lempake, 1 sampel mata air, dan 1 air bendungan tersebut. Adapun
jumlah sampel keseluruhan berjumlah lima sampel yang diambil menggunakan
wadah berupa botol air mineral bekas sebesar 600 mL, dan terdiri dari Sampel 1 (botol
air DC) air sumur bor, Sampel 2 (botol air Nestle) air bendungan, Sampel 3 (botol air
Aqua) dari mata air, Sampel 4 (botol air Goodmood) air sumur bor, dan Sampel 5
(Tidak bermerek) air sumur bor.
2) Dilakukan pengujian Ph dan TSS pada sampel air sumur bor tersebut yang telah di
ambil sebelumnya di laboratorium Teknologi Mineral dan Batubara (dengan catatan
bahwa dalam masa penyimpanan sampel air paska diambil tersebut disarankan tidak
boleh lebih dari satu hari sebelum pengujian dilakukan). Hal tersebut agar ketika
dilakukan pengujian, kondisi sampel air tersebut masih dalam kondisi seperti aslinya
di lapangan.
Hasil pengujian membuktikan bahwa tingkat keasaman air dari kelima sampel adalah
cenderung asam namun mendekati netral dan dinyatakan layak digunakan untuk
keperluan rumah tangga. Untuk digunakan sebagai air minum ataupun kebutuhan masak,
19
disarankan air dilakukan treatment agar pH benar-benar netral (pH=7). Salah satu cara
penetralan pH adalah dengan penambahan kapur tohor. Parameter pengujian kedua yaitu
TDS (Total Dissolve Solid) yang dalam Bahasa Indonesia berarti Jumlah Zat Padat
Terlarut. TDS merupakan indikator dari jumlah partikel atau zat tersebut, baik berupa
senyawa organik maupun non-organik. Pengertian terlarut mengarah kepada partikel
padat di dalam air yang memiliki ukuran di bawah 1 nano-meter. Satuan yang digunakan
biasanya ppm (part per million) atau yang sama dengan miligram per liter (mg/l) untuk
pengukuran konsentrasi massa kimiawi yang menunjukkan berapa banyak gram dari
suatu zat yang ada dalam satu liter dari cairan. Menurut WHO, berdasarkan penelitian
lanjutan, sebaiknya air yang kita konsumsi memiliki TDS di atas 100 ppm atau mg/l.
Sedangkan dari hasil pengujian, ada 2 sampel yaitu Sampel 2 dan Sampel 3 yang tidak
layak minum karena memiliki TDS <100 ppm. Sama halnya dengan treatment pada pH
air, kapur tohorpun memiliki fungsi sebagai pengikat partikel tersuspensi dalam air.
Gambar 3.3 Pengambilan sampel air sumur bor pada salah satu rumah warga
20
(A) (B)
Gambar 3.4 Pengujian PH (B) dan TSS (A) pada salah satu sampel air sumur bor di
Lab Teknologi Mineral dan Batubara
21
Pada pelaksanaan minggu pertama tepatnya pada hari minggu tanggal 7 April, kami ikut
berpartisipatif bersama warga RT. 14 dalam melakukan kegiatan gotong-royong dalam
rangka melakukan pembersihan lingkungan di belakang halaman masjid RT.14 tersebut.
Kemudian pada minggu kedua tepatnya pada hari minggu tanggal 14 April, kami ikut
berpartisipatif kembali bersama warga RT. 14 dalam melakukan kegiatan gotong-royong
dalam rangka melakukan pembersihan lingkungan dan turut membantu dalam proses
kegiatan renovasi pembangunan di belakang halaman masjid RT.14 tersebut.
Pada minggu kedua tepatnya pada hari minggu tanggal 31 Maret, kami melakukan
kegiatan bimbingan belajar untuk anak-anak setingkat SD, dimana pada minggu kali ini
kami memberikan bimbingan belajar terkait dengan pelajaran Bahasa indonesia, dalam
hal ini kami mengajarkan cara melakukan metode membaca dan cara menulis yang baik
22
dan benar. Selain itu, kami juga memberikan bimbingan dalam membuat suatu karangan
cerita sederhana yang dapat di aplikasikan oleh mereka.
Pada minggu ketiga tepatnya pada hari minggu tanggal 7 April, kami melakukan kegiatan
bimbingan belajar untuk anak-anak setingkat SD, dimana pada minggu kali ini kami
memberikan bimbingan belajar terkait dengan pelajaran Seni, dalam hal ini kami
mengajarkan cara melakukan metode menggambar dan cara mewarnai yang baik dan
benar.
Jenis metode yang digunakan pada mitigasi banjir ini adalah dengan menggunakan
metode observasi lapangan yang kemudian dari hasil observasi tersebut digunakan
sebagai bahan analisis untuk mengetahui penyebab banjir pada Kawasan RT. 14
Kelurahan Lempake tersebut sehingga dapat menentukan jenis penanggulangan banjir
yang tepat dan dapat di aplikasikan pada Kawasan RT. 14 tersebut. Adapun langkah-
langkah dalam pelaksanaan pengambilan dan pengujian sampel air sumur bor tersebut
ialah sebagai sebagai berikut:
1) Dilakukan obeservasi lapangan pada Kawasan RT. 14 Kelurahan Lempake tersebut
untuk mengamati kondisi lingkungan yang ada mencakup Jenis tanah, persebaran
tutupan lahan, perbandingan elevasi rumah dan jalan, perbandingan elevasi jalan dan
parit, kondisi parit, dan lain sebagainya.
24
2) Dilakukan analisis banjir berdasarakan pada data dari hasil observasi lapangan yang
telah dilakukan sebelumnya yang kemudian digunakan untuk menentukan jenis
penanggulan banjir yang tepat.
Berdasarkan hasil analisis survei yang dilakukan di RT.14 Kelurahan Lempake tersebut,
diketahui bahwa jenis tanah yang terdapat pada kawasan tersebut adalah berupa tanah
pasir berbutir sedang-tanah lempung, selain itu juga didapatkan bahwa sebagian besar
lahan yang terdapat pada kawasan tersebut telah ditutupi atau dilapisi oleh semen
sehingga menyebabkan terjadinya genangan air di permukaan tanah, dan juga diketahui
bahwa ketinggian jalan yang ada pada kawasan tersebut lebih rendah jika dibandingkan
dengan permukaan teras pemukiman rumah warga dan ketinggian parit yang ada di
samping jalan.
Sehingga apabila kapasitan debit saluran parit tersebut melebihi dari batas penampungan
yang ada, maka ketika terjadi hujan lebat air yang terdapat pada saluran parit tersebut
akan meluap ke permukaan jalan, selain itu ditambah dengan rendahnya permukaan jalan
jika dibandingkan dengan tinggi teras permukiman rumah warga sekitar tersebut juga
turut mempengaruhi ketinggian air pada permukaan jalan di kawasan RT.14 Kelurahan
Lempake tersebut. Oleh karena itu, untuk mengurangi debit genangan air pada permukaan
25
jalan maka jenis penanggulangan bencana banjir yang cocok untuk di terapkan pada
lingkungan tersebut adalah berupa pembuatan sumur resapan air.
Secara teknis, cara kerja sumur resapan air ini akan mengurangi debit aliran air hujan di
permukaan tanah. Dengan begitu, masuknya air hujan melalui sumur resapan inilah yang
dapat menjaga cadangan air tanah agar tetap bisa dicapai dengan mudah. Dengan
teralirkan ke dalam sumur resapan, air hujan yang jatuh di area rumah kita tidak langsung
terbuang melalui selokan yang kemudian akan mengalir ke sungai. Dan dengan begitu,
maka dapat mengurangi resiko terjadinya banjir pada kawasan RT.14 Kelurahan
Lempake tersebut.
Satandar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air
Hujan untuk Lahan Pekarangan, menetapkan beberapa persyaratan umum yang harus
dipenuhi sebuah sumur resapan yaitu :
1. Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng curam
atau labil.
26
2. Sumur resapan harus dijauhklan dari tempat penimbunan sampah, jauh dari septic
tank (minimum lima meter diukur dari tepi), dan berjarak minimum satu meter dari
fondasi bangunan.
3. Penggalian sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua meter di
bawah permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,50
meter pada musim hujan.
4. Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah menyerap
air) lebih besar atau sama dengan 2,0 cm per jam (artinya, genagan air setinggi 2 cm
akan teresap habis dalam 1 jam), dengan tiga klasifikasi, yaitu :
a. Permeabilitas sedang, yaitu 2,0-3,6 cm per jam.
b. Permeabilitas tanah agak cepat (pasir halus), yaitu 3,6-36 cm per jam.
c. Permeabilitas tanah cepat (pasir kasar), yaitu lebih besar dari 36 cm per jam.
Sumur resapan dapat dibuat oleh tukang pembuat sumur gali berpengalaman dengan
memperhatikan persyaratan teknis tersebut dan spesifikasi sebagai berikut :
1. Penutup Sumur
Untuk penutup sumur dapat dipilih beragam bahan diantaranya :
a. Pelat beton bertulang tebal 10 cm dicampur dengan perbandingan satu bagian
semen, dua bagian pasir, dan tiga bagian kerikil.
b. Pelat beton tidak bertulang tebal 10 cm dengan campuran perbandingan yang
sama, berbentuk cubung dan tidak di beri beban di atasnya atau,
c. Ferocement (setebal 10 cm).
2. Dinding sumur bagian atas dan bawah
Untuk dinding sumur dapat digunakan bis beton. Dinding sumur bagian atas dapat
menggunakan batu bata merah, batako, campuran satu bagian semen, empat bagian
pasir, diplester dan di aci semen.
3. Pengisi Sumur
Pengisi sumur dapat berupa batu pecah ukuran 10-20 cm, pecahan bata merah ukuran
5-10 cm, ijuk, serta arang. Pecahan batu tersebut disusun berongga.
4. Saluran air hujan
Dapat digunakan pipa PVC berdiameter 110 mm, pipa beton berdiameter 200 mm,
dan pipa beton setengah lingkaran berdiameter 200 mm.
27
Satu hal yang penting, setelah sumur resapan dibuat, jangan lupa untuk melakukan
perawatan pada sumur tersebut, yaitu cukup dengan memeriksa sumur resapan setiap
menjelang musim hujan atau setiap tiga tahun sekali.
Pada pelaksanaan proker ini tepatnya pada tanggal 13 April, kami melakukan proses
pembuatan model plang. Pada tanggal 14 April, kami melakukan proses penyerahan
desain plang kepada tekniksi pembuatan plang yang kemudian selanjutnya akan diolah.
Kemudian pada tanggal 20 April, dilakukan penyerahan plang pada Ketua RT.14
Kelurahan Lempake.
28
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada program kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang telah dilaksanakan di
RT. 14 Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda tersebut
maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
a. Dengan adanya program kerja pembuatan peta denah kesampaian lokasi tersebut
diharapkan dapat digunakan sebagai media informasi untuk menujukkan letak
administrasi wilayah dan persebaran dari prasarana yang ada di kawasan tersebut
sehingga dapat memudahkan warga RT.14 atau masyarakat luar disekitar yang
ingin berkunjung ke kawasan tersebut.
b. Berdasarkan pada hasil pengujian membuktikan bahwa tingkat keasaman air dari
kelima sampel adalah cenderung asam namun mendekati netral dan dinyatakan
layak digunakan untuk keperluan rumah tangga. Untuk digunakan sebagai air
minum ataupun kebutuhan masak, disarankan air dilakukan treatment agar pH
benar-benar netral (pH=7). Salah satu cara penetralan pH adalah dengan
penambahan kapur tohor. dari hasil pengujian, ada 2 sampel yaitu Sampel 2 dan
Sampel 3 yang tidak layak minum karena memiliki TDS <100 ppm. Sama halnya
dengan treatment pada pH air, kapur tohorpun memiliki fungsi sebagai pengikat
partikel tersuspensi dalam air.
c. Dengan adanya program kerja kesehatan dan kebersihan lingkungan tersebut
diharapkan dapat meningkatkan rasa kepedulian masyarakat lempake khususnya
warga RT. 14 untuk turut berpartisipatif dalam memelihara dan meningkatkan
kualitas lingkungan hidup di kawasan tersebut.
d. Dengan adanya program kerja berupa bimbingan belajar kepada anak-anak
tingkat SD di RT. 14 tersebut diharapkan dapat membantu mereka agar dapat
lebih mudah dalam memahami materi pelajaran yang mereka anggap sulit ketika
belajar didalam kelas saat pendidikan formal berlangsung. Sehingga kegiatan ini
diharapkan dapat membantu siswa-siswi SD tersebut dalam menyelesaikan
masalah materi pelajaran yang ada.
29
e. Berdasarkan hasil analisis survei yang dilakukan di RT.14 Kelurahan Lempake
tersebut, maka jenis penanggulangan bencana banjir yang cocok untuk di terapkan
pada lingkungan tersebut adalah berupa pembuatan sumur resapan air. Dan
dengan adanya program kerja tersebut diharapkan warga RT. 14 dapat mengetahui
jenis dan cara penanggulangan banjir yang tepat untuk dapat diaplikasikan pada
kawasan tersebut.
f. Dengan adanya program kerja pembuatan plang tanda rawan kecelakaan yang ada
di RT. 14 diharapkan dapat membantu warga untuk dapat berhati-hati ketika
melintasi jalan pertigaan pada daerah tersebut sehingga dapat mengurangi angka
kecelakan yang cukup sering terjadi pada daerah tersebut.
4.2 Saran
Sebaiknya program kerja kegiatan KKN tersebut diharapkan kedepannya dapat lebih di
tingkatkan kembali sehingga masyarakat dapat lebih terbantu dengan adanya program
kegiatan tersebut.
30