Anda di halaman 1dari 20

DRAFT

GRAND DESIGN KADERISASI HIMPUNAN MAHASISWA


TEKNIK GEOLOGI
DELTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji sukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang mana atas berkat
rahmat, taufik dan karunia-Nya lah sehingga Grand Design Kaderisai Himpunan
Mahasiswa Teknik Geologi Universitas Mulawarman (HMTG UNMUL) berhasil kami
buat dan kami terbitkan.
Dengan demikian, setelah dibuat dan diterbitkannya Grand Design Kaderisasi
Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi Universitas Mulawarman ini dapat memberikan
arah, pedoman dan acuan maupun pegangan bersama bagi plaksanaan kebijakan
maupun kepanitiaan plaksana pengaderan dan kaderisasi mahasiswa teknik geologo
sebagai upaya untuk bagaimana bisa meningkatkan kualitas kader Mahasiswa Teknik
Geologi Universitas Mulawarman.
Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu secara langsung maupun tidak langsung, dan yang telah membantu
menyusun dan menyelasaikan Grand Design Kaderisasi Himpunan mahasiswa Teknik
Geologi Universitas Mulawarman ini hingga selesai. Kami selaku penyusun selalu
terbuka atas segala saran dan masukan yang sekiranya dapat berguna untuk
menyempurnakan buku pedoman Grand Design Kaderisasi ini.

Samarinda, 8 Agustus 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Blakang ............................................................................................................. 1
1.2 Landasan ..................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 1
1.4 Sasaran ......................................................................................................................... 2
1.5 Kedudukan .................................................................................................................. 2
1.6 Keanggotaan ............................................................................................................... 2

BAB II
Batang Tubuh Kaderisasi HMTG UNMUL
2.1 Pengertian Kaderisasi................................................................................................. 4
2.2 Kriteria Calon Kader ................................................................................................. 4

BAB III
KETENTUAN PLAKSANAAN KADERISASI
3.1 Ketentuan Umum Pelaksanaan Kaderisasi Tingkat I ............................................. 6
3.1.1 Kriteria Anggota Kaderisasi Tingkat I .................................................................. 6
3.1.2 Tahapan Pelaksanaan Kaderisasi Tingkat I ......................................................... 6
3.1.3 Target Pencapaian Pelaksanaan Kaderisasi Tingkat I ........................................ 6
3.1.4 Pelaksanaan Kaderisasi Tingkat I.......................................................................... 6
3.2 Ketentuan Umum Pelaksanaan Kaderisasi Tingkat II ........................................... 6
3.2.1 Kriteria Anggota Kaderisasi Tingkat II ................................................................ 6
3.2.2 Tahapan Pelaksanaan Kaderisasi Tingkat II ........................................................ 6
3.2.3 Target Pencapaain Pelaksanaan Kaderisasi Tingkat II....................................... 6
3.2.4 Pelaksanaan Kaderisasi Tingkat II ........................................................................ 6
3.3 Ketentuan Umum Pelaksanaan Kaderisasi Tingkat III.......................................... 6

iii
3.3.1 Kriteria Anggota Kaderisasi Tingkat III............................................................... 6
3.3.2 Tahapan Pelaksanaan Kaderisasi Tingkat III ...................................................... 6
3.3.3 Target Pencapaain Pelaksanaan Kaderisasi Tingkat III ..................................... 6
3.3.4 Pelaksanaan Kaderisasi Tingkat III ...................................................................... 6

BAB IV
PENUTUP.......................................................................................................................... 8

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kaderisasi merupakan sebuah fase yang sangat penting dalam batang tubuh sebuah
organissi, yang secara mutlak merupakan bagian dari proses regenerasasi kader yang
siap untuk masa depan organisasi. Didalam sebuah organisasi inilah mahasiswa dapat
menjalankan dan memaksimalkan harfiah tiga ajaran yang dikenal dengan sebutan
tridarma perguruan tinggi yang dimana berisi pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat.
Dalam tugas pokok dan fungsinya, kaderisasi merupakan bagian yang mempersiapkan
calon-calon yang siap melanjutkan tongkat estafet kepemimipinan dan perjuangan untuk
mewujudkan suatu tujuan dari organisasi yang dimana dalam landasan pemikirannnya
sang dwitunggal pendiri bangsa merumuskan sebuah proses sebagai penanaman bibit
pemimpin bangsa, haruslah ditanam dan dipelihara oleh pemimpin sebelumnya, karena
sejatinya parameter keberhasilan pemimpin adalah mempersiapkan pemimpin
selanjutnya.
Oleh karena itu, demi terwujudnya impian dan visi dari suatu organisasi maka
dipandang perlulah kiranya disusun sebuah rancangan buku pedoman proses
pengaderan dan kaderisasi yang terstruktur dan berkesinambungan guna terciptanya
kader-kader organisasi yang berintelektual dan siap menjadi pemimpin diruang lingkup
organisasi maupun didalam bangsa dan negara.

1.2 Landasan Grand Design Kaderisai HMTG UNMUL


 Undang-undang No.2 tahun 1989 tentan Sistem Pendidikan Tinggi Nasional.
 Peraturan Pemerintah No.60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.
 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.155/U/1998 tentang Pedoman
Organisasi Kemahasiswaan.
 Tri Dharma Perguruan Tinggi
 AD ART HMTG UNMUL
 Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi (HMTG) Unmul sebagai organisasi
kemahasiswaan jurusan yang berasaskan kekeluargaan.

1
1.3 Tujuan
Tujuan disusunnya Grand Design Kaderisasi Himpunan mahasiswa Teknik Geologi
Universitas Mulawarman adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman yang bersifat sistematis dalam kebijakan pelaksanaan
kaderisasi HMTG UNMUL.
2. Sebagai pedoman dalam penentuan kriteria anggota pelaksanaan kaderisasi
HMTG UNMUL.
3. Sebagai tolak ukur dalam pelaksanaan kegiatan kaderisasi Himpunan
Mahasiswa Teknik Geologi Universitas Mulawarman.
4. Menjaga nilai HMTG UNMUL yang konservatif tanpa membatasi metode
penyampaian
5. Memastikan regenerasi dan pewarisan nilai-nilai di HMTG UNMUL
kepada generasi berikutnya.

1.4 Sasaran
Anggota Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi Universitas Mulawarman

1.5 Kedudukan
Dengan dibuatnya Usulan Grand Design Kaderisasi HMTG UNMUL ini,
diharapkan digunakan sebagai salah satu referensi dalam pelaksanaan proses
Kaderisasi di HMTG UNMUL. Mengingat bahwa salah satu latar belakang
mengapa Grand Design Kaderisasi HMTG UNMUL ini dibuat yakni untuk
bisa menjadi acuan dalam pembentukan karakter dan pencapaian nilai-nilai dari
seorang sarjana Teknik Geologi .
Grand Design Kaderisasi ini digunakan bersamaan dengan AD/ART sebagai
acuan dalam melaksanakan kaderisasi, karena pada dasarnya Grand Design
Kaderisasi merupakan buah tulisan yang berisi cita-cita mengenai kaderisasi dan
nilai-nilai yang layak untuk diteruskan untuk kader penerus di organisasi.

1.6 Keanggotaan
Berdasarkan AD HMTG UNMUL BAB IV Pasal 9, maka keanggotaan di HMTG
UNMUL terbagi menjadi yaitu:

2
 Anggota biasa
 Anggota aktif
Dengan penjelasan masing-masing keanggotaan terdapat pada AD BAB IV
Pasal 9 dan ART BAB I Pasal 1-6 tentang keanggotaan HMTG Unmul adalah
sebagai berikut :
Pasal 9
Keanggotaan
1. Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi (HMTG) beranggotakan seluruh
mahasiswa jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman.
2. Anggota Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi (HMTG) Unmul terdiri dari
anggota aktif dan anggota biasa.

Pasal 1
Pengertian Anggota
Anggota Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi (HMTG) Universitas Mulawarman
adalah seluruh Mahasiswa Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas
Mulawarman yang terdiri dari :
1. Anggota Aktif : Anggota yang terdaftar dalam SK kepengurusan
Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi dan telah mengikuti Pengkaderan.
2. Anggota biasa : Mahasiswa jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik
Universitas Mulawarman dan belum mengiuti Pengkaderan.

Pasal 2
Hak Anggota
1. Hak anggota aktif :
a. Mengemukakan pendapat, bertanya dan mengajukan pendapat dalam
pertemuan yang diselenggarakan oleh Organisasi.
b. Dipilih dan memilih dalam jabatan Organisasi.
c. Mengoreksi dan meminta pertanggung jawaban atas kebijakan yang diambil
dari seluruh kegiatan Organisasi dalam MUBES dann MUSLUB.

3
2. Hak anggota biasa :
a. Memiliki hak mengemukakan pendapat namun tidak memiliki hak untuk
dipilih dan memilih dalam struktur Badan Pengurus Harian (BPH) ataupun
struktur kepanitiaan dalam kegiatan Organisasi.

Pasal 3
Kewajiban Anggota
Setiap anggota HMTG Unmul berkewajiban :
1. Menaati AD/ART serta hasil-hasil keputusan yang lain pada Musyawarah Besar
HMTG Unmul.
2. Menjaga nama baik Program Studi Teknik Geologi.
3. Menjunjung tinggi serta memelihara nama baik organisasi.
4. Ikut berperan aktif dalam setiap kegiatan organisasi.
5. Menyumbangkan pikiran dan kemampuan untuk kemajuan dan kejayaan
organisasi.

Pasal 4
Sanksi
Bagi Anggota yang melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART) dan peraturan organisasi lainnya dapat dikenakan sangksi berupa:
1. Peringatan
 Peringatan diberikan oleh ketua terhadap anggota yang menunjukkan
tindakan yang bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga (AD/ART) dan peraturan lainnya melalui koordinator yang
bersangkutan.
 Peringatan dapat dilakukan secara lisan maupun secara tulisan.
2. Skorsing
 Skorsing adalah tindakan yang dilakukan oleh ketua yang bersifat
menghilangkan hak keanggotaan secara sementara, tetapi tidak
menghilangkan status keanggotannya setelah mendapat peringatan sebanyak
3 kali baik secara lisan maupun secara tulisan.

4
 Skorsing dapat dilakukan berupa tindakan tidak mengikutkan dalam kegiatan
Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi.
 Batas maksimum skorsing selama-lamanya 1 tahun.
3. Diberhentikan melalui ketetapan Musyawarah Besar (Mubes) karena:
 Koordinator berhak mengusulkan kepada ketua untuk memberikan
peringatan kepada anggota-anggota dibawahnya yang melakukan
pelanggaran terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART) dan peraturan lainnya yang ditetapkan Musyawarah Besar
(Mubes) HMTG.
 Anggota tidak menunjukkan keaktifannya dalam kegiatan Himpunan
Mahasiswa Teknik Geologi (HMTG) Unmul selama 1 tahun berturut-turut
tanpa alasan dan pemberitahuan.

Pasal 5
Pembelaan
1. Setiap anggota yang mendapat sanksi mempunyai hak dan kesempatan untuk
membela diri secara lisan maupun tulisan dalam Musyawarah Besar (Mubes)
HMTG atau forum yang ditunjuk sebagai advokasi.
2. Pembelaan dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan.

Pasal 6
Masa Keanggotaan
Masa keanggotaan berakhir karena :
1. Status kemahasiswaan telah berakhir / Alumni
2. Pindah/berhenti dari Universitas Mulawarman
3. Meninggal dunia.

5
BAB II
BATANG TUBUH GRAND DESIGN KADERISASI HMGT UNMUL

2.1 Pengertian Kaderisasi


Kaderisasi sebagai salah satu bagian dari proses pendidikan yang memegang
peranan penting dalam pembentukan karakter seorang mahasiswa. Kaderisasi itu
sendiri merupakan proses yang berlangsung secara berkesinambungan hingga
seorang mahasiswa lulus. Kaderisasi adalah proses sebuah organisasi untuk
mempersiapkan penerusnya untuk memenuhi kebutuhan organisasi.
Dalam pelaksanaannya diperlukan proses, cara, dan perbuatan yang baik yang akan
mendukung dan membentuk seseorang menjadi kader HMTG Unmul seutuhnya.
Kader HMTG Unmul adalah kader yang telah dilatih dan dipersiapkan dengan
berbagai keterampilan dan disiplin ilmu sehingga ia memiliki karakter dan
kemampuan yang sesuai dengan AD/ART HMTG Unmul. Pentingnya kaderisasi
di HMTG Unmul didasarkan pada kenyataan bahwa:
 HMTG Unmul sebagai wadah organisasi memerlukan SDM (Sumber Daya
Manusia) agar tetap eksis dan berjalan. Sebab, SDM merupakan
penggerak utama dalam sebuah organisasi. Perlu juga disadari, bahwa
anggota HMTG Unmul tidak akan selamanya menjadi anggota aktif
himpunan, jadi diperlukan adanya suatu regenerasi.
 HMTG Unmul memiliki falsafah yang melandasi karakter Kader HMTG
Unmul yang harus disadari dan dimiliki oleh setiap anggota sehingga setiap
anggota HMTG Unmul harus menjalani mekanisme transfer nilai yaitu
kaderisasi awal untuk pengenalan identitas dan nila-nilai HMTG Unmul
sebelum menjadi anggota aktif dan setelahnya menjalani kaderisasi lanjut
untuk memantapkan dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupannya.

2.2 Kriteria Kader HMTG UNMUL


Adapun kriteria yang wajib dimiliki sebagai seorang kader Himpunan Mahasiswa
Teknik Geologi Universitas Mulawarman Sesuai dengan statusnya sebagai
organisasi mahasiswa jurusan adalah sebagai berikut :

6
 Menjadi kader yang memahami esensi berhimpunan dan mendukung visi-misi
HMTG Unmul
 Mampu menjadi role model bagi anggota baru di bawahnya
 Memiliki sense of crisis, melalui ragam kegiatan analisa: disiplin ilmu,
organisasi dan kampus, kajian-kajian kebangsaan, humanisme, dan
fenomena aktual.
 Mampu mengembangkan sikap yg dialogis dengan pengurus HMTG Unmul
dan memahami sekaligus turut mewujudkan program HMTG Unmul
 Belajar dan mampu menilai serta mengapresiasi dengan baik segala
sesuatu yang terjadi di kampus (ragam organisasi & elemennya)
 Mengenal bidang-bidang keprofesian yang ada di lingkungan Teknik Geologi
 Menjadi kader yang memenuhi karakter alumni sarjana teknik metalurgi yang
ideal

7
BAB III
KETENTUAN PLAKSANAAN KADERISASI TINGKAT I,II, DAN III HMTG
UNMUL

3.1 Ketentuan Umum Pelaksanaan Kaderisasi Tingkat 1


Kaderisasi Tingkat I merupakan proses dari seorang mahasiswa baru teknik geologi
untuk menjadi anggota biasa seutuhnya. Tujuan dari kaderisasi awal itu sendiri adalah
untuk regenerasi anggota dan menanamkan nilai-nilai yang terdapat di dalam HMTG
UNMUL kepada calon anggota baru.
3.1.1 Kriteria Anggota Kaderiasasi Tingkat 1
Adapun Kriteria Pantia Pelaksana tersebut adalah kader yang telah melaksanakan sesi
tahapan kaderisasi pada tingkat I dan II serta telah terpilih sebagai panitia pelaksana.
3.1.2 Tahapan Pelaksanaan Kaderisasi Tingkat 1
Di dalam pelaksanaan kegiatan ini mencakup :
a. Wajib mengikuti Kegiatan Pra Pengkaderan (Pra Litologi)
b. Wajib mengikuti Kegiatan Pengkaderan (Litologi)
c. Pelantikan anggota biasa HMTG Unmul seutuhnya
d. Wajib mengikuti Latihan Kepemimpinan dan Sistem Organisasi serta uprading
dasar lainnya.

3.1.3 Target Pencapaian Pelaksanaan Kaderisasi Tingkat 1


Di dalam tahapan ini peserta akan mendapatkan pencapaian yaitu :
a. Mengenal teman satu angkatan
b. Memiliki semangat untuk bergerak dalam satu angkatan
c. Memiliki identitas angkatan
d. Terbentuknya angkatan yang solid
e. Memiliki kedisiplinan mental yang terlatih
f. Mengerti akan makna pentingnya untuk berhimpun
g. Memiliki pengetahuan dasar terkait dengan organisasi dan kaderisasi secara umum
h. Mengenal dan memahmi HMTG UNMUL secara struktural dan kultural
i. Mengenal para jajaran anggota HMTG UNMUL secara keselurahan dengan baik
j. Mengetahui keprofesian teknik geologi secara umum
k. Menanamkan semangat berkeprofesian

8
3.1.4 Pelaksanaan Kaderisasi Tingkat 1
Adapun tahapan pelaksanaan kaderisasi tingkat II adalah sebagai berikut:
a. Pra Pengkaderan (Pra Litologi)
Pada tahap ini para peserta akan mengikuti beberapa sesi kegiatan pra pengkaderan
sebagai landasan awal untuk dapat mengikuti kegiatan pengkaderan. Pada tahap ini
pada setiap sesi pertemuan pra pengkaderan, para peserta juga akan menerima dan
melaksanakan setiap tugas yang telah diberikan serta mempertanggung jawabkan
tugas tersebut. Setiap peserta juga akan mematuhi pada setiap tata peraturan yang
diberikan selama fase Pra pengkadera berlangsung. Sehingga dengan adanya
kegiatan ini menjadi salah satu cara bagi panitia untuk mencari referensi dan
melakukan evaluasi dalam penerapan metode kaderisasi kedepannya.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahapan ini antara lain:
 Memberikan materi organisasi dan kaderisasi secara umum
Dalam kegiatan ini, para peserta diberikan pengarahan penjelasan awal terkait
dengan sistem organisasi secara struktural, selain itu para peserta juga akan
diberikan penjelasan terkait dengan makna kaderisasi, fungsi kaderisasi dan
hubungan proses kaderisasi terhadap sistem organisasi secara umum.
 Memperkenalkan HMTG UNMUL secara kultural dan sturktural
Dalam kegiatan ini, para peserta diberikan pengenalan dan penjelasan secara
kultural proses terbentuknya HMTG UNMUL, asas dan visi-misi HMTG
UNMUL secara umum. Selain itu para peserta juga akan diberikan penjelasan
terkait dengan sistem organasi himpunan yang di gunakan di HMTG UNMUL.
 Pengenalan Anggota HMTG UNMUL
Dalam kegiatan ini, para peserta akan di perkenalkan kepada para anggota
HMTG UNMUL secara umum. Dimana para peserta akan melakukan pencarian
biodata para anggota HMTG UNMUL secara umum sehingga di harapkan para
peserta dapat mengenal jajaran para anggota HMTG UNMUL secara
keseluruhan dengan baik.
 Pengenalan Keprofesian Teknik Geologi Secara Umum
Dalam kegiatan ini, para peserta akan di perkenalkan dan diberikan pengetahuan
dasar terkait dengan keprofesian teknik geologi secara umum melalui suatu

9
media beserta dengan sistem penerapannya. Dimana para peserta akan belajar
mengenai perangkat geologi secara umum.
 Persiapan Pelaksanaan Pengkaderan
Dalam kegiatan ini, para peserta akan menerima evaluasi terkait dengan materi
yang telah diberikan selama fase pra pengkaderan berlangsung dan pengarahan
lainnya.
b. Pengkaderan (Litologi)
Pada tahap ini para peserta yang telah mengikuti kegiatan pra pengkaderan
sebelumnya akan mengikuti sesi kegiatan pengkaderan sebagai tahapan lanjutan
yang merupakan bagian dari proses kaderisasi tingkat I. Dalam sesi kegiatan ini,
para peserta juga akan menerima dan melaksanakan setiap tugas yang telah
diberikan serta mempertanggung jawabkan tugas tersebut. Setiap peserta juga akan
mematuhi pada setiap tata peraturan yang diberikan selama fase pengkaderan
berlangsung. Sehingga dengan adanya kegiatan ini menjadi salah satu cara bagi
panitia untuk mencari referensi dan melakukan evaluasi dalam penerapan metode
kaderisasi kedepannya. Adapun ketentuan khusus mengenai pelaksanaan
pengkaderan ini adalah sebagai berikut :
 Kegiatan pengkaderan tersebut dilaksanakan didalam lingkungan Universitas
Mulawarman (Khususnya didalam lingkungan fakultas teknik, kecuali jika
fasilitas yang ada kurang memadai atau ada suatu hal yang tidak memungkinkan
dan terdapat alasan khusus maka kegiatan kegiatan pengkaderan dapat
dilaksanakan diluar kampus. Dan apabila kegiatan pengkaderan dilaksanakan
diluar kampus maka wajib mengikuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku
yang telah disepakati).
 Kegiatan pengkaderan yang dilaksanakan dilingkungan kampus fakultas teknik
universitas mulawarman harus mendapatkan ijin ataupun persetujuan dari Dekan
Fakultas Teknik sesuai dengan semua mekanisme perizinan yang ada. Untuk
kegiatan pengkaderan yang dilaksanakan diluar lingkungan kampus Universitas
Mulawarman harus mendapatkan ijin dari pimpinan Universitas Mulawarman
(Rektor) sesuai dengan ketentuan yang berlaku dilingkungan Universitas
Mulawarman. Dan memiliki izin atau diketahui oleh RT. Yang ada dilingkungan
sekitar kegiatan.

10
 Dalam pelaksanan Pengkaderan berlangsung, maka pihak panitia penyelenggara
harus menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan maupun transportasi yang
memang diperuntukkan sebagaimana mestinya.
 Panitia Penyelenggara harus dapat memjamin keamanan dan keselamatan
peserta selama mengikuti kegiatan pengkaderan berlangsung dilakukan diluar
lingkungan kampus Universitas Mulawarman.
c. Pelantikan Aggota biasa HMTG Unmul secara resmi
Pada tahap ini, pada akhir kegiatan pengkaderan para peserta akan dilantik sebagai
anggota biasa HMTG Unmul secara resmi melalui proses upacara penyematan
slayer HMTG Unmul yang merupakan bagian dari atribut yang digunakan oleh
HMTG Unmul secara resmi serta penyerahan sertifikat Pengkaderan sebagai tanda
telah menyelasaikan proses pengkaderan tersebut.
d. Latihan Kepemimpinan dan Sistem Organisasi tingkat dasar serta uprading dasar
lainnya.
Anggota biasa HMTG Unmul sebagai seorang kader dari suatu organisasi maka
perlu memiliki bekal awal kemampuan memimpin dan berorganisasi. Setiap orang
yang masuk menjadi anggota HMTG Unmul pasti telah memiliki modal awal itu,
baik yang dia peroleh sebelum masuk HMTG Unmul ataupun yang diterimanya saat
menjalani kaderisasi awal di HMTG Unmul. Namun melalui LKO ini anggota aktif
HMTG Unmul diarahkan untuk memiliki nilai-nilai dasar kepemimpinan dan
mampu berorganisasi didalam HMTG Unmul. LKO ini juga bertujuan untuk
semakin membentuk kesolidan didalam angkatan. Didalam LKO ini juga dimasukan
sedikit materi dan bimbingan terhadap budaya HMTG Unmul, seperti budaya
diskusi secara kekeluargaan, berpikir kritis, logis, dan sistematis.

3.2 Ketentuan Umum Pelaksanaan Kaderisasi Tingkat II


Proses kaderisasi ini merupakan kelanjutan dari proses kaderisasi tingkat I bagi anggota
biasa yang telah memenuhi syarat, maka dapat mengikuti sesi tahapan pelaksanaan
kaderisasi tingkat II untuk menjadi anggota aktif Himpunan. Pada tahapan ini, para
anggota biasa akan menerima sesi pelatihan dan pengembangan potensi kader secara
menyeluruh serta melatih kemampuan dalam mengontrol atau mengkordinir organisasi
dengan berpartisipasi melalui suatu pelatihan kepanitiaan.

11
3.2.1 Kriteria Anggota Kader Tingkat II
Adapun Kriteria anggota kader tersebut adalah kader yang telah melaksanakan sesi
tahapan kaderisasi pada tingkat I.
3.2.2 Tahapan Pelaksanaan Kaderisasi Tingkat II
Di dalam pelaksanaan kegiatan ini mencakup :
a. Wajib mengikuti Kegiatan Genesha
b. Wajib magang kepanitian
c. Wajib magang anggota divisi HMTG UNMUL

3.2.3 Target Pencapaian Pelaksanaan Kaderisasi Tingkat II


Di dalam tahapan ini peserta akan mendapatkan pencapaian yaitu :
a. Mengenal cara kerja dan budaya di HMTG Unmul secara menyuluruh
3.2.4 Pelaksanaan Kaderisasi Tingkat II
Adapun tahapan pelaksanaan kaderisasi tingkat II adalah sebagai berikut:
a. Genesa
Pada tahap ini, para anggota biasa yang telah melaksanakan sesi tahapan kaderisasi
tingkat I dan telah memenuhi syarat akan melalui proses seleksi, dimana para
peserta akan menerima dan melaksanakan setiap tugas yang telah diberikan serta
mempertanggung jawabkan tugas tersebut sebagai prasyarat menjadi anggota aktif
himpunan. Yang kemudian bagi para anggota yang dinyatakan memenuhi
persyaratan tersebut akan mengikuti sesi pelantikan sebagai anggota aktif melalui
upacara penyematan korsa.
b. Magang kepanitian
Pada tahap ini, para anggota biasa yang telah dilantik menjadi anggota aktif dan
telah memenuhi syarat akan mengikuti proses seleksi, dimana para anggota aktif
akan mengikuti proses magang kepanitian sebagai bentuk penerapan materi yang
telah di berikan pada tingkat kaderisasi sebelumnya serta sebagai bahan evaluasi
kerja di HMTG Unmul.
c. Magang Anggota Divisi HMTG UNMUL
Pada tahap ini, para anggota biasa yang baru dilantik sebagai anggota aktif dianggap
mereka belum mengenal cara kerja dan budaya di HMTG Unmul secara mendalam.
Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu simulasi kondisi kerja di HMTG Unmul.
Simulasi kerja ini dapat dilakukan dengan melakukan magang di salah satu divisi
dalam BP HMTG yang pada saat itu sedang menjabat. Anggota aktif yang baru
dilantik diwajibkan untuk magang di dalam salah satu divisi di bawah Badan

12
Pengurus yang menjabat saat mereka baru dilantik. Melalui magang divisi ini
diharapkan anggota aktif yang baru dilantik mampu mengenal budaya kerja di
HMTG Unmul dan dapat mengenal dan meningkatkan kerjasama dengan anggota-
anggota HMTG intra angkatan yang berada di divisinya.
Dalam keberjalanan proses magang, terkadang porsi kerja antar divisi kurang
seragam sehingga terkadang terjadi ketimpangan pengalaman yang didapat. Karena
itu perlu dibuat adanya program magang yang dapat menyamaratakan beban kerja
antar divisi. Serta perlu ditekankan kepada masing-masing kepala divisi akan
pentingnnya program magang ini sehingga mereka dapat mengajak seluruh anggota
divisinyau ntuk aktif dalam program magang. Format magang:
 Anggota biasa memilih divisi yang diminatinya
 Melakukan studi banding ke himpunan lain sesuai dengan divisinya
 Melakukan suatu kegiatan yang berhubungan dengan divisinya

3.3 Ketentuan Umum Pelaksanaan Kaderisasi Tingkat III


Proses kaderisasi ini merupakan kelanjutan dari proses kaderisasi tingkat II bagi
anggota aktif yang telah memenuhi syarat, maka dapat mengikuti sesi tahapan
pelaksanaan kaderisasi tingkat III. Sebagai anggota kader tingkat III, diharapkan telah
memilki kematangan berpikir dan kesiapan untuk menjadi penggerak himpunan.
Kaderisasidi dalam tingkat tiga ini dibagi ke dalam beberapa bagian besar.
3.3.1 Kriteria Anggota Kader Tingkat III
Adapun kriteria anggota kader tersebut adalah kader yang telah melaksanakan sesi
tahapan kaderisasi pada tingkat I dan II.
3.3.2 Tahapan Pelaksanaan Kaderisasi Tingkat III
Di dalam pelaksanaan kegiatan ini mencakup :
a. Berpartisipasi menjadi bagian Panitia Pengkaderan dan Panitia Genesa
b. Pemberian materi tentang dinamika kampus dan segala materi yang Sekiranya
memungkinkan dan perlu untuk disampaikan.
c. Diklat BPH Inti HMTG Unmul
d. Pemilihan Ketua HMTG Unmul

3.3.3 Target Pencapaian Pelaksanaan Kaderisasi Tingkat III


Di dalam tahapan ini peserta akan mendapatkan pencapaian yaitu :
a. Mengenal cara kerja dan budaya di HMTG Unmul secara mendalam

13
3.3.4 Pelaksanaan Kaderisasi Tingkat III
Adapun tahapan pelaksanaan kaderisasi tingkat III adalah sebagai berikut:
a. Panitia Pengkaderan dan Panitia Genesa
Para anggota aktif akan mengikuti proses seleksi dalam pembentukkan kepanitiaan
yang kemudian dipersiapkan untuk menjadi panitia pengkaderan dan panitia genesa.
Sebagai seorang pengkader, maka para calon panitia perlu diberi bekal awal agar
siap menjadi pengkader. Salah satu bentuk persiapan itu dapat diberikan melalui
pelatihan dasar pengkaderan. Dengan materi yang diberikan berupa persiapan
pelatihan dan pewarisan ilmu sesuai dengan divisinya masing-masing. Tahapan-
tahapan dalam pembentukkan dan persiapan kepanitiaan tersebut adalah:
 Pemilihan anggota kepanitiaan melalui sistem pemilihan dan keputusan akhir
diserahkan kepada Departemen Kaderisasi beserta ketua dan wakil ketua Divisi
PSDM HMTG Unmul yang kemudian akan di konfirmasi kepada ketua atau
wakil ketua HMTG Unmul.
 Pembentukan divisi kepanitiaan disesuaikan dengan kebutuhan
 Pembekalan materi lapangan dan non-lapangan
 Pelatihan teknis lapangan gabungan seluruh divisi
Sebagai kader bagian dari panitia pengkaderan dan panitia genesa dituntut untuk
dapat menjadi konseptor dan eksekutor dari suatu kegiatan HMTG Unmul namun
masih dalam pengawasan dan bimbingan dari BPH Inti HMTG Unmul yang
saat itu sedang menjabat. Sebagai panitia pengkaderan yang akan menjadi
pembimbing bagi angkatan dibawahnya diharapkan telah memilki kematangan
berpikir dan kesiapan untuk menjadi pengkader. Di dalam kepanitiaan acara
tersebut terdapat proses hearing dimana capaian dari proses hearing tersebut adalah:
 Kesiapan panitia dalam pelaksanaan suatu acara
 Pengetahuan panitia akan materi yang akan di-hearing-kan
 Kemampuan berpikir cepat di bawah tekanan
 Kemampuan untuk berbicara di depan umum
Kendala yang biasa muncul dalam kepanitiaan pengkaderan adalah keadaan dari
angkatan panitia itu sendiri dimana kepanitiaan ini dilaksanakan pada tingkat dua
atau tiga, yang dapat dikatakan masa yang cukup berat di program teknik
geologi itu sendiri. Sehingga perlu disadarkan pentingnya makna kaderisasi

14
bagi para panitia dan pelaksanaan kaderisasi yang selesai sebelum dimulainya
masa praktikum.
b. Pembekalan materi tentang dinamika kampus dan segala materi yang Sekiranya
memungkinkan dan perlu untuk disampaikan.
Pada tahap ini,
c. Diklat BPH Inti HMTG Unmul
Kegiatan ini bertujuan sebagai persiapan bagi para Badan Pengurus agar dapat
memegang jabatan dan amanah yang diberikan kepadanya dan memiliki
bekal untuk keberjalanan Badan Pengurusnya. Sebagai seorang badan pengurus
maka wajib untuk menjaga keberlangsungan dari HMTG Unmul. Di dalam
kedudukannya sebagai badan pengurus maka harus menjadi seorang konseptor
dan pengambil keputusan, dimana setiap keputusan yang diambilnya siap untuk
dipertanggungjawabkan. BPH Inti HMTG Unmul ini juga bertujuan agar seorang
anggota biasa HMTG Unmul menjadi semakin mengerti akan nilai-nilai yang ada
di HMTG Unmul dan mampu menjadi penjaga dan pewaris nilai untuk angkatan di
bawahnya.

15
BAB IV
PENUTUP

Demikian Grand Design kaderisai Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi Universitas


Mulawarman ini disusun untuk menjadi acuan, pedoman dan pegangan bersama dalam
pelaksanaan kaderisasi mahasiswa Teknik Geologi Universitas Mulawarman. Hal ini
dibuat berdasarkan pada adanya sebuah usaha menuju pola kaderisasi yang lebih
terintegritasi dan semoga dengan pola kaderisasi yang berintegritas ini dapat melahirkan
atau membentuk kader Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi Universitas Mulawarman
yang mampu membangun dan membawa Himpunan lebih baik dan maju kedepannya
sehingga dapat berguna bagi lingkungan sekitar terlebih untuk bangsa dan negara.
Adapun hal-hal lainnya yang belum diatur, dapat disesuakan dengan keperluan ataupun
dengan kondisi dari Himpuanan Mahasiswa Teknik Geologi Universitas Mulawarman
itu sendiri melalui kesepakatan bersama yang sekiranya dapat menjadikan pelaksanaan
kaderisasi lebih baik dan semoga Tuhan Yang Maha Esa dapat memberikan ridha dan
lindunganNya untuk kita semua.

16

Anda mungkin juga menyukai