NIM
: 15/389709/PMU/08668
1.
Potensi bahaya (multi hazards) di Kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu: Letusan
gunungapi, Banjir, Banjir lahar, Petir, Longsor, Bukit runtuh, Puting beliung, Hujan es (Hall),
Kekeringan, Gempa bumi, Tsunami, Gelombang pasang.
Faktor Keterkaitan (CF):
a. Dari matrix keterkaitan di atas dapat diperoleh potensi risiko multibencana di kawasan
Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai berikut:
1) daerah yang memiliki potensi risiko bencana letusan gunungapi, maka dapat pula
mempunyai potensi risiko bencana banjir lahar, longsor, dan gempa bumi;
2) daerah yang memiliki potensi risiko bencana banjir, maka dapat pula mempunyai risiko
bencana longsor dan bukit runtuh;
3) daerah yang memiliki potensi risiko bencana gempa bumi, maka dapat pula mempunyai
risiko bencana letusan gunungapi, longsor, bukit runtuh, tsunami, dan gelombang
pasang.
b. Bahaya yang paling berpengaruh terhadap potensi bahaya lainnya yaitu: gempa bumi.
c. Bahaya yang paling sensitif terhadap bencana yang lainnya yaitu: longsor.
2.
Prinsip ALARP (As Low As Reasonably Practicable) menekankan bahwa risiko harus
diturunkan sampai level terendah yang mungkin untuk dilakukan. Kriteria risiko terdiri dari 3
tingkatan:
a. area acceptable risk atau wilayah yang dapat ditoleransi;
b. area torelable risk merupakan wilayah ALARP;
c. area unacceptable risk atau wilayah yang tidak dapat ditoleransi.