Nama : Tn.W.K
Umur ; 58 tahun 8 bulan
Jenis Kelamin ; Pria
RM : 01475764
Pendidikan Terakhir : Tamat SLTA
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jl.Sentosa raya no.2 RT1/RW 20 Mekar Jaya Sukmajaya
Depok Jawa Barat
Diagnosa Medis : Hipoglikemi + Ensephalopaty Metabolik + Hipokalemia
B. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn.D.B
Umur : 32 Tahun
Alamat : Jl.Sentosa raya no.2 RT1/RW 20 Mekar Jaya Sukmajaya
Depok Jawa Barat
Pendidikan terakhir : Tamat SLTA
Pekerjaan : Wiraswata
Hubungan : Anak
No Tlp : 087777083792
C. Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Masa Lalu : pasien sudah menderita diabetes sejak tahun 2007 dan
selalu rajin mengkontrol/ mencek gula darah ke klinik yang ada di kantor. Pasien selalu
konsumsi obat oral sejak terkena DM. Riwayat Hipertensi (-), tidak ada penyakit keturunan,
pasien juga tidak pernah di rawat dengan keluhan atau penyakit yang sama seperti sekarang.
Riwayat penyakit keturunan : Tidak ada, keluarga tidak ada yang menderita DM,
Hipertensi dan penyakit degeneratif lainya. Tidak ada riwayat keluarga yang terkait dengan
masalah neurologis. Riwayat keluarga dengan stroke tidak ada, masalah neuromuskular (-),
riwayart keluarga dengan kejang (-).
2. SIRKULASI
TD : 130/90 mmHg , Nadi : 123 x/mnt, Irama: Reguler
Konjungtiva: Normal Kekuatan: Kuat dan reguler
Kekuatan Kuat dan reguler
Membran Mukosa/Bibir Kering
CRT 3 detik
JVP 5-3 cmH2O
Bunyi jantung S1 dan S2 normal, Gallop (-), Murmur (-)
Batas Jantung Normal
Trill Teraba pada midklavikula ICS V kiri
3. NUTRISI
TB : 173cm, BB : 78 Kg, IMT : 25,41 kg/cm2 (status gizi normal)
Gangguan makan: tidak bisa makan per oral, Mual (-), Muntah(-), Sariawan (-)
Gangguan mengunyah (-) Gangguan menelan (+)
Pola makan Di rumah
Sebelum masuk rumah sakit pola makan pasien 3 x sehari ( pagi jam 7-9, siang jam
13-14, dan malam 19-20). Pasien juga memperhatikan pola makan sehari-hari.
Makanan yang dimakan dimasak istri dengan mengatur jumlah karbohidrat yang
dimakan. Jenis makanan : Nasi, tahu/ tempe, lauk (ikan, telor) sayur dan buah. Jenis
makan ringan/selingan : sesuai dengan keadaan, terkadang ada kacang2 an
Konsumsi suplemen: Tidak ada
Kebiasaan:
merokok : tidak ada alkohol : tidak ada
soda : tidak ada kopi : tidak ada
teh : tidak ada konsumsi gula : 2-4 sendok
konsumsi garam : sesuai dengan makanan yang dikonsumsi
Diet saat ini Puasa
Abdomen:
Inspeksi Normal, Massa (-), bekas luka operasi (-), tegang (-), Caput medusa
(-) , Spider nevi (-)
4. ELIMINASI
Pasien terpasang dower cateter : indikasi penurunan kesadaran dan kontrol urine output
Tidak ada keluhan : Anuria (-) Dysuria (-) Nocturia (-) Polyuria (-)
Inkontenensia (-) Rasa Panas(-) Distensi bladder (-)
Frekuensi BAK Tidak bisa dikaji
Jumlah Sebelum sakit : tidak dihitung
Tanggal 14 nopember 2016
Jam 13 (13-11-2016) s/d jam 11(14/11/2016) : 1800 cc
Warna Kuning Kejernihan : jernih
Penggunaan obat dieuretik : Tidak ada
Laboratorium :
Urin
Warna : kuning
Kejernihan : jernih
Sedimen urin
Epitel : 36,2/ul
Leukosit : 206,8/ul
Ertitrosit : 2949,5/ul
Silinder : -
Kristal : -
Bakteri : 45,4
Fungsi Ginjal:
Asam urat darah : 3,6 mg/dl
Ureum : 17 mg/dl
Kreatinin darah : 0,8 mg/dl
Urinalisa:
Urobilinogen : 0,2
Albumin : +1
Berat jenis : 1,025
5 Aplikasi Keperawatan Medikal Bedah – FIK UI
Pengkajian Keperawatan Model Adaptasi Roy 2016
Bilirubin :-
Keton : trace
Nitrat :-
PH : 5,5
Lekosit : +1
Darah/Hb : +3
Glukosa urin/reduksi : -
6. PROTEKSI
Kulit Suhu : 36,3 0C, erytema (-), cynosis (-), jaundice (-), pallor (-)
Rambut dan kuku Pertumbuhnan rambut merata, tekstur halus, lembut dan bersih.
Ketombe (-), kebersihan rambut baik. Kuku normal, dasar kuku
merah muda dan warna putih pada sudut kuku, lesi (-),
peradarahan pada kuku (-), CRT = 3 detik
Presure ulcer Tidak tidak ada
Luka Pada daerah maleolus lateralis ekterna
Luka 1: Panjang 3c, x 2,5 cm ( grade 2, epitelisasi (+), granulasi
7. SENSORI
a. Fisik
Nyeri : Tidak ada
Penglihatan : Ketajaman : Visus tidak dapat dikaji , konjungtiva Tidak anemis
, sklera Tidak ikterik. Reflek cahaya : + / + , pupil : midriasi
(diameter 2mm/2mm)
Penciuman : tidak dapat diuji
Pengecapan : tidak dapat diuji
Pendengaran : tidak ada gangguan
Tanda Dehidrasi
Rasa haus (-), kulit kering (-), Mukosa bibir kering (-), Turgor kulit < 3 dtk
Distensi vena jugularis: Tidak ada
Edema Tidak ada
Laboratorium Natrium : 137 mmol/l, Kalium : 4,19 mmol/l, Clorida : 100 mmol/l
Kalsium : 1,20 mmol/l, Fospor : 2,30 mmol/l
9. FUNGSI NEUROLOGI
Status Mental
LOC (Level of Consiousness) : sopor, E1 M1 V1
Memory : Panjang (-) Pendek (-)
Perhatian Tidak ada
Bahasa Tidak dapat dikaji
Kognisi Tidak dapat dikaji
Orientasi : Orang (-) Tempat (-) Waktu (-)
Saraf sensori Nyeri tusuk (+) Suhu (+) Sentuhan (+)
10. ENDOKRIN
Kalenjar tiroid Pembesaran:
Pankreas Trias DM : tidak dapat dikaji
Adrenal Tanda Syndrom cushing : tidak ada
1. Adaptasi Fisiologis
Pengkajian Stimulus
Pola Pengkajian Perilaku
Stimulus Fokal Stimulus Kontekstual Stimulus Residual
1. Oksigenasi RR 16 x/i, pola nafas normal, retraksi Alkalosis metabolik Menurunya kadar CO2 Pada pasien dengan
dada (-) bunyi nafas vesikuler, ronchi (- terkompensasi penuh sebagai akibat tingginya penggunaan obat tidak
), wheezing (-), taktil fremitus tidak tekanan parsial oksigen teratur bisa menyebabkan
dapat diuji. Pasien terpasang Non di dalam darah disertai keadaan hipoglikemia.
Rebreathing mask 10 l/i, PH; 7,427, adanya kompensasi dari Pada pasien dengan
PCO2: 28,2 mmHg, PO2: 129,6 bikarbonat maka PH hipoglikemia maka
mmHg, HCO3-: 18,2 akan kembali normal metabolisme sel akan
Hb; 145, Ht: 43% dengan terjadinya diatasi dengan
penurunan melakukan glikolisis
bikarbonat.Pada aerob. Pada keadaan
keadaan alkalosis yang berlangsung lama
metabolik, ginjal akan maka akan bisa
melakukan kompensasi menimbulkan terjadinya
dengan memproduksi keadaan koma
HCO3- sebagai buffer
karena meningkatnya
H+ sehingga dihasilkan
H2O dan CO2 yang
rendah dalam sirkulasi.
Sehingga didapatkan
respirasi rate yang
rendah.
2. Sirkulasi TD : 130/90 mmHg , Nadi : 123 Asam laktat akan meningkat Pada pasien DM, jika Asam laktat di
x/mnt, Irama:Reguler, jika terjadi metabolisme insulin tidak mampu metabolisme di hati,
Normal, Kekuatan: Kuat dan reguler, karbohidrat yang abnormal. membawa glukosa ginjal dan jantung dan
Membran Mukosa/Bibir Kering, CRT 3 Keadaan hipoperfusi atau sampai sel, maka respon jika diproduksi lebih dari
detik, JVP 5-3 cmH2O, Bunyi hipoxia akan menyebabakan tubuh adalah melakukan 4 mmol, otot skelet akan
jantungS1 dan S2 normal, Gallop (-), terjadinya metabolisme glikolisis melalui menjadi penggguna asam
Murmur (-). Batas Jantung Normal, anaerob yang menyebabkan pemecahan glikogen laktat tersebut
Trill Teraba pada midklavikula ICS asam laktat yang berlebihan. yang ada di jaringan
V kiri, Hemoglobin, 14,5 mg/dl untuk memenuhi
Hematokrit 43, Trombosit 318.000, kebutuhan metabolisme
Jantung : sel. Oksigenasi yang
As. Laktat: 4,4 mmol tidak adekuat di jaringan
PCT semi Q ˂ 0,5 akan mengakibatkan
peningkatan asam laktat
yang dihasilkan dari
metabolisme anaerob.
Pada proses glikolisis
anaerobik sel darah
merah menhasilkan
asam laktat melalui
regenerasi ATP tetapi
tidak menggunakan
asam laktat tersebut..
3. Nutrisi TB : 173cm, BB : 78 Kg, IMT : 25,41 Adaptif Adaptif Adaptif
kg/cm2 (status gizi normal)
Gangguan makan: tidak bisa makan
per oral, Mual (-), Muntah(-
Sariawan (-
(-
Pola makan Di rumah
Sebelum masuk rumah sakit pola
Warna : kuning, Kejernihan : jernih lainnya. Proteinuria yang protein lewat urin < 150
Sedimen urin berlangsung lama dan mg/hari, dan albumin
Epitel : 36,2/ul, Leukosit : 206,8/ul berlebihan akan hanya < 30 mg/hari
Ertitrosit : 2949,5/ul, Silinder : - menyebabkan kerusakan (Powers, 2004). Batasan
Kristal : -, Bakteri : 45,4 tubulointerstitial dan lain dari nefropati
Fungsi Ginjal: progresifitas penyakit. diabetik didasarkan pada
Asam urat darah : 3,6 mg/dl pengukuran ekskresi
Ureum : 17 mg/dl protein total yang
Kreatinin darah : 0,8 mg/dl melebihi 0,5 g/24 jam
Urinalisa: dalam 3 periode
Urobilinogen : 0,2, Albumin : +1 pengukuran. Bila ada
Berat jenis : 1,025, Bilirubin :- ekskresi protein
Keton : trace, Nitrat :- melebihi 0,5 g/24 jam,
PH : 5,5, Lekosit : +1 besar kemungkinan. DM
Darah/Hb : +3, Glukosa sudah berlangsung 8-10
urin/reduksi : - tahun.
BAB : Setiap pagi Nefropati diabetik
Frekuensi Sebelum sakit : tidak terjadi pada 30 – 40%
bisa dikaji Warna Kecoklatan, pasien DM.
Type 4 (healthy stool )
5. Aktivitas dan ADL Alkalosis metabolik Kelemahan otot Insulin membantu
Istirahat Kemampuan berjalan menyebabkan terjadinya biasanya tidak timbul masuknya kalium ke
Membutuhkan alat dan orang lain penurunan kadar kalium pada kadar kalium di dalam otot skeletal dan
Kekuatan otot: dalam darah. atas 2,5 mEq/L apabila sel hepatik, dengan cara
Tangan Kanan Kiri hipokalemia terjadi meningkatkan aktivitas
Tangan 0000 0000 perlahan. Namun, pompa Na-K-ATPase.
Kaki 0000 0000 kelemahan yang Efek ini paling nyata
Keluhan Tidur dan Istirahat Tidak signifikan dapat terjadi pada pemberian insulin
bisa dihitung, Kebiasaan tidurTidak dengan penurunan tiba- untuk pasien dengan
dapat dihitung, Kegiatan pengantar tiba, seperti pada ketoasidosis diabetikum
tidur Tidak Ada paralisis hipokalemik atau hiperglikemia
Pengkajian Stimulus
Pola Pengkajian Perilaku
Stimulus Fokal Stimulus Kontekstual Stimulus Residual
Personal self Personals self pasien tidak dapat maladaptif maladaptif maladaptif
dikaji karena masih mengalami
penurunan kesadaran.
4. Adaptasi Interdependensi
Pengkajian Stimulus
Pola Pengkajian Perilaku
Stimulus Fokal Stimulus Kontekstual Stimulus Residual
Affectional Pasien memiliki hubungan Adaptif Adaptif Adaptif
adequacy yang baik dengan sesama
temanya. .
4. Diagnosa Keperawatan
Pengkajian
Fisiologi Oksigenasi
Diagnosa Keperawatan
Gangguan pertukaran gas
Tujuan: Intervensi:
Pasien adaptif terhadap pertukaran gas 1. Manajemen asam basa: alkalosis metabolik
Kriteia hasil: 2. Pengaturan hemodinamik
1. Orientasi baik 3. Manajemen jalan nafas
2. Kognitif normal 4. Terapi oksigen
3. Kesimbangan asam basa tercapai
4. Perfusi jaringan pulmonal baik
Pengkajian
Fisiologi Proteksi
Diagnosa Keperawatan
Gangguan Integritas Kulit
Tujuan: Intervensi:
Integritas kulit kembali efektif 1. Perawatan luka’
Kriteia hasil: 2. Manajemen gula darah
1. Luka sembuh
2. Penyembuhan luka primer
3. Perawatan luka teratur
4. Kadar gula darah terkontrol
Pengkajian
Fisiologi Oksigenasi
Diagnosa Keperawatan
Ketidakseimbangan elektrolit
Tujuan: Intervensi:
Elektrolit seimbang 1. Manajemen elektrolit: hipokalemia
Kriteia hasil:
1. Kalium kembali normal
2.Gangguan integritas kulit berhubungan dengan hipoperfusi dan oksigenasi yang tidak adekuat ke
jaringan perifer